3. ANGKA INDEKS
Sebuah angka yang menggambarkan
perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau
nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar.
4. 1. ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA
Angka Indeks Relatif Sederhana
dikenal juga dengan unweighted index
yaitu indeks yang tanpa memperhitungkan
bobot setiap barang dan jasa.
5. R U M U S
1.1 ANGKA INDEKS HARGA RELATIF SEDERHANA
Angka Indeks Harga Relatif Sederhana menunjukan
perkembangan harga relatif suatu barang dan jasa pada tahun
berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot terhadap
kepentingan barang dan jasa.
Keterangan
IH: Indeks Harga
Ht: Harga Pada Tahun t
Ho: Harga Pada Tahun DasarIH =
𝐻𝑡
𝐻𝑜
× 100
6. Contoh soal
PenerapanAngkaIndeksHargaRelatifSederhanadalamsoal
Berikutadalahhargaberas per kg di Jakarta. Hitunglahindeksharga relative
sederhanadengantahundasar2000
Penyelesaian:
a) Tahundasar 2000, makaangkaindeksadalah 100
b) Indekshargarelatifsederhanauntuktahun 2001 adalah
IH =
𝐻𝑡
𝐻𝑜
× 100 =
1.112
1.014
= 110
a) Dengancara yang samapadanomor {b},
makaindekshargarelatifsederhanadalahsebagaiberikut
Tahun Harga per kg
2000 1,014
2001 1,112
2002 2,461
2003 2,058
2004 2,240
2005 2, 524
2006 2,777
8. 1.2 Indeks Kuantitas Relatif Sederhana
Indeks Kuantitas Relatif Sederhana dimksudkan
untuk melihat perkembangan kuantitas barang dan
jasa. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa
memberikan bobot setiap komoditas, karena masih
dianggap mempunyai kepentingan yang sama.
R U M U S
IK=
𝐾𝑡
𝐾𝑜
×100
Keterangan:
IK: indeks kuantitas
Kt: kuantitas pada tahun t
Ko: kuantitas pada tahun dasar
9. Contoh soal
Tahun Harga per kg
2000 31
2001 30
2002 32
2003 33
2004 32
2005 30
2006 31
Penyelesaian:
a) Tahundasar 2000, makaangkaindeksadalah 100
b) Indekshargarelatifsederhanauntuktahun 2001 adalah
IK=
𝐾𝑡
𝐾𝑜
×100 =
30
31
×100= 97
c) Dengancara yang samapadanomor {b}, makaindekshargarelatifsederhanadalahsebagaiberikut:
Tahun Harga Indeks Perhitungan
2000 31 100 [31/31]×100
2001 30 97 [30/31]×100
2002 32 103 [32/31]×100
2003 33 106 [33/31]×100
2004 32 103 [32/31]×100
2005 30 97 [30/31]×100
2006 31 100 [31/31]×100
Dari indeks kuantitas terlihat bawa produksi lebih kecil dari 2000 adalah tahun 2001 dan 2005.
Produksi selama 2000-2006 mengalami penurunan sebesar 3% [97%-100%] dan kenaikan tertinggi
sebesar 6% [106%-100%]
10. 1.3. INDEKS NILAI RELATIF SEDERHANA
Indeks Nilai Relatif Sederhana menunjukan
perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas)
suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan
periode atau tahun dasarnya.
R U M U S Keterangan:
IN : Indeks nilai relatif sederhana
Vt : Volume/nilai pada periode/ tahun t
Vo : Volume/nilai pada periode/ tahun dasar
Ht : Harga komoditas pada periode
Kt : Kuantitas komunitas pada periode/tahun t
Ho : Harga komoditas pada periode tahun dasar
Ko : Kuantitas komoditas pada periode/ tahun dasar
IN =
𝑉𝑡
𝑉𝑜
×100 =
𝐻𝑡𝐾𝑡
𝐻𝑜𝐾𝑜
×100
11. Contoh soal
Berikut adalah harga beras dan produksi beras di Indonesia tahun 2000-2006.
Hitunglah indeks nilai dengan tahun dasar 2000.
Tahun Harga [Rp/Kg] Produksi [juta ton]
2000 1.014 31
2001 1.112 30
2002 2.461 32
2003 2.058 33
2004 2.240 32
2005 2.524 30
2006 2.777 31
Penyelesaian:
A. Mengihitung nilai yaitu perkalian harga dengan kuantitas
contoh 2000 = 1.014[Rp/Kg] ×31.000.000.000 KG = 31.434.000.000.000
untuk menyerdehanakan ditulis Rp 31.434 miliar.
B. Membagi nilai masing-masing tahun dengan nilai tahun dasar
12. Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan
2000 1.014 31 31.434 100 [31.434/31.434]×100
2001 1.112 30 33.360 106 [33.360/31.434]×100
2002 2.461 32 78.752 251 [78.752/31.434]×100
2003 2.058 33 67.914 216 [67.914/31.434]×100
2004 2.240 32 71.680 228 [71.680/31.434]×100
2005 2.524 30 75.720 241 [75.720/31.434]×100
2006 2.777 31 86.087 274 [86.087/31.434]×100
Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:
Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6%
untuk tahun 2000-2001, sedang selama periode 2000-2006, penerimaan
meningkat 174% atau meningkat 24,86% per tahunnya
13. 2. ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA
Angka Indeks Agregat Sederhana menekankan agregasi
yaitu barang dan jasa lebih dari satu.
2.1 ANGKA INDEKS HARGA AGREGAT SEDERHANA
Angka Indeks Harga Agregat Sederhana adalah angka
indeks yang menunjukan perbandingan antara jumlah harga
kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan
periode dasarnya.
R
U
M
U
S
IHA =
𝚺𝐇𝐭
𝚺𝐇𝐎
x 100
Keterangan :
IHA : Indeks harga agregat sederhana
ΣHt : Jumlah harga kelompok barang dan jasa
periode tertentu
ΣH0 : Jumlah harga kelompok barang dan jasa
periode dasar
14. Contoh soal
Hitunglah indeks harga agregat kelompok makanan berikut dengan tahun dasar 2004 !
jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Beras 815 1.002 1.013 1.112 2.461 2.777
jagung 456 500 627 662 1.294 1.650
kedelai 1.215 1.151 1.148 1.257 1.380 1.840
kacang hijau 1.261 1.288 1.630 1.928 3.687 3.990
kacang tanah 2.095 2.000 2.288 2.233 2.540 3.100
ketela pohon 205 269 261 243 551 650
ketela rambat 298 367 357 351 798 980
kentang 852 824 937 1.219 2.004 2.450
Penyelesaian :
a. Langkah pertama menjumlahkan harga semua jenis barang.
jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
beras 815 1.002 1.013 1.112 2.461 2.777
jagung 456 500 627 662 1.294 1.650
kedelai 1.215 1.151 1.148 1.257 1.380 1.840
kacang hijau 1.261 1.288 1.630 1.928 3.687 3.990
kacang tanah 2.095 2.000 2.288 2.233 2.540 3.100
ketela pohon 205 269 261 243 551 650
ketela rambat 298 367 357 351 798 980
kentang 852 824 937 1.219 2.004 2.450
jumlah 7.197 7.401 8.261 9.005 14.715 17.437
15. b. Langkah kedua menghitung angka indeks
indeks 2001 = (7197/9005) x 100 = 80
indeks 2002 = (7401/9005) x 100 = 82 dan seterusnya
Hasil selengkapnya angka indeks adalah sebagai berikut :
Tahun Angka indeks harga agregat
2001 80
2002 82
2003 92
2004 100
2005 163
2006 194
Angka indeks tahun 2006 berdasarkan tahun dasar 2004 adalah 194, ini
menunjukkan bahwa selama 2 tahun dari 2004-2006, harga telah naik 94%
(194-100). Apabila kita melihat pada selisih angka indeks, maka kita
mendapatkan kenaikan harga setiap tahun, seperti dari 2001 ke 2002, harga
naik 2%, tahun 2002-2003 naik 10%, tahun 2003-2004 naik 8%, tahun 2004-
2005 naik 63% dan tahun 2005-2006 naik 31%.
16. 2.2 ANGKA INDEKS KUANTITAS AGREGAT SEDERHANA
Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana
adalah angka indeks yang menunjukan perbandingan
antara jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa
pada periode tertentu dengan periode dasarnya
R
U
M
U
S
IKA =
𝚺𝐊𝐭
𝚺𝐊𝐨
x 100
Keterangan :
IKA : Indeks kuantitas agregat sederhana
ΣKt : jumlah kuantitas kelompok barang
dan jasa periode tertentu
Σko : jumlah kuantitas kelompok barang
dan jasa periode dasar
17. Contoh soal
Hitunglah indeks kuantitas agregat kelompok makanan berikut dengan tahun dasar
2004 ! nilai dalam juta ton
jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
beras 44,7 45,2 44,7 48,2 48,1 46,6
jagung 6,2 6,7 6,2 7,9 6,5 6,8
kedelai 1,3 1,5 1,6 1,9 1,7 1,6
kacang hijau 0,2 0,3 0,2 0,5 0,6 0,3
kacang tanah 0,6 0,7 0,7 0,8 0,6 0,6
ketela pohon 17,1 15,8 15,9 16,5 17,3 15,7
ketela rambat 2,2 1,9 2,1 2,2 2,1 1,8
kentang 0,1 0,3 0,4 0,4 0,6 0,5
Penyelesaian :
a. langkah pertama adalah menjumlahkan kuantitas produk seluruh barang setiap
tahunnya.
18. jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
beras 44,7 45,2 44,7 48,2 48,1 46,6
jagung 6,2 6,7 6,2 7,9 6,5 6,8
kedelai 1,3 1,5 1,6 1,9 1,7 1,6
kacang hijau 0,2 0,3 0,2 0,5 0,6 0,3
kacang tanah 0,6 0,7 0,7 0,8 0,6 0,6
ketela pohon 17,1 15,8 15,9 16,5 17,3 15,7
ketela rambat 2,2 1,9 2,1 2,2 2,1 1,8
kentang 0,1 0,3 0,4 0,4 0,6 0,5
jumlah 72,4 72,4 71,8 78,5 77,5 73,9
b. menghitung angka indeks kuantitas
angka indeks 2001 = (72,4/78,5) x 100 = 92 dan seterusnya
Tahun Angka indeks
2001 92
2002 92
2003 91
2004 100
2005 99
2006 94
Indeks kuantitas tahun 2006 sebesar 94,hal ini menunjukan bahwa
selama tahun 2004-2006, produksi turun 6% (100-94). Dari selisih
nilai indeks terlihat selama tahun 2001-2002 produksi tidak
meningkat ,tahun 2002-2003 turun 1%, tahun 2003-2004 meningkat
9%, namun untuk 2004-2005 turun 1% dan tahun 2005-2006 turun
5%. Mengapa produksi pangan cenderung menurun? Dampak krisis
yang mendorong meningkatnya harga sarana produksi seperti pupuk,
obat, alat pertanian dan banyaknya impor beras oleh pemerintah
mungkin salah satu jawabannya.
19. 2.3 INDEKS NILAI AGREGAT RELATIF SEDERHANA
Indeks Nilai Agregat Relatif Sederhana menunjukan
perkembangan nilai (harga dikalikan kuantitas)
sekelompok barang dan jasa pada satu periode dengan
periode atau tahun dasarnya.
R
U
M
U
S
INA =
𝚺𝐕𝐭
𝚺𝐕𝐨
X100 =
𝚺𝐇𝐭𝐊𝐭
𝚺𝐇𝐨𝐊𝐨
X100
KETERANGAN :
INA : Indeks nilai agregat relatif sederhana
Σ :Lambang operasi penjumlahan
Vt : volume / nilai pada periode / tahun tertentu
Vo : volume / nilai pada periode / tahun dasar
Ht : Harga komoditas pada periode / tahun
tertentu
Kt : kuantitas komoditas pada periode / tahun
tertentu
Ho : Harga komoditas pada periode / tahun
dasar
Ko : Kuantitas komoditas pada periode / tahun
dasar
20. Contoh soal
Berikut adalah harga dan kuantitas kelompok bahan pangan. Hitunglah indeks nilai
agregat relatif sederhana dengan tahun dasar 2004 !
Barang
Tahun 2004 Tahun 2006
Harga Kuantitas Harga kuantitas
beras 1.112 48,2 2.777 46,6
jagung 662 7,9 1.650 6,8
kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6
kacang hijau 1.928 0,5 3.990 0,3
kacang tanah 2.233 0,8 3.100 0,6
ketela pohon 243 16,5 650 15,7
ketela rambat 351 2,2 980 1,8
kentang 1.219 0,5 2.450 0,5
Penyelesaian :
a. menghitung nilai masing-masing barang, contoh :
nilai beras tahun 2004 = 1.112 x 48,2 = 53.598
nilai beras tahun 2006 = 2.777 x 46,6 = 129.408 dan seterusnya
21. Barang
Tahun 2004 Tahun 2006
H0 ko H0K0 Ht kt HtKt
beras 1.112 48,2 53.598 2.777 46,6 129.408
jagung 662 7,9 5.230 1.650 6,8 11.220
kedelai 1.257 1,9 2.388 1.840 1,6 2.944
kacang hijau 1.928 0,5 964 3.990 0,3 1.197
kacang tanah 2.233 0,8 1.786 3.100 0,6 1.860
ketela pohon 243 16,5 4.010 650 15,7 10.205
ketela rambat 351 2,2 772 980 1,8 1.764
kentang 1.219 0,5 610 2.450 0,5 1.225
jumlah 69.358 159.823
b. Langkahke 2 menjumlahkannilaitahun 2004 = 69.358 dantahun 2006 = 159.823
c. Menghitungangkaindeksnilaiagregatrelatifsederhana
INA =
𝚺𝐕𝐭
𝚺𝐕𝐨
X100 =
𝚺𝐇𝐭𝐊𝐭
𝚺𝐇𝐨𝐊𝐨
X100
=
159.823
69.358
= 230
Angkaindeksnilaiagregattahun 2006 sebesar 230 dapatdiartikanbahwaselamatahun 2004-2006
nilaiagregatmeningkat 130% (230-100). Apayang memengaruhiindeksnilaiagregat?
Perubahanhargadankuantitasselamaperiode yang diukur.
22. 3. ANGKA INDEKS AGREGAT TERTIMBANG
Angka Indeks Tertimbang (weighted index) memberikan
bobot yang berbeda terhadap setiap komponen.
3.1 INDEKS HARGA TERTIMBANG
R
U
M
U
S
23. 3.2 RUMUS LASPEYRES
Etienne Laspeyres
mengembangkan metode
ini pada akhir abad ke-18
dalam menentukan sebuah
indeks tertimbang dengan
menggunakan bobot
sebagai penimbang yaitu
periode dasar
3.3 RUMUS PAASCHE
Paasche mengemukakan
konsep penggunaan bobot
tahun berjalan dan bukan
tahun dasar sebagai bobot
R
U
M
U
S
R
U
M
U
S
%100
to
tt
KH
KH
IP
24. Jenisbarang Ho Ht Kt Ho Kt HtKt
beras 1.112 2.777 46,6 51.819 129.408
Jagung 662 1.650 6,8 4.502 11.220
Kedelai 1.257 1.840 1,6 2,011 2.944
Kacanghijau 1.928 3.990 0,3 578 1.197
Kacangtanah 2.233 3.100 0,6 1.340 1.860
Ketelapohon 243 650 15,7 3.815 10.205
Ketelarambat 351 980 1,8 632 1.764
kentang 1.29 2.450 0,5 610 1.225
jumlah 65.307 159.823
Penyelesaian:
Menghitung nilai Ht Kt dan Ho Kt
Untuk beras misalnya HtKt= 2.777 × 46,6= 129.408
Untuk beras misalnya HoKt= 1.122 × 46,6= 51.819
menentukan angka indek spaasche
Nilai indeks paasche sebesar 245, artinya harga pangan telah meningkat 145%
selama tahun 2004-2006 (245-100).
%100
to
tt
KH
KH
IP 245%100
307.65
823.159
25. 3.4 RUMUS FISHER
Paduan dari kedua
indeks dan merupakan akar
dari perkalian kedua indeks.
Indeks Fisher menjadi lebih
sempurna dibandingkan
kedua indeks yang lain, baik
Laspeyres maupun Paasche
3.5 RUMUS DROBISCH
Indeks merupakan
jalan tengah selain indeks
Fisher atau nilai rata – rata dari
kedua indeks.
R
U
M
U
S
R
U
M
U
S
ILxIPIF
%100
to
tt
KH
KH
IP
26. CONTOH SOAL
3. Hitung indeks fisher menggunakan data indeks laspeyres dan indeks
paasche.
Penyelesaian:
Diketahui indeks laspeyers=224 Dan indeks paasche=245
Maka indeks fisher= √(244 x 245) = 244,5
Nilai indeks fisher sebesar 2,445 menunjukan bahwa selama tahun 2004-2006
harga telah meningkat 144,5% (244,5 – 100). Nilai fisher juga merupakan nilai
tengah diantra indeks laspeyres dan indeks paasche.
4. Hitunglah indeks drobisch, apabila indeks laspeyres= 244 dan indeks
paasche=245.
Penyelesaiaan:
27. 3.6 RUMUS MARSHAL -
EDGEWORTH
Rumus Marshal –
Edgeworth menggunakan bobot
berupa jumlah kuantitas pada
tahun dengan kuantitas pada
tahun dasar.
3.7 RUMUS WALS
Indeks wals menggunakan
pembobot berupa akar dari
perkalian kuantitas tahun berjalan
dengan kuantitas tahun dasar.
R
U
M
U
S
IME =
ΣHt Ko + Kt
Σ Ho(Ko + Kt )
x 100
R
U
M
U
S
IW =
ΣHt KoKt
ΣHo KoKt
x 100
28. CONTOH SOAL Penerapan Rumus Marshal- Edgeworth
IME =
ΣHt Ko + Kt
Σ Ho(Ko + Kt )
x 100 X 100 = 244,15
Nilai IME = 244,15, nilai ini menunjukkan bahwa harga telah meningkat sebesar 144,15 %
(244,15 - 100) selama tahun 2004- 2006. Nilai ini lebih kecil di bandingkan dengan indeks
Paasche, Fisher, dan Drobisch tetapi lebih dekat dengan angka Laspeyres
Jenis barang Ho Ko Ht Kt Ko + Kt
Beras 1.112 48,2 2.777 46,6 94.8
Jagung 662 7,9 1.650 6,8 14,7
Kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6 3,5
Kacang Hijau 1.928 0,5 3.990 0,3 0,8
Kacang Tanah 2.233 0,8 3.100 0,6 1,4
Ketela pohon 243 16,5 650 15,7 32,3
Ketela Rambat 351 2,2 980 1,8 4
Kentang 1.219 0,5 2.450 0,5 1
Jenis barang Ho (Ko + Kt) Ht (Ko + Kt)
Beras 105,418 263.260
Jagung 9.731 24.255
Kedelai 4.400 6.440
Kacang Hijau 1.542 3.192
Kacang Tanah 3.126 4.320
Ketela pohon 7.825 20.930
Ketela Rambat 1.404 3.920
Kentang 1.219 2.450
Jumlah 134.665 328.787
IME = 328.787
134.665
29. CONTOH SOAL PENERAPAN RUMUS WALS
IW =
ΣHt KoKt
ΣHo KoKt
x 100
Jadi Indeks Wals sebesar 244,2, ini menunjukkan bahwa selama tahun 2004-
2006 harga telah meningkat sebesar 144,2 % (244,2-100)
Jenis barang Ho Ko Ht Kt Ko. Kt √ Ko Kt
Beras 1.112 48,2 2.777 46,6 2.246,12 47,39
Jagung 662 7,9 1.650 6,8 53,72 7,33
Kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6 3,04 1,74
Kacang Hijau 1.928 0,5 3.990 0,3 0,15 0,39
Kacang Tanah 2.233 0,8 3.100 0,6 0,48 0,69
Ketela pohon 243 16,5 650 15,7 259,05 16,10
Ketela Rambat 351 2,2 980 1,8 3,96 1,99
Kentang 1.219 0,5 2.450 0,5 0,25 0,5
Jenis barang Ho √ Ko Kt Ht √ Ko Kt
Beras 52.701 131.611
Jagung 4.852 12.093
Kedelai 2.192 3.208
Kacang Hijau 747 1.545
Kacang Tanah 1.547 2.148
Ketela pohon 3.911 10.462
Ketela Rambat 698 1.950
Kentang 610 1.225
Jumlah 67.258 164.242
IW = 164.242 X 100 = 244,2
67. 258
30. 4. MACAM – MACAM INDEKS
4.1 Indeks Harga Konsumen
Merupakan indeks yang memperhatikan
harga – harga yang harus dibayar konsumen
baik di perkotaan maupun perdesaan.
R U M U S
31. CONTOH SOAL
Jadi Indeks Wals sebesar 108,8, ini menunjukkan bahwa selama tahun 2004-2006 harga telah
meningkat sebesar 8.8 % (108.8-100)
Kelompok 2003 2004
Makanan 209 262
Perumahan 142 164
Sandang 192 230
Aneka Barang 174 216
IHK 168 203
Inflasi (%) NA 20,38
Jadi Inflasi secara umum
Inflasi tahun 2003-2004 = [(203-168)/ 168] x 100 = 20,83
Inflasi makanan = [(262- 209)/209] x 100 = 25,36
Inflasi perumahan = [(164-142)/ 142] x 100 = 15,49
Inflasi sandang = [(230-192)/192] x100 = 19,79
Inflasi aneka harga = [(216-174)/ 174] x 100 = 24,14
Inflasi menunjukkan laju kenaikan harga barang dan jasa yang dapat mempengaruhi derajat sejauh mana daya beli
konsumen dapat tertekan oleh harga. Inflasi tahun 2003-2004 sebesar 20,38 % ini menunjukkan bahwa semua barang
dan jasa meningkat sebesar 20.83 %. apabila gaji tenaga kerja tidak meningkat sebesar nilai inflasi tersebut, maka daya
belinya menurut. Oleh sebab itu, inflasi bermanfaat sebagai indicator ekonomi untuk memperbaiki tingkat upah, gaji ,
dan tunjangan pension. Selain itu IHK setiap kelompok juga bermanfaat untuk mengetahui kelompok apa yang
menyebabkan besarnya inflasi. Untuk tahun 2003-2004 terlihat bahwa kelompok makanan mengalami laju iflasi
tertinggi 25,36 %, sedangkan terrendah adalah kelompok perumahan sebesar 15,49 %
32. IHK dan pendapatan rill
• Pendapatanseorang, perusahaan, atau Negara secara
nominal akanmeningkatsepanjangtahun. SeorangbergajiRp.
500.000 tahun 1992, padatahun 2006 menjadiRp.
2.500.000 gajinyameningkat lima kali.
Nmaundemikiantidakselalupendapatanrilljugameningkat
lima kali, karenaharga-harga yang harus di
bayarjugameningkatmisalnyanasisebungkustahun 1992
masihRp. 500 padatahun 2006 sudahRp. 15.000. olehsebab,
itu di perlukanpengetahuantentangpendapatan rill
mencerminkandayabeli. Pendapatan rill selanjutnya di
rumuskansebagaiberikut:
• Pendapatan rill =
Pendapatan nominal
IHK
X 100
33. CONTOH SOAL
Tahun Pendapatan Nominal IHK Pendapatan rill
2004 532.568 254 (532.568 x 254) x 100 = 209.672
2005 989.573 322 (989.573 x 322) x 100 =307.321
2006 1.490.974 363 (1.490.974 x 363) X 100 = 410. 737
Pendapatan nominal 2006 sebesar Rp. 1.490.974 sebetulnya
sama dengan pendapatan Rp. 410.737 pada tahun 2003. Oleh
sebab itu, pendapatan nominal tahun 2004-2006 yang naik 86
%, namun secara rill hanya meningkat 47 %, hal ini terjadi
kerena ada kenikan harga yang tercermin dari kenaikan IHK
34. IHK Dan Penjualan yang Dideflasi
Penjualanyang
dideflasipentinguntukmengetahuikecenderunganpenjualan rill. Hal
inidiperluakkerenamungkin nominal penjualanmeningkat. Contoh:
mobiluntukangkutantahun 1996 masihberkisar 30-40 juta,
namunsejaktahun 1998 sudahmeningkatberkisarRp. 70-80 juta.
Olehsebabitu, penjualan yang perlu di Indeksdengan IHK
untukmengetahuipenjualan rill.
Indeksharga yang sesuai di maksudkantidakhanya IHK
tetapijugaindekshargaperdaganganbesar (IHPB) yang
merupakanpendomanhargaprodusendanbukankonsumen
Penjualan rill =
Penjualan rill
Indeks harga yang sesuai
x 100
35. CONTOH SOAL
Tahun Pendapatan
Nominal
IHK
(2003=100)
Pendapatan rill
2005 1.200 820 (1.200/820) X 100
=146
2006 1.400 923 (1.400/923) x 100 =
152
Pendapatan tahun 2005sebesar 1.200 miliar setara dengan Rp. 146 miliar
tahun 2003. Penjualan nominal tahun 2006 kelihatan naik 17 % dari tahun
2005, namun secara rill hanya naim 4,1 %
36. IHK dan Daya Beli
• IHK
dandayabeliuangmempunyaikaitandenganday
a rill. Nilai nominal yang
samamempunyaidayabeli yang
berbedaberdasarkanwaktu,
karenaadapengaruhdarikenikanharga
• Dayabeliuang di rumuskansebagaiberikut:
• Daya beli =
Nominal rupiah
IHK
x 100
37. CONTOH SOAL
Daya beli Rp. 10.000 berdasarkan tahun berbeda :
Tahun IHK
(Tahun pasar
2003)
Daya Beli Perhitungan
2004 254 3.937 (10.000/254) x 100 =
3.937,7
2005 322 3.106 (10.000/322) x 100 =
3.105,5
2006 363 2.755 (10.000/ 363) x 100 =
2.754,8
Nilai daya beli tahun 2006 menunjukkan bahwa nominal Rp.10.000
pada saat itu secara rill nilainya Rp. 2.754,8 dengan tahun dasar 2003.
Ini menunjukkan nilainya menurun, seirirng kenaikan IHK
38. Indeks Harga Perdagangan Besar
• Indeks harga perdagangan besar merupakan
indikator yang digunakan untuk melihat
perekonomian suatu negara, yang pada
hakikatnya menyangkut komoditas yang
diperjualbelikandi suatu negara pada tingkat
perdagangan besar/grosir
39. Contoh soal
IPHB di Indonesia mecakup lima sektor yaitu pertanian (44 komoditas),
pertambangan dan penggalian (6 komoditas), industri (140 komoditas),
ekspor (53 komoditas), dan impor (38 komoditas). Berikut adalah contoh
Indeks Harga Perdagangan Besar dengan tahun dasar 1993
Kelompok 1997 1998 1999 2000 2001
Pertanian 170 298 410 459 567
Tambang & Galian 141 173 214 236 275
Industri 132 217 268 278 309
Impor 129 286 316 356 356
Ekspor 148 417 366 461 521
Indeks Umum 140 288 314 353 403
IPHB menunjukan harga pada tingkat grosir dan pada tahun 2001 IPHB yang paling
besar adalah produk pertanian dan yang terkecil adalah tambang dan galian. IPHB
pertanian meningkat relatif besar, karena depresiasi mata uang rupiah dari Rp 2.000 –
3.000 per dolar AS menjadi Rp 8.000 – 10.000, per dolar AS sehingga produk
pertanian yang diekspor mengalami kenaikan harga yang cukup besar
40. Indeks Nilai Tukar Petani
Kita perlu angka indeks untuk pertanian karena mayoritas penduduk
Indonesia bermukim di pedesaan dan menggantungkan hidupnya pada
pertanian. Yang merupakan rata-rata harga produsen dari hasil
produksi petani sebelum farm gate atau yang disebut dengan harga di
sawah setelah petik. Dengan membandingkan indeks yang diterima
petani (IT) indeks harga yang diterima petani (IB), maka akan diperoleh
nilai tukar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) merupakan
suatu ukuran perubahan harga yang terjadi pada rata-rata harga yang
diterima petani untuk produksi pertaniannya. Sedang indeks yang
dibayar petani (IB) merupakan ukuran perubahan harga yang dibayar
petani untuk barang dan jasa baik untuk keperluan rumah tangga
maupun produksi pertanian. Apabila nilai tukar (NTP) lebih dari 100,
maka kondisi petani lebih baik dari tahun dasar dan begitu sebaliknya
41. Contoh soal
• It, Ib, dan NTP di Indonesia tahun 1998-2002
Indeks 1998 1999 2000 2001
IT 648 342 377 489
Indeks 1998 1999 2000 2001
IB 615 368 363 427
NTP 104 93 104 114
42. Indeks Produktivitas
Produktivitas merupakan rasio antara output atau
poduksi dengan input. Produktivitas input bisa
mencerminkan jenisnya seperti produktivitas tenaga
kerja, produktivitas modal dan produktivitas mesin.
Namun demikian pada saat teknologi berkembang,
sumbangan input sudah tidak dapat dipisahkan, makan
sebutan produktivitas diarahkan pada produktivitas total.
Indeks Produktivitas dirumuskan sebagai berikut:
Indeks Produktivitas = Produktivitas periode t X100
Produktivitas periode o
Apabila indeks lebih dari 100, menunjukkan bahwa
produktivitas lebih baik dari tahun dasar.
43. Contoh soal
indeks Produktivitas beberapa sektor pada tahun 1997-2000
Sektor 1997 1998 1999 2000
Pertanian 106,3 90,4 192,9 96,3
Kontruksi 97,2 76,8 99,5 104,8
Keuangan &
Perbankan
111,3 78,00 89,6 74,4
Jasa 100,2 103,9 101,4 130,2
Sektor yang produktivitas meningkat adalah sektor jasa, selain di atas
100, juga mempunyai tren meningkat, sektor yang mempunyai
Produktivitas menurun adalah sektor keuangan dan perbankan,
semenjak krisis produktivitas menurun, kemudian tahun 1999
meningkat, namun tahun 2000 menurun lagi. Lemahnya dukungan
perbankan pada sektor riil dan hanya mengandalkan SBI, mendorong
turunnya produktivitas sektor keuangan dan perbankan.