Tugas ini membahas sistem informasi akuntansi untuk mendukung kegiatan bisnis. Dibahas mengenai definisi, pengguna, teknologi yang digunakan, karakteristik, proses kerja, dan peranannya dalam mendukung bisnis. Sistem informasi akuntansi berperan mengumpulkan, mengolah, dan menyampaikan informasi keuangan perusahaan kepada pengguna internal dan eksternal untuk pengambilan keputusan.
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
1. TUGAS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK
MELAKSANAKAN BISNIS
OLEH
KELOMPOK VI
1. Daniel dacruz 4. Pasqual B. M. Soares
2. Albino de Araujo 5. Joaninha de deus
3. Octaviana dos santos 6. Quintino Pires
EKONOMI
AKUNTANSI
VI/B
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
UNIVERSIDADE DA PAZ
(UNPAZ)
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul ’’ System
Informasi Akuntansi Dalam Melaksanakan Bisnis ’’ ini dengan baik.
Tugas ini di susun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat menambah
dan memperluas wawasan mahasiswa untuk lebih memahami system informasi
akuntansi dalam melaksanakan bisnis. Alur pemaparannya dibuat sedemikian rupa
dengan bahasa yang sederhana agar para pembaca lebih mudah untuk memahaminya.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dalam
membuat makalah selanjutnya penulis lebih teliti lagi.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada dosen selaku mata kuliah
system informasi akuntansi dan rekan-rekan yang turut berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dili, 31 mei 2013
Penulis
3. 1
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK
MELAKSANAKAN BISNIS
A. Definisi
Akuntansi disini berperan sebagai sistem informasi yang nantinya akan
mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses hingga mengkomunikasikan informasi
mengenai entitas ekonomi kepada para pengguna yang membutuhkannya. Sedangkan
yang dimaksud dengan sistem itu sendiri merupakan gabungan antara sumberdaya
yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi dapat kita pahami jika keduanya digabungkan yaitu antara sistem
informasi dan akuntansi maka pengertiannya menjadi sistem informasi formal yang
terdiri dari kumpulan sumberdaya antara lain manusia dan peralatan dengan tujuan
untuk mengumpulkan, memproses, mengendalikan hingga tersampaikannya informasi
tersebut melalui jaringan komunikasi kepada para pemakai dengan tujuan tertentu
mereka. Terdapat suatu pernyataan dari badan yang berwenang mengenai kaitan antara
akutansi dan sistem informasi.
Pada hakikatnya, akuntansi merupakan sistem informasi. Jelasnya, akuntansi
merupakan penerapan teori umum informasi terhadap masalah oeperasi yang
ekonomik dan efisien. Akuntansi juga membentuk sebagian besar informasi umum
yang dinyatakan secara kuantitatif. Akuntansi menjadi bagian dalam sistem informasi
dan juga menjadi bagian dari suatu bidang yang tetap dibatasi oleh konsep informasi.
1. Pengguna Sistem Informasi Akutansi
User dari sistem informasi akuntansi secara umum terbagi menjadi dua bagian
besar yaitu pengguna eksternal dan pengguna internal.
a. Pengguna eksternal : mencangkup pemegang saham, investor, kreditor, agen
pemerintah, konsumen, vendor, pesaing, serikat kerja, dan masyarakat secara
luas. Pengguna eksternal memanfaatkan berbagai output dari sistem
informasi akuntansi. Mereka memiliki kebutuhan informasi yang bervariasi
misalnya saja informasi mengenai publikasi laporan keuangan, termasuk laba
dan rugi, tagihan, pembayaran dari konsumen, hutang-piutang, informasi
penggajian, dan informasi penting lainnya. Hal ini mereka perlukan karena
4. 2
akan menjadi bahan evaluasi bagi kinerja perusahaan selanjutnya sehingga
diharapkan kondisinya menjadi lebih baik.
b. Pengguna internal : yang termasuk pengguna internal disini adalah terdiri dari
para manajer. Manajer pun memiliki tingkat kebutuhan informasi yang
berbeda-beda tergantung pada levelnya, diantaranya ada top level
management, middle level management, lower level management. Untuk
manajemen tingkat puncak informasi yang biasanya dibutuhkan lebih
general, misalnya informasi yang berisi agregat seperti total penjualan per
kuartal untuk setiap lini. Sementara manajer tingkat madya dan bawah
kebutuhan informasinya lebih spesifikasi karena cakupan atau jangkauannya
lebih sempit dibangdingkan dengan manajer tingkat puncak. Data yang ada
akan disaring sehingga informasi yang terpilih akan mempengaruhi
pengambilan keputusan dari manajer demi kelangsungan hidup perusahaan
tersebut.
B. Teknologi yang Digunakan
Dalam dunia perbisnisan penggunaan teknologi dengan respon yang cepat
sangatlah dibutuhkan hingga tercapainya Total Quality Management (TQM). Pada
konsepnya setiap kinerja sudah seharusnya dilakukan secara benar, cepat dan tepat
karena tuntutan akan kualitas yang tinggi, efisiensi dan perbaikan secara berkelanjutan
semakin tinggi. Standarisasi dan perkembangan perangkat lunak serta perangkat keras
juga menunjang, dalam hal ini teknologinya antara lain :
1. Electronic Data Interchange (EDI) : pertukaran dokumen bisnis antar organisasi
melalui jaringan komunikasi. EDI dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer. EDI
terdapat arsitektur data dan juga berperan untuk mengurangi kesalahan pada kode
yang ada dalam transaksi. Proses atau responnya cukup cepat bahkan instan.
2. Universal Product Code (UPC) : berperan sebagai teknologi identifikasi produk
dan scanning
3. Just-in-Time : lingkungan aliran yang berkelanjutan dengan tujuan untuk
nmeminimalkan apa yang tidak berguna dalam pemanufakturan dan menekankan
5. 3
perbaikan operasi secara terus-menerus. Aktivitas yang terjadi disini berdasarkan
pada permintaan pelanggan
4. Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer (CIM): satu pendekatan yang
terintegrasi untuk menggunakan teknologi informasi dalam perusahaan
pemanufakturan
5. Sistem Pembayaran Elektronik (EFT) : sistem pembayaran yang pemrosesan
dan komunikasinya seluruhnya dilakukan secara elektronis
6. Extensible Bussiness Reporting Language (XBRL): bahasa yang memfasilitasi
pertukaran dokumen bisnis melalui internet dan dalam hitungan menit maka
laporan dapat dikirim dan dipublikasikan dalam web SEC misalnya.
C. Karakteristik
Pada dasarnya hampir sama bahwa sistem informasi terlebih lagi secara
khusus di bidang akutansi memiliki karakteristik tersendiri.
1. Dewasa ini sistem informasi memiliki sifat selalu dan selalu berkembang
sesuai dengan zamannya, saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan
teknologi informasi dalam menunjang kinerjanya serta kesuksesan bisnisnya secara
internal maupun eksternal.
2. Sistem informasi selalu memiliki jaringan arus informasi dan jaringan
komunikasi untuk menghasilkan informasi yang terkoordinasi yang nantinya dapat
tersampaikan kepada para pengguna dengan cepat dan akurat sehingga pengguna
tersebut dapat mengambil keputusan secara tepat, terlebih lagi bagi pelaku bisnis
baik top level management maupun manajernya.
3. Menyediakan informasi untuk pemakai dengan berbagai tujuan mereka, untuk
sistem informasi akutansi informasi yang disediakan bisa berupa pangsa pasar,
keberadaan sumberdaya yang dibutuhkan, keuangan internal, permintaan
pelanggan, dsb.
4. Sasaran, setiap sistem informasi termasuk sistem informasi akutansi juga di
dalamnya tentunya memiliki sasaran tersendiri. Terdapat satu atau lebih sasaran
yang ingin dicapai sebagai motivasi dimanfaatkannya sistem informasi tersebut.
Sebagai contohnya sasaran dari suatu perusahaan yang menjalankan bisnisnya
6. 4
memiliki sasarn yaitu memaksimalkan laba dan kepuasan pelanggan, sasaran dari
fungsi akuntansi yaitu untuk melaporkan posisi keuangan dan hasil operasi,
menyediakan dokumen yang dapat menunjang sistem operasi sehari-hari
5. Masukan-proses-keluaran, ketiga proses ini adalah suatu tahapan yang dilalui
dalam mengkonversi segala masukan (input) hingga menjadi keluaran atau output.
Dalam bidang akuntansi misalnya masukan yang dimaksud disini dapat berupa
data hasil penjualan kemudian diproses oleh suatu sistem akutansi yang digunakan
hingga akhirnya menghasilkan suatu keluaran berupa laporan hasil penjualan yang
notabene merupakan produk sistem informasi
6. Lingkungan, jadi segala sesuatu yang berada di sekitar sistem merupakan
lingkungan dan pada lingkungan itu sendiri terdapat suatu pembatas.
7. Subsistem, memiliki peranan yang lebih khusus lagi dari sistem yang ada.
8. Jaringan sistem, terjadi kesalingtergantungan antara subsistem dalam mencapai
suatu sasaran sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain atau berdiri sendiri.
9. Kendala, ada beberapa kendala dalam sistem informasi akuntansi salah satunya
yaitu ketidakpastian lingkungan yang menuntut pembuatan informasi yang
menuntut estimasi, selain itu jika biaya penyajian informasi itu lebih besar daripada
manfaat yang diberikan maka informasi tersebut tidak layak untuk disajikan.
10. Pengendalian, pengendalian yang dimaksud terdiri mulai dari pengendalian input,
pengendalian proses dan pengendalian output.
D. Proses Kerja Sistem Informasi
Pada dasarnya proses kerja sistem informasi terdiri menjadi tiga yaitu
masukan (input), proses, keluaran (output)
Tugas Sistem Informasi Akutansi
Secara garis besar tugas-tugas yang dijalankan oleh sistem informasi ada 5 diantaranya
adalah pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian dan
pengamanan data serta yang terakhir adalah pengadaan informasi.
1. Pengumpulan Data
Proses ini diawali dengan menarik atau menangkaap data ke dalam sistem,
kemudian dicatat, dan dikelompokkan ke dalam kategori-kategori.
7. 5
2. Pemrosesan Data
Tahapan selanjutnya adalah pemrosesan data, data akan divalidasi, bisa juga dialih
mediakan, selanjutnya data tersebut disortir. Jika data termasuk kuantitatif maka
penghitungan dapat dilakukan.
3. Manajemen Data
Dalam manajemen data terdapat berbagai aktivitas seperti penyimpanan ke dalam
arsip maupun database, penyesuaian data dan retrif atau pengambilan data
kembali untuk diproses menjadi informasi
4. Pengendalian dan Pengamanan Data
Tahap ini berfungsi untuk melindungi dan menjamin keakuratan suatu datakarena
dalam pemrosesan data sering kali terjadi kesalahan, hilang dan pencurian data.
5. Pengadaan informasi
Merupakan penyampaian informasi atau laporan yang mudah dipahami melalui
jaringan komunikasi kepada pengguna.
E. Sistem Informasi Dalam Menunjang Kegiatan Bisnis
Sesungguhnya suatu sistem informasi itu penting dan perlu bagi setiap orang,
instansi, organisasi, maupun lembaga – lembaga lainnya. Namun, sistem informasi
tersebut dapat menjadi suatu sistem informasi yang useless bilamana sistem informasi
tersebut tidak dikelola dengan baik dan benar dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Oleh sebab itu, sering kali disebut bahwa sistem informasi sangat penting kaitannya
dengan keberlangsungan suatu organisasi. Sehingga dalam hal ini suatu organisasi
wajib membangun sistem informasinya dengan sangat baik karena sistem informasi
yang terintegrasi dengan sangat baik akan mampu membawa organisasi tersebut
kearah kemajuan karena mampu menghadapi persaingan.
Didalam suatu sistem informasi manajemen terdapat 3 (tiga) kegiatan pokok yaitu:
1. Input
Yaitu kegiatan yang menyangkut penerimaan, dan pengumpulan data sebagai
masukan sebelum data tersebut diolah oleh programnya sebagai produk informasi
yang bermutu tinggi dan dapat langsung dipergunakan oleh user.
2. Process
8. 6
Yaitu menggambarkan bagaimana suatu data yang sudah di inputkan sebelumnya
dapat diproses untuk menghasilkan suatu produk informasi yang bernilai tambah.
Proses ini dapat berupa penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran
akun (up dating account), dan lain sebagainya.
3. Output
Yaitu suatu proses penghasilan produk informasi yang merupakan keluaran dari
data – data yang telah dimasukkan sebelumnya. Dimana produk informasi ini
sudah memiliki nilai tambah dan siap dipakai oleh user.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa suatu sistem informasi manajemen
menerima dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi sebuah produk
informasi yang sudah siap digunakan oleh usernya. Kerja dari sebuah sistem informasi
dapat digambarkan secara sederhana, yaitu sistem informasi menerima data, dimana
proses ini disebut input dan kemudian di proses dan hasil keluaran dari data yang
dimasukkan tadi berupa suatu informasi.
System informasi manajemen harus memiliki kriteria – kriteria antara lain sebagai
berikut:
1. Menyeluruh
Sistem informasi manajemen yang dibangun dalam suatu organisasi atau
perusahaa harus mampu mengcover seluruh sistem informasi yang terdapat
didalamnya baik itu sistem informasi formal maupun informal, baik yang manual
maupun yang berkomputer. Termasuk dalam hal ini yaitu sistem informasi
proyek, sistem informasi perkantoran, atau bahkan sistem informasi yang
menopang pengambilan keputusan. Dalam hal ini sustu sistem informasi
manajemen juga harus mampu bertindak sebagai penyeimbang dari sistem –
sistem lain yang ada pada organisasi atau perusahaan tersebut.
2. Terkoordinasi
Biasanya didalam suatu organisasi penggunaan dari sistem informasi bersifat
terpisah, artinya bahwa sistem informasi ini tidak berada pada satu titik pusat
organisasi. Sehingga hal ini sangat menyulitkan dalam bidang pengawasannya.
Oleh sebab itu, sebuah sistem informasi manajemen harus dikoordinasikan secara
terpusatuntuk menjamin bahwa data yang diproses, otomasisasi perkantoran,
9. 7
maupun data intelejen, dan juga komponen – komponen yang lainnya
dikembangkan dan dioperasikan dengan cara terencanadan terkoordinasi
semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub sistem
yang diperlukan.
3. Memiliki sub system
Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem yang merupakan
bagian dari keseluruhan dari sistem yang terpadu. Masing – masing dari sub
sistem ini menyumbang tercapainya sasaran sistem informasi manajemen dalam
organisasi. Sehingga sub sistem – sub sistem ini harus disusun secara cermat dan
ditetapkan sebagai bagian dari rencana jangka panjang.
4. Terintegrasi secara rasional
Suatu sistem informasi manajemen yang ada pada suatu organisasi atau
perusahaan haruslah terintegrasi secara jelas dan rasioanal bukan terpisah – pisah.
Karena integrasi ini membuat pemrosesan informasi menjadi efisien dengan cara
mengurangi pemrosesan antara (intermediate processing) dan peristiwa
pemrosesan data yang sama oleh berbagai departemen, dan keuntungan lainnya
adalah memberikan informasi lebih singkat, lengkap, dan relevan.
5. Mentransformasikan data ke dalam informasi dengan berbagai cara
Ada berbagai data dimana data harus ditransformasikan kedalam sebuah sistem
informasi, misalnya saja, data untuk organisasi tertentu mungkin dapat diringkas
dalam biaya keseluruahan, biaya variabel, biaya standar untuk masing – masing
unit organisasi. Berbagai cara dimana sistem informasi manajemen harus
mentransformasikan data ke dalam informasi ditentukan oleh sifat personil
organisasi, sifat tugas kemana informasi tersebut ditujukan, dan pengharapan dari
penerima eksternal atas informasi.
6. Meningkatkan produktivitas
Suatu sistem informasi manajemen yang dikembangkan harus mempu
melaksanakan berbagai tugas rutin seperti penyiapan dokumen. Sistem ini juga
harus mampu memberikan layanan terbaik bagi organisasi, serta mampu
membantu manajer dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga produktivitas
dari organisasi dapat meningkat.
10. 8
7. Menggunakan kriteria mutu yang telah ditetapkan
Sistem informasi manajemen harus sesuai dengan kriteria mutu yang telah
ditetapkan oleh organisasi agar sistem informasi ini sesuai dengan toleransi
terhadap kecepatan, relevansi, dan ketepatan informasi. Selain itu sistem
informasi yang dibangun juga harus mampu memberikan informasi yang relevan
bagi organisasi. Hal ini sangat diperlukan agar organisasi dapat menentukan
langkah – langkah yang harus diambil kedepannya untuk dapat bersaing dengan
organisasi – organisasi lainnya.
F. Marketting
Dalam dunia bisnis marketing atau pemasaran memiliki fungsi dan tanggung
jawab terhadap penjualan produk – produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan
baik itu berupa barang maupun jasa. Marketting atau pemasaran dalam hal ini juga
memiliki fungsi untuk mengidentifikasi karakteristik dari konsumennya, produk –
produk apa sajakah yang sangat banyak konsumen butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan hidup dari konsumen baik itu berupa kebutuhan primer,
sekunder, maupun tersier. Selain kedua hal tersebut marketting atau pemasaran juga
berkaitan erat dengan proses periklanan dan promosi dari suatu produk barang dan
juga jasa, serta merencanakan penggembangan dari produk dan jasa untuk
meningkatkan kepuasan konsumennya.
Mengingat betapa pentingnya sistem informasi manajemen dalam bidang
penjualan, berikut akan dibahas satu persatu tentang manfaat dari sistem informasi
manajemen terhadap bidang penjualan. Manfaat – manfaat tersebut antara lain yaitu
1. Pendukung penjualan
Suatu sistem informasi penjualan yang mendukung penjualan harus mampu
memberikan informasi pada personil penjualan mengenai hal – hal berikut:
• Deskripsi produk dan spesifikasi kinerja
• Harga – harga produk
• Potongan harga berdasarkan jumlah dan informasi potongan harga produk
Lainnya
• Insentif penjualan untuk wiraniaga
11. 9
• Promosi penjualan
• Rencana pembiayaan untuk pelanggan
• Kekuatan dan kelemahan dari produk – produk pesaing
• Sejarah hubungan pelanggan dengan perusahaan
• Kebijaksanaan dan prosedur – prosedur penjualan yang ditetapkan oleh
perusahaan
• Produk – produk yang belum diperkenalkan
• Tingkat persediaan produk
2. Analisis penjualan
Sistem informasi analisis penjualan merupakan satu dari sistem yang paling luas
dan terpenting dari sebagaian besar perusahaan yang terlibat dalam penjualan.
Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi buat penganalisisan terkait
dengan kecenderungan penjualan produk, probabilitas sebuah produk, kinerja dari
tiap daerah penjualan dan cabang penjualan, dan prestasi wira niaga. Informasi ini
diperoleh dari sistem pemasukan data pesanan penjualan yang sebagaian besar
adalah informasi transaksi dari penjualan aktual dan yang dibuat dalam faktur
penjualan.
3. Riset konsumen
Riset konsumen merupakan proses mengidentifikasi karakteristik dan kebiasaan –
kebiasaan konsumen terhadap produk – produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Informasi – informasi yang didapat dari kegiatan riset konsumen ini membantu
perusahaan untuk melayani pelanggan yang ada dan memperoleh pelanggan baru.
Analisis ini dapat juga mempengaruhi jangka waktu pemberian kredit dan
potongan – potongan harga yang diberikan kepada pelanggan. Riset ini juga dapat
memberikan peringatan dini bahwa pesaing – pesaing tertentu merupakan suatu
ancaman yang besar untuk pelanggan – pelanggan tertentu. Kerap kali analisis ini
mengarah pada negosiasi antara manajer pemasaran dan para manajer senior
terkait dengan pelanggan, khususnya pada persoalan yang berada diluar wiraniaga
yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Misalnya saja tentang spesifikasi
produk.
12. 10
4. Riset pasar
Riset pasar adalah suatu riset yang lebih luas dari riset konsumen dalam arti
memusatkan perhatian pada lokasi pemasaran keseluruhan untuk produk – produk
perusahaan. Riset pasar ini bertujuan untuk menaksir ukuruan keseluruhan dari
pasar untuk tiap lini produk, serta untuk tiap produk dalam suatu lini produk.
Riset pasar ini biasanya dilakukan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Kebutuhan informasi yang sangat penting untuk analisis potensi pasar adalah
informasi mengenai ekonomi dan kecenderungan – kecenderungan ekonomi dan
pengaruh yang mungkin terjadi dari kecenderungan – kecenderungan tersebut
terhadap permintaan produk, informasi mengenai penjualan masa sebelumnya dan
kecenderungan – kecenderungan penjualan untuk keseluruhan industri, dan
informasi mengenai produk – produk pengganti yang kompetitif .
5. Riset pesaing
Sebuah perusahaan harus mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya
mengenai para pesaing – pesaingnya, dimana informasi – informasi tersebut
mencangkup tentang spesifikasi dari produk – produk pesaingnya, kekuatan dan
kelemahan dari operasi pesaing, tingkat pelayanan pada pelanggan dan
kebijaksanaan pesaing terhadap pelanggan, struktur dan kekuatan keuangan
pesaing, serta rencana tentang produk baru, tujuan dan strategi pemasaran,
rencana promosi produk dari pesaing, dan reaksi yang mungkin terjadi dari
rencana perusahaan tersebut. Informasi – informasi tersebut diperlukan agar
perusahaan mampu mengembangkan strategi – strategi yang lebih kuat dari
pesaingnya sehingga tetap mampu bersaing dipasaran.
6. Peningkatan promosi dan iklan
Sistem informasi promosi dan periklanan harus mampu menjadi gudang informasi
yang membantu manajer dalam membuat promosi dan periklanan dengan cara
belajara dari masa lalu. Dengan mengorganisasikan dan menganalisis informasi
ini secara sistemastis, suatu perusahaan dapat membentuk badan yang
mengetahuai seperti apa corak dari lokasi pemasaran tersebut. Sehingga
peningkatan promosi dan periklanan dapat disesuaikan dengan corak lokasi
13. 11
pemasaran tersebut. Dengan cara seperti itulah suatu produk dari perusahaan akan
lebih cepat diketahui oleh konsumen.
7. Pengembangan produk baru
Riset tehadap produk baru menyangkut penganalisisan suatu kesempatan yang
memungkinkan bagi produk baru dan juga menyangkut tentang pengevaluasian
atas spesifikasi yang lebih disukai dan keberhasilan pasar yang memungkinkan.
Dengan dilakukannya pengembangan produk baru diharapkan dapat meningkatka
kepuasan pelanggan, dan lebih menarik dari minat pelanggan tersebut.
Pengembangan produk baru ini diterapkan sebagai upaya mengatasi kejenuhan
masyarakat terhadap suatu produk.
8. Perkiraan penjualan
Perkiraan penjualan merupakan satu diantara aktivitas yang paling penting di
banyak perusahaan, dan untuk perusahaan – perusahaan tersebut sistem informasi
perkiraan penjualan harus dikembangkan sebaik mungkin. Perkiraan penjualan ini
bersangkutan dengan masa yaang akan datang yang semakin sulit karena
informasi konkrit mengenai masa yang akan jumlahnya sangatlah sedikit sehingga
sangat rentan sekali. Informasi – informasi dasar yang diperlukan dalam perkiraan
penjualan antara lain yaitu:
• Penjualan sebelumnya. Informasi ini diberikan olehsistem informasi analisis
penjualan
• Kondisi pasar
• Aktivitas pesaing
• Rencana promosi dan periklanan
9. perencanaan produk dan penetapan harga produk
perencanaan produk memberiakan informasi pada sebagian besar aktivitas
pemasaran yang menentukan arah dan pusat perhatian perusahaan. Misalnya saja
bagian perencanaan produk memberikan informasi pada bagian penjualan
mengenai strategi penjualan dan lain sebaigainya. Selain itu perencanaan produk
juga memutuskan produk – produk baru apa saja yang akan dikeluarkan atau
diperkenalkan dan memberikan informasi – informasi terkait pada bagian
14. 12
pengembangan produk. Sehingga produk – produk yang keluar dipasaran selalu
up to datae, selalu diminati masyarakat, dan tidak menimbulkan kejenuhan.
Sementara itu penetapan harga produk merupakan suatu aktivitas manajerial yang
rumit yang dipengaruhi olehbiaya produksi, permintaan pelanggan, psikologi
pasar, harga produk pesaing, dan berbagai tindakan yang dilakukan oleh pesaing.
Dalam penentuan harga produk suatu perusahan harus melakukannya dengan
sangat cermat dan teliti karen kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat vital
sekali. Bila suatu perusahaan salah dalam penentuan harga produk maka dapat
dipastikan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu bertahan lama.
10. kontrol pengeluaran
kontrol pengeluaran dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena kontrol
keuangan ini berkaitan dengan rencana – rencana kegiatan dimasa mendatang. Kontrol
pengeluaran ini juga berkaitan erat dengan keuntungan yang hendak ingin dicapai oleh
perusahaan terhadap produksi – produksi yang sudah dipasarkan. Kontrol keuangan ini
dapat dilakukan dengan cara membuat buku atau daftar pengeluaran perusahaan yang
kemudian dituangkan dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan adanya kontrol
pengeluaran ini, perusahaan mampu menentukan tindakan – tidakan yang terkait
dengan perbandingan pengeluaran dan keuntungan. Selain itu dengan kontrol
keuangan ini juga sebuah perusahaan mampu menhindari suatu keadaan yang bernama
kerugian.