SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
KELOMPOK 1
ANGKA INDEKS
• YESSY WATTIMENA 0172000051
• WULANDARI 0172000054
• NUR PUJI AISYAH 0172000058
• EVA SYIFA ARRAHMA 0172000060
• NADILA ELVIANTI 0172000074
• PUJA LESTARI 0172000076
• TANIA DESCAHYANI 0172000089
ANGKA INDEKS
ANGKA
INDEKS
RELATIF
SEDERHNA
ANGKA
INDEKS
AGREGAT
SEDERHANA
ANGKA
INDEKS
AGREGAT
TERTIMBANG
MACAM –
MACAM INDEKS
DAN MASALAH
PENYUSUNAN
INDEKS
PENGOLAHAN
DATA INDEKS
DENGAN MS.
EXCEL
ANGKA INDEKS
Sebuah angka yang menggambarkan
perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau
nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar.
1. ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA
Angka Indeks Relatif Sederhana
dikenal juga dengan unweighted index
yaitu indeks yang tanpa memperhitungkan
bobot setiap barang dan jasa.
R U M U S
1.1 ANGKA INDEKS HARGA RELATIF SEDERHANA
Angka Indeks Harga Relatif Sederhana menunjukan
perkembangan harga relatif suatu barang dan jasa pada tahun
berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot terhadap
kepentingan barang dan jasa.
Keterangan
IH: Indeks Harga
Ht: Harga Pada Tahun t
Ho: Harga Pada Tahun DasarIH =
𝐻𝑡
𝐻𝑜
× 100
Contoh soal
PenerapanAngkaIndeksHargaRelatifSederhanadalamsoal
Berikutadalahhargaberas per kg di Jakarta. Hitunglahindeksharga relative
sederhanadengantahundasar2000
Penyelesaian:
a) Tahundasar 2000, makaangkaindeksadalah 100
b) Indekshargarelatifsederhanauntuktahun 2001 adalah
IH =
𝐻𝑡
𝐻𝑜
× 100 =
1.112
1.014
= 110
a) Dengancara yang samapadanomor {b},
makaindekshargarelatifsederhanadalahsebagaiberikut
Tahun Harga per kg
2000 1,014
2001 1,112
2002 2,461
2003 2,058
2004 2,240
2005 2, 524
2006 2,777
Dari indekshargasejak 2000 sampai 2006
hargatelahnaik 174% [274-100] atausetiaptahunnya
24,86%
Tahun Harga Indeks Perhitungan
2000 1,014 100 [1.014/1.014]×100
2001 1,112 110 [1.112/1.014]×100
2002 2,461 243 [2.461/1.014]×100
2003 2,058 203 [2.058/1.014]×100
2004 2,240 221 [2.240/1.014]×100
2005 2,524 249 [2.524/1.014]×100
2006 2,777 274 [2.777/1.014]×100
1.2 Indeks Kuantitas Relatif Sederhana
Indeks Kuantitas Relatif Sederhana dimksudkan
untuk melihat perkembangan kuantitas barang dan
jasa. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa
memberikan bobot setiap komoditas, karena masih
dianggap mempunyai kepentingan yang sama.
R U M U S
IK=
𝐾𝑡
𝐾𝑜
×100
Keterangan:
IK: indeks kuantitas
Kt: kuantitas pada tahun t
Ko: kuantitas pada tahun dasar
Contoh soal
Tahun Harga per kg
2000 31
2001 30
2002 32
2003 33
2004 32
2005 30
2006 31
Penyelesaian:
a) Tahundasar 2000, makaangkaindeksadalah 100
b) Indekshargarelatifsederhanauntuktahun 2001 adalah
IK=
𝐾𝑡
𝐾𝑜
×100 =
30
31
×100= 97
c) Dengancara yang samapadanomor {b}, makaindekshargarelatifsederhanadalahsebagaiberikut:
Tahun Harga Indeks Perhitungan
2000 31 100 [31/31]×100
2001 30 97 [30/31]×100
2002 32 103 [32/31]×100
2003 33 106 [33/31]×100
2004 32 103 [32/31]×100
2005 30 97 [30/31]×100
2006 31 100 [31/31]×100
Dari indeks kuantitas terlihat bawa produksi lebih kecil dari 2000 adalah tahun 2001 dan 2005.
Produksi selama 2000-2006 mengalami penurunan sebesar 3% [97%-100%] dan kenaikan tertinggi
sebesar 6% [106%-100%]
1.3. INDEKS NILAI RELATIF SEDERHANA
Indeks Nilai Relatif Sederhana menunjukan
perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas)
suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan
periode atau tahun dasarnya.
R U M U S Keterangan:
IN : Indeks nilai relatif sederhana
Vt : Volume/nilai pada periode/ tahun t
Vo : Volume/nilai pada periode/ tahun dasar
Ht : Harga komoditas pada periode
Kt : Kuantitas komunitas pada periode/tahun t
Ho : Harga komoditas pada periode tahun dasar
Ko : Kuantitas komoditas pada periode/ tahun dasar
IN =
𝑉𝑡
𝑉𝑜
×100 =
𝐻𝑡𝐾𝑡
𝐻𝑜𝐾𝑜
×100
Contoh soal
Berikut adalah harga beras dan produksi beras di Indonesia tahun 2000-2006.
Hitunglah indeks nilai dengan tahun dasar 2000.
Tahun Harga [Rp/Kg] Produksi [juta ton]
2000 1.014 31
2001 1.112 30
2002 2.461 32
2003 2.058 33
2004 2.240 32
2005 2.524 30
2006 2.777 31
Penyelesaian:
A. Mengihitung nilai yaitu perkalian harga dengan kuantitas
contoh 2000 = 1.014[Rp/Kg] ×31.000.000.000 KG = 31.434.000.000.000
untuk menyerdehanakan ditulis Rp 31.434 miliar.
B. Membagi nilai masing-masing tahun dengan nilai tahun dasar
Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan
2000 1.014 31 31.434 100 [31.434/31.434]×100
2001 1.112 30 33.360 106 [33.360/31.434]×100
2002 2.461 32 78.752 251 [78.752/31.434]×100
2003 2.058 33 67.914 216 [67.914/31.434]×100
2004 2.240 32 71.680 228 [71.680/31.434]×100
2005 2.524 30 75.720 241 [75.720/31.434]×100
2006 2.777 31 86.087 274 [86.087/31.434]×100
Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:
Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6%
untuk tahun 2000-2001, sedang selama periode 2000-2006, penerimaan
meningkat 174% atau meningkat 24,86% per tahunnya
2. ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA
Angka Indeks Agregat Sederhana menekankan agregasi
yaitu barang dan jasa lebih dari satu.
2.1 ANGKA INDEKS HARGA AGREGAT SEDERHANA
Angka Indeks Harga Agregat Sederhana adalah angka
indeks yang menunjukan perbandingan antara jumlah harga
kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan
periode dasarnya.
R
U
M
U
S
IHA =
𝚺𝐇𝐭
𝚺𝐇𝐎
x 100
Keterangan :
IHA : Indeks harga agregat sederhana
ΣHt : Jumlah harga kelompok barang dan jasa
periode tertentu
ΣH0 : Jumlah harga kelompok barang dan jasa
periode dasar
Contoh soal
Hitunglah indeks harga agregat kelompok makanan berikut dengan tahun dasar 2004 !
jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Beras 815 1.002 1.013 1.112 2.461 2.777
jagung 456 500 627 662 1.294 1.650
kedelai 1.215 1.151 1.148 1.257 1.380 1.840
kacang hijau 1.261 1.288 1.630 1.928 3.687 3.990
kacang tanah 2.095 2.000 2.288 2.233 2.540 3.100
ketela pohon 205 269 261 243 551 650
ketela rambat 298 367 357 351 798 980
kentang 852 824 937 1.219 2.004 2.450
Penyelesaian :
a. Langkah pertama menjumlahkan harga semua jenis barang.
jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
beras 815 1.002 1.013 1.112 2.461 2.777
jagung 456 500 627 662 1.294 1.650
kedelai 1.215 1.151 1.148 1.257 1.380 1.840
kacang hijau 1.261 1.288 1.630 1.928 3.687 3.990
kacang tanah 2.095 2.000 2.288 2.233 2.540 3.100
ketela pohon 205 269 261 243 551 650
ketela rambat 298 367 357 351 798 980
kentang 852 824 937 1.219 2.004 2.450
jumlah 7.197 7.401 8.261 9.005 14.715 17.437
b. Langkah kedua menghitung angka indeks
indeks 2001 = (7197/9005) x 100 = 80
indeks 2002 = (7401/9005) x 100 = 82 dan seterusnya
Hasil selengkapnya angka indeks adalah sebagai berikut :
Tahun Angka indeks harga agregat
2001 80
2002 82
2003 92
2004 100
2005 163
2006 194
Angka indeks tahun 2006 berdasarkan tahun dasar 2004 adalah 194, ini
menunjukkan bahwa selama 2 tahun dari 2004-2006, harga telah naik 94%
(194-100). Apabila kita melihat pada selisih angka indeks, maka kita
mendapatkan kenaikan harga setiap tahun, seperti dari 2001 ke 2002, harga
naik 2%, tahun 2002-2003 naik 10%, tahun 2003-2004 naik 8%, tahun 2004-
2005 naik 63% dan tahun 2005-2006 naik 31%.
2.2 ANGKA INDEKS KUANTITAS AGREGAT SEDERHANA
Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana
adalah angka indeks yang menunjukan perbandingan
antara jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa
pada periode tertentu dengan periode dasarnya
R
U
M
U
S
IKA =
𝚺𝐊𝐭
𝚺𝐊𝐨
x 100
Keterangan :
IKA : Indeks kuantitas agregat sederhana
ΣKt : jumlah kuantitas kelompok barang
dan jasa periode tertentu
Σko : jumlah kuantitas kelompok barang
dan jasa periode dasar
Contoh soal
Hitunglah indeks kuantitas agregat kelompok makanan berikut dengan tahun dasar
2004 ! nilai dalam juta ton
jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
beras 44,7 45,2 44,7 48,2 48,1 46,6
jagung 6,2 6,7 6,2 7,9 6,5 6,8
kedelai 1,3 1,5 1,6 1,9 1,7 1,6
kacang hijau 0,2 0,3 0,2 0,5 0,6 0,3
kacang tanah 0,6 0,7 0,7 0,8 0,6 0,6
ketela pohon 17,1 15,8 15,9 16,5 17,3 15,7
ketela rambat 2,2 1,9 2,1 2,2 2,1 1,8
kentang 0,1 0,3 0,4 0,4 0,6 0,5
Penyelesaian :
a. langkah pertama adalah menjumlahkan kuantitas produk seluruh barang setiap
tahunnya.
jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006
beras 44,7 45,2 44,7 48,2 48,1 46,6
jagung 6,2 6,7 6,2 7,9 6,5 6,8
kedelai 1,3 1,5 1,6 1,9 1,7 1,6
kacang hijau 0,2 0,3 0,2 0,5 0,6 0,3
kacang tanah 0,6 0,7 0,7 0,8 0,6 0,6
ketela pohon 17,1 15,8 15,9 16,5 17,3 15,7
ketela rambat 2,2 1,9 2,1 2,2 2,1 1,8
kentang 0,1 0,3 0,4 0,4 0,6 0,5
jumlah 72,4 72,4 71,8 78,5 77,5 73,9
b. menghitung angka indeks kuantitas
angka indeks 2001 = (72,4/78,5) x 100 = 92 dan seterusnya
Tahun Angka indeks
2001 92
2002 92
2003 91
2004 100
2005 99
2006 94
Indeks kuantitas tahun 2006 sebesar 94,hal ini menunjukan bahwa
selama tahun 2004-2006, produksi turun 6% (100-94). Dari selisih
nilai indeks terlihat selama tahun 2001-2002 produksi tidak
meningkat ,tahun 2002-2003 turun 1%, tahun 2003-2004 meningkat
9%, namun untuk 2004-2005 turun 1% dan tahun 2005-2006 turun
5%. Mengapa produksi pangan cenderung menurun? Dampak krisis
yang mendorong meningkatnya harga sarana produksi seperti pupuk,
obat, alat pertanian dan banyaknya impor beras oleh pemerintah
mungkin salah satu jawabannya.
2.3 INDEKS NILAI AGREGAT RELATIF SEDERHANA
Indeks Nilai Agregat Relatif Sederhana menunjukan
perkembangan nilai (harga dikalikan kuantitas)
sekelompok barang dan jasa pada satu periode dengan
periode atau tahun dasarnya.
R
U
M
U
S
INA =
𝚺𝐕𝐭
𝚺𝐕𝐨
X100 =
𝚺𝐇𝐭𝐊𝐭
𝚺𝐇𝐨𝐊𝐨
X100
KETERANGAN :
INA : Indeks nilai agregat relatif sederhana
Σ :Lambang operasi penjumlahan
Vt : volume / nilai pada periode / tahun tertentu
Vo : volume / nilai pada periode / tahun dasar
Ht : Harga komoditas pada periode / tahun
tertentu
Kt : kuantitas komoditas pada periode / tahun
tertentu
Ho : Harga komoditas pada periode / tahun
dasar
Ko : Kuantitas komoditas pada periode / tahun
dasar
Contoh soal
Berikut adalah harga dan kuantitas kelompok bahan pangan. Hitunglah indeks nilai
agregat relatif sederhana dengan tahun dasar 2004 !
Barang
Tahun 2004 Tahun 2006
Harga Kuantitas Harga kuantitas
beras 1.112 48,2 2.777 46,6
jagung 662 7,9 1.650 6,8
kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6
kacang hijau 1.928 0,5 3.990 0,3
kacang tanah 2.233 0,8 3.100 0,6
ketela pohon 243 16,5 650 15,7
ketela rambat 351 2,2 980 1,8
kentang 1.219 0,5 2.450 0,5
Penyelesaian :
a. menghitung nilai masing-masing barang, contoh :
nilai beras tahun 2004 = 1.112 x 48,2 = 53.598
nilai beras tahun 2006 = 2.777 x 46,6 = 129.408 dan seterusnya
Barang
Tahun 2004 Tahun 2006
H0 ko H0K0 Ht kt HtKt
beras 1.112 48,2 53.598 2.777 46,6 129.408
jagung 662 7,9 5.230 1.650 6,8 11.220
kedelai 1.257 1,9 2.388 1.840 1,6 2.944
kacang hijau 1.928 0,5 964 3.990 0,3 1.197
kacang tanah 2.233 0,8 1.786 3.100 0,6 1.860
ketela pohon 243 16,5 4.010 650 15,7 10.205
ketela rambat 351 2,2 772 980 1,8 1.764
kentang 1.219 0,5 610 2.450 0,5 1.225
jumlah 69.358 159.823
b. Langkahke 2 menjumlahkannilaitahun 2004 = 69.358 dantahun 2006 = 159.823
c. Menghitungangkaindeksnilaiagregatrelatifsederhana
INA =
𝚺𝐕𝐭
𝚺𝐕𝐨
X100 =
𝚺𝐇𝐭𝐊𝐭
𝚺𝐇𝐨𝐊𝐨
X100
=
159.823
69.358
= 230
Angkaindeksnilaiagregattahun 2006 sebesar 230 dapatdiartikanbahwaselamatahun 2004-2006
nilaiagregatmeningkat 130% (230-100). Apayang memengaruhiindeksnilaiagregat?
Perubahanhargadankuantitasselamaperiode yang diukur.
3. ANGKA INDEKS AGREGAT TERTIMBANG
Angka Indeks Tertimbang (weighted index) memberikan
bobot yang berbeda terhadap setiap komponen.
3.1 INDEKS HARGA TERTIMBANG
R
U
M
U
S
3.2 RUMUS LASPEYRES
Etienne Laspeyres
mengembangkan metode
ini pada akhir abad ke-18
dalam menentukan sebuah
indeks tertimbang dengan
menggunakan bobot
sebagai penimbang yaitu
periode dasar
3.3 RUMUS PAASCHE
Paasche mengemukakan
konsep penggunaan bobot
tahun berjalan dan bukan
tahun dasar sebagai bobot
R
U
M
U
S
R
U
M
U
S
%100


to
tt
KH
KH
IP
Jenisbarang Ho Ht Kt Ho Kt HtKt
beras 1.112 2.777 46,6 51.819 129.408
Jagung 662 1.650 6,8 4.502 11.220
Kedelai 1.257 1.840 1,6 2,011 2.944
Kacanghijau 1.928 3.990 0,3 578 1.197
Kacangtanah 2.233 3.100 0,6 1.340 1.860
Ketelapohon 243 650 15,7 3.815 10.205
Ketelarambat 351 980 1,8 632 1.764
kentang 1.29 2.450 0,5 610 1.225
jumlah 65.307 159.823
Penyelesaian:
Menghitung nilai Ht Kt dan Ho Kt
Untuk beras misalnya HtKt= 2.777 × 46,6= 129.408
Untuk beras misalnya HoKt= 1.122 × 46,6= 51.819
menentukan angka indek spaasche
Nilai indeks paasche sebesar 245, artinya harga pangan telah meningkat 145%
selama tahun 2004-2006 (245-100).
%100


to
tt
KH
KH
IP 245%100
307.65
823.159

3.4 RUMUS FISHER
Paduan dari kedua
indeks dan merupakan akar
dari perkalian kedua indeks.
Indeks Fisher menjadi lebih
sempurna dibandingkan
kedua indeks yang lain, baik
Laspeyres maupun Paasche
3.5 RUMUS DROBISCH
Indeks merupakan
jalan tengah selain indeks
Fisher atau nilai rata – rata dari
kedua indeks.
R
U
M
U
S
R
U
M
U
S
ILxIPIF 
%100


to
tt
KH
KH
IP
CONTOH SOAL
3. Hitung indeks fisher menggunakan data indeks laspeyres dan indeks
paasche.
Penyelesaian:
Diketahui indeks laspeyers=224 Dan indeks paasche=245
Maka indeks fisher= √(244 x 245) = 244,5
Nilai indeks fisher sebesar 2,445 menunjukan bahwa selama tahun 2004-2006
harga telah meningkat 144,5% (244,5 – 100). Nilai fisher juga merupakan nilai
tengah diantra indeks laspeyres dan indeks paasche.
4. Hitunglah indeks drobisch, apabila indeks laspeyres= 244 dan indeks
paasche=245.
Penyelesaiaan:
3.6 RUMUS MARSHAL -
EDGEWORTH
Rumus Marshal –
Edgeworth menggunakan bobot
berupa jumlah kuantitas pada
tahun dengan kuantitas pada
tahun dasar.
3.7 RUMUS WALS
Indeks wals menggunakan
pembobot berupa akar dari
perkalian kuantitas tahun berjalan
dengan kuantitas tahun dasar.
R
U
M
U
S
IME =
ΣHt Ko + Kt
Σ Ho(Ko + Kt )
x 100
R
U
M
U
S
IW =
ΣHt KoKt
ΣHo KoKt
x 100
CONTOH SOAL Penerapan Rumus Marshal- Edgeworth
IME =
ΣHt Ko + Kt
Σ Ho(Ko + Kt )
x 100 X 100 = 244,15
Nilai IME = 244,15, nilai ini menunjukkan bahwa harga telah meningkat sebesar 144,15 %
(244,15 - 100) selama tahun 2004- 2006. Nilai ini lebih kecil di bandingkan dengan indeks
Paasche, Fisher, dan Drobisch tetapi lebih dekat dengan angka Laspeyres
Jenis barang Ho Ko Ht Kt Ko + Kt
Beras 1.112 48,2 2.777 46,6 94.8
Jagung 662 7,9 1.650 6,8 14,7
Kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6 3,5
Kacang Hijau 1.928 0,5 3.990 0,3 0,8
Kacang Tanah 2.233 0,8 3.100 0,6 1,4
Ketela pohon 243 16,5 650 15,7 32,3
Ketela Rambat 351 2,2 980 1,8 4
Kentang 1.219 0,5 2.450 0,5 1
Jenis barang Ho (Ko + Kt) Ht (Ko + Kt)
Beras 105,418 263.260
Jagung 9.731 24.255
Kedelai 4.400 6.440
Kacang Hijau 1.542 3.192
Kacang Tanah 3.126 4.320
Ketela pohon 7.825 20.930
Ketela Rambat 1.404 3.920
Kentang 1.219 2.450
Jumlah 134.665 328.787
IME = 328.787
134.665
CONTOH SOAL PENERAPAN RUMUS WALS
IW =
ΣHt KoKt
ΣHo KoKt
x 100
Jadi Indeks Wals sebesar 244,2, ini menunjukkan bahwa selama tahun 2004-
2006 harga telah meningkat sebesar 144,2 % (244,2-100)
Jenis barang Ho Ko Ht Kt Ko. Kt √ Ko Kt
Beras 1.112 48,2 2.777 46,6 2.246,12 47,39
Jagung 662 7,9 1.650 6,8 53,72 7,33
Kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6 3,04 1,74
Kacang Hijau 1.928 0,5 3.990 0,3 0,15 0,39
Kacang Tanah 2.233 0,8 3.100 0,6 0,48 0,69
Ketela pohon 243 16,5 650 15,7 259,05 16,10
Ketela Rambat 351 2,2 980 1,8 3,96 1,99
Kentang 1.219 0,5 2.450 0,5 0,25 0,5
Jenis barang Ho √ Ko Kt Ht √ Ko Kt
Beras 52.701 131.611
Jagung 4.852 12.093
Kedelai 2.192 3.208
Kacang Hijau 747 1.545
Kacang Tanah 1.547 2.148
Ketela pohon 3.911 10.462
Ketela Rambat 698 1.950
Kentang 610 1.225
Jumlah 67.258 164.242
IW = 164.242 X 100 = 244,2
67. 258
4. MACAM – MACAM INDEKS
4.1 Indeks Harga Konsumen
Merupakan indeks yang memperhatikan
harga – harga yang harus dibayar konsumen
baik di perkotaan maupun perdesaan.
R U M U S
CONTOH SOAL
Jadi Indeks Wals sebesar 108,8, ini menunjukkan bahwa selama tahun 2004-2006 harga telah
meningkat sebesar 8.8 % (108.8-100)
Kelompok 2003 2004
Makanan 209 262
Perumahan 142 164
Sandang 192 230
Aneka Barang 174 216
IHK 168 203
Inflasi (%) NA 20,38
Jadi Inflasi secara umum
Inflasi tahun 2003-2004 = [(203-168)/ 168] x 100 = 20,83
Inflasi makanan = [(262- 209)/209] x 100 = 25,36
Inflasi perumahan = [(164-142)/ 142] x 100 = 15,49
Inflasi sandang = [(230-192)/192] x100 = 19,79
Inflasi aneka harga = [(216-174)/ 174] x 100 = 24,14
Inflasi menunjukkan laju kenaikan harga barang dan jasa yang dapat mempengaruhi derajat sejauh mana daya beli
konsumen dapat tertekan oleh harga. Inflasi tahun 2003-2004 sebesar 20,38 % ini menunjukkan bahwa semua barang
dan jasa meningkat sebesar 20.83 %. apabila gaji tenaga kerja tidak meningkat sebesar nilai inflasi tersebut, maka daya
belinya menurut. Oleh sebab itu, inflasi bermanfaat sebagai indicator ekonomi untuk memperbaiki tingkat upah, gaji ,
dan tunjangan pension. Selain itu IHK setiap kelompok juga bermanfaat untuk mengetahui kelompok apa yang
menyebabkan besarnya inflasi. Untuk tahun 2003-2004 terlihat bahwa kelompok makanan mengalami laju iflasi
tertinggi 25,36 %, sedangkan terrendah adalah kelompok perumahan sebesar 15,49 %
IHK dan pendapatan rill
• Pendapatanseorang, perusahaan, atau Negara secara
nominal akanmeningkatsepanjangtahun. SeorangbergajiRp.
500.000 tahun 1992, padatahun 2006 menjadiRp.
2.500.000 gajinyameningkat lima kali.
Nmaundemikiantidakselalupendapatanrilljugameningkat
lima kali, karenaharga-harga yang harus di
bayarjugameningkatmisalnyanasisebungkustahun 1992
masihRp. 500 padatahun 2006 sudahRp. 15.000. olehsebab,
itu di perlukanpengetahuantentangpendapatan rill
mencerminkandayabeli. Pendapatan rill selanjutnya di
rumuskansebagaiberikut:
• Pendapatan rill =
Pendapatan nominal
IHK
X 100
CONTOH SOAL
Tahun Pendapatan Nominal IHK Pendapatan rill
2004 532.568 254 (532.568 x 254) x 100 = 209.672
2005 989.573 322 (989.573 x 322) x 100 =307.321
2006 1.490.974 363 (1.490.974 x 363) X 100 = 410. 737
Pendapatan nominal 2006 sebesar Rp. 1.490.974 sebetulnya
sama dengan pendapatan Rp. 410.737 pada tahun 2003. Oleh
sebab itu, pendapatan nominal tahun 2004-2006 yang naik 86
%, namun secara rill hanya meningkat 47 %, hal ini terjadi
kerena ada kenikan harga yang tercermin dari kenaikan IHK
IHK Dan Penjualan yang Dideflasi
Penjualanyang
dideflasipentinguntukmengetahuikecenderunganpenjualan rill. Hal
inidiperluakkerenamungkin nominal penjualanmeningkat. Contoh:
mobiluntukangkutantahun 1996 masihberkisar 30-40 juta,
namunsejaktahun 1998 sudahmeningkatberkisarRp. 70-80 juta.
Olehsebabitu, penjualan yang perlu di Indeksdengan IHK
untukmengetahuipenjualan rill.
Indeksharga yang sesuai di maksudkantidakhanya IHK
tetapijugaindekshargaperdaganganbesar (IHPB) yang
merupakanpendomanhargaprodusendanbukankonsumen
Penjualan rill =
Penjualan rill
Indeks harga yang sesuai
x 100
CONTOH SOAL
Tahun Pendapatan
Nominal
IHK
(2003=100)
Pendapatan rill
2005 1.200 820 (1.200/820) X 100
=146
2006 1.400 923 (1.400/923) x 100 =
152
Pendapatan tahun 2005sebesar 1.200 miliar setara dengan Rp. 146 miliar
tahun 2003. Penjualan nominal tahun 2006 kelihatan naik 17 % dari tahun
2005, namun secara rill hanya naim 4,1 %
IHK dan Daya Beli
• IHK
dandayabeliuangmempunyaikaitandenganday
a rill. Nilai nominal yang
samamempunyaidayabeli yang
berbedaberdasarkanwaktu,
karenaadapengaruhdarikenikanharga
• Dayabeliuang di rumuskansebagaiberikut:
• Daya beli =
Nominal rupiah
IHK
x 100
CONTOH SOAL
Daya beli Rp. 10.000 berdasarkan tahun berbeda :
Tahun IHK
(Tahun pasar
2003)
Daya Beli Perhitungan
2004 254 3.937 (10.000/254) x 100 =
3.937,7
2005 322 3.106 (10.000/322) x 100 =
3.105,5
2006 363 2.755 (10.000/ 363) x 100 =
2.754,8
Nilai daya beli tahun 2006 menunjukkan bahwa nominal Rp.10.000
pada saat itu secara rill nilainya Rp. 2.754,8 dengan tahun dasar 2003.
Ini menunjukkan nilainya menurun, seirirng kenaikan IHK
Indeks Harga Perdagangan Besar
• Indeks harga perdagangan besar merupakan
indikator yang digunakan untuk melihat
perekonomian suatu negara, yang pada
hakikatnya menyangkut komoditas yang
diperjualbelikandi suatu negara pada tingkat
perdagangan besar/grosir
Contoh soal
IPHB di Indonesia mecakup lima sektor yaitu pertanian (44 komoditas),
pertambangan dan penggalian (6 komoditas), industri (140 komoditas),
ekspor (53 komoditas), dan impor (38 komoditas). Berikut adalah contoh
Indeks Harga Perdagangan Besar dengan tahun dasar 1993
Kelompok 1997 1998 1999 2000 2001
Pertanian 170 298 410 459 567
Tambang & Galian 141 173 214 236 275
Industri 132 217 268 278 309
Impor 129 286 316 356 356
Ekspor 148 417 366 461 521
Indeks Umum 140 288 314 353 403
IPHB menunjukan harga pada tingkat grosir dan pada tahun 2001 IPHB yang paling
besar adalah produk pertanian dan yang terkecil adalah tambang dan galian. IPHB
pertanian meningkat relatif besar, karena depresiasi mata uang rupiah dari Rp 2.000 –
3.000 per dolar AS menjadi Rp 8.000 – 10.000, per dolar AS sehingga produk
pertanian yang diekspor mengalami kenaikan harga yang cukup besar
Indeks Nilai Tukar Petani
Kita perlu angka indeks untuk pertanian karena mayoritas penduduk
Indonesia bermukim di pedesaan dan menggantungkan hidupnya pada
pertanian. Yang merupakan rata-rata harga produsen dari hasil
produksi petani sebelum farm gate atau yang disebut dengan harga di
sawah setelah petik. Dengan membandingkan indeks yang diterima
petani (IT) indeks harga yang diterima petani (IB), maka akan diperoleh
nilai tukar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) merupakan
suatu ukuran perubahan harga yang terjadi pada rata-rata harga yang
diterima petani untuk produksi pertaniannya. Sedang indeks yang
dibayar petani (IB) merupakan ukuran perubahan harga yang dibayar
petani untuk barang dan jasa baik untuk keperluan rumah tangga
maupun produksi pertanian. Apabila nilai tukar (NTP) lebih dari 100,
maka kondisi petani lebih baik dari tahun dasar dan begitu sebaliknya
Contoh soal
• It, Ib, dan NTP di Indonesia tahun 1998-2002
Indeks 1998 1999 2000 2001
IT 648 342 377 489
Indeks 1998 1999 2000 2001
IB 615 368 363 427
NTP 104 93 104 114
Indeks Produktivitas
Produktivitas merupakan rasio antara output atau
poduksi dengan input. Produktivitas input bisa
mencerminkan jenisnya seperti produktivitas tenaga
kerja, produktivitas modal dan produktivitas mesin.
Namun demikian pada saat teknologi berkembang,
sumbangan input sudah tidak dapat dipisahkan, makan
sebutan produktivitas diarahkan pada produktivitas total.
Indeks Produktivitas dirumuskan sebagai berikut:
Indeks Produktivitas = Produktivitas periode t X100
Produktivitas periode o
Apabila indeks lebih dari 100, menunjukkan bahwa
produktivitas lebih baik dari tahun dasar.
Contoh soal
indeks Produktivitas beberapa sektor pada tahun 1997-2000
Sektor 1997 1998 1999 2000
Pertanian 106,3 90,4 192,9 96,3
Kontruksi 97,2 76,8 99,5 104,8
Keuangan &
Perbankan
111,3 78,00 89,6 74,4
Jasa 100,2 103,9 101,4 130,2
Sektor yang produktivitas meningkat adalah sektor jasa, selain di atas
100, juga mempunyai tren meningkat, sektor yang mempunyai
Produktivitas menurun adalah sektor keuangan dan perbankan,
semenjak krisis produktivitas menurun, kemudian tahun 1999
meningkat, namun tahun 2000 menurun lagi. Lemahnya dukungan
perbankan pada sektor riil dan hanya mengandalkan SBI, mendorong
turunnya produktivitas sektor keuangan dan perbankan.

More Related Content

What's hot

Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGTrisnadi Wijaya
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)M Abdul Aziz
 

What's hot (20)

Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Materi 8 analisis time series
Materi 8 analisis time seriesMateri 8 analisis time series
Materi 8 analisis time series
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Modul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaanModul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaan
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 

Similar to Statistik_ Angka Indeks

Pertemuan ii angka indeks
Pertemuan ii   angka indeksPertemuan ii   angka indeks
Pertemuan ii angka indeksEman Mendrofa
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfYNWAYNWA1
 
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptHanareNightingale
 
Statistika 5. angka indeks
Statistika   5. angka indeksStatistika   5. angka indeks
Statistika 5. angka indeksfebrismaa
 
Stat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxStat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxCanvaKspm
 
Statistik Angka Indeks
Statistik Angka IndeksStatistik Angka Indeks
Statistik Angka IndeksRizki Amalia
 
Statistik Angka Indeks
Statistik Angka Indeks Statistik Angka Indeks
Statistik Angka Indeks Rizki Amalia
 
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxPengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxAndikPratama1
 
Statistics Computing an Aggregate Price Index from Price Relatives
Statistics Computing an Aggregate Price Index from Price RelativesStatistics Computing an Aggregate Price Index from Price Relatives
Statistics Computing an Aggregate Price Index from Price RelativesNisaOctavia1
 
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksStatistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksZombie Black
 
Angka indeks statistika
Angka indeks statistikaAngka indeks statistika
Angka indeks statistikaRizki NoVitha
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20EuisWulan
 
index number
index numberindex number
index numberdanangphe
 
Index number oleh irna p
Index number oleh irna pIndex number oleh irna p
Index number oleh irna pIrna Lestari
 

Similar to Statistik_ Angka Indeks (20)

Pertemuan ii angka indeks
Pertemuan ii   angka indeksPertemuan ii   angka indeks
Pertemuan ii angka indeks
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdf
 
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
 
2[1]. angka indeks
2[1]. angka indeks2[1]. angka indeks
2[1]. angka indeks
 
Statistika 5. angka indeks
Statistika   5. angka indeksStatistika   5. angka indeks
Statistika 5. angka indeks
 
07 angka indeks 12
07 angka indeks 1207 angka indeks 12
07 angka indeks 12
 
Stat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxStat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptx
 
Presentasi indek
Presentasi indekPresentasi indek
Presentasi indek
 
Angka Indeks.ppt
Angka Indeks.pptAngka Indeks.ppt
Angka Indeks.ppt
 
Statistik Angka Indeks
Statistik Angka IndeksStatistik Angka Indeks
Statistik Angka Indeks
 
Statistik Angka Indeks
Statistik Angka Indeks Statistik Angka Indeks
Statistik Angka Indeks
 
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxPengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
 
Statistics Computing an Aggregate Price Index from Price Relatives
Statistics Computing an Aggregate Price Index from Price RelativesStatistics Computing an Aggregate Price Index from Price Relatives
Statistics Computing an Aggregate Price Index from Price Relatives
 
Indeks harga
Indeks hargaIndeks harga
Indeks harga
 
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksStatistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
 
Angka indeks statistika
Angka indeks statistikaAngka indeks statistika
Angka indeks statistika
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
 
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptxINDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
 
index number
index numberindex number
index number
 
Index number oleh irna p
Index number oleh irna pIndex number oleh irna p
Index number oleh irna p
 

More from Puja Lestari

Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Puja Lestari
 
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaDampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaPuja Lestari
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Puja Lestari
 
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPuja Lestari
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPuja Lestari
 
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelstuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelPuja Lestari
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaPuja Lestari
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityPuja Lestari
 
Bahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionBahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionPuja Lestari
 

More from Puja Lestari (10)

Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
Ppt proposal bsinis "PUDOMAS"
 
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang BeretikaDampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
Dampak dan Implikasi Bisnis yang Beretika
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
 
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
 
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabelstuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
stuktur pasar persaingan sempurna- perhitungan tabel
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- University
 
Bahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- PrepositionBahasa inggris- Preposition
Bahasa inggris- Preposition
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Statistik_ Angka Indeks

  • 1. KELOMPOK 1 ANGKA INDEKS • YESSY WATTIMENA 0172000051 • WULANDARI 0172000054 • NUR PUJI AISYAH 0172000058 • EVA SYIFA ARRAHMA 0172000060 • NADILA ELVIANTI 0172000074 • PUJA LESTARI 0172000076 • TANIA DESCAHYANI 0172000089
  • 3. ANGKA INDEKS Sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar.
  • 4. 1. ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA Angka Indeks Relatif Sederhana dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa memperhitungkan bobot setiap barang dan jasa.
  • 5. R U M U S 1.1 ANGKA INDEKS HARGA RELATIF SEDERHANA Angka Indeks Harga Relatif Sederhana menunjukan perkembangan harga relatif suatu barang dan jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot terhadap kepentingan barang dan jasa. Keterangan IH: Indeks Harga Ht: Harga Pada Tahun t Ho: Harga Pada Tahun DasarIH = 𝐻𝑡 𝐻𝑜 × 100
  • 6. Contoh soal PenerapanAngkaIndeksHargaRelatifSederhanadalamsoal Berikutadalahhargaberas per kg di Jakarta. Hitunglahindeksharga relative sederhanadengantahundasar2000 Penyelesaian: a) Tahundasar 2000, makaangkaindeksadalah 100 b) Indekshargarelatifsederhanauntuktahun 2001 adalah IH = 𝐻𝑡 𝐻𝑜 × 100 = 1.112 1.014 = 110 a) Dengancara yang samapadanomor {b}, makaindekshargarelatifsederhanadalahsebagaiberikut Tahun Harga per kg 2000 1,014 2001 1,112 2002 2,461 2003 2,058 2004 2,240 2005 2, 524 2006 2,777
  • 7. Dari indekshargasejak 2000 sampai 2006 hargatelahnaik 174% [274-100] atausetiaptahunnya 24,86% Tahun Harga Indeks Perhitungan 2000 1,014 100 [1.014/1.014]×100 2001 1,112 110 [1.112/1.014]×100 2002 2,461 243 [2.461/1.014]×100 2003 2,058 203 [2.058/1.014]×100 2004 2,240 221 [2.240/1.014]×100 2005 2,524 249 [2.524/1.014]×100 2006 2,777 274 [2.777/1.014]×100
  • 8. 1.2 Indeks Kuantitas Relatif Sederhana Indeks Kuantitas Relatif Sederhana dimksudkan untuk melihat perkembangan kuantitas barang dan jasa. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa memberikan bobot setiap komoditas, karena masih dianggap mempunyai kepentingan yang sama. R U M U S IK= 𝐾𝑡 𝐾𝑜 ×100 Keterangan: IK: indeks kuantitas Kt: kuantitas pada tahun t Ko: kuantitas pada tahun dasar
  • 9. Contoh soal Tahun Harga per kg 2000 31 2001 30 2002 32 2003 33 2004 32 2005 30 2006 31 Penyelesaian: a) Tahundasar 2000, makaangkaindeksadalah 100 b) Indekshargarelatifsederhanauntuktahun 2001 adalah IK= 𝐾𝑡 𝐾𝑜 ×100 = 30 31 ×100= 97 c) Dengancara yang samapadanomor {b}, makaindekshargarelatifsederhanadalahsebagaiberikut: Tahun Harga Indeks Perhitungan 2000 31 100 [31/31]×100 2001 30 97 [30/31]×100 2002 32 103 [32/31]×100 2003 33 106 [33/31]×100 2004 32 103 [32/31]×100 2005 30 97 [30/31]×100 2006 31 100 [31/31]×100 Dari indeks kuantitas terlihat bawa produksi lebih kecil dari 2000 adalah tahun 2001 dan 2005. Produksi selama 2000-2006 mengalami penurunan sebesar 3% [97%-100%] dan kenaikan tertinggi sebesar 6% [106%-100%]
  • 10. 1.3. INDEKS NILAI RELATIF SEDERHANA Indeks Nilai Relatif Sederhana menunjukan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya. R U M U S Keterangan: IN : Indeks nilai relatif sederhana Vt : Volume/nilai pada periode/ tahun t Vo : Volume/nilai pada periode/ tahun dasar Ht : Harga komoditas pada periode Kt : Kuantitas komunitas pada periode/tahun t Ho : Harga komoditas pada periode tahun dasar Ko : Kuantitas komoditas pada periode/ tahun dasar IN = 𝑉𝑡 𝑉𝑜 ×100 = 𝐻𝑡𝐾𝑡 𝐻𝑜𝐾𝑜 ×100
  • 11. Contoh soal Berikut adalah harga beras dan produksi beras di Indonesia tahun 2000-2006. Hitunglah indeks nilai dengan tahun dasar 2000. Tahun Harga [Rp/Kg] Produksi [juta ton] 2000 1.014 31 2001 1.112 30 2002 2.461 32 2003 2.058 33 2004 2.240 32 2005 2.524 30 2006 2.777 31 Penyelesaian: A. Mengihitung nilai yaitu perkalian harga dengan kuantitas contoh 2000 = 1.014[Rp/Kg] ×31.000.000.000 KG = 31.434.000.000.000 untuk menyerdehanakan ditulis Rp 31.434 miliar. B. Membagi nilai masing-masing tahun dengan nilai tahun dasar
  • 12. Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan 2000 1.014 31 31.434 100 [31.434/31.434]×100 2001 1.112 30 33.360 106 [33.360/31.434]×100 2002 2.461 32 78.752 251 [78.752/31.434]×100 2003 2.058 33 67.914 216 [67.914/31.434]×100 2004 2.240 32 71.680 228 [71.680/31.434]×100 2005 2.524 30 75.720 241 [75.720/31.434]×100 2006 2.777 31 86.087 274 [86.087/31.434]×100 Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut: Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6% untuk tahun 2000-2001, sedang selama periode 2000-2006, penerimaan meningkat 174% atau meningkat 24,86% per tahunnya
  • 13. 2. ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA Angka Indeks Agregat Sederhana menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu. 2.1 ANGKA INDEKS HARGA AGREGAT SEDERHANA Angka Indeks Harga Agregat Sederhana adalah angka indeks yang menunjukan perbandingan antara jumlah harga kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya. R U M U S IHA = 𝚺𝐇𝐭 𝚺𝐇𝐎 x 100 Keterangan : IHA : Indeks harga agregat sederhana ΣHt : Jumlah harga kelompok barang dan jasa periode tertentu ΣH0 : Jumlah harga kelompok barang dan jasa periode dasar
  • 14. Contoh soal Hitunglah indeks harga agregat kelompok makanan berikut dengan tahun dasar 2004 ! jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Beras 815 1.002 1.013 1.112 2.461 2.777 jagung 456 500 627 662 1.294 1.650 kedelai 1.215 1.151 1.148 1.257 1.380 1.840 kacang hijau 1.261 1.288 1.630 1.928 3.687 3.990 kacang tanah 2.095 2.000 2.288 2.233 2.540 3.100 ketela pohon 205 269 261 243 551 650 ketela rambat 298 367 357 351 798 980 kentang 852 824 937 1.219 2.004 2.450 Penyelesaian : a. Langkah pertama menjumlahkan harga semua jenis barang. jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006 beras 815 1.002 1.013 1.112 2.461 2.777 jagung 456 500 627 662 1.294 1.650 kedelai 1.215 1.151 1.148 1.257 1.380 1.840 kacang hijau 1.261 1.288 1.630 1.928 3.687 3.990 kacang tanah 2.095 2.000 2.288 2.233 2.540 3.100 ketela pohon 205 269 261 243 551 650 ketela rambat 298 367 357 351 798 980 kentang 852 824 937 1.219 2.004 2.450 jumlah 7.197 7.401 8.261 9.005 14.715 17.437
  • 15. b. Langkah kedua menghitung angka indeks indeks 2001 = (7197/9005) x 100 = 80 indeks 2002 = (7401/9005) x 100 = 82 dan seterusnya Hasil selengkapnya angka indeks adalah sebagai berikut : Tahun Angka indeks harga agregat 2001 80 2002 82 2003 92 2004 100 2005 163 2006 194 Angka indeks tahun 2006 berdasarkan tahun dasar 2004 adalah 194, ini menunjukkan bahwa selama 2 tahun dari 2004-2006, harga telah naik 94% (194-100). Apabila kita melihat pada selisih angka indeks, maka kita mendapatkan kenaikan harga setiap tahun, seperti dari 2001 ke 2002, harga naik 2%, tahun 2002-2003 naik 10%, tahun 2003-2004 naik 8%, tahun 2004- 2005 naik 63% dan tahun 2005-2006 naik 31%.
  • 16. 2.2 ANGKA INDEKS KUANTITAS AGREGAT SEDERHANA Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana adalah angka indeks yang menunjukan perbandingan antara jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya R U M U S IKA = 𝚺𝐊𝐭 𝚺𝐊𝐨 x 100 Keterangan : IKA : Indeks kuantitas agregat sederhana ΣKt : jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa periode tertentu Σko : jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa periode dasar
  • 17. Contoh soal Hitunglah indeks kuantitas agregat kelompok makanan berikut dengan tahun dasar 2004 ! nilai dalam juta ton jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006 beras 44,7 45,2 44,7 48,2 48,1 46,6 jagung 6,2 6,7 6,2 7,9 6,5 6,8 kedelai 1,3 1,5 1,6 1,9 1,7 1,6 kacang hijau 0,2 0,3 0,2 0,5 0,6 0,3 kacang tanah 0,6 0,7 0,7 0,8 0,6 0,6 ketela pohon 17,1 15,8 15,9 16,5 17,3 15,7 ketela rambat 2,2 1,9 2,1 2,2 2,1 1,8 kentang 0,1 0,3 0,4 0,4 0,6 0,5 Penyelesaian : a. langkah pertama adalah menjumlahkan kuantitas produk seluruh barang setiap tahunnya.
  • 18. jenis barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006 beras 44,7 45,2 44,7 48,2 48,1 46,6 jagung 6,2 6,7 6,2 7,9 6,5 6,8 kedelai 1,3 1,5 1,6 1,9 1,7 1,6 kacang hijau 0,2 0,3 0,2 0,5 0,6 0,3 kacang tanah 0,6 0,7 0,7 0,8 0,6 0,6 ketela pohon 17,1 15,8 15,9 16,5 17,3 15,7 ketela rambat 2,2 1,9 2,1 2,2 2,1 1,8 kentang 0,1 0,3 0,4 0,4 0,6 0,5 jumlah 72,4 72,4 71,8 78,5 77,5 73,9 b. menghitung angka indeks kuantitas angka indeks 2001 = (72,4/78,5) x 100 = 92 dan seterusnya Tahun Angka indeks 2001 92 2002 92 2003 91 2004 100 2005 99 2006 94 Indeks kuantitas tahun 2006 sebesar 94,hal ini menunjukan bahwa selama tahun 2004-2006, produksi turun 6% (100-94). Dari selisih nilai indeks terlihat selama tahun 2001-2002 produksi tidak meningkat ,tahun 2002-2003 turun 1%, tahun 2003-2004 meningkat 9%, namun untuk 2004-2005 turun 1% dan tahun 2005-2006 turun 5%. Mengapa produksi pangan cenderung menurun? Dampak krisis yang mendorong meningkatnya harga sarana produksi seperti pupuk, obat, alat pertanian dan banyaknya impor beras oleh pemerintah mungkin salah satu jawabannya.
  • 19. 2.3 INDEKS NILAI AGREGAT RELATIF SEDERHANA Indeks Nilai Agregat Relatif Sederhana menunjukan perkembangan nilai (harga dikalikan kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada satu periode dengan periode atau tahun dasarnya. R U M U S INA = 𝚺𝐕𝐭 𝚺𝐕𝐨 X100 = 𝚺𝐇𝐭𝐊𝐭 𝚺𝐇𝐨𝐊𝐨 X100 KETERANGAN : INA : Indeks nilai agregat relatif sederhana Σ :Lambang operasi penjumlahan Vt : volume / nilai pada periode / tahun tertentu Vo : volume / nilai pada periode / tahun dasar Ht : Harga komoditas pada periode / tahun tertentu Kt : kuantitas komoditas pada periode / tahun tertentu Ho : Harga komoditas pada periode / tahun dasar Ko : Kuantitas komoditas pada periode / tahun dasar
  • 20. Contoh soal Berikut adalah harga dan kuantitas kelompok bahan pangan. Hitunglah indeks nilai agregat relatif sederhana dengan tahun dasar 2004 ! Barang Tahun 2004 Tahun 2006 Harga Kuantitas Harga kuantitas beras 1.112 48,2 2.777 46,6 jagung 662 7,9 1.650 6,8 kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6 kacang hijau 1.928 0,5 3.990 0,3 kacang tanah 2.233 0,8 3.100 0,6 ketela pohon 243 16,5 650 15,7 ketela rambat 351 2,2 980 1,8 kentang 1.219 0,5 2.450 0,5 Penyelesaian : a. menghitung nilai masing-masing barang, contoh : nilai beras tahun 2004 = 1.112 x 48,2 = 53.598 nilai beras tahun 2006 = 2.777 x 46,6 = 129.408 dan seterusnya
  • 21. Barang Tahun 2004 Tahun 2006 H0 ko H0K0 Ht kt HtKt beras 1.112 48,2 53.598 2.777 46,6 129.408 jagung 662 7,9 5.230 1.650 6,8 11.220 kedelai 1.257 1,9 2.388 1.840 1,6 2.944 kacang hijau 1.928 0,5 964 3.990 0,3 1.197 kacang tanah 2.233 0,8 1.786 3.100 0,6 1.860 ketela pohon 243 16,5 4.010 650 15,7 10.205 ketela rambat 351 2,2 772 980 1,8 1.764 kentang 1.219 0,5 610 2.450 0,5 1.225 jumlah 69.358 159.823 b. Langkahke 2 menjumlahkannilaitahun 2004 = 69.358 dantahun 2006 = 159.823 c. Menghitungangkaindeksnilaiagregatrelatifsederhana INA = 𝚺𝐕𝐭 𝚺𝐕𝐨 X100 = 𝚺𝐇𝐭𝐊𝐭 𝚺𝐇𝐨𝐊𝐨 X100 = 159.823 69.358 = 230 Angkaindeksnilaiagregattahun 2006 sebesar 230 dapatdiartikanbahwaselamatahun 2004-2006 nilaiagregatmeningkat 130% (230-100). Apayang memengaruhiindeksnilaiagregat? Perubahanhargadankuantitasselamaperiode yang diukur.
  • 22. 3. ANGKA INDEKS AGREGAT TERTIMBANG Angka Indeks Tertimbang (weighted index) memberikan bobot yang berbeda terhadap setiap komponen. 3.1 INDEKS HARGA TERTIMBANG R U M U S
  • 23. 3.2 RUMUS LASPEYRES Etienne Laspeyres mengembangkan metode ini pada akhir abad ke-18 dalam menentukan sebuah indeks tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai penimbang yaitu periode dasar 3.3 RUMUS PAASCHE Paasche mengemukakan konsep penggunaan bobot tahun berjalan dan bukan tahun dasar sebagai bobot R U M U S R U M U S %100   to tt KH KH IP
  • 24. Jenisbarang Ho Ht Kt Ho Kt HtKt beras 1.112 2.777 46,6 51.819 129.408 Jagung 662 1.650 6,8 4.502 11.220 Kedelai 1.257 1.840 1,6 2,011 2.944 Kacanghijau 1.928 3.990 0,3 578 1.197 Kacangtanah 2.233 3.100 0,6 1.340 1.860 Ketelapohon 243 650 15,7 3.815 10.205 Ketelarambat 351 980 1,8 632 1.764 kentang 1.29 2.450 0,5 610 1.225 jumlah 65.307 159.823 Penyelesaian: Menghitung nilai Ht Kt dan Ho Kt Untuk beras misalnya HtKt= 2.777 × 46,6= 129.408 Untuk beras misalnya HoKt= 1.122 × 46,6= 51.819 menentukan angka indek spaasche Nilai indeks paasche sebesar 245, artinya harga pangan telah meningkat 145% selama tahun 2004-2006 (245-100). %100   to tt KH KH IP 245%100 307.65 823.159 
  • 25. 3.4 RUMUS FISHER Paduan dari kedua indeks dan merupakan akar dari perkalian kedua indeks. Indeks Fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua indeks yang lain, baik Laspeyres maupun Paasche 3.5 RUMUS DROBISCH Indeks merupakan jalan tengah selain indeks Fisher atau nilai rata – rata dari kedua indeks. R U M U S R U M U S ILxIPIF  %100   to tt KH KH IP
  • 26. CONTOH SOAL 3. Hitung indeks fisher menggunakan data indeks laspeyres dan indeks paasche. Penyelesaian: Diketahui indeks laspeyers=224 Dan indeks paasche=245 Maka indeks fisher= √(244 x 245) = 244,5 Nilai indeks fisher sebesar 2,445 menunjukan bahwa selama tahun 2004-2006 harga telah meningkat 144,5% (244,5 – 100). Nilai fisher juga merupakan nilai tengah diantra indeks laspeyres dan indeks paasche. 4. Hitunglah indeks drobisch, apabila indeks laspeyres= 244 dan indeks paasche=245. Penyelesaiaan:
  • 27. 3.6 RUMUS MARSHAL - EDGEWORTH Rumus Marshal – Edgeworth menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun dengan kuantitas pada tahun dasar. 3.7 RUMUS WALS Indeks wals menggunakan pembobot berupa akar dari perkalian kuantitas tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar. R U M U S IME = ΣHt Ko + Kt Σ Ho(Ko + Kt ) x 100 R U M U S IW = ΣHt KoKt ΣHo KoKt x 100
  • 28. CONTOH SOAL Penerapan Rumus Marshal- Edgeworth IME = ΣHt Ko + Kt Σ Ho(Ko + Kt ) x 100 X 100 = 244,15 Nilai IME = 244,15, nilai ini menunjukkan bahwa harga telah meningkat sebesar 144,15 % (244,15 - 100) selama tahun 2004- 2006. Nilai ini lebih kecil di bandingkan dengan indeks Paasche, Fisher, dan Drobisch tetapi lebih dekat dengan angka Laspeyres Jenis barang Ho Ko Ht Kt Ko + Kt Beras 1.112 48,2 2.777 46,6 94.8 Jagung 662 7,9 1.650 6,8 14,7 Kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6 3,5 Kacang Hijau 1.928 0,5 3.990 0,3 0,8 Kacang Tanah 2.233 0,8 3.100 0,6 1,4 Ketela pohon 243 16,5 650 15,7 32,3 Ketela Rambat 351 2,2 980 1,8 4 Kentang 1.219 0,5 2.450 0,5 1 Jenis barang Ho (Ko + Kt) Ht (Ko + Kt) Beras 105,418 263.260 Jagung 9.731 24.255 Kedelai 4.400 6.440 Kacang Hijau 1.542 3.192 Kacang Tanah 3.126 4.320 Ketela pohon 7.825 20.930 Ketela Rambat 1.404 3.920 Kentang 1.219 2.450 Jumlah 134.665 328.787 IME = 328.787 134.665
  • 29. CONTOH SOAL PENERAPAN RUMUS WALS IW = ΣHt KoKt ΣHo KoKt x 100 Jadi Indeks Wals sebesar 244,2, ini menunjukkan bahwa selama tahun 2004- 2006 harga telah meningkat sebesar 144,2 % (244,2-100) Jenis barang Ho Ko Ht Kt Ko. Kt √ Ko Kt Beras 1.112 48,2 2.777 46,6 2.246,12 47,39 Jagung 662 7,9 1.650 6,8 53,72 7,33 Kedelai 1.257 1,9 1.840 1,6 3,04 1,74 Kacang Hijau 1.928 0,5 3.990 0,3 0,15 0,39 Kacang Tanah 2.233 0,8 3.100 0,6 0,48 0,69 Ketela pohon 243 16,5 650 15,7 259,05 16,10 Ketela Rambat 351 2,2 980 1,8 3,96 1,99 Kentang 1.219 0,5 2.450 0,5 0,25 0,5 Jenis barang Ho √ Ko Kt Ht √ Ko Kt Beras 52.701 131.611 Jagung 4.852 12.093 Kedelai 2.192 3.208 Kacang Hijau 747 1.545 Kacang Tanah 1.547 2.148 Ketela pohon 3.911 10.462 Ketela Rambat 698 1.950 Kentang 610 1.225 Jumlah 67.258 164.242 IW = 164.242 X 100 = 244,2 67. 258
  • 30. 4. MACAM – MACAM INDEKS 4.1 Indeks Harga Konsumen Merupakan indeks yang memperhatikan harga – harga yang harus dibayar konsumen baik di perkotaan maupun perdesaan. R U M U S
  • 31. CONTOH SOAL Jadi Indeks Wals sebesar 108,8, ini menunjukkan bahwa selama tahun 2004-2006 harga telah meningkat sebesar 8.8 % (108.8-100) Kelompok 2003 2004 Makanan 209 262 Perumahan 142 164 Sandang 192 230 Aneka Barang 174 216 IHK 168 203 Inflasi (%) NA 20,38 Jadi Inflasi secara umum Inflasi tahun 2003-2004 = [(203-168)/ 168] x 100 = 20,83 Inflasi makanan = [(262- 209)/209] x 100 = 25,36 Inflasi perumahan = [(164-142)/ 142] x 100 = 15,49 Inflasi sandang = [(230-192)/192] x100 = 19,79 Inflasi aneka harga = [(216-174)/ 174] x 100 = 24,14 Inflasi menunjukkan laju kenaikan harga barang dan jasa yang dapat mempengaruhi derajat sejauh mana daya beli konsumen dapat tertekan oleh harga. Inflasi tahun 2003-2004 sebesar 20,38 % ini menunjukkan bahwa semua barang dan jasa meningkat sebesar 20.83 %. apabila gaji tenaga kerja tidak meningkat sebesar nilai inflasi tersebut, maka daya belinya menurut. Oleh sebab itu, inflasi bermanfaat sebagai indicator ekonomi untuk memperbaiki tingkat upah, gaji , dan tunjangan pension. Selain itu IHK setiap kelompok juga bermanfaat untuk mengetahui kelompok apa yang menyebabkan besarnya inflasi. Untuk tahun 2003-2004 terlihat bahwa kelompok makanan mengalami laju iflasi tertinggi 25,36 %, sedangkan terrendah adalah kelompok perumahan sebesar 15,49 %
  • 32. IHK dan pendapatan rill • Pendapatanseorang, perusahaan, atau Negara secara nominal akanmeningkatsepanjangtahun. SeorangbergajiRp. 500.000 tahun 1992, padatahun 2006 menjadiRp. 2.500.000 gajinyameningkat lima kali. Nmaundemikiantidakselalupendapatanrilljugameningkat lima kali, karenaharga-harga yang harus di bayarjugameningkatmisalnyanasisebungkustahun 1992 masihRp. 500 padatahun 2006 sudahRp. 15.000. olehsebab, itu di perlukanpengetahuantentangpendapatan rill mencerminkandayabeli. Pendapatan rill selanjutnya di rumuskansebagaiberikut: • Pendapatan rill = Pendapatan nominal IHK X 100
  • 33. CONTOH SOAL Tahun Pendapatan Nominal IHK Pendapatan rill 2004 532.568 254 (532.568 x 254) x 100 = 209.672 2005 989.573 322 (989.573 x 322) x 100 =307.321 2006 1.490.974 363 (1.490.974 x 363) X 100 = 410. 737 Pendapatan nominal 2006 sebesar Rp. 1.490.974 sebetulnya sama dengan pendapatan Rp. 410.737 pada tahun 2003. Oleh sebab itu, pendapatan nominal tahun 2004-2006 yang naik 86 %, namun secara rill hanya meningkat 47 %, hal ini terjadi kerena ada kenikan harga yang tercermin dari kenaikan IHK
  • 34. IHK Dan Penjualan yang Dideflasi Penjualanyang dideflasipentinguntukmengetahuikecenderunganpenjualan rill. Hal inidiperluakkerenamungkin nominal penjualanmeningkat. Contoh: mobiluntukangkutantahun 1996 masihberkisar 30-40 juta, namunsejaktahun 1998 sudahmeningkatberkisarRp. 70-80 juta. Olehsebabitu, penjualan yang perlu di Indeksdengan IHK untukmengetahuipenjualan rill. Indeksharga yang sesuai di maksudkantidakhanya IHK tetapijugaindekshargaperdaganganbesar (IHPB) yang merupakanpendomanhargaprodusendanbukankonsumen Penjualan rill = Penjualan rill Indeks harga yang sesuai x 100
  • 35. CONTOH SOAL Tahun Pendapatan Nominal IHK (2003=100) Pendapatan rill 2005 1.200 820 (1.200/820) X 100 =146 2006 1.400 923 (1.400/923) x 100 = 152 Pendapatan tahun 2005sebesar 1.200 miliar setara dengan Rp. 146 miliar tahun 2003. Penjualan nominal tahun 2006 kelihatan naik 17 % dari tahun 2005, namun secara rill hanya naim 4,1 %
  • 36. IHK dan Daya Beli • IHK dandayabeliuangmempunyaikaitandenganday a rill. Nilai nominal yang samamempunyaidayabeli yang berbedaberdasarkanwaktu, karenaadapengaruhdarikenikanharga • Dayabeliuang di rumuskansebagaiberikut: • Daya beli = Nominal rupiah IHK x 100
  • 37. CONTOH SOAL Daya beli Rp. 10.000 berdasarkan tahun berbeda : Tahun IHK (Tahun pasar 2003) Daya Beli Perhitungan 2004 254 3.937 (10.000/254) x 100 = 3.937,7 2005 322 3.106 (10.000/322) x 100 = 3.105,5 2006 363 2.755 (10.000/ 363) x 100 = 2.754,8 Nilai daya beli tahun 2006 menunjukkan bahwa nominal Rp.10.000 pada saat itu secara rill nilainya Rp. 2.754,8 dengan tahun dasar 2003. Ini menunjukkan nilainya menurun, seirirng kenaikan IHK
  • 38. Indeks Harga Perdagangan Besar • Indeks harga perdagangan besar merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perekonomian suatu negara, yang pada hakikatnya menyangkut komoditas yang diperjualbelikandi suatu negara pada tingkat perdagangan besar/grosir
  • 39. Contoh soal IPHB di Indonesia mecakup lima sektor yaitu pertanian (44 komoditas), pertambangan dan penggalian (6 komoditas), industri (140 komoditas), ekspor (53 komoditas), dan impor (38 komoditas). Berikut adalah contoh Indeks Harga Perdagangan Besar dengan tahun dasar 1993 Kelompok 1997 1998 1999 2000 2001 Pertanian 170 298 410 459 567 Tambang & Galian 141 173 214 236 275 Industri 132 217 268 278 309 Impor 129 286 316 356 356 Ekspor 148 417 366 461 521 Indeks Umum 140 288 314 353 403 IPHB menunjukan harga pada tingkat grosir dan pada tahun 2001 IPHB yang paling besar adalah produk pertanian dan yang terkecil adalah tambang dan galian. IPHB pertanian meningkat relatif besar, karena depresiasi mata uang rupiah dari Rp 2.000 – 3.000 per dolar AS menjadi Rp 8.000 – 10.000, per dolar AS sehingga produk pertanian yang diekspor mengalami kenaikan harga yang cukup besar
  • 40. Indeks Nilai Tukar Petani Kita perlu angka indeks untuk pertanian karena mayoritas penduduk Indonesia bermukim di pedesaan dan menggantungkan hidupnya pada pertanian. Yang merupakan rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum farm gate atau yang disebut dengan harga di sawah setelah petik. Dengan membandingkan indeks yang diterima petani (IT) indeks harga yang diterima petani (IB), maka akan diperoleh nilai tukar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) merupakan suatu ukuran perubahan harga yang terjadi pada rata-rata harga yang diterima petani untuk produksi pertaniannya. Sedang indeks yang dibayar petani (IB) merupakan ukuran perubahan harga yang dibayar petani untuk barang dan jasa baik untuk keperluan rumah tangga maupun produksi pertanian. Apabila nilai tukar (NTP) lebih dari 100, maka kondisi petani lebih baik dari tahun dasar dan begitu sebaliknya
  • 41. Contoh soal • It, Ib, dan NTP di Indonesia tahun 1998-2002 Indeks 1998 1999 2000 2001 IT 648 342 377 489 Indeks 1998 1999 2000 2001 IB 615 368 363 427 NTP 104 93 104 114
  • 42. Indeks Produktivitas Produktivitas merupakan rasio antara output atau poduksi dengan input. Produktivitas input bisa mencerminkan jenisnya seperti produktivitas tenaga kerja, produktivitas modal dan produktivitas mesin. Namun demikian pada saat teknologi berkembang, sumbangan input sudah tidak dapat dipisahkan, makan sebutan produktivitas diarahkan pada produktivitas total. Indeks Produktivitas dirumuskan sebagai berikut: Indeks Produktivitas = Produktivitas periode t X100 Produktivitas periode o Apabila indeks lebih dari 100, menunjukkan bahwa produktivitas lebih baik dari tahun dasar.
  • 43. Contoh soal indeks Produktivitas beberapa sektor pada tahun 1997-2000 Sektor 1997 1998 1999 2000 Pertanian 106,3 90,4 192,9 96,3 Kontruksi 97,2 76,8 99,5 104,8 Keuangan & Perbankan 111,3 78,00 89,6 74,4 Jasa 100,2 103,9 101,4 130,2 Sektor yang produktivitas meningkat adalah sektor jasa, selain di atas 100, juga mempunyai tren meningkat, sektor yang mempunyai Produktivitas menurun adalah sektor keuangan dan perbankan, semenjak krisis produktivitas menurun, kemudian tahun 1999 meningkat, namun tahun 2000 menurun lagi. Lemahnya dukungan perbankan pada sektor riil dan hanya mengandalkan SBI, mendorong turunnya produktivitas sektor keuangan dan perbankan.