BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XKevinAnggono
powerpoint ini tentang klasifikasi makhluk hidup, yang berisikan tentang macam macam klasfikasi makhluk hidup dan bentuk bentuk macam ordo,kingdom,kelas, divisi dan lain lain semua telah terangkum dan tersusun rapi didalam powerpoint ini
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
Cara mengukur frekuensi denyut jantung Daphnia sp. menggunakan rumus : Q10 = (A pada (T0+10)°C)/(A pada (T0)°C)
Semakin tinggi suhu, frekuensi denyut jantung Daphnia sp. semakin cepat, sedangkan semakin rendah suhu akan menyebabkan koefisien energi semakin tinggi.
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XKevinAnggono
powerpoint ini tentang klasifikasi makhluk hidup, yang berisikan tentang macam macam klasfikasi makhluk hidup dan bentuk bentuk macam ordo,kingdom,kelas, divisi dan lain lain semua telah terangkum dan tersusun rapi didalam powerpoint ini
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
Cara mengukur frekuensi denyut jantung Daphnia sp. menggunakan rumus : Q10 = (A pada (T0+10)°C)/(A pada (T0)°C)
Semakin tinggi suhu, frekuensi denyut jantung Daphnia sp. semakin cepat, sedangkan semakin rendah suhu akan menyebabkan koefisien energi semakin tinggi.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanya terdapat di teluk dan muara sungai dengan ciri:
1. Tidak terpengaruh iklim
2. Dipengaruhi pasang surut
3. Tergenang air laut
4. Tanah rendah pantai
5. Tidak mempunyai struktur tajuk
Terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat.
Presentasi dalam rangka mengerjakan tugas dari guru sekaligus membagikan ilmu pada khalayak agar bermanfaat
Membahas mengenai seputar porifera, mulai dari ciri-ciri, pembagian porifera peranan dari porifera tersebut disertai dengan gambar-gambar yang mendukung presentasi
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanya terdapat di teluk dan muara sungai dengan ciri:
1. Tidak terpengaruh iklim
2. Dipengaruhi pasang surut
3. Tergenang air laut
4. Tanah rendah pantai
5. Tidak mempunyai struktur tajuk
Terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat.
Presentasi dalam rangka mengerjakan tugas dari guru sekaligus membagikan ilmu pada khalayak agar bermanfaat
Membahas mengenai seputar porifera, mulai dari ciri-ciri, pembagian porifera peranan dari porifera tersebut disertai dengan gambar-gambar yang mendukung presentasi
KELAS-1H | KELOMPOK-2 | FARMASI UMN AL-WASHLIYAH
Tugas Kelompok Mata Kuliah "BIOLOGI SEL"
Judul: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu,S.Si.,M.Si
Kelas/Kelompok: 1H/2
Zhuhri Plantika 192114018
Asy Syifa 212114164
Ema Aulia 222114075
Ade Khairul Fuad Gultom 222114076
Inayah Kamilah 222114117
Nurul Shakina 222114121
Tengku Lutfiah Ramadhini Hannur 222114155
Mutiara Putri Perdana Sipayung 222114197
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
Tahun Ajaran 2022/2023
#BiologiSel
#CellBiology
#Farmasi
#FarmasiUMNAW
#FarmasiUMNAlWashliyah
#UMNAlWashliyah
#UniversitasNusantaraAlWashliyah
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Hewan Air
Disusun oleh :
Fatkhurrochman 230210130007
Junius s 2302101300
Wilman Sobara 2302101300
Ririn N H 2302101300
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jatinangor, September 2014
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .............................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
2.1 Pengertian Sel .................................................................................... 3
2.2 Sejarah Penemuan Sel ....................................................................... 4
2.3 Perbedaan Sel Tumbuhan, Sel Hewan............................................... 6
BAB 3. PEMBAHASAN...................................................................................... 7
3.1 Sel Hewan .......................................................................................... 9
3.2 Sel Tumbuhan..................................................................................... 16
BAB 4. PENUTUP................................................................................................ 27
Kesimpulan............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28
4. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kelautan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan
berkembang. Sebagian ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan aspek aspek yanga ada di laut, ilmu ilmu kelautan sangat membantu
pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni negara maritim. Sebagaimana ilmu
– ilmu terapan yang lain, pengembangan ilmu dan teknologi kelautan sangat
ditentukan oleh pengetahuan dasar yang memadai, antara lain fisiologi. Fisiologi
sebagai salah satu cabang biologi di bidang kelautan yang berkaitan dengan fungsi
dan kegiatan kehidupan dapat lebih mudah dipahami, jika organisasi dan fungsi sel
diketahui.
Fisologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel – sel organisme. Fisiologi
mencoba menerangkan faktor – faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh
proses kehidupan hewan. Tiap – tiap jenis kehidupan, mulai dari mahluk hidup
sederhana seperti zooplankton yang bersel satu sampai ikan yang mempunyai
susunan sel yang lebih rumit, mempunyai sifat – sifat fungsional tersendiri. Salah satu
ilmu yang dipelajari dalam fisiologi hewan air adalah ilmu mengenai sel.
Sel mampu untuk hidup, tumbuh, dan melakukan fungsi – fungsi khususnya
selama tersedia oksigen, glukosa, berbagai ion, asam amino, dan asam lemak yang
sesuai dalam lingkungan internal sel. Selanjutnya semua kehidupan sel pada
hakikatnya mempunyai lingkungan yang sama, yaitu cairan ekstrasel mengandung
ion natrium, klorida dan bikarbonat dalam jumlah besar, serta nutrien untuk sel,
seperti oksigen, glukosa, asam lemak, asam amino, juga karbondioksida yang
selanjutnya diangkut ke insang untuk dieksresi.
Dalam tulisan ini akan dikaji lebih lanjut lagi mengenai pengertian sel, fungsi
sel pada hewan dan tumbuhan.
5. 1.2 Tujuan
1. Mengetahui struktur sel pada hewan dan bagian-bagiannya beserta fungsinya
2. Mengetahui struktur sel pada tumbuhan dan bagian-bagiannya beserta
fungsinya
3. Membedakan struktur sel hewan, dan tumbuhan
1.3 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya adalah ini adalah diharapkan agar pembaca dapat lebih
paham mengenai materi sel hewan, sel tumbuhan maupun sel bakteri. Juga dapat
mengetahui serta mengingatkan kembali tentang materi sel hewan, tumbuhan, dan
bakteri tersebut.
6. BAB 2. TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sel
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri,
Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada
organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk
semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan
besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel
prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
2.2 Sejarah Penemuan Sel
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris
Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti
rongga/ruangan.
Gambar 1. Sel Gabus Berdasarkan Penelitian Robert Hooke
7. 2.3 Perbedaan Sel Tumbuhan, Sel Hewan
Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti
berikut:
Tabel 1. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Sel Tumbuhan Sel Hewan
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel
hewan.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel (cell wall)
dari selulosa.
Mempunyai plastida.
Mempunyai vakuola (vacuole) atau
rongga sel yang besar.
Menyimpan tenaga dalam bentuk
butiran (granul) pati.
Tidak Mempunyai sentrosom
(centrosome).
Tidak memiliki lisosom (lysosome).
Nukleus lebih kecil daripada
vakuola.
Sel hewan lebih kecil daripada sel
tumbuhan
Tidak mempunyai bentuk yang
tetap.
Tidak mempunyai dinding sel
(cell wall).
Tidak mempunyai plastida.
Tidak mempunyai vakuola
(vacuole)], walaupun terkadang
sel beberapa hewan uniseluler
memiliki vakuola (tapi tidak
sebesar yang dimiliki
tumbuhan). Yang biasa dimiliki
hewan adalah vesikel atau
(vesicle).
Menyimpan tenaga dalam
bentuk butiran (granul)
glikogen.
Mempunyai sentrosom
(centrosome).
Memiliki lisosom (lysosome).
Nukleus lebih besar daripada
vesikel.
8. BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Sel Hewan
Bentuk, ukuran, komposisi organel sel hewan bervariasi. Untuk memahami
struktur sel hewan perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Struktur sel hewan
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)#Sel_eukariota)
Struktur sel hewan pada bagian luar dibatasi dengan selaput yang tipis sekali
dan dinamakan membran plasma atau plasmalemma. Pada beberapa sel jaringan
tubuh, membrane plasma ini membentuk lipatan-lipatan disebut mikrovilli berguna
untuk memperlua permukaan. Membran plasma dari sel yang satu berhubungan
dengan membran plasma sel tetangganya dengan desmosom atau dengan
menggunakan bentuk-bentuk hubungan lainnya. Pada sitoplasma sel terdapat
komponen-komponen lainnya misalnya RE, ribosom, mitokondria, badan golgi
vakoula dan sebagainya.
Adapun struktur dan fungsi komponen-komponen atau organel-organel sel hewan
sebagai berikut :
9. 3.1.1 Inti
Inti mengandung asam dioksiribonukleat (ADN) yang umum disebut gen atau
kromosom. Gen ini menentukan sifat-sifat protein enzim sitoplasma, dan dengan
jalan ini mengawasi aktivitas sitoplasma.
ADN ini mengawasi aktivitas sitoplasma dengan cara mensintesis asam
ribonukleat (ARN ) dari salah satu utas molekul AND kemudian ditranspor kedalam
sitoplasma tempat sintesis protein. Ada tiga jenis ARN yang penting dalam sintesis
protein yakni ARN kurir (mRNA), ARN pemindah (tRNA), dan ARN ribosom
(rRNA). ARN kurir memindahkan molekul asam amino kemollekul protein waktu
protein disentesis, dan ARN ribosom membawa asam amino yang dibutuhkan untuk
sintesis protein tertentu.
Sintesis protein, baik protein struktural maupun enzim sangat berpengaruh
terhadap inti sel, antara lain mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan
organisme. Pertumbuhan organisme disebabkan oleh bertambah besar atau bertambah
banyaknya sel. Selain akibat sintesis protein, pertumbuhan sel somatik, juga
dipengaruhi oleh pembelahan mitosis, yakni satu sel membelah menjadi dua sel anak
yang mengandung jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya. Sedangkan
pada sel-sel kelamin, pembelahan mitosi akan diikuti dengan pembeelahan mitosis,
yakni pembelahan sel yang diikuti dengan reduksi jumlah kromosom. Jenis pembelah
ini menyebabkan sela anak hanya mewarisi setengah dari kromosom sel induk.
Bagian-bagian inti sel :
a. Membrane inti ; membrane inti memisahkan inti sel dari sitoplasma.
Membrane inti terdiri dari 2 lapisan membrane dan pada daerah-daerah
tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat keluar masuknya bahan
kimia. Lapisan membrane yang sebelah luar berhubungan dengan membrane
b. Nukleoplasma dan kromosom ; inti sel mengandung nukleoplasma. Bahan
kimia pada nukleoplasma yaitu larutan fosfat, gula ribose protein, nukleotida
dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat benang-benang kromathin
yang tampak jelas pada saat terjadi pembelahan sel membentuk kromosom.
10. Fungsi kromosom adalah mengandung material genetic yang berguna untuk
mengontrol aktivitas hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan.
c. Nukleolus ; setiap nukleolus mengandung nucleoli yang berbentuk bulat.
Secara kimia nucleolus mengandung RNA dan protein. Nucleolus berfungsi
untuk sintesa RNA ribosom.
3.1.2 Sitoplasma
Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan besar. Bagian
cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar, dinamakan hialoplasma;
hialoplasma terutama mengandung protein yang terlarut, elektolit, glukosa, dan dalam
jumlah sedikit fospolipid, kolesterol dan asam lemak teresterifikasi.
Bagian sitoplasma yang tepat dibawah membrane sel sering mengalami
gelatinasi menjadi setengah padat yang dinamakan korteks atau ektoplasma.
Sedangkan sitoplasma yang terdapat antara korteks dan membrane inti berbentuk
encer dan dinamakan endoplasma. Partikel-partikel besar yang terbesar dalam
sitoplasma adalah butir-butir lemak netral, granula glikogen, ribosom, granula sekresi
dan dua organel yang penting, mitokondria dan lisosom. Sedangkan organel penting
lainnya yang melekat pada membrane inti sel adalah retikulum endoplasma dan
kompleks golgi.
3.1.3 Ribosom
Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN, berfungsi dalam sintesis
protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom kemudian disimpan dalam anak
inti sebelum dikeluarkan ke sitoplasma dalam bentuk ribosom granula. Bila ribosom
melekat pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum endoplasma
granular.
3.1.4 Mitokondria
Mitokondria menyaring energy dari nutrian dan oksigen yang selanjutnya
digunakan untuk melakukan fungsi sel. Jumlah mitokondria pada setiap sel berbeda-beda,
tergantung pada jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel. Ukuran dan
11. bentuknyapun berbeda-beda, ada yang berbentuk globular dan ada pula yang
berbentuk filament.
Mitokondria terdiri atas dari dua lapisan unit membrane yaitu: membrane luar
dan membrane dalam. Membran dalam banyak membentuk lapisan yang didalamnya
melekat enim-enzim oksidatif sel. Rongga dalam mitokondria juga banyak
mengandung enzim-enzim terlarut yang penting untuk menyaring energy dari nutrian.
Enzim-enzim ini bekerja bersama-sama dengan enzim oksidatif untuk oksidasi
nutrient membentuk karbondioksida dan air. Energy yang dilepas digunakan untuk
sintesis zat-zat berenergi tinggi yang dinamakan adenosine trifosfat (ATP). ATP
kemudian kemdian ditransfor keluar mitokondria, dan berdifusi keseluruh sel untuk
melepaskan energinya bila mana diperlukan untuk melakukan fungsi sel.
Mitokondria dapat mengadakan repliksi sendiri, berarti satu mitokondria
mungkin dapat membentuk mitokondria ke dua. ketiga dan seterusnya, bilamana
dibutuhkan dalam sel untuk menambah jumlah ATP. Sebagaimana pada inti
mitokondria juga mengandung asam dioksiribonukleat tetapi berbeda dengan yang
terdapat pada inti.
3.1.5 Lisosom
Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang memungkinkan sel
mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur yang tidak diinginkan, khususnya
struktur yang rusak atau asing, seperti bakteri. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolik,
yang berfungsi memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau lebih dengan
mengikatkan hidrogen (H) dari molekul air dengan bagian senyawa organic tersebut
dan dengan mengikatkan bagian hidroxil (OH) molekul air dengan bagian lain dri
senyawa tersebut. Misalnya, protein dihidrolisis menjadi asam-asam amino, dan
glikogen dihidrolisis membentuk glukosa. Proses ini disebut hidrolisis adalah sebagai
berikut :
R” – R’ + H2O R” OH + R’H
Lisosom bekerja dengan cara melekat pada vesikel vinositik atau fagositik,
kemudian melepaskan hidrolasenya kedalam vesikel sehingga terbentuk esikel
12. vigestis, yang bertugas menghidrolisis protein, glikogen, asam nukleat,
mukopolisakarida, dan zat-zat lain dalam vesikel. Hasil-hasil pencernaan ini berupa
molekul-molekul kecil asam amino, glukosa, fosfat, dan sebagainya yang kemudian
dapat berdifusi melalui membrane vesikel kedalam sitoplasma. Badan residual yang
tersisa dalam vesikel digestif dieksresi atau mengalami pelarutan dalam sitoplasma.
Jadi lisosom dapat dianamakan organ digestif sel.
3.1.6 Retikulum endoplasma
Retikulum indoplasma tampak seperti jala-jala yang disusun oleh struktur
tubular dan vesicular. Ruang di dalam tubulus dan vesicular terisi oleh matrix
endoplasmic, suatu medium cair yang berbeda dengan cairan diluar reticulum
endoplasma. Ruang reticulum endoplasma dihubungkan dengan antara membran
inti.ruang ini juga berhubungan dengan ruang dalam kompleks golgi. Dalam beberapa
hal reticulum endoplasma langsung berhubungan dengan bagian luar sel melalui
celah yang sempit. Zat-zat yang dibentuk pada berbagai bagian sel masuk ke dalam
ruang system vesicular ini dan kemudia diteruskan ke bagian-bagian sel lainnya. Dari
struktur tersebut, jelaslah bahwa reticulum endoplasma terutama berfungsi dalam
sintesis zat dan teransfor zat-zat tersebut ke luar selatau untuk ke bagian dalam sel.
Ada 2 macam RE, yaitu :
a. RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini ditempeli ribosom
sehingga tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan penampung protein yang
dihasilkan ribosom. Protein yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom sehingga tampak
halus. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan sel-sel bukan
kelenjar
Fungsi dari RE diantaranya sebagai alat transportasi zat-zat yang diperlukan inti
sel dari luar inti sel.
3.1.7 Aparatus Golgi
Kompleks golgi mungkin merupakan bagian khusus retikulum endoplasma
karena mempunyai membrane yang sama seperti membrane retikulum endoplasma
13. agranular dan biasanya terdiri atas emapat atau lebih lapisan vesikula yang tipis.
Fungsi kompleks golgi diduga merupakan gudang sementara dan kondensasi zat-zat
sekresi serta menyiapkan zat-zat ini untuk akhirnya disekresi. Kompleks golgi juga
mensintesis karbohidrat dan menggabungkannya dengan protein membentuk
gikoprotein. Salah satu hasil sintesinya yang terpenting adalah mukoplosakarida
karena merupakan unur utama dari (1) mucus, (2) Zat dasar ruang interstitial, (3) zat
dasar tulang rawan dan tulang. Selain itu, kompleks golgi juga berperan dalam
pembentukan lisosom.
Fungsi badan golgi :
a. sebagai organ sekresi, karena mengeluarkan zat yang masih dibutuhkan yaitu
berupa sekret dalam bentuk butiran getah
b. membentuk enzim yang belum aktif (zimogent/proenzym)
c. membentuk glikoprotein (musin/mucus/lendir)
3.1.8 Membran Sel
Pada dasarnya semua struktur fisika sel dibatasi oleh membrane yang
terutama terdiri atas lipid dan protein. Semua membrane, baik membrane sel, inti,
reticulum endoplasma, mitokondria, lisosom, maupun kompeks golgi mempunyai
struktur yang sama, yakni terdiri atas lipid, lapisan protein dan lapisan tipis
mukplolisakarida,. Protein dan mukopolisakarida yang terdapat pada permukaan
membrane membuatnya hidrofilix, yakni air dengan mudah melekat pada membrane.
Adanya lapisan mukoplolisakarida pada permukaan luar membrane menyebabkan
tegangan permukaan luar berbeda dengan permukaan dalam, sehingga reaktivitas
kimia permukaan dalam sel berbeda dengan permukaan luarnya. Sedangkan lipid
yang terletak ditengah membrane menyebabkan membrane tidak dapat ditembus oleh
zat-zat yang tidak larut dalam lipid.
Membran sel dilengkapi pori-pori agar zat yang tidak larut dalam lipid seperti
air dan urea dapat melewati membran sel. Pori-pori pada membrane disebabkan oleh
adanya molekul protein besar yang merusak struktur lipid membrane dan membentuk
jalan dari satu sisi membrane ke sisi lainnya. Karenanya, membrane sel tidak hanya
14. semi perrmiabel terhadap substansi yang mengelilinginya, tetapi juga kadang bersifat
permeabel atau impermeabel.
Berfungsi untuk:
a. Mengontrol pertukaran zat antara isi sel dengan lingkungan sekitar
b. Melindungi isi sel
c. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
d. Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.
3.1.9 Sentrosom
Umumnya sel hewan mengendung sentrosom yang letaknya pada sitoplasma
dekat membrane inti. Pada saat pembelahan mengandung 2 sentriol. Sebuah
sentrosom terbentuk dari 9 set tabung masing-masing set terdiri dari 3 buah
microtubule yang berfungsi menggerakan kromosom pada saat pembelahan sel.
Sentriol sendiri merupakan organel sel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan.
3.1.10 Mikrotubule
Berfungsi sebagai
1. Mengendalikan gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing
pada anaphase
2. Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan sel
3.1.11 Badan mikro
1. Perioksisom, terdapat pada sel hewan dan tumbuhan, berisi enzim katalase
dan oksidase
3.1.12 Mikrofilamen
Berfungsi sebagai:
1. Sebagai sitoskleton dalam sel
2. Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam
pembentukan Pseudopoda, gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
3. Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella
3.1.13 Vakuola
15. Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu.
Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai
osmoregulator.
3.2 Sel Tumbuhan
Tumbuhan merupakan organisme eukariotik yang mengandung organel sel
yang terikat membran. Meskipun tumbuhan dan hewan milik eukariotik, mereka
berbeda dalam fitur karakteristik tertentu. Misalnya, sel tumbuhan memiliki dinding
sel yang berkembang dengan baik dan vakuola besar, sedangkan sel hewan tidak
memiliki bagian struktur tersebut. Selain perbedaan-perbedaan struktural, sel
tumbuhan tidak memiliki sentriol dan filamen menengah, yang hadir dalam sel
hewan. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran, yakni memiliki
organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
mitokondria, dan lisosom serta memiliki sentriol.
Gambar 3.2 Struktur sel tumbuhan (Sumber: Biology, Campbell)
3.2.1 Nukelus (Inti)
Nukleus adalah organel sel khusus yang menyimpan komponen genetik
(kromosom) dari sel tertentu. Ini berfungsi sebagai pusat administrasi utama sel
16. dengan mengkoordinasikan proses metabolisme seperti pertumbuhan sel, pembelahan
sel, dan sintesis protein.
3.2.2 Ribosom
Ribosom adalah organel tumbuhan yang terdiri dari protein (40%) dan asam
ribonukleat atau RNA (60%). Mereka bertanggung jawab untuk sintesis protein.
3.2.3 Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Dinding sel ini bersifat
kaku dan tersusun atas polisakarida. Polisakarida ini terdiri atas selulosa,
hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Dinding sel bersama
dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.
Sel tumbuhan dilindungi dari lingkungan sekitar oleh dinding sel dan membran
sel. Perhatikan bahwa keduanya merupakan struktur permukaan dan bukan organel
sel. Mereka tidak hanya memberi bentuk, dukungan, dan kekuatan untuk sel, tetapi
juga membantu dalam transportasi.
3.2.4 Mitokondria
Mitokondria memecah karbohidrat kompleks dan gula menjadi bentuk yang
dapat digunakan untuk tanaman. Mitokondria mengandung enzim tertentu yang
penting untuk pasokan energi ke sel tumbuhan. Oleh karena itu, organel sel ini juga
dikenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel.
3.2.5 Badan Golgi
Hal ini memainkan peran utama dalam mengangkut zat kimia di dalam dan
keluar dari sel. Setelah retikulum endoplasma mensintesis lemak dan protein, tubuh
Golgi mengubah dan mempersiapkan mereka untuk mengekspor di luar sel. Diatur
dalam pola saclike, organel ini terletak di dekat inti sel.
3.2.6 Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah penghubung antara inti dan sitoplasma sel
tumbuhan. Pada dasarnya, itu adalah jaringan interkoneksi, kantung berbelit-belit
hadir dalam sitoplasma.Secara keseluruhan, retikulum endoplasma berfungsi sebagai
17. manufaktur, penyimpanan, dan pengangkutan struktur glikogen, protein, steroid, dan
senyawa lainnya.
3.2.7 Vakuola
Vakuola (rongga sel) ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi
membran. Sel tumbuhan muda memiliki banyak vakuola kecil-kecil. Semakin dewasa
tumbuhan maka jumlah vakuola berkurang, tetapi ukurannya membesar.Vakuola
adalah membran, organel penyimpanan yang membantu dalam mengatur tekanan
turgor dari sel tumbuhan dan juga membantu dalam pencernaan intraselular molekul
kompleks dan ekskresi produk-produk limbah.
3.2.8 Kloroplas (Plastida)
Kloroplas adalah istilah kolektif untuk organel yang membawa pigmen. Dalam
sel tumbuhan, kloroplas adalah bentuk yang paling menonjol dari plastida yang
mengandung pigmen klorofil hijau. Karena plastida kloroplas ini, sel tumbuhan
memiliki kemampuan untuk menjalani fotosintesis dengan adanya sinar matahari, air,
dan karbon dioksida untuk mensintesis makanannya sendiri.
3.2.9 Glioksisom
Glioksisom adalah badan mikro pada tumbuhan yang mengandung enzim
oksidatif tertentu. Glioksisom berperan dalam proses pengubahan senyawa lemak
menjadi sukrosa, pemecahan metabolisme asam lemak ke dalam bentuk gula
sederhana, danmembantu kloroplas dalam menjalani proses fotorespirasi.
BAB 4. PENUTUP
18. 4.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah,
sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, A. 2009. Komunikasi Antar Sel.
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons
19. Lampiran
28
1. Jelaskan pengertian fungsi sel dan lisosom ?
2. Sebutkan dan jelaskan kelompok intrselluler ?
3. Sebutkan dan jelaskan bagian – bagian dari sel ?