SlideShare a Scribd company logo



Alat bantu mata
Supercilla (alis mata)
Merupakan batas orbita dan dua potong kulit tebal yang melengkung,
ditumbuhi bulu.



Palpebra (kelopak mata)
Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan
bulbus okuli.



Kelenjar lakrimalis
Kelenjar Lakrimaris terletak dipuncak tepi luar dari mata kiri dan kanan d
an menghasilakan air mata yang encer.




Konjungtiva (selaput mata)
Muskulus okuli (otot mata)
Merupakan otot mata ( penggerak bola mata )
KORNEA
Merupakan selaput yang tembus cahaya. Terdiri atas 5 lapisan 1 epitel kornea, 2
lamina elastika anterior (bowman), 3 substansia propia, 4 lamina elastika posterior,
dan 5 endoteluim. Kornea tidak mengandung pembuluh darah. Sklerokorneal junction
merupakan peralihan antara kornea dan sklera.

SKLERA (Bagian Putih Mata)
Merupakan lapisan fibrous yang elastic merupakan bagian dinding luar bola mata dan
membentuk bagian putih mata. Bagian depan sclera tertutup oleh konjungtiva.

TUNIKA VASKULOSA OKULI
Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh darah. Lapisan ini menurut
letaknya terbagi atas 3 bagian, yaitu :


Koroid
Merupakan selaput tipis dan lembab, bagian belakang tunika vaskulosa. Fungsinya
memberikan nutrisi pada tunika.













Tunika-nervosa

Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut RETINA.
Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian bel
akang bola mata, berfungsi mengirimkan pesan melalui saraf optikuske ota
k. Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan kepupil.
Retina atau tunika nervosa, terdiri dari 3 bagian:
Pars optika retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan
khatulistiwa bola mata.
Pars siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.
pars iridika, melapisi bagian permukaan iris.
Retina terdiri dari 10 lapisan, yaitu :
lapisan 1, merupakan lapisan berpigment.
lapisan 2, 4, dan sebagian 5, merupakan lapisan fotoreseptika.
lapisan 5 (sisa), 6, 7, 8, 9, merupakan lapisan neuron.
Lapisan 3 dan 10, sebagai lapisan penunjang.
Batang dan Kerucut
Retina mengandung dua jenis sel fotosintetis adalah
batang dan
kerucut
Sel batang (terletak tertutama pada aspek
perifer retina)
bertanggung jawab untuk penglihatan perifer,
ketajaman pandangan pencahayaan rendah, dan
membedakan bentuk dan batas benda
(malam=HP)
Sel kerucut (terletak lebih kesentral dengan
konsentrasi tertinggi
terdapat pada makula lutea) bertanggung jawab
thd pembedaan warna dan penglihatan tajam.
Dan sel ini hanya terdapat di fovea
sentralis

Suplai darah mata
berasal dari
cabang arteri
karotis interna,
cabang retina
oftalmik, arteri
retina sentralis
dan koriokapilaris




Korpus Siliaris
Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke
iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin. Korpus siliaris terdiri dari orbikus
siliaris, korona siliaris, dan muskulus siliaris yang terdapat pada bagian
luar korpus siliaris antara sclera dan korona siliaris. Fungsinya untuk
proses akomodasi (peranan Muskulus siliaris).
Iris
Merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena
mengandung pigmen. Berbentuk bulat seperti piring ukuran 12mm tebal ½
mm, di tengah terletak bagian berlubang yang disebut pupil. Pupil berguna
untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata. Pada iris terdapat 2 buah
otot, yaitu Muskulus spinter pupila pada pinggir iris, dan Muskulus
dilatators pupila terdapat agak ke pangkal iris dan mengandung pembuluh
darah serta mudah terkena radang yang bisa menjalar ke korpus siliaris.
Aquous Humour


Di belakang kornea terdapat cairan yang disebut cairan aqueous
yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terfokus ke lensa mata.


Corpus Vitrous
Merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara lensa
dan retina, 80 % dari bulbus okuli, sehingga bola mata tidak
kempes.
M. Levator palpebralis superior inferior (mengangkat
kelopak mata)
 M. Orbikularis okuli : lingkar mata (menutup mata)
 M. Rektus okuli inferior : disekitar mata (menutup
mata)
 M. Rektus okuli medial : disekitar mata (menggerakan
mata dalam /bola mata)
 M. Obliques okuli inferior (menggerakan bola mata ke
bawah ke dalam)
 M. Obliques okuli superior (memutar mata ke atas, ke
bawah dan keluar

Rangsagan  Kornea Lensa  Retina  terjadi
urutan reaksi kimia dan hubungan neurologis  impuls ke
epitel berpigmen  mentransfer ke Saraf optikus 
kiasma optikus  korteks visual di lobus oksipital 
rangsangan diterjemahkan.
Kebutaan, Astigmatisma, Pinguecula, Pterygium, Buta
Warna, Presbiopi (Mata Tua), Rabun Senja, Rabun
Dekat, Rabun Jauh, Katarak


Aurikula (daun telinga) | (pinna)

Terbuat dari kartilago yang dibungkus oleh kulit.

Menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga.


Meatus akustikus eksterna (liang telinga)

Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani (terdiri
tulang rawan & keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar
sebasea & kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret
berbentuk serum)


Membran timpani

Selaput gendang telinga batas antara telinga luar & telinga tengah



kelenjar cerumen
Yang berfungsi untuk menjaga gendang telinga lentur dan
menangkap debu.
Kavum Timpani
Rongga didalam tulang temporalis terdapat 3
buah tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes)
 Antrum Timpani


Rongga tidak teratur terletak di bawah samping dari
kavum timpani.


Tuba Auditiva Eustaki
Saluran tulang rawan yang berjalan miring ke bawah agak
kedepan


Labirintus Oseus ( Labirin tulang )
 Vestibulum (Bagian Tengah Labirin Osseus)
 Koklea (Rumah Siput)
 Kanalis Semisirkularis ( saluran setengah lingkaran )

Labirintus Membranosus
Utrikulus
Sakulus
Duktus Semi Sirkularis
Duktus Koklearis
Gelombang Suara  Gelombang Suara Bergerak Melalui Rongga Teling Luar Yang
Menyebabkan Merman Timpani Bergetar  Diteruskan Menuju Inkus Dan Step,
Maleus  Tulang-tulang Itu Memperbesar Getaran  Getaran Dialihkan Melalui
Memran Menuju Endolimfa Dalam Saluran Koklea  Ujung-ujung Akhir Saraf 
Kemudian Diantarkan Menuju Otak Oleh Nervus Auditorius  Perasaan Pendengaran
Ditafsirkan Otak Sebagai Suara Yang Enak Atau Tidak Enak, Ingar-bingar Atau Musical.






Nervus auditori mengumpulkan sensibilitas & bagian
vestibuler rongga telinga dalam berhubungan dg
keseimbangan
Bergerak menuju nukleus vestibularis pada titik
pertemuan antara pons & medula oblongata →
serebelum
Bagian koklearis pada nervus auditori saraf
pendengaran, dipancarkan ke nukleus di belakang
thalamus, ke korteks otak (bagian temporalis)






Lidah Terdiri 2 Kelompok
Otot intrinsik melakukan gerakan halus
Otot ekstrinsik melaksanakan gerakan kasar Pada Waktu Mengunyah
& Menelan

Bagian Lidah

- Radik Lingua (Pangkal Lidah)

- Dorsum Lingua (Punggung Lidah)
- Apeks Lingua (Ujung Lidah)
 Dasar lidah, yaitu sepertiga posterior, bagian faringeal dari
lidah, dasar lidah mendekati dasar mulut.
 Badan lidah, yaitu dua pertiga anterior dari lidah, terletak tepat

di rongga mulut.
 Apeks lidah, yaitu bagian ujung dari lidah.






Papila berbentuk benang (papila filiformis)
merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di
seluruh permukaan lidah.
Papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata).
Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk
huruf V. Terdapat 7 – 9 buah yang terletak dekat
pangkal lidah dan merupakan papila pengecap.
Papila bentuk martil, merupakan papila pengecap
yang terdapat di tepi lidah.




Rongga hidung (nasal cavity)
Mucous membrane
Dorsum nasi ( batang hidung )
 Bagian kaudal : bagian lunak dari batang hidung yang
tersusun oleh kartilago.
 Bagian kranial : bagian keras dari batang hidung.
 Septum nasi : bagian yang menopang dorsum nasi
(batang hidung) dan membagi rongga hidung menjadi dua
bagian.
 Septum nasi juga disebut sebagai dinding pemisah nostril
(lubang hidung) yang tersusun atas tulang yang sangat
tipis.
 Septum nasi
Alat pencium terdapat dalama rongga hidung dari ujung saraf otak
nervus olfaktorius atau saraf kranial.




Nasal cavity ( rongga hidung )
Rongga hidung dipisahkan oleh langit – langit mulut yang disebut
dengan palate.
Rongga hidung terdiri atas :
Vestibulum yang terletak pada bagian anterior menuju ke
posterior yang berbatasan dengan nasofaring. Vestibulum dilapisi
oleh sel submukosa sebagai proteksi.
 Rambut halus yang berfungsi sebagai penapis udara.
 Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara
luar karena strukturnya berlapis.
 Sel silia yang berperan untuk menyaring udara dan membersihkan
udara yang masuk.


Rongga Hidung


N. Olfactorius
REAKSI BAU





Reseptor  sel-sel olfaktorius yg
melapisi membrane mukosa hidung
Sel-sel olfaktorius mengandung silia
 depolarisasi
Depolarisasi karena terikat oleh zatzat kimia yg sesuai bau tertentu dari
udara
Depolarisasi sel-sel ini 
pembentukan potensial aksi dilobus
olfaktorius otak
Anatomi kulit | epidermis |
stratum corneum
 sel mati
 Cell yang dikeluarkan terus menerus dan terganti
 Keratin tahan air

stratum lucidum
 Penebalan kulit
 Cegah UV & sunlight
stratum granulosum
 Pembentukan keratin, keratinocytes mengalami
apoptosis
 Lamellar granules ; tahanan air
stratum spinosum
 Menjaga kesatuan sel
 Mengganti sel di atasnya
 Pembelahan sel
stratum basale
 Berisi sel batang , melakukan pembagian sel secara


Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis
dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis

Terdiri dari 2 lapis :
Lapisan papiler,
tipis dan mengandung jaringan ikat longgar

Lapisan retikuler,
tebal dan terdiri dari jaringan ikat padat


Korpuskula Pacini (tekanan)



Korpuskulus Ruffini (panas)



Korpuskula Krause : dingin



Korpuskula Meissner : sentuhan



Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa nyeri
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan

More Related Content

What's hot

Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
SISTEM URINARIA
SISTEM URINARIA SISTEM URINARIA
SISTEM URINARIA
Zuhriana Hasanah
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
siakadurban
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Brian Putra
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
Natalia Julita
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
kristanto djuwahir
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
Catatan Medis
 
Sains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatanSains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatan
SherlyBakita
 
biolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.pptbiolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.ppt
huntari harahap
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
shafhandustur
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Yandrawati S.KM
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
kristanto djuwahir
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
Catatan Medis
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalPrastuti Waraharini
 
Sistem panca indera
Sistem panca inderaSistem panca indera
Sistem panca indera
shafhandustur
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Rarasati Aningsih
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
Retno Astuti
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
SISTEM URINARIA
SISTEM URINARIA SISTEM URINARIA
SISTEM URINARIA
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
 
Sains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatanSains 3 tingkatan teori keperawatan
Sains 3 tingkatan teori keperawatan
 
biolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.pptbiolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.ppt
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Sistem panca indera
Sistem panca inderaSistem panca indera
Sistem panca indera
 
Pengkajian sistem integumen
Pengkajian sistem integumenPengkajian sistem integumen
Pengkajian sistem integumen
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
 

Viewers also liked

pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderapengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
husna una
 
Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaan
KANDA IZUL
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
pjj_kemenkes
 
Sistem peredaran darah manusia dan hewan
Sistem peredaran darah manusia dan hewanSistem peredaran darah manusia dan hewan
Sistem peredaran darah manusia dan hewan
Iqbal Aushafa
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
teguh ahmad
 
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf TepiC8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
Catatan Medis
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataMawar Adira Lisa
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
materi-x2
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAdhita Dwi Aryanti
 
Anatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi LidahAnatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi Lidah
suhendrina
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Nafiah RR
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
sicua050896
 
Information education and communication
Information education and communicationInformation education and communication
Information education and communication
Syama Stephen S
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
Firdika Arini
 
Information education and communication
Information education and communicationInformation education and communication
Information education and communication
Nursing Path
 
Information education and communication (IEC)
Information education and communication (IEC)Information education and communication (IEC)
Information education and communication (IEC)
Priencess Banashree Hawaibam
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahnorazanePBSM
 

Viewers also liked (20)

pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderapengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
 
Teori konseptual Imogene M. King
Teori konseptual Imogene M. KingTeori konseptual Imogene M. King
Teori konseptual Imogene M. King
 
Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaan
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Sistem peredaran darah manusia dan hewan
Sistem peredaran darah manusia dan hewanSistem peredaran darah manusia dan hewan
Sistem peredaran darah manusia dan hewan
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
 
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf TepiC8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mata
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Anatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi LidahAnatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi Lidah
 
sistem indra
sistem indrasistem indra
sistem indra
 
Presentasi alat indera
Presentasi alat inderaPresentasi alat indera
Presentasi alat indera
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 
Information education and communication
Information education and communicationInformation education and communication
Information education and communication
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
 
Information education and communication
Information education and communicationInformation education and communication
Information education and communication
 
Information education and communication (IEC)
Information education and communication (IEC)Information education and communication (IEC)
Information education and communication (IEC)
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 

Similar to Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan

Anfis penginderaan
Anfis penginderaanAnfis penginderaan
Anfis penginderaan
ucihaerizt
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptxANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptx
tedy80
 
Panca indera manusia
Panca indera manusiaPanca indera manusia
Panca indera manusia
Dalhar Aljafar
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
ApraSalsabilaFitri1
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamAsmira Aliens
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Asmira Aliens
 
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdfANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
fonnykurnia12
 
Alat Indera
Alat InderaAlat Indera
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Ferdiana Agustin
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
Resii1
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
Budi Triyanto
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11
HRPTAIS
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
Septian Muna Barakati
 
Biologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat InderaBiologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat Indera
Rifda Latifa
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
Maulana Malik
 
Panca Indra
Panca IndraPanca Indra
Panca Indra
Mei Diana Pratiwi
 

Similar to Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan (20)

Anfis penginderaan
Anfis penginderaanAnfis penginderaan
Anfis penginderaan
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptxANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INDRA (SPECIAL SENSES).pptx
 
Panca indera manusia
Panca indera manusiaPanca indera manusia
Panca indera manusia
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdfANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
ANATOMI SISTEM PANCA INDRA__________.pdf
 
Alat Indera
Alat InderaAlat Indera
Alat Indera
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Anatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensoriAnatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensori
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
Biologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat InderaBiologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat Indera
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
Panca Indra
Panca IndraPanca Indra
Panca Indra
 

More from M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG

Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?
Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?
Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?
M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresippt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresi
M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG
 
ppt Rizki Halalan Toyyibah
ppt Rizki Halalan Toyyibahppt Rizki Halalan Toyyibah
ppt Rizki Halalan Toyyibah
M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG
 
Teori konseptual imogene m. king
Teori konseptual imogene m. kingTeori konseptual imogene m. king
Teori konseptual imogene m. king
M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG
 
ppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaanppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaan
M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG
 

More from M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG (6)

Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?
Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?
Lembar balik | Terapi Musik Untuk Hipertensi?
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi sel
 
ppt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresippt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresi
 
ppt Rizki Halalan Toyyibah
ppt Rizki Halalan Toyyibahppt Rizki Halalan Toyyibah
ppt Rizki Halalan Toyyibah
 
Teori konseptual imogene m. king
Teori konseptual imogene m. kingTeori konseptual imogene m. king
Teori konseptual imogene m. king
 
ppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaanppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaan
 

Recently uploaded

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 

Recently uploaded (20)

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 

Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.   Alat bantu mata Supercilla (alis mata) Merupakan batas orbita dan dua potong kulit tebal yang melengkung, ditumbuhi bulu.  Palpebra (kelopak mata) Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan bulbus okuli.  Kelenjar lakrimalis Kelenjar Lakrimaris terletak dipuncak tepi luar dari mata kiri dan kanan d an menghasilakan air mata yang encer.   Konjungtiva (selaput mata) Muskulus okuli (otot mata) Merupakan otot mata ( penggerak bola mata )
  • 7. KORNEA Merupakan selaput yang tembus cahaya. Terdiri atas 5 lapisan 1 epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowman), 3 substansia propia, 4 lamina elastika posterior, dan 5 endoteluim. Kornea tidak mengandung pembuluh darah. Sklerokorneal junction merupakan peralihan antara kornea dan sklera. SKLERA (Bagian Putih Mata) Merupakan lapisan fibrous yang elastic merupakan bagian dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata. Bagian depan sclera tertutup oleh konjungtiva. TUNIKA VASKULOSA OKULI Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh darah. Lapisan ini menurut letaknya terbagi atas 3 bagian, yaitu :  Koroid Merupakan selaput tipis dan lembab, bagian belakang tunika vaskulosa. Fungsinya memberikan nutrisi pada tunika.
  • 8.          Tunika-nervosa Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut RETINA. Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian bel akang bola mata, berfungsi mengirimkan pesan melalui saraf optikuske ota k. Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan kepupil. Retina atau tunika nervosa, terdiri dari 3 bagian: Pars optika retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan khatulistiwa bola mata. Pars siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar. pars iridika, melapisi bagian permukaan iris. Retina terdiri dari 10 lapisan, yaitu : lapisan 1, merupakan lapisan berpigment. lapisan 2, 4, dan sebagian 5, merupakan lapisan fotoreseptika. lapisan 5 (sisa), 6, 7, 8, 9, merupakan lapisan neuron. Lapisan 3 dan 10, sebagai lapisan penunjang.
  • 9. Batang dan Kerucut Retina mengandung dua jenis sel fotosintetis adalah batang dan kerucut Sel batang (terletak tertutama pada aspek perifer retina) bertanggung jawab untuk penglihatan perifer, ketajaman pandangan pencahayaan rendah, dan membedakan bentuk dan batas benda (malam=HP) Sel kerucut (terletak lebih kesentral dengan konsentrasi tertinggi terdapat pada makula lutea) bertanggung jawab thd pembedaan warna dan penglihatan tajam. Dan sel ini hanya terdapat di fovea sentralis Suplai darah mata berasal dari cabang arteri karotis interna, cabang retina oftalmik, arteri retina sentralis dan koriokapilaris
  • 10.   Korpus Siliaris Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin. Korpus siliaris terdiri dari orbikus siliaris, korona siliaris, dan muskulus siliaris yang terdapat pada bagian luar korpus siliaris antara sclera dan korona siliaris. Fungsinya untuk proses akomodasi (peranan Muskulus siliaris). Iris Merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung pigmen. Berbentuk bulat seperti piring ukuran 12mm tebal ½ mm, di tengah terletak bagian berlubang yang disebut pupil. Pupil berguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata. Pada iris terdapat 2 buah otot, yaitu Muskulus spinter pupila pada pinggir iris, dan Muskulus dilatators pupila terdapat agak ke pangkal iris dan mengandung pembuluh darah serta mudah terkena radang yang bisa menjalar ke korpus siliaris.
  • 11. Aquous Humour  Di belakang kornea terdapat cairan yang disebut cairan aqueous yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata.  Corpus Vitrous Merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara lensa dan retina, 80 % dari bulbus okuli, sehingga bola mata tidak kempes.
  • 12. M. Levator palpebralis superior inferior (mengangkat kelopak mata)  M. Orbikularis okuli : lingkar mata (menutup mata)  M. Rektus okuli inferior : disekitar mata (menutup mata)  M. Rektus okuli medial : disekitar mata (menggerakan mata dalam /bola mata)  M. Obliques okuli inferior (menggerakan bola mata ke bawah ke dalam)  M. Obliques okuli superior (memutar mata ke atas, ke bawah dan keluar 
  • 13. Rangsagan  Kornea Lensa  Retina  terjadi urutan reaksi kimia dan hubungan neurologis  impuls ke epitel berpigmen  mentransfer ke Saraf optikus  kiasma optikus  korteks visual di lobus oksipital  rangsangan diterjemahkan.
  • 14. Kebutaan, Astigmatisma, Pinguecula, Pterygium, Buta Warna, Presbiopi (Mata Tua), Rabun Senja, Rabun Dekat, Rabun Jauh, Katarak
  • 15.  Aurikula (daun telinga) | (pinna) Terbuat dari kartilago yang dibungkus oleh kulit. Menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga.  Meatus akustikus eksterna (liang telinga) Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani (terdiri tulang rawan & keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea & kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serum)  Membran timpani Selaput gendang telinga batas antara telinga luar & telinga tengah   kelenjar cerumen Yang berfungsi untuk menjaga gendang telinga lentur dan menangkap debu.
  • 16.
  • 17. Kavum Timpani Rongga didalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes)  Antrum Timpani  Rongga tidak teratur terletak di bawah samping dari kavum timpani.  Tuba Auditiva Eustaki Saluran tulang rawan yang berjalan miring ke bawah agak kedepan
  • 18.  Labirintus Oseus ( Labirin tulang )  Vestibulum (Bagian Tengah Labirin Osseus)  Koklea (Rumah Siput)  Kanalis Semisirkularis ( saluran setengah lingkaran ) Labirintus Membranosus Utrikulus Sakulus Duktus Semi Sirkularis Duktus Koklearis
  • 19. Gelombang Suara  Gelombang Suara Bergerak Melalui Rongga Teling Luar Yang Menyebabkan Merman Timpani Bergetar  Diteruskan Menuju Inkus Dan Step, Maleus  Tulang-tulang Itu Memperbesar Getaran  Getaran Dialihkan Melalui Memran Menuju Endolimfa Dalam Saluran Koklea  Ujung-ujung Akhir Saraf  Kemudian Diantarkan Menuju Otak Oleh Nervus Auditorius  Perasaan Pendengaran Ditafsirkan Otak Sebagai Suara Yang Enak Atau Tidak Enak, Ingar-bingar Atau Musical.
  • 20.    Nervus auditori mengumpulkan sensibilitas & bagian vestibuler rongga telinga dalam berhubungan dg keseimbangan Bergerak menuju nukleus vestibularis pada titik pertemuan antara pons & medula oblongata → serebelum Bagian koklearis pada nervus auditori saraf pendengaran, dipancarkan ke nukleus di belakang thalamus, ke korteks otak (bagian temporalis)
  • 21.
  • 22.     Lidah Terdiri 2 Kelompok Otot intrinsik melakukan gerakan halus Otot ekstrinsik melaksanakan gerakan kasar Pada Waktu Mengunyah & Menelan Bagian Lidah - Radik Lingua (Pangkal Lidah) - Dorsum Lingua (Punggung Lidah) - Apeks Lingua (Ujung Lidah)  Dasar lidah, yaitu sepertiga posterior, bagian faringeal dari lidah, dasar lidah mendekati dasar mulut.  Badan lidah, yaitu dua pertiga anterior dari lidah, terletak tepat di rongga mulut.  Apeks lidah, yaitu bagian ujung dari lidah.
  • 23.    Papila berbentuk benang (papila filiformis) merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah. Papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata). Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7 – 9 buah yang terletak dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecap. Papila bentuk martil, merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah.
  • 24.
  • 25.    Rongga hidung (nasal cavity) Mucous membrane Dorsum nasi ( batang hidung )  Bagian kaudal : bagian lunak dari batang hidung yang tersusun oleh kartilago.  Bagian kranial : bagian keras dari batang hidung.  Septum nasi : bagian yang menopang dorsum nasi (batang hidung) dan membagi rongga hidung menjadi dua bagian.  Septum nasi juga disebut sebagai dinding pemisah nostril (lubang hidung) yang tersusun atas tulang yang sangat tipis.  Septum nasi Alat pencium terdapat dalama rongga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius atau saraf kranial.
  • 26.   Nasal cavity ( rongga hidung ) Rongga hidung dipisahkan oleh langit – langit mulut yang disebut dengan palate. Rongga hidung terdiri atas : Vestibulum yang terletak pada bagian anterior menuju ke posterior yang berbatasan dengan nasofaring. Vestibulum dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.  Rambut halus yang berfungsi sebagai penapis udara.  Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya berlapis.  Sel silia yang berperan untuk menyaring udara dan membersihkan udara yang masuk. 
  • 27.  Rongga Hidung  N. Olfactorius REAKSI BAU   Reseptor  sel-sel olfaktorius yg melapisi membrane mukosa hidung Sel-sel olfaktorius mengandung silia  depolarisasi Depolarisasi karena terikat oleh zatzat kimia yg sesuai bau tertentu dari udara Depolarisasi sel-sel ini  pembentukan potensial aksi dilobus olfaktorius otak
  • 28.
  • 29. Anatomi kulit | epidermis | stratum corneum  sel mati  Cell yang dikeluarkan terus menerus dan terganti  Keratin tahan air stratum lucidum  Penebalan kulit  Cegah UV & sunlight stratum granulosum  Pembentukan keratin, keratinocytes mengalami apoptosis  Lamellar granules ; tahanan air stratum spinosum  Menjaga kesatuan sel  Mengganti sel di atasnya  Pembelahan sel stratum basale  Berisi sel batang , melakukan pembagian sel secara
  • 30.  Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis Terdiri dari 2 lapis : Lapisan papiler, tipis dan mengandung jaringan ikat longgar Lapisan retikuler, tebal dan terdiri dari jaringan ikat padat
  • 31.  Korpuskula Pacini (tekanan)  Korpuskulus Ruffini (panas)  Korpuskula Krause : dingin  Korpuskula Meissner : sentuhan  Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa nyeri