Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan histologi dari struktur mata dan kelopak mata, meliputi tiga lapisan dinding bola mata, kornea, tunika vaskulosa, retina, pembuluh darah mata, humor mata, dan konjungtiva serta kelenjar lakrimal dan kelopak mata.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi hidung sebagai indera penciuman. Hidung terdiri atas hidung luar, hidung dalam, dan sinus paranasal yang dilapisi selaput lendir. Serabut saraf olfaktori di hidung dalam dapat mendeteksi aroma dan mengirimkan sinyal ke otak untuk ditafsirkan. Gangguan pada hidung dapat menyebabkan kelainan seperti anosmia, hiposmia, dan disosmia.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi taste buds dalam pengecapan, jenis rasa yang dapat dirasakan oleh manusia, proses terjadinya sensasi pengecapan, dan bagian-bagian lidah yang memiliki taste buds.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi hidung sebagai indera penciuman. Hidung terdiri atas hidung luar, hidung dalam, dan sinus paranasal yang dilapisi selaput lendir. Serabut saraf olfaktori di hidung dalam dapat mendeteksi aroma dan mengirimkan sinyal ke otak untuk ditafsirkan. Gangguan pada hidung dapat menyebabkan kelainan seperti anosmia, hiposmia, dan disosmia.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi taste buds dalam pengecapan, jenis rasa yang dapat dirasakan oleh manusia, proses terjadinya sensasi pengecapan, dan bagian-bagian lidah yang memiliki taste buds.
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pendengaran dan keseimbangan pada telinga. Sistem pendengaran terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam, dimana gelombang bunyi ditransmisikan melalui membran timpani, tulang pendengaran, dan koklea untuk mengaktifkan sel-sel rambut dan saraf auditorius. Sistem keseimbangan mendeteksi gerakan kepala melalui kanal semicirkularis dan otolit. Informasi dikirim ke p
Dokumen tersebut membahas tentang neurofisiologi dasar sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem kompleks yang terdiri dari komponen sensorik, integrasi, dan motorik. Neuron adalah unit dasar sistem saraf yang berperan dalam transmisi impuls saraf melalui potensial aksi. Sinaps merupakan penghubung antara neuron yang melakukan komunikasi melalui neurotransmiter. Berbagai faktor mempengaruhi kecepatan konduksi impuls saraf.
Buku ajar ini membahas osteologi untuk program diploma radiodiagnostik. Buku ini menjelaskan anatomi tulang-tulang tubuh termasuk istilah-istilah osteologi dan jenis-jenis sendi. Materi pembelajaran meliputi anatomi tulang-tulang ekstremitas atas seperti tulang clavicula, scapula, dan sendi-sendi pada gelang bahu."
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
This document describes the structure and components of the kidney in three sentences or less. It discusses the main structures of the nephron including the glomerulus, proximal and distal tubules, loop of Henle, and collecting duct. It also mentions other structures like the renal corpuscle, juxtaglomerular apparatus, renal medulla, renal pelvis, ureter, bladder, and urethra.
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
The document summarizes key structures and functions of the eye. It describes the three layers of the eye - outer sclera, middle choroid and vascular layer, and inner retina. It provides details on structures in each layer like the cornea, iris, ciliary body, aqueous humor, and lens. Diagrams are included to illustrate the anatomical relationships between different ocular tissues.
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pendengaran dan keseimbangan pada telinga. Sistem pendengaran terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam, dimana gelombang bunyi ditransmisikan melalui membran timpani, tulang pendengaran, dan koklea untuk mengaktifkan sel-sel rambut dan saraf auditorius. Sistem keseimbangan mendeteksi gerakan kepala melalui kanal semicirkularis dan otolit. Informasi dikirim ke p
Dokumen tersebut membahas tentang neurofisiologi dasar sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem kompleks yang terdiri dari komponen sensorik, integrasi, dan motorik. Neuron adalah unit dasar sistem saraf yang berperan dalam transmisi impuls saraf melalui potensial aksi. Sinaps merupakan penghubung antara neuron yang melakukan komunikasi melalui neurotransmiter. Berbagai faktor mempengaruhi kecepatan konduksi impuls saraf.
Buku ajar ini membahas osteologi untuk program diploma radiodiagnostik. Buku ini menjelaskan anatomi tulang-tulang tubuh termasuk istilah-istilah osteologi dan jenis-jenis sendi. Materi pembelajaran meliputi anatomi tulang-tulang ekstremitas atas seperti tulang clavicula, scapula, dan sendi-sendi pada gelang bahu."
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
This document describes the structure and components of the kidney in three sentences or less. It discusses the main structures of the nephron including the glomerulus, proximal and distal tubules, loop of Henle, and collecting duct. It also mentions other structures like the renal corpuscle, juxtaglomerular apparatus, renal medulla, renal pelvis, ureter, bladder, and urethra.
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
The document summarizes key structures and functions of the eye. It describes the three layers of the eye - outer sclera, middle choroid and vascular layer, and inner retina. It provides details on structures in each layer like the cornea, iris, ciliary body, aqueous humor, and lens. Diagrams are included to illustrate the anatomical relationships between different ocular tissues.
Dokumen ini membahas tentang sistem indra pada manusia. Terdapat 5 alat indra utama yaitu mata (indra penglihatan), telinga (indra pendengaran), kulit (indra peraba), hidung (indra pembau), dan lidah (indra pengecap). Setiap indra mempunyai organ khusus dan proses yang berbeda-beda dalam menerima rangsangan dan mengirimkannya ke otak.
Dokumen tersebut membahas tentang telinga manusia yang terdiri dari bagian eksterna dan internal. Bagian eksterna terdiri dari pinna dan meatus acusticus externus, sedangkan bagian internal terdiri dari cavity tympanica, tulang telinga kecil, dan organum vestibulococleare.
Retardasi mental adalah gangguan perkembangan jiwa yang ditandai dengan terjadinya keterlambatan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Retardasi mental dibedakan menjadi ringan, sedang, berat, dan sangat berat berdasarkan kisaran IQ dan tingkat keterampilan yang dapat dicapai. Sebagian besar kasus retardasi mental disebabkan oleh etiologi organik.
Anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalispdpermata999
Teks tersebut merangkum anatomi dan fisiologi aparatus lakrimalis serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem sekresi, distribusi, dan ekskresi air mata. Secara singkat, teks tersebut membahas tentang produksi dan aliran air mata oleh kelenjar lakrimal, saluran, dan ekskresi melalui hidung. Juga dibahas gangguan seperti alacrima, hipersekresi, dan sindrom mata kering yang dapat terjadi pada sistem terse
Virus memiliki ukuran kecil, genom DNA atau RNA, dan hanya dapat bereplikasi di dalam sel hidup. Struktur virus terdiri atas kapsid, nukleokapsid, dan komposisi protein, asam nukleat, lipid, dan karbohidrat. Virus dapat menyebabkan penyakit dengan masuk ke dalam sel inang dan mereplikasi. Terapi antivirus seperti analog nukleosida dan inhibitor enzim virus dapat menghambat replikasi virus.
Perubahan anatomik fisiologik pada wanita hamil[hj d]fikri asyura
Perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi pada wanita hamil meliputi:
1. Pembesaran uterus dan organ-organ lain seperti payudara dan ovarium
2. Peningkatan sirkulasi darah, kebutuhan oksigen, laju metabolisme, dan berat badan
3. Perubahan pada kulit, sistem pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh
Dokumen tersebut membahas tentang empati dan perbedaan dengan simpati. Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dengan cara berimajinasi menjadi orang tersebut, sedangkan simpati hanya memperhatikan penderitaan orang lain tanpa harus merasakannya. Dokumen juga menjelaskan cara mengembangkan empati dengan mengasumsikan perbedaan, mengenali diri, menunda diri, dan melakukan imajinasi terbimbing.
Mikologi mempelajari jamur (fungi). Mikologi kedokteran mempelajari jamur penyebab penyakit pada manusia. Jamur hidup sebagai parasit atau saprofit, berreproduksi secara aseksual dan seksual, dan dapat menyebabkan berbagai penyakit kulit seperti tinea. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan klinis, mikroskopis, dan biakan.
hemoglobin dan mioglobin (modul biologi molekular)fikri asyura
Protein hemoglobin dan mioglobin berperan penting dalam transportasi dan penyimpanan oksigen. Hemoglobin merupakan protein tetramerik yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan membawa karbon dioksida serta ion hidrogen kembali, sementara mioglobin adalah protein monomerik yang menyimpan oksigen di otot. Kedua protein ini memiliki struktur sekunder dan tersier yang serupa namun berbeda dalam interaksinya dengan oksigen, di mana hemoglobin berinteraksi secara ko
Teks tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem penglihatan. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan tentang organ-organ utama mata seperti kornea, iris, lensa, retina beserta fungsinya dalam menerima cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak. Teks tersebut juga menjelaskan tentang anatomi dan peran kanal Schlemm dan otot siliaris dalam sirkulasi cairan mata.
Alat bantu mata, kelenjar lakrimalis, konjungtiva, muskulus okuli, kornea, sklera, tunika vaskulosa okuli, dan retina merupakan bagian-bagian utama mata beserta fungsinya.
Alat bantu mata, kelenjar lakrimalis, konjungtiva, muskulus okuli, kornea, sklera, tunika vaskulosa okuli, dan retina merupakan bagian-bagian utama mata beserta fungsinya.
Mata terdiri dari tiga lapisan yang membungkus cairan. Lapisan luar adalah sklera dan kornea, lapisan tengah adalah koroid dan iris, sedangkan lapisan dalam adalah retina. Struktur mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina melalui kornea, lensa, dan humor vitreus untuk menghasilkan impuls saraf ke otak.
1. Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem penglihatan manusia, termasuk anatomi kornea, lensa, vitreus, dan proses fototransduksi di retina. Juga dibahas tentang jalur saraf optik menuju korteks visual.
Epitel merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh dan organ. Terdiri dari dua jenis utama yaitu epitel penutup dan pelapis serta epitel glandular. Epitel penutup dan pelapis terdiri dari delapan jenis berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk selnya, sedangkan epitel glandular terbagi menjadi kelenjar eksokrin dan endokrin.
Mata manusia memiliki struktur yang kompleks untuk memungkinkan penglihatan. Terdiri dari kornea, iris, lensa, retina dan saraf optik. Kelopak mata, bulu mata dan cairan mata melindungi dan membantu fungsi penglihatan.
Tinjauan pustaka ini membahas tentang ektropion sikatrik yang merupakan salah satu jenis ektropion yang disebabkan oleh pemendekan lamella anterior akibat adanya skar atau jaringan parut pada kulit dan jaringan subkutan kelopak mata. Tinjauan ini menjelaskan anatomi, definisi, epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis banding, diagnosis, penanganan, prognosis dan komplikasi dari kondis
Similar to histologi mata (modul organ sensoris) (20)
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang transfusi darah dan reaksi transfusi. Terdapat beberapa komponen darah yang dapat ditransfusikan seperti eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma. Reaksi transfusi dapat terjadi secara imunologis maupun non-imunologis, dengan manifestasi yang bervariasi dari ringan hingga fatal. Pencegahan dan penatalaksanaan reaksi transfusi perlu dilakukan.
Dokumen tersebut membahas toksoplasmosis, termasuk siklus hidup parasit Toxoplasma gondii, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya pada berbagai kondisi seperti infeksi akut, infeksi kongenital, dan pasien imunokompromais."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies, termasuk penyebabnya (virus rabies), gejalanya, diagnosis, pemeriksaan laboratorium, pengobatannya, dan pencegahannya. Penyakit ini sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Vaksinasi merupakan cara utama untuk mencegah penularan penyakit ini.
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi karditis, artritis, dan korea. Diagnosa didasarkan pada kriteria Jones yang memerlukan bukti infeksi streptokokus dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi antibiotik untuk menghilangkan infeksi streptokokus dan obat antiinflamasi untuk m
Dokumen ini membahas tentang askariasis, infeksi cacing Ascaris lumbricoides. Cacing dewasa hidup di usus halus manusia dan bertelur, telur tersebar lewat kontaminasi makanan atau air minum. Siklus hidupnya meliputi telur, larva yang bermigrasi, dan cacing dewasa di usus. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga gangguan pencernaan, infeksi paru, atau komplikasi lain. Diagnosa didasarkan p
Ankylostomiasis disebabkan oleh cacing tambang yang menginfeksi usus halus manusia. Cacing betina mengeluarkan telur yang menjadi larva di lingkungan basah dan hangat sebelum menginfeksi manusia melalui kulit atau mulut. Gejalanya bervariasi mulai dari ruam kulit hingga anemia berat tergantung jumlah cacing dewasa. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing dalam tinja dan pengobatan spesifik menggunakan obat-
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. DINDING BOLA MATA TERDIRI ATAS 3
LAPISAN
1. LAPISAN LUAR ( TUNIKA FIBROSA )
2. LAPISAN TENGAH ( TUNIKA VASKULOSA )
3. LAPISAN DALAM ( RETINA )
4.
5. TERDIRI ATAS : SKLERA DAN KORNEA
1. SKLERA
ADALAH LAPISAN LUAR BOLA MATA MULAI DARI
POSTERIOR SAMPAI KELIMBUS
Mikroskopis :
Jaringan ikat padat fibrosa yang terdiri atas serat
kolagen , elastis dan sel fibroblas
Ada 3 lapisan : episklera
sklera sejati
lamina fuska
6. EPISKLERA
ADALAH JAR IK LONGGAR YANG TERDAPAT
CELAH BERISI CAIRAN LIMFE YG DISEBUT
RUANG EPISKLERA ( DARI TENON ). BAGIAN
INI DILIPUTI JAR IKAT PADAT SEBAGAI
SELUBUNG FASCIA BOLA MATA ( KAPSUL
TENON )
SKLERA SEJATI
TERSUSUN DARI BERKAS KOLAGEN PADAT
LAMINA FUSCA
PERALIHAN SKLERA DAN KOROID, tdd SERAT
KOL DAN ELASTIS HALUS, FIBROBLAS DAN SEL
PIGMEN LAMINA SUPRAKOROID
7. Kearah depan sklera melanjutkan diri
sebagai kornea
Batas sklera dan kornea ini disebut
limbus
Pada limbus ini terdapat sinus
venosus sklera yang disebut canal
Schlemm
Sklera menipis pada pada tempat
keluarnya n. optikus disebut lamina
cribrosa
8. 2. KORNEA
MERUPAKAN LAPISAN TRANSPARAN DAN
AVASKULER, PEMBULUH LIMFE (-)
TERDIRI ATAS 5 LAPISAN
a. EPITEL
b. MEMBRAN BOWMAN
c. SUBSTANSI PROPIA/STROMA
d. MEMBRAN DESCEMET
e. ENDOTEL
9. a. EPITEL
TDD EPITEL BERLAPIS GEPENG TAK BERTANDUK ,
SAMA TEBAL TIDAK MEMILIKI PAPILA, BERFUNGSI
SEBAGAI PROTEKSI,DAYA REGENERASI BESAR
TERUTAMA BILA TERJADI KERUSAKAN
b. MEMBRAN BOWMAN
TAMPAK HOMOGEN TIDAK BERSTRUKTUR,
MERUPAKAN MODIFIKASI MEMBRANA BASALIS
EPITEL YG BERASAL DARI KONDENSASI SUBSTANSI
PROPIA
SEBAGAI PELINDUNG TERHADAP TRAUMA DAN
INFEKSI
10. c. SUBSTANSI PROPIA/STROMA
STROMA KORNEA MERUPAKAN LAPISAN
UTAMA KORNEA KIRA-KIRA 90% DARI
SELURUH TEBAL KORNEA
MIKROSK : BERKAS KOLAGEN SEJAJAR DALAM
SUBSTANSI DASAR MUKOPROTEIN, BERKAS
KOLAGEN YG TERATUR MENYEBABKAN
KORNEA TRANSPARAN DAN INDEKS REFRAKSI
ANTAR SERAT SAMA, SEL-SEL FIBROBLAS
PADA STROMA KORNEA INI DISEBUT
KERATOSIT ATAU corneal corpuscle
11. d. MEMBRAN DESCEMET
MERUPAKAN MEMBRANA BASALIS POSTERIOR,
HOMOGEN, LEBIH TIPIS DARI M. BOWMAN
BERFUNGSI PROTEKSI TERJADINYA PERFORASI
e. ENDOTEL
LAPISAN ENDOTEL INI BERHUBUNGAN
LANGSUNG DENGAN HUMOR AKUEUS DARI
KAMERA OKULI ANTERIOR
LIMBUS KORNEA MERUPAKAN PERALIHAN
KORNEA DAN SKLERA , BERISI PEMBULUH
DARAH UTK NUTRISI KORNEA
12.
13. TUNIKA VASKULOSA ( UVEA ) INI MELAPISI 2/3
POSTERIOR MATA
DITANDAI >>> PEMB DARAH, SEL PIGMEN
TDD DARI 3 BAGIAN :
a. KOROID
b. KORPUS SILIARIS
c. IRIS
14. a. KOROID
MERUPAKAN T. VASKULOSA YG MELIPUTI 2/3
POSTERIOR MATA, LAPISAN BERPIGMEN YANG
SANGAT VASKULER
TERDIRI DARI 4 LAPISAN :
- SUPRA KOROID ( EPIKOROID )
- LAPISAN PEMBULUH ( VASKULER )
- KORIOKAPIELER
- LAMINA VITREA ( MEMBRAN BRUCH )
15. LAPISAN SUPRAKOROID
SERAT ELASTIS,KOLAGEN,
MELANOBLAST/CHROMATOPHORES
- LAPISAN PEMBULUH DARAH SEBELAH LUAR
( HALLER ),LAPISAN DALAM (SATTLE ),
- LAPISAN KORIOKAPILER MEMBERI MAKAN
RETINA
- LAMINA VITREA ( MEMBR. BRUCH )
SEMIPERMIABEL TERHADAP ELEKTROLIT
UNTUK RESEPTOR CAHAYA
16. B. KORPUS CILIARIS
MERUPAKAN ANTERIOR DARI LAPISAN
KOROID YG MENEBAL, BERBENTUK
LINGKARAN PADA BAGIAN DALAM SKLERA
MENGANDUNG SEL PIGMEN DAN PEMBULUH
DARAH
TERDAPAT 70-80 PROC. CILIARIS SEBAGAI
LIPATAN2 TIDAK TERATUR DENGAN
TONJOLAN RADIER
LIG. SUSPENSORIUM ( ZONULA ZINII) LENSA
MELEKAT PADA ALUR ATR PROSESUS CILIARIS
17. PROSESUS CILIARIS MENGHASILKAN HUMOR
AKUEUS
MASA UTAMA KORPUS SILIARIS ADALAH
JARINGAN VASKULER, JARINGAN IKAT DAN
OTOT POLOS ( MUSKULUS SILIARIS )
MUSKULUS SILIARIS BERFUNGSI UNTUK
AKOMODASI , MENGATUR PERUBAHAN
BENTUK LENSA MELALUI LIG. SUSPENSORIUM
UNTUK MEMUNNGKINKAN MATA MELIHAT
OBJEK PADA BERBAGAI JARAK
Untuk membuka canal schlem
18.
19.
20. c. IRIS
MERUPAKAN LANJUTAN DARI LAPISAN
KOROID YG MEMBENTUK DIAFRAGMA LENSA.
PINGGIRNYA MENYATU DENGAN KORPUS
CILIARIS. BAGIAN TENGAH IRIS TERDAPAT
LOBANG YANG DISEBUT PUPIL
STROMA IRTIS MENGANDUNG : JILONGGAR , SEL
PIGMEN, PEMBULUH DARAH DAN OTOT POLOS
21.
22. POSTERIOR IRIS DILAPISI
2 LAPIS EPITEL PIGMEN
DAN MERUPAKAN
LANJUTAN RETINA
YAITU PARS IRIDIKA
PADA IRIS TERDAPAT 2
OTOT POLOS
- M SFINGTER PUPIL
- M. DILATOR PUPIL
23. TERDIRI ATAS 3 BAGIAN :
1. PARS OPTIKA
2. PARS SILIARIS
3. PARS IRIDICA
TERSUSUN ATAS 10 LAPISAN :
1. LAPISAN SEL PIGMEN
2. LAPISAN ROD DAN CONE CELL
3. MEMBRAN LIMITAN LUAR
4. LAPISAN INTI LUAR
5. LAPISAN PLEKSIFORM LUAR
6. LAPISAN INTI DALAM
24. 7. LAPISAN PLEKSIFORM dalam
8. LAPISAN SEL GANGLION
9. LAPISAN SERAT SARAF
10.MEMBRAN LIMITAN INTERNA
25.
26. Lapisan pigmen
mengandung pigmen melanin
. Lapisan sel rod dan cone
merupakan sel fotoreseptor
. Membran limitan ekterna
sebagai saringan yang dibentuk serat Muller
. Lapisan inti luar
tdd dari gabungan badan dan inti sel rod dan
cone yang tersusun rapat
27. Lapisan pleksiform luar
Tersusun atas serat syaraf yang membentuk
pleksus, dimana akson dari sel rod dan cone
membentuk synaps dengan dendrit sel
bipolar dan sel horizontal
. Lapisan inti dalam
tersusun dari badan dan inti sel 3 jenis
neuron yaitu : neuron bipolar, neuron
horizontal dan sel amakrin
28. Lapisan pleksiform dalam
tersusun dari serat syaraf yang mengadakan
sinaps, dimana akson sel bipolar bersinaps
dengan dendrit sel ganglion, yang kedua
cabang ini bersinaps dengan juluran sel
amakrin
. Lapisan ganglion
dibentuk oleh sel ganglion besar dan sel
neuroglia , dimana akson ganglion
membentuk serat nervus optikus
29. Pada lapisan ini ditemukan pembuluh darah
retina
. Lapisan serat syaraf
terdiri dari akson sel ganglion yang ngumpul
di diskus optik membentuk nervus optikus
khas : tiak memiliki selubung mielin dan
schwan agar tetap transparan sehingga bisa
ditembus cahaya. Pada llapisan ini terdapat
pembuluh darah dan sel neuroglia muller
30. Adalah lekukan kecil pada retina yang
mengandung banyak pigmen kuning
Fovea centralis adalah bagian tengah dari
makula lutea yang hanya mengandung sel
kerucut dan epitel pigmen
tidak terdapat pembuluh darah sehingga
nutrisinya secara difusi
31.
32. MERUPAKAN GABUNGAN SERAT SYARAF
SEMUA BAGIAN RETINA YANG AKAN KELUAR
DARI BOLA MATA
DAERAH INI DISEBUT TITIK BUTA , DISINI
TIDAK TERDAPAT RETINA
PADA SEDIAAN TAMPAK SERAT SYARAF
MEMBENTUK LEKUKAN ( EKSKAVATIO PAPILA
NERVUS OPTIKUS )
33.
34. TERDIRI ATAS 2 KELOMPOK
1. PEMBULUH DARAH RETINA
MEMBERIMAKAN LAPISAN RETINA
2. PEMBULUH DARAH SILIARIS
MEMBERI MAKAN LAPISAN KOROID
KORPUS SILIARIS, IRIS DAN SKLERA
ISI BOLA MATA :
1. HUMOR AQUEUS
2. LENSA
3. KORPUS VITREUS
35.
36.
37. MERUPAKAN CAIRAN JERNIH YG SUSUNANNYA
SEPERTI SERUM DARAH, DIBENTUK OLEH
KAPILER DARI PROSESUS SILIARIS
SETELAH DIBENTUK DIALIRKAN DARI COP KE
COA SAMPAI SUDUT IRIS DI ABSORPSI
CANAL SCHLEM SISTIM VENA
FUNGSI UNTUK MENJAGA TEKANAN TEKANAN
INTRAOKULI
GANGGUAN GLAIKUMA
38. TERSUSUN DARI LAMINA FIBROSA YANG
KOMPLEKS
PERMUKAAN LENSA DILIPUTI MEMBRANA
DASAR KHUSUS KAPSUL LENSA
DIBAWAH KAPSUL LENSA TERDAPAT EPITEL
LENSA YANG DIKONVERSI MENJADI SERAT
PANJANG MEMBENTUK SUBSTANSI LENSA
TRANPARAN SEL EPITELNYA MEMBENTUK
SERAT LENSA KEHILANGAN NUKLEUS DAN
ORGANELNYA
39.
40. MERUPAKAN MASA SEPERTI GELATIN
TRANSPARAN TERSUSUN DARI JARINGAN
PENYAMBUNG
JARINGAN IKAT INI TERDIRI DARI SERAT
KOLAGEN KHUSUS YANG DISEBUT VITROSIN
DAN GLIKOSAMINOGLIKAN
Merupakan agar jernih yang mengisi urang
antara lensa dan retina. Korpus vitreus
disusun 99% oleh airdan mengnadung
elektrolit, serta serat kolagen dan asam
hialuronat.
41. Di dalm korpus vitreus terdapat
sisa suatu saluran yang dikenal
sebagai kanal hialoidea, yang
semula mengandung arteri
hialodea pada masa janin.
42. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran mukosa jernih
yang melapisi permukaan dalam kelopak
mata dan meutupipermukaan sklera pada
bagian depan bola mata. Konjungtiva
tersusun atas epitel silindris dengan sel
goblet. Sekret sel goblet ikut menyusun tirai
air mata yang berfungsi sebagai pelumas dan
pelindung epitel bagian depan mata.
43. Kelenjar lakrimal
Kelenjar lakrimal adalah kelenjar tubuloasinar
serosa dengan mioepitel. Air matabergerak
menuju medial mata dan kelebihannya akan
memasuki puncta lacrimal, kemudian
kanalikuli lakrimal menuju sakus lakrimal.
Dari sakus lakrimal, air mata akan masuk ke
dalam duktus nasolakrimalkemudian
dikeluarkan ke meatus inferior di dasar
rongga hidung.
44. Kelopak mata
Kelopak mata terdiri atas jaringan ikat dan otot
rangka di bagian tengah yang diliputi kulit dan
membranmukosa.Kulit terletak di bagian depan,
merupakan kulit tipis dengan berbagai adnexa
serta kelenjarnya.Di bawah kulit terdapat lapisan
otot rangka orbicularis oculi. Kemudian di bagian
tengah kelopak mataterdapat suatu jaringan ikat
yang disebut tarsus. Di dalam tarsus terdapat
kelenjar sebasea yang disebutkelenjar Meibom.
45. Jusuf, Ahmad Aulia. Diktat kuliah tinjauan
histologis organ penginderaan. Jakarta:
bagianhistologi FKUI.; 20102.
Junqueira LC, Carneiro C. Basic Histology text
and atlas. 11thed. McGraw-Hill; 20053.
Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of
histology. 3rded. Elsevier Saunders; 2007