Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang menghubungkan organ tubuh dengan saraf pusat melalui saraf perifer. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf kranial, saraf spinal, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf berperan dalam mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Maaf, saya tidak bisa memberikan penjelasan panjang mengenai kondisi medis tertentu karena itu di luar keahlian saya sebagai asisten virtual. Saya hanya dapat memberikan ringkasan singkat.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh, sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh tubuh.
Sistem saraf adalah sistem pengatur utama tubuh yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf yang menghubungkannya dengan seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik antara sel-sel saraf untuk mengkoordinasikan fungsi mental dan fisik.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang menghubungkan organ tubuh dengan saraf pusat melalui saraf perifer. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf kranial, saraf spinal, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf berperan dalam mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Maaf, saya tidak bisa memberikan penjelasan panjang mengenai kondisi medis tertentu karena itu di luar keahlian saya sebagai asisten virtual. Saya hanya dapat memberikan ringkasan singkat.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh, sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh tubuh.
Sistem saraf adalah sistem pengatur utama tubuh yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf yang menghubungkannya dengan seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik antara sel-sel saraf untuk mengkoordinasikan fungsi mental dan fisik.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Ada 4 jenis penyuntikan obat, yaitu intramuskular, intravena, subkutan, dan intrakutan. Masing-masing jenis memiliki lokasi dan sudut penyuntikan yang berbeda-beda, sesuai dengan jaringan sasaran. Spuit dan ukuran jarum juga bervariasi tergantung jenis penyuntikan.
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler yang terdiri atas jantung, darah, dan pembuluh darah. Jantung berfungsi mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi dan fisiologi jantung serta pembuluh darah.
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
Teks tersebut merangkum tentang sistem pernapasan manusia, meliputi struktur dan fungsi organ-organ pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, serta mekanisme pernapasan yang melibatkan kontraksi otot-otot pernapasan dan hukum Boyle.
Dokumen tersebut memberikan daftar istilah-istilah anatomi yang digunakan untuk menjelaskan posisi, arah, dan gerakan tubuh manusia. Terdapat istilah untuk menjelaskan posisi anterior, posterior, superior, inferior, internal, eksternal, distal, proksimal, lateral, medial, dan lainnya. Juga terdapat istilah untuk menjelaskan gerakan seperti fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, sirkumduksi, inversi, e
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Dokumen ini menjelaskan tentang komponen sistem urinaria manusia yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, ureter mengalirkan urine ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urine sementara, dan uretra mengeluarkan urine keluar tubuh.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Dokumen tersebut membahas ringkasan materi anatomi dan fisiologi yang mencakup sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem muskuloskeletal, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem perkemihan, dan sistem integumen.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang menyampaikan sinyal dari reseptor ke tubuh untuk dideteksi dan direspons. Terdiri atas reseptor, penghantar impuls, dan efektor. Terdapat neuron sensorik, motorik, dan interneuron. Impuls saraf terjadi melalui depolarisasi, repolarisasi, dan periode refraktori.
[Ringkasan]
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal memilter darah untuk membentuk urin, yang kemudian dikeluarkan melalui ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses ini mencakup filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi untuk mengeluarkan zat buangan dan mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Sistem saraf terdiri dari neuron yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh tubuh, mengatur dan mengontrol semua aktivitas. Terdapat tiga bagian sistem saraf yaitu sistem saraf pusat, perifer, dan otonom. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf perifer terbagi menjadi saraf cranial dan saraf spinal. Sistem saraf otonom terbagi menjadi simpatis dan paras
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Ada 4 jenis penyuntikan obat, yaitu intramuskular, intravena, subkutan, dan intrakutan. Masing-masing jenis memiliki lokasi dan sudut penyuntikan yang berbeda-beda, sesuai dengan jaringan sasaran. Spuit dan ukuran jarum juga bervariasi tergantung jenis penyuntikan.
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler yang terdiri atas jantung, darah, dan pembuluh darah. Jantung berfungsi mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi dan fisiologi jantung serta pembuluh darah.
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
Teks tersebut merangkum tentang sistem pernapasan manusia, meliputi struktur dan fungsi organ-organ pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, serta mekanisme pernapasan yang melibatkan kontraksi otot-otot pernapasan dan hukum Boyle.
Dokumen tersebut memberikan daftar istilah-istilah anatomi yang digunakan untuk menjelaskan posisi, arah, dan gerakan tubuh manusia. Terdapat istilah untuk menjelaskan posisi anterior, posterior, superior, inferior, internal, eksternal, distal, proksimal, lateral, medial, dan lainnya. Juga terdapat istilah untuk menjelaskan gerakan seperti fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, sirkumduksi, inversi, e
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Dokumen ini menjelaskan tentang komponen sistem urinaria manusia yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, ureter mengalirkan urine ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urine sementara, dan uretra mengeluarkan urine keluar tubuh.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Dokumen tersebut membahas ringkasan materi anatomi dan fisiologi yang mencakup sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem muskuloskeletal, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem perkemihan, dan sistem integumen.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang menyampaikan sinyal dari reseptor ke tubuh untuk dideteksi dan direspons. Terdiri atas reseptor, penghantar impuls, dan efektor. Terdapat neuron sensorik, motorik, dan interneuron. Impuls saraf terjadi melalui depolarisasi, repolarisasi, dan periode refraktori.
[Ringkasan]
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal memilter darah untuk membentuk urin, yang kemudian dikeluarkan melalui ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses ini mencakup filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi untuk mengeluarkan zat buangan dan mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Sistem saraf terdiri dari neuron yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh tubuh, mengatur dan mengontrol semua aktivitas. Terdapat tiga bagian sistem saraf yaitu sistem saraf pusat, perifer, dan otonom. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf perifer terbagi menjadi saraf cranial dan saraf spinal. Sistem saraf otonom terbagi menjadi simpatis dan paras
Sistem saraf mengatur aktivitas tubuh melalui jutaan neuron yang berkumpul membentuk serabut dan berkas. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf perifer, dan saraf otonom. Otak terbagi menjadi otak besar, kecil, dan tengah yang memiliki fungsi koordinasi, gerakan, dan pengaturan. Sumsum tulang belakang dan saraf cranial dan spinal berperan sebagai penghubung antara saraf pus
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sementara sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sel saraf adalah unit dasar sistem saraf yang terdiri dari dendrit, badan sel, dan akson.
Sistem saraf manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan serat saraf. Otak berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi tubuh secara sadar dan tak sadar, sementara sumsum tulang belakang dan serat saraf membantu menghantarkan sinyal saraf. Terdapat tiga jenis sel saraf yakni sensorik, motorik, dan konektor yang bekerja bersama dalam mengontrol gerakan tubuh.
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaIsmail Hamim
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf somatik dan saraf otonom). Otak berperan sebagai pusat koordinasi utama, sedangkan lima alat indra manusia adalah mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari lingkungan.
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf, terutama sistem saraf pusat yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak depan, tengah, dan belakang, dimana otak depan meliputi serebrum, talamus, dan hipotalamus yang mengontrol berbagai fungsi tubuh. Sistem saraf berperan penting dalam mengkoordinasikan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi berpusat pada otak dan mengatur kerja organ tubuh. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf perifer. Manusia memiliki lima indra yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang masing-masing peka terhadap rangsangan tertentu.
Sistem saraf manusia terdiri dari neuron yang berjumlah trilyunan dan berfungsi menerima dan menghantarkan impuls. Neuron terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Saraf tepi terdiri dari saraf sadar dan otonom yang mengatur otot secara sadar dan tidak sadar.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf sadar dan saraf otonom). Sistem saraf bertugas menerima, mengolah, dan menanggapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Unit terkecil sistem saraf adalah neuron yang berperan menghantarkan impuls saraf.
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Manik Puush
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu reseptor, sistem saraf, dan efektor. Sistem saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan menentukan respon terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan."
1. ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PERSARAFAN
Mata Kuliah : Anatomi Fisiologi
Dr ROFIDA LATHIFAH
2. materi
Pengertian
Fungsi
Struktur sel saraf
Jenis sel saraf
Sistem saraf
Pembagian otak
Pelindung otak
Sumsum
Saraf tepi (saraf perifer)
Saraf otonom
3. Pengertian
Sistem saraf adalah sistem yang
mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan aktivitas tubuh kita
seperti berjalan, menggerakkan
tangan, mengunyah makanan dan
lainnya.
Sistem Saraf tersusun dari jutaan
serabut sel saraf (neuron) yang
berkumpul membentuk suatu berkas
(faskulum). Neuron adalah komponen
utama dalam sistem saraf.
4. Fungsi
Sistem saraf sebagai sistem
koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi
utama yaitu:
◦ Pengatur / pengendali kerja organ
tubuh,
◦ Pusat pengendali tanggapan,
◦ Alat komunikasi dengan dunia luar.
6. Struktur sel saraf (neuron)
Setiap neuron terdiri dari satu badan
sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel
keluar dua macam serabut saraf, yaitu
dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi menangkap dan
mengirimkan impuls ke badan sel
saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke
jaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
7. Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf
berdasarkan fungsi, yaitu:
Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)
◦ Berfungsi menghantarkan rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
◦ Berfungsi menghantarkan impuls motorik
dari susunan saraf pusat ke efektor.
Sel Saraf Penghubung/ intermediet/
asosiasi
◦ Merupakan penghubung sel saraf yang
satu dengan sel saraf yang lain.
8. Sistem saraf
Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf
terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat
◦ Otak
◦ Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf Perifer/ tepi
◦ 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
◦ 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal)
3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar
◦ Susunan saraf simpatik
◦ Susunan saraf parasimpatik
9. OTAK
Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
◦ Otak besar (Cerebrum)
◦ Otak kecil (Cerebellum)
◦ Otak tengah (Mesencephalon)
12. Otak besar (Serebrum)
◦ Berfungsi untuk untuk pengaturan semua
aktivitas mental yaitu berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
terletak di bagian depan otak.
◦ Terdiri atas :
Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan
otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang →pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan
sikap.
13. Otak kecil (Cerebellum)
◦ Berfungsi untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot
tubuh serta menyeimbangkan tubuh.
◦ Letak otak kecil terdapat tepat di atas
batang otak.
14. Otak Tengah (Mesensefalon)
◦ Terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol (menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak
besar dan sumsum tulang belakang).
◦ Di depan otak tengah (diencephalon)
Talamus (Pusat pengatur sensoris)
Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur
selera makan, Keseimbangan cairan tubuh).
Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks
mata).
15. Pelindung otak
TENGKORAK.
RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK
(MENINGEN).
◦ DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak
(melekat pada tulang)
◦ ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi
otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi
cairan serobrospinal (cairan limfa)
◦ PIAMETER : Penuh dengan pembuluh
darah, di permukaan otak, suplai oksigen
dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
17. SUMSUM LANJUTAN
(MEDULLA OBLONGATA).
Banyak mengandung ganglion otak.
Pusat pengatur gerak refleks fisiologis
(denyut jantung, pernafasan,
pelebaran dan penyempitan pembuluh
darah, bersin, batuk)
18. SUMSUM TULANG BELAKANG
(MEDULLA SPINALIS)
Fungsi :
(1) Penghubung impuls dari dan ke otak.
(2) Memungkinkan jalan terpendek pada
gerak refleks.
Di bagian dalam ada (1) akar dorsal
yang mengandung neuron sensorik. (2)
akar ventral yang mengandung neuron
motorik.
Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi.
21. Nervus cranialis
Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :
1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam
penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari
dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah
dan samping kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea,
kepekaan lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga
keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara,
menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
25. Saraf Otonom
SSO meninggalkan korda spinalis dan
mempersarafi otot jantung dan polos
serta kelenjar.
SSO involunter (tidak disadari)
System saraf autonom dibagi menjadi
2 yaitu :
◦ Sistim saraf simpatis
◦ Sistim saraf parasimpatis
26. Sistem Saraf Otonom
◦ Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi
jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi
jantung.
arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan
penurunan sekrei bronkus
Merangsang kelenjar keringat
◦ Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:
Jantung : memperlambat kecepatan denyut
Sal cerna : meningkatkan motilitas
Sal nafas : konstriksi jalan nafas
27. Sistem Saraf Simpatis
Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.
Terletak di sebelah kiri-kanan tulang
belakang.
Berpangkal pada medulla spinalis di
daerah leher dan di daerah pinggang
sehingga disebut juga saraf torakolumbar.
Pra ganglion pendek.
Praganglion → urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion.
Post ganglion → urat saraf yang berada
pada ujung ganglion.
28. Sistim Saraf Parasimpatis
Urat praganglionnya panjang karena
menempel pada organ yang dibantu.
Berpangkal pada medulla oblongata.
Kerjanya berlawanan dengan kerja
saraf simpatis.
Terbagi menjadi dua bagian : saraf
otonom kranial ( saraf kranial III, VII,
IX, X) dan saraf otonom sakral