2. What is the
learning objective?
Untuk memahami sifat membantu
dan untuk mengembangkan apresiasi
kritis terhadap faktor-faktor yang
dapat berkontribusi pada keefektifan
hubungan membantu.
3. Helping and Facilitating
Bantuan dan fasilitasi dapat ditawarkan secara informal sebagai bagian dari
interaksi sehari-hari yang biasa kita lakukan dengan orang lain, seperti seorang
manajer dapat menasihati sebuah liga kolegial yang mengalami masa sulit
dengan bos baru.
Bantuan dan fasilitasi ditawarkan sebagai bagian dari interaksi yang lebih formal,
seperti dalam wawancara penilaian, penilai dapat menasihati tentang apa yang
dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kinerja mereka.
5. Different approaches to
helping
1. Theorising
Pendekatan berteori melibatkan kami dalam mengidentifikasi teori dan
model konseptual yang berkaitan dengan situasi masalah klien.
2. Advising
Pendekatan menasihati melibatkan kita dalam memberi tahu klien apa yang
harus mereka lakukan untuk memperbaiki masalah dalam situasi tertentu.
3. Supporting
Gaya menolong yang mendukung melibatkan kita dalam bekerja dengan
klien untuk membantu mereka mengekspresikan perasaan dan emosi yang
menghalangi pemikiran yang jelas dan objektif tentang suatu masalah.
4. Challenging
Pendekatan yang melibatkan kami dalam menghadapi dasar pemikiran klien
dalam upaya untuk mengidentifikasi keyakinan dan nilai-nilai yang
mungkin mengganggu cara pandang situasi.
5. Information gathering
Pendekatan melibatkan kami membantu klien dalam mengumpulkan data
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menafsirkan kembali situasi
masalah.
6. Is there one best approach?
Beberapa penulis mengambil posisi
universal dan menganjurkan bahwa
ada satu cara terbaik untuk membantu.
Yang lain mengadopsi pendekatan
kontingen dan berpendapat bahwa
gaya terbaik bergantung pada klien dan
masalah atau peluang yang perlu
dikelola klien secara lebih efektif.
7. Choice of style and the characteristics of problem and client
Choice of style and the stage of the helping relationship
Gaya yang lebih menasihati / preskriptif sesuai.
Banyak dari kita kurang memiliki gambaran yang memadai tentang proses
membantu dan cenderung memusatkan upaya kita pada satu aspek fasilitasi. Modus
bantuan dan fasilitasi suportif, misalnya, berfokus pada pemberian empati dan
penerimaan pasif untuk membantu klien mengembangkan tingkat pemahaman yang
baru. Pendekatan semacam ini mungkin sangat efektif pada awal proses membantu.
8. Stages in the helping process
Egan (1998) menyajikan model bantuan tiga tahap yang dapat kita gunakan sebagai
peta kognitif. Dia berpendapat bahwa itu akan membantu kita memahami sifat
hubungan kita dengan klien dan memberi kita arah.
Tahap 1:
Mengidentifikasi dan
mengklarifikasi situasi
masalah dan peluang
yang tidak digunakan.
Tahap 2:
Penetapan tujuan :
mengembangkan
skenario yang lebih
diinginkan.
Tahap 3:
Membantu klien
bertindak.
9. Sharing the helping model with clients
Blake dan Mouton berpendapat bahwa teori dapat membantu klien mengubah perilaku
mereka dengan berbagai cara. Ini memberi mereka rasa perspektif yang dapat memotivasi
mereka untuk memikirkan implikasi jangka panjang dari apa yang mereka lakukan. Hal ini
sering menyebabkan mereka menilai kembali keefektifan cara mereka merespons secara
normal dan mungkin impulsif.
10. Kesadaran diri
Membangun hubungan dan membangun hubungan
Empati
Mendengarkan fakta dan perasaan
Menggali informasi
Mengidentifikasi tema dan melihat gambaran yang lebih besar
Memberi umpan balik
Asumsi yang menantang
Membantu melibatkan penggunaan yang tepat dari berbagai
keterampilan interpersonal 'sehari-hari dan umum'. Hayes (1996)
mengidentifikasi beberapa yang paling penting sebagai:
Helping skills
11. Ingatlah tujuan probing, yaitu untuk membantu mereka fokus pada
masalah yang relevan dan penting dan untuk membantu mereka
mengidentifikasi pengalaman, perilaku dan perasaan yang
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang masalah
tersebut.
Gunakan campuran probe direktif dan non-direktif.
Hindari sesi tanya jawab.
Jika probe membantu klien mengungkapkan informasi yang relevan,
tindak lanjuti dengan respons empati daripada probe lain.
Gunakan campuran empati dan penyelidikan apa pun yang
diperlukan untuk membantu klien mengklarifikasi masalah,
mengidentifikasi titik buta, mengembangkan skenario baru,
mencari strategi tindakan, merumuskan rencana, dan meninjau
hasil tindakan.
Ingatlah bahwa menyelidik adalah keterampilan komunikasi yang
hanya efektif sejauh itu membantu klien.
Egan (1998) menawarkan enam saran untuk penggunaan
probe :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Probing
12. Giving feedback
Umpan balik yang menawarkan
informasi baru kepada klien tentang
diri mereka sendiri dapat membantu
mereka mengembangkan perspektif
alternatif tentang masalah.
13. 09:00
11:00
12:00
Challenging
Tujuan menantang atau mengonfrontasi dalam
hubungan membantu adalah untuk membantu
klien mengeksplorasi area pengalaman,
perasaan dan perilaku yang sejauh ini gagal
mereka eksplorasi.
14. Core values
Perilaku penolong yang efektif tampaknya
dipengaruhi oleh nilai-nilai inti tertentu. Rogers
(1958) mengidentifikasi ini sebagai penghargaan
positif tanpa syarat untuk klien, yaitu :
1. Hormat
2. Keaslian