SlideShare a Scribd company logo
Jaringan Saraf
• Menghantarkan impuls listrik
• Menyampaikan informasi dari satu area ke
  area lainnya
Jaringan Saraf
• Bersama-sama dengan sistem endokrin
  melakukan fungsi pengaturan tubuh
• Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat,
  seperti kontraksi otot dan sekresi kelenjar endokrin
• Sistem saraf menerima ribuan informasi kecil dari
  berbagai organ sensoris dan kemudian
  mengintegrasikannya, untuk menentukan reaksi
  yang harus dilakukan tubuh
Sel Jaringan Saraf
• Neuron
  –   Bagian struktural dan fungsional dari jaringan syaraf
  –   Menghantarkan informasi
  –   Mempunyai fungsi yang terspesialisasi
• Neuroglia
  – Mendukung dan melindungi jaringan saraf
  – Membantu dalam mensuplai nutrisi untuk neuron
Jaringan Saraf
Anatomi Neuron
• Badan sel
  – Nukleus dilengkapi nukleolus
  – Sitoplasma
• Dendrit
• Akson (serabut saraf)
  – Membawa informasi pada neuron lain
Anatomi Neuron



• Badan sel
        • Nukleus
        • Nukleolus
          yang besar



Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Anatomi Neuron
• Perpanjangan
  di luar badan
  sel
        • Dendrit –
          menghantarkan
          impuls menuju
          badan sel
        • Akson –
          menghantarkan
          impuls menjauhi
          badan sel
          (hanya 1!)
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Anatomi Neuron
Anatomi Neuron
Klasifikasi Neuron

• Klasifikasi fungsional
   – Sensorik atau afferen: potensial aksi menuju CNS
   – Motorik atau efferen: potensial aksi menjauhi CNS
   – Interneuron atau asosiasi neuron (CNS)


• Klasifikasi struktural
   – Multipolar, bipolar, unipolar
Klasifikasi Neuron




Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Klasifikasi Fungsional

• Neuron Sensorik (afferen)
        • Membawa impuls dari reseptor sensorik
               • Organ pengindera kulit
               • Proprioseptor – mendeteksi tegangan
                 atau tekanan
• Neuron motorik (efferen)
        • Membawa impuls dari sistem saraf pusat
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Klasifikasi Fungsional

 • Interneuron (asosiasi neuron)
         • Ditemukan dalam jaringan saraf dalam
           sistem saraf pusat
         • Menghubungkan neuron sensorik dan
           motorik




Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Klasifikasi Fungsional
Divisi Sensoris – Reseptor Sensoris

• Kegiatan sistem saraf berasal dari
  informasi sensoris dari reseptor sensoris,
  baik reseptor visual, reseptor auditorius,
  reseptor raba, atau jenis reseptor lain.
• Informasi sensoris ini dapat menyebabkan
  suatu reaksi segera atau kenangannya
  dapat disimpan di dalam otak selama
  beberapa menit atau beberapa tahun
Pengolahan Informasi

• Sistem saraf tidak akan efektif dalam mengatur
  fungsi tubuh, jika tiap sedikit informasi sensorik
  menyebabkan suatu reaksi motorik.
• Oleh karena itu, salah satu fungsi sistem saraf
  adalah mengolah informasi yang masuk,
  sehingga terjadi reaksi motorik yang tepat.
• Bila informasi sensoris penting telah dipilih, ia
  harus disalurkan ke daerah motorik, untuk
  menyebabkan reaksi yang diinginkan.
Peran Sinaps dalam Mengolah Informasi


• Sinaps adalah tempat
  hubungan satu neuron
  dengan neuron
  berikutnya, yang
  berfungsi untuk
  mengatur
  penghantaran sinyal.
Peran Sinaps dalam Mengolah Informasi

• Ratusan – ribuan bongkol sinaptik terdapat pada
  permukaan dendrit dan soma neuron.
• Bongkol sinaptik bersifat eksitasi, mensekresi-
  kan suatu zat yang merangsang atau meng-
  inhibisi neuron, yang disebut neurotransmitter.
• Oleh karena itu, sinaps melakukan tindakan
  selektif, memblokir sinyal lemah dan
  meneruskan sinyal kuat, menyeleksi dan
  menguatkan sinyal lemah tertentu, serta
  menyalurkan sinyal ke satu atau beberapa arah.
Peran Sinaps dalam Mengolah Informasi

• Bongkol sinaptik mempunyai 2 struktur internal,
  yang penting untuk eksitasi dan inhibisi dari
  sinaps, yaitu vesikel sinaptik dan mitokondria.
• Vesikel sinaptik mengandung suatu transmitter,
  yang bila dilepaskan ke dalam celah sinaptik,
  akan merangsang atau menginhibisi neuron
  tersebut.
• Mitokondria menyediakan ATP yang diperlukan
  untuk mensintesa zat transmitter baru.
  Transmitter ini harus disintesa dengan sangat
  cepat dalam sitoplasma.
Jenis-jenis Neurotransmitter

• Transmitter eksitasi = asetilkolin (utama),
  norefinefrin, dopamin dan serotonin.
• Transmitter inhibisi = asam gamma aminobutirat
  (GABA) dan glisin.
• Selain zat-zat neurotransmitter di atas, terdapat
  beberapa neurotransmitter baru, diantaranya L-
  glutamat, L-aspartat, taurin, alanin, hisamin, dan
  prostaglandin.
Neuron Eksitasi dan Neuron Inhibisi

• Sebuah neuron tunggal hanya dapat mensekresi
  kan satu jenis zat neurotransmitter pada ujung
  sarafnya.
• Oleh karena itu, meskipun akson dari suatu
  neuron bercabang-cabang ribuan kali, tetap
  akan mensekresikan satu jenis neurotransmitter.
• Neuron eksitasi akan mensekresikan neuro-
  transmitter yang akan menyebabkan eksitasi
  pada pada neuron selanjutnya melalui sinaps,
  begitupun halnya dengan neuron inhibisi.
Peristiwa Elektris dalam Eksitasi Neuron

• Potensial istirahat membran soma neuron
  sebesar -70 milivolt.
• Voltase yang rendah tsb, memungkinkan
  pengaturan nilai positif dan negatif pada tingkat
  eksitabilitas neuron.
• Dengan menaikkan voltase ke suatu nilai yang
  kurang negatif, membuat membran neuron lebih
  mudah dirangsang.
• Begitu juga sebaliknya.
Peristiwa Elektris dalam Eksitasi Neuron

• Perbedaan konsentrasi ion di seberang
  membran soma neuron, yaitu ion natrium (Na+),
  ion kalium (K+) dan ion klorida (Cl-).
• Konsentrasi ion Na+ sangat tinggi di dalam
  cairan ekstrasel dan sangat rendah di dalam
  neuron.
• Gradien konsentrasi ion Na+ tsb terjadi karena
  pompa Na+ terus memompa Na+ keluar sel.
Peristiwa Elektris dalam Eksitasi Neuron

• Sebaliknya konsentrasi ion K+ sangat besar di
  dalam sel dan rendah di cairan ekstrasel.
• Membran soma neuron sangat permeable
  terhadap ion K+, sehingga ion K+ mudah masuk
  dalam soma neuron.
• Konsentrasi ion Cl- sangat tinggi di dalam cairan
  ekstrasel dan rendah di dalam neuron.
• Hal tsb disebabkan karena adanya penolakan
  oleh muatan negatif dari potensial istirahat
  membran yang bermuatan -70 milivolt.
• Pada saat membran
  istirahat, pori Na+
  tertutup, sedangkan pori
  K+ sedikit terbuka,
  sehingga ion K+ dapat
  masuk ke dalam sel.
• Kompleks protein
  pompa Na+-K+ secara
  terus-menerus
  memompa 3 ion Na+
  keluar sel, serta
  memasukkan 2 ion K+
  ke dalam sel, secara
  bersaman.
KUIS
Fungsi dari jaringan saraf adalah .....(1) dari satu area ke area lainnya
  dalam bentuk ..... (2) dan bersama-sama jaringan endokrin melakukan
  fungsi .....(3) tubuh, seperti .....(4) dan .....(5). Bagian struktural dan
  fungsional jaringan saraf disebut .....(6), dimana anatominya tersusun
  atas .....(7) yang mempunyai .....(8) yang besar, .....(9) yang berfungsi
  menghantarkan impuls lisrik ke neuron dan .....(10) yang mempunyai .....
  (11) yang disebut aksoplasma dan .....(12) yang disebut aksolemma.
  Secara fungsional, neuron terdiri dari .....(13) disebut juga efferen yang
  menghantarkan impuls listrik dari .....(14), dan .....(15) disebut juga
  afferen yang menghantarkan listrik dari .....(16), seperti .....(17), .....(18)
  dan .....(19). Sinaps adalah .....(20), sedangkan celah sinaps adalah .....
  (21). Bongkol sinaptik mempunyai 2 struktur internal yaitu .....(22) yang
  mengandung neurotransmitter dan .....(23) yang menghasilkan ATP,
  yang digunakan untuk .....(24). Neurotransmitter eksitasi yang utama
  adalah .....(25), sedangkan neurotransmitter inhibisi diantaranya .....(26)
  dan .....(27). Peristiwa elektris dalam eksitasi neuron, melibatkan 3 ion
  yaitu .....(28), .....(29), .....(30).
Potensial Istirahat Membran Neuron

• Sebab utama potensial istirahat membran soma
  neuron sebesar -70 milivolt adalah pompa Na+.
• Pompa Na+ menyebabkan pengeluaran ion Na+
  yang bermuatan positif keluar sel.
• Ada sejumlah ion bermuatan negatif (Po4-3)di
  bagian dalam sel, yang tidak dapat berdifusi
  melalui membran.
• Oleh karena itu, bagian dalam neuron menjadi
  bermuatan negatif -70 milivolt.
Efek Neurotransmitter pada
        Membran Pasca Sinanps
• Sebuah bongkol sinaptik mensekresikan suatu
  neurotransmitter eksitasi ke dalam celah sinaptik
• Neurotransmitter eksitasi ini terikat pada
  reseptor membran, untuk mengubah
  permeabilitas membran terhadap semua ion.
• Ion Na+ mengalir ke bagian dalam neuron,
  karena besarnya gradien eletrokimia, yang
  cenderung memindahkan ion Na+ ke dalam
  neuron.
Efek Neurotransmitter pada
        Membran Pasca Sinanps
• Pemasukan cepat dari ion Na+ yang bermuatan
  positif ke dalam neuron, menetralkan sebagian
  muatan negatif potensial istirahat membran.
• Hasilnya, potensial istirahat membran meningkat
  dari -70 milivolt menjadi -59 milivolt.
• Peningkatan voltase ini disebut potensial
  eksitasi pasca sinaps, karena bila voltase ini
  naik cukup tinggi, akan menimbulkan potensial
  aksi di dalam neuron.
Eksitasi pada Segmen Awal Akson


• Bila potensial membran di dalam neuron cukup
  tinggi, akan tercapai suatu titik dimana
  peningkatan ini memulai suatu potensial aksi.
• Tetapi potensial aksi tidak dimulai pada
  membran pasca sinaps yang dekat dengan
  bongkol sinaptik.
• Potensial aksi dimulai pada segmen awal akson
  yang disebut axon hillock, yang berjarak 50-100
  mikron dari soma neuron.
Eksitasi pada Segmen Awal Akson


• Potensial aksi pasca sinaps yang akan
  menimbulkan potensial aksi pada neuron,
  sebesar +11 milivolt.
• Batas normal untuk untuk eksitasi neuron
  sebesar -59 milivolt, yang menunjukkan suatu
  potensial eksitasi pasca sinaps sebesar +11
  milivolt.
• -70 milivolt + 11 milivolt = -59 milivolt.
Peristiwa Elektris dalam Inhibisi Neuron

• Transmitter eksitasi meningkatkan permeabilitas
  membran soma neuron terhadap semua ion.
• Sedangkan, transmitter inhibisi meningkatkan
  permeabilitas membran pasca sinaps, hanya
  pada ion K+ dan Cl-.
• Tidak terjadi pemasukan ion Na+ ke bagian
  dalam neuron, tetapi terjadi pengeluaran ion K+.
• Ion K+ keluar, karena dalam keadaan istirahat,
  pompa K+ telah memompa sedikit ion K+ ke
  dalam soma neuron.
Peristiwa Elektris dalam Inhibisi Neuron

• Keluarnya ion K+ dari neuron, menurunkan
  konsentrasi ion positif dan meningkatkan
  konsentrasi ion negatif di dalam neuron.
• Konsentrasi ion negatif ini menyebabkan
  potensial internal neuron menjadi lebih negatif
  dari sebelumnya, yaitu -75 milivolt.
• Keadaan ini disebut dengan hiperpolarisasi dan
  penurunan voltase 5 milivolt di bawah potensial
  istirahat membran disebut potensial inhibisi
  pasca sinaps.
Penjumlahan Potensial Pasca Sinaps

• Ketika transmitter eksitasi dilepaskan dari suatu
  bongkol sinaptik, membran neuron menjadi
  permeabel hanya selama 1 milidetik.
• Selama waktu tsb, ion Na+ berdifusi dgn cepat
  ke dalam neuron untuk meningkatkan potensial
  intraneuron, yang akan menimbulkan potensial
  eksitasi pasca sinaps.
• Potensial eksitasi ini berlangsung selama 15
  detik, ini merupakan waktu yang diperlukan
  untuk memompa kembali ion Na+ keluar neuron.
Penjumlahan Potensial Pasca Sinaps

• Mekanisme yang sama terjadi pada potensial
  inhibisi pasca sinaps.
• Transmitter inhibisi meningkatkan permeabilitas
  membran terhadap ion K+ & Cl- selama 1 detik.
• Potensial inhibisi pasca sinaps berlangsung
  selama 15 milidetik.
• Potensial eksitasi pasca sinaps dan potensial
  inhibisi pasca sinaps mempunyai waktu paruh 4
  milidetik.
Penjumlahan Potensial Pasca Sinaps

• Jika suatu potensial inhibisi pasca sinaps
  sedang menurunkan potensial membran ke
  suatu nilai lebih negatif, sementara suatu
  potensial eksitasi pasca sinaps sedang
  meningkatkan potensial membran ke suatu nilai
  lebih positif pada saat yang sama, kedua efek ini
  dapat saling meniadakan.
• Penjumlahan potensial pasca sinaps tidak hanya
  terjadi di membran soma neuron, tetapi dapat
  juga terjadi di membran dendrit.
Mekanisme Khusus
          Penghantaran Sinaptik
• Konduksi ke depan = impuls dihantarkan melalui
  sinaps, hanya dari bongkol sinaptik ke neuron
  berturutan dan tidak dalam arah sebaliknya.
• Penundaan sinaptik = waktu yang dibutuhkan
  dalam penghantaran impuls, mulai dari
  pelepasan neurotransmitter oleh bongkol
  sinaptik, sampai masuknya ion N+ ke dalam
  neuron untuk meningkatkan potensial eksitasi
  pasca sinaps.
Mekanisme Khusus
           Penghantaran Sinaptik
• Kelelahan penghantaran sinaptik = Bila bongkol
  sinaptik dirangsang berulang-ulang dengan
  cepat, jumlah pencetusan potensial aksi yang
  tadinya besar, akan semakin berkurang secara
  progresif. contoh : berhentinya kejang epilepsi.
• Efek alkalosis pada penghantaran sinaptik =
  Alkalosis sangat meningkatkan eksitabilitas
  neuron. Kenaikan pH cairan intersitisial di sekitar
  neuron, dari nilai normal 7,4 menjadi 7,8 sering
  menyebabkan kejang. contoh : epilepsi.
Mekanisme Khusus
          Penghantaran Sinaptik
• Efek asidosis pada penghantaran sinaptik =
  Asidosis sangat menekan kegiatan neuron.
  Penurunan pH dari 7,4 menjadi 7,0 biasanya
  menyebabkan koma.
• Efek hipoksia pada penghantaran sinaptik =
  Eksitabilitas neuron sangat tergantung pada
  suplai oksigen. Penghentian suplai oksigen
  selama beberapa detik, dapat menyebabkan
  neuron tsb tidak dapat dirangsang sama sekali,
  sehingga seseorang menjadi tidak sadar.
KUIS
Potensial istirahat membran neuron sebesar .....(1), yang disebabkan
  oleh .....(2), yang mengeluarkan .....(3) dari .....(4), sehingga
  meninggalkan banyak .....(5) yang bermuatan .....(6). Ketika
  neurotransmitter terikat pada .....(7), menyebabkan .....(8) masuk ke
  dalam neuron, karena adanya .....(9). Masuknya ion tersebut akan
  menetralkan sebagian muatan .....(10) ion dalam soma neuron, sehingga
  meningkatkan .....(11) menjadi .....(12) milivolt. Peningkatan voltase ini
  disebut dengan .....(13) sebesar .....(14) milivolt, yang akan menimbulkan
  potensial aksi pada neuron, yang dimulai dari .....(15). Sebaliknya,
  neurotransmitter inhibisi meningkatkan permeabilitas membran neuron
  terhadap .....(16) yang akan …..(17) dari soma neuron, sehingga
  potensial intraneuron menjadi semakin .....(18), sebesar .....(19) milivolt.
  Keadaan ini disebut dengan .....(20), dimana terjadi penurunan voltase
  sebesar .....(21) yang disebut dengan .....(22) yang berlangsung
  selama .....(23) milidetik dan waktu paruhnya selama .....(24) milidetik.
  Apabila eksitasi dan inhibisi terjadi bersamaan, akan terjadi …..(25).
  Mekanisme khusus penghantaran sinaptik, antara lain …..(26), …..(27),

More Related Content

What's hot

Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
fikri asyura
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
anisya nana
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
Farida Sihotang
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
Sabrina untsa
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalPrastuti Waraharini
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhImaaELF
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
Nona Zesifa
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
Jumatil Fajar
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
nita maulida
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
Arika Sari
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
Selly Noviyanty Yunus
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Sumayyah Nida Azizah
 
Dasar dan istilah anatomi
Dasar dan istilah anatomiDasar dan istilah anatomi
Dasar dan istilah anatomi
AULIA SHARA
 
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
 fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
aalphiee
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Viliansyah Viliansyah
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
Seta Wicaksana
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
aditya romadhon
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Brian Putra
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
STIKES GRAHA MEDIKA
 

What's hot (20)

Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
 
Dasar dan istilah anatomi
Dasar dan istilah anatomiDasar dan istilah anatomi
Dasar dan istilah anatomi
 
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
 fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 

Viewers also liked

Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
ghea ayups
 
Pengantar Anatomi Veterinary 5
Pengantar Anatomi Veterinary 5Pengantar Anatomi Veterinary 5
Pengantar Anatomi Veterinary 5Dirga Januar
 
Makalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosisMakalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosis
Lailia Hameeda
 
sinaps
sinapssinaps
sinaps
Saeed Gholami
 
Struktur dan jaringan hewan
Struktur dan jaringan hewanStruktur dan jaringan hewan
Struktur dan jaringan hewanmuhammadpriyo
 
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di AnatomiNeurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Dimas Erda Widyamarta
 
Anatomi sistem saraf
Anatomi sistem sarafAnatomi sistem saraf
Anatomi sistem sarafabdee tarmizi II
 
Jaringan syaraf
Jaringan syarafJaringan syaraf
Jaringan syaraf
Stevan Lucky
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Teuku Sultan
 
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONSEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONMaharani517
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan sarafRizka Pratiwi
 
Sistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidinaSistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidina
Meidina Silvia
 
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEKRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
Asyifa Adawiyah
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
atika rizki
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neurogliaelmakrufi
 
NERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEMNERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEM
dewisetiyana52
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanHafiza Maulita
 
Komunikasi antar sel
Komunikasi antar selKomunikasi antar sel
Komunikasi antar selimmawan_mansur
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Ferdiana Agustin
 

Viewers also liked (20)

Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
 
Pengantar Anatomi Veterinary 5
Pengantar Anatomi Veterinary 5Pengantar Anatomi Veterinary 5
Pengantar Anatomi Veterinary 5
 
Makalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosisMakalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosis
 
sinaps
sinapssinaps
sinaps
 
Struktur dan jaringan hewan
Struktur dan jaringan hewanStruktur dan jaringan hewan
Struktur dan jaringan hewan
 
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di AnatomiNeurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
 
Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..
 
Anatomi sistem saraf
Anatomi sistem sarafAnatomi sistem saraf
Anatomi sistem saraf
 
Jaringan syaraf
Jaringan syarafJaringan syaraf
Jaringan syaraf
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
 
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONSEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Sistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidinaSistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidina
 
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEKRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
NERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEMNERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEM
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Komunikasi antar sel
Komunikasi antar selKomunikasi antar sel
Komunikasi antar sel
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 

Similar to FISIOLOGI JARINGAN SARAF

C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
Catatan Medis
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
DekaMuliya1
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem sarafIndah Rosa
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem sarafKei Che
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRANafiah RR
 
Materi_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdf
Materi_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdfMateri_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdf
Materi_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdf
AgathaHaselvin
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Linda Rosita
 
SISTEM SARAF T4.ppt
SISTEM SARAF T4.pptSISTEM SARAF T4.ppt
SISTEM SARAF T4.ppt
ssuserfbb544
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
Cendikia As'ari
 
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptSISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
whyukutakuya
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
BennyHamonangan
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Mustofa Hidayat
 
Sistem jaringan
Sistem jaringanSistem jaringan
Sistem jaringan
Aulia Rizqi
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination systemIseu Pranyoto
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Iseu Pranyoto
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
EmirSyarif
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impulsDin Shofyan
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Iseu Pranyoto
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusiaFrida Wulandari
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
Fizziilmi Dhahila
 

Similar to FISIOLOGI JARINGAN SARAF (20)

C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
Materi_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdf
Materi_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdfMateri_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdf
Materi_Kuliah_Anatomi_Fisiologi_Sistem_Saraf.pdf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
SISTEM SARAF T4.ppt
SISTEM SARAF T4.pptSISTEM SARAF T4.ppt
SISTEM SARAF T4.ppt
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptSISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
 
Sistem jaringan
Sistem jaringanSistem jaringan
Sistem jaringan
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination system
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 

More from NURSAPTIA PURWA ASMARA

MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Anatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi BatangAnatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi Batang
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Pertumbuhan Buah
Pertumbuhan BuahPertumbuhan Buah
Pertumbuhan Buah
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanPengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Hara Mineral
Hara MineralHara Mineral
Hara Mineral
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Sistem Digesti
Sistem DigestiSistem Digesti
Sistem Digesti
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Sistem Reproduksi
Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
Sistem Reproduksi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 

More from NURSAPTIA PURWA ASMARA (20)

MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
Anatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi BatangAnatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi Batang
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Pertumbuhan Buah
Pertumbuhan BuahPertumbuhan Buah
Pertumbuhan Buah
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanPengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Hara Mineral
Hara MineralHara Mineral
Hara Mineral
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Sistem Digesti
Sistem DigestiSistem Digesti
Sistem Digesti
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Sistem Reproduksi
Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
Sistem Reproduksi
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 

FISIOLOGI JARINGAN SARAF

  • 1. Jaringan Saraf • Menghantarkan impuls listrik • Menyampaikan informasi dari satu area ke area lainnya
  • 2. Jaringan Saraf • Bersama-sama dengan sistem endokrin melakukan fungsi pengaturan tubuh • Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat, seperti kontraksi otot dan sekresi kelenjar endokrin • Sistem saraf menerima ribuan informasi kecil dari berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya, untuk menentukan reaksi yang harus dilakukan tubuh
  • 3. Sel Jaringan Saraf • Neuron – Bagian struktural dan fungsional dari jaringan syaraf – Menghantarkan informasi – Mempunyai fungsi yang terspesialisasi • Neuroglia – Mendukung dan melindungi jaringan saraf – Membantu dalam mensuplai nutrisi untuk neuron
  • 5. Anatomi Neuron • Badan sel – Nukleus dilengkapi nukleolus – Sitoplasma • Dendrit • Akson (serabut saraf) – Membawa informasi pada neuron lain
  • 6. Anatomi Neuron • Badan sel • Nukleus • Nukleolus yang besar Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
  • 7. Anatomi Neuron • Perpanjangan di luar badan sel • Dendrit – menghantarkan impuls menuju badan sel • Akson – menghantarkan impuls menjauhi badan sel (hanya 1!) Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
  • 10. Klasifikasi Neuron • Klasifikasi fungsional – Sensorik atau afferen: potensial aksi menuju CNS – Motorik atau efferen: potensial aksi menjauhi CNS – Interneuron atau asosiasi neuron (CNS) • Klasifikasi struktural – Multipolar, bipolar, unipolar
  • 11. Klasifikasi Neuron Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
  • 12. Klasifikasi Fungsional • Neuron Sensorik (afferen) • Membawa impuls dari reseptor sensorik • Organ pengindera kulit • Proprioseptor – mendeteksi tegangan atau tekanan • Neuron motorik (efferen) • Membawa impuls dari sistem saraf pusat Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
  • 13. Klasifikasi Fungsional • Interneuron (asosiasi neuron) • Ditemukan dalam jaringan saraf dalam sistem saraf pusat • Menghubungkan neuron sensorik dan motorik Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
  • 15. Divisi Sensoris – Reseptor Sensoris • Kegiatan sistem saraf berasal dari informasi sensoris dari reseptor sensoris, baik reseptor visual, reseptor auditorius, reseptor raba, atau jenis reseptor lain. • Informasi sensoris ini dapat menyebabkan suatu reaksi segera atau kenangannya dapat disimpan di dalam otak selama beberapa menit atau beberapa tahun
  • 16. Pengolahan Informasi • Sistem saraf tidak akan efektif dalam mengatur fungsi tubuh, jika tiap sedikit informasi sensorik menyebabkan suatu reaksi motorik. • Oleh karena itu, salah satu fungsi sistem saraf adalah mengolah informasi yang masuk, sehingga terjadi reaksi motorik yang tepat. • Bila informasi sensoris penting telah dipilih, ia harus disalurkan ke daerah motorik, untuk menyebabkan reaksi yang diinginkan.
  • 17. Peran Sinaps dalam Mengolah Informasi • Sinaps adalah tempat hubungan satu neuron dengan neuron berikutnya, yang berfungsi untuk mengatur penghantaran sinyal.
  • 18. Peran Sinaps dalam Mengolah Informasi • Ratusan – ribuan bongkol sinaptik terdapat pada permukaan dendrit dan soma neuron. • Bongkol sinaptik bersifat eksitasi, mensekresi- kan suatu zat yang merangsang atau meng- inhibisi neuron, yang disebut neurotransmitter. • Oleh karena itu, sinaps melakukan tindakan selektif, memblokir sinyal lemah dan meneruskan sinyal kuat, menyeleksi dan menguatkan sinyal lemah tertentu, serta menyalurkan sinyal ke satu atau beberapa arah.
  • 19.
  • 20. Peran Sinaps dalam Mengolah Informasi • Bongkol sinaptik mempunyai 2 struktur internal, yang penting untuk eksitasi dan inhibisi dari sinaps, yaitu vesikel sinaptik dan mitokondria. • Vesikel sinaptik mengandung suatu transmitter, yang bila dilepaskan ke dalam celah sinaptik, akan merangsang atau menginhibisi neuron tersebut. • Mitokondria menyediakan ATP yang diperlukan untuk mensintesa zat transmitter baru. Transmitter ini harus disintesa dengan sangat cepat dalam sitoplasma.
  • 21. Jenis-jenis Neurotransmitter • Transmitter eksitasi = asetilkolin (utama), norefinefrin, dopamin dan serotonin. • Transmitter inhibisi = asam gamma aminobutirat (GABA) dan glisin. • Selain zat-zat neurotransmitter di atas, terdapat beberapa neurotransmitter baru, diantaranya L- glutamat, L-aspartat, taurin, alanin, hisamin, dan prostaglandin.
  • 22.
  • 23. Neuron Eksitasi dan Neuron Inhibisi • Sebuah neuron tunggal hanya dapat mensekresi kan satu jenis zat neurotransmitter pada ujung sarafnya. • Oleh karena itu, meskipun akson dari suatu neuron bercabang-cabang ribuan kali, tetap akan mensekresikan satu jenis neurotransmitter. • Neuron eksitasi akan mensekresikan neuro- transmitter yang akan menyebabkan eksitasi pada pada neuron selanjutnya melalui sinaps, begitupun halnya dengan neuron inhibisi.
  • 24. Peristiwa Elektris dalam Eksitasi Neuron • Potensial istirahat membran soma neuron sebesar -70 milivolt. • Voltase yang rendah tsb, memungkinkan pengaturan nilai positif dan negatif pada tingkat eksitabilitas neuron. • Dengan menaikkan voltase ke suatu nilai yang kurang negatif, membuat membran neuron lebih mudah dirangsang. • Begitu juga sebaliknya.
  • 25. Peristiwa Elektris dalam Eksitasi Neuron • Perbedaan konsentrasi ion di seberang membran soma neuron, yaitu ion natrium (Na+), ion kalium (K+) dan ion klorida (Cl-). • Konsentrasi ion Na+ sangat tinggi di dalam cairan ekstrasel dan sangat rendah di dalam neuron. • Gradien konsentrasi ion Na+ tsb terjadi karena pompa Na+ terus memompa Na+ keluar sel.
  • 26. Peristiwa Elektris dalam Eksitasi Neuron • Sebaliknya konsentrasi ion K+ sangat besar di dalam sel dan rendah di cairan ekstrasel. • Membran soma neuron sangat permeable terhadap ion K+, sehingga ion K+ mudah masuk dalam soma neuron. • Konsentrasi ion Cl- sangat tinggi di dalam cairan ekstrasel dan rendah di dalam neuron. • Hal tsb disebabkan karena adanya penolakan oleh muatan negatif dari potensial istirahat membran yang bermuatan -70 milivolt.
  • 27. • Pada saat membran istirahat, pori Na+ tertutup, sedangkan pori K+ sedikit terbuka, sehingga ion K+ dapat masuk ke dalam sel. • Kompleks protein pompa Na+-K+ secara terus-menerus memompa 3 ion Na+ keluar sel, serta memasukkan 2 ion K+ ke dalam sel, secara bersaman.
  • 28. KUIS Fungsi dari jaringan saraf adalah .....(1) dari satu area ke area lainnya dalam bentuk ..... (2) dan bersama-sama jaringan endokrin melakukan fungsi .....(3) tubuh, seperti .....(4) dan .....(5). Bagian struktural dan fungsional jaringan saraf disebut .....(6), dimana anatominya tersusun atas .....(7) yang mempunyai .....(8) yang besar, .....(9) yang berfungsi menghantarkan impuls lisrik ke neuron dan .....(10) yang mempunyai ..... (11) yang disebut aksoplasma dan .....(12) yang disebut aksolemma. Secara fungsional, neuron terdiri dari .....(13) disebut juga efferen yang menghantarkan impuls listrik dari .....(14), dan .....(15) disebut juga afferen yang menghantarkan listrik dari .....(16), seperti .....(17), .....(18) dan .....(19). Sinaps adalah .....(20), sedangkan celah sinaps adalah ..... (21). Bongkol sinaptik mempunyai 2 struktur internal yaitu .....(22) yang mengandung neurotransmitter dan .....(23) yang menghasilkan ATP, yang digunakan untuk .....(24). Neurotransmitter eksitasi yang utama adalah .....(25), sedangkan neurotransmitter inhibisi diantaranya .....(26) dan .....(27). Peristiwa elektris dalam eksitasi neuron, melibatkan 3 ion yaitu .....(28), .....(29), .....(30).
  • 29. Potensial Istirahat Membran Neuron • Sebab utama potensial istirahat membran soma neuron sebesar -70 milivolt adalah pompa Na+. • Pompa Na+ menyebabkan pengeluaran ion Na+ yang bermuatan positif keluar sel. • Ada sejumlah ion bermuatan negatif (Po4-3)di bagian dalam sel, yang tidak dapat berdifusi melalui membran. • Oleh karena itu, bagian dalam neuron menjadi bermuatan negatif -70 milivolt.
  • 30. Efek Neurotransmitter pada Membran Pasca Sinanps • Sebuah bongkol sinaptik mensekresikan suatu neurotransmitter eksitasi ke dalam celah sinaptik • Neurotransmitter eksitasi ini terikat pada reseptor membran, untuk mengubah permeabilitas membran terhadap semua ion. • Ion Na+ mengalir ke bagian dalam neuron, karena besarnya gradien eletrokimia, yang cenderung memindahkan ion Na+ ke dalam neuron.
  • 31. Efek Neurotransmitter pada Membran Pasca Sinanps • Pemasukan cepat dari ion Na+ yang bermuatan positif ke dalam neuron, menetralkan sebagian muatan negatif potensial istirahat membran. • Hasilnya, potensial istirahat membran meningkat dari -70 milivolt menjadi -59 milivolt. • Peningkatan voltase ini disebut potensial eksitasi pasca sinaps, karena bila voltase ini naik cukup tinggi, akan menimbulkan potensial aksi di dalam neuron.
  • 32. Eksitasi pada Segmen Awal Akson • Bila potensial membran di dalam neuron cukup tinggi, akan tercapai suatu titik dimana peningkatan ini memulai suatu potensial aksi. • Tetapi potensial aksi tidak dimulai pada membran pasca sinaps yang dekat dengan bongkol sinaptik. • Potensial aksi dimulai pada segmen awal akson yang disebut axon hillock, yang berjarak 50-100 mikron dari soma neuron.
  • 33. Eksitasi pada Segmen Awal Akson • Potensial aksi pasca sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada neuron, sebesar +11 milivolt. • Batas normal untuk untuk eksitasi neuron sebesar -59 milivolt, yang menunjukkan suatu potensial eksitasi pasca sinaps sebesar +11 milivolt. • -70 milivolt + 11 milivolt = -59 milivolt.
  • 34. Peristiwa Elektris dalam Inhibisi Neuron • Transmitter eksitasi meningkatkan permeabilitas membran soma neuron terhadap semua ion. • Sedangkan, transmitter inhibisi meningkatkan permeabilitas membran pasca sinaps, hanya pada ion K+ dan Cl-. • Tidak terjadi pemasukan ion Na+ ke bagian dalam neuron, tetapi terjadi pengeluaran ion K+. • Ion K+ keluar, karena dalam keadaan istirahat, pompa K+ telah memompa sedikit ion K+ ke dalam soma neuron.
  • 35. Peristiwa Elektris dalam Inhibisi Neuron • Keluarnya ion K+ dari neuron, menurunkan konsentrasi ion positif dan meningkatkan konsentrasi ion negatif di dalam neuron. • Konsentrasi ion negatif ini menyebabkan potensial internal neuron menjadi lebih negatif dari sebelumnya, yaitu -75 milivolt. • Keadaan ini disebut dengan hiperpolarisasi dan penurunan voltase 5 milivolt di bawah potensial istirahat membran disebut potensial inhibisi pasca sinaps.
  • 36. Penjumlahan Potensial Pasca Sinaps • Ketika transmitter eksitasi dilepaskan dari suatu bongkol sinaptik, membran neuron menjadi permeabel hanya selama 1 milidetik. • Selama waktu tsb, ion Na+ berdifusi dgn cepat ke dalam neuron untuk meningkatkan potensial intraneuron, yang akan menimbulkan potensial eksitasi pasca sinaps. • Potensial eksitasi ini berlangsung selama 15 detik, ini merupakan waktu yang diperlukan untuk memompa kembali ion Na+ keluar neuron.
  • 37. Penjumlahan Potensial Pasca Sinaps • Mekanisme yang sama terjadi pada potensial inhibisi pasca sinaps. • Transmitter inhibisi meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion K+ & Cl- selama 1 detik. • Potensial inhibisi pasca sinaps berlangsung selama 15 milidetik. • Potensial eksitasi pasca sinaps dan potensial inhibisi pasca sinaps mempunyai waktu paruh 4 milidetik.
  • 38. Penjumlahan Potensial Pasca Sinaps • Jika suatu potensial inhibisi pasca sinaps sedang menurunkan potensial membran ke suatu nilai lebih negatif, sementara suatu potensial eksitasi pasca sinaps sedang meningkatkan potensial membran ke suatu nilai lebih positif pada saat yang sama, kedua efek ini dapat saling meniadakan. • Penjumlahan potensial pasca sinaps tidak hanya terjadi di membran soma neuron, tetapi dapat juga terjadi di membran dendrit.
  • 39. Mekanisme Khusus Penghantaran Sinaptik • Konduksi ke depan = impuls dihantarkan melalui sinaps, hanya dari bongkol sinaptik ke neuron berturutan dan tidak dalam arah sebaliknya. • Penundaan sinaptik = waktu yang dibutuhkan dalam penghantaran impuls, mulai dari pelepasan neurotransmitter oleh bongkol sinaptik, sampai masuknya ion N+ ke dalam neuron untuk meningkatkan potensial eksitasi pasca sinaps.
  • 40. Mekanisme Khusus Penghantaran Sinaptik • Kelelahan penghantaran sinaptik = Bila bongkol sinaptik dirangsang berulang-ulang dengan cepat, jumlah pencetusan potensial aksi yang tadinya besar, akan semakin berkurang secara progresif. contoh : berhentinya kejang epilepsi. • Efek alkalosis pada penghantaran sinaptik = Alkalosis sangat meningkatkan eksitabilitas neuron. Kenaikan pH cairan intersitisial di sekitar neuron, dari nilai normal 7,4 menjadi 7,8 sering menyebabkan kejang. contoh : epilepsi.
  • 41. Mekanisme Khusus Penghantaran Sinaptik • Efek asidosis pada penghantaran sinaptik = Asidosis sangat menekan kegiatan neuron. Penurunan pH dari 7,4 menjadi 7,0 biasanya menyebabkan koma. • Efek hipoksia pada penghantaran sinaptik = Eksitabilitas neuron sangat tergantung pada suplai oksigen. Penghentian suplai oksigen selama beberapa detik, dapat menyebabkan neuron tsb tidak dapat dirangsang sama sekali, sehingga seseorang menjadi tidak sadar.
  • 42. KUIS Potensial istirahat membran neuron sebesar .....(1), yang disebabkan oleh .....(2), yang mengeluarkan .....(3) dari .....(4), sehingga meninggalkan banyak .....(5) yang bermuatan .....(6). Ketika neurotransmitter terikat pada .....(7), menyebabkan .....(8) masuk ke dalam neuron, karena adanya .....(9). Masuknya ion tersebut akan menetralkan sebagian muatan .....(10) ion dalam soma neuron, sehingga meningkatkan .....(11) menjadi .....(12) milivolt. Peningkatan voltase ini disebut dengan .....(13) sebesar .....(14) milivolt, yang akan menimbulkan potensial aksi pada neuron, yang dimulai dari .....(15). Sebaliknya, neurotransmitter inhibisi meningkatkan permeabilitas membran neuron terhadap .....(16) yang akan …..(17) dari soma neuron, sehingga potensial intraneuron menjadi semakin .....(18), sebesar .....(19) milivolt. Keadaan ini disebut dengan .....(20), dimana terjadi penurunan voltase sebesar .....(21) yang disebut dengan .....(22) yang berlangsung selama .....(23) milidetik dan waktu paruhnya selama .....(24) milidetik. Apabila eksitasi dan inhibisi terjadi bersamaan, akan terjadi …..(25). Mekanisme khusus penghantaran sinaptik, antara lain …..(26), …..(27),

Editor's Notes

  1. FG13_09A.JPG Title: Anatomy of a Representative Neuron Notes: A neuron has a cell body (soma), some branching dendrites, and a single axon. (a) Detailed organization of the cell body. (b) A neuron may innervate other (1) neurons, (2) skeletal muscle fibers, or (3) gland cells. Synapses are shown in boxes. Keywords: neuroanatomy, multipolar neuron, skeletal muscle fibers, gland cells, dendrites, collateral branch, axon, axolemma, synapse, synaptic knobs, telodendria, neuroglandular junction, neuromuscular junction, perikaryon, axon hillock
  2. FG13_09B.JPG Title: Anatomy of a Representative Neuron Notes: A neuron has a cell body (soma), some branching dendrites, and a single axon. (a) Detailed organization of the cell body. (b) A neuron may innervate other (1) neurons, (2) skeletal muscle fibers, or (3) gland cells. Synapses are shown in boxes. Keywords: neuroanatomy, multipolar neuron, skeletal muscle fibers, gland cells, dendrites, collateral branch, axon, axolemma, synapse, synaptic knobs, telodendria, neuroglandular junction, neuromuscular junction, perikaryon, axon hillock
  3. FG13_11.JPG Title: A Functional Classification of Neurons Notes: Neurons are classified functionally into three categories: (1) sensory neurons that detect stimuli in the PNS and transmit information to the CNS, (2) motor neurons carrying information from the CNS to peripheral effectors, and (3) interneurons in the CNS Keywords: neuron, functional classification, peripheral nervous system, exteroceptors, proprioceptors, interoceptors, afferent, peripheral ganglion, somatic sensory neurons, efferent, central nervous system, ANS, SNS, somatic motor neurons, visceral motor neurons