Sistem informasi Pizza Hut pada tahun 1995 membantu proses bisnis dan pengambilan keputusan. Sistem saat ini lebih canggih untuk mendukung strategi bisnis dan daya saing dengan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Sim, 1, lulu utami, hapzi ali, sistem informasi sebagai keunggualan kompetitif perusahaan, universitas mercubuana, 2016
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FORUM & QUIZ
SISTEM INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN
DOSEN : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA
NAMA : LULU UTAMI
NIM : 43116010099
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN S1
2018
2. Forum
Karakteristik Sistem Informasi
1. Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
• Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari
sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
• Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras
adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem
perangkat keras adalah sistem komputer.
2. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut.Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .
4. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output
dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance
input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran
3. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain
atau kepada supra sistem.
7. Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi
akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa
barang jadi.
8. Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sistem Informasi Penting dalam perasaingan bisnis yang semakin kompetitif saat ini
Karena persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi,
dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi
dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.
Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka
pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat.
Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki
perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi
dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya.
Daftar pustaka
blogspot.com/2017/10/sistem-informasi-untuk-keunggulan.html?m=1 ( 17 September 2018,
17:00)
4. http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/10/penggunaan-sistem-informasi-dalam-
menunjang-strategi-perusahaan/ (17 september 2018, 17 : 00)
Quiz
SISTEM INFORMASI PADA PIZZA HUT
Nama : Lulu Utami
Nim : 43116010099
Mata kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Prod.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan yang semakin ketat antar
perusahaan, membutuhkan adanya fasilitas yang mendukung keberlangsungan usaha
tersebut. Salah satu fasilitas untuk membantu kinerja perusahaan adalah dengan adanya
sebuah sistem informasi. Sistem informasi manajemen membantu perusahaan pengembangkan
strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat
membantu perusahaan dalam mencapi kesuksesan.
Salah satu perusahaan terkemuka yang telah menerapkan sistem informasi manajemen adalah
Pizza Hut. Model sistem informasi Pizza Hut memperlihatkan keterkaitan hubungan antara
komponen dan aktivitas sistem informasi, dimana sistem ini memiliki kemampuan beradaptasi
untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang selalu berubah (dinamis). Perkembangan dan
perubahan cepat di dalam dunia teknologi menjadi suatu pemicu bagi perusahaan tersebut untuk
terus melakukan pembaharuan dalam sistem majemen informasi. Sehingga tetap menjadi suatu
strategi jitu dalam persaingan bisnis.
1.2 Tujuan
5. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas mengenai sistem informasi yang digunakan
oleh Pizza Hut pada tahun 1995 pada saat Studi Kasus: Pizza Hut and KFC: Fast Food Information
Systems ditulis oleh Bryan McWilliams dan kondisi sistem informasi yang digunakan sekarang.
II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Manajemen
Menurut Robert A. Leitch, “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak uar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan”. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan
sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut
kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau
peralatan sistem lainnya.
2.1.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bloc),
yang terdiri dari :
• Komponen Input
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan
media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar..
• Komponen Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
• Komponen Output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
• Komponen Teknologi
6. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian dan sistem secara keseluruhan,
• Komponen Hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi,
berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber
data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
• Komponen Software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang
diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
• Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan dengan
yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanupulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut Database Management System.
• Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan
lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan
dapat langsung diatasi.
2.1.2. Peranan dan Fungsi Sistem Informasi
O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk sebuah
perusahaan, yaitu:
a. Mendukung proses operasi bisnis
b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah:
7. 1. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi,
keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan
3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi
bisnis
4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang
memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
5. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis
yang membentuk jaringan.
2.1.3. Jenis Sistem Informasi
Menurut Obrien (2009) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,
yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri
terbagi lagi ke dalam tiga model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process
Control Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu
MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support Sistem) dan EIS (Executive
Information Sistem)
Menurut Gordon (1995) bahwa sistem informasi manajemen dapat digambarkan sebagai suatu
piramida dimana pada lapisan terbawah atau lapisan dasar terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian manajemen. Lapisan keempat atau lapisna puncak terdiri dari sumber daya
informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua
tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen
tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level
management).
2.2 Pizza Hut Pada Tahun 1995 – Fast Food Information Systems
Pizza Hut Inc. merupakan restoran pizza terbesar di dunia baik dari segi jumlah outlet dan pangsa
pasar yang dimilikinya (lebih dari 11.000 dan outlet pengiriman 90 negara di seluruh dunia). Pizza
Hut Inc. merupakan anak perusahaan dari PepsiCo Inc. dan pada bulan Oktober 1997, menjadi
anak perusahaan dari Tricon Restaurant Global Inc., yang dibentuk dari pemisahaan kepemilikan
restoran PepsiCo.
Pizza Hut didirikan pada tahun 1958 di Wichita oleh Frank Carney. Dan mulai melakukan bisnis
pertamanya bekerjasama dengan mitra kerjanya yaitu John Bender. Pada malam pembukaan,
mereka memberikan pizza secara gratis sebagai media promosi. Setahun kemudian Pizza Hut
membuka restorannya di Kansas dan memulai membuka unit waralaba pertamanya.
8. Pada awal 1960-an Pizza Hut tumbuh dengan strategi pemasaran yang agresif dan pada tahun
1966, ketika jumlah unit waralabanya mencapai 145, sebuah kantor rumah didirikan untuk
mengkoordinasikan bisnis dari Wichita. Dua tahun kemudian, waralaba Pizza Hut pertama di buka
di Kanada dan diikuti oleh pembentukan Pizza Hut International Pemegang Asosiasi Franchise
(IPHFHA). Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan 40 persen dari operasi waralaba
perusahaan, atau 120 toko, dan menambahkan enam outlet yang sepenuhnya dimiliki oleh Pizza
Hut.
Strategi Pizza Hut, muncul pada tahun 1972. Carney memperkenalkan struktur manajemen baru
dan berusaha meyakinkan PepsiCo, Inc. bahwa jaringan waralaba Pizza Hut layak untuk dibeli.
Prioritas pertama adalah strategi perusahaan meningkatkan penjualan dan keuntungan dilanjutkan
membangun basis keuangan yang kuat bagi perusahaan untuk pembiayaan yang memadai bagi
pertumbuhan adalah prioritas kedua. Strategi ini juga disebut untuk membuka restoran baru di
negara berkembang. Pada tahun 1970 Pizza Hut membuka unit di munich, Jerman dan Sydney,
Australia. Pada tahun yang sama, restoran 500 rantai dibuka di Nashville, Tennessee. Pada tahun
1973, Pizza Hut diperluas lebih lanjut dengan membuka outlet di Jepang dan Inggris. Tiga tahun
kemudian mata rantai itu lebih dari 100 restoran di luar Amerika Serikat dan dua ribu unit dalam
jaringan waralabanya.
Tahun 1980-an muncul pesaing-pesaing baru Pizza Hut seperti, Little Caesar, Domino Pizza
International, dan Pizza Express, bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar di Amerika Serikat.
Untuk memperkuat brand-nya, Pizza Hut memperkenalkan menu “Pizza Pan” pada tahun 1980 di
seluruh jaringan outlet. Produk ini dengan kerak tebal segera menjadi populer. Keberhasilan
tambahan baru ke menu Pizza Hut difasilitasi oleh sumber daya pemasaran yang disediakan oleh
PepsiCo. Sebagai contoh, pada tahun 1983 memperkenalkan “Pizza Pan Pribadi”, dimana
pelanggan mendapat jaminan lima menit pizza mereka akan tiba dengan cepat dan panas.
Tujuannya adalah untuk membuat pizza, cepat terjangkau makan siang yang ideal.
Pada tahun 1990 Pizza Hut membuka restoran pertamanya di Moskow dan diikuti di negara-negara
Eropa Timur. Di tahun 1996 total penjualan di seluruh dunia adalah $ 5.100.000.000 dan total
karyawan 140.000
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza hut menerapkan keunggulan
teknologi informasi seperti :
1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.
2. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomatis
oprasional “back of store”.
3. Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal
perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventorir dan manajemen sumberdaya
manusia.
4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi
akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.
5. Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan
2.3 Pizza Hut pada saat ini
9. Melalui peningkatan langkah-langkah pemasaran, seperti program loyalitas Ponta poin dan
kampanye promosi, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sistem
pemesanan melalui online menjadi salah satu gebrakan Pizza Hut dalam peningkatkan kepuasan
pelanggan, pelanggan dapat membayar menggunakan kartu kredit, poin, dan kartu multi Ponta.
Untuk saat ini, terjadi peningkatan pemesanan dengan ponsel namun tidak diikuti dengan waktu
pelayanan. Dengan peningkatan layanan dan kenyamanan dengan sistem online, Pizza Hut
mengantisipasi peningkatan pesanan online, sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk
pesanan telepon dan meningkatkan efesiensi operasional. Selanjutnya, peningkatan sistem akan
memungkinkan Pizza Hut untuk memberikan berinteraksi dengan cepat ke lebih banyak pelanggan
dan terus menawarkan penawaran khusus.
Fitur sistem yang diaplikasikan oleh Pizza Hut di Amerika dan Jepang meliputi :
1. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem
baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman
dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
2. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit
pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
3. Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta, yaitu mitra multi-program, sehingga
pelanggan dapat menggunakan akumulasi poin mereka sebagai pengganti uang untuk
melakukan pembelian.
4. Kupon untuk pelanggan individu. Dengan mendaftar secara online, pelanggan dapat
menerima kupon disesuaikan melalui email. Melalui fitur simulasi tabungan baru
dijadwalkan untuk ketersediaan pada awal Agustus, pelanggan menentukan set makan
menawarkan nilai terbaik atau mana yang kupon mereka akan lebih baik untuk digunakan
tergantung pada apa barang-barang mereka telah memerintahkan, untuk tinggi layanan
nilai tambah.
5. Pemesanan menggunakan telepon selular. Pengguna Flash di ponsel telah meningkatkan
daya tarik visual, sehingga pemesanan dapat pula menggunakan smartphone.
Melalui penggunaan sistem baru, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan membuat pemesanan online lebih nyaman. Dengan pasar yang akan dituju adalah dua juta
pelanggan pengguna internet yang telah terdaftar. Rasio pengguna internet yang tinggi akan
memungkinkan Pizza Hut untuk lebih meningkatkan kemampuan untuk menyediakan pelanggan
informasi yang lebih personal. Selanjutnya, Pizza Hut akan lebih cepat melayani pesanan
pelanggan lebih cepat
II
KESIMPULAN
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza Hut menerapkan keunggualan
teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan pesaing-pesaingnya. Keunggulan teknologi dan
pemasaran yang jitu membuat Pizza Hut selangkah lebih maju dengan melakukan beberapa
gebrakan, diantaranya :
10. 1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.
2. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem
baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman
dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
3. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit
pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi
akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Penerbit: PT.
Gramedia
Official website Pizza Hut Amerika di http://www.pizzahut.com/
O’Brien, James. 2000 Management Information System:Managing Information Technology in
the Internetworked Enterprise, Fourth Edition. McGraw-HilI
Pangestu DW. 2008. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM).
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/08/sim.pdf
Ibrahim RMS. 2008. Penelitian Bidang Sistem Informasi Manajemen di Indonesia (SIMDI) Quo
Vadis?. http://rms46.vlsm.org/2/114.pdf
http://belajarbersamahannin.wordpress.com/ diakses tanggal 17 Agustus 2013 (17 september
2018, 18:10)