SlideShare a Scribd company logo
1 of 109
METODOLOGI
PENELITIAN BISNIS
PENDAHULUAN
A.A. Pengertian PenelitianPengertian Penelitian
Penelitian adalah proses, sedangkan ilmu
pengetahuan adalah hasil dari penelitian
(nazir, 1988: 13-17).
Karena itu ‘bahasa dasar” bagi seorang peneliti
ditemukan dalam filsafat ilmu. Bangunan dasar suatu
ilmu pengetahuan meliputi :observasi, fakta, konsep,
definisi, variabel,masalah, hipotesis, hukum, teori, dan
model (davis & cosenza, 1993: bab 2).
Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai investigasi
yang sistematis, terkontrol,empiris dan kritis dari suatu
proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar
fenomena (Kerlinger, 1986 : 17-8).
Dari sudut pandang manajerial, penggunaan definsi di
atas tidak memasukkan berapa jenis penelitian yang
mungkin diperlukan bagi penelitian keputusan. Sebagai
contoh, ketika sepeda motor merek Cina membanjiri
Indonesia, para “Pemain lama” dalam industri sepeda
motor memerlukan berbagai informasi yang sifatnya
deskriptif.
Penelitian ilmiah adalah aplikasi secara formal dan
sistematis dan metode ilmiah untuk mempelajari dan
menjawab permasalahan.
Tujuan Penelitian identik dengan tujuan ilmu
pengetahuan pada umumnya, yaitu membuat
penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan
fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang
ditentukan.
Penelitian Bisnis :
• Suatu proses sistematis dan objektif yang meliputi
pengumpulan, pencatatan dan analisis data untuk
membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund,
2000:5).
 Suatu penyelidikan sistematis yang memberikan
informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper
& Emory, 1995:11).
 Suatu upaya sistematis dan terorganisasi untuk
menyelidiki suatu masalah yang muncul dalam dunia
kerja yang memerlukan solusi (Sekarang, 2000:3).
 Suatu investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris,
dan kritis mengenai suatu fenomena yang menjadi
perhatian pengambil keputusan manajerial (Davis &
Cosensa, 1993:9).
 Suatu penyelidikan secara sistematis, terkendali,
empiris dan kritis dari fenomena yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan manajerial :
• Pertama, penelitian bisnis merupakan penyelidikan
secara sistematis dan kritis tentang fenomena empiris
yang dikendalikan oleh peneliti.
• Kedua, kejelasan dari lingkup fenomena yang diteliti,
yaitu segala macam fenomena yang berkaitan
dengan pengembilan keputusan manajerial.
Penelitian Bisnis adalah juga seperti penelitian yang
lain, hanya saja lebih dititikberatkan kepada upaya untuk
menjawab permasalahan manajerial. Sebagai contoh :
•Seorang manajer keuangan mungkin bertanya, “Apakah
lingkungan bisnis untuk pembiayaan jangka panjang
akan lebih baik dalam dua tahun mendatang?
•Seorang manajer personalia barangkali tertarik akan
pertanyaan berikut, “Apa jenis peraturan yang diperlukan
bagi karyawan bagian produksi? Mengapa banyak
karyawan yang keluar dari perusahaan?
•Seorang manajer pemasaran mungkin bertanya,
“bagaimana cara saya memantau penjualan dalam
aktivitas perdagangan eceran?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian identik dengan tujuan ilmu
pengetahuan pada umumnya, yaitu membuat
penjelasan, menyusun prediksi, serta
mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam
suatu batasan yang ditentukan.
Karaketeristik metode ilmiah adalah kritis, dan analitis, logis, objektif,
konseptual dan teoritis, empiris dan sistematis.
Bersifat kritis dan analitis, mendorong suatu kepastian dan proses
penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk
mendapatkan soulusinya.
Logis, merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan secara
rasional diturunkan dari bukti-bukti yang ada.
Objektif, mengandung makna bahwa hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain
akan sama apabila studi yang dilakukan pada kondisi yang sama. Hasil
penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya.
Konseptual & Teoritis, ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan
struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya
penelitian.
Empiris, prinsipnya bersandar pada realitas
Sistematis, suatu prosedur yang cermat dan mengikuti aturan tertentu yang
baku.
C. Metode Penelitian
D. Pola BerpikirD. Pola Berpikir
Pola berpikir Deduktif adalah penarikan kesimpulan untuk hal spesifik
dari gejala umum.
Contohnya :
Semua mahasiswa harus mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian.
Ita adalah mahasiswa
Oleh karena itu, Ita harus mengambil mata kuliah Metodologi penelitian.
Pola berpikir Induktif adalah suatu penarikan kesimpulan berdasarkan
keadaan spesifik untuk hal-hal yang umu.
Contohnya :
Mahasiswa A membawa buku teks pada saat kuliah Metodologi Penelitian
Mahasiswa B membawa buku teks pada saat kuliah Metodoligi Penelitian
Kesimpulan : Semua mahasiswa membawa buku teks pada saat kuliah
Metodologi Penelitian.
E. KLASIFIKASI PENELITIAN MENURUT TUJUANE. KLASIFIKASI PENELITIAN MENURUT TUJUAN
Penelitian dasar (basic research), merupakan penelitian
yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penelitian semacam ini memang tidak secara langsung
bertujuan memecahkan suatu masalah.
Karena itu penelitian dasar biasanya dilakukan untuk
menguji kebenaran teori tertentu, atau mengetahui
konsep tertentu secara lebih mendalam.
1.
2. Penelitian terapan (applied research),
merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori
untuk memecahkan permasalahan tertentu.
2.1 Penelitian Evaluasi (evaluation research)
Penelitian yang diharapkan dapat memberikan
masukan atau mendukung pengambilan
keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih
alternatif tindakan.
2.2 Penelitian dan Pengembangan
(research & development)
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
produk seingga produk tersebut mempunyai kualitas
yang lebih tinggi.
Penelitian tindakan bertujuan untuk memecahkan persoalan bisnis
dan ekonomi melalui aplikasi metode ilmiah. Pemecahan masalah
akan memberatkan kepada masalah lokal yang sedang dihadapi.
Tujua utama dari penelitian tindakan ini adalah memecahkan
masalah, bukan membuat kontribusi kepada ilmu pengetahuan.
Penelitian tindakan dalam konteks bisnis dan ekonomi, misalnya
mencoba menjawab pertanyaan berikut :
• Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan, yang sebagian
besar bahan bakunya diimpor ketika terjadi krisis ekonomi
yang membuat harga produk impor melonjak tajam?
• Stretegi restrukturisasi manakah yang paling sesuai untuk
perusahaan?
• Apakah downsizing dengan cara mengurangi jumlah
karyawan merupakan keputusan yang efektif dalam jangka
pendek dan panjang untuk menyehatkan perusahaan?
• Tindakan apa yang harus dilakukan oleh Pemda (Pemerintah
daerah) untuk memberdayakan dan Menumbuhkan usaha
kecil?
3
Proses Penelitian dalam Penelitian Dasar dan Terapan
Pengumpulan Data Awal:
-Survei Literatur
-Wawancara
Observasi :
-_Topik Penelitian
Perumusan Maslah
Kerangka Teoritis:
-Definisi Variabel
-Hubungan Antar Variabel
Perumusan Maslah
Desain Riset :
-Metode Analisis
-Sistimatika Lab
Data :
-Pengumpulan
-Analisis
-Interpelasi
Logika Deduktif :
-Apakah Hipotesis Diterima atau Tidak
-Apakah Pertanyaan Penelitia Terjawab
Tidak
Ya
Laporan :
-Penulisan
-Presentasi
Pengambilan Keputusan
Managerial
Tujuan utama dari penelitian dan pengembangan
bukan untuk formulasi dan uji hipotesis, melainkan
untuk mendapatkan produk baru atau proses baru.
Melalui penelitian dan pengembangan produk,
perusahaan akan menghasilkan produk baru
dengan kualitas yang lebih tinggi, sehingga akan
lebih memenuhi selera konsumen. Sehubungan
dengan penelitian dan pengembangan produk,
perusahaan dapat menerapkan pengendalian
kualitas total yang prinsip utamanya adalah kaizen
atau selalu mengadakan perbaikan secara
kontinyu.
F. Klasifikasi Penelitian Menurut Metode
1. Penelitian historis adalah kegiatan penyelidikan, pemahaman,
dan penjelasan keadaan yang telah lalu.
Evaluasi data historis meliputi kritik eksternal dan internal. Kritik
eksternal berhubungan dengan keontentikan data, sementara kritik
internal berhubungan dengan nilai dari data tersebut. Nilai data
ditentukan oleh tingkat akurasi dan reliabilitas serta dukungannya
kepada hipotesis.
Contoh penelitian historis :
 Perkembangan industri kecil selama sepuluh tahun terakhir.
 Dampak deregulasi terhadap ekspor nonmigas
2. Penelitian deskriptif adalah pengumpulan data untuk diuji
hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir
dari subjek penelitian.
Penelitian deskriptif berbeda dengan penelitian eksploratif
terutama dalam formalitas pembentukannya. Penelitian
eksploratif ditandai dengan fleksibilitas, sementara penelitian
deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap
dan akurat dari suatu situasi (Boyd, et al, 1989: 129).
Kelemahan utama dalam penelitian deskriptif aalah
kurangnya tanggapan subjek penelitian. Kelalaian subjek
penelitian untuk mengembalikan daftar pertanyaan atau
datang ke tempat wawancara yang telah ditentukan
menyebabkan rendahnya tanggapan terhadap penelitian yang
dilakukan.
Contoh pertanyaan dari penelitian deskriptif :
• Bagaimanakah tingkat kepuasan karyawan perusahaan
swasta?
• Bagaimana tanggapan karyawan terhadap peraturan jam
kerja yang baru?
3. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menentukan
apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa
jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti.
Contoh variabel : pendapatan, umur, tingkat pendidikan, motivasi dan
keberhasilan.
Contoh dari penelitian korelasional :
Hubungan antara produktivitas an struktur tugas
Hubungan antara kekhawatiran dan ketelitian
Penggunaan tes kecerdasan untuk memprediksi keberhasilan
dalam pekerjaan.
Untuk keperluan mengukur asosiasi ini, ada beberapa
alternatif teknik : korelasi bivariat, korelasi berganda,
korelasi sekuensial, korelasi kanonikal dan analisis
frekuensi multiarah (multiway frequency analysis)
(Tabachnick & Fidell, 1996: 20-21).
Koefisien korelasi Pearson product moment (rxy) :
rxy = SSxy)/(SSxxSSyy)
4. Studi kausalitas adalah penelitian yang menunjukkan
arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat, di samping mengukur kekuatan hubungannya.
Analisis kausalitas dibedakan menjadi :
1. Kausalitas satu arah,
 X ⇒ Y, artinya X menyebabkan Y
 Y ⇒ X, artinya Y menyebabkan X
2. Kausalitas dua arah :
Y ⇔ X, artinya ada hubungan simultan antara Y dan
X karena Y menyebabkan X,
dan X mentebabkan Y.
Persamaan, kedua metode penelitian ini berusaha untuk melihat
adanya hubungan sebab-akibat, juga meliputi perbandingan antargrup.
Perbedaaan utama, antara keduanya bahwa dalam penelitian
eksperimental, pernyataan “sebab” dikendalikan, sedang dalam
penelitian kausal komparatif tidak.
5. Dalam studi eksperimental, peneliti mengendalikan paling tidak satu
variabel bebas dan mengamati akibat yang terjadi kepada satu atau
lebih variabel terikat. Esensi dari eksperimen adalah pengendalian.
Contoh penelitian kausal komparatifContoh penelitian kausal komparatif ::
• Pengaruh jenis kelamin terhadap keberhasilan lulusan Program
Magister ekonomika Pembangunan (MEP). Variabel bebas adalah jenis
kelamin, sedangkan variabel terikat adalah keberhasilan kerja.
Keberhasilan lulusan MEP pria akan dibandingkan dengan keberhasilan
lulusan MEP wanita.
• Dampak tingkat kedewasaan orang tua terhadap tingkat absensi
karyawan. Variabel bebas adalah kedewasaan orang tua (karyawan
mempunyai orang tua yang bersikap dewasa ataukah tidak), variabel
terikat adalah absensi. Kedua grup karyawan diidentifikasi, kemudian
absensi dari kedua grup karyawan tersebut diperbandingkan.
6.Penelitian kausal komperatif, variabel bebas merupaka
hal yang sudah terjadi dan tidak dikendalikan.
Contoh penelitian kausal komparatif :
• Pengaruh jenis kelamin terhadap keberhasilan lulusan Program
Magister ekonomika Pembangunan (MEP). Variabel bebas adalah
jenis kelamin, sedangkan variabel terikat adalah keberhasilan kerja.
Keberhasilan lulusan MEP pria akan dibandingkan dengan
keberhasilan lulusan MEP wanita.
• Dampak tingkat kedewasaan orang tua terhadap tingkat absensi
karyawan. Variabel bebas adalah kedewasaan orang tua (karyawan
mempunyai orang tua yang bersikap dewasa ataukah tidak), variabel
terikat adalah absensi. Kedua grup karyawan diidentifikasi, kemudian
absensi dari kedua grup karyawan tersebut diperbandingkan.
E.E. Metode Penelitian Yang Dipilih
Metode yang terbaik adalah metode yang paling tepat untuk
menjawab permasalahan yang dihadapi.
Suatu permaslahan umum yang sama, mungkin dapat diteliti melalui
berbagai metode sehingga diperoleh hasil penelitian yang memuaskan.
Y
Y
Y Y
Eksperimental
Kausal Komparatif
Korelasional Deskriptif
Historis
Pohon Keputusan Untuk Memilih Metode Penelitian
Hubungan
sebab-Akibat
Variabel Bebas
Dikendalikan
Prediksi
Hubungan
Kondisi
Sekarang
PARADIGMA ILMU
PARADIGMA ILMU
POSITIVISTIK : FENOMENOLOGIS :
 Hukum/prosedur baku
 Deduktif
 Nemotetik (Hukum kausal Universal)
 Diperoleh dari Indra
 Bebas nilai (Fakta & Nilai Pisah)
 Pengalaman sehari-hari
 Induktif
 Idiografik
(Deskripsi realitas)
 Pemahaman makna
 Tidak bebas nilai
KARAKTERISTIK PENELITIAN
KUANTITATIF KUALITATIF
 Bertujuan
 Sistematik
 Terkendali
 Objektif
 Tahan Uji
 Situasi alamiah
 Analisis induktif
 Kontak Langsung
 Perspektif holistik
 Netralitas empatik
 Fleksibilitas desain
 Instrumen kunci : Peneliti
Tabel 1.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
KARAKTERISTI
K
KUANTITATIF KUALITATIF
Istilah - Experimental
- Data “Kasar”
- Perspektif
- Empiris
- Positivisme
- Fakta sosial
- Statistik
- Etnografi
- Studi lapangan
- Data “lembut”
- Interaksi simbolik
- Perspektif dalam naturalisme
- Etno metodologi
- Deskriptif
- Observasi partsipan
- Phenomenologi
- Dokumen
- Sejarah hidup
- Studi kasus
- EKologi
KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF
Konsep-konsep pokok - Variabel
- Operasional
- Reliabilitas
- Hipotesis
- Validitas
- Signifikansi
- Statistik
- Replikasi
- Pemaknaan
- Pemahaman awam
- Penggolongan
- Definisi situasi
- Kehidupan sehari-hari
- Pemahaman
- Proses
- Urutan negosisasi
- Bentuk tujuan praktis
- Konstruksi sosialAfiliasi Teori - Structural functionalisme
- Realisme,positivisme
- Behaviorisme
- EMpiris logis
- Teori sistem
- Interaksi simbolik
- Etno metodologi
- Fenomenologi
- Budaya
- Idealisme
KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF
Afiliasi akademik - Psikologi
- Ekonomi
- Sosiologi
- Ilmu politik
- Sosiologi
- Sejarah
- Antropologi
Tujuan - Mengetes teori
- menegakkan fakta
- Penggambaran statistik
- Penunjukkan hub diantara
variabel
- Prediksi terstruktur,
ditentukan
- Terlebih dulu, formal,
khusus
- Desain sebagai rencana
detail dari operasional
- Interaksi simbolik
- Etno metodologi
- Fenomenologi
- Budaya
- Idealisme
KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF
Penulisan proposal
penelitian
- Ektensif/luas
- Detail &Khusus dalam fokus
- Detail&khusus dalam
prosedur
- Melalui kajian literatur
- Menuliskan terlebih dahulu
data yang terkumpul
- Perumusan hipetesis
-Cepat
-Spekulatif
-Memperkirakan yang
mugkin berhubungan
dengan penelitian
-Menuliskan setelah data
terkumpul
-Tidak begitu menekankan
kajian pustaka
-Pernyataan umum
pendekatanData -Kuantitatif
-pengelompokkan yang dapat
dihitung
-Penghitungan, pengukuran
-Operasional variabel
-Statistik
-Deskriptif
-Dokumen pribadi
-Catatan lapangan
-Foto
-istilah subjek sendiri
-Dokumen dan temuan lain
KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF
Sampel -Eksperimen
-Stratifikasi
-Kelompok kontrol
-Tepat/seksama
-Seleksi random
-Kontrol terhadap variabel
ekstraneous
-Kecil
-Tidak representatif
-Sampel teoritis
Teknik Metode -Eksperimen
-Riset survei
-Interview terstruktur
-Eksperimen semu
-Observasi terstruktur
-Sejumlah data
-Observasi
-Kajian terhadap sejumlah
dokumen & temuan
-Observasi partisipan
-Interview tak terbatas
KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF
Hubungan dengan subjek -Dibatasi
-Jangka pendek
- Terpisah
-Jauh
-Subjek peneliti
- Empati
- Mendasarkan pada
kepercayaan
- Sejajar
- Hubungan yang intensif
- Subjek sebagai teman
Sarana & Alat -Inventori
-Kuesioner
-Index
-Komputer
-Skala
-Skor tes
-Tape perekam
-Pentaskrip
-Peneliti sebagai instrumen
Analisis Data -Deduktif
-Nampak pada kesimpulan
kumpulan ata
-Satistik
-Terus menerus
-Model, tema, konsep
-Induktif
-Induksi analitis
-Metode perbandingan konstan
KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF
Masalah dalam
Penggunaan
- Pengontrolan variabel lain
- Penonjolan
- Validitas
- Membutuhkan waktu banyak
- Kesulitan mereduksi data
- Reliabilitas
- Prosedur yang tidak terstandar
- Kesulitan meneliti populasi
yang luas
Science And ResearchScience And Research
Choose Topic
Inform Others Focus Research
Question
Interpret Data Design Study
Analyze Collect Data
Steps in the research process
PERUMUSAN MASALAH
PERUMUSAN
MASALAH
Setelah topik permasalahan diketahui, permasalahan
spesifik perlu dipilih untuk penelitian lebih lanjut.
Sumber utama dalam pemilihan permasalahan ini
adalah teori, studi empiris sebelumnya dan
pengalaman peneliti.
Permasalahan yang baik mempunyai beberapa
karakteristik tertentu. Pernyataan permasalahan yang
baik juga memenuhi beberapa kriteria tertentu.
Identifikasi Topik Penelitian
Topik yang seringkali sudah diteliti oleh peneliti lain, atau terlalu
sederhana, sehingga tidak perlu diangkat sebagai permasalahan
dalam penelitian.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik
penelitian adalah:
1. Apakah ada permasalahan ?
2. Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian ?
3. Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan ?
4. Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk dipecahkan ?
Dari permsalahan yang bersifat umum tersebut akan diambil
(atau ditentukan) suatu permasalahan yang spesifik.
Sumber Permasalahan
PertamaPertama ,, literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat danliteratur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat dan
pengetahuan peneliti.pengetahuan peneliti.
KeduaKedua,, pengalaman (pribadi) merupakan sumber permasalahan yang cukuppengalaman (pribadi) merupakan sumber permasalahan yang cukup
banyak. Semakin banyak pengalaman seseorang, baik bagi peneliti ataubanyak. Semakin banyak pengalaman seseorang, baik bagi peneliti atau
manajer, akan semakin banyak permasalhan yang didapatkannya untuk suatumanajer, akan semakin banyak permasalhan yang didapatkannya untuk suatu
penelitianpenelitian
Permasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakanPermasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakan
baik oleh peneliti, dalam empat macam hal sebagai berikut :baik oleh peneliti, dalam empat macam hal sebagai berikut :
1.1. Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut.Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut.
2.2. Tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkatTingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat
kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yangkemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang
ada.ada.
3.3. Peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan.Peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan.
4.4. Peneliti mempertimbangkan kendala waktu, dana dan berbagai kendalaPeneliti mempertimbangkan kendala waktu, dana dan berbagai kendala
lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.
Permasalahan yang dapat diperoleh dari penerapan teori ke dalam praktekPermasalahan yang dapat diperoleh dari penerapan teori ke dalam praktek
bisnis yang ada. Banyak teori yang relevan dengan penelitian bisnis,bisnis yang ada. Banyak teori yang relevan dengan penelitian bisnis,
misalnya, teori motivasi dan kepemimpinan serta manajemen produksi,misalnya, teori motivasi dan kepemimpinan serta manajemen produksi,
pemasaran dan keuangan.pemasaran dan keuangan.
Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapaIdentifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa
keuntungan, yaitu :keuntungan, yaitu :
1.1. Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untukPeneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untuk
menjawab permasalahan yang ada.menjawab permasalahan yang ada.
2.2. Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih baik mudah danFormulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih baik mudah dan
jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori.jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori.
3.3. Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yangHasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang
dijadikan dasar untuk perumusan masalah.dijadikan dasar untuk perumusan masalah.
Untuk melakukan penelitian diperlukan pengenalan masalah terutamaUntuk melakukan penelitian diperlukan pengenalan masalah terutama
masalah yang terlihat samar dan sulit untuk diidentifikasi.masalah yang terlihat samar dan sulit untuk diidentifikasi.
Karakteristik Permasalahan
Penelitian
Karakteristik yangKarakteristik yang pertamapertama adalah permasalahan tersebut dapatadalah permasalahan tersebut dapat
diselidiki melalui penelitian melalui pengumpulan dan analisis data.diselidiki melalui penelitian melalui pengumpulan dan analisis data.
Penelitian dapat mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawanPenelitian dapat mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawan
merasakan, atau bagaimana mereka berdikir tentang hal-halmerasakan, atau bagaimana mereka berdikir tentang hal-hal
tertentu, namun penelitian tidak akan menjawab permasalahan yangtertentu, namun penelitian tidak akan menjawab permasalahan yang
dirasakan oleh sekelompok karyawan tersebut.dirasakan oleh sekelompok karyawan tersebut.
Karakteristik yangKarakteristik yang keduakedua, mempunyai arti penting baik dari latar, mempunyai arti penting baik dari latar
belakang teori maupun praktek.belakang teori maupun praktek.
Pengertian Perumusan
Masalah
Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian alasanPerumusan masalah adalah konteks dari penelitian alasan
mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yangmengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang
mengarahkan tujuan utama (Evans, 1997 : 63)mengarahkan tujuan utama (Evans, 1997 : 63)
Contoh :Contoh :
Sebuah penelitian yang disponsori oleh Balitbang DepartemenSebuah penelitian yang disponsori oleh Balitbang Departemen
Koperasi mengambil topik mengenai pengembangan industri pedesaanKoperasi mengambil topik mengenai pengembangan industri pedesaan
melalui koperasi dan usaha kecil, merumuskan masalah denganmelalui koperasi dan usaha kecil, merumuskan masalah dengan
pernyataan sebagai berikut (Bachruddin et al., 1996):pernyataan sebagai berikut (Bachruddin et al., 1996):
Masalah utama yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalahMasalah utama yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah
bagaimana profil dan pola industri pedesaan di daerah-daerah penelitian,bagaimana profil dan pola industri pedesaan di daerah-daerah penelitian,
dan bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untukdan bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untuk
dikembangkan melalui koperasi dan usahan kecil.dikembangkan melalui koperasi dan usahan kecil.
Beberapa Karakteristik
Perumusan Masalah Yang
Baik :
a.a. Pada umumnya menunjukkanPada umumnya menunjukkan variabel yang menarikvariabel yang menarik
peneliti hubungan deskriptif, di mana permasalahanpeneliti hubungan deskriptif, di mana permasalahan
secara sederhana diungkapkan dalam suatusecara sederhana diungkapkan dalam suatu
pernyataan yang harus dijawab.pernyataan yang harus dijawab.
b.b. Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan,Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan,
baik secara langsung maupun operasional. Definisibaik secara langsung maupun operasional. Definisi
operasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidakoperasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidak
menimbulkan berbagai macam penafsiran yangmenimbulkan berbagai macam penafsiran yang
berbeda, yang pada akhirnya akan “mengganggu”berbeda, yang pada akhirnya akan “mengganggu”
pelaksanaan penelitian. Arti operasional adalahpelaksanaan penelitian. Arti operasional adalah
penjelasan dalam terminologi operasional atau proses.penjelasan dalam terminologi operasional atau proses.
Perumusan masalah harus disertai dengan latarPerumusan masalah harus disertai dengan latar
belakang masalah. Latar belakang adalah segalabelakang masalah. Latar belakang adalah segala
informasi yang diperlukan untuk memahamiinformasi yang diperlukan untuk memahami
perumusan masalah yang disusun oleh peneliti.perumusan masalah yang disusun oleh peneliti.
Dengan kata lain, latar belakang masalah merupakanDengan kata lain, latar belakang masalah merupakan
informasi yang diperlukan untuk mengertiinformasi yang diperlukan untuk mengerti
permasalahan yang ada.permasalahan yang ada.
Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah adalah apabila manajemenProses identifikasi masalah adalah apabila manajemen
mengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasimengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi
yang tidak diinginkan dalam perusahaan. Beberapa situasi yangyang tidak diinginkan dalam perusahaan. Beberapa situasi yang
tidak diinginkan ini bisa terlihat dengan jelas, misalnya,tidak diinginkan ini bisa terlihat dengan jelas, misalnya,
pemogokan karyawan, tingginya tingkat perputaran karyawan,pemogokan karyawan, tingginya tingkat perputaran karyawan,
penurunan jumlah produksi, pemilihan mesin pengganti danpenurunan jumlah produksi, pemilihan mesin pengganti dan
sebagainya.sebagainya.
Bagi peneliti muda, pertanyaan yang sering timbul adalahBagi peneliti muda, pertanyaan yang sering timbul adalah
bagaimana permasalahan yang dapat diperoleh, atau bagaimanabagaimana permasalahan yang dapat diperoleh, atau bagaimana
melihat permasalahan yang layak untuk diteliti ?melihat permasalahan yang layak untuk diteliti ?
Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan
penelitian adalah :
1. Kegunaan Penelitian
Aspek yang penting dalam pemilihan masalah penelitian adalah kegunaan
penelitian. Setiap ada permasalahan, pernyataan pertama adalah manfaat
yang diperoleh dari penelitian terhadap masalah tersebut.
Penelitian hanya dilakukan untuk penyelesaian masalah yang mempunyai
manfaat yang lebih besar daripada biayanya. Pada beberapa penelitian
tertentu, meskipun nilai penelitiannya tidak dapat diukur dengan nilai
moneter, kegunaannya sudah tidak diragukan lagi.
2. Prioritas
Banyak permasalahan yang memerlukan penelitian serta mempunyai
keguaan penelitian yang jelas dalam perusahaan. Namun demikian, tidak
semua dari permasalahan tersebut diangkat dari permasalahan penelitian.
Manajemen menyusun daftar prioritas, sehingga dapat diketahui
permasalahan yang mana akan diteliti lebih dulu.
3. Kendala Waktu dan Dana
Prioritas yang disusun oleh manajer adalah kendala waktu dan dana.
Suatu penelitian yang jelas berguna dan mendapatkan prioritas untuk
diteliti, mungkin belum juga dilakukan penelitian karena keterbatasan
dana.
4. Dapat Diselidiki
Dua hal dapat tidaknya suatu permasalahan untuk diselidiki, karena
masalah tersebut secara teoritis tidak dapat diselidiki, atau belum terdapat
teori dasar menyelidiki sehingga baru pada saat nanti ada kemungkinan
dapat diselidiki.
5. Kemampuan Peneliti
Hal yang perlu dipertimbangkan :
• Kendala waktu dan dana
• Tersedianya data yang diperlukan
• Tingkat keahlian peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
Identifikasi lokasi, dan analisis dari dokumen yang berisi
informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian
secara sistematis.
Dokumen ini meliputi jurnal, abstrak, tinjauan pustaka, buku, data
statisktik, dan laporan penelitian yang relevan.
TUJUAN UTAMA dari tinjauan pustaka adalah untuk melihat apa saja
yang sudah pernah dilakukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.
Selain menghindarkan diri dari duplikasi penelitian, tinjauan pustaka juga
dapat menghasilkan pengertian dan pandangan yang lebih jauh tentang
permasalahan yang diteliti.
Tiga hal berikut dapat dipertimbangkan sebagai masukan untuk
menentukan seberapa jauh tinjauan pustaka perlu dilakukan.
Pentingnya Tinjauan Pustaka
1. Semakin banyak tinjauan pustaka tidak selalu berarti semakin
baik. Tinjauan pustaka yang sedikit namun terorganisir dengan
rapi dan terkait erat dengan penelitian yang dilakukan adalah
lebih baik daripada tinjaun pustaka yang banyak namun tidak
terarah dan tidak berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
2. Bidang penelitian yang telah sering dilakukan memerlukan
fokus yang lebih terpusat daripada area baru di mana penelitian
masih jarang dilakukan.
3. Sebaliknya apabila penelitian yang dilakukan adalah pada
bidang yang belum atau masih jarang dilakukan penelitian,
pembatasan fokus menjadi agak lebar.
SUMBER PUSTAKA
BUKU TEKS, ENSIKLOPEDIA, JURNALBUKU TEKS, ENSIKLOPEDIA, JURNAL
DAN BERBAGAI MACAM ARTIKELDAN BERBAGAI MACAM ARTIKEL
TENTANG BISNIS DAN EKONOMI YANGTENTANG BISNIS DAN EKONOMI YANG
LAZIM DIGUNAKAN OLEH PENELITI.LAZIM DIGUNAKAN OLEH PENELITI.
ABSTRAKSI PENELITIAN YANG TELAHABSTRAKSI PENELITIAN YANG TELAH
DILAKUKAN JUGA MERUPAKANDILAKUKAN JUGA MERUPAKAN
SUMBER TERBAIK.SUMBER TERBAIK.
KERANGKA TEORITIS
Arti Teori
Teori adalah sebuah kumpulan proposisi umum yang
saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan
hubungan yang timbula antara beberapa variabel yang
diobservasi.
Formulasi teori adalah upaya untuk mengintegrasikan
semua informasi secara logis sehingga alasan atas
masalah yang diteliti dapat dilonseptualisasikan dan diuji
(Sekaran 2000: 29-30)
Penyusunan teori memang merupakan tujuan utama dari
ilmu karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan
memprediksikan fenomena yang diteliti. Teori selalu
berdasarkan fakta, didukung dalil dan proposisi.
Konsep
Suatu konsep (concepts) adalah sejumlah pengertian atau
karakteristik, yang dikaitkan dengan peristiwa, objek,
kondisi, situasi, dan perilaku tertentu.
Dengan kata lain, konsep adalah pendapat abstrak yang
digeneralisasikan dari fakta tertentu (Davis & Cosenza,
1993: 25). Konsep amat menentukan karena sukses suatu
riset tergantung dari:
•Seberapa jelas kita mengkonseptualisasikan sesuatu.
•Seberapa jauh orang lain dapat memahami konsep yang
kita pergunakan.
Konstruk
“Konstruk ”(construct) adalah jenis konsep tertentu
yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi
daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis
tertentu.
Konstruk dapat berupa sebuah pandangan atau pendapat
yang biasanya ditemukan untuk sebuah penelitian dan
atau pembentukan teori
Proposisi
Proposisi adalah pernyataan yang berkaitan denganProposisi adalah pernyataan yang berkaitan dengan
hubungan antara konsep-konsep yang ada dan pernyataanhubungan antara konsep-konsep yang ada dan pernyataan
dari hubungan universal antara kejadian-kejadian yangdari hubungan universal antara kejadian-kejadian yang
memiliki karakteristik tertentu.memiliki karakteristik tertentu.
Dalam memahami perilaku konsumen/pelanggan, paraDalam memahami perilaku konsumen/pelanggan, para
ahli pemasaran mengajukan proposisi bahwa kepuasanahli pemasaran mengajukan proposisi bahwa kepuasan
pelanggan merupakan fungsi dari kinerja produk yangpelanggan merupakan fungsi dari kinerja produk yang
dirasakan oleh pelanggan dan harapan pelanggan terhadapdirasakan oleh pelanggan dan harapan pelanggan terhadap
produk tersebut (Kotler, 2000: 58).produk tersebut (Kotler, 2000: 58).
Menyadari bahwa kepuasan pelanggan yang tinggi akanMenyadari bahwa kepuasan pelanggan yang tinggi akan
mendorong meningkatnya loyalitas konsumen, makamendorong meningkatnya loyalitas konsumen, maka
banyak perusahaan bertujuan mencapai TCS,banyak perusahaan bertujuan mencapai TCS, TotalTotal
Customer Satisfaction,Customer Satisfaction, total kepuasan pelanggan.total kepuasan pelanggan.
Teori
Proposisi
Konsep
(Concepts)
Tingkat
Abstraksi
Observasi terhadap obyek dan Kejadian (Realita)
Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atauVariabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau
mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yangmengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang
berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilaiberbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai
dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek ataudapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau
orang yang berbeda.orang yang berbeda.
Contoh variabel antara lain skor ujian, angkaContoh variabel antara lain skor ujian, angka
ketidakhadiran (nol samai semua A) dan motivasi (sangatketidakhadiran (nol samai semua A) dan motivasi (sangat
rendah-sangat tinggi).rendah-sangat tinggi).
Empat Bagian UtamaEmpat Bagian UtamaVariabel
1.1. Variabel dependenVariabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalamadalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam
sebuah pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan atau menerangkansebuah pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan atau menerangkan
variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian.variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian.
2.2. Variabel DependenVariabel Dependen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahanadalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yangdalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang
negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependennegatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen
merupakan hasil dari variabel dependen.merupakan hasil dari variabel dependen.
3.3. Moderating variabelModerating variabel adalah variabel yang mempunyai dampak kontinjensiadalah variabel yang mempunyai dampak kontinjensi
(contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel(contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel
dependen.dependen.
4.4. Intervening variabelIntervening variabel adalah faktor yang secara teori berpengaruh padaadalah faktor yang secara teori berpengaruh pada
fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi,fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi,
namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabelnamun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabel
independen danindependen dan moderatingmoderating terhadap fenomena yang diamati,terhadap fenomena yang diamati, interveningintervening
variabelvariabel ini dapat membantu kita dalam menjelaskan bagaimkanaini dapat membantu kita dalam menjelaskan bagaimkana
mengkonsepsi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.mengkonsepsi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
(Kuncoro, 2001: Sekaran, 2000: Bab 5):(Kuncoro, 2001: Sekaran, 2000: Bab 5):
Masalah yang sering munculMasalah yang sering muncul
Masalah yang sering muncul adalah, bagaimana
menggolongkan sebuah variabel menjadi variabel
independen, moderating variabel, atau intervening variabel.
Pertanyaan diatas akan dijawab melalui contoh teori
efektifitas organisasi yang disederhanakan dengan
menggunakan gambar berikut:
Kerangka TeoritisKerangka Teoritis
Kerangka TeoritisKerangka Teoritis adalah pondasi utama di manaadalah pondasi utama di mana
sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan. Hal inisepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan. Hal ini
merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secaramerupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara
logis diterangkan, dikembangkan dan dieloborasi darilogis diterangkan, dikembangkan dan dieloborasi dari
perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui prosesperumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses
wawancara, observasi dan survei literatur.wawancara, observasi dan survei literatur.
Hubungan antara survei literaturHubungan antara survei literatur
dan kerangka teoritisdan kerangka teoritis
Hubungan antara survei literatur dan kerangka teoritis adalahHubungan antara survei literatur dan kerangka teoritis adalah
survei literatur meletakan pondasi yang kuat untuksurvei literatur meletakan pondasi yang kuat untuk
membangun kerangka teoritis.membangun kerangka teoritis.
1.1. Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkanVariabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan
dalam diskusi.dalam diskusi.
2.2. Diskusi haruslah dapat meuwujudkan bagaimana dua atau lebihDiskusi haruslah dapat meuwujudkan bagaimana dua atau lebih
variasi itu berhubungan satu sama lain.variasi itu berhubungan satu sama lain.
3.3. Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teoriJika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teori
berdasarkan atas penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasiberdasarkan atas penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi
pada diskusi apakah hubngan tadi bersifat positif atau negatif.pada diskusi apakah hubngan tadi bersifat positif atau negatif.
4.4. Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akanHarus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan
mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan.mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan.
5.5. Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapatSkema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat
diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudahdiperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah
bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis.bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis.
5 faktor yang memberikan peranan penting yang harus5 faktor yang memberikan peranan penting yang harus
dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis adalah:dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis adalah:
Diagram Skematis Kerangka Teoritis dengan
Memasukan Intervening Variabel
Diagram Skematis Kerangka Teoritis dengan
Memasukan Moderating Variabel
H i p o t e s i s
Pengertian Hipotesis
HipotesisHipotesis adalah suatu perjalanan sementaraadalah suatu perjalanan sementara
tentang perilaku atau keadaan tertentu yang telahtentang perilaku atau keadaan tertentu yang telah
terjadi atau akan terjadi atau akan terjadi. Hipotesisterjadi atau akan terjadi atau akan terjadi. Hipotesis
merupakan pernyataan peneliti tentang hubunganmerupakan pernyataan peneliti tentang hubungan
antara variabel-variabel dalam penelitian, sertaantara variabel-variabel dalam penelitian, serta
merupakan pernyataan yang paling spesifik.merupakan pernyataan yang paling spesifik.
Fungsi Hipotesis
FungsiFungsi dari hipotesis sebagai pedoman untuk dapatdari hipotesis sebagai pedoman untuk dapat
mengarahkan penelitian agar sesuai dengan apamengarahkan penelitian agar sesuai dengan apa
yang kita harapkan.yang kita harapkan.
Karakteristik Hipotesis
1. Konsisten dengan penelitian sebelumnya1. Konsisten dengan penelitian sebelumnya
Hipotesis harus rasionalHipotesis harus rasional
Mengikuti penelitian yang telah ada dan mengundang penelitian berikutnya.Mengikuti penelitian yang telah ada dan mengundang penelitian berikutnya.
Mempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek untuk manajemen danMempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek untuk manajemen dan
ekonomi.ekonomi.
2.2. Penjelasan yang masuk akalPenjelasan yang masuk akal
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang ada, oleh karenaHipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang ada, oleh karena
itu sudah seharusnya merupakan penjelasan yang masuk akal.itu sudah seharusnya merupakan penjelasan yang masuk akal.
3. Perkiraan yang tepat dan teratur
Pernyataan perkiraan hubungan (atau perbedaan) antara dua (atau lebih) variabel
secara jelas dan tepat, serta menidentifikasi variabel tersebut dalam terminologi
operasional dan terukur.
4. Dapat diuji
Hipotesis yang dinyatakan dengan formulasi yang baik akan dapat diuji melalui
uji hipotesis. Berdasarkan dat yang dikumpulkan, dapat dilakukan uji hipotesis
sehingga dapat diketahui apakah hipotesis yang telah disusun dapat diterima atau
ditolak.
Jenis Hipotesis
Hipotesis dapat diklarifikasikan melalui:
• Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh (diturunkan).
Disini dibedakan antara hipotesis induktif dan hipotesis deduktif.
Hipotesis induktif, akan menyusun generalisasi berdasarkan
observasi. Hal ini sangat berguna, namun mempunyai keterbatasan
dalam bidang terapan ilmu dalam arti belum tentu hasil
generalisasi ini benar dapat digunakan dalam bidang yang lebih
luas.
Hipotesis deduktif menggunakan perluasan logika dari penemuan-
penemuan yang telah ada, atau didasarkan pada hal-hal yang
bersifat umum yang telah diterima kebenarannya. Dengan kata
lain, hipotesis deduktif adalah bergerak dari hal-hal yang bersifat
spesifik.
• Bagaimana hipotesis dinyatakan.
Hipotesis diklarifikasikan sebagai hipotesis penelitian
dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif), sedangkan
hipotesis statistik dalam bentuk hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha).
Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan
dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara
dua variabel dan menjelaskan variabel tersebut dalam
terminologi operasional yang terukur.
Contoh untuk penelitian eksperimental adalah:
Seseorang yang memperoleh perlakuan perawatan
tertentu akan dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan
lebih baik daripada seseorang lain yang tidak
memperoleh perlakuan tersebut
Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di
dalam penelitian. Bagian ini yang menentukan apakah
penelitian yang dilakukan cukup ilmiah atau tidak.
Dalam praktek, dikenal dua macam cara pengujian
hipotesis: cara langsung dan cara hipotesis nol (Neuman,
2000: 131). Pengujian secara langsung dilakukan dengan
mencari bukti yang memungkinkan untuk menolak atau
menerima hipotesis. Dengan cara ini berarti hipotesis
digunakan untuk meprediksikan suatu hubungan.
Hipotesis nol, di lain pihak, tidak memprediksikan suatu
hubungan.
PEMILIHAN SAMPEL
Pemilihan Sampel
Beberapa Terminologi Yang Sering DigunakanBeberapa Terminologi Yang Sering Digunakan
Para peneliti sering menggunakan beberapa istilah atau jargon teknisPara peneliti sering menggunakan beberapa istilah atau jargon teknis
dalam penelitian. Terminologi yang dimaksud adalah :dalam penelitian. Terminologi yang dimaksud adalah :
ELEMENELEMEN
Unit di mana data yang diperlukan akan dikumpulkan. Elemen dapatUnit di mana data yang diperlukan akan dikumpulkan. Elemen dapat
dianalogikan sebagai unit analisisdianalogikan sebagai unit analisis
PopulasiPopulasi
Kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,Kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,
transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinyatransaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi objek penelitian (kuncoro. 2001: Bab 3). Suatuatau menjadi objek penelitian (kuncoro. 2001: Bab 3). Suatu
populasi, sebagai contoh, meliputi :populasi, sebagai contoh, meliputi :
• Semua angkatan kerja yang bekerja di IndonesiaSemua angkatan kerja yang bekerja di Indonesia
• Semua pemilih yang tercatat di Propinsi di IndonesiaSemua pemilih yang tercatat di Propinsi di Indonesia
• Semua mobil yang diproduksi tahun yang lalu di IndonesiaSemua mobil yang diproduksi tahun yang lalu di Indonesia
• Semua stok suku cadang yang dimiliki oleh Astra GrupSemua stok suku cadang yang dimiliki oleh Astra Grup
• Semua jaringan outlet penjualan yang dimiliki oleh Es Teler 77Semua jaringan outlet penjualan yang dimiliki oleh Es Teler 77
• Semua kecelakaan yang terjadi di jalan tol Jakarta-Merak selamaSemua kecelakaan yang terjadi di jalan tol Jakarta-Merak selama
musim liburanmusim liburan
Unit Pengambilan Sampel
Sekelompok elemen yang tidak tumpang tindih
dengan populasi
Kerangka Sampel
Reperesentasi fisik dari objek, Individu, Kelompok,
yang sangat penting dalam penentuan sampel
Sampel
Suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi.
Misalnya, suatu perusahaan sedang diaudit tingkat
kesalahan dalam pencatatan rekeningnya. Daripada
mengamati semua rekening dalam suatu perusahaan
yang jumlahnya, misalnya 5.500 rekening, seorang
auditor bisa saja memilih dan mengamati sampel
hanya sebanyak 100 rekening
Alasan Pemilihan Sampel
1.1. Kendala SumberdayaKendala Sumberdaya
Kendala waktu, dana dan sumber daya lain yang terbatasKendala waktu, dana dan sumber daya lain yang terbatas
jumlahnya. Penggunaan sampel akan menghemat sumberdayajumlahnya. Penggunaan sampel akan menghemat sumberdaya
untuk menghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripadauntuk menghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripada
sensussensus
Dalam penelitian, seorang peneliti seringkali menggunakan sampel denganDalam penelitian, seorang peneliti seringkali menggunakan sampel dengan
beberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan sampling, yaitu prosesbeberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan sampling, yaitu proses
memilih sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi untukmemilih sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi untuk
mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasimempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi
(Sekaran, 2000 : 268).(Sekaran, 2000 : 268).
2. Ketepatan
Melalui pemilihan desain sampel yang baik, peneliti
akan memperoleh data yang akurat, dengan tingkat
kesalahan yang relatif rendah.
3. Pengukuran Destruktif
Kadang-kadang pengukuran yang dilakukan merupakan
pengukuran destruktif. Sebagai contoh, apabila
perusahaan kita memproduksi ban dan kita harus
menguji seberapa kemampuan tiap ban dalam
menyimpan udara dengan meniup setiap ban sampai
meletus, maka kita tidak memiliki lagi ban yang dijual
ke pasar.
Tahapan Pemilihan Sampel
Penentuan target Populasi
Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel
Penentuan Metode Pemilihan Sampel
Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel
Penentuan Jumlah Sampel
Pemilihan Unit Sampel Aktual
Pelaksanaan Penelitian
Karakteristik Sampel yang Baik
Sampel yang baik umumnya memiliki beberapa karakteristik.Sampel yang baik umumnya memiliki beberapa karakteristik.
Karakteristik yang dimaksud setidaknya meliputi :Karakteristik yang dimaksud setidaknya meliputi :
1.1. Memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yangMemungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang
berhubungan dengan besaran sampel untuk memperolehberhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh
2.2. Mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untukMengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk
menjadi sampelmenjadi sampel
3.3. Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruhMemungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh
(misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus(misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus
melakukan sensus.melakukan sensus.
4.4. Memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yangMemungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang
diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dai sampelditerapkan dalam estimasi populasi yang disusun dai sampel
statistika.statistika.
A. Beberapa Metode Pemilihan Sampel
Sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitianSebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian
atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang samaatau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai sampeluntuk dipilih sebagai sampel
22. Pengambilan Sampel Sistematis ((Systematic SamplingSystematic Sampling))
Suatu metode pengmabilan sampel, dimana hanya unsur pertama saja dariSuatu metode pengmabilan sampel, dimana hanya unsur pertama saja dari
sampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilihsampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih
secara sistematis meirut suatu pola tertentusecara sistematis meirut suatu pola tertentu
Contoh : andaikan satuan-satuan elementer dalam suatu populasi berjumlahContoh : andaikan satuan-satuan elementer dalam suatu populasi berjumlah
50, yang diberi nomor urut dari 1 sampai 50, dan besar sampel yang akan50, yang diberi nomor urut dari 1 sampai 50, dan besar sampel yang akan
diambil 10, maka :diambil 10, maka :
5
10
50
==k
1.1. Pengambilan Sampel Acak SederhanaPengambilan Sampel Acak Sederhana ((Simple Random samplingSimple Random sampling))
3.3. Pengambilan Sampel Gugus SederhanaPengambilan Sampel Gugus Sederhana
((Simple Cluster SamplingSimple Cluster Sampling))
Dalam praktek, kerangka sampel (sampling frame) yangDalam praktek, kerangka sampel (sampling frame) yang
digunakan untuk dasar pemilihan sampel tidak tersedia ataudigunakan untuk dasar pemilihan sampel tidak tersedia atau
tidak lengkap, dan biaya untuk membuat kerangka sampeltidak lengkap, dan biaya untuk membuat kerangka sampel
tersebut terlalu tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, makatersebut terlalu tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
unit-unit analisa dalam populasi digolongkan ke alam gugus-unit-unit analisa dalam populasi digolongkan ke alam gugus-
gugus yang disebut clusters, dan ini akan merupakan satuan-gugus yang disebut clusters, dan ini akan merupakan satuan-
satuan darimana sampel akan diambil. Jumlah gugus yangsatuan darimana sampel akan diambil. Jumlah gugus yang
diambil sebagai sampel harus secara acak. Kemudian unsur-diambil sebagai sampel harus secara acak. Kemudian unsur-
unsur penelitian dalam gugus–gusus tersebutunsur penelitian dalam gugus–gusus tersebut
Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti besarnya penapatan
per bulan dari tiap-tiap keluarga di suatu desa. Karena tidak
terdapat data mengenai jumlah keluarga di desa tersebut, maka
desa tersebut dibagi menjadi dukuh-dukuh. Dukuh itu
dijadikan gugus atau unsur sampling. Dukuh yang ada diberi
nomor, dan dipilih secara acak sebuah dukuh atau lebih
sebagai sampel. Karena unsur penelitian adalah keluarga atau
Rumah Tangga, maka semua Rumah Tangga yang ada dalam
gugus yang terpilih yang diteliti
5. Pengambilan Sampel gugus Bertahap (5. Pengambilan Sampel gugus Bertahap (dua ataudua atau
lebih)lebih)
Dalam praktek sering kita jumpai populasi yangDalam praktek sering kita jumpai populasi yang
letaknya sangat tersebar secara geografis, sehinggaletaknya sangat tersebar secara geografis, sehingga
sangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel darisangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari
unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut.unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut.
Untuk mengatasi hal ini maka unit-unit analisaUntuk mengatasi hal ini maka unit-unit analisa
dikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang merupakandikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang merupakan
satuan-satuan darimana sampel akan diambil.satuan-satuan darimana sampel akan diambil.
Pengambilan sampel melalui tahap-tahap tertentu. JadiPengambilan sampel melalui tahap-tahap tertentu. Jadi
satu populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkatsatu populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkat
pertama; gugus-gugus tingkat kedua; dan gugus-guguspertama; gugus-gugus tingkat kedua; dan gugus-gugus
tingkat kedua masih dapat pula dibagi dalam gugus-tingkat kedua masih dapat pula dibagi dalam gugus-
gugus tingkat yang lebih lanjutgugus tingkat yang lebih lanjut
6. Pengambilan Sampel Wilayah (6. Pengambilan Sampel Wilayah (Area SamplingArea Sampling))
Cara lain dalam pengambilan sampel bagi populasi yangCara lain dalam pengambilan sampel bagi populasi yang
tidak dapat dibuat kerangka sampelnya ialah dengantidak dapat dibuat kerangka sampelnya ialah dengan
pengambilan sampel wilayah. Untuk ini dibutuhkan petapengambilan sampel wilayah. Untuk ini dibutuhkan peta
atau potret udara yang cukup jelas dan terperinci dariatau potret udara yang cukup jelas dan terperinci dari
wilayah yang akan ditelitiwilayah yang akan diteliti
Seluruh wilayah penelitian yang terdapat dalam peta atauSeluruh wilayah penelitian yang terdapat dalam peta atau
potret udara dibagi dalam segmen-segmen wilayah yangpotret udara dibagi dalam segmen-segmen wilayah yang
mengandung jumlah unit penelitian. Jika jumlah unitmengandung jumlah unit penelitian. Jika jumlah unit
penelitian dalam setiap segmen wilayah tidak dapatpenelitian dalam setiap segmen wilayah tidak dapat
diketahui atau diduga, maka boleh juga misalnyadiketahui atau diduga, maka boleh juga misalnya
menggunakan satuan-satuan blok perumahan, pertokoan,menggunakan satuan-satuan blok perumahan, pertokoan,
atau blok sensus.atau blok sensus.
7. Pengambilan sampel7. Pengambilan sampel Purpossive dan QuotaPurpossive dan Quota
samplingsampling
Metode pengambilan sampel yang tidak acak, misalnyaMetode pengambilan sampel yang tidak acak, misalnya
Purpossive sampling dan Quota sampling. Memilih subPurpossive sampling dan Quota sampling. Memilih sub
grup dari populasi sedemikian rupa sehingga sampel yanggrup dari populasi sedemikian rupa sehingga sampel yang
dipilih mempunyai sifat yang sesuai dengan sifat-sifatdipilih mempunyai sifat yang sesuai dengan sifat-sifat
populasi. Jadi harus mengetahui lebih dulu sifat-sifatpopulasi. Jadi harus mengetahui lebih dulu sifat-sifat
populasi tersebut dan sampel yang akan ditarik diusahakanpopulasi tersebut dan sampel yang akan ditarik diusahakan
supaya mempunyai sifat-sifat populasi tersebut.supaya mempunyai sifat-sifat populasi tersebut.
Walaupun hasil penelitian dari sampel semacam ini tidak
dapat digunakan sebagai dasar dari test statistik, tetapi
hasil yang didapat tidak jauh menyimpang dari sifat-sifat
populasinya (Miller, 1970 : 56). Contoh, Penelitian
terhadap bentuk dan perilaku mobilitas penduduk pada
masyarakat padi sawah di kabupaten Bantul dan Sleman
yang dilaksanakan oleh I.B. Mantra pada tahun 1975
(Mantra, 1978: 50).
Untuk mengatasi masalah di atas pemilihan duaUntuk mengatasi masalah di atas pemilihan dua
dukuh penelitian diadakan secara purposivedukuh penelitian diadakan secara purposive
mengingat :mengingat :
1.1. Kedua kabupaten tersebut mempunyai tiga bentukKedua kabupaten tersebut mempunyai tiga bentuk
mobilitas penduduk, yaitu nglaju (commuting),mobilitas penduduk, yaitu nglaju (commuting),
sirkulasi (circulation), dan imigrasi (migration).sirkulasi (circulation), dan imigrasi (migration).
2.2. Penduduk yang umumnya terdiri dari petaniPenduduk yang umumnya terdiri dari petani
subsistancesubsistance
3.3. Merupakan daerah persawahan yang suburMerupakan daerah persawahan yang subur
4.4. Merupakan masyarakat dengan kebudayaan, caraMerupakan masyarakat dengan kebudayaan, cara
hidup, dan organisasi sosial yang sama.hidup, dan organisasi sosial yang sama.
B. Besarnya Sampel
Empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnyaEmpat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya
sampelsampel dalam suatu penelitian adalah :dalam suatu penelitian adalah :
 Derajat Keseragaman ( degree of homogenity) dari populasi. MakinDerajat Keseragaman ( degree of homogenity) dari populasi. Makin
seragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat diambilseragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat diambil
 Presisi yang dikehendaki dari penelitian. Makin tinggi tingkat presisiPresisi yang dikehendaki dari penelitian. Makin tinggi tingkat presisi
(ketepatan/ketajaman) yang dikehendaki, makin besar sampel yang(ketepatan/ketajaman) yang dikehendaki, makin besar sampel yang
harus diambil.harus diambil.
 Rencana Analisis. Adakalanya besarnya sampel sudah mencukupiRencana Analisis. Adakalanya besarnya sampel sudah mencukupi
sesuai dengan presisi yang dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengansesuai dengan presisi yang dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan
kebutuhan analisa, maka jumlah sampel tersebut kurang mencukupi.kebutuhan analisa, maka jumlah sampel tersebut kurang mencukupi.
 Tenaga, biaya & waktu. Kalau menginginkan presisi yang tinggi makaTenaga, biaya & waktu. Kalau menginginkan presisi yang tinggi maka
jumlah sampel harus besar. Tetapi apabila dana, tenaga dan waktujumlah sampel harus besar. Tetapi apabila dana, tenaga dan waktu
terbatas, maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar,terbatas, maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar,
dan ini berarti bahwa presisinya akan menurun.dan ini berarti bahwa presisinya akan menurun.
C. Jenis Data
1. Data kuantitatif vs kualitataif1. Data kuantitatif vs kualitataif
Data Kuantitatif : Data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka)Data Kuantitatif : Data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka)
- Data interval :- Data interval : Data yang diukur dengan jarak di antara dua titik padaData yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada
skala yang sudah diketahui. Sebagai contoh : suhuskala yang sudah diketahui. Sebagai contoh : suhu
udara dalam celcius berkisar anatara interval 0 derajatudara dalam celcius berkisar anatara interval 0 derajat
hingga 100 derajat; nilai GMAT atau TOEFL bagaihingga 100 derajat; nilai GMAT atau TOEFL bagai
mahasiswa yang mau belajar di luar negeri; jumlahmahasiswa yang mau belajar di luar negeri; jumlah
bulan dalam satu tahunbulan dalam satu tahun
- Data rasio : Data yang diukur dengan suatu proporsi.- Data rasio : Data yang diukur dengan suatu proporsi.
Sebagai contoh : persentase jumlah penganggur diSebagai contoh : persentase jumlah penganggur di
propinsi X; nilai inflasi Indonesia pada tahun 2000propinsi X; nilai inflasi Indonesia pada tahun 2000
- Data Nominal:- Data Nominal:Data yang dinyatakan dalam bentuk kategoriData yang dinyatakan dalam bentuk kategori
- Data Ordinal :- Data Ordinal : Data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namunData yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun
posisi data yang tidak sama derajatnya karenaposisi data yang tidak sama derajatnya karena
dinyatakan dalam skala peringkatdinyatakan dalam skala peringkat
2. Data Menurut Dimensi Waktu2. Data Menurut Dimensi Waktu
Data RuntutData Runtut : data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada: data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada
(time-series)(time-series) suatu variabel tertentusuatu variabel tertentu
Data harianData harian : Misalnya data kurs Rp / US$ setiap hari, data indeks harga: Misalnya data kurs Rp / US$ setiap hari, data indeks harga
saham per hari.saham per hari.
Data mingguanData mingguan : Misalnya data pengunjung rumah sakit setiap minggu (7 hari): Misalnya data pengunjung rumah sakit setiap minggu (7 hari)
Data bulananData bulanan : Misalnya data suku bunga deposito dengan jangka waktu: Misalnya data suku bunga deposito dengan jangka waktu
satu bulan (30 hari)satu bulan (30 hari)
Data KuartalanData Kuartalan : Misalnya data penjualan setiap 3 bulan.: Misalnya data penjualan setiap 3 bulan.
Data tahunanData tahunan : Misalnya data penapatan nasional setiap tahun (12 bulan).: Misalnya data penapatan nasional setiap tahun (12 bulan).
Data silang tempat: data yang dikumpulkan pada suatu waktu (cross section)Data silang tempat: data yang dikumpulkan pada suatu waktu (cross section)
3. Data Menurut Sumber3. Data Menurut Sumber
Data InternalData Internal : Berasal dari dalam organisasi tersebut atau eksternal: Berasal dari dalam organisasi tersebut atau eksternal
(berasal dari luar organisasi).(berasal dari luar organisasi).
Data PrimerData Primer : Data yang diperoleh dengan survei lapangan yang: Data yang diperoleh dengan survei lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original.menggunakan semua metode pengumpulan data original.
Data SekunderData Sekunder : Data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data: Data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Ordinall
4. Jenis Data
Data
Kuantitatif
Kualitatif
Dimensi Waktu
Sumber
Interval
Rasio
Nominal
Runtut Waktu
Silang Tempat
Pooling
Internal
Eksternal
Primer
Sekunder
3. Data Sekunder sebagai Sumber Informasi yang diperoleh dari3. Data Sekunder sebagai Sumber Informasi yang diperoleh dari
Berbagai SumberBerbagai Sumber
Distribusi Tradisional Data Sekunder
Jalur tidak langsung
dengan perantara
Jalur langsung
Penyedia Informasi
(Pemerintah)
Penyedia Informasi
(Pemerintah)
Perusahaan Pemakai Perusahaan Pemakai
Perpusatakaan
(penyimpanan dokumen
& buku milik
pemerintah)
Pengukuran dan Desain
Instrumen
1. TEKNIK PENGUKURAN
Aturan dan prosedur yang digunakan untuk menjembatani antara apa
yang ada dalam konsep dengan apa yang terjadi di dunia nyata.
2. DESAIN INSTRUMEN
Penyusunan instrumen pengumpulan data untuik mendapatkan data
yang dibutuhkan guna memecahkan masalah penelitian.
3. KOMPONEN PENGUKURAN
Ada tiga komponen yang dibutuhkan dalam setiap pengukuran, yaitu:
(1) kejadian empiris (empirical events) yang dapat diamati;
(2) penggunaan angka (the use of numbers) untuk menggambarkan
kejadian tersebut;
(3) sejumlah aturan pemetaan (set of mapping rules).
Kejadian empiris merupakan sejumlah ciri-ciri dari objek, individu atau
kelompok yang dapat diamati. Contoh, bila kita ingin mempelajari
hubungan antara jenis kelamin administrator dan kepuasan kerja
bawahan-bawahannya.
4. Penggunaan angka
Komponen pengukuran kedua adalah penggunaan angka
untuk menggambarkan kejadian empiris. “Angka” adalah numetik atau
simbol-simbol lain yang digunakan untuk mengidentifikasi.
5. Pengukuran
Komponen terakhir yang penyting dari setiap pengukuran adalah
sejumlah aturan pemetaan, yaitu pernyataan yang menjelaskan arti
angka terhadap kejadian empiris. Misalnya, dalam kasus di atas,
aturan pemetaan mengenai jenis kelamin administrator memberikan
angka 1 bila pria dan angka 2 bila wanita. Sementara untuk kepuasan
kerja bawahan, aturan pemetaannya adalah - 2 bila sangat tidak puas,
- 1 bila tidak puas, 0 bila netral (puas/tidak puas), 1 bila puas, dan 2
bila sangat puas. Aturan-aturan ini menggambarkan dengan gamblang
ciri-ciri apa yang kita ukur. Aturan-aturan pemetaan disusun oleh
penelitian untuk tujuan studi.
6. Tabel contoh hubungan antara 3 komponen pengukuran
Mengukur jenis kelamin administrator Mengukur kepuasan kerja bawahan
Kejadian
empiris
Aturan pemetaan Angka Angka Aturan pemetaan Kejadian
empiris
Jenis
kelamin
administrato
r
Angka 1 jika pria
Angka 2 jika
wanita
1 atau
2
-2,-1,
0,1,
atau 2
-2 bila sangat tidak
puas
-1 bila tidak puas
0 bila netral
1 bila puas
2 bila sangat puas
Kepuas
an kerja
bawaha
n
-2
-1
0
+1
+2
-2
-1
0
+1
+2
1
2
SOMA
JOHAN
RENA
-2
-1
0
+1
+2
-2
-1
0
+1
+2
1
2
SUMI
ANDI
SEKAR
7. SKALA PENGUKURAN
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan
dua hal: (1) validitas; (2) reliabilitas.
Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang
seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.
Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi
peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya
dilakukan. Secara konseptual, dibedakan 3 macam jenis validitas
(Sekaran, 2000: 207-8), yaitu: validitas isi (contens validity), validitas
yang berkaitan dengan kriteria (criterion-related validity), validitas
konstruk (construct validity).
1.Validitas isi(contens validity)
Validitas isi memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukkan
sejumlah item yang representatif dalam menyusun sebuah konsep.
Semakin besar skala item dalam mewakili semesta konsep yang
diukur, maka semakin besar validitas isi. Dengan kata lain, validitas
isi adalah sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi
an elemen sebuah konsep digambarkan.
Menguji Kenbaikan Ukuran; Bentuk Reliabilitas dan Validitas
K e b a ik a n
( G o o d n e s s )
d a ta
R e lia b ilita s
( a k u r a s i
u k u r a n )
V a lid ita s
( a p a k a h k ita
m e n g u k u r h a l
y a n g b e n a r )
S ta b ilita s
K o n s is t e n s i
P a r a lle l- r e lia b ilit y f o r m
I n t e r it e m c o n s is t e n c y r e lia b ilit y
S p lit - h a lf
V a lid ita s
lo g is ( is i)
V a lid ita s y a n g
b e r k a ita n d e n g a n
k r it e r ia
C o n g r u e n t v a lid it y
( k o n s t r u k )
F a c e v a lid it y P r e d ik t if C o n c u r e n t C o n v e r g e n t D is k r im in a n
2. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (Criterioa-related Validity)
Validitas yang berkaitan dengan kriteria terjadi ketika
sebuah ukuran membedakan individual pada kriteria
yang akan diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan
dengan menetapkan concurrent validity atau predictive
validity.
concurrent validity terjadi ketika skala yang ditetapkan
dapat membedakan individual yang telah diketahui
berbeda, sehingga, skor untuk masing-masing
instrumen harus berbeda. Contoh, jika ukuran etika
kerja dikembangkan dan diterapkan pada sekelompok
masyarakat yang hidup dari jaminan.
Tabel Empat Tingkat Pengukuran
Tingkat Deskripsi Dasar operasi
empiris
Jenis
penggunaan
Jenis statistik
Deskriptif Inferensi
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
Penggunaan angka untuk
mengidentifikasi objek,
individu, kejadian, atau
kelompok
Selain untuk identifikasi,
angka memberi informasi
tentang jumlah karakteristik
yang dimiliki suatu kejadian,
objek, dan lain-lain secara
relatif.
Memiliki semua sifat-sifat
skala nominal dan ordinal
serta interval antara dua titik
yang sama.
Menggabungkan semua
sifat-sifat skala nominal,
ordinal, dan interval, serta
memasukkan titik nol.
Penentuan persamaan
atau ketidaksamaan
Penentuan lebih besar
atau lebih kecil.
Penentuan persamaan
interval.
Penentuan persamaan
rasio.
Klasifikasi
Rangking/
skoring
Ukuran yang
lebih disukai
untuk konsep/
konstruksi
yang
kompleks.
Bila tersedia
instrumen yang
tepat
Persentase
Median
(rata-rata
dan varians)
Rata-rata
varians
Rata-rata
geometrik
(rata-rata
harmonik)
Nonparametrik
Nonparametrik
(parametrik)
Parametrik
Parametrik
Validitas konstruk (Construct Validity)
Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari
penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang. Hal ini
dinilai dengan convergent validity dan discriminant validity. Convergent
validity terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang
mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi. Discriminant
validity terjadi ketika berdasarkan teori, dua buah variabel diperkirakan tidak
berkorelasi, dan skor pengukuran yang dihasilkan juga menunjukkan tidak
berkorelasi secara empiris.
Tabel jenis-jenis Validitas
Validitas Deskripsi
Content validity Apakah ukuran telah cukup mengukur sebuah konsep?
Face validity Apakah “ahli” mengesahkan bahwa instrumen telah mengukur apa yang seharusnya
diukur?
Criterion-related validity Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam memprediksi variabel
kriteria?
Concurrent validity Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam
memprediksi variabel kriteria saat ini?
Predictive validity Apakah ukuran dibedakan untuk membantu memprediksi kriteria masa depan?
Construct validity Apakah instrumen yang ada sesuai dengan konsep teori?
Convergent validity Apakah kedua instrumen dalam mengukur konsep berkorelasi tinggi?
Discriminant validity Apakah ukuran memiliki korelasi yang rendah dengan variabel
yang seharusnya tidak berhubungan dengan variabel?
Sumber; Sekaran (2000: 209)
Reliabilitas
• Reliabilitas: Konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran)
1. Test-retest reliability: Koefisien reliabilitas yang diperoleh dari
pengulangan pengukuran konsep yang sama dalam dua kali
kesempatan.
2. Reliabilitas bentuk pararel: Respon dari dua pengukuran yang
sebanding dalam menyusun konstruk yang sama memiliki korelasi
yang tinggi.
3. Konsistensi internal ukuran: indikasi homogenitas item-item yang
ada dalam ukuran yang menyusun konstruk.
4. Reliabilitas konsistensi antar item: Konsistensi jawaban responden
untuk semua item dalam ukuran.
5. Split-half reliability: Korelasi antara dua bagian instrumen.
MENYUSUN KUESIONER
Dalam menyusun kuesioner, peneliti harus memperhatikan
hal-hal berikut:
1. Apakah pertanyaan itu perlu?
2. Bagaimana pertanyaan itu sebaiknya diajukan?
3. Apakah bentuk pertanyaan terbuka ataukah tertutup?
4. Bagaimana seharusnya pertanyaan itu dirumuskan?
5. Bagaimana format jawaban disusun?
6. Apa teknik skala uang sebaiknya digunakan/
Pertama: rating scales (skala penilaian)
(a). Graphic rating scales
(b). Itemmized rating scales
(c) Comparative rating scales
kedua: attitude scales
(a). Likert scale
(b). Semantic differential
Pemilihan kata sifat atau frase berdasarkan perilaku objek,
orang, atau kejadian. Contoh: “Nilailah hamburger jenis BigMac dalam
dimensi berikut ini”:
Manis : _ : _ : _ : _ : _ : _ : _ : Asin
Tidak enak : _ : _ : _ : _ : _ : _ : _ : Enak
Murah : _ : _ : _ : _ : _ : _ : _ : Mahal
Stanley Payne, dalam buku The art of Ouestions (1979),
memberikan pedoman yang harus diingat dalam menyusun
desain instrumen dan skala yang baik:
1. Pahami betul masalah penelitian sebelum
menyusun skala pengukuran.
2. Susunlah pertanyaan sehingga mudah dimengerti
oleh responden.
3. Kaitkan jenis pertanyaan (terbuka, dikotomi,
multikotomi) dengan tingkat pemahaman
responden (jika pendapat kurang jelas gunakan
pertanyaan terbuka; jika pendapat sudah jelas
gunakan nbeberapa alternatif pertanyaan
tertutup/pilihan berganda).
4. Pertimbangkan semua asumsi/anggapan secara implisit
dalam pertanyaan.
5. Pilihlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dengan
tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun selalu
dipertanyakan apakah pertanyaan terbuka adalah cara
yangterbaik untuk memperoleh jawaban.
6. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dikotomi dan
pilihan berganda, usahakan agar jawabannya tidak berkaitan
satu sama lian. Jika hal ini tidak mungkin, berikan jawaban
yang dapat merangkum dua atau lebih jawaban.
7. Buatlah cara untuk mengatasi jawaban :Tidak tahu” dan
“Netral(Tidak berpendapat”)dalam skala pengukuran.
8. Hindari pertanyaan bermakna ganda di mana dua atau lebih
masalah ditanyakan dalam pertanyaan yang sama. Usahakan
hanya satu masalah yang ditanyakan dalam suatu pertanyaan.
9. Susunlah instruksi secukupnya, mudah dibaca, dan dapat
dimengerti oleh responden.
10.Jangan memandang rendah responden.
11.Gunakan tata bahasa yang baik dalam mengajukan pertanyaan,
namun juga jangan terlalu formal.
12.Hindari pertanyaan-pertanyaan yang panjang dan kompleks.
Buatlah pertanyaan sesederhana mungkin.
13.Gunakan kata-kata yang mudah dalam menyampaikan apa yang
anda ingin sampaikan.
14.Hindari jargon/istilah khusus yang kurang dipahami oleh
konsumen.
15.Gunakan contoh-contoh secara hati-hati dalam mengajukan
pertanyaan.
16.Garis bawahi kata-kata penting yang perlu ditekankan.
17.Hilangkan pertanyaan dan jawaban yang berulang-ulang dan tidak
perlu.
18.Tahanlah pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang sulit
serta sensitif hingga akhir bagian dari kuesioner.
19.Perhatikan waktu dan privacy responden.
20.Lakukan pratest sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya.
21.Jangan lupa katakan terima kasih pada akhir pertanyaan

More Related Content

What's hot

Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiyy rahmat
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionaldivachenel
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutinKomunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutingilang muharam
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 

What's hot (20)

Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
BAB 1 METODE PENELITIAN
BAB 1 METODE PENELITIANBAB 1 METODE PENELITIAN
BAB 1 METODE PENELITIAN
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasional
 
Analisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internalAnalisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internal
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutinKomunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 

Similar to Metodologi Penelitian Bisnis

METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.pptMETODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.pptssuser4a888d
 
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & EkonomiMetode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & EkonomiDwi Wahyu
 
Metode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomiMetode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomisundulangit
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxHandout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxLanzar1
 
DEFINISI DAN METODE PENELITIAN
DEFINISI DAN METODE PENELITIANDEFINISI DAN METODE PENELITIAN
DEFINISI DAN METODE PENELITIANbudieto
 
DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)
DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)
DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)Islamic Studies
 
Proses penelitian diktat
Proses penelitian diktatProses penelitian diktat
Proses penelitian diktatFika Ratnasari
 
Meeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptx
Meeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptxMeeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptx
Meeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptxUniversitas Teknokrat Indonesia
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitiantoha ardi nugraha
 
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Elly Willy
 
METODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptMETODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptssuser625035
 
Pemilihan Metodologi..pptx
Pemilihan Metodologi..pptxPemilihan Metodologi..pptx
Pemilihan Metodologi..pptxBudyAgung
 
Pertemuan 1 riset teknologi informasi
Pertemuan 1 riset teknologi informasiPertemuan 1 riset teknologi informasi
Pertemuan 1 riset teknologi informasiErmanto Ermanto
 

Similar to Metodologi Penelitian Bisnis (20)

Proses penelitian
Proses penelitianProses penelitian
Proses penelitian
 
Pengantar Penelitian
Pengantar PenelitianPengantar Penelitian
Pengantar Penelitian
 
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.pptMETODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
 
Riset Bisnis dan Ekonomi
Riset Bisnis dan EkonomiRiset Bisnis dan Ekonomi
Riset Bisnis dan Ekonomi
 
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & EkonomiMetode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
 
Metode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomiMetode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomi
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
 
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxHandout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
 
DEFINISI DAN METODE PENELITIAN
DEFINISI DAN METODE PENELITIANDEFINISI DAN METODE PENELITIAN
DEFINISI DAN METODE PENELITIAN
 
DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)
DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)
DESAIN PARCIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)
 
Meeting 2 konsep dan metode penelitian ilmu komputer
Meeting 2   konsep dan metode penelitian ilmu komputerMeeting 2   konsep dan metode penelitian ilmu komputer
Meeting 2 konsep dan metode penelitian ilmu komputer
 
Proses penelitian diktat
Proses penelitian diktatProses penelitian diktat
Proses penelitian diktat
 
Tugas 5 metlit
Tugas 5 metlitTugas 5 metlit
Tugas 5 metlit
 
Bab10
Bab10Bab10
Bab10
 
Meeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptx
Meeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptxMeeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptx
Meeting 2 - Konsep dan Metode Penelitian Ilmu Komputer.pptx
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitian
 
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
 
METODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptMETODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.ppt
 
Pemilihan Metodologi..pptx
Pemilihan Metodologi..pptxPemilihan Metodologi..pptx
Pemilihan Metodologi..pptx
 
Pertemuan 1 riset teknologi informasi
Pertemuan 1 riset teknologi informasiPertemuan 1 riset teknologi informasi
Pertemuan 1 riset teknologi informasi
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalmohtamrin
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 

Recently uploaded (17)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 

Metodologi Penelitian Bisnis

  • 2. PENDAHULUAN A.A. Pengertian PenelitianPengertian Penelitian Penelitian adalah proses, sedangkan ilmu pengetahuan adalah hasil dari penelitian (nazir, 1988: 13-17). Karena itu ‘bahasa dasar” bagi seorang peneliti ditemukan dalam filsafat ilmu. Bangunan dasar suatu ilmu pengetahuan meliputi :observasi, fakta, konsep, definisi, variabel,masalah, hipotesis, hukum, teori, dan model (davis & cosenza, 1993: bab 2).
  • 3. Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai investigasi yang sistematis, terkontrol,empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986 : 17-8). Dari sudut pandang manajerial, penggunaan definsi di atas tidak memasukkan berapa jenis penelitian yang mungkin diperlukan bagi penelitian keputusan. Sebagai contoh, ketika sepeda motor merek Cina membanjiri Indonesia, para “Pemain lama” dalam industri sepeda motor memerlukan berbagai informasi yang sifatnya deskriptif.
  • 4. Penelitian ilmiah adalah aplikasi secara formal dan sistematis dan metode ilmiah untuk mempelajari dan menjawab permasalahan. Tujuan Penelitian identik dengan tujuan ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan.
  • 5. Penelitian Bisnis : • Suatu proses sistematis dan objektif yang meliputi pengumpulan, pencatatan dan analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000:5).  Suatu penyelidikan sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995:11).  Suatu upaya sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah yang muncul dalam dunia kerja yang memerlukan solusi (Sekarang, 2000:3).  Suatu investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai suatu fenomena yang menjadi perhatian pengambil keputusan manajerial (Davis & Cosensa, 1993:9).
  • 6.  Suatu penyelidikan secara sistematis, terkendali, empiris dan kritis dari fenomena yang berhubungan dengan pengambilan keputusan manajerial : • Pertama, penelitian bisnis merupakan penyelidikan secara sistematis dan kritis tentang fenomena empiris yang dikendalikan oleh peneliti. • Kedua, kejelasan dari lingkup fenomena yang diteliti, yaitu segala macam fenomena yang berkaitan dengan pengembilan keputusan manajerial.
  • 7. Penelitian Bisnis adalah juga seperti penelitian yang lain, hanya saja lebih dititikberatkan kepada upaya untuk menjawab permasalahan manajerial. Sebagai contoh : •Seorang manajer keuangan mungkin bertanya, “Apakah lingkungan bisnis untuk pembiayaan jangka panjang akan lebih baik dalam dua tahun mendatang? •Seorang manajer personalia barangkali tertarik akan pertanyaan berikut, “Apa jenis peraturan yang diperlukan bagi karyawan bagian produksi? Mengapa banyak karyawan yang keluar dari perusahaan? •Seorang manajer pemasaran mungkin bertanya, “bagaimana cara saya memantau penjualan dalam aktivitas perdagangan eceran?
  • 8. B. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian identik dengan tujuan ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan.
  • 9. Karaketeristik metode ilmiah adalah kritis, dan analitis, logis, objektif, konseptual dan teoritis, empiris dan sistematis. Bersifat kritis dan analitis, mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan soulusinya. Logis, merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan secara rasional diturunkan dari bukti-bukti yang ada. Objektif, mengandung makna bahwa hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang dilakukan pada kondisi yang sama. Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya. Konseptual & Teoritis, ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian. Empiris, prinsipnya bersandar pada realitas Sistematis, suatu prosedur yang cermat dan mengikuti aturan tertentu yang baku. C. Metode Penelitian
  • 10. D. Pola BerpikirD. Pola Berpikir Pola berpikir Deduktif adalah penarikan kesimpulan untuk hal spesifik dari gejala umum. Contohnya : Semua mahasiswa harus mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian. Ita adalah mahasiswa Oleh karena itu, Ita harus mengambil mata kuliah Metodologi penelitian. Pola berpikir Induktif adalah suatu penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan spesifik untuk hal-hal yang umu. Contohnya : Mahasiswa A membawa buku teks pada saat kuliah Metodologi Penelitian Mahasiswa B membawa buku teks pada saat kuliah Metodoligi Penelitian Kesimpulan : Semua mahasiswa membawa buku teks pada saat kuliah Metodologi Penelitian.
  • 11. E. KLASIFIKASI PENELITIAN MENURUT TUJUANE. KLASIFIKASI PENELITIAN MENURUT TUJUAN Penelitian dasar (basic research), merupakan penelitian yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian semacam ini memang tidak secara langsung bertujuan memecahkan suatu masalah. Karena itu penelitian dasar biasanya dilakukan untuk menguji kebenaran teori tertentu, atau mengetahui konsep tertentu secara lebih mendalam. 1.
  • 12. 2. Penelitian terapan (applied research), merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. 2.1 Penelitian Evaluasi (evaluation research) Penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. 2.2 Penelitian dan Pengembangan (research & development) Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk seingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
  • 13. Penelitian tindakan bertujuan untuk memecahkan persoalan bisnis dan ekonomi melalui aplikasi metode ilmiah. Pemecahan masalah akan memberatkan kepada masalah lokal yang sedang dihadapi. Tujua utama dari penelitian tindakan ini adalah memecahkan masalah, bukan membuat kontribusi kepada ilmu pengetahuan. Penelitian tindakan dalam konteks bisnis dan ekonomi, misalnya mencoba menjawab pertanyaan berikut : • Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan, yang sebagian besar bahan bakunya diimpor ketika terjadi krisis ekonomi yang membuat harga produk impor melonjak tajam? • Stretegi restrukturisasi manakah yang paling sesuai untuk perusahaan? • Apakah downsizing dengan cara mengurangi jumlah karyawan merupakan keputusan yang efektif dalam jangka pendek dan panjang untuk menyehatkan perusahaan? • Tindakan apa yang harus dilakukan oleh Pemda (Pemerintah daerah) untuk memberdayakan dan Menumbuhkan usaha kecil? 3
  • 14. Proses Penelitian dalam Penelitian Dasar dan Terapan Pengumpulan Data Awal: -Survei Literatur -Wawancara Observasi : -_Topik Penelitian Perumusan Maslah Kerangka Teoritis: -Definisi Variabel -Hubungan Antar Variabel Perumusan Maslah Desain Riset : -Metode Analisis -Sistimatika Lab Data : -Pengumpulan -Analisis -Interpelasi Logika Deduktif : -Apakah Hipotesis Diterima atau Tidak -Apakah Pertanyaan Penelitia Terjawab Tidak Ya Laporan : -Penulisan -Presentasi Pengambilan Keputusan Managerial
  • 15. Tujuan utama dari penelitian dan pengembangan bukan untuk formulasi dan uji hipotesis, melainkan untuk mendapatkan produk baru atau proses baru. Melalui penelitian dan pengembangan produk, perusahaan akan menghasilkan produk baru dengan kualitas yang lebih tinggi, sehingga akan lebih memenuhi selera konsumen. Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan produk, perusahaan dapat menerapkan pengendalian kualitas total yang prinsip utamanya adalah kaizen atau selalu mengadakan perbaikan secara kontinyu.
  • 16. F. Klasifikasi Penelitian Menurut Metode 1. Penelitian historis adalah kegiatan penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan keadaan yang telah lalu. Evaluasi data historis meliputi kritik eksternal dan internal. Kritik eksternal berhubungan dengan keontentikan data, sementara kritik internal berhubungan dengan nilai dari data tersebut. Nilai data ditentukan oleh tingkat akurasi dan reliabilitas serta dukungannya kepada hipotesis. Contoh penelitian historis :  Perkembangan industri kecil selama sepuluh tahun terakhir.  Dampak deregulasi terhadap ekspor nonmigas
  • 17. 2. Penelitian deskriptif adalah pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Penelitian deskriptif berbeda dengan penelitian eksploratif terutama dalam formalitas pembentukannya. Penelitian eksploratif ditandai dengan fleksibilitas, sementara penelitian deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi (Boyd, et al, 1989: 129). Kelemahan utama dalam penelitian deskriptif aalah kurangnya tanggapan subjek penelitian. Kelalaian subjek penelitian untuk mengembalikan daftar pertanyaan atau datang ke tempat wawancara yang telah ditentukan menyebabkan rendahnya tanggapan terhadap penelitian yang dilakukan.
  • 18. Contoh pertanyaan dari penelitian deskriptif : • Bagaimanakah tingkat kepuasan karyawan perusahaan swasta? • Bagaimana tanggapan karyawan terhadap peraturan jam kerja yang baru?
  • 19. 3. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti. Contoh variabel : pendapatan, umur, tingkat pendidikan, motivasi dan keberhasilan. Contoh dari penelitian korelasional : Hubungan antara produktivitas an struktur tugas Hubungan antara kekhawatiran dan ketelitian Penggunaan tes kecerdasan untuk memprediksi keberhasilan dalam pekerjaan.
  • 20. Untuk keperluan mengukur asosiasi ini, ada beberapa alternatif teknik : korelasi bivariat, korelasi berganda, korelasi sekuensial, korelasi kanonikal dan analisis frekuensi multiarah (multiway frequency analysis) (Tabachnick & Fidell, 1996: 20-21). Koefisien korelasi Pearson product moment (rxy) : rxy = SSxy)/(SSxxSSyy)
  • 21. 4. Studi kausalitas adalah penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, di samping mengukur kekuatan hubungannya. Analisis kausalitas dibedakan menjadi : 1. Kausalitas satu arah,  X ⇒ Y, artinya X menyebabkan Y  Y ⇒ X, artinya Y menyebabkan X 2. Kausalitas dua arah : Y ⇔ X, artinya ada hubungan simultan antara Y dan X karena Y menyebabkan X, dan X mentebabkan Y.
  • 22. Persamaan, kedua metode penelitian ini berusaha untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat, juga meliputi perbandingan antargrup. Perbedaaan utama, antara keduanya bahwa dalam penelitian eksperimental, pernyataan “sebab” dikendalikan, sedang dalam penelitian kausal komparatif tidak. 5. Dalam studi eksperimental, peneliti mengendalikan paling tidak satu variabel bebas dan mengamati akibat yang terjadi kepada satu atau lebih variabel terikat. Esensi dari eksperimen adalah pengendalian. Contoh penelitian kausal komparatifContoh penelitian kausal komparatif :: • Pengaruh jenis kelamin terhadap keberhasilan lulusan Program Magister ekonomika Pembangunan (MEP). Variabel bebas adalah jenis kelamin, sedangkan variabel terikat adalah keberhasilan kerja. Keberhasilan lulusan MEP pria akan dibandingkan dengan keberhasilan lulusan MEP wanita. • Dampak tingkat kedewasaan orang tua terhadap tingkat absensi karyawan. Variabel bebas adalah kedewasaan orang tua (karyawan mempunyai orang tua yang bersikap dewasa ataukah tidak), variabel terikat adalah absensi. Kedua grup karyawan diidentifikasi, kemudian absensi dari kedua grup karyawan tersebut diperbandingkan.
  • 23. 6.Penelitian kausal komperatif, variabel bebas merupaka hal yang sudah terjadi dan tidak dikendalikan. Contoh penelitian kausal komparatif : • Pengaruh jenis kelamin terhadap keberhasilan lulusan Program Magister ekonomika Pembangunan (MEP). Variabel bebas adalah jenis kelamin, sedangkan variabel terikat adalah keberhasilan kerja. Keberhasilan lulusan MEP pria akan dibandingkan dengan keberhasilan lulusan MEP wanita. • Dampak tingkat kedewasaan orang tua terhadap tingkat absensi karyawan. Variabel bebas adalah kedewasaan orang tua (karyawan mempunyai orang tua yang bersikap dewasa ataukah tidak), variabel terikat adalah absensi. Kedua grup karyawan diidentifikasi, kemudian absensi dari kedua grup karyawan tersebut diperbandingkan.
  • 24. E.E. Metode Penelitian Yang Dipilih Metode yang terbaik adalah metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Suatu permaslahan umum yang sama, mungkin dapat diteliti melalui berbagai metode sehingga diperoleh hasil penelitian yang memuaskan. Y Y Y Y Eksperimental Kausal Komparatif Korelasional Deskriptif Historis Pohon Keputusan Untuk Memilih Metode Penelitian Hubungan sebab-Akibat Variabel Bebas Dikendalikan Prediksi Hubungan Kondisi Sekarang
  • 26. PARADIGMA ILMU POSITIVISTIK : FENOMENOLOGIS :  Hukum/prosedur baku  Deduktif  Nemotetik (Hukum kausal Universal)  Diperoleh dari Indra  Bebas nilai (Fakta & Nilai Pisah)  Pengalaman sehari-hari  Induktif  Idiografik (Deskripsi realitas)  Pemahaman makna  Tidak bebas nilai
  • 27. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF  Bertujuan  Sistematik  Terkendali  Objektif  Tahan Uji  Situasi alamiah  Analisis induktif  Kontak Langsung  Perspektif holistik  Netralitas empatik  Fleksibilitas desain  Instrumen kunci : Peneliti
  • 28. Tabel 1. Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif KARAKTERISTI K KUANTITATIF KUALITATIF Istilah - Experimental - Data “Kasar” - Perspektif - Empiris - Positivisme - Fakta sosial - Statistik - Etnografi - Studi lapangan - Data “lembut” - Interaksi simbolik - Perspektif dalam naturalisme - Etno metodologi - Deskriptif - Observasi partsipan - Phenomenologi - Dokumen - Sejarah hidup - Studi kasus - EKologi
  • 29. KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF Konsep-konsep pokok - Variabel - Operasional - Reliabilitas - Hipotesis - Validitas - Signifikansi - Statistik - Replikasi - Pemaknaan - Pemahaman awam - Penggolongan - Definisi situasi - Kehidupan sehari-hari - Pemahaman - Proses - Urutan negosisasi - Bentuk tujuan praktis - Konstruksi sosialAfiliasi Teori - Structural functionalisme - Realisme,positivisme - Behaviorisme - EMpiris logis - Teori sistem - Interaksi simbolik - Etno metodologi - Fenomenologi - Budaya - Idealisme
  • 30. KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF Afiliasi akademik - Psikologi - Ekonomi - Sosiologi - Ilmu politik - Sosiologi - Sejarah - Antropologi Tujuan - Mengetes teori - menegakkan fakta - Penggambaran statistik - Penunjukkan hub diantara variabel - Prediksi terstruktur, ditentukan - Terlebih dulu, formal, khusus - Desain sebagai rencana detail dari operasional - Interaksi simbolik - Etno metodologi - Fenomenologi - Budaya - Idealisme
  • 31. KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF Penulisan proposal penelitian - Ektensif/luas - Detail &Khusus dalam fokus - Detail&khusus dalam prosedur - Melalui kajian literatur - Menuliskan terlebih dahulu data yang terkumpul - Perumusan hipetesis -Cepat -Spekulatif -Memperkirakan yang mugkin berhubungan dengan penelitian -Menuliskan setelah data terkumpul -Tidak begitu menekankan kajian pustaka -Pernyataan umum pendekatanData -Kuantitatif -pengelompokkan yang dapat dihitung -Penghitungan, pengukuran -Operasional variabel -Statistik -Deskriptif -Dokumen pribadi -Catatan lapangan -Foto -istilah subjek sendiri -Dokumen dan temuan lain
  • 32. KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF Sampel -Eksperimen -Stratifikasi -Kelompok kontrol -Tepat/seksama -Seleksi random -Kontrol terhadap variabel ekstraneous -Kecil -Tidak representatif -Sampel teoritis Teknik Metode -Eksperimen -Riset survei -Interview terstruktur -Eksperimen semu -Observasi terstruktur -Sejumlah data -Observasi -Kajian terhadap sejumlah dokumen & temuan -Observasi partisipan -Interview tak terbatas
  • 33. KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF Hubungan dengan subjek -Dibatasi -Jangka pendek - Terpisah -Jauh -Subjek peneliti - Empati - Mendasarkan pada kepercayaan - Sejajar - Hubungan yang intensif - Subjek sebagai teman Sarana & Alat -Inventori -Kuesioner -Index -Komputer -Skala -Skor tes -Tape perekam -Pentaskrip -Peneliti sebagai instrumen Analisis Data -Deduktif -Nampak pada kesimpulan kumpulan ata -Satistik -Terus menerus -Model, tema, konsep -Induktif -Induksi analitis -Metode perbandingan konstan
  • 34. KARAKTERISTIK KUANTITATIF KUALITATIF Masalah dalam Penggunaan - Pengontrolan variabel lain - Penonjolan - Validitas - Membutuhkan waktu banyak - Kesulitan mereduksi data - Reliabilitas - Prosedur yang tidak terstandar - Kesulitan meneliti populasi yang luas
  • 35. Science And ResearchScience And Research Choose Topic Inform Others Focus Research Question Interpret Data Design Study Analyze Collect Data Steps in the research process
  • 37. PERUMUSAN MASALAH Setelah topik permasalahan diketahui, permasalahan spesifik perlu dipilih untuk penelitian lebih lanjut. Sumber utama dalam pemilihan permasalahan ini adalah teori, studi empiris sebelumnya dan pengalaman peneliti. Permasalahan yang baik mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Pernyataan permasalahan yang baik juga memenuhi beberapa kriteria tertentu.
  • 38. Identifikasi Topik Penelitian Topik yang seringkali sudah diteliti oleh peneliti lain, atau terlalu sederhana, sehingga tidak perlu diangkat sebagai permasalahan dalam penelitian. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik penelitian adalah: 1. Apakah ada permasalahan ? 2. Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian ? 3. Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan ? 4. Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk dipecahkan ? Dari permsalahan yang bersifat umum tersebut akan diambil (atau ditentukan) suatu permasalahan yang spesifik.
  • 39. Sumber Permasalahan PertamaPertama ,, literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat danliteratur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat dan pengetahuan peneliti.pengetahuan peneliti. KeduaKedua,, pengalaman (pribadi) merupakan sumber permasalahan yang cukuppengalaman (pribadi) merupakan sumber permasalahan yang cukup banyak. Semakin banyak pengalaman seseorang, baik bagi peneliti ataubanyak. Semakin banyak pengalaman seseorang, baik bagi peneliti atau manajer, akan semakin banyak permasalhan yang didapatkannya untuk suatumanajer, akan semakin banyak permasalhan yang didapatkannya untuk suatu penelitianpenelitian Permasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakanPermasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakan baik oleh peneliti, dalam empat macam hal sebagai berikut :baik oleh peneliti, dalam empat macam hal sebagai berikut : 1.1. Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut.Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. 2.2. Tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkatTingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yangkemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada.ada. 3.3. Peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan.Peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan. 4.4. Peneliti mempertimbangkan kendala waktu, dana dan berbagai kendalaPeneliti mempertimbangkan kendala waktu, dana dan berbagai kendala lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.
  • 40. Permasalahan yang dapat diperoleh dari penerapan teori ke dalam praktekPermasalahan yang dapat diperoleh dari penerapan teori ke dalam praktek bisnis yang ada. Banyak teori yang relevan dengan penelitian bisnis,bisnis yang ada. Banyak teori yang relevan dengan penelitian bisnis, misalnya, teori motivasi dan kepemimpinan serta manajemen produksi,misalnya, teori motivasi dan kepemimpinan serta manajemen produksi, pemasaran dan keuangan.pemasaran dan keuangan. Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapaIdentifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa keuntungan, yaitu :keuntungan, yaitu : 1.1. Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untukPeneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untuk menjawab permasalahan yang ada.menjawab permasalahan yang ada. 2.2. Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih baik mudah danFormulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih baik mudah dan jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori.jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori. 3.3. Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yangHasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang dijadikan dasar untuk perumusan masalah.dijadikan dasar untuk perumusan masalah. Untuk melakukan penelitian diperlukan pengenalan masalah terutamaUntuk melakukan penelitian diperlukan pengenalan masalah terutama masalah yang terlihat samar dan sulit untuk diidentifikasi.masalah yang terlihat samar dan sulit untuk diidentifikasi.
  • 41. Karakteristik Permasalahan Penelitian Karakteristik yangKarakteristik yang pertamapertama adalah permasalahan tersebut dapatadalah permasalahan tersebut dapat diselidiki melalui penelitian melalui pengumpulan dan analisis data.diselidiki melalui penelitian melalui pengumpulan dan analisis data. Penelitian dapat mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawanPenelitian dapat mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawan merasakan, atau bagaimana mereka berdikir tentang hal-halmerasakan, atau bagaimana mereka berdikir tentang hal-hal tertentu, namun penelitian tidak akan menjawab permasalahan yangtertentu, namun penelitian tidak akan menjawab permasalahan yang dirasakan oleh sekelompok karyawan tersebut.dirasakan oleh sekelompok karyawan tersebut. Karakteristik yangKarakteristik yang keduakedua, mempunyai arti penting baik dari latar, mempunyai arti penting baik dari latar belakang teori maupun praktek.belakang teori maupun praktek.
  • 42. Pengertian Perumusan Masalah Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian alasanPerumusan masalah adalah konteks dari penelitian alasan mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yangmengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan utama (Evans, 1997 : 63)mengarahkan tujuan utama (Evans, 1997 : 63) Contoh :Contoh : Sebuah penelitian yang disponsori oleh Balitbang DepartemenSebuah penelitian yang disponsori oleh Balitbang Departemen Koperasi mengambil topik mengenai pengembangan industri pedesaanKoperasi mengambil topik mengenai pengembangan industri pedesaan melalui koperasi dan usaha kecil, merumuskan masalah denganmelalui koperasi dan usaha kecil, merumuskan masalah dengan pernyataan sebagai berikut (Bachruddin et al., 1996):pernyataan sebagai berikut (Bachruddin et al., 1996): Masalah utama yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalahMasalah utama yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana profil dan pola industri pedesaan di daerah-daerah penelitian,bagaimana profil dan pola industri pedesaan di daerah-daerah penelitian, dan bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untukdan bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untuk dikembangkan melalui koperasi dan usahan kecil.dikembangkan melalui koperasi dan usahan kecil.
  • 43. Beberapa Karakteristik Perumusan Masalah Yang Baik : a.a. Pada umumnya menunjukkanPada umumnya menunjukkan variabel yang menarikvariabel yang menarik peneliti hubungan deskriptif, di mana permasalahanpeneliti hubungan deskriptif, di mana permasalahan secara sederhana diungkapkan dalam suatusecara sederhana diungkapkan dalam suatu pernyataan yang harus dijawab.pernyataan yang harus dijawab. b.b. Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan,Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan, baik secara langsung maupun operasional. Definisibaik secara langsung maupun operasional. Definisi operasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidakoperasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidak menimbulkan berbagai macam penafsiran yangmenimbulkan berbagai macam penafsiran yang berbeda, yang pada akhirnya akan “mengganggu”berbeda, yang pada akhirnya akan “mengganggu” pelaksanaan penelitian. Arti operasional adalahpelaksanaan penelitian. Arti operasional adalah penjelasan dalam terminologi operasional atau proses.penjelasan dalam terminologi operasional atau proses.
  • 44. Perumusan masalah harus disertai dengan latarPerumusan masalah harus disertai dengan latar belakang masalah. Latar belakang adalah segalabelakang masalah. Latar belakang adalah segala informasi yang diperlukan untuk memahamiinformasi yang diperlukan untuk memahami perumusan masalah yang disusun oleh peneliti.perumusan masalah yang disusun oleh peneliti. Dengan kata lain, latar belakang masalah merupakanDengan kata lain, latar belakang masalah merupakan informasi yang diperlukan untuk mengertiinformasi yang diperlukan untuk mengerti permasalahan yang ada.permasalahan yang ada.
  • 45. Identifikasi Masalah Proses identifikasi masalah adalah apabila manajemenProses identifikasi masalah adalah apabila manajemen mengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasimengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi yang tidak diinginkan dalam perusahaan. Beberapa situasi yangyang tidak diinginkan dalam perusahaan. Beberapa situasi yang tidak diinginkan ini bisa terlihat dengan jelas, misalnya,tidak diinginkan ini bisa terlihat dengan jelas, misalnya, pemogokan karyawan, tingginya tingkat perputaran karyawan,pemogokan karyawan, tingginya tingkat perputaran karyawan, penurunan jumlah produksi, pemilihan mesin pengganti danpenurunan jumlah produksi, pemilihan mesin pengganti dan sebagainya.sebagainya. Bagi peneliti muda, pertanyaan yang sering timbul adalahBagi peneliti muda, pertanyaan yang sering timbul adalah bagaimana permasalahan yang dapat diperoleh, atau bagaimanabagaimana permasalahan yang dapat diperoleh, atau bagaimana melihat permasalahan yang layak untuk diteliti ?melihat permasalahan yang layak untuk diteliti ?
  • 46. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan penelitian adalah : 1. Kegunaan Penelitian Aspek yang penting dalam pemilihan masalah penelitian adalah kegunaan penelitian. Setiap ada permasalahan, pernyataan pertama adalah manfaat yang diperoleh dari penelitian terhadap masalah tersebut. Penelitian hanya dilakukan untuk penyelesaian masalah yang mempunyai manfaat yang lebih besar daripada biayanya. Pada beberapa penelitian tertentu, meskipun nilai penelitiannya tidak dapat diukur dengan nilai moneter, kegunaannya sudah tidak diragukan lagi. 2. Prioritas Banyak permasalahan yang memerlukan penelitian serta mempunyai keguaan penelitian yang jelas dalam perusahaan. Namun demikian, tidak semua dari permasalahan tersebut diangkat dari permasalahan penelitian. Manajemen menyusun daftar prioritas, sehingga dapat diketahui permasalahan yang mana akan diteliti lebih dulu.
  • 47. 3. Kendala Waktu dan Dana Prioritas yang disusun oleh manajer adalah kendala waktu dan dana. Suatu penelitian yang jelas berguna dan mendapatkan prioritas untuk diteliti, mungkin belum juga dilakukan penelitian karena keterbatasan dana. 4. Dapat Diselidiki Dua hal dapat tidaknya suatu permasalahan untuk diselidiki, karena masalah tersebut secara teoritis tidak dapat diselidiki, atau belum terdapat teori dasar menyelidiki sehingga baru pada saat nanti ada kemungkinan dapat diselidiki. 5. Kemampuan Peneliti Hal yang perlu dipertimbangkan : • Kendala waktu dan dana • Tersedianya data yang diperlukan • Tingkat keahlian peneliti
  • 48. TINJAUAN PUSTAKA Identifikasi lokasi, dan analisis dari dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara sistematis. Dokumen ini meliputi jurnal, abstrak, tinjauan pustaka, buku, data statisktik, dan laporan penelitian yang relevan. TUJUAN UTAMA dari tinjauan pustaka adalah untuk melihat apa saja yang sudah pernah dilakukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Selain menghindarkan diri dari duplikasi penelitian, tinjauan pustaka juga dapat menghasilkan pengertian dan pandangan yang lebih jauh tentang permasalahan yang diteliti. Tiga hal berikut dapat dipertimbangkan sebagai masukan untuk menentukan seberapa jauh tinjauan pustaka perlu dilakukan.
  • 49. Pentingnya Tinjauan Pustaka 1. Semakin banyak tinjauan pustaka tidak selalu berarti semakin baik. Tinjauan pustaka yang sedikit namun terorganisir dengan rapi dan terkait erat dengan penelitian yang dilakukan adalah lebih baik daripada tinjaun pustaka yang banyak namun tidak terarah dan tidak berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 2. Bidang penelitian yang telah sering dilakukan memerlukan fokus yang lebih terpusat daripada area baru di mana penelitian masih jarang dilakukan. 3. Sebaliknya apabila penelitian yang dilakukan adalah pada bidang yang belum atau masih jarang dilakukan penelitian, pembatasan fokus menjadi agak lebar.
  • 50. SUMBER PUSTAKA BUKU TEKS, ENSIKLOPEDIA, JURNALBUKU TEKS, ENSIKLOPEDIA, JURNAL DAN BERBAGAI MACAM ARTIKELDAN BERBAGAI MACAM ARTIKEL TENTANG BISNIS DAN EKONOMI YANGTENTANG BISNIS DAN EKONOMI YANG LAZIM DIGUNAKAN OLEH PENELITI.LAZIM DIGUNAKAN OLEH PENELITI. ABSTRAKSI PENELITIAN YANG TELAHABSTRAKSI PENELITIAN YANG TELAH DILAKUKAN JUGA MERUPAKANDILAKUKAN JUGA MERUPAKAN SUMBER TERBAIK.SUMBER TERBAIK.
  • 52. Arti Teori Teori adalah sebuah kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbula antara beberapa variabel yang diobservasi. Formulasi teori adalah upaya untuk mengintegrasikan semua informasi secara logis sehingga alasan atas masalah yang diteliti dapat dilonseptualisasikan dan diuji (Sekaran 2000: 29-30) Penyusunan teori memang merupakan tujuan utama dari ilmu karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan memprediksikan fenomena yang diteliti. Teori selalu berdasarkan fakta, didukung dalil dan proposisi.
  • 53. Konsep Suatu konsep (concepts) adalah sejumlah pengertian atau karakteristik, yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Dengan kata lain, konsep adalah pendapat abstrak yang digeneralisasikan dari fakta tertentu (Davis & Cosenza, 1993: 25). Konsep amat menentukan karena sukses suatu riset tergantung dari: •Seberapa jelas kita mengkonseptualisasikan sesuatu. •Seberapa jauh orang lain dapat memahami konsep yang kita pergunakan.
  • 54. Konstruk “Konstruk ”(construct) adalah jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu. Konstruk dapat berupa sebuah pandangan atau pendapat yang biasanya ditemukan untuk sebuah penelitian dan atau pembentukan teori
  • 55. Proposisi Proposisi adalah pernyataan yang berkaitan denganProposisi adalah pernyataan yang berkaitan dengan hubungan antara konsep-konsep yang ada dan pernyataanhubungan antara konsep-konsep yang ada dan pernyataan dari hubungan universal antara kejadian-kejadian yangdari hubungan universal antara kejadian-kejadian yang memiliki karakteristik tertentu.memiliki karakteristik tertentu. Dalam memahami perilaku konsumen/pelanggan, paraDalam memahami perilaku konsumen/pelanggan, para ahli pemasaran mengajukan proposisi bahwa kepuasanahli pemasaran mengajukan proposisi bahwa kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari kinerja produk yangpelanggan merupakan fungsi dari kinerja produk yang dirasakan oleh pelanggan dan harapan pelanggan terhadapdirasakan oleh pelanggan dan harapan pelanggan terhadap produk tersebut (Kotler, 2000: 58).produk tersebut (Kotler, 2000: 58).
  • 56. Menyadari bahwa kepuasan pelanggan yang tinggi akanMenyadari bahwa kepuasan pelanggan yang tinggi akan mendorong meningkatnya loyalitas konsumen, makamendorong meningkatnya loyalitas konsumen, maka banyak perusahaan bertujuan mencapai TCS,banyak perusahaan bertujuan mencapai TCS, TotalTotal Customer Satisfaction,Customer Satisfaction, total kepuasan pelanggan.total kepuasan pelanggan. Teori Proposisi Konsep (Concepts) Tingkat Abstraksi Observasi terhadap obyek dan Kejadian (Realita)
  • 57. Variabel Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atauVariabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yangmengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilaiberbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek ataudapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.orang yang berbeda. Contoh variabel antara lain skor ujian, angkaContoh variabel antara lain skor ujian, angka ketidakhadiran (nol samai semua A) dan motivasi (sangatketidakhadiran (nol samai semua A) dan motivasi (sangat rendah-sangat tinggi).rendah-sangat tinggi).
  • 58. Empat Bagian UtamaEmpat Bagian UtamaVariabel 1.1. Variabel dependenVariabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalamadalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan atau menerangkansebuah pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan atau menerangkan variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian.variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian. 2.2. Variabel DependenVariabel Dependen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahanadalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yangdalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependennegatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel dependen.merupakan hasil dari variabel dependen. 3.3. Moderating variabelModerating variabel adalah variabel yang mempunyai dampak kontinjensiadalah variabel yang mempunyai dampak kontinjensi (contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel(contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel dependen.dependen. 4.4. Intervening variabelIntervening variabel adalah faktor yang secara teori berpengaruh padaadalah faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi,fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabelnamun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabel independen danindependen dan moderatingmoderating terhadap fenomena yang diamati,terhadap fenomena yang diamati, interveningintervening variabelvariabel ini dapat membantu kita dalam menjelaskan bagaimkanaini dapat membantu kita dalam menjelaskan bagaimkana mengkonsepsi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.mengkonsepsi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. (Kuncoro, 2001: Sekaran, 2000: Bab 5):(Kuncoro, 2001: Sekaran, 2000: Bab 5):
  • 59. Masalah yang sering munculMasalah yang sering muncul Masalah yang sering muncul adalah, bagaimana menggolongkan sebuah variabel menjadi variabel independen, moderating variabel, atau intervening variabel. Pertanyaan diatas akan dijawab melalui contoh teori efektifitas organisasi yang disederhanakan dengan menggunakan gambar berikut:
  • 60.
  • 61. Kerangka TeoritisKerangka Teoritis Kerangka TeoritisKerangka Teoritis adalah pondasi utama di manaadalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan. Hal inisepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan. Hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secaramerupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan dieloborasi darilogis diterangkan, dikembangkan dan dieloborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui prosesperumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur.wawancara, observasi dan survei literatur.
  • 62. Hubungan antara survei literaturHubungan antara survei literatur dan kerangka teoritisdan kerangka teoritis Hubungan antara survei literatur dan kerangka teoritis adalahHubungan antara survei literatur dan kerangka teoritis adalah survei literatur meletakan pondasi yang kuat untuksurvei literatur meletakan pondasi yang kuat untuk membangun kerangka teoritis.membangun kerangka teoritis.
  • 63. 1.1. Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkanVariabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan dalam diskusi.dalam diskusi. 2.2. Diskusi haruslah dapat meuwujudkan bagaimana dua atau lebihDiskusi haruslah dapat meuwujudkan bagaimana dua atau lebih variasi itu berhubungan satu sama lain.variasi itu berhubungan satu sama lain. 3.3. Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teoriJika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teori berdasarkan atas penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasiberdasarkan atas penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi pada diskusi apakah hubngan tadi bersifat positif atau negatif.pada diskusi apakah hubngan tadi bersifat positif atau negatif. 4.4. Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akanHarus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan.mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan. 5.5. Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapatSkema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudahdiperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis.bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis. 5 faktor yang memberikan peranan penting yang harus5 faktor yang memberikan peranan penting yang harus dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis adalah:dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis adalah:
  • 64. Diagram Skematis Kerangka Teoritis dengan Memasukan Intervening Variabel
  • 65. Diagram Skematis Kerangka Teoritis dengan Memasukan Moderating Variabel
  • 66. H i p o t e s i s
  • 67. Pengertian Hipotesis HipotesisHipotesis adalah suatu perjalanan sementaraadalah suatu perjalanan sementara tentang perilaku atau keadaan tertentu yang telahtentang perilaku atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi atau akan terjadi. Hipotesisterjadi atau akan terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubunganmerupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian, sertaantara variabel-variabel dalam penelitian, serta merupakan pernyataan yang paling spesifik.merupakan pernyataan yang paling spesifik.
  • 68. Fungsi Hipotesis FungsiFungsi dari hipotesis sebagai pedoman untuk dapatdari hipotesis sebagai pedoman untuk dapat mengarahkan penelitian agar sesuai dengan apamengarahkan penelitian agar sesuai dengan apa yang kita harapkan.yang kita harapkan.
  • 69. Karakteristik Hipotesis 1. Konsisten dengan penelitian sebelumnya1. Konsisten dengan penelitian sebelumnya Hipotesis harus rasionalHipotesis harus rasional Mengikuti penelitian yang telah ada dan mengundang penelitian berikutnya.Mengikuti penelitian yang telah ada dan mengundang penelitian berikutnya. Mempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek untuk manajemen danMempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek untuk manajemen dan ekonomi.ekonomi. 2.2. Penjelasan yang masuk akalPenjelasan yang masuk akal Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang ada, oleh karenaHipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang ada, oleh karena itu sudah seharusnya merupakan penjelasan yang masuk akal.itu sudah seharusnya merupakan penjelasan yang masuk akal. 3. Perkiraan yang tepat dan teratur Pernyataan perkiraan hubungan (atau perbedaan) antara dua (atau lebih) variabel secara jelas dan tepat, serta menidentifikasi variabel tersebut dalam terminologi operasional dan terukur. 4. Dapat diuji Hipotesis yang dinyatakan dengan formulasi yang baik akan dapat diuji melalui uji hipotesis. Berdasarkan dat yang dikumpulkan, dapat dilakukan uji hipotesis sehingga dapat diketahui apakah hipotesis yang telah disusun dapat diterima atau ditolak.
  • 70. Jenis Hipotesis Hipotesis dapat diklarifikasikan melalui: • Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh (diturunkan). Disini dibedakan antara hipotesis induktif dan hipotesis deduktif. Hipotesis induktif, akan menyusun generalisasi berdasarkan observasi. Hal ini sangat berguna, namun mempunyai keterbatasan dalam bidang terapan ilmu dalam arti belum tentu hasil generalisasi ini benar dapat digunakan dalam bidang yang lebih luas. Hipotesis deduktif menggunakan perluasan logika dari penemuan- penemuan yang telah ada, atau didasarkan pada hal-hal yang bersifat umum yang telah diterima kebenarannya. Dengan kata lain, hipotesis deduktif adalah bergerak dari hal-hal yang bersifat spesifik.
  • 71. • Bagaimana hipotesis dinyatakan. Hipotesis diklarifikasikan sebagai hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif), sedangkan hipotesis statistik dalam bentuk hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
  • 72. Perumusan Hipotesis Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara dua variabel dan menjelaskan variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur. Contoh untuk penelitian eksperimental adalah: Seseorang yang memperoleh perlakuan perawatan tertentu akan dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan lebih baik daripada seseorang lain yang tidak memperoleh perlakuan tersebut
  • 73. Uji Hipotesis Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Bagian ini yang menentukan apakah penelitian yang dilakukan cukup ilmiah atau tidak. Dalam praktek, dikenal dua macam cara pengujian hipotesis: cara langsung dan cara hipotesis nol (Neuman, 2000: 131). Pengujian secara langsung dilakukan dengan mencari bukti yang memungkinkan untuk menolak atau menerima hipotesis. Dengan cara ini berarti hipotesis digunakan untuk meprediksikan suatu hubungan. Hipotesis nol, di lain pihak, tidak memprediksikan suatu hubungan.
  • 75. Pemilihan Sampel Beberapa Terminologi Yang Sering DigunakanBeberapa Terminologi Yang Sering Digunakan Para peneliti sering menggunakan beberapa istilah atau jargon teknisPara peneliti sering menggunakan beberapa istilah atau jargon teknis dalam penelitian. Terminologi yang dimaksud adalah :dalam penelitian. Terminologi yang dimaksud adalah : ELEMENELEMEN Unit di mana data yang diperlukan akan dikumpulkan. Elemen dapatUnit di mana data yang diperlukan akan dikumpulkan. Elemen dapat dianalogikan sebagai unit analisisdianalogikan sebagai unit analisis PopulasiPopulasi Kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,Kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinyatransaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (kuncoro. 2001: Bab 3). Suatuatau menjadi objek penelitian (kuncoro. 2001: Bab 3). Suatu populasi, sebagai contoh, meliputi :populasi, sebagai contoh, meliputi : • Semua angkatan kerja yang bekerja di IndonesiaSemua angkatan kerja yang bekerja di Indonesia • Semua pemilih yang tercatat di Propinsi di IndonesiaSemua pemilih yang tercatat di Propinsi di Indonesia • Semua mobil yang diproduksi tahun yang lalu di IndonesiaSemua mobil yang diproduksi tahun yang lalu di Indonesia • Semua stok suku cadang yang dimiliki oleh Astra GrupSemua stok suku cadang yang dimiliki oleh Astra Grup • Semua jaringan outlet penjualan yang dimiliki oleh Es Teler 77Semua jaringan outlet penjualan yang dimiliki oleh Es Teler 77 • Semua kecelakaan yang terjadi di jalan tol Jakarta-Merak selamaSemua kecelakaan yang terjadi di jalan tol Jakarta-Merak selama musim liburanmusim liburan
  • 76. Unit Pengambilan Sampel Sekelompok elemen yang tidak tumpang tindih dengan populasi Kerangka Sampel Reperesentasi fisik dari objek, Individu, Kelompok, yang sangat penting dalam penentuan sampel Sampel Suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Misalnya, suatu perusahaan sedang diaudit tingkat kesalahan dalam pencatatan rekeningnya. Daripada mengamati semua rekening dalam suatu perusahaan yang jumlahnya, misalnya 5.500 rekening, seorang auditor bisa saja memilih dan mengamati sampel hanya sebanyak 100 rekening
  • 77. Alasan Pemilihan Sampel 1.1. Kendala SumberdayaKendala Sumberdaya Kendala waktu, dana dan sumber daya lain yang terbatasKendala waktu, dana dan sumber daya lain yang terbatas jumlahnya. Penggunaan sampel akan menghemat sumberdayajumlahnya. Penggunaan sampel akan menghemat sumberdaya untuk menghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripadauntuk menghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripada sensussensus Dalam penelitian, seorang peneliti seringkali menggunakan sampel denganDalam penelitian, seorang peneliti seringkali menggunakan sampel dengan beberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan sampling, yaitu prosesbeberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan sampling, yaitu proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi untukmemilih sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi untuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasimempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi (Sekaran, 2000 : 268).(Sekaran, 2000 : 268).
  • 78. 2. Ketepatan Melalui pemilihan desain sampel yang baik, peneliti akan memperoleh data yang akurat, dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah. 3. Pengukuran Destruktif Kadang-kadang pengukuran yang dilakukan merupakan pengukuran destruktif. Sebagai contoh, apabila perusahaan kita memproduksi ban dan kita harus menguji seberapa kemampuan tiap ban dalam menyimpan udara dengan meniup setiap ban sampai meletus, maka kita tidak memiliki lagi ban yang dijual ke pasar.
  • 79. Tahapan Pemilihan Sampel Penentuan target Populasi Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel Penentuan Metode Pemilihan Sampel Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel Penentuan Jumlah Sampel Pemilihan Unit Sampel Aktual Pelaksanaan Penelitian
  • 80. Karakteristik Sampel yang Baik Sampel yang baik umumnya memiliki beberapa karakteristik.Sampel yang baik umumnya memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik yang dimaksud setidaknya meliputi :Karakteristik yang dimaksud setidaknya meliputi : 1.1. Memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yangMemungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperolehberhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh 2.2. Mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untukMengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampelmenjadi sampel 3.3. Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruhMemungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus(misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.melakukan sensus. 4.4. Memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yangMemungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dai sampelditerapkan dalam estimasi populasi yang disusun dai sampel statistika.statistika.
  • 81. A. Beberapa Metode Pemilihan Sampel Sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitianSebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang samaatau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampeluntuk dipilih sebagai sampel 22. Pengambilan Sampel Sistematis ((Systematic SamplingSystematic Sampling)) Suatu metode pengmabilan sampel, dimana hanya unsur pertama saja dariSuatu metode pengmabilan sampel, dimana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilihsampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis meirut suatu pola tertentusecara sistematis meirut suatu pola tertentu Contoh : andaikan satuan-satuan elementer dalam suatu populasi berjumlahContoh : andaikan satuan-satuan elementer dalam suatu populasi berjumlah 50, yang diberi nomor urut dari 1 sampai 50, dan besar sampel yang akan50, yang diberi nomor urut dari 1 sampai 50, dan besar sampel yang akan diambil 10, maka :diambil 10, maka : 5 10 50 ==k 1.1. Pengambilan Sampel Acak SederhanaPengambilan Sampel Acak Sederhana ((Simple Random samplingSimple Random sampling))
  • 82. 3.3. Pengambilan Sampel Gugus SederhanaPengambilan Sampel Gugus Sederhana ((Simple Cluster SamplingSimple Cluster Sampling)) Dalam praktek, kerangka sampel (sampling frame) yangDalam praktek, kerangka sampel (sampling frame) yang digunakan untuk dasar pemilihan sampel tidak tersedia ataudigunakan untuk dasar pemilihan sampel tidak tersedia atau tidak lengkap, dan biaya untuk membuat kerangka sampeltidak lengkap, dan biaya untuk membuat kerangka sampel tersebut terlalu tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, makatersebut terlalu tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka unit-unit analisa dalam populasi digolongkan ke alam gugus-unit-unit analisa dalam populasi digolongkan ke alam gugus- gugus yang disebut clusters, dan ini akan merupakan satuan-gugus yang disebut clusters, dan ini akan merupakan satuan- satuan darimana sampel akan diambil. Jumlah gugus yangsatuan darimana sampel akan diambil. Jumlah gugus yang diambil sebagai sampel harus secara acak. Kemudian unsur-diambil sebagai sampel harus secara acak. Kemudian unsur- unsur penelitian dalam gugus–gusus tersebutunsur penelitian dalam gugus–gusus tersebut
  • 83. Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti besarnya penapatan per bulan dari tiap-tiap keluarga di suatu desa. Karena tidak terdapat data mengenai jumlah keluarga di desa tersebut, maka desa tersebut dibagi menjadi dukuh-dukuh. Dukuh itu dijadikan gugus atau unsur sampling. Dukuh yang ada diberi nomor, dan dipilih secara acak sebuah dukuh atau lebih sebagai sampel. Karena unsur penelitian adalah keluarga atau Rumah Tangga, maka semua Rumah Tangga yang ada dalam gugus yang terpilih yang diteliti
  • 84. 5. Pengambilan Sampel gugus Bertahap (5. Pengambilan Sampel gugus Bertahap (dua ataudua atau lebih)lebih) Dalam praktek sering kita jumpai populasi yangDalam praktek sering kita jumpai populasi yang letaknya sangat tersebar secara geografis, sehinggaletaknya sangat tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel darisangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut.unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka unit-unit analisaUntuk mengatasi hal ini maka unit-unit analisa dikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang merupakandikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang merupakan satuan-satuan darimana sampel akan diambil.satuan-satuan darimana sampel akan diambil. Pengambilan sampel melalui tahap-tahap tertentu. JadiPengambilan sampel melalui tahap-tahap tertentu. Jadi satu populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkatsatu populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkat pertama; gugus-gugus tingkat kedua; dan gugus-guguspertama; gugus-gugus tingkat kedua; dan gugus-gugus tingkat kedua masih dapat pula dibagi dalam gugus-tingkat kedua masih dapat pula dibagi dalam gugus- gugus tingkat yang lebih lanjutgugus tingkat yang lebih lanjut
  • 85. 6. Pengambilan Sampel Wilayah (6. Pengambilan Sampel Wilayah (Area SamplingArea Sampling)) Cara lain dalam pengambilan sampel bagi populasi yangCara lain dalam pengambilan sampel bagi populasi yang tidak dapat dibuat kerangka sampelnya ialah dengantidak dapat dibuat kerangka sampelnya ialah dengan pengambilan sampel wilayah. Untuk ini dibutuhkan petapengambilan sampel wilayah. Untuk ini dibutuhkan peta atau potret udara yang cukup jelas dan terperinci dariatau potret udara yang cukup jelas dan terperinci dari wilayah yang akan ditelitiwilayah yang akan diteliti Seluruh wilayah penelitian yang terdapat dalam peta atauSeluruh wilayah penelitian yang terdapat dalam peta atau potret udara dibagi dalam segmen-segmen wilayah yangpotret udara dibagi dalam segmen-segmen wilayah yang mengandung jumlah unit penelitian. Jika jumlah unitmengandung jumlah unit penelitian. Jika jumlah unit penelitian dalam setiap segmen wilayah tidak dapatpenelitian dalam setiap segmen wilayah tidak dapat diketahui atau diduga, maka boleh juga misalnyadiketahui atau diduga, maka boleh juga misalnya menggunakan satuan-satuan blok perumahan, pertokoan,menggunakan satuan-satuan blok perumahan, pertokoan, atau blok sensus.atau blok sensus.
  • 86. 7. Pengambilan sampel7. Pengambilan sampel Purpossive dan QuotaPurpossive dan Quota samplingsampling Metode pengambilan sampel yang tidak acak, misalnyaMetode pengambilan sampel yang tidak acak, misalnya Purpossive sampling dan Quota sampling. Memilih subPurpossive sampling dan Quota sampling. Memilih sub grup dari populasi sedemikian rupa sehingga sampel yanggrup dari populasi sedemikian rupa sehingga sampel yang dipilih mempunyai sifat yang sesuai dengan sifat-sifatdipilih mempunyai sifat yang sesuai dengan sifat-sifat populasi. Jadi harus mengetahui lebih dulu sifat-sifatpopulasi. Jadi harus mengetahui lebih dulu sifat-sifat populasi tersebut dan sampel yang akan ditarik diusahakanpopulasi tersebut dan sampel yang akan ditarik diusahakan supaya mempunyai sifat-sifat populasi tersebut.supaya mempunyai sifat-sifat populasi tersebut.
  • 87. Walaupun hasil penelitian dari sampel semacam ini tidak dapat digunakan sebagai dasar dari test statistik, tetapi hasil yang didapat tidak jauh menyimpang dari sifat-sifat populasinya (Miller, 1970 : 56). Contoh, Penelitian terhadap bentuk dan perilaku mobilitas penduduk pada masyarakat padi sawah di kabupaten Bantul dan Sleman yang dilaksanakan oleh I.B. Mantra pada tahun 1975 (Mantra, 1978: 50).
  • 88. Untuk mengatasi masalah di atas pemilihan duaUntuk mengatasi masalah di atas pemilihan dua dukuh penelitian diadakan secara purposivedukuh penelitian diadakan secara purposive mengingat :mengingat : 1.1. Kedua kabupaten tersebut mempunyai tiga bentukKedua kabupaten tersebut mempunyai tiga bentuk mobilitas penduduk, yaitu nglaju (commuting),mobilitas penduduk, yaitu nglaju (commuting), sirkulasi (circulation), dan imigrasi (migration).sirkulasi (circulation), dan imigrasi (migration). 2.2. Penduduk yang umumnya terdiri dari petaniPenduduk yang umumnya terdiri dari petani subsistancesubsistance 3.3. Merupakan daerah persawahan yang suburMerupakan daerah persawahan yang subur 4.4. Merupakan masyarakat dengan kebudayaan, caraMerupakan masyarakat dengan kebudayaan, cara hidup, dan organisasi sosial yang sama.hidup, dan organisasi sosial yang sama.
  • 89. B. Besarnya Sampel Empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnyaEmpat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampelsampel dalam suatu penelitian adalah :dalam suatu penelitian adalah :  Derajat Keseragaman ( degree of homogenity) dari populasi. MakinDerajat Keseragaman ( degree of homogenity) dari populasi. Makin seragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat diambilseragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat diambil  Presisi yang dikehendaki dari penelitian. Makin tinggi tingkat presisiPresisi yang dikehendaki dari penelitian. Makin tinggi tingkat presisi (ketepatan/ketajaman) yang dikehendaki, makin besar sampel yang(ketepatan/ketajaman) yang dikehendaki, makin besar sampel yang harus diambil.harus diambil.  Rencana Analisis. Adakalanya besarnya sampel sudah mencukupiRencana Analisis. Adakalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengansesuai dengan presisi yang dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan kebutuhan analisa, maka jumlah sampel tersebut kurang mencukupi.kebutuhan analisa, maka jumlah sampel tersebut kurang mencukupi.  Tenaga, biaya & waktu. Kalau menginginkan presisi yang tinggi makaTenaga, biaya & waktu. Kalau menginginkan presisi yang tinggi maka jumlah sampel harus besar. Tetapi apabila dana, tenaga dan waktujumlah sampel harus besar. Tetapi apabila dana, tenaga dan waktu terbatas, maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar,terbatas, maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar, dan ini berarti bahwa presisinya akan menurun.dan ini berarti bahwa presisinya akan menurun.
  • 90. C. Jenis Data 1. Data kuantitatif vs kualitataif1. Data kuantitatif vs kualitataif Data Kuantitatif : Data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka)Data Kuantitatif : Data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka) - Data interval :- Data interval : Data yang diukur dengan jarak di antara dua titik padaData yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah diketahui. Sebagai contoh : suhuskala yang sudah diketahui. Sebagai contoh : suhu udara dalam celcius berkisar anatara interval 0 derajatudara dalam celcius berkisar anatara interval 0 derajat hingga 100 derajat; nilai GMAT atau TOEFL bagaihingga 100 derajat; nilai GMAT atau TOEFL bagai mahasiswa yang mau belajar di luar negeri; jumlahmahasiswa yang mau belajar di luar negeri; jumlah bulan dalam satu tahunbulan dalam satu tahun - Data rasio : Data yang diukur dengan suatu proporsi.- Data rasio : Data yang diukur dengan suatu proporsi. Sebagai contoh : persentase jumlah penganggur diSebagai contoh : persentase jumlah penganggur di propinsi X; nilai inflasi Indonesia pada tahun 2000propinsi X; nilai inflasi Indonesia pada tahun 2000 - Data Nominal:- Data Nominal:Data yang dinyatakan dalam bentuk kategoriData yang dinyatakan dalam bentuk kategori - Data Ordinal :- Data Ordinal : Data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namunData yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data yang tidak sama derajatnya karenaposisi data yang tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkatdinyatakan dalam skala peringkat
  • 91. 2. Data Menurut Dimensi Waktu2. Data Menurut Dimensi Waktu Data RuntutData Runtut : data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada: data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada (time-series)(time-series) suatu variabel tertentusuatu variabel tertentu Data harianData harian : Misalnya data kurs Rp / US$ setiap hari, data indeks harga: Misalnya data kurs Rp / US$ setiap hari, data indeks harga saham per hari.saham per hari. Data mingguanData mingguan : Misalnya data pengunjung rumah sakit setiap minggu (7 hari): Misalnya data pengunjung rumah sakit setiap minggu (7 hari) Data bulananData bulanan : Misalnya data suku bunga deposito dengan jangka waktu: Misalnya data suku bunga deposito dengan jangka waktu satu bulan (30 hari)satu bulan (30 hari) Data KuartalanData Kuartalan : Misalnya data penjualan setiap 3 bulan.: Misalnya data penjualan setiap 3 bulan. Data tahunanData tahunan : Misalnya data penapatan nasional setiap tahun (12 bulan).: Misalnya data penapatan nasional setiap tahun (12 bulan). Data silang tempat: data yang dikumpulkan pada suatu waktu (cross section)Data silang tempat: data yang dikumpulkan pada suatu waktu (cross section)
  • 92. 3. Data Menurut Sumber3. Data Menurut Sumber Data InternalData Internal : Berasal dari dalam organisasi tersebut atau eksternal: Berasal dari dalam organisasi tersebut atau eksternal (berasal dari luar organisasi).(berasal dari luar organisasi). Data PrimerData Primer : Data yang diperoleh dengan survei lapangan yang: Data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original.menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data SekunderData Sekunder : Data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data: Data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
  • 93. Ordinall 4. Jenis Data Data Kuantitatif Kualitatif Dimensi Waktu Sumber Interval Rasio Nominal Runtut Waktu Silang Tempat Pooling Internal Eksternal Primer Sekunder
  • 94. 3. Data Sekunder sebagai Sumber Informasi yang diperoleh dari3. Data Sekunder sebagai Sumber Informasi yang diperoleh dari Berbagai SumberBerbagai Sumber Distribusi Tradisional Data Sekunder Jalur tidak langsung dengan perantara Jalur langsung Penyedia Informasi (Pemerintah) Penyedia Informasi (Pemerintah) Perusahaan Pemakai Perusahaan Pemakai Perpusatakaan (penyimpanan dokumen & buku milik pemerintah)
  • 96. 1. TEKNIK PENGUKURAN Aturan dan prosedur yang digunakan untuk menjembatani antara apa yang ada dalam konsep dengan apa yang terjadi di dunia nyata. 2. DESAIN INSTRUMEN Penyusunan instrumen pengumpulan data untuik mendapatkan data yang dibutuhkan guna memecahkan masalah penelitian. 3. KOMPONEN PENGUKURAN Ada tiga komponen yang dibutuhkan dalam setiap pengukuran, yaitu: (1) kejadian empiris (empirical events) yang dapat diamati; (2) penggunaan angka (the use of numbers) untuk menggambarkan kejadian tersebut; (3) sejumlah aturan pemetaan (set of mapping rules). Kejadian empiris merupakan sejumlah ciri-ciri dari objek, individu atau kelompok yang dapat diamati. Contoh, bila kita ingin mempelajari hubungan antara jenis kelamin administrator dan kepuasan kerja bawahan-bawahannya.
  • 97. 4. Penggunaan angka Komponen pengukuran kedua adalah penggunaan angka untuk menggambarkan kejadian empiris. “Angka” adalah numetik atau simbol-simbol lain yang digunakan untuk mengidentifikasi. 5. Pengukuran Komponen terakhir yang penyting dari setiap pengukuran adalah sejumlah aturan pemetaan, yaitu pernyataan yang menjelaskan arti angka terhadap kejadian empiris. Misalnya, dalam kasus di atas, aturan pemetaan mengenai jenis kelamin administrator memberikan angka 1 bila pria dan angka 2 bila wanita. Sementara untuk kepuasan kerja bawahan, aturan pemetaannya adalah - 2 bila sangat tidak puas, - 1 bila tidak puas, 0 bila netral (puas/tidak puas), 1 bila puas, dan 2 bila sangat puas. Aturan-aturan ini menggambarkan dengan gamblang ciri-ciri apa yang kita ukur. Aturan-aturan pemetaan disusun oleh penelitian untuk tujuan studi.
  • 98. 6. Tabel contoh hubungan antara 3 komponen pengukuran Mengukur jenis kelamin administrator Mengukur kepuasan kerja bawahan Kejadian empiris Aturan pemetaan Angka Angka Aturan pemetaan Kejadian empiris Jenis kelamin administrato r Angka 1 jika pria Angka 2 jika wanita 1 atau 2 -2,-1, 0,1, atau 2 -2 bila sangat tidak puas -1 bila tidak puas 0 bila netral 1 bila puas 2 bila sangat puas Kepuas an kerja bawaha n -2 -1 0 +1 +2 -2 -1 0 +1 +2 1 2 SOMA JOHAN RENA -2 -1 0 +1 +2 -2 -1 0 +1 +2 1 2 SUMI ANDI SEKAR
  • 99. 7. SKALA PENGUKURAN Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan dua hal: (1) validitas; (2) reliabilitas. Validitas Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Secara konseptual, dibedakan 3 macam jenis validitas (Sekaran, 2000: 207-8), yaitu: validitas isi (contens validity), validitas yang berkaitan dengan kriteria (criterion-related validity), validitas konstruk (construct validity). 1.Validitas isi(contens validity) Validitas isi memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukkan sejumlah item yang representatif dalam menyusun sebuah konsep. Semakin besar skala item dalam mewakili semesta konsep yang diukur, maka semakin besar validitas isi. Dengan kata lain, validitas isi adalah sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi an elemen sebuah konsep digambarkan.
  • 100. Menguji Kenbaikan Ukuran; Bentuk Reliabilitas dan Validitas K e b a ik a n ( G o o d n e s s ) d a ta R e lia b ilita s ( a k u r a s i u k u r a n ) V a lid ita s ( a p a k a h k ita m e n g u k u r h a l y a n g b e n a r ) S ta b ilita s K o n s is t e n s i P a r a lle l- r e lia b ilit y f o r m I n t e r it e m c o n s is t e n c y r e lia b ilit y S p lit - h a lf V a lid ita s lo g is ( is i) V a lid ita s y a n g b e r k a ita n d e n g a n k r it e r ia C o n g r u e n t v a lid it y ( k o n s t r u k ) F a c e v a lid it y P r e d ik t if C o n c u r e n t C o n v e r g e n t D is k r im in a n
  • 101. 2. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (Criterioa-related Validity) Validitas yang berkaitan dengan kriteria terjadi ketika sebuah ukuran membedakan individual pada kriteria yang akan diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan concurrent validity atau predictive validity. concurrent validity terjadi ketika skala yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda, sehingga, skor untuk masing-masing instrumen harus berbeda. Contoh, jika ukuran etika kerja dikembangkan dan diterapkan pada sekelompok masyarakat yang hidup dari jaminan.
  • 102. Tabel Empat Tingkat Pengukuran Tingkat Deskripsi Dasar operasi empiris Jenis penggunaan Jenis statistik Deskriptif Inferensi Nominal Ordinal Interval Rasio Penggunaan angka untuk mengidentifikasi objek, individu, kejadian, atau kelompok Selain untuk identifikasi, angka memberi informasi tentang jumlah karakteristik yang dimiliki suatu kejadian, objek, dan lain-lain secara relatif. Memiliki semua sifat-sifat skala nominal dan ordinal serta interval antara dua titik yang sama. Menggabungkan semua sifat-sifat skala nominal, ordinal, dan interval, serta memasukkan titik nol. Penentuan persamaan atau ketidaksamaan Penentuan lebih besar atau lebih kecil. Penentuan persamaan interval. Penentuan persamaan rasio. Klasifikasi Rangking/ skoring Ukuran yang lebih disukai untuk konsep/ konstruksi yang kompleks. Bila tersedia instrumen yang tepat Persentase Median (rata-rata dan varians) Rata-rata varians Rata-rata geometrik (rata-rata harmonik) Nonparametrik Nonparametrik (parametrik) Parametrik Parametrik
  • 103. Validitas konstruk (Construct Validity) Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang. Hal ini dinilai dengan convergent validity dan discriminant validity. Convergent validity terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi. Discriminant validity terjadi ketika berdasarkan teori, dua buah variabel diperkirakan tidak berkorelasi, dan skor pengukuran yang dihasilkan juga menunjukkan tidak berkorelasi secara empiris. Tabel jenis-jenis Validitas Validitas Deskripsi Content validity Apakah ukuran telah cukup mengukur sebuah konsep? Face validity Apakah “ahli” mengesahkan bahwa instrumen telah mengukur apa yang seharusnya diukur? Criterion-related validity Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam memprediksi variabel kriteria? Concurrent validity Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam memprediksi variabel kriteria saat ini? Predictive validity Apakah ukuran dibedakan untuk membantu memprediksi kriteria masa depan? Construct validity Apakah instrumen yang ada sesuai dengan konsep teori? Convergent validity Apakah kedua instrumen dalam mengukur konsep berkorelasi tinggi? Discriminant validity Apakah ukuran memiliki korelasi yang rendah dengan variabel yang seharusnya tidak berhubungan dengan variabel? Sumber; Sekaran (2000: 209)
  • 104. Reliabilitas • Reliabilitas: Konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran) 1. Test-retest reliability: Koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan pengukuran konsep yang sama dalam dua kali kesempatan. 2. Reliabilitas bentuk pararel: Respon dari dua pengukuran yang sebanding dalam menyusun konstruk yang sama memiliki korelasi yang tinggi. 3. Konsistensi internal ukuran: indikasi homogenitas item-item yang ada dalam ukuran yang menyusun konstruk. 4. Reliabilitas konsistensi antar item: Konsistensi jawaban responden untuk semua item dalam ukuran. 5. Split-half reliability: Korelasi antara dua bagian instrumen.
  • 105. MENYUSUN KUESIONER Dalam menyusun kuesioner, peneliti harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Apakah pertanyaan itu perlu? 2. Bagaimana pertanyaan itu sebaiknya diajukan? 3. Apakah bentuk pertanyaan terbuka ataukah tertutup? 4. Bagaimana seharusnya pertanyaan itu dirumuskan? 5. Bagaimana format jawaban disusun? 6. Apa teknik skala uang sebaiknya digunakan/ Pertama: rating scales (skala penilaian) (a). Graphic rating scales (b). Itemmized rating scales (c) Comparative rating scales kedua: attitude scales (a). Likert scale (b). Semantic differential Pemilihan kata sifat atau frase berdasarkan perilaku objek, orang, atau kejadian. Contoh: “Nilailah hamburger jenis BigMac dalam dimensi berikut ini”: Manis : _ : _ : _ : _ : _ : _ : _ : Asin Tidak enak : _ : _ : _ : _ : _ : _ : _ : Enak Murah : _ : _ : _ : _ : _ : _ : _ : Mahal
  • 106. Stanley Payne, dalam buku The art of Ouestions (1979), memberikan pedoman yang harus diingat dalam menyusun desain instrumen dan skala yang baik: 1. Pahami betul masalah penelitian sebelum menyusun skala pengukuran. 2. Susunlah pertanyaan sehingga mudah dimengerti oleh responden. 3. Kaitkan jenis pertanyaan (terbuka, dikotomi, multikotomi) dengan tingkat pemahaman responden (jika pendapat kurang jelas gunakan pertanyaan terbuka; jika pendapat sudah jelas gunakan nbeberapa alternatif pertanyaan tertutup/pilihan berganda).
  • 107. 4. Pertimbangkan semua asumsi/anggapan secara implisit dalam pertanyaan. 5. Pilihlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dengan tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun selalu dipertanyakan apakah pertanyaan terbuka adalah cara yangterbaik untuk memperoleh jawaban. 6. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dikotomi dan pilihan berganda, usahakan agar jawabannya tidak berkaitan satu sama lian. Jika hal ini tidak mungkin, berikan jawaban yang dapat merangkum dua atau lebih jawaban. 7. Buatlah cara untuk mengatasi jawaban :Tidak tahu” dan “Netral(Tidak berpendapat”)dalam skala pengukuran.
  • 108. 8. Hindari pertanyaan bermakna ganda di mana dua atau lebih masalah ditanyakan dalam pertanyaan yang sama. Usahakan hanya satu masalah yang ditanyakan dalam suatu pertanyaan. 9. Susunlah instruksi secukupnya, mudah dibaca, dan dapat dimengerti oleh responden. 10.Jangan memandang rendah responden. 11.Gunakan tata bahasa yang baik dalam mengajukan pertanyaan, namun juga jangan terlalu formal. 12.Hindari pertanyaan-pertanyaan yang panjang dan kompleks. Buatlah pertanyaan sesederhana mungkin. 13.Gunakan kata-kata yang mudah dalam menyampaikan apa yang anda ingin sampaikan.
  • 109. 14.Hindari jargon/istilah khusus yang kurang dipahami oleh konsumen. 15.Gunakan contoh-contoh secara hati-hati dalam mengajukan pertanyaan. 16.Garis bawahi kata-kata penting yang perlu ditekankan. 17.Hilangkan pertanyaan dan jawaban yang berulang-ulang dan tidak perlu. 18.Tahanlah pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang sulit serta sensitif hingga akhir bagian dari kuesioner. 19.Perhatikan waktu dan privacy responden. 20.Lakukan pratest sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya. 21.Jangan lupa katakan terima kasih pada akhir pertanyaan