SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
KONSELING 
Disusun oleh : Kelpmpok 1 
1. Angken Pundy Antika (141420131750008) 
2. Anifah (141420131760009) 
3. Anisa Kamala Syarra’ (141420131770010) 
4. Anisa Nur Fitri (141420131780011) 
5. Anita Pujiyati (141420131790012) 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA 
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 
PURWOKERTO 
2014/2015
A. PENGERTIAN KONSELING 
Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel dari bahasa latin 
counselium artinya “bersama” atau “bicara bersama” 
Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuin yang dilakukan 
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut 
konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut 
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi komseli 
sehingga dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang 
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya 
sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat 
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan 
hidup. 
B. TUJUAN KONSELING 
Tujuan konseling adalah member fasilitas dan menimbulkan 
pertumbuhan kepribadian. Menolong pribadi pribadi untuk mengubah pola 
pola kehidupan yang menyebabkan mereka tidak berbahagia, dan 
menyediakan suasana persaudaraan dan kebijaksanaan bagi pribadi pribadi 
yang sedang mengalami kehilangan dan kekecewaan. Membantu klien merasa 
lebih baik atau nyaman. Konselor menetapkan tujuan untuk membantu klien 
nya memiliki kemampuan menolong diri sendiri, sehingga dapat menghadapi 
situasi hidup selanjutnya dengan lebih konstruktif. 
C. MACAM MACAM BIMBINGAN DAN KONSELING 
1. Bimbingan Akademik 
Yaitu bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, 
dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran 
kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan tuntutan belajar disuatu 
institusi pendidikan.
2. Bimbingan Sosial Pribadi 
Bimbingan sosial pribadi merupakan bimbingan untuk membantu 
para individu dalam memecahkan masalah sosial pribadi. Yang termasuk 
masalah sosisal pribadi adalah masalah hubungan sesame teman dengan 
dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri. 
3. Bimbingan Karir 
Yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, 
pengembangan, dan pemecahan masalah masalah karir. 
4. Bimbingan Keluarga 
Bimbingan keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada 
para individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu 
menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis. 
D. TAHAP KONSELING 
1. Tahap Analis 
a. Tahap analis yaitu pengumpulan informasi dan data mengenai klien. 
b. Konselor dapat klien memiliki informasi yang dpat dipercaya, tepat, 
dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat, motif, 
keseimbangan emosional dan sifat sifat lain yang memudahkan 
penyesuaian diri. 
c. Analis dapat dilakukan dengan alat alat seperti : catatan kumulatif, 
wawancara, catatan anekdot, tes psikologis, dan studi kasus. 
2. Tahap Diagnosis 
a. Diagnosis adalah upaya untuk menemukan factor factor penyebab atau 
yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik. 
b. Factor factor penyebab kegagalan belajar peserta didik bisa dilihat dari 
segi input, proses, ataupun output belajarnya 
3. Prognosis 
Langkah untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami 
peserta didik masih mungkin unutk diatasi serta menentukan berbagai 
alternative pemecahanya. Hal ini dilakukan dengan cara
menginterprestasikan hasil hasil langkah kedua dan ketiga. Proses 
mengambil keputusan pada tahap ini sebaiknya terlebih dahulu 
dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak pihak yang 
kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus kasus yang 
dihadapi. 
4. Tahap Konseling 
Merupakan hubungan membantu klien untuk menemukan sumber 
diri sendiri maupun sumber diluar dirinya dengan kemampuannya. Dalam 
kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu : 
a. Belajar terpimpin menuju pengertian diri 
b. Menidik kembali untuk mencapai tujuan kepribadiannya dan 
menyesuaikan hidupnya 
c. Bantuan pribadi agar klien mengerti dan terampil dalam menerapkan 
prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari hari 
d. Kenseling yang mencakup hubungan dan teknik yang bersifat 
menyembuhkan 
e. Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis atau penyaluran 
5. Tindak Lanjut 
Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atau usaha pemecahan 
masalah sebaiknya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat 
seberapa pengaruh tindakan bantuan (treatment) yang telah diberikan 
terhadap pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik.

More Related Content

What's hot

Apa itu kaunseling
Apa itu kaunselingApa itu kaunseling
Apa itu kaunselinghany_zulfa
 
Definisi kaunseling
Definisi kaunselingDefinisi kaunseling
Definisi kaunselingguestd56616
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konselingdrdr013
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanRickie Ugie
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingrosdimahiza
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunselingridzuangrik
 
kaunseling individu dan kelompok
kaunseling individu dan kelompokkaunseling individu dan kelompok
kaunseling individu dan kelompokzakwan azhar
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konselingJoni Iswanto
 
Konsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunselingKonsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunseling廷武 邹
 
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)Veronica Fifi Rintina
 
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingProfesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingAnisa Nur Lail
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingAdila S. Sabri
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingHeri Yanti
 

What's hot (20)

Apa itu kaunseling
Apa itu kaunselingApa itu kaunseling
Apa itu kaunseling
 
Definisi kaunseling
Definisi kaunselingDefinisi kaunseling
Definisi kaunseling
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling
 
kaunseling individu dan kelompok
kaunseling individu dan kelompokkaunseling individu dan kelompok
kaunseling individu dan kelompok
 
3.kaunseling satu pengenalan
3.kaunseling satu pengenalan3.kaunseling satu pengenalan
3.kaunseling satu pengenalan
 
Bab 3 kaunselor
Bab 3   kaunselorBab 3   kaunselor
Bab 3 kaunselor
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Konsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunselingKonsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunseling
 
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
 
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingProfesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
Bimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunselingBimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunseling
 
Bab 5 Model Proses Kaunseling
Bab 5   Model Proses KaunselingBab 5   Model Proses Kaunseling
Bab 5 Model Proses Kaunseling
 
Pert.I
Pert.IPert.I
Pert.I
 
Bentuk bentuk kaunseling
Bentuk bentuk kaunselingBentuk bentuk kaunseling
Bentuk bentuk kaunseling
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konseling
 

Similar to Makalah konseling

Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusKegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusWinda Hastuti
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layananUnnes
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingdirta07
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingiskawia
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konselinghusnulks
 
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konselingBk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konselingYunita Sari
 
Resume bimbingan konseling klp 3
Resume bimbingan konseling klp 3Resume bimbingan konseling klp 3
Resume bimbingan konseling klp 3helmi rijal taufiq
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Ricky Ramadhan
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingSanti Susanti
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Ricky Ramadhan
 
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingPeran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingIndah Lestari
 

Similar to Makalah konseling (20)

Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusKegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konseling
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konselingBk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
 
Resume bimbingan konseling klp 3
Resume bimbingan konseling klp 3Resume bimbingan konseling klp 3
Resume bimbingan konseling klp 3
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6
 
BK AUD
BK AUDBK AUD
BK AUD
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingPeran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
 
82042645 edu3107-nota-padat
82042645 edu3107-nota-padat82042645 edu3107-nota-padat
82042645 edu3107-nota-padat
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 

Makalah konseling

  • 1. KONSELING Disusun oleh : Kelpmpok 1 1. Angken Pundy Antika (141420131750008) 2. Anifah (141420131760009) 3. Anisa Kamala Syarra’ (141420131770010) 4. Anisa Nur Fitri (141420131780011) 5. Anita Pujiyati (141420131790012) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PURWOKERTO 2014/2015
  • 2. A. PENGERTIAN KONSELING Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel dari bahasa latin counselium artinya “bersama” atau “bicara bersama” Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuin yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi komseli sehingga dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup. B. TUJUAN KONSELING Tujuan konseling adalah member fasilitas dan menimbulkan pertumbuhan kepribadian. Menolong pribadi pribadi untuk mengubah pola pola kehidupan yang menyebabkan mereka tidak berbahagia, dan menyediakan suasana persaudaraan dan kebijaksanaan bagi pribadi pribadi yang sedang mengalami kehilangan dan kekecewaan. Membantu klien merasa lebih baik atau nyaman. Konselor menetapkan tujuan untuk membantu klien nya memiliki kemampuan menolong diri sendiri, sehingga dapat menghadapi situasi hidup selanjutnya dengan lebih konstruktif. C. MACAM MACAM BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Bimbingan Akademik Yaitu bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan tuntutan belajar disuatu institusi pendidikan.
  • 3. 2. Bimbingan Sosial Pribadi Bimbingan sosial pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah sosial pribadi. Yang termasuk masalah sosisal pribadi adalah masalah hubungan sesame teman dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri. 3. Bimbingan Karir Yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah masalah karir. 4. Bimbingan Keluarga Bimbingan keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis. D. TAHAP KONSELING 1. Tahap Analis a. Tahap analis yaitu pengumpulan informasi dan data mengenai klien. b. Konselor dapat klien memiliki informasi yang dpat dipercaya, tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat, motif, keseimbangan emosional dan sifat sifat lain yang memudahkan penyesuaian diri. c. Analis dapat dilakukan dengan alat alat seperti : catatan kumulatif, wawancara, catatan anekdot, tes psikologis, dan studi kasus. 2. Tahap Diagnosis a. Diagnosis adalah upaya untuk menemukan factor factor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik. b. Factor factor penyebab kegagalan belajar peserta didik bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun output belajarnya 3. Prognosis Langkah untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami peserta didik masih mungkin unutk diatasi serta menentukan berbagai alternative pemecahanya. Hal ini dilakukan dengan cara
  • 4. menginterprestasikan hasil hasil langkah kedua dan ketiga. Proses mengambil keputusan pada tahap ini sebaiknya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus kasus yang dihadapi. 4. Tahap Konseling Merupakan hubungan membantu klien untuk menemukan sumber diri sendiri maupun sumber diluar dirinya dengan kemampuannya. Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu : a. Belajar terpimpin menuju pengertian diri b. Menidik kembali untuk mencapai tujuan kepribadiannya dan menyesuaikan hidupnya c. Bantuan pribadi agar klien mengerti dan terampil dalam menerapkan prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari hari d. Kenseling yang mencakup hubungan dan teknik yang bersifat menyembuhkan e. Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis atau penyaluran 5. Tindak Lanjut Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atau usaha pemecahan masalah sebaiknya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik.