Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada hewan akuatik dan terestrial. Sistem ekskresi meliputi proses pembuangan limbah metabolisme dan zat yang tidak berguna dari tubuh. Pada hewan akuatik, organ ekskresi utama adalah insang dan ginjal, sedangkan pada hewan darat meliputi metanefridia, tabung Malpighi, dan nefron. Sistem ekskresi berperan penting dalam osmoregulasi dan termoregulasi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang osmoregulasi dan ekskresi pada hewan. Secara ringkas, dibahas mengenai:
1) Proses pengaturan kandungan air dan konsentrasi bahan terlarut dalam tubuh hewan untuk menyesuaikan lingkungan sekitar.
2) Organ-organ yang berperan dalam proses tersebut seperti insang dan ginjal.
3) Perbedaan pengaturan osmotik pada lingkungan laut dan air tawar.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Membran sel adalah bagian terluar sel yang memisahkan sel dari lingkungan luar. Membran sel berfungsi untuk melindungi isi sel, menyeleksi zat yang masuk dan keluar, serta menerjemahkan sinyal dari lingkungan. Struktur membran sel terdiri atas lapisan ganda lipid yang membentuk matriks untuk protein dan karbohidrat.
Dokumen tersebut membahas tentang osmoregulasi dan ekskresi pada hewan. Secara ringkas, dibahas mengenai:
1) Proses pengaturan kandungan air dan konsentrasi bahan terlarut dalam tubuh hewan untuk menyesuaikan lingkungan sekitar.
2) Organ-organ yang berperan dalam proses tersebut seperti insang dan ginjal.
3) Perbedaan pengaturan osmotik pada lingkungan laut dan air tawar.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Membran sel adalah bagian terluar sel yang memisahkan sel dari lingkungan luar. Membran sel berfungsi untuk melindungi isi sel, menyeleksi zat yang masuk dan keluar, serta menerjemahkan sinyal dari lingkungan. Struktur membran sel terdiri atas lapisan ganda lipid yang membentuk matriks untuk protein dan karbohidrat.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan praktikum ini membahas pengamatan morfologi dan telur 6 spesies cacing parasit yaitu Ascaridia galli, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Taenia saginata, Raillietina tetragona, dan Fasciola hepatica. Hasilnya menunjukkan perbedaan warna, ukuran, bentuk bibir, ekor, tubuh, dan kelamin antara nematoda, cestoda, dan trematoda.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mikroba dapat berinteraksi dengan tumbuhan, hewan, dan manusia melalui berbagai pola interaksi seperti simbiosis, komensalisme, mutualisme, antibiosis, dan parasitisme. Interaksi ini dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi organisme yang terlibat.
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari sistem sirkulasi darah, kontraksi otot jantung, dan fungsi otak pada katak. Hasilnya adalah kontraksi jantung katak normal sebesar 78 kali per menit dan berubah ketika diberi perlakuan seperti dilepaskan perikardium dan ikatan Stanius. Pembuluh darah arteri dan vena juga dapat dibedakan, dengan arteri berukuran lebih kecil dan aliran darah lebih terang
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Dokumen tersebut membahas tentang tata letak daun pada batang tumbuhan, yang terdiri dari tiga jenis pola utama yaitu folia spara (satu daun per buku), folia opposida (dua daun berhadapan per buku), dan folia verticillata (lebih dari dua daun per buku). Dokumen juga menjelaskan istilah-istilah terkait seperti buku-buku batang, ruas, dan rumus daun."
Laporan praktikum ini membahas pengamatan morfologi dan telur 6 spesies cacing parasit yaitu Ascaridia galli, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Taenia saginata, Raillietina tetragona, dan Fasciola hepatica. Hasilnya menunjukkan perbedaan warna, ukuran, bentuk bibir, ekor, tubuh, dan kelamin antara nematoda, cestoda, dan trematoda.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mikroba dapat berinteraksi dengan tumbuhan, hewan, dan manusia melalui berbagai pola interaksi seperti simbiosis, komensalisme, mutualisme, antibiosis, dan parasitisme. Interaksi ini dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi organisme yang terlibat.
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang morfologi akar dan modifikasinya pada beberapa jenis tumbuhan. Laporan ini menjelaskan bagian-bagian akar, tipe perakaran, bentuk modifikasi akar, serta bentuk modifikasi akar seperti akar udara dan akar penghisap yang diamati pada 11 jenis tumbuhan berbeda melalui praktikum lapangan.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari sistem sirkulasi darah, kontraksi otot jantung, dan fungsi otak pada katak. Hasilnya adalah kontraksi jantung katak normal sebesar 78 kali per menit dan berubah ketika diberi perlakuan seperti dilepaskan perikardium dan ikatan Stanius. Pembuluh darah arteri dan vena juga dapat dibedakan, dengan arteri berukuran lebih kecil dan aliran darah lebih terang
This document provides an introduction to fish physiology. It discusses [1] how physiology studies the functions, mechanisms and workings of organs, tissues and cells in an organism. [2] It notes that fish are poikilothermic aquatic animals that have anatomical and physiological adaptations to their aquatic environment, such as respiration and osmoregulation. [3] The document emphasizes the importance of understanding fish physiology for aquaculture practices like reproduction, feeding, and growth management as well as for fishing practices.
Teks tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada berbagai hewan. Secara singkat, sistem ekskresi pada invertebrata beragam mulai dari vakuola kontraktil pada protozoa, sel api pada platelminta, hingga nefridium pada cacing tanah dan annelida. Sementara itu, sistem ekskresi vertebrata meliputi ginjal pada ikan dan paru-paru sebagai alat ekskresi gas karbon dioksida.
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menghitung jumlah sel darah putih dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan adalah pengenceran darah dengan larutan Turk sebanyak 20 kali dilanjutkan dengan penghitungan sel darah putih di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukkan bahwa dua mahasiswa memiliki jumlah sel darah putih normal sedangkan dua lainnya di atas normal, mungkin karena k
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan seperti oksigen, suhu, penyakit, salinitas, amonia, umur, keturunan, dan seks. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nafsu makan ikan dan mengurangi pertumbuhannya.
Mutasi adalah perubahan pada DNA yang dapat terjadi secara alami maupun disebabkan faktor luar. Mutasi dapat berdampak baik, seperti menghasilkan tanaman tahan penyakit, atau berdampak buruk seperti menyebabkan cacat fisik. Faktor penyebab mutasi antara lain mutagen kimia, fisik, dan biologi.
7
Makalah ini membahas tentang bahan makanan dan zat gizi, dengan menjelaskan pengertian bahan makanan sebagai bahan yang dikonsumsi dan zat gizi sebagai komponen penyusunnya. Zat gizi dibedakan menjadi makro dan mikro, dengan makro meliputi karbohidrat, protein, dan lemak sebagai sumber energi, sedangkan mikro meliputi vitamin dan mineral. Makalah ini juga menjelaskan makanan seimbang men
The document discusses the cardiovascular system and blood circulation in fish. It states that the heart, located cranioventrally behind the gills, pumps blood through two circuits - the pulmonary circulation to the gills for gas exchange, and the systemic circulation to the rest of the body. Oxygenated blood flows from the gills to the dorsal aorta and deoxygenated blood returns to the heart via the ventral aorta and hepatic and renal portal systems. The main blood components are plasma and blood cells including erythrocytes, leukocytes and thrombocytes. Leukocytes consist of lymphocytes, granulocytes and monocytes.
Sistem ekskresi bervariasi antara organisme berdasarkan tingkat kompleksitasnya. Pada invertebrata, sistem ekskresi sering berupa saluran Malpighi, nefridium, atau sel api. Sedangkan vertebrata memiliki ginjal yang lebih rumit, dengan fungsi mengeluarkan limbah melalui urin. Sistem ekskresi manusia terdiri atas ginjal, paru-paru, hati, dan kulit, dimana ginjal berperan penting menyaring darah dan membent
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, paru-paru, hati, kulit, dan kolon. Ginjal merupakan alat ekskresi utama yang berbentuk seperti kacang merah dan terletak di daerah pinggang. Ginjal menyaring zat sisa metabolisme dari darah menjadi urine melalui nefron dan mengeluarkannya lewat ureter, kantung kemih, dan uretra.
Sistem ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Organ utama sistem ekskresi mamalia adalah ginjal yang memfiltkan darah dan membentuk urin, serta organ tambahan seperti kulit dan paru-paru. Pada ikan, sistem ekskresi bergantung pada lingkungan air tawar atau air lautnya, di mana ikan laut mengeluarkan air melalui kulit dan insangnya.
Sistem ekskresi pada mamalia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal dan hati berperan dalam mengeluarkan limbah berupa urin dan empedu, sedangkan kulit dan paru-paru mengeluarkan keringat dan karbon dioksida.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan Coelenterata. Hewan ini memiliki tubuh berbentuk polip atau medusa, terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) yaitu epidermis dan gastrodermis, dengan rongga pencernaan sebagai alat pencernaan. Coelenterata dapat berreproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas.
1) Sistem ekskresi pada manusia dan hewan terbagi menjadi sistem ekskresi ginjal dan kulit. Ginjal berfungsi menyaring dan membersihkan limbah tubuh dari darah menjadi urin, sedangkan kulit mengeluarkan keringat.
2) Sistem ekskresi pada invertebrata dan vertebrata bervariasi, mulai dari difusi melalui membran sel hingga organ khusus seperti ginjal dan pembuluh Malpighi pada serangga.
3) Ginjal
PPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxWELLYANAPREISA
- Sistem ekskresi tubuh manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati yang berperan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dan racun dari tubuh
- Ginjal merupakan organ utama sistem ekskresi yang menghasilkan urine melalui proses filtrasai glomerulus, reabsorpsi, dan augmentasi di nefron
- Komposisi urine terdiri atas 95% air dan zat-zat buangan seperti urea, asam urat, dan kreatinin, sed
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar, dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.
Sistem urinaria terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak dipergunakan tubuh melalui urin. Urin disimpan sementara di kandung kemih sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Ikan termasuk dalam filum Chordata dan subfilum Vertebrata. Terdiri dari 4 kelas utama yaitu Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes. Agnatha tidak memiliki rahang, Chondrichthyes bertulang rawan, sedangkan Osteichthyes bertulang sejati. Ikan memiliki ciri khas seperti bernapas melalui insang, bertelur, dan memiliki sisik serta sirip.
Dokumen tersebut membahas sistem ekskresi dan osmoregulasi pada berbagai hewan. Terdapat diskusi mengenai organ ekskresi dan mekanisme osmoregulasi pada invertebrata, vertebrata, dan manusia. Juga dibahas pengaruh lingkungan terhadap osmoregulasi serta kondisi abnormal pada sistem ekskresi.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal berperan mengekskresikan zat sisa melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk mencerna lemak dan membentuk urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Similar to Ekskresi hewan akuatik & terestrial (20)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas sistem peredaran darah pada manusia melalui pembelajaran langsung dengan pendekatan konsep. Materi akan disampaikan lewat ceramah, diskusi, dan praktikum pengukuran denyut nadi. Tujuannya agar siswa memahami alat-alat peredaran darah dan sistem peredaran darah ganda pada manusia.
Tugas kelompok ini membahas berpikir kritis, termasuk definisi berpikir kritis menurut para ahli, ciri-ciri seseorang yang berpikir secara kritis, karakteristik dan indikator kemampuan berpikir kritis, serta tahapan-tahapan berpikir kritis. Dokumen ini juga membahas alat pengukur kemampuan berpikir kritis dan perbedaan antara keterampilan berpikir kritis dengan pemahaman konsep.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Catatan fosil digunakan untuk memahami sejarah kehidupan di bumi dan hubungan evolusi antar organisme
2. Batuan sedimen kaya akan fosil karena sisa-sisa organisme dapat terawetkan
3. Umur fosil ditentukan secara relatif berdasarkan lapisan batuan dan secara absolut menggunakan peluruhan isotop radioaktif
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...Google
Standar kompetensi lulusan dan mengajar merupakan hal penting dalam pendidikan. Dokumen ini membahas tentang tujuan dan standar kompetensi dalam pembelajaran, meliputi tingkatan tujuan pendidikan, hubungan antara tujuan dan kompetensi, kualifikasi standar kompetensi lulusan, dan standar kompetensi mata pelajaran biologi. Dokumen ini juga membahaskan mengenai pentingnya merumuskan tujuan pembelajaran dan kon
LKPD materi Kingdom Plantae membahas tiga kelompok tumbuhan yaitu lumut, paku dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki ciri khas masing-masing seperti siklus hidup, organ reproduksi, dan cara berkembangbiak. LKPD ini juga menjelaskan perbedaan antara tumbuhan dengan alga serta klasifikasi tumbuhan.
Cara menghasilkan kalus dari eksplan bawang putih melalui kultur jaringan dengan menanamkan eksplan pada media MS yang mengandung hormon auksin dan sitokinin. Eksplan akan menghasilkan kalus dalam waktu satu minggu apabila ditempatkan pada ruang kultur dengan suhu 250C.
Unsur hara esensial diperlukan tanaman dalam jumlah besar (makro) dan kecil (mikro). Makro terdiri atas C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S yang berperan dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Mikro seperti Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan hara dapat menyebabkan tanaman kerdil dan berwarna hijau pucat.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum taksidermi ikan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa biologi. Laporan tersebut menjelaskan proses-proses pembuatan taksidermi ikan mulai dari persiapan, pengulitan kulit ikan, pengawetan kulit, pengisian kulit dengan manikin, penataan sirip, pewarnaan, hingga penempatan hasil taksidermi. Laporan tersebut juga menjelaskan spesifik
Laporan ini membahas kunjungan studi lapangan kelompok mahasiswa Biologi ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mempelajari taksonomi vertebrata. Mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap koleksi herbarium basah dan kering di LIPI.
Praktikum analisis vegetasi dilakukan untuk mempelajari struktur dan komposisi vegetasi di halaman belakang jurusan Biologi IAIN Raden Intan Lampung. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan membuat plot berukuran 10x10 m, 4x4 m, dan 1x1 m. Ditemukan tujuh jenis tumbuhan yang dominan yaitu akasia, senggani, rumput benggala, alang-alang, patikan kebo, dan rumput malela. Kerap
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
1. EKSKRESI HEWAN AKUATI K
DAN TERESTRI AL
FISIOLOGI HEWAN
Dosen:
Lora Purnamasari, S.Pd, M.Sc
Kelompok 6
Biologi B
1. Fitri Mulyana (1211060062)
2. Irawansyah (1211060179)
3. Muslimatun (1211060078)
2. SISTEM EKSKRESI
• Ekskresi merupakan proses pembuangan sisa metabolisme dan
benda tidak berguna lainnya
• Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk
kehidupan
• Pada organisme bersel satu, produk buangan dikeluarkan secara
langsung melalui permukaan sel.
• Organisme multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih
kompleks. Misalnya CO2, H2O, NH3, amonia dan asam urat.
3. Fungsi Sistem Ekskresi
• Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari
dalam tubuh
• Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh
(osmoregulasi)
• Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran
normal (termoregulasi)
4. Pengeluaran Senyawa
Bernitrogen
1. Pengeluaran nitrogen dalam bentuk
amonia
2. Pengeluaran nitrogen dalam bentuk
urea
3. Pengeluaran nitrogen dalam bentuk
asam urat
5. Pengeluaran Nitrogen dalam bentuk
Amonia
• Hewan yang mengeluarkan nitrogen dalam bentuk amonia
dinamakan hewan amonotelik.
• Pengeluaran nitrogen dalam bentuk amonia hanya
dilakukan oleh hewan akuatik.
• Misalnya ikan teleostein, siklostomata dan kebanyakan
invertebrata akuatik
• Molekul amonia mudah larut dalam air, pada ikan sebagian
besar amonia hilang sebagai NH4+ melintasi epitelium
insang, ginjal hanya mengekskresikan sedikit zat buangan
bernitrogen.
• Reaksi = NH3 + H2O NH4+ + OH-
6. Pengeluaran Nitrogen dalam bentuk
Urea
• Urea ialah senyawa yang mudah larut dalam air, memiliki
toksisitas lebih rendah daripada amonia
• Urea merupakan hasil sisa bernitrogen yang utama pada
hewan terestrial
• Urea dihasilkan didalam hati vertebrata, urea adalah
produk siklus metabolik yang mengombinasikan amonia
dengan karbon dioksida.
• Hewan yang menghasilkan dan mengeluarkan urea disebut
ureotelik
7. Pengeluaran Nitrogen dalam Bentuk
Asam Urat
• hewan yang mengeluarkan asam urat dinamakan
hewan urikotelik merupakan hewan khas darat
• Misalnya : insekta, burung, reptilia,
• Asam urat sangat sulit larut dalam air
8. Ekskresi Hewan
Hewan Akuatik
Saluran Tubuler atau
Protonefridia pada cacing
pipih
Kelenjar hijau pada udang
Insang dan Ginjal pada
Ikan
Mekanisme ekskresi ikan
yang hidup di air tawar
berbeda dengan ikan yang
hidup di air laut.
Hewan Terestrial
• Organ Metanefridia
pada Cacing tanah
• Tabung Malpighi pada
Serangga
• Metanefros pada aves
• Nefron pada Vertebrata
9. Protonefridia
Cacing Pipih (filum Playthelminthes)
• Cacing Pipih yang tidak memiliki rongga tubuh memiliki
sistem ekskresi berupa protonefridia.
• Protonefridia merupakan organ pengeluaran yang berbentuk
tubulus /pipa tertutup tidak berhubungan dengan rongga
tubuh hewan.
• Sel penyusun bagian tubulus yg tertutup dilengkapi dengan
silia
• Apabila jumlah silia yang dimiliki hanya satu, maka sel
disebut Selenosit.
• Jika memiliki beberapa silia, sel tersebut dinamakan Sel Api
(Flame cell)
10. Cara Kerja Protonefridia
Selama filtrasi, pada saat silia yang
terdapat dalam tubulus tertutup
bergetar, denyutan silia menarik air
dan zat-zat terlarut dari cairan
interestrial melalui sel api, sehingga
melepaskan filtrat kedalam jejaring
tubulus
Dalam proses tersebut, hanya
molekul kecil saja yang tersaring dan
masuk protonefridia.
Sedangkan molekul besar tetap
dipertahankan didalam cairan tubuh.
Filtrat yang telah di proses, kemudian
bergerak keluar melalui tubulus dan
dibuang sebagai urin ke lingkungan
eksternal.
11. Kelenjar hijau atau kelenjar antena adalah organ pengeluaran yang dimiliki
krustasea yang terletak didaerah kepala.
Kelenjar hijau memiliki suatu kantong berujung buntu yang disebut the end-sac
(pundi-pundi)
Pundi-pundi tersebut berhubungan dengan saluran nefridia yang berakhir
pada kantung kemih
Pundi-pundi terendam diantara cairan selomik yang nantinya akan disaring
untuk membentuk urin awal
urin awal krustasea masih memiliki komposisi yang serupa dengan cairan
tubuh, tidak mengandung senyawa bermolekul besar.
Urin mengalir disepanjang saluran nefridia, air dan berbagai macam zat
direabsorbsi yang akhirnya terbentuk urin yang akan ditampung dalam
kandung kemih .
Kandung kemih berhubungan dengan lingkungan sekitar melalui lubang
pengeluaran yang terletak didekat dasar antena.
12. Struktur krustasea
Pada krustasea insang memegang peranan penting dalam menjaga
keseimbangan kadar garam dalam tubuh. Insang secara aktif mengarbsorbsi
garam-garam dari lingkungannya.
13. Organ Ekskresi Ikan
1. Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O.
2. Kulit (mengeluarkan kelenjar kulit)
3. Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
ginjal pada ikan memiliki 3 saluran yaitu :
Ureter (ductus mesonephridicus atau saluran Wolffian)
merupakan saluran yang mengalirkan urin yang berasal dari
ginjal.
Vesica urinaria (kantong urin) berfungsi sebagai tempat
penampungan urin sebelum dikeluarkan.
Uretra berupa saluran pendek yang berasal dari vesica
urinaria dan menuju ke porus urogenitalia. Urethra berfungsi
sebagai saluran keluarnya urin dari dalam tubuh.
14. Proses Ekskresi pada Ikan
Glomerulus dan kapsul Bowman berfungsi untuk menyaring
hasil buang anmetabolik yang terdapat dalam darah.
Darah tidak ikut tersaring dan masuk ke vena renalis. Protein
tetap bertahan di dalam darah.
Selanjutnya cairan ekskretori ini kemudian masuk ke tubulus
ginjal. Glukosa, beberapa mineral dan cairan (solution) lainnya
diserap kembali ke dalam darah.
Akhirnya hasil buang anmetabolik yang tidak tersaring dan
tidak terserap kembali akan masuk ke saluran pengumpul dan
terus ke kantong air seni dan kemudian dikeluarkan melalui
lubang pelepasan.
15. Perbedaan Mekanisme Ekskresi pada Ikan
Ikan Air Laut Ikan Air Tawar
Ikan air laut bersifat hipoosmotik
terhadap sekitarnya, sehingga mereka
harus menyeimbangkan kehilangan air
dengan meminum banyak sekali air
laut, kemudian memanfaatkan insang
dan ginjalnya untuk membuang garam
Didalam insang sel klorida yang
terspesialisasi secara aktif mentranspor
ion klorida dan ion Natrium secara
pasif. Sedangkan didalam ginjal
kelebihan ion Ca, Mg, dan Sulfat
diekskresikan bersama kehilangan
sejumlah air
Hanya ada sedikit urine yang
diekskresikan
Ikan air tawar bersifat
hiperosmotik terhadap sekitarnya,
sehingga mereka harus
mengekskresikan kelebihan air
secara terus-menerus
Ikan air tawar menghasilkan urin
yang sangat encer dalam volume
besar
untuk meminimalisir kehilangan
garam secara difusi Pada saat yang
sama ikan air tawar juga aktif
menyerap ion organik melalui
insang
16. Osmoregulasi
Pada Ikan Air Laut
Pada Ikan Air
Tawar
Peristiwa osmotik dan regulasi ion agar terjadi kesimbangan antara
tubuh dan lingkungan
17. Metanefridia
• Alat ekskresi beberapa cacing tanah berupa sepasang
metanefridia yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya.
• Metanefridia adalah organ pengeluaran yang mempunyai
lubang bersilia dan saluran dengan ujung berpori (berlubang)
yang terbuka ke arah rongga tubuh (nefridiostom)
• Saluran ini berhubungan dengan lingkungan luar tubuh
melalui nefridiosfor
• Proses pada metanefridia menghasilkan urin encer yang
bersifat hipoosmotik terhadap cairan tubuhnya.
18. Cara Kerja Metanefridia
• Setiap segmen cacing memiliki sepasang
metanefridia, yang terendam dalam cairan
selom dan terbungkus oleh jaringan kapiler
• Corong bersilia mengelilingi bukaan
internal
• Saat silia berdenyut, cairan tertarik kedalam
tubulus pengumpul, yang mencangkup
kandung kemih penyimpan urin yang
membuka keluar
• Saat urin bergerak disepanjang tubulus,
epitelium transpor yang membatasi lumen
menyerap kembali sebagian besar zat-zat
terlarut dan dialirkan kedarah didalam
kapiler
• sedangkan zat buangan bernitrogen tetap
berada didalam tubulus dan di ekskresikan
keluar melalui lubang pengeluaran
(nefridiosfor)
19. Tabung Malpighi
• Tubulus malpighi adalah organ pengeluaran pada serangga
• Organ ini berupa saluran/pipa yang salah satunya buntu,
sedangkan ujung lainnya membuka kearah usus, terletak
diantara usus tengah dan rektum.
• Tubulus malpighi membentang dari ujung-ujung buntu
yang terendam dalam hemolimfe (cairan sirkulasi) hingga
bukaan kesaluran pencernaan.
20. Cara Kerja Tabung Malpighi
Epitelium transpor yang melapisi tubulus
menyekresikan zat terlarut tertentu,
termasuk zat buangan bernitrogen, dari
hemolimfe ke dalam lumen tubulus
Air mengikuti zat terlarut ke dalam
tubulus melalui osmosis, dan cairan
tersebut kemudian mengalir ke dalam
rektum.
Sebagian besar zat-zat yang berguna
diserap kembali (reabsorpsi) melewati
jaringan epitelium pada rektum dan
diedarkan ke seluruh tubuh
oleh hemolimfa.
Sebaliknya, limbah bernitrogen
mengendap menjadi asam urat yang
dikeluarkan bersama feses lewat anus.
21. Ekskresi Aves
Alat ekskresi pada aves berupa sepasang ginjal metanefros
Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka karena burung tidak
mempunyai vesika urinaria
Air dalam tubuh disimpan melalui reabsorpsi di tubulus.
Urine yang dihasilkan ginjal langsung bercampur dengan sisa
pencernaan
Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan
melalui kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses.