SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
ANALISIS RETURN ON ASSETS DAN RETURN ON EQUITY
UNTUK
MENGUKUR KINERJA KEUANGAN
“ Studi Kasus Pada Restoran Marbes “
Proposal
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Metodologi Terapan
OLEH
ALBINO DE ARAUJO
10.01.02.069
EKONOMI
AKUNTANSI
VII/B
UNIVERSIDADE DA PAZ
(UNPAZ)
2013/2014
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan mini proposal yang
berjudul “ Analisis Return On Assets Dan Return On Equity Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan “ dengan baik dan tepat pada waktunya. Disamping itu pula
penyusun tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada:
• Dosen pengasuh mata kuliah metodologi terapan bapak “ Yohanes Sriguntur,
SE, MM “.
• Rekan-rekan mahasiswa/I khususnya jurusana kuntansi yang turut memberikan
dukungan kepada penyusun dalam menyelesaikan proposal ini walaupun
banyak kekurangan yang tak diharapkan.
Mengingat karena keterbatasan refresnsi maka penyusun mohon maaf apabila isi dari
proposal ini tidak sempurna sesuai dengan yang ditentukan dan yang diinginkan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran dari
para pembaca lebih-lebih dosen pengasuh yang bersifat konstuktif demi kesempurnaan
proposal ini.
Dili, 29/11/2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
1.3 Perumusan Masalah ................................................................................. 6
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Dan Nalar Konsep...................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Return On Assets.......................................................... 9
2.1.2 Pengertian Return On Equity......................................................... 11
2.1.3 Pengertian Kinerja Keuangan........................................................ 14
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 17
2.3 Kerangka Berpikir Teorities.................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian....................................................................................... 19
3.2 Jenis Penelitian.......................................................................................... 19
3.3 Efisiensi Dan Efektivitas........................................................................... 20
3.4 Defenisi Operasional Variable................................................................. 21
3.5 Jenis Dan Sumber Data............................................................................ 22
i
3.5.1 Jenis Data ........................................................................................ 22
3.5.2 Sumber Data ................................................................................... 22
3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 23
3.7 Teknik Analisis Data................................................................................. 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum terjadi jajak pendapat pada tahun 1999 perekonomian di Timor Leste
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang gulung tikar. dan ada
yang melakukan merger untuk terus mempertahankan dirinya, meskipun ada juga
beberapa perusahaan yang masih terus bertahan.
Membaiknya perekonomian Timor Leste mulai membangkitkan gairah dalam
iklim usaha di Timor Leste. Hal ini membuat dunia usaha pada umumnya juga mulai
mengalami perkembangan. Semakin pulihnya minat untuk berusaha ini mempunyai
dampak yang cukup besar bagi perusahaan perseorangan. Dengan semakin maraknya
perusahaan-perusahaan jasa yang berdiri saat ini, maka perlu dilakukan penilaian atas
kinerja dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Salah satu indikator penting dalam persaingan usaha adalah daya tarik bisnis
(business attractiveness). Dalam matriks portofolio Boston Consulting Group (BCG),
daya tarik bisnis tercermin dari sumbu (axis) vertikal. Indikator daya tarik bisnis
tersebut dapat diukur dari profitabilitas usaha seperti ROA dan ROE. ROA dan ROE
ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan asset dan
modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam mempelajari persaingan industri ada hal penting yang perlu diperhatikan,
yaitu tingkat hambatan untuk keluar masuk perusahaan (barrier to entry). Rasio
2
intensitas modal (capital intensiveness) yang diukur dari total aktiva terhadap
penjualan dapat dipakai sebagai sebagai indikator barrier to entry, hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Commanor dan Wilson (1967), serta Poster (1979).
Interpretasi rasio ini berkebalikan dengan indikator daya tarik bisnis yang diukur
dari profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan lebih banyak aset yang dipakai
untuk menghasilkan setiap unit penjualan. Jadi pada sisi lain semakin tinggi rasio
intensitas modal mencerminkan efisiensi dalam perusahaan, tetapi pada sisi lain
mengurangi tingkat persaingan karena relatif sedikit pesaing yang ada dalam industri.
Melalui pengembangan analisis dari pendekatan yang hanya berdasarkan
rasiorasio keuangan perusahaan individual ke pendekatan industri membuat
perusahaan dalam setiap keputusan manajerialnya perlu memperhatikan aktivitas dari
para pesaingnya yang tercermin dalam rata-rata perusahaannya, sehingga perusahaan
tidak tertinggal dalam kompetisi dengan para pesaing industrinya.
Dengan demikian pemilik perusahaan dan pihak investor bisa mengetahui
seberapa besar keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan dalam melakukan
aktivitas operasionalnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Agar pihak yang
akan menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut yakin bahwa perusahaan
yang bersangkutan mempunyai kredibilitas yang baik dimasa yang akan datang.
Return On Assets (ROA) merupakan suatu rasio penting yang dapat
dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah
ditanamkan (aset yang dimilikinya) untuk mendapatkan laba. Return On Assets (ROA)
merupakan alat yang sering digunakan dalam mengukur kinerja keuangan organisasi
3
(Certo dan Peter, 1995). Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen dalam
mengelola seluruh sumber daya (total aktiva) untuk menghasilkan laba.
Return On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik
dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa
besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis
Return On assets atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai
rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada
masa lalu. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.
Return On Assets (ROA) menjadi salah satu pertimbangan investor di dalam
melakukan investasi terhadap saham di bursa saham. Tingkat profitabilitas merupakan
informasi tingkat keuntungan yang dicapai atau informasi mengenai efektifitas
operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini akan menarik pendatang baru untuk
masuk dalam perusahaan.
Jika rasio ini mengalami penurunan maka akan mempengaruhi perusahaan
dalam mencari laba. Karena rasio ini menurun di pengaruhi oleh dua indikator yaitu
utang dan beban yang ditanggung oleh perusahaan lebih besar dari pada pendapatan
yang di peroleh oleh perusahaan. Jadi penurunan rasio ini sangat berpengaruh pada
laba yang di peroleh perusahaan.
Sedangkan ROE merupakan indikator kinerja keuangan dari aspek profitabilitas,
rasio ini diukur dengan membandingkan antara net income dengan equity. Selain
ROA, rasio Return On Equity (ROE) juga sering dipakai untuk mengukur kemampuan
manajemen dalam menghasilkan laba rugi pemilik modal. J.Fred.Weston dan Thomas
4
E. Copeland (2002:241) mengatakan bahwa “rentabilitas usaha adalah hasil
pengembalian atas ekuitas mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik
perusahaan, rasio ini merupakan suatu rasio tujuan akhir.
Return on Equity atau tingkat pengembalian ekuitas pemilik mengukur seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang menjadi hak bagi
pemegang saham perusahaan. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
perusahaan, apabila proporsi utang perusahaan makin besar maka rasio ini juga akan
makin besar. Dengan demikian maka modal yang dimiliki oleh perusahaan tidak
memberikan laba yang memuaskan bagi perusahaan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan dalam
mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar
ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan sehingga
kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pemilik
perusahaan lebih tertarik pada seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh
keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan.
Untuk melakukan analisis profitabilitas yang merupakan hasil akhir dari
berbagai keputusan dan kebijakan yang dijalankan perusahaan, diperlukan angka-
angka indikator. Analisis profitabilitas ini memberikan jawaban akhir tentang efektif
tidaknya suatu perusahaan. Profitabilitas dapat diukur melalui kemampuan perusahaan
mempertahankan kebijakan deviden yang stabil sementara pada saat yang sama dapat
mempertahankan kenaikan kekayaan pemegang saham dalam perusahaan.
Selain ROA dan ROE kinerja keuangan juga sangat penting dalam suatu
perusahhan. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai
5
pihak (stakeholders) seperti investor, analisis, konsultan keuangan, pialang,
pemerintah dan pihak pemilik sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan
laporan laba-rugi dari suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat
memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah
dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu.
Kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan indikator
keuangan. Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk menilai kinerja di
masa lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan
yang mewakili realitas entitas dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut.
Menurut Halim (2001) analisis kinerja keuangan adalah usaha mengidentifikasi ciri-
ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia.
Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat
mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur
kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat
pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya
tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan.
Kinerja keuangan perusahaan pada akhir periode harus dievaluasi untuk
mengetahui perkembangan perusahaan. Pendekatan competitive banchmarking ini
merupakan proses perbandingan kinerja perusahaan dengan industrinya (Wright,
1996). Penggunaan competitive bencmarking harus dilakukan dengan hati-hati agar
hasilnya dapat berguna bagi perusahaan dalam memetakan posisinya dalam persaingan
usaha.
6
Hal yang patut diperhatikan dalam penggunaan bencmarking ini adalah
perusahaan tidak terpengaruh untuk menduplikasi kinerja pihak lain, dalam arti
perusahaan akan mencoba meniru usaha perusahaan lain dalam meningkatkan
kinerjanya. Dengan melakukan duplikasi kinerja perusahaan lain dikhawatirkan akan
menghilangkan nilai unik yang dimiliki perusahaan sendiri, sehingga perusahaan
justru akan gagal dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian maka kinerja
keuangan perusahaan tidak dapat mencapai target yang di tetapkan sebelumnya
dengan efisien dan efektif.
Bertolak dari permasalahan yang diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk
memilih judul dalam penulisan ini sebagai berikut “ Analisis Return On Asset Dan
Return On Equity Untuk Mengukur Kinerja Keuangan ’’.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Return On Asest (ROA) perusahaan menurun.
2. Return on equity (ROE) mengalami penurunan atau tidak efisien.
3. Return on asset dan return on equity belum baik maka kinerja keuangan menurun.
1.3. Perumusan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah, maka perumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Mengapa ROA restoran menurun?
2. Mengapa ROE restoran tidak efisien?
7
3. Bagaimana kinerja keuangan restoran bisa mengalami penurunan?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis ROA yang sedang mengalami penurunan.
2. Untuk menganalisis ROE yang tidak maksimal.
3. Untuk menganalisis ROA dan ROE yang membuat kinerja keuangan perusahaan
mengalami penurunan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Restoran Marbes
a. Hasil penelitiann diharapkan dapat dijadikan penilaian kinerja keuangan
restoran marbes sehingga dapat menentukan kebijakan dalam meningkatkna
kinerja terutama dalam menjaga kesehatan restoran khususnya restoran
marbes.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh restoran sebagai acuan
referensi informasi dalam kebijakan bidang operasional restoran sehingga
restoran dapat berjalan dengan optimal.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau perluasan
pandangan tentang pelajaran yang didapat dari bangku kuliah dan memperdalam
pengetahuan terutama dalam bidang yang dikaji serta sebagai referensi ilmiah bagi
para peneliti berikutnya.
8
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembanagan
wawasan berpikir dalam pemahamannya.
4. Bagi Peneliti
a. sebagai bahan kajian ilmiah dari teori-teori yang pernah didapat dari bangku
kuliah dan mengaplikasikan secara jelas di dunia nyata.
b. Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang
sebenarnya.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan
pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain yang
berkepentingan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi Dan Nalar Konsep
2.1.1 Pngertian Return On Asset (ROA)
Return On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik
dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa
besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis
Return On assets atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai
rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada
masa lalu. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.
Return On Asset (ROA) menurut Sawir (2001) menyatakan rasio antara Net
Income After Tax terhadap aset secara keseluruhan menunjukan ukuran produktivitas
aktiva dalam memberikan pengembalian pada penanaman modal. Sedangkan menurut
Henry Simamora (2006; 529) dalam bukunya Akuntansi Basis Pengambilan
Keputusan menyatakan Rasio imbalan aktiva (ROA) merupakan suatu ukuran
keseluruhan profitabilitas perusahaan.
Dari definisi-definisi dua ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Return on Asset merupakan rasio imbalan aktiva yang dipakai untuk mengevaluasi
apakah manajemen telah mendapat imbalan yang memadai dari asset yang
dikuasainya. Dalam perhitungan rasio ini, hasil biasanya didefinisakan sebagai sebagai
laba bersih. Rasio ini merupakan ukuran yang bermanfaat jika seseorang ingin
10
mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah memakai dananya, tanpa memperhatikan
besarnya relatif sumber dana tersebut. Return On Asset kerap kali dipakai oleh
manajemen puncak untuk mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan
multidivisional.
Menurut Mardiyanto (2009; 196) ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.
Menurut Dendawijaya (2003; 120) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar
ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut
dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007; 196) ROA adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan
kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam
memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik
perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan
semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan
tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007; 196) angka ROA dapat dikatakan baik
apabila > 2%. Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa
diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu dipergunakan
angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan.
11
Dari ketiga pengertian ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ROE dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan
tingkat Return On Asset yang baik dalam perusahaan yaitu diatas 2%.
2.2.2 Pengertian Return On Equity (ROE)
Rasio ini menggunakan hubungan antara keuntungan setelah pajak dengan
modal sendiri yang digunakan perusahaan. Yang dianggap modal sendiri adalah saham
biasa, agio saham, laba ditahan, saham preferen dan cadangan-cadangan lain. Melihat
hubungan-hubungan itu, Return On Equity tidak lain adalah rentabilitas ekonomi. Bagi
Laba Bersih Return On Assets = x 100%. Total Aktiva perusahaan pada umumnya
masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang
besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan
efisien (Riyanto, 1993; 29).
Menurut Harahap (2007; 156) ROE digunakan untuk mengukur besarnya
pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka tersebut menunjukkan
seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. ROE diukur
dalam satuan persen. Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga
saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya
ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan
tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, dan hal itu
menyebabkan harga pasar saham cendrung naik.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007; 196) ROE adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang
12
diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba
bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi
para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007;196) angka ROE dapat dikatakan baik
apabila > 12%. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan
laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan
pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi
bagi pemegang saham.
Dari keempat pengertian ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ROE dapat
digunakan untuk mengukur keuntungan bersih dan besarnya pengembalian terhadap
investasi pemegang saham. Dengan demikian, para pemegang saham bisa mengetahui
saham yang akan diperoleh dari perusahaan yang bersangkutan dan tingkat ROE yang
baik dalam perusahaan yaitu diatas 12%.
Rentabilitas modal sendiri (ROE) menurut Bambang Riyanto (2001;44)
menyatakan bahwa perbandingan antara jumlah profit yang tersedia bagi pemilik
modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba
tersebut di lain pihak. Atau dapat dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah
kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk
menghasilkan keuntungan.
Menurut Agnes Sawir (2001; 20) Return on Equity atau Tingkat Pengembalian
Ekuitas pemilik adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan
13
mengelola modal sendiri (Networth) secara efektif mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham.
Sedangkan menurut Lukman Syamsudin (2004 ; 64) mendefinisikan Return on
Equity atau Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik sebagai tingkat pengembalian
ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu alat ukur dari penghasilan (income) yang
tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang
saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
Menurut J. Fred. Weston dan Thomas E. Copeland (2002 ; 241) mengatakan
bahwa “rentabilitas usaha adalah hasil pengembalian atas ekuitas mengukur
pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan, rasio ini merupakan suatu rasio
tujuan akhir.”
Dari keempat pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengembalian ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu alat analisis untuk mengukur
sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik
saham atas modal yang telah mereka investasikan dalam perusahaan yang
bersangkutan. Dengan demikian para penanam saham bisa merasa puas dengan saham
yang di investasikan dalm perusahaan tersebut.
2.2.3 Pengertian Kinerja Keuangan
Pada prinsipnya kinerja dapat dilihat dari siapa yang melakukan penelitian itu
sendiri. Bagi manajemen, melihat kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian
tertentu bagi pencapaian tujuan secara keseluruhan. Sedangkan bagi pihak luar
manajemen kinerja merupakan alat untuk mengukur suatu prestasi yang dicapai oleh
14
organisasi dalam suatu periode tertentu yang merupakan pencerminan tingkat hasil
pelaksanaan aktivitas kegiatannya, namun demikian penilaian kinerja suatu organisasi
baik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan diperlukan sebagai dasar penetapan
kebijaksanaan dimasa yang akan datang.
Pengertian kinerja keuangan menurut Muchlis (2000;44) bahwa kinerja
keuangan adalah prestasi keuangan yang tergambar dalam laporan keuangan
perusahaan yaitu neraca rugi-laba dan kinerja keuangan menggambarkan usaha
perusahaan (operation income). Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan
menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi yang
dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Disisi lain kinerja keuangan
menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu perusahaan dan sejauh mana asset
yang tersedia, perusahaan sanggup meraih keuntungan. Hal ini berkaitan erat dengan
kemampuan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan
secara efektif dan efisien.
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997 ; 503) adalah
merupakan kata benda yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2. Prestasi yang
diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja. Sedangkan menurut Mulyadi (1997 ; 419) kinerja
adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan
sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian
15
kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan
peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Sedangkan pengertian kinerja keuangan
adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba.
Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan
dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat
diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi
kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus
mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan
mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur.
Sedangkan tujuan penilaian kinerja menurut Mulyadi, (1997) adalah: " Untuk
memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan
hasil yang diinginkan. Standar prilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau
rencana formal yang dituangkan dalam anggaran." Penilaian kinerja dilakukan untuk
menekan prilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan
prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta
penghargaan baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik.
Menurut Jaya (1993 ; 15) menyatakan bahwa kinerja memiliki banyak aspek,
namun para ekonom biasanya hanya memusatkan pada 3 aspek pokok yaitu efisiensi,
kemajuan teknologi, dan keseimbangan dalam distribusi. Dan secara sederhana
perhitungan efisiensi adalah menghasilkan suatu niiai yang maksimum dengan jumlah
input tertentu, baik secara kuantitatif fisik maupun nilai ekonomis (harga). Secara
16
ringkas dapat dijelaskan bahwa sejumlah input yang bersifat bonus dihindari sehingga
tidak ada sumber daya yang tidak digunakan dan dibuang. Efisiensi sendiri
digolongkan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan pengalokasian. Jadi, kinerja
keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam
suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan pada bidang
tersebut.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2002:570).
Kinerja keuangan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai suatu perusahaan
dengan-mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan seefektif dan seefisien
mungkin guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan manajemen (Farid dan Siswanto,
1998).
Dari defenisi-defenisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kineja
keuangan adalah suatu hasil yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam mengelola
sumber daya yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien dengan tujuan
dapat memotifasi karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mencapai
sasaran dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar
membuahkan hasil yang diinginkan oleh perusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ROA dan ROE untuk mengukur
kinerja keuangan pernah dilakukan oleh Cyrillius Martono (2002) yang menunjukkan
hasil ROA dan roe perusahaan terbukti dapat menurunkan kinerja keuangan. Penelitian
ini dilakukan pada kinerja keuangan perusahaan elektoronik di Surabaya.
17
Sedangkan Agus Sukarno (2006) yang menunjukkan hasil roa dan roe
perusahaan terbukti dapat menurunkan kinerja keuangan karena keduanya menurun
sehingga dapat menurunkan kinerja keuangan perusahaan.
2.3 Kerangka Berfikir Teorities
Menurut Uma Sekaran (dalam Adrianto, 2006 : 34) kerangka pemikiran
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran
yang terbaik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan
diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel bebas
(independen) dengan variabel terikat (dependen).
Sedangkan, Sekaran (1992:6 ) menyatakan bahwa kerangka berpikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah di identifikasikan sebagai masalah penting. Untuk membuktikan kecermatan
penelitian, dasar dari teori tersebut perlu diperkuat oleh hasil-hasil penelitian terdahulu
yang relevan. jadi, kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan
hubungan antar konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan
pustaka (teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu) dan digunakan sebagai dasar untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diangkat. Dengan demikian maka,
kerangka berpikir dalam penelitian ini tampak dalam gambar model penelitian sebagai
berikut:
18
Kerangka Berpikir Konseptual
ROA
ROE
KINERJA KEUANGAN
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian Restoran Marbes, rua Caicoli Dili.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari
hubungan atau menjelaskan sebab-sebab perubahan yang berdasarkan fakta-fakta yang
terukur dan untuk menemukan generalisasi berdasarkan data yang bersifat kuantitatif
(angka), bertolak dari pandangan positivistik, bahwa kenyataan bersifat fragmental,
fiks dapat diamati dan diukur.
Sugiyono (2006) penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan / atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal
ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan - hubungan kuantitatif.
Sudarwan Danim (2002) Penelitian kuantitatif merupakan studi yang
diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif
sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara
lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya.
Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang
20
dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika
dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-
kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya.
3.3 Efisiensi Dan Efektifitas
1. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya.
Menurut definisi ini, efisiensi terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan hasil dari
kegiatan tersebut. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari
segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu
ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang
direalisasikanatauperkataamlainpenggunaan yangsebenarnya.
SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah: “Efisiensi
adalah perbandingan yangterbaik antara input (masukan) dan output efisiensi adalah sesuatu
yang kita kerjakan berkaitan dengan menghasilkan hasil yangoptimal dengan tidak
membuang banyak waktu dalam proses pengerjaannya.efektif belum tentu efisien
dan begitu sebaliknya.
2. Efektivitas
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalamjumlah tertentu yang
secarasadarditetapkan sebelumnya untuk menghasilkansejumlah barang atas jasakegiatan yang
dijalankannya.Efektivitasmenunjukankeberhasilandarisegitercapaitidaknyasasaran yangtelah
ditetapkan.Jikahasilkegiatansemakinmendekatisasaran,berartimakintinggiefektivitasnya.
21
Abdurahmat (2003:92) Efektivitas adalah pemanpaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalamjumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkansejumlah
pekerjaantepatpadawaktunya.
Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa : Efektifitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin
besarpresentasetarget yangdicapai,makintinggiefektifitasnya
Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai berikut : Efektifitas adalah
pencapaian target output yang diukur dengan caramembandingkan output anggaran atau
seharusnya (OA) dengan outputrealisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut
efektif.
Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah : Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan
output yangdicapaidenganoutput yangdiharapkandarisejumlahinput.
3.1 Defenisi Operasional Variabel
Variable Defenisi Skala
Return On Assets
Suatu rasio penting yang
dapat dipergunakan untuk
mengukur kemampuan
perusahaan dengan investasi
yang telah ditanamkan (aset
yang dimilikinya) untuk
mendapatkan laba.
Rasio
Mengukur seberapa besar
22
Return On Equity
kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba
yang menjadi hak bagi
pemegang saham
perusahaan.
Rasio
Kinerja Keuangan
Penentuan ukuran-ukuran
tertentu yang dapat
mengukur keberhasilan
suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Rasio
3.4 Jenis Dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan
data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang
telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif
adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
2. Data Kuantitatif
23
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan
teknik perhitungan matematika atau statistika.
3.4.2 Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data
baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti
harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi
terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti
tidak mengjukan pertanyaan-pertanyaan.
24
Keuntungan observasi adalah:
1. Data yang diperoleh adalah data yang segar.
2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian observasi adalah:
1. Untuk memperoleh data y ng diharapkan, maka pengamat harus menunggu
dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
2. Beberapa tingkah laku, bahkan bisa membahayakan jika diamati.
Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang
diamati, observasi dapat dibedakan menjadi:
a. Observasi partisipan ( partcipant observation): pengamat ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati.
b. Observasi tak partisipasi (nonparticipant observation): pengamat berada di
luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan.
Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observaasi juga dibedakan menjadi
dua bagian:
a. Observasi tak berstruktur adalah pengamat tidak membawa catatan tingkah
laku apa saja yang secara khusus akan diamati.
b. Observasi berstruktur adalah peneliti memusatkan perhatian pada tingkah
laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman tetang tingkah laku apa saja
yang harus diamati.
2. Kuisioner
25
Kuisioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan
atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk di isi sendiri oleh responden.
Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang diajukan.
Keuntungan dari teknik angket adalah:
1. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat
dikirimkan melalui pos.
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3. Angket tidak terlalu menggangu respoden karena pengisiannya ditentukan
oleh respoden sendiri sesuai dengan kesedian waktunya.
Kerugian teknik angket:
1. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase yang dikembalikan
relatuf rendah.
2. Angket tidak dapat digunkan untuk respoden yang kurang bisa membaca dan
menulis.
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada
kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelituan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan
sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri.
2. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan
sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah
disediakan.
26
Dalam membuat jawaban akternatif untuk pertanyaan tertutup atau dalam
menggolong-golongkan jawaban yang diberikan pada pertanyaan terbuka perlu
diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
a. Pengolongan hanya didasrkan atas satu prinsip atau satu diemensi. Dengan
syarat ini adalah untuk menhindari agar seseorang tidak dapat masuk dalam
lebih dari satu golongan.
b. Golangan-golongan yang dibuat harus saling meniadakan, artinya jika
seseorang sudah dimasukkan kedalam satu golongan, ia tidak dapat
dimasukkan kedalam golongan lainnya.
c. Golongan-golongan yang dibuat harus menyeluruh, artinya tidak seorang pun
yang tidak termasuk kedalam salah sau golongan yang dibuat.
Terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan-
pertanyaan untuk instrumen penelitian:
a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
b. Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda.
c. Responden harus mampu menjawab.
d. Agar jawaban dapat dipercaya.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadikan
dokumena primer ( dokumen yang ditullis oleh orang yang langsung mengalami
27
suatau peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada
orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya otobiografi.
Keuntungan studi dokumentasi adalah:
1. Untuk subjek penelitian yang sukar, studi dokumentasi dapat memberikan
jalan untuk melakukan penelitian
2. Tak kreatif. Karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung
dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran
peneliti atau pengumpulan data.
3. Analisis longitudinal, menjangkau jauh ke masa lalu
4. Besar sampel. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini
memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya yang
diperlukan relatif kecil.
Kerugian studi dokumentasi adalah:
1. Bias, karena dokumen yang dibuat tidak untuk kep[erluan penelitian, maka
data yang tersedia mungkin bias
2. Tersedia secra selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca
ulang oleh orang lain.
3. Tidak lengkap. Karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan
penelitian.
4. Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan
dokumen yang berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat
bermacam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data.
28
Sebagaimana metode historik, dalam studi dokumentasi perlu dilakukan kritik
tehadap sumber data, baik kritik internal maupun kritik eksternal.
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis persoalan yang akan diteliti maka penulis dapat
menggunakan teknik analisis rasio keuangan. Rasio keuangan dapat disajikan dalam
dua cara, yaitu:
1. Untuk membuat perbandingan keadaan keuangan ada saat yang berbeda.
2. Untuk membuat perbandingan keadaan keuangan dengan perusahaan lain.
Namun, dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu rasio keuangan, yaitu
rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan.
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan,
profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal
saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara
tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan
lainya. Return on equity atau profitabilitas adalah Suatu pengukuran dari penghasilan
atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka
investasikan di dalam perusahaan.
Untuk memberikan pengertian yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan
rasio profitabilitas, maka dapat dilihat dari penjelasan dan beberapa penulis sebagai
berikut : Menurut Sutrisno (2002 : 20) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
29
menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya. Sejalan
dengan pengertian tersebut, menurut Atmajaya (2004:415) bahwa : Rasio Profitabilitas
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Jadi, rasio profitabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan restoran dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat
efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Maka rasio yang
dapat digunakan, yaitu:
1. Return On Total Assets
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam
mengelola aktiva yang dikuasai untuk menghasilkan berbagai pendapatan atau
laba. Return on assets dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Operating income
Retun on assets =
Total assets
2. Return On Equity
Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak
dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik
pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang
mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305).
30
Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan
mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat
keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau
pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas
modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.
Jadi, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut modal
yan dimiliki perusahaan. Return on equity dapat dihitung dengan rumus:
Laba bersih setelah pajak
ROE =
Ekuitas
3. Return On Investment
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak
dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan
keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan
(Syamsuddin, 2009:63). Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu
perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa
besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri,
2008:63). Jadi, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
31
untuk mengelola aktivanya dan untuk menghasilkan lababersih setelah pajak
(EAT). Return on Investment dihitung dengan rumus:
Laba bersih setelah pajak
ROI =
Total aktiva
4. Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian
harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan
untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18). Gross profit margin
merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar
gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini
menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan
dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin
semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi rasio,
semakin baik hasilnya. Gross profit margin dihitung dengan rumus:
Penjualan - harga pokok penjualan
Gross profit margin =
Penjualan
32
5. Net Profit Margin
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut
cooperating incomenya. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap
penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu
perusahaan. Net profit margin dihitung dengan rumus:
Laba bersih setelah pajak
Net profit margin =
penjualan
6. Operating Profit Margin
Operating profit margin merupakan perbandingan antara laba usaha dan
penjualan. Operating profit margin merupakan rasio yang menggambarkan apa
yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan
yang dilakukan (Syamsuddin, 2009:61). Operating profit disebut murni (pure)
dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil
operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban- kewajiban finansial berupa
bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Apabila
semakin tinggi operatig profit margin maka akan semakin baik pula operasi suatu
perusahaan. Jadi, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan restoran
dalam menghasilkan laba kotor dari pendapatan usaha restoran tersebut.
Operating profit margin dihitung sebagai berikut:
33
Laba bersih sebelum pajak
Operating profit margin =
penjualan

More Related Content

What's hot

Ppt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi khPpt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi khKhoirKH
 
value for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publikvalue for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publikHerna Ferari
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkTIUPH2013
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Tika Evitasuhri
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoliyuniar putri
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisZaldeeho Nei
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Judianto Nugroho
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanVadhalna Zulkarnaen
 
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAIEtika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAIyuniastuti18400700
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

Ppt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi khPpt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi kh
 
value for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publikvalue for money - akutansi sektor publik
value for money - akutansi sektor publik
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian Bisnis
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Analisa rasio keuangan
Analisa rasio keuanganAnalisa rasio keuangan
Analisa rasio keuangan
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
 
Tabel durbin watson
Tabel durbin watsonTabel durbin watson
Tabel durbin watson
 
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAIEtika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 

Viewers also liked

Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanSkripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanMarobo United
 
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanProposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanMarobo United
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...Uofa_Unsada
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padayogieardhensa
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...Uofa_Unsada
 
Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan ikhwaniskandar
 
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...Uofa_Unsada
 
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...Uofa_Unsada
 
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...Uofa_Unsada
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiYusuf Darismah
 
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy TbkPaper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy TbkRoesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Titik Indraini
 
Penelitian wiwin winarsih
Penelitian wiwin winarsih Penelitian wiwin winarsih
Penelitian wiwin winarsih Aries Veronica
 
Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index
Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic IndexPengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index
Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic IndexEarly Ridho Kismawadi
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAArning Susilawati
 
Pengukuran kinerja 2015
Pengukuran kinerja 2015Pengukuran kinerja 2015
Pengukuran kinerja 2015Leni Karyati
 
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamPT Tritama Cahaya Abadi
 

Viewers also liked (20)

Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanSkripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
 
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanProposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan pada
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
 
Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan
 
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
 
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
 
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI KONSUMSI DENGAN PEN...
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy TbkPaper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
Penelitian wiwin winarsih
Penelitian wiwin winarsih Penelitian wiwin winarsih
Penelitian wiwin winarsih
 
Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index
Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic IndexPengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index
Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
 
801 2732-1-pb
801 2732-1-pb801 2732-1-pb
801 2732-1-pb
 
Pengukuran kinerja 2015
Pengukuran kinerja 2015Pengukuran kinerja 2015
Pengukuran kinerja 2015
 
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
 

Similar to ROA ROE

Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...LUSI2
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganyulia_ulfa
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Septyatha Yap
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitianPhuang Bvmc
 
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docxandy692840
 
581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdf581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdfEkoPrasetio25
 
Kinerja Manajemen
Kinerja ManajemenKinerja Manajemen
Kinerja Manajemenbudieto
 
Pertemuan minggu ke 3
Pertemuan minggu ke 3Pertemuan minggu ke 3
Pertemuan minggu ke 3NurhikmatMira
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukurAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukurrinaldopattinasarany
 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanrinaldopattinasarany
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Instansi
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesiarodo ezra
 
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...IsnaniaAnggunRahayu
 
Ppt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitianPpt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitianSantiUniba
 

Similar to ROA ROE (20)

Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitian
 
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
5. Isna Ayustin 1), Sugiyanto 2) .docx
 
581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdf581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdf
 
Kinerja Manajemen
Kinerja ManajemenKinerja Manajemen
Kinerja Manajemen
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ppt penulisan ilmiah
Ppt penulisan ilmiahPpt penulisan ilmiah
Ppt penulisan ilmiah
 
Pertemuan minggu ke 3
Pertemuan minggu ke 3Pertemuan minggu ke 3
Pertemuan minggu ke 3
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukurAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
 
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
 
Ppt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitianPpt metodologi penelitian
Ppt metodologi penelitian
 

More from Marobo United

Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014Marobo United
 
Tugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uangTugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uangMarobo United
 
Tugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalTugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalMarobo United
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Marobo United
 
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaTugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaMarobo United
 
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMakalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMarobo United
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMarobo United
 
Makalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaanMakalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaanMarobo United
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMarobo United
 
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktifMarobo United
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMarobo United
 
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasiMakalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasiMarobo United
 
Makalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor lesteMakalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor lesteMarobo United
 
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpazMakalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpazMarobo United
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMarobo United
 
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisTugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisMarobo United
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMarobo United
 

More from Marobo United (18)

Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
 
Tugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uangTugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uang
 
Tugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalTugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasional
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1
 
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaTugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
 
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMakalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
 
Makalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaanMakalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaan
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyek
 
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasiMakalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
 
Makalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor lesteMakalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor leste
 
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpazMakalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
 
Makalah investasi
Makalah investasiMakalah investasi
Makalah investasi
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
 
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisTugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

ROA ROE

  • 1. ANALISIS RETURN ON ASSETS DAN RETURN ON EQUITY UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN “ Studi Kasus Pada Restoran Marbes “ Proposal Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Terapan OLEH ALBINO DE ARAUJO 10.01.02.069 EKONOMI AKUNTANSI VII/B UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) 2013/2014
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan mini proposal yang berjudul “ Analisis Return On Assets Dan Return On Equity Untuk Mengukur Kinerja Keuangan “ dengan baik dan tepat pada waktunya. Disamping itu pula penyusun tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada: • Dosen pengasuh mata kuliah metodologi terapan bapak “ Yohanes Sriguntur, SE, MM “. • Rekan-rekan mahasiswa/I khususnya jurusana kuntansi yang turut memberikan dukungan kepada penyusun dalam menyelesaikan proposal ini walaupun banyak kekurangan yang tak diharapkan. Mengingat karena keterbatasan refresnsi maka penyusun mohon maaf apabila isi dari proposal ini tidak sempurna sesuai dengan yang ditentukan dan yang diinginkan. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca lebih-lebih dosen pengasuh yang bersifat konstuktif demi kesempurnaan proposal ini. Dili, 29/11/2013 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 6 1.3 Perumusan Masalah ................................................................................. 6 1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................... 7 1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................... 7 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Dan Nalar Konsep...................................................................... 9 2.1.1 Pengertian Return On Assets.......................................................... 9 2.1.2 Pengertian Return On Equity......................................................... 11 2.1.3 Pengertian Kinerja Keuangan........................................................ 14 2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 17 2.3 Kerangka Berpikir Teorities.................................................................... 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian....................................................................................... 19 3.2 Jenis Penelitian.......................................................................................... 19 3.3 Efisiensi Dan Efektivitas........................................................................... 20 3.4 Defenisi Operasional Variable................................................................. 21 3.5 Jenis Dan Sumber Data............................................................................ 22
  • 4. i 3.5.1 Jenis Data ........................................................................................ 22 3.5.2 Sumber Data ................................................................................... 22 3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 23 3.7 Teknik Analisis Data................................................................................. 27
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum terjadi jajak pendapat pada tahun 1999 perekonomian di Timor Leste mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang gulung tikar. dan ada yang melakukan merger untuk terus mempertahankan dirinya, meskipun ada juga beberapa perusahaan yang masih terus bertahan. Membaiknya perekonomian Timor Leste mulai membangkitkan gairah dalam iklim usaha di Timor Leste. Hal ini membuat dunia usaha pada umumnya juga mulai mengalami perkembangan. Semakin pulihnya minat untuk berusaha ini mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan perseorangan. Dengan semakin maraknya perusahaan-perusahaan jasa yang berdiri saat ini, maka perlu dilakukan penilaian atas kinerja dari perusahaan-perusahaan tersebut. Salah satu indikator penting dalam persaingan usaha adalah daya tarik bisnis (business attractiveness). Dalam matriks portofolio Boston Consulting Group (BCG), daya tarik bisnis tercermin dari sumbu (axis) vertikal. Indikator daya tarik bisnis tersebut dapat diukur dari profitabilitas usaha seperti ROA dan ROE. ROA dan ROE ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan asset dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam mempelajari persaingan industri ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu tingkat hambatan untuk keluar masuk perusahaan (barrier to entry). Rasio
  • 6. 2 intensitas modal (capital intensiveness) yang diukur dari total aktiva terhadap penjualan dapat dipakai sebagai sebagai indikator barrier to entry, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Commanor dan Wilson (1967), serta Poster (1979). Interpretasi rasio ini berkebalikan dengan indikator daya tarik bisnis yang diukur dari profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan lebih banyak aset yang dipakai untuk menghasilkan setiap unit penjualan. Jadi pada sisi lain semakin tinggi rasio intensitas modal mencerminkan efisiensi dalam perusahaan, tetapi pada sisi lain mengurangi tingkat persaingan karena relatif sedikit pesaing yang ada dalam industri. Melalui pengembangan analisis dari pendekatan yang hanya berdasarkan rasiorasio keuangan perusahaan individual ke pendekatan industri membuat perusahaan dalam setiap keputusan manajerialnya perlu memperhatikan aktivitas dari para pesaingnya yang tercermin dalam rata-rata perusahaannya, sehingga perusahaan tidak tertinggal dalam kompetisi dengan para pesaing industrinya. Dengan demikian pemilik perusahaan dan pihak investor bisa mengetahui seberapa besar keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan dalam melakukan aktivitas operasionalnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Agar pihak yang akan menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut yakin bahwa perusahaan yang bersangkutan mempunyai kredibilitas yang baik dimasa yang akan datang. Return On Assets (ROA) merupakan suatu rasio penting yang dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah ditanamkan (aset yang dimilikinya) untuk mendapatkan laba. Return On Assets (ROA) merupakan alat yang sering digunakan dalam mengukur kinerja keuangan organisasi
  • 7. 3 (Certo dan Peter, 1995). Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengelola seluruh sumber daya (total aktiva) untuk menghasilkan laba. Return On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis Return On assets atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. Return On Assets (ROA) menjadi salah satu pertimbangan investor di dalam melakukan investasi terhadap saham di bursa saham. Tingkat profitabilitas merupakan informasi tingkat keuntungan yang dicapai atau informasi mengenai efektifitas operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini akan menarik pendatang baru untuk masuk dalam perusahaan. Jika rasio ini mengalami penurunan maka akan mempengaruhi perusahaan dalam mencari laba. Karena rasio ini menurun di pengaruhi oleh dua indikator yaitu utang dan beban yang ditanggung oleh perusahaan lebih besar dari pada pendapatan yang di peroleh oleh perusahaan. Jadi penurunan rasio ini sangat berpengaruh pada laba yang di peroleh perusahaan. Sedangkan ROE merupakan indikator kinerja keuangan dari aspek profitabilitas, rasio ini diukur dengan membandingkan antara net income dengan equity. Selain ROA, rasio Return On Equity (ROE) juga sering dipakai untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba rugi pemilik modal. J.Fred.Weston dan Thomas
  • 8. 4 E. Copeland (2002:241) mengatakan bahwa “rentabilitas usaha adalah hasil pengembalian atas ekuitas mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan, rasio ini merupakan suatu rasio tujuan akhir. Return on Equity atau tingkat pengembalian ekuitas pemilik mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang menjadi hak bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang perusahaan makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Dengan demikian maka modal yang dimiliki oleh perusahaan tidak memberikan laba yang memuaskan bagi perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan sehingga kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pemilik perusahaan lebih tertarik pada seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan. Untuk melakukan analisis profitabilitas yang merupakan hasil akhir dari berbagai keputusan dan kebijakan yang dijalankan perusahaan, diperlukan angka- angka indikator. Analisis profitabilitas ini memberikan jawaban akhir tentang efektif tidaknya suatu perusahaan. Profitabilitas dapat diukur melalui kemampuan perusahaan mempertahankan kebijakan deviden yang stabil sementara pada saat yang sama dapat mempertahankan kenaikan kekayaan pemegang saham dalam perusahaan. Selain ROA dan ROE kinerja keuangan juga sangat penting dalam suatu perusahhan. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai
  • 9. 5 pihak (stakeholders) seperti investor, analisis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah dan pihak pemilik sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan indikator keuangan. Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk menilai kinerja di masa lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan yang mewakili realitas entitas dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut. Menurut Halim (2001) analisis kinerja keuangan adalah usaha mengidentifikasi ciri- ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia. Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan pada akhir periode harus dievaluasi untuk mengetahui perkembangan perusahaan. Pendekatan competitive banchmarking ini merupakan proses perbandingan kinerja perusahaan dengan industrinya (Wright, 1996). Penggunaan competitive bencmarking harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya dapat berguna bagi perusahaan dalam memetakan posisinya dalam persaingan usaha.
  • 10. 6 Hal yang patut diperhatikan dalam penggunaan bencmarking ini adalah perusahaan tidak terpengaruh untuk menduplikasi kinerja pihak lain, dalam arti perusahaan akan mencoba meniru usaha perusahaan lain dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan melakukan duplikasi kinerja perusahaan lain dikhawatirkan akan menghilangkan nilai unik yang dimiliki perusahaan sendiri, sehingga perusahaan justru akan gagal dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian maka kinerja keuangan perusahaan tidak dapat mencapai target yang di tetapkan sebelumnya dengan efisien dan efektif. Bertolak dari permasalahan yang diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk memilih judul dalam penulisan ini sebagai berikut “ Analisis Return On Asset Dan Return On Equity Untuk Mengukur Kinerja Keuangan ’’. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut: 1. Return On Asest (ROA) perusahaan menurun. 2. Return on equity (ROE) mengalami penurunan atau tidak efisien. 3. Return on asset dan return on equity belum baik maka kinerja keuangan menurun. 1.3. Perumusan Masalah Bertolak dari identifikasi masalah, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Mengapa ROA restoran menurun? 2. Mengapa ROE restoran tidak efisien?
  • 11. 7 3. Bagaimana kinerja keuangan restoran bisa mengalami penurunan? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis ROA yang sedang mengalami penurunan. 2. Untuk menganalisis ROE yang tidak maksimal. 3. Untuk menganalisis ROA dan ROE yang membuat kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Restoran Marbes a. Hasil penelitiann diharapkan dapat dijadikan penilaian kinerja keuangan restoran marbes sehingga dapat menentukan kebijakan dalam meningkatkna kinerja terutama dalam menjaga kesehatan restoran khususnya restoran marbes. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh restoran sebagai acuan referensi informasi dalam kebijakan bidang operasional restoran sehingga restoran dapat berjalan dengan optimal. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau perluasan pandangan tentang pelajaran yang didapat dari bangku kuliah dan memperdalam pengetahuan terutama dalam bidang yang dikaji serta sebagai referensi ilmiah bagi para peneliti berikutnya.
  • 12. 8 3. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembanagan wawasan berpikir dalam pemahamannya. 4. Bagi Peneliti a. sebagai bahan kajian ilmiah dari teori-teori yang pernah didapat dari bangku kuliah dan mengaplikasikan secara jelas di dunia nyata. b. Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sebenarnya. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain yang berkepentingan.
  • 13. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Dan Nalar Konsep 2.1.1 Pngertian Return On Asset (ROA) Return On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis Return On assets atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. Return On Asset (ROA) menurut Sawir (2001) menyatakan rasio antara Net Income After Tax terhadap aset secara keseluruhan menunjukan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian pada penanaman modal. Sedangkan menurut Henry Simamora (2006; 529) dalam bukunya Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan menyatakan Rasio imbalan aktiva (ROA) merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan. Dari definisi-definisi dua ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return on Asset merupakan rasio imbalan aktiva yang dipakai untuk mengevaluasi apakah manajemen telah mendapat imbalan yang memadai dari asset yang dikuasainya. Dalam perhitungan rasio ini, hasil biasanya didefinisakan sebagai sebagai laba bersih. Rasio ini merupakan ukuran yang bermanfaat jika seseorang ingin
  • 14. 10 mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah memakai dananya, tanpa memperhatikan besarnya relatif sumber dana tersebut. Return On Asset kerap kali dipakai oleh manajemen puncak untuk mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan multidivisional. Menurut Mardiyanto (2009; 196) ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Dendawijaya (2003; 120) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007; 196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007; 196) angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2%. Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan.
  • 15. 11 Dari ketiga pengertian ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ROE dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan tingkat Return On Asset yang baik dalam perusahaan yaitu diatas 2%. 2.2.2 Pengertian Return On Equity (ROE) Rasio ini menggunakan hubungan antara keuntungan setelah pajak dengan modal sendiri yang digunakan perusahaan. Yang dianggap modal sendiri adalah saham biasa, agio saham, laba ditahan, saham preferen dan cadangan-cadangan lain. Melihat hubungan-hubungan itu, Return On Equity tidak lain adalah rentabilitas ekonomi. Bagi Laba Bersih Return On Assets = x 100%. Total Aktiva perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien (Riyanto, 1993; 29). Menurut Harahap (2007; 156) ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. ROE diukur dalam satuan persen. Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cendrung naik. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007; 196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang
  • 16. 12 diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007;196) angka ROE dapat dikatakan baik apabila > 12%. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Dari keempat pengertian ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ROE dapat digunakan untuk mengukur keuntungan bersih dan besarnya pengembalian terhadap investasi pemegang saham. Dengan demikian, para pemegang saham bisa mengetahui saham yang akan diperoleh dari perusahaan yang bersangkutan dan tingkat ROE yang baik dalam perusahaan yaitu diatas 12%. Rentabilitas modal sendiri (ROE) menurut Bambang Riyanto (2001;44) menyatakan bahwa perbandingan antara jumlah profit yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Atau dapat dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Agnes Sawir (2001; 20) Return on Equity atau Tingkat Pengembalian Ekuitas pemilik adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan
  • 17. 13 mengelola modal sendiri (Networth) secara efektif mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham. Sedangkan menurut Lukman Syamsudin (2004 ; 64) mendefinisikan Return on Equity atau Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik sebagai tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu alat ukur dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Menurut J. Fred. Weston dan Thomas E. Copeland (2002 ; 241) mengatakan bahwa “rentabilitas usaha adalah hasil pengembalian atas ekuitas mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan, rasio ini merupakan suatu rasio tujuan akhir.” Dari keempat pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu alat analisis untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham atas modal yang telah mereka investasikan dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian para penanam saham bisa merasa puas dengan saham yang di investasikan dalm perusahaan tersebut. 2.2.3 Pengertian Kinerja Keuangan Pada prinsipnya kinerja dapat dilihat dari siapa yang melakukan penelitian itu sendiri. Bagi manajemen, melihat kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian tertentu bagi pencapaian tujuan secara keseluruhan. Sedangkan bagi pihak luar manajemen kinerja merupakan alat untuk mengukur suatu prestasi yang dicapai oleh
  • 18. 14 organisasi dalam suatu periode tertentu yang merupakan pencerminan tingkat hasil pelaksanaan aktivitas kegiatannya, namun demikian penilaian kinerja suatu organisasi baik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan diperlukan sebagai dasar penetapan kebijaksanaan dimasa yang akan datang. Pengertian kinerja keuangan menurut Muchlis (2000;44) bahwa kinerja keuangan adalah prestasi keuangan yang tergambar dalam laporan keuangan perusahaan yaitu neraca rugi-laba dan kinerja keuangan menggambarkan usaha perusahaan (operation income). Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi yang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Disisi lain kinerja keuangan menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu perusahaan dan sejauh mana asset yang tersedia, perusahaan sanggup meraih keuntungan. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997 ; 503) adalah merupakan kata benda yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2. Prestasi yang diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja. Sedangkan menurut Mulyadi (1997 ; 419) kinerja adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian
  • 19. 15 kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Sedangkan pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur. Sedangkan tujuan penilaian kinerja menurut Mulyadi, (1997) adalah: " Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar prilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran." Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta penghargaan baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik. Menurut Jaya (1993 ; 15) menyatakan bahwa kinerja memiliki banyak aspek, namun para ekonom biasanya hanya memusatkan pada 3 aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, dan keseimbangan dalam distribusi. Dan secara sederhana perhitungan efisiensi adalah menghasilkan suatu niiai yang maksimum dengan jumlah input tertentu, baik secara kuantitatif fisik maupun nilai ekonomis (harga). Secara
  • 20. 16 ringkas dapat dijelaskan bahwa sejumlah input yang bersifat bonus dihindari sehingga tidak ada sumber daya yang tidak digunakan dan dibuang. Efisiensi sendiri digolongkan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan pengalokasian. Jadi, kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan pada bidang tersebut. Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2002:570). Kinerja keuangan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai suatu perusahaan dengan-mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan manajemen (Farid dan Siswanto, 1998). Dari defenisi-defenisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kineja keuangan adalah suatu hasil yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien dengan tujuan dapat memotifasi karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mencapai sasaran dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan hasil yang diinginkan oleh perusahaan. 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ROA dan ROE untuk mengukur kinerja keuangan pernah dilakukan oleh Cyrillius Martono (2002) yang menunjukkan hasil ROA dan roe perusahaan terbukti dapat menurunkan kinerja keuangan. Penelitian ini dilakukan pada kinerja keuangan perusahaan elektoronik di Surabaya.
  • 21. 17 Sedangkan Agus Sukarno (2006) yang menunjukkan hasil roa dan roe perusahaan terbukti dapat menurunkan kinerja keuangan karena keduanya menurun sehingga dapat menurunkan kinerja keuangan perusahaan. 2.3 Kerangka Berfikir Teorities Menurut Uma Sekaran (dalam Adrianto, 2006 : 34) kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang terbaik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Sedangkan, Sekaran (1992:6 ) menyatakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasikan sebagai masalah penting. Untuk membuktikan kecermatan penelitian, dasar dari teori tersebut perlu diperkuat oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan. jadi, kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka (teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu) dan digunakan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diangkat. Dengan demikian maka, kerangka berpikir dalam penelitian ini tampak dalam gambar model penelitian sebagai berikut:
  • 23. 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Restoran Marbes, rua Caicoli Dili. 3.2 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan atau menjelaskan sebab-sebab perubahan yang berdasarkan fakta-fakta yang terukur dan untuk menemukan generalisasi berdasarkan data yang bersifat kuantitatif (angka), bertolak dari pandangan positivistik, bahwa kenyataan bersifat fragmental, fiks dapat diamati dan diukur. Sugiyono (2006) penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan / atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan - hubungan kuantitatif. Sudarwan Danim (2002) Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang
  • 24. 20 dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah- kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya. 3.3 Efisiensi Dan Efektifitas 1. Efisiensi Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya. Menurut definisi ini, efisiensi terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikanatauperkataamlainpenggunaan yangsebenarnya. SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan yangterbaik antara input (masukan) dan output efisiensi adalah sesuatu yang kita kerjakan berkaitan dengan menghasilkan hasil yangoptimal dengan tidak membuang banyak waktu dalam proses pengerjaannya.efektif belum tentu efisien dan begitu sebaliknya. 2. Efektivitas Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalamjumlah tertentu yang secarasadarditetapkan sebelumnya untuk menghasilkansejumlah barang atas jasakegiatan yang dijalankannya.Efektivitasmenunjukankeberhasilandarisegitercapaitidaknyasasaran yangtelah ditetapkan.Jikahasilkegiatansemakinmendekatisasaran,berartimakintinggiefektivitasnya.
  • 25. 21 Abdurahmat (2003:92) Efektivitas adalah pemanpaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalamjumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkansejumlah pekerjaantepatpadawaktunya. Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa : Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besarpresentasetarget yangdicapai,makintinggiefektifitasnya Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai berikut : Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan caramembandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan outputrealisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif. Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah : Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yangdicapaidenganoutput yangdiharapkandarisejumlahinput. 3.1 Defenisi Operasional Variabel Variable Defenisi Skala Return On Assets Suatu rasio penting yang dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah ditanamkan (aset yang dimilikinya) untuk mendapatkan laba. Rasio Mengukur seberapa besar
  • 26. 22 Return On Equity kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang menjadi hak bagi pemegang saham perusahaan. Rasio Kinerja Keuangan Penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio 3.4 Jenis Dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. 2. Data Kuantitatif
  • 27. 23 Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. 3.4.2 Sumber Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. 3.5 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi atau pengamatan kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengjukan pertanyaan-pertanyaan.
  • 28. 24 Keuntungan observasi adalah: 1. Data yang diperoleh adalah data yang segar. 2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Kerugian observasi adalah: 1. Untuk memperoleh data y ng diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi. 2. Beberapa tingkah laku, bahkan bisa membahayakan jika diamati. Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi: a. Observasi partisipan ( partcipant observation): pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati. b. Observasi tak partisipasi (nonparticipant observation): pengamat berada di luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observaasi juga dibedakan menjadi dua bagian: a. Observasi tak berstruktur adalah pengamat tidak membawa catatan tingkah laku apa saja yang secara khusus akan diamati. b. Observasi berstruktur adalah peneliti memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman tetang tingkah laku apa saja yang harus diamati. 2. Kuisioner
  • 29. 25 Kuisioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk di isi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang diajukan. Keuntungan dari teknik angket adalah: 1. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos. 2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah. 3. Angket tidak terlalu menggangu respoden karena pengisiannya ditentukan oleh respoden sendiri sesuai dengan kesedian waktunya. Kerugian teknik angket: 1. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatuf rendah. 2. Angket tidak dapat digunkan untuk respoden yang kurang bisa membaca dan menulis. 3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan. Pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelituan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri. 2. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan.
  • 30. 26 Dalam membuat jawaban akternatif untuk pertanyaan tertutup atau dalam menggolong-golongkan jawaban yang diberikan pada pertanyaan terbuka perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut: a. Pengolongan hanya didasrkan atas satu prinsip atau satu diemensi. Dengan syarat ini adalah untuk menhindari agar seseorang tidak dapat masuk dalam lebih dari satu golongan. b. Golangan-golongan yang dibuat harus saling meniadakan, artinya jika seseorang sudah dimasukkan kedalam satu golongan, ia tidak dapat dimasukkan kedalam golongan lainnya. c. Golongan-golongan yang dibuat harus menyeluruh, artinya tidak seorang pun yang tidak termasuk kedalam salah sau golongan yang dibuat. Terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan- pertanyaan untuk instrumen penelitian: a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan. b. Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda. c. Responden harus mampu menjawab. d. Agar jawaban dapat dipercaya. 3. Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadikan dokumena primer ( dokumen yang ditullis oleh orang yang langsung mengalami
  • 31. 27 suatau peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya otobiografi. Keuntungan studi dokumentasi adalah: 1. Untuk subjek penelitian yang sukar, studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian 2. Tak kreatif. Karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpulan data. 3. Analisis longitudinal, menjangkau jauh ke masa lalu 4. Besar sampel. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya yang diperlukan relatif kecil. Kerugian studi dokumentasi adalah: 1. Bias, karena dokumen yang dibuat tidak untuk kep[erluan penelitian, maka data yang tersedia mungkin bias 2. Tersedia secra selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain. 3. Tidak lengkap. Karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian. 4. Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan dokumen yang berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat bermacam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data.
  • 32. 28 Sebagaimana metode historik, dalam studi dokumentasi perlu dilakukan kritik tehadap sumber data, baik kritik internal maupun kritik eksternal. 3.6 Teknik Analisis Data Untuk menganalisis persoalan yang akan diteliti maka penulis dapat menggunakan teknik analisis rasio keuangan. Rasio keuangan dapat disajikan dalam dua cara, yaitu: 1. Untuk membuat perbandingan keadaan keuangan ada saat yang berbeda. 2. Untuk membuat perbandingan keadaan keuangan dengan perusahaan lain. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Return on equity atau profitabilitas adalah Suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Untuk memberikan pengertian yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan rasio profitabilitas, maka dapat dilihat dari penjelasan dan beberapa penulis sebagai berikut : Menurut Sutrisno (2002 : 20) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
  • 33. 29 menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya. Sejalan dengan pengertian tersebut, menurut Atmajaya (2004:415) bahwa : Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jadi, rasio profitabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan restoran dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Maka rasio yang dapat digunakan, yaitu: 1. Return On Total Assets Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasai untuk menghasilkan berbagai pendapatan atau laba. Return on assets dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Operating income Retun on assets = Total assets 2. Return On Equity Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305).
  • 34. 30 Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha. Jadi, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut modal yan dimiliki perusahaan. Return on equity dapat dihitung dengan rumus: Laba bersih setelah pajak ROE = Ekuitas 3. Return On Investment Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63). Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63). Jadi, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
  • 35. 31 untuk mengelola aktivanya dan untuk menghasilkan lababersih setelah pajak (EAT). Return on Investment dihitung dengan rumus: Laba bersih setelah pajak ROI = Total aktiva 4. Gross Profit Margin Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18). Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61). Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi rasio, semakin baik hasilnya. Gross profit margin dihitung dengan rumus: Penjualan - harga pokok penjualan Gross profit margin = Penjualan
  • 36. 32 5. Net Profit Margin Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut cooperating incomenya. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net profit margin dihitung dengan rumus: Laba bersih setelah pajak Net profit margin = penjualan 6. Operating Profit Margin Operating profit margin merupakan perbandingan antara laba usaha dan penjualan. Operating profit margin merupakan rasio yang menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan (Syamsuddin, 2009:61). Operating profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban- kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Apabila semakin tinggi operatig profit margin maka akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan. Jadi, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan restoran dalam menghasilkan laba kotor dari pendapatan usaha restoran tersebut. Operating profit margin dihitung sebagai berikut:
  • 37. 33 Laba bersih sebelum pajak Operating profit margin = penjualan