SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di beberapa unit usaha terkadang pemikiran kita fokus kepada laba yang diukur
dari selisih antara pendapatan dan beban dalam unit usaha yang lain laba dapat
dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Pusat
tanggung jawab yang terakhir dapat kita evaluasi dengan Pusat Investasi disetujui
bahwa pusat investasi adalah jenis istimewa dari pusat laba dan bukan kategori yang
terpisah. Jenis aktiva yang mungkin digunakan oleh suatu pusat investasi ada banyak
permasalahan yang terlibat dalam mengukur aktiva yang digunakan oleh suatu pusat
laba. Oleh Karena itu, makalah ini akan membahas dengan menghitung dan
menjelaskan mengenai metode yang menghubungkan laba dengan pusat investasi
yang pada umumnya dievaluasi berdasarkan Tingkat Pengambilan Atas Investasi
(Return On Investment-ROI), kemudian akan menjelaskan tentang Keunggulan dan
Kelemahan ROI, Serta tidak ketinggalan menghitung dan menjelaskan Laba Residu
dan ukuran Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added-EVA).
1.2 Tujuan
Suatu tujuan penting dari suatu organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan
tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham (yaitu nilai sekarang bersih dari
arus kas dimasa depan). Sangat tidak praktis untuk menggunakan pengukuran
semacam ini guna mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha perbulanan atau
kuartal. Menghitung tingkat pengembalian adalah pengukuran yang paling baik atas
kinerja para manajer unit usaha. Nilai tambah ekonomis (economic value added-
EVA) secara konsep lebih unggul daripada tingkat pengembalian investasi (return on
investment- ROI) dalam mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI
Kinerja Pusat investasi adalah Pusat pertanggungjawaban yang hasil kerjanya
diukur berdasarkan laba dan jumlah investasinya dengan ukuran yang digunakan
untuk mengukur hasil kerja oleh sebuah pusat laba karena pusat laba mempunyai
wewenang terhadap masukan dan keluarannya laba. Dengan demikian, pusat laba
sebenarnya juga merupakan pusat investasi dalam buku ini pembahasan pusat laba
dan pusat investasi dilakukan secara terpisah demi mudahnya pemahaman kita
terhadap pusat investasi. Pertama, kita akan membahas Pengukuran Kinerja Pusat
Investasi dengan menggunakan ROI atau berdasarkan dengan Tingkat Pengembalian
atas Investasi/ROI.
Tingkat Pengembalian atas Investasi atau (Return On Investment-ROI) adalah
Ukuran atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah investasi
dengan ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi. ROI juga dapat
kita ketahui bahwa rasio laba operasi terhadap aktiva operasi rata-rata diaman ada
beberapa cara untuk menentukan ROI, tetapi metode yang paling sering digunakan
adalah membagi laba bersih dengan total aktiva dimana ROI dapat didefinisikan
sebagai berikut:
Laba Operasi (Operating Income) merupakan Pendapatan yang dikurangi
biaya dari operasional normal perusahaan dimana pajak penghasilan tidak termasuk
karena mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak.
Aktiva Operasi (Operating Assets) atau Aset Operasional ialah Aset yang
digunakan untuk menghasilkan laba operasi seperti contoh aset ini biasanya terdiri
atas kas, persediaan, piutang dagang, gedung pabrik dan peralatan. Aktiva Operasi
rata-rata dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
3
Banyak perusahaan yang menggunakan biaya historis dan nilai buku bersih
tetapi, hal yang paling penting dalam perhitungan ROI ialah memastikan metode
yang diterapkan konsisten sepanjang waktu karena hal ini memungkinkan
perusahaan untuk membandingkan ROI antara berbagai divisi sepanjang waktu.
Seperti contoh sebuah perusahaan mempunyai dua divisi yaitu divisi A dan divisi B.
DIVISI A
Laba Bersih = $100.000
Apabila Investasi = $500.000
DIVISI B
Laba Bersih = $200.000
Apabila Investasi = $2.000.000
ROI A ROI B
2.2 Margin dan Perputaran
Rumus ROI memang sangat mudah dan cepat tetapi, dalam memerinci ROI
kita juga harus memberikan informasi tambahan dalam margin dan rasio-rasio. Cara
kedua ini untuk menghitung ROI dengan memisahkan rumusnya yang pertama
Dengan Cara kedua rumus ROI menjadi,
Margin ialah Rasio dari Laba Operasi terhadap penjualan. Maksudnya,jumlah
laba operasi yang dihasilkan dari setiap dolar penjualan merupakan pernyataan
bahwa hal ini merupaka penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak, dan laba.
Perputaran (Turnover)ialah Rasio penjualan terhadap rata-rata aset operasional
dengan membagi pendapatan penjualan dibagi aktiva operasi rata-rata. Perputaran
juga menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap dolar yang di
investasikan dalam aktiva operasi.
4
Dapat kita lihat kalau penjualan kita hapus bisa dikatakan rumus diatas merupakan
rumus yang pertama pada Tingkat pengembalian atas Investasi /ROI. Hal ini
menunjukkan produktivitas aktiva yang digunakan untuk menghasilkan penjualan.
Ilustrasi 2A dapat menggambarkan bagaimana suatu divisi dapat mengalami
perubahan tingkat perputarannya serta tingkat Pengembalian atas investasi/ ROI
dalam keadaan margin terhadap penjualan untuk mampu memberikan informasi
berharga kepada seorang manajer.
Informasi untuk Divisi Electronics dan Divisi Medical Supplies
Divisi Eletronics Divisi Medical Supplies
Tahun 1 :
Penjualan $30.000.000 $117.000.000
Laba Operasi $ 1.800.000 $ 3.510.000
Aktiva operasi rata-rata $10.000.000 $ 19.500.000
ROIa
18% 18%
Tahun 2 :
Penjualan $40.000.000 $117.000.000
Laba Operasi $ 2.000.000 $ 2.925.000
Aktiva operasi rata-rata $10.000.000 $ 19.500.000
ROIa
20% 15%
Ilustrasi 2A
Perbandingan Margin dan Perputaran
Divisi Eletronics Divisi Medical Supplies
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2
Marginb
6,0% 5,0% 3,0% 2,5%
Perputaranc
x 3,0 x 4,0 x 6,0 x 6,0
ROI 18,0% 20,0% 18,0% 15,0%
a
Laba operasi dibagi aktiva operasi rata-rata
5
b
Laba operasi dibagi penjualan
c
Penjualan dibagi aktiva operasi rata-rata
Tampilan Ilustrasi 2A Perbandingan Kinerja Divisi dengan Menggunakan ROI
Dalam Ilustrasi 2A seorang manajer dalam perhitungan margin dan perputaran
untuk kedua pendekatan menghasilkan ROI dapat mempertimbangkan data yang
disajikan di Ilustrasi 2A. Analisisnya Divisi Electronics mampu meningkatkan ROI-
nya pada tahun 1 yang awalnya dari 18% menjadi 20% pada tahun 2 sedangkan pada
Divisi Medical Suppliestidak mampu meningkatkan ROI0nya melainkan turun yang
pada awalnya tahun 1 itu 18% menjadi 15% pada tahun 2.
Ilutrasi 2A menggambarkan adanya perubahan rasio margin dan perputaran
pada setiap divisi,sebab kedua divisi sebenarnya mengalami penurunan persentase
yang sama 16,67% penurunan margin tersebut dapat dijelaskan oleh pengeluaran
yang meningkat, tekanan persaingan atau yang memaksakan penurunan harga jual
pada keduanya.
Kesimpulan, pada dua divisi tersebut mengalami perbedaan meskipun
marginnya turun, Divisi Electronics mampu meningktakan tingkat pengembaliannya
karena peningkat perputaran yang lebih besar daripada penurunan margin karena
pada aktiva rata-rata yang digunakan tetap sama pada Divisi Electronics meskipun
penjualan meningkat $10.000.000. Sedangkan pada Divisi Medical Supllies
mengalami kesedihan yang dimana tingkat perputarannya tidak berubah dan
mengakibatkan ROI-nya turun. Maka, perbedaan ini lah yang tidak mampu
mengatasi penurunan margin dengan Divisi Electronics.
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Pengukuran ROI
Keunggulan pengukuran ROI dapat kita ketahui tiga hasil positif dari
penggunaan ROI yaitu:
1. ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan,
beban dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer
pusat investasi.
6
Fokus pada Hubungan ROI dapat dijelaskan pada ilustrasi sebagai
berikut :
Della barnes, manajer Plastics Division. Sedang
mempertimbangkan saran dari direktur pemasarannya untuk
meningkatkan anggaran iklan sebesar $100.000. Direktur pemasaran
yakin bahwa kenaikan ini akan mendorong hasil penjualan sebesar
$200.000. Della sadar bahwa kenaikan penjualan juga akan menaikan
beban . Ia menemukan bahwa kenaikan biaya variabel akan sebesar
$80.000. Divisi ini juga perlu membeli mesin tambahan untuk mengatasi
peningkatan produksi. Peralatan tersebut memerlukan biaya $50.000 dan
menambahkan beban penyusutan sebesar $10.000 ($200.000 - $80.000 -
$10.000 - $100.000) kepada laba koperasi. Saat ini, penjualan divisi
adalah sebesar $2.000.000 . Beban total $1.850.000, dan laba operasi
bersih sebesar $150.000 , aktiva operasi sama dengan $1.000.000.
ROI :
$150.000/$1.000.000 = 0,15 atau 15 persen
$160.000/$1.050.000 = 0,1524 atau 15,24 persen
ROI tanpa tambahan iklan adalah 15 persen; ROI dengan tambahan
iklan dan investasi $50.000 adalah 15,24 persen. Karena ROI
meningkat karena saran ini, Della memutuskan untuk mengizinkan
peningkatan iklan. Tanpa saran tersebut, ROI berada pada “tingkat
gawang (burdle rate)” saat ini. Istilah ini sering digunakan untuk
menunjukan ROI minimum yang dibutuhkan untuk menerima suatu
investasi.
2. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya dimana
manajer harus melihat Fokus pada Efisiensi Biaya karena dalam
mengidentifikasi aktivitas yang ada dalam perusahaan manajer perlu
untuk mempertahankan perusahaan dalam kondisi apapun.
7
Ilustrasi berikut menggambarkan kondisi perusahaan yang resesi
ekonomi perusahaan tersebut telah mengganggu kinerja divisinyayaitu
sebagai berikut:
Kyle Chugg, manajer Turner’s Battery Division, kesal ketika
mengkaji proyeksi-proyeksi pada semester kedua dari tahun fiskal
berjalan. Resesi ekonomi telah mengganggu kinerja divisinya.
Penambahan proyeksi laba operasi sebesar $200.000 pada laba operasi
aktual semester pertama menghasilkan proyeksi laba tahunan sebesar
$425.000 selanjutnya, Kyle membagi proyeksi laba operasi dengan
aktiva operasi rata-rata divisi untuk mendapatkan proyeksi ROI sebesar
12,15 persen. “Ini sangat buruk,” gumam Kyle, “ROI kita tahun lalu
adalah 16 persen. Saya melihat keburukan beberapa tahun lagi di masa
mendatang sebelum bisnis kembali normal, saya harus melakukan
sesuatu untuk memperbaiki kinerja kerja kita”. Kyle memerintahkan
semua manajer operasional untuk mengidentifikasi dan menghapus
semua aktivitas yang tidak bernilai tambah. Hasilnya, manajer-manajer
dengan jenjang lebih rendah menemukan cara mengurangi biaya sampai
$150.000 selama semester kedua.
Pengurangan ini meningkatkan laba operasi tahunan dari
$425.000 menjadi $575.000 yang meningkatkan ROI dari 12,15 persen
menjadi 16,43 persen. Yang menarik, Kyle mendapati bahwa sejumlah
pengurangan biaya dapat dipertahankan setelah bisnis kembali normal.
3. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi karena
Fokus pada Efisiensi Aktiva Operasi merupakan cara untuk
meningkatkan ROI dan menciptkan suatu program intensif apabila
perusahaan yang sudah berkembang pesat kemudian ada pesaing yang
memberikan persaingan yang terlalu tajam dalam perihal penjualan yang
sangat tinggi bagi pihak pesaing. Oleh karena itu, program intensif
tersebut semula untuk mengurangi aktiva operasi yang tidak
mempengaruhi pangsa pasar.
Ilustrasi berikut menggambarkan situasi seperti permasalahan
sebagai berikut:
8
Elektronic Storage Division menikmati kemakmuran selama
tahun-tahun awal berdirinya. Pada awalnya, divisi ini mengembangkan
teknologi baru untuk data eksternal; penjualan dan pengembalian atas
investasi luar biasa tingginya. Namun, selama beberapa tahun terakhir,
pesaing berhasil mengembangkan teknologi yang berdaya saing dan
ROI divisi anjlok dari 30 persen menjadi 15 persen. Pada awalnya,
pemotongan biaya cukup membantu, tetapi saat semua pemborosan
biaya telah dihapuskan, perbaikan lebih lanjut melalui pemotongan
biaya tidak dimungkinkan lagi. Selain itu, peningkatan penjualan
tampaknya tidak dapat dicapai karena persaingan terlalu tajam.
Manajer divisi mengupayakan beberapa cara meningkatkan ROI, divisi
ini dapat mengimbangi divisi lain. Divisi berharap dapat menerima
tambahan modal untuk riset dan pengembangan.
Manajer divisi memulai suatu program intensif untuk
mengurangi aktiva operasi. Hasil terbesar diperoleh dari pengurangan
persediaan. Namun, satu pabrik ditutup karena penurunan jangka
panjang pada pangsa pasar. Melalui pengoperasian sistemm pembelian
dan pengolahan just-in-time (JIT), divisi mampu mengurangi aktivanya
tanpa mengancam pangsa pasarnya yang masih ada. Akhirnya,
pengurangan dalam aktiva operasi berati biaya operasi masih dapat
dikurangi lebih jauh. Hasil akhirnya adalah peningkaatan 50 persen
pada ROI divisi, dari 15 persen menjadi lebih dari 22 persen.
9
 Kelemahan Pengukuran ROI
Penekanan yang berlebihan pada ROI dapat menghasilkan pemikiran yang
sempit. Berikut dua aspek negatif ROI yang sering disebutkan.
1. ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan
mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan.
Cleaning Product Division berkesempatan melakukan investasi dalam dua proyek
pada tahun mendatang. Biaya yang dibutuhkan untuk stiap investasi, tingkat
pengembalian, dan ROI adalah sebagai berikut.
Proyek I Proyek II
Investasi $10.000.000 $4.000.000
Laba operasi 1.300.000 640.000
ROI 13% 16%
Saat ini,divisi menghasilkan ROI sebesar 15% dengan aktiva operasi $50.000.000 dan
laba operasi atas investasi berjalan sebesar $7.500.000 . divisi telah mendapat
persetujuan menambah investasi sebesar $15.000.000 pada investasi modal baru.
Kantor pusat perusahaan mensyaratkan semua investasi harus menghasilkan laba
paling sedikit 10% (tingkat laba ini mencerminkan biaya perusahaan uuntuk
mendapatkan modal). Setiap modal yang tidak digunakan divisi akan diiventasikan
oleh kantor pusat dan menghasilkan laba tepat 10%.
Manajer divisi mempunyai empat alternative, yaitu investasi dalam proyek I, investasi
dalam proyek II, investasi dalam proyek I dan proyek II, atau tidak melakukan
investasi pada kedua proyek. ROI divisi dihitung untuk setiap alternative.
10
Alternatif
Hanya memilih
proyek I
Hanya memilih
poyek II
Memilih kedua
proyek
Tidak memilih kedua
proyek
Laba operasi $8.800.000 $8.140.000 $9.440.000 $7.500.000
Aktiva operasi $60.000.000 $54.000.000 $64.000.000 $50.000.000
ROI 14,67% 15,07% 14,75% 15,00%
Manajer divisi memilih investasi hanya dalam II proyek karena investasi tersebut akan
meningkatkan ROI dari 15,00% menjadi 15,07%.
Meskipun mampu memaksimalkan ROI divisi, proyek II sebenarnya
membebani perolehan laba perusahaan. Jika proyek I yang dipilih, perusahaan akan
memperoleh laba $1.300.000. dengan tidak memilih proyek I, modal $1.000.000
yang diinvestasikan pada 10% hanya akan menghasilkan sebesar $1.000.000 (0,10 x
$10.000.000). Akibatnya, perhatian yang hanya ditujukan pada ROI divisi
merugikan perusahaan dalam bentuk hilangnya laba sebesar $300.000 ($1.300.000 -
$1.000.000)
2. ROI mendorong para manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek dengan
mengorbankan kepentingan jangka pendek.
Ruth Lunsford, manajer Small Tools Division, kecewa dengan kinerja divisinya
selama tiga kuartal pertama. Berdasarkan proyeksi laba kuartal keempat, ROI untuk
tahun tersebut adalah 13%,, paling tidak 2% dibawah harapan. ROI ini mungkin
tidak cukup kuat sebagai alsan pendukung bagi promosi yang diinginkannya.
Dengan sisa waktu tiga bulan, tindakan drastis harus dilakukan. Kemungkinan
meningkatkan penjualan dibukukan paling sedikit 2-3 bulan sebelumnya.
Penekananan pada kegiatan penjualan ekstra akan bermanfaat untuk kinerja tahun
berikutnya. Hal yang diperlukan adalah beberapa cara meninngkatkan kinerja tahun
ini.
11
Setelah mempertimbangkan secara hati-hati, Ruth memutuskan untuk
menempuh langkah-langkah berikut;
1. Memberhentikan lima pegawai penjualan yang menerima gaji tertinggi.
2. Memotong anggaran iklan kuartal keempat sampai 50%.
3. Menunda seluruh promosi pegawai dalam divisi selama 3bulan.
4. Mengurangi anggaran pemeliharaan sampai 75%.
5. Menggunakan bahan baku yang lebih murah untuk produksi selama kuartal keempat.
Secara keseluruhan, langkah-langkah tersebut akan mengurangi beban,
menaikkan laba, dan meningkatkan ROI menjadi sekitar 15,2%.
Meskipun tindakan Ruth bisa meningkatkan laba dan ROI dalam jangka pendek,
tindakan tersebutmengandung beberapa konsekuensi negative dalam jangka panjang.
Pemberhentian pegawai penjualan yang menerima gaji tertinggi (yang kemungkinan
adalah pegawai terbaik) dapat mengganggu kemampuan divisi untuk menghasilkan
penjualan di masa mendatang. Penjualan di masa mendatang mungkin juga akan
terganggu karena pemotongan biaya iklan dan penggunaan bahan baku yang lebih
murah. Penundaan promosi pegawai mungkin merusak moral pegawai, bahkan dapat
mengurngi produktivitas dan penjualan di masa mendatang. Akhirnya, pengurangan
biaya pemeliharaan mungkin akan meningkatkan frekuensi peralatan yang rusak dan
mengurangi usia produktif peralatan.
12
2.4 Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba
Residu
Laba Residu.
Laba Residu (residual income) adalah perbedaan antara Laba Operasi dan
pengembalian dolar minimum yang di isyaratkan atas Aktiva Operasi perusahaan.
Laba Residu = Laba Operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Aktiva Operasi
rata – rata)
Tingkat pengembalian minimum di tentukan perusahaan dan sama dengan hurdle
rate yang disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar dari nol, divisi
memperoleh lebih banyak tingkat pengembalian minimum. Jika laba residu divisi
memperoleh lebih sedikit tingkat pengembalian minimum yang di minta.
 Keunggulan Laba Residu.
Penggunaan Laba Residu mendorong para manajer untuk menerima proyek
apa pun yang menghasilkan tingkat di atas minimum.
Proyek I
Laba residu = Laba operasi – (tingkat pengambilan minimum x Aktiva operasi rata-rata)
= $1.300.000 – (0,10 x $10.000.000)
= $1.300.000 – $1.000.000
= $300.000
Proyek II
Laba Residu = Laba operasi – (tingkat pengambilan minimum x Aktiva operasi rata-rata)
= $640.000 – (0,10 x $4.000.000
= $640.000 - $400.000
 = $240.000
13
Alternatif
Hanya Memilih
Proyek I
Hanya Memilih
Proyek II
Memilih Kedua
Proyek
Tidak Memilih
Kedua Proyek
Aktiva Operasi $60.000.000 $54.000.000 $64.000.000 $50.000.000
Laba Operasi $8.800.000 $8.140.000 $9.440.000 $7.500.000
Pengembalian
minimum*
$6.000.000 $5.400.000 $6.400.000 $5.000.000
Laba Residu $2.800.000 $2.400.000 $3.040.000 $2.500.000
*0,10 x Aktiva Operasi
Seperti yang ditunjukan di atas, memilih kedua proyek menghasilkan peningkatan laba
residu yang terbesar. Penggunaan laba residu mendorong para manajer untuk menerima
proyek apa pun yang menghasilkan tingkat di atas minimum.
 Kelemahan Laba Residu.
Laba Residu, seperti halnya ROI, bisa mendorong orientasi jangka pendek. Masalah
lainnya dengan Laba Residu tidak seperti ROI, laba residu adalah ukuran absolut dari
profitabilitas. Jadi perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda
menjadi sulit karena tingkat investasinya bisa berbeda.
Divisi A Divisi B
Aktiva operasi rata-rata $15.000.000 $2.500.000
Laba operasi $1.500.000 $300.000
Pengembalian minimum ($1.200.000) ($200.000)
Laba residu $300.000 $100.000
Pengembalian Residu 2% 4%
14
Ada kecenderungan untuk menyatakan kinerja Divisi A lebih baik daripada Divisi B
karena laba residunya tiga kali lebih besar. Akan tetapi, perhatiakan bahwa Divisi A jauh
lebih besar daripada Divisi B dan memiliki aktiva enam kali lebih banyak. Salah satu cara
yang memungkinkan untuk mengoreksi kelemahan ini adalah menghitung pengembalian atas
investasi dan laba residu, serta menggunakan kedua ukuran tersebut untuk evaluasi kinerja.
Kemudian, ROI bisa digunakan untuk perbandingan antardivisi.
2.5 Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Nilai
Tambah Ekonomi
Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added – EVA) adalah laba bersih (laba
operasi dikurang pajak) dikurangi total biaya modal tahunan. Pada dasarnya, EVA adalah
laba residu dengan biaya modal sama dengan biaya modal aktual dari perusahaan (sebagai
ganti dari suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan perusahaan karena alasan
lainnya. Jika EVA positif, maka perusahaan sedang menciptakan kekayaan. Jika EVA
negatif, maka perusahaan sedang menyia-nyiakan modal.
Sebagai suatu bentuk dari laba residu, EVA adalah suatu bentuk satuan dolar, bukan
suatu tingkat presentase pengembalian. Akan tetapi, EVA juga menghasilkan tingkat
pengembalian seperti ROI karena menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian)
dengan modal yang dipakai. Inti EVA adalah penekanan pada laba bersih operasi dan biaya
aktual dari modal.
15
Celimar Company memperoleh laba bersih tahun lalu seperti yang ditunjukkan pada laporan
laba rugi berikut ini :
Penjualan $480.000
Harga Pokok Penjualan $222.000
Margin Kotor $258.000
Beban Penjualan dan Administrasi $210.000
Laba Operasi $48.000
Dikurang : Pajak Penghasilan (@30%) $14.400
Laba Bersih $33.600
Jumlah modal yang dipakai sama dengan $300.000. Biaya modal aktual Celimar Company
adalah 10%.
EVA = Laba operasi setelah pajak – (Presentase biaya modal aktual x Total modal yang dipakai)
= $33.600 – (0,10 x $300.000)
= $33.600 - $30.000
= $3.600
Lain pihak, secara khusus, pendapatan residual menggunakan suatu tingkat minimum pengembalian
yang diharapkan. Para investor menyukai EVA karena menghubungkan laba dengan jumlah sumber-
sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Sejumlah perusahaan telah dievaluasi dengan dasar
EVA. Sebagai contoh, pada tahun 2003, EVA dari General Electric adalah $5.983 juta, Wal-Mart
Stores sebesar $2.928 juta, dan Merck & Co sebesar 3.872 juta. Beberapa perusahaan besar yang
menunjukkan EVA negatif adalah IBM $8.032 juta, Verizon Communications $5.612 juta, dan
Disney Company $2.072 juuta. Beberapa perusahaan kecil juga memiliki EVA yang berbeda-beda.
Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil juga memiliki EVA yang berbeda-beda. Perusahaan-
perusahaan yang lebih kecil juga berbeda-beda dalam hal nilai tambah ekonomi mereka. Pixar positif
sebesar $31 juta, sedangkan JerBlue Airways Corp. memilik EVA negatif $15 juta.
16
 Menghitung EVA
EVA adalah laba bersih atau laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal yang
dipakai. Biaya modal yang dipakai adalah persentase aktual dari biaya modal dikali
dengan total yang dipakai. Persamaan EVA dinyatakan sebagai berikut :
EVA
=
Laba
Operasi
Setelah
Pajak
( )
 Aspek Perilaku Eva
Sejumlah perusahaan telah menemukan bahwa EVA membantu mendorong jenis
perilaku yang sesuai dari berbagai divisi dengan menunjukkan penekanan semata-
mata pada pendapatan operasi tidaklah mencukupi. Alasan yang mendasarnya adalah
EVA mengandalkan biaya modal yang sebenarnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Hansen, Dor R., Mowen, Maryanne M., Managerial Accounting, Edisi Delapan (8),
Jakarta : Salemba Empat, 2015.

More Related Content

What's hot

Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
iyandri tiluk wahyono
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
anggibert
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
vitalfrans
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Puw Elroy
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Manik Ryad
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
titikefnita
 

What's hot (20)

Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSISISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Eva dan roi
Eva dan roiEva dan roi
Eva dan roi
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 

Similar to Bab 10 evaluasi pusat investasi

Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasiKuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
r471
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpk
Hasanaha
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
arvinko
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
pangarso_adi
 
6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt
6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt
6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt
RizkyAja4
 

Similar to Bab 10 evaluasi pusat investasi (20)

EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual income
 
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasiKuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
 
Rmk7ku
Rmk7kuRmk7ku
Rmk7ku
 
Materi ke 3
Materi ke 3Materi ke 3
Materi ke 3
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4
 
80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators80+ Variabel Key performance indicators
80+ Variabel Key performance indicators
 
Akuntansi Dalam Manjemen
Akuntansi Dalam ManjemenAkuntansi Dalam Manjemen
Akuntansi Dalam Manjemen
 
Bab 7 - Analisa Rasio Profitabilitas
Bab 7 - Analisa Rasio ProfitabilitasBab 7 - Analisa Rasio Profitabilitas
Bab 7 - Analisa Rasio Profitabilitas
 
rasio-profitabilitas
rasio-profitabilitasrasio-profitabilitas
rasio-profitabilitas
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpk
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki ArdoniFormat Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxKelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
 
6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt
6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt
6. Sistem Pengendalian Manejemen.ppt
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 

Bab 10 evaluasi pusat investasi

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa unit usaha terkadang pemikiran kita fokus kepada laba yang diukur dari selisih antara pendapatan dan beban dalam unit usaha yang lain laba dapat dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Pusat tanggung jawab yang terakhir dapat kita evaluasi dengan Pusat Investasi disetujui bahwa pusat investasi adalah jenis istimewa dari pusat laba dan bukan kategori yang terpisah. Jenis aktiva yang mungkin digunakan oleh suatu pusat investasi ada banyak permasalahan yang terlibat dalam mengukur aktiva yang digunakan oleh suatu pusat laba. Oleh Karena itu, makalah ini akan membahas dengan menghitung dan menjelaskan mengenai metode yang menghubungkan laba dengan pusat investasi yang pada umumnya dievaluasi berdasarkan Tingkat Pengambilan Atas Investasi (Return On Investment-ROI), kemudian akan menjelaskan tentang Keunggulan dan Kelemahan ROI, Serta tidak ketinggalan menghitung dan menjelaskan Laba Residu dan ukuran Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added-EVA). 1.2 Tujuan Suatu tujuan penting dari suatu organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham (yaitu nilai sekarang bersih dari arus kas dimasa depan). Sangat tidak praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini guna mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha perbulanan atau kuartal. Menghitung tingkat pengembalian adalah pengukuran yang paling baik atas kinerja para manajer unit usaha. Nilai tambah ekonomis (economic value added- EVA) secara konsep lebih unggul daripada tingkat pengembalian investasi (return on investment- ROI) dalam mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI Kinerja Pusat investasi adalah Pusat pertanggungjawaban yang hasil kerjanya diukur berdasarkan laba dan jumlah investasinya dengan ukuran yang digunakan untuk mengukur hasil kerja oleh sebuah pusat laba karena pusat laba mempunyai wewenang terhadap masukan dan keluarannya laba. Dengan demikian, pusat laba sebenarnya juga merupakan pusat investasi dalam buku ini pembahasan pusat laba dan pusat investasi dilakukan secara terpisah demi mudahnya pemahaman kita terhadap pusat investasi. Pertama, kita akan membahas Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan menggunakan ROI atau berdasarkan dengan Tingkat Pengembalian atas Investasi/ROI. Tingkat Pengembalian atas Investasi atau (Return On Investment-ROI) adalah Ukuran atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah investasi dengan ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi. ROI juga dapat kita ketahui bahwa rasio laba operasi terhadap aktiva operasi rata-rata diaman ada beberapa cara untuk menentukan ROI, tetapi metode yang paling sering digunakan adalah membagi laba bersih dengan total aktiva dimana ROI dapat didefinisikan sebagai berikut: Laba Operasi (Operating Income) merupakan Pendapatan yang dikurangi biaya dari operasional normal perusahaan dimana pajak penghasilan tidak termasuk karena mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva Operasi (Operating Assets) atau Aset Operasional ialah Aset yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi seperti contoh aset ini biasanya terdiri atas kas, persediaan, piutang dagang, gedung pabrik dan peralatan. Aktiva Operasi rata-rata dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : ( )
  • 3. 3 Banyak perusahaan yang menggunakan biaya historis dan nilai buku bersih tetapi, hal yang paling penting dalam perhitungan ROI ialah memastikan metode yang diterapkan konsisten sepanjang waktu karena hal ini memungkinkan perusahaan untuk membandingkan ROI antara berbagai divisi sepanjang waktu. Seperti contoh sebuah perusahaan mempunyai dua divisi yaitu divisi A dan divisi B. DIVISI A Laba Bersih = $100.000 Apabila Investasi = $500.000 DIVISI B Laba Bersih = $200.000 Apabila Investasi = $2.000.000 ROI A ROI B 2.2 Margin dan Perputaran Rumus ROI memang sangat mudah dan cepat tetapi, dalam memerinci ROI kita juga harus memberikan informasi tambahan dalam margin dan rasio-rasio. Cara kedua ini untuk menghitung ROI dengan memisahkan rumusnya yang pertama Dengan Cara kedua rumus ROI menjadi, Margin ialah Rasio dari Laba Operasi terhadap penjualan. Maksudnya,jumlah laba operasi yang dihasilkan dari setiap dolar penjualan merupakan pernyataan bahwa hal ini merupaka penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak, dan laba. Perputaran (Turnover)ialah Rasio penjualan terhadap rata-rata aset operasional dengan membagi pendapatan penjualan dibagi aktiva operasi rata-rata. Perputaran juga menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap dolar yang di investasikan dalam aktiva operasi.
  • 4. 4 Dapat kita lihat kalau penjualan kita hapus bisa dikatakan rumus diatas merupakan rumus yang pertama pada Tingkat pengembalian atas Investasi /ROI. Hal ini menunjukkan produktivitas aktiva yang digunakan untuk menghasilkan penjualan. Ilustrasi 2A dapat menggambarkan bagaimana suatu divisi dapat mengalami perubahan tingkat perputarannya serta tingkat Pengembalian atas investasi/ ROI dalam keadaan margin terhadap penjualan untuk mampu memberikan informasi berharga kepada seorang manajer. Informasi untuk Divisi Electronics dan Divisi Medical Supplies Divisi Eletronics Divisi Medical Supplies Tahun 1 : Penjualan $30.000.000 $117.000.000 Laba Operasi $ 1.800.000 $ 3.510.000 Aktiva operasi rata-rata $10.000.000 $ 19.500.000 ROIa 18% 18% Tahun 2 : Penjualan $40.000.000 $117.000.000 Laba Operasi $ 2.000.000 $ 2.925.000 Aktiva operasi rata-rata $10.000.000 $ 19.500.000 ROIa 20% 15% Ilustrasi 2A Perbandingan Margin dan Perputaran Divisi Eletronics Divisi Medical Supplies Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Marginb 6,0% 5,0% 3,0% 2,5% Perputaranc x 3,0 x 4,0 x 6,0 x 6,0 ROI 18,0% 20,0% 18,0% 15,0% a Laba operasi dibagi aktiva operasi rata-rata
  • 5. 5 b Laba operasi dibagi penjualan c Penjualan dibagi aktiva operasi rata-rata Tampilan Ilustrasi 2A Perbandingan Kinerja Divisi dengan Menggunakan ROI Dalam Ilustrasi 2A seorang manajer dalam perhitungan margin dan perputaran untuk kedua pendekatan menghasilkan ROI dapat mempertimbangkan data yang disajikan di Ilustrasi 2A. Analisisnya Divisi Electronics mampu meningkatkan ROI- nya pada tahun 1 yang awalnya dari 18% menjadi 20% pada tahun 2 sedangkan pada Divisi Medical Suppliestidak mampu meningkatkan ROI0nya melainkan turun yang pada awalnya tahun 1 itu 18% menjadi 15% pada tahun 2. Ilutrasi 2A menggambarkan adanya perubahan rasio margin dan perputaran pada setiap divisi,sebab kedua divisi sebenarnya mengalami penurunan persentase yang sama 16,67% penurunan margin tersebut dapat dijelaskan oleh pengeluaran yang meningkat, tekanan persaingan atau yang memaksakan penurunan harga jual pada keduanya. Kesimpulan, pada dua divisi tersebut mengalami perbedaan meskipun marginnya turun, Divisi Electronics mampu meningktakan tingkat pengembaliannya karena peningkat perputaran yang lebih besar daripada penurunan margin karena pada aktiva rata-rata yang digunakan tetap sama pada Divisi Electronics meskipun penjualan meningkat $10.000.000. Sedangkan pada Divisi Medical Supllies mengalami kesedihan yang dimana tingkat perputarannya tidak berubah dan mengakibatkan ROI-nya turun. Maka, perbedaan ini lah yang tidak mampu mengatasi penurunan margin dengan Divisi Electronics. 2.3 Keunggulan dan Kelemahan Pengukuran ROI Keunggulan pengukuran ROI dapat kita ketahui tiga hasil positif dari penggunaan ROI yaitu: 1. ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat investasi.
  • 6. 6 Fokus pada Hubungan ROI dapat dijelaskan pada ilustrasi sebagai berikut : Della barnes, manajer Plastics Division. Sedang mempertimbangkan saran dari direktur pemasarannya untuk meningkatkan anggaran iklan sebesar $100.000. Direktur pemasaran yakin bahwa kenaikan ini akan mendorong hasil penjualan sebesar $200.000. Della sadar bahwa kenaikan penjualan juga akan menaikan beban . Ia menemukan bahwa kenaikan biaya variabel akan sebesar $80.000. Divisi ini juga perlu membeli mesin tambahan untuk mengatasi peningkatan produksi. Peralatan tersebut memerlukan biaya $50.000 dan menambahkan beban penyusutan sebesar $10.000 ($200.000 - $80.000 - $10.000 - $100.000) kepada laba koperasi. Saat ini, penjualan divisi adalah sebesar $2.000.000 . Beban total $1.850.000, dan laba operasi bersih sebesar $150.000 , aktiva operasi sama dengan $1.000.000. ROI : $150.000/$1.000.000 = 0,15 atau 15 persen $160.000/$1.050.000 = 0,1524 atau 15,24 persen ROI tanpa tambahan iklan adalah 15 persen; ROI dengan tambahan iklan dan investasi $50.000 adalah 15,24 persen. Karena ROI meningkat karena saran ini, Della memutuskan untuk mengizinkan peningkatan iklan. Tanpa saran tersebut, ROI berada pada “tingkat gawang (burdle rate)” saat ini. Istilah ini sering digunakan untuk menunjukan ROI minimum yang dibutuhkan untuk menerima suatu investasi. 2. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya dimana manajer harus melihat Fokus pada Efisiensi Biaya karena dalam mengidentifikasi aktivitas yang ada dalam perusahaan manajer perlu untuk mempertahankan perusahaan dalam kondisi apapun.
  • 7. 7 Ilustrasi berikut menggambarkan kondisi perusahaan yang resesi ekonomi perusahaan tersebut telah mengganggu kinerja divisinyayaitu sebagai berikut: Kyle Chugg, manajer Turner’s Battery Division, kesal ketika mengkaji proyeksi-proyeksi pada semester kedua dari tahun fiskal berjalan. Resesi ekonomi telah mengganggu kinerja divisinya. Penambahan proyeksi laba operasi sebesar $200.000 pada laba operasi aktual semester pertama menghasilkan proyeksi laba tahunan sebesar $425.000 selanjutnya, Kyle membagi proyeksi laba operasi dengan aktiva operasi rata-rata divisi untuk mendapatkan proyeksi ROI sebesar 12,15 persen. “Ini sangat buruk,” gumam Kyle, “ROI kita tahun lalu adalah 16 persen. Saya melihat keburukan beberapa tahun lagi di masa mendatang sebelum bisnis kembali normal, saya harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki kinerja kerja kita”. Kyle memerintahkan semua manajer operasional untuk mengidentifikasi dan menghapus semua aktivitas yang tidak bernilai tambah. Hasilnya, manajer-manajer dengan jenjang lebih rendah menemukan cara mengurangi biaya sampai $150.000 selama semester kedua. Pengurangan ini meningkatkan laba operasi tahunan dari $425.000 menjadi $575.000 yang meningkatkan ROI dari 12,15 persen menjadi 16,43 persen. Yang menarik, Kyle mendapati bahwa sejumlah pengurangan biaya dapat dipertahankan setelah bisnis kembali normal. 3. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi karena Fokus pada Efisiensi Aktiva Operasi merupakan cara untuk meningkatkan ROI dan menciptkan suatu program intensif apabila perusahaan yang sudah berkembang pesat kemudian ada pesaing yang memberikan persaingan yang terlalu tajam dalam perihal penjualan yang sangat tinggi bagi pihak pesaing. Oleh karena itu, program intensif tersebut semula untuk mengurangi aktiva operasi yang tidak mempengaruhi pangsa pasar. Ilustrasi berikut menggambarkan situasi seperti permasalahan sebagai berikut:
  • 8. 8 Elektronic Storage Division menikmati kemakmuran selama tahun-tahun awal berdirinya. Pada awalnya, divisi ini mengembangkan teknologi baru untuk data eksternal; penjualan dan pengembalian atas investasi luar biasa tingginya. Namun, selama beberapa tahun terakhir, pesaing berhasil mengembangkan teknologi yang berdaya saing dan ROI divisi anjlok dari 30 persen menjadi 15 persen. Pada awalnya, pemotongan biaya cukup membantu, tetapi saat semua pemborosan biaya telah dihapuskan, perbaikan lebih lanjut melalui pemotongan biaya tidak dimungkinkan lagi. Selain itu, peningkatan penjualan tampaknya tidak dapat dicapai karena persaingan terlalu tajam. Manajer divisi mengupayakan beberapa cara meningkatkan ROI, divisi ini dapat mengimbangi divisi lain. Divisi berharap dapat menerima tambahan modal untuk riset dan pengembangan. Manajer divisi memulai suatu program intensif untuk mengurangi aktiva operasi. Hasil terbesar diperoleh dari pengurangan persediaan. Namun, satu pabrik ditutup karena penurunan jangka panjang pada pangsa pasar. Melalui pengoperasian sistemm pembelian dan pengolahan just-in-time (JIT), divisi mampu mengurangi aktivanya tanpa mengancam pangsa pasarnya yang masih ada. Akhirnya, pengurangan dalam aktiva operasi berati biaya operasi masih dapat dikurangi lebih jauh. Hasil akhirnya adalah peningkaatan 50 persen pada ROI divisi, dari 15 persen menjadi lebih dari 22 persen.
  • 9. 9  Kelemahan Pengukuran ROI Penekanan yang berlebihan pada ROI dapat menghasilkan pemikiran yang sempit. Berikut dua aspek negatif ROI yang sering disebutkan. 1. ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan. Cleaning Product Division berkesempatan melakukan investasi dalam dua proyek pada tahun mendatang. Biaya yang dibutuhkan untuk stiap investasi, tingkat pengembalian, dan ROI adalah sebagai berikut. Proyek I Proyek II Investasi $10.000.000 $4.000.000 Laba operasi 1.300.000 640.000 ROI 13% 16% Saat ini,divisi menghasilkan ROI sebesar 15% dengan aktiva operasi $50.000.000 dan laba operasi atas investasi berjalan sebesar $7.500.000 . divisi telah mendapat persetujuan menambah investasi sebesar $15.000.000 pada investasi modal baru. Kantor pusat perusahaan mensyaratkan semua investasi harus menghasilkan laba paling sedikit 10% (tingkat laba ini mencerminkan biaya perusahaan uuntuk mendapatkan modal). Setiap modal yang tidak digunakan divisi akan diiventasikan oleh kantor pusat dan menghasilkan laba tepat 10%. Manajer divisi mempunyai empat alternative, yaitu investasi dalam proyek I, investasi dalam proyek II, investasi dalam proyek I dan proyek II, atau tidak melakukan investasi pada kedua proyek. ROI divisi dihitung untuk setiap alternative.
  • 10. 10 Alternatif Hanya memilih proyek I Hanya memilih poyek II Memilih kedua proyek Tidak memilih kedua proyek Laba operasi $8.800.000 $8.140.000 $9.440.000 $7.500.000 Aktiva operasi $60.000.000 $54.000.000 $64.000.000 $50.000.000 ROI 14,67% 15,07% 14,75% 15,00% Manajer divisi memilih investasi hanya dalam II proyek karena investasi tersebut akan meningkatkan ROI dari 15,00% menjadi 15,07%. Meskipun mampu memaksimalkan ROI divisi, proyek II sebenarnya membebani perolehan laba perusahaan. Jika proyek I yang dipilih, perusahaan akan memperoleh laba $1.300.000. dengan tidak memilih proyek I, modal $1.000.000 yang diinvestasikan pada 10% hanya akan menghasilkan sebesar $1.000.000 (0,10 x $10.000.000). Akibatnya, perhatian yang hanya ditujukan pada ROI divisi merugikan perusahaan dalam bentuk hilangnya laba sebesar $300.000 ($1.300.000 - $1.000.000) 2. ROI mendorong para manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka pendek. Ruth Lunsford, manajer Small Tools Division, kecewa dengan kinerja divisinya selama tiga kuartal pertama. Berdasarkan proyeksi laba kuartal keempat, ROI untuk tahun tersebut adalah 13%,, paling tidak 2% dibawah harapan. ROI ini mungkin tidak cukup kuat sebagai alsan pendukung bagi promosi yang diinginkannya. Dengan sisa waktu tiga bulan, tindakan drastis harus dilakukan. Kemungkinan meningkatkan penjualan dibukukan paling sedikit 2-3 bulan sebelumnya. Penekananan pada kegiatan penjualan ekstra akan bermanfaat untuk kinerja tahun berikutnya. Hal yang diperlukan adalah beberapa cara meninngkatkan kinerja tahun ini.
  • 11. 11 Setelah mempertimbangkan secara hati-hati, Ruth memutuskan untuk menempuh langkah-langkah berikut; 1. Memberhentikan lima pegawai penjualan yang menerima gaji tertinggi. 2. Memotong anggaran iklan kuartal keempat sampai 50%. 3. Menunda seluruh promosi pegawai dalam divisi selama 3bulan. 4. Mengurangi anggaran pemeliharaan sampai 75%. 5. Menggunakan bahan baku yang lebih murah untuk produksi selama kuartal keempat. Secara keseluruhan, langkah-langkah tersebut akan mengurangi beban, menaikkan laba, dan meningkatkan ROI menjadi sekitar 15,2%. Meskipun tindakan Ruth bisa meningkatkan laba dan ROI dalam jangka pendek, tindakan tersebutmengandung beberapa konsekuensi negative dalam jangka panjang. Pemberhentian pegawai penjualan yang menerima gaji tertinggi (yang kemungkinan adalah pegawai terbaik) dapat mengganggu kemampuan divisi untuk menghasilkan penjualan di masa mendatang. Penjualan di masa mendatang mungkin juga akan terganggu karena pemotongan biaya iklan dan penggunaan bahan baku yang lebih murah. Penundaan promosi pegawai mungkin merusak moral pegawai, bahkan dapat mengurngi produktivitas dan penjualan di masa mendatang. Akhirnya, pengurangan biaya pemeliharaan mungkin akan meningkatkan frekuensi peralatan yang rusak dan mengurangi usia produktif peralatan.
  • 12. 12 2.4 Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba Residu Laba Residu. Laba Residu (residual income) adalah perbedaan antara Laba Operasi dan pengembalian dolar minimum yang di isyaratkan atas Aktiva Operasi perusahaan. Laba Residu = Laba Operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Aktiva Operasi rata – rata) Tingkat pengembalian minimum di tentukan perusahaan dan sama dengan hurdle rate yang disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar dari nol, divisi memperoleh lebih banyak tingkat pengembalian minimum. Jika laba residu divisi memperoleh lebih sedikit tingkat pengembalian minimum yang di minta.  Keunggulan Laba Residu. Penggunaan Laba Residu mendorong para manajer untuk menerima proyek apa pun yang menghasilkan tingkat di atas minimum. Proyek I Laba residu = Laba operasi – (tingkat pengambilan minimum x Aktiva operasi rata-rata) = $1.300.000 – (0,10 x $10.000.000) = $1.300.000 – $1.000.000 = $300.000 Proyek II Laba Residu = Laba operasi – (tingkat pengambilan minimum x Aktiva operasi rata-rata) = $640.000 – (0,10 x $4.000.000 = $640.000 - $400.000 = $240.000
  • 13. 13 Alternatif Hanya Memilih Proyek I Hanya Memilih Proyek II Memilih Kedua Proyek Tidak Memilih Kedua Proyek Aktiva Operasi $60.000.000 $54.000.000 $64.000.000 $50.000.000 Laba Operasi $8.800.000 $8.140.000 $9.440.000 $7.500.000 Pengembalian minimum* $6.000.000 $5.400.000 $6.400.000 $5.000.000 Laba Residu $2.800.000 $2.400.000 $3.040.000 $2.500.000 *0,10 x Aktiva Operasi Seperti yang ditunjukan di atas, memilih kedua proyek menghasilkan peningkatan laba residu yang terbesar. Penggunaan laba residu mendorong para manajer untuk menerima proyek apa pun yang menghasilkan tingkat di atas minimum.  Kelemahan Laba Residu. Laba Residu, seperti halnya ROI, bisa mendorong orientasi jangka pendek. Masalah lainnya dengan Laba Residu tidak seperti ROI, laba residu adalah ukuran absolut dari profitabilitas. Jadi perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda menjadi sulit karena tingkat investasinya bisa berbeda. Divisi A Divisi B Aktiva operasi rata-rata $15.000.000 $2.500.000 Laba operasi $1.500.000 $300.000 Pengembalian minimum ($1.200.000) ($200.000) Laba residu $300.000 $100.000 Pengembalian Residu 2% 4%
  • 14. 14 Ada kecenderungan untuk menyatakan kinerja Divisi A lebih baik daripada Divisi B karena laba residunya tiga kali lebih besar. Akan tetapi, perhatiakan bahwa Divisi A jauh lebih besar daripada Divisi B dan memiliki aktiva enam kali lebih banyak. Salah satu cara yang memungkinkan untuk mengoreksi kelemahan ini adalah menghitung pengembalian atas investasi dan laba residu, serta menggunakan kedua ukuran tersebut untuk evaluasi kinerja. Kemudian, ROI bisa digunakan untuk perbandingan antardivisi. 2.5 Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Nilai Tambah Ekonomi Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added – EVA) adalah laba bersih (laba operasi dikurang pajak) dikurangi total biaya modal tahunan. Pada dasarnya, EVA adalah laba residu dengan biaya modal sama dengan biaya modal aktual dari perusahaan (sebagai ganti dari suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan perusahaan karena alasan lainnya. Jika EVA positif, maka perusahaan sedang menciptakan kekayaan. Jika EVA negatif, maka perusahaan sedang menyia-nyiakan modal. Sebagai suatu bentuk dari laba residu, EVA adalah suatu bentuk satuan dolar, bukan suatu tingkat presentase pengembalian. Akan tetapi, EVA juga menghasilkan tingkat pengembalian seperti ROI karena menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian) dengan modal yang dipakai. Inti EVA adalah penekanan pada laba bersih operasi dan biaya aktual dari modal.
  • 15. 15 Celimar Company memperoleh laba bersih tahun lalu seperti yang ditunjukkan pada laporan laba rugi berikut ini : Penjualan $480.000 Harga Pokok Penjualan $222.000 Margin Kotor $258.000 Beban Penjualan dan Administrasi $210.000 Laba Operasi $48.000 Dikurang : Pajak Penghasilan (@30%) $14.400 Laba Bersih $33.600 Jumlah modal yang dipakai sama dengan $300.000. Biaya modal aktual Celimar Company adalah 10%. EVA = Laba operasi setelah pajak – (Presentase biaya modal aktual x Total modal yang dipakai) = $33.600 – (0,10 x $300.000) = $33.600 - $30.000 = $3.600 Lain pihak, secara khusus, pendapatan residual menggunakan suatu tingkat minimum pengembalian yang diharapkan. Para investor menyukai EVA karena menghubungkan laba dengan jumlah sumber- sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Sejumlah perusahaan telah dievaluasi dengan dasar EVA. Sebagai contoh, pada tahun 2003, EVA dari General Electric adalah $5.983 juta, Wal-Mart Stores sebesar $2.928 juta, dan Merck & Co sebesar 3.872 juta. Beberapa perusahaan besar yang menunjukkan EVA negatif adalah IBM $8.032 juta, Verizon Communications $5.612 juta, dan Disney Company $2.072 juuta. Beberapa perusahaan kecil juga memiliki EVA yang berbeda-beda. Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil juga memiliki EVA yang berbeda-beda. Perusahaan- perusahaan yang lebih kecil juga berbeda-beda dalam hal nilai tambah ekonomi mereka. Pixar positif sebesar $31 juta, sedangkan JerBlue Airways Corp. memilik EVA negatif $15 juta.
  • 16. 16  Menghitung EVA EVA adalah laba bersih atau laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal yang dipakai. Biaya modal yang dipakai adalah persentase aktual dari biaya modal dikali dengan total yang dipakai. Persamaan EVA dinyatakan sebagai berikut : EVA = Laba Operasi Setelah Pajak ( )  Aspek Perilaku Eva Sejumlah perusahaan telah menemukan bahwa EVA membantu mendorong jenis perilaku yang sesuai dari berbagai divisi dengan menunjukkan penekanan semata- mata pada pendapatan operasi tidaklah mencukupi. Alasan yang mendasarnya adalah EVA mengandalkan biaya modal yang sebenarnya.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA 1. Hansen, Dor R., Mowen, Maryanne M., Managerial Accounting, Edisi Delapan (8), Jakarta : Salemba Empat, 2015.