Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada empat kelas hewan yaitu Cephalopoda, Arachnida, Gastropoda, dan Bivalvia. Sistem ekskresi Cephalopoda berupa sepasang nefridia berbentuk segitiga yang berfungsi sebagai ginjal. Sistem ekskresi pada Bivalvia berupa ginjal dalam bentuk nefridia yang mengeluarkan ekskret kemudian dikeluarkan lewat sifon. Sistem ekskresi pada Gastropoda adalah ginjal yang men
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada empat kelas hewan yaitu Cephalopoda, Arachnida, Gastropoda, dan Bivalvia. Sistem ekskresi Cephalopoda berupa sepasang nefridia berbentuk segitiga yang berfungsi sebagai ginjal. Sistem ekskresi pada Bivalvia berupa ginjal dalam bentuk nefridia yang mengeluarkan ekskret kemudian dikeluarkan lewat sifon. Sistem ekskresi pada Gastropoda adalah ginjal yang men
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Reproduksi pada hewan dilakukan secara aseksual atau seksual. Reproduksi seksual melibatkan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan baru, sedangkan aseksual tidak melibatkan gamet. Kebanyakan vertebrata hanya bereproduksi secara seksual melalui pembuahan gamet di dalam atau luar tubuh.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Gastrulasi adalah proses transformasi blastula menjadi gastrula dengan tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm). Proses ini melibatkan invaginasi dan migrasi sel dari permukaan ke dalam untuk membentuk lapisan baru. Hasil akhir gastrulasi adalah embrio dengan tiga lapisan sel yang akan berkembang menjadi jaringan dan organ.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Dokumen tersebut membahas tentang proses segmentasi pada zigot, mulai dari pengertian segmentasi, ciri-cirinya, bidang segmentasi, sifat-sifatnya, macam-macam segmentasi, dan pola-pola segmentasi. Proses segmentasi merupakan pembelahan zigot berulang-ulang menjadi sel-sel kecil yang disebut blastomere hingga terbentuk blastula.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah: (1) Rangkuman membahas sistem rangka pada hewan vertebrata dan invertebrata, (2) Rangka vertebrata berada di dalam tubuh sedangkan rangka invertebrata berada di luar tubuh, dan (3) Dokumen tersebut menjelaskan jenis-jenis rangka pada berbagai kelompok hewan.
Reproduksi pada hewan dilakukan secara generatif untuk menghasilkan keturunan baru. Pada vertebrata, reproduksi dibedakan menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar, tergantung tempat perkembangan embrio. Sedangkan pada manusia, reproduksi dilakukan secara vivipar melalui proses pembuahan di dalam rahim.
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan perkembangan batang pada tumbuhan serta anomalinya. Jaringan batang terdiri atas epidermis, korteks, dan stele yang berfungsi sebagai penopang, pengangkut, dan penyimpan. Terdapat perbedaan struktur antara batang dikotil dan monokotil. Anomali batang dapat terjadi akibat pertumbuhan sekundernya yang tidak normal atau terbentuknya kambium secara abnormal.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Makalah ini membahas ciri-ciri, habitat, siklus hidup, reproduksi, dan klasifikasi hewan amphibi. Amphibi memiliki kulit basah dan dapat hidup di darat maupun air. Siklus hidupnya meliputi fase berudu di air dan dewasa di darat. Ada tiga ordo utama amphibi: Anura (katak), Urodela (salamander), dan Gymnophiona (caecilia).
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti sel api, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrio seperti pronefros, mesone
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh melalui urine, empedu, keringat, dan karbondioksida. Gangguan umum pada sistem ekskresi antara lain batu ginjal, radang ginjal, gagal ginjal, biduran, dan asma.
Reproduksi pada hewan dilakukan secara aseksual atau seksual. Reproduksi seksual melibatkan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan baru, sedangkan aseksual tidak melibatkan gamet. Kebanyakan vertebrata hanya bereproduksi secara seksual melalui pembuahan gamet di dalam atau luar tubuh.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Gastrulasi adalah proses transformasi blastula menjadi gastrula dengan tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm). Proses ini melibatkan invaginasi dan migrasi sel dari permukaan ke dalam untuk membentuk lapisan baru. Hasil akhir gastrulasi adalah embrio dengan tiga lapisan sel yang akan berkembang menjadi jaringan dan organ.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Dokumen tersebut membahas tentang proses segmentasi pada zigot, mulai dari pengertian segmentasi, ciri-cirinya, bidang segmentasi, sifat-sifatnya, macam-macam segmentasi, dan pola-pola segmentasi. Proses segmentasi merupakan pembelahan zigot berulang-ulang menjadi sel-sel kecil yang disebut blastomere hingga terbentuk blastula.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah: (1) Rangkuman membahas sistem rangka pada hewan vertebrata dan invertebrata, (2) Rangka vertebrata berada di dalam tubuh sedangkan rangka invertebrata berada di luar tubuh, dan (3) Dokumen tersebut menjelaskan jenis-jenis rangka pada berbagai kelompok hewan.
Reproduksi pada hewan dilakukan secara generatif untuk menghasilkan keturunan baru. Pada vertebrata, reproduksi dibedakan menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar, tergantung tempat perkembangan embrio. Sedangkan pada manusia, reproduksi dilakukan secara vivipar melalui proses pembuahan di dalam rahim.
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan perkembangan batang pada tumbuhan serta anomalinya. Jaringan batang terdiri atas epidermis, korteks, dan stele yang berfungsi sebagai penopang, pengangkut, dan penyimpan. Terdapat perbedaan struktur antara batang dikotil dan monokotil. Anomali batang dapat terjadi akibat pertumbuhan sekundernya yang tidak normal atau terbentuknya kambium secara abnormal.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Makalah ini membahas ciri-ciri, habitat, siklus hidup, reproduksi, dan klasifikasi hewan amphibi. Amphibi memiliki kulit basah dan dapat hidup di darat maupun air. Siklus hidupnya meliputi fase berudu di air dan dewasa di darat. Ada tiga ordo utama amphibi: Anura (katak), Urodela (salamander), dan Gymnophiona (caecilia).
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti sel api, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrio seperti pronefros, mesone
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh melalui urine, empedu, keringat, dan karbondioksida. Gangguan umum pada sistem ekskresi antara lain batu ginjal, radang ginjal, gagal ginjal, biduran, dan asma.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi manusia khususnya organ ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah, mereabsorpsi zat berguna, dan menambahkan limbah untuk dikeluarkan dalam bentuk urine. Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu korteks, medula, dan pelvis yang masing-masing memiliki peran penting dalam proses pembentukan urine.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan proses ekskresi pada beberapa organisme. Pertama, dijelaskan struktur alat ekskresi cacing tanah, cacing pita, dan serangga yang menggunakan selonosit atau protonefridium. Kedua, pada ikan air tawar dan air laut, proses osmoregulasi dilakukan melalui difusi dan osmosis. Ketiga, vertebrata menggunakan pembuluh Malpighi sebagai alat ekskresinya.
Slides presentasi ini membahas sistem ekskresi pada manusia dan hewan. Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, ureter, kantung kemih dan uretra yang berfungsi untuk membuang sampah metabolisme tubuh. Ginjal membentuk urine melalui proses filtrasai, reabsorpsi dan sekresi. Sistem ekskresi pada ikan berbeda antara ikan air tawar dan air laut yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS IX PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
Organ sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme dalam bentuk urine, hati membentuk empedu untuk mendukung pencernaan, sedangkan paru-paru dan kulit mengeluarkan karbon dioksida dan air.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, kulit dan paru-paru. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, sementara hati membentuk empedu dan mengatur metabolisme. Kulit mengeluarkan keringat dan melindungi tubuh, sedangkan paru-paru menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengeluaran pada tubuh manusia meliputi defekasi, ekskresi, dan sekresi. Juga membahas sistem ekskresi tubuh yang mengeluarkan CO2, keringat, dan urine. Organ pengeluaran utama adalah ginjal dan kulit.
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMPBrian Fernanda
Ini presentasi dari Ibu Haryanti dulu dia mengajar di SMPN 68 Jakarta.Presentasi ini membahas lengkap tentang sistem ekskresi pada tubuh manusia.Cocok untuk referensi tambahan.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, paru-paru, hati, kulit, dan kolon. Ginjal merupakan alat ekskresi utama yang berbentuk seperti kacang merah dan terletak di daerah pinggang. Ginjal menyaring zat sisa metabolisme dari darah menjadi urine melalui nefron dan mengeluarkannya lewat ureter, kantung kemih, dan uretra.
Sistem ekskresi bervariasi antara organisme berdasarkan tingkat kompleksitasnya. Pada invertebrata, sistem ekskresi sering berupa saluran Malpighi, nefridium, atau sel api. Sedangkan vertebrata memiliki ginjal yang lebih rumit, dengan fungsi mengeluarkan limbah melalui urin. Sistem ekskresi manusia terdiri atas ginjal, paru-paru, hati, dan kulit, dimana ginjal berperan penting menyaring darah dan membent
Sistem ekskresi pada mamalia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal dan hati berperan dalam mengeluarkan limbah berupa urin dan empedu, sedangkan kulit dan paru-paru mengeluarkan keringat dan karbon dioksida.
A. Sistem Ekskresi pada Annelida
Alat ekskresi pada Annelida yaitu metanefridium. Setiap segmen tubuh cacing tanah memiliki sepasang nefridium, kecuali tiga segmen pertama dan segmen terakhir. Metanefridium terdiri atas nefrostom (berbentuk corong bersilia di bagian anterior), nefridium (saluran yang berliku-liku), kandung kemih (salurang yang menggelembung), dan nefridiofor (lubang muara akhir di permukaan tubuh). Alat ekskresi pada serangga (misal : belalang) yaitu pembeuluh malpighi. Pembuluh malpighi berupa kumpulan serabut halus berwarna putih kekuningan, pangkalnya melekat pada dinding usus, dan terletak di antara usus tengah dan usus belakang.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar, dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada hewan akuatik dan terestrial. Sistem ekskresi meliputi proses pembuangan limbah metabolisme dan zat yang tidak berguna dari tubuh. Pada hewan akuatik, organ ekskresi utama adalah insang dan ginjal, sedangkan pada hewan darat meliputi metanefridia, tabung Malpighi, dan nefron. Sistem ekskresi berperan penting dalam osmoregulasi dan termoregulasi tubuh.
1) Sistem ekskresi pada manusia dan hewan terbagi menjadi sistem ekskresi ginjal dan kulit. Ginjal berfungsi menyaring dan membersihkan limbah tubuh dari darah menjadi urin, sedangkan kulit mengeluarkan keringat.
2) Sistem ekskresi pada invertebrata dan vertebrata bervariasi, mulai dari difusi melalui membran sel hingga organ khusus seperti ginjal dan pembuluh Malpighi pada serangga.
3) Ginjal
Echinodermata adalah hewan laut berkulit duri yang meliputi bintang laut, bulu babi, teripang, dan lainnya. Mereka hidup di dasar laut dan memiliki sistem pencernaan, pernapasan, reproduksi, dan lainnya. Reproduksi secara seksual dengan fertilisasi eksternal dan zigot berkembang menjadi larva bergerak bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan Coelenterata. Hewan ini memiliki tubuh berbentuk polip atau medusa, terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) yaitu epidermis dan gastrodermis, dengan rongga pencernaan sebagai alat pencernaan. Coelenterata dapat berreproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Echinodermata meliputi pengertian, ciri-ciri umum, klasifikasi, dan sistem organ utama pada masing-masing kelas Echinodermata seperti Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Crinoidea, dan Holothuroidea.
Ginjal berperan sebagai organ ekskresi utama yang mengeluarkan zat sisa seperti urea dan asam urat serta mengatur volume darah dan pH tubuh. Proses pembentukan urine di ginjal melalui filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Gangguan ginjal dapat terjadi akibat berbagai faktor.
Dokumen tersebut membahas sistem ekskresi dan osmoregulasi pada berbagai hewan. Terdapat diskusi mengenai organ ekskresi dan mekanisme osmoregulasi pada invertebrata, vertebrata, dan manusia. Juga dibahas pengaruh lingkungan terhadap osmoregulasi serta kondisi abnormal pada sistem ekskresi.
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku yang hidup di berbagai tempat, baik air tawar, air laut maupun darat. Cacing ini memiliki tubuh yang terbagi menjadi segmen yang memungkinkan fungsi yang berbeda pada masing-masing bagian tubuh. Terdapat sekitar 12.000 jenis Annelida yang terbagi dalam tiga kelas.
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"towikusuma
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti organel, vakuola, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrionik seperti
2. SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi adalah sistem organ pada
makhluk hidup yang berfungsi untuk
mengeluarkan ekskrit. Ekskrit adalah sisa
metabolisme yang tidak lagi berguna dan harus
dibuang dari dalam tubuh.
Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya,
sistem ekskresinya sangat bervariasi dalam
fungsi dan kompleksitas. Semakin tinggi
tingkatan suatu makhluk, umumnya makin
kompleks sistem ekskresinya.
5. Sistem Ekskresi Hewan
Invertebrata
Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi
pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang
berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya,
invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan
sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata
lainnya.
Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi,
nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari
struktur ekskresi khusus pada invertebrata
6. Yang akan kita bahas....
Protozoa
Annelida
Invertebrata
Planaria
Insecta
7. Sistem Ekskresi pada Hewan
Sel Satu
Protozoa
tidak
memiliki
organ
pengeluaran khusus sehingga zat sisa
metabolismenya dikeluarkan melalui rongga
berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui
kulit secara difusi melalui dinding sel dan
osmosis contohnya pada amuba dan
Paramaecium. Sistem ekskresi Protozoa,
misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh
vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa ditemukan
pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut
vakuola kontraktil karena vakuola ini bisa
membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi,
vakuola kontraktil juga berfungsi sebagai
pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering
disebut sebagai osmoregulator yaitu untuk
mengatur kadar air dalam sel.
8.
9. Alat ekskresi Planaria disebut selsel api atau flame cell. Cairan tubuh
yang melewati sel api akan disaring, lalu
zat-zat sisa yang dikandungnya akan
diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar
di dalam saluran sel api akan
mendorong zat air ke arah saluran
gabungan.
Melalui saluran gabungan inilah,
akhirnya zat-zat sisa dibuang ke luar
melalui lubang ekskresi. Cacing pipih
mempunyai organ nefridium yang
disebut
sebagai
protonefridium.
Protonefridium tersusun dari tabung
dengan ujung membesar mengandung
silia. Di dalam protonefridium terdapat
sel api yang dilengkapi dengan silia.
10. Tiap sel api mempunyai beberapa
flagela yang gerakannya seperti gerakan api
lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam
sel api. Gerakan flagela juga berfungsi
mengatur arus dan menggerakan air ke sel api
pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat
tertentu,
saluran
bercabang
menjadi
pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai
lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air
dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.
Sebagian besar sisa nitrogen tidak
masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen
lewat dari sel ke sistem pencernaan dan
diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa
berdifusi secara langsung dari sel ke air
11.
12. Sistem Ekskresi pada Annelida
1.
2.
3.
Sistem ekskresi pada cacing tanah
berupa sistem nefridium. Setiap segmen
tubuh cacing tanah mengandung sepasang
nefridium disebelah kiri dan kanan, kecuali
pada tiga segmen pertama dan satu segmen
terakhir. Setiap nefridium terdiri atas 3
bagian:
Nefrostoma, yaitu corong bersilia yang
terdapat pada rongga tubuh semu
(pseudoselom)
Saluran atau pipa halus yang berliku, disebut
duktus ekskretorius. Bagian akhir dari
saluran ini membesar dan ujung akhir
saluran ini berakhir pada nefridiopor (lubang
nefridia) .
Nefridiopor, merupakan lubang tempat muara
sisa metabolisme, terletak pada permukaan
ventral tubuh cacing.jumlahnya tiap segmen
sepasang
13. Cairan masuk
ke nefrosom
Mengalir di
nerfridia
Penyerapan zat
Cairan tubuh
dikeluarkan oleh
nefridiofor
Zat diedarkan
ke seluruh
kapiler sistem
ekskresi
14. Alat Ekskresi pada Serangga
Alat
ekskresi
serangga,
misalnya
belalang, berupa pembuluh
malpighi. Pembuluh Malphigi
berupa kumpulan benang
halus yang berwarna putih
kekuningan dengan jumlah
banyak
dan
pangkalnya
melekat pada pangkal dinding
usus. Pembuluh ini melekat
pada satu atau kedua ujung
usus menuju rongga tubuh ke
segala arah
15. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh
Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap
kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat
dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi,
sehinga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat yang
mengandung kristal asam urat.
Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki
sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang
berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru
pada vertebrata.
18. Sistem Ekskresi Pada Ikan
Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang
(opistonefros) dan berwarna kemerah-merahan. Pada beberapa jenis
ikan, seperti ikan mas saluran ginjal (kemih) menyatu dengan saluran
kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital. Saluran urogenital
terletak dibelakang anus, sedangkan pada beberapa jenis ikan yang
lain memiliki kloaka. Karena ikan hidup di air, ikan harus selalu
menjaga keseimbangan tekanan osmotiknya.
Pada ikan yang bernafas dengan insang, urin dikeluarkan
melalui kloaka atau porus urogenitalis, dan karbon dioksida
dikeluarkan melalui insang. Pada ikan yang bernafas dengan paruparu, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dan urin
dikeluarkan melalui kloaka. Mekanisme ekskresi pada ikan yang
hidup di air tawar dan air laut berbeda. Ikan yang hidup di air tawar
mengekskresikan ammonia dan aktif menyerap oksigen melalui
insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah yang besar. Sebaliknya,
ikan yang hidup dilaut akan mengekskresikan ammonia melalui urin
yang jumlahnya sedikit.
19. Meperoleh air dan
garam mineral dengan
Banyak minum air laut
Ikan Air Tawar
Mendapatkan air
dan garam dari
makanan
Air keluar lewat permukaan tubuh
dan lewat insang
Air masuk secara osmosis
lewat permukaan
tubuhnya
Kelebihan garam
Dibuang lewat
insang
Mineral diikat
oleh insang
Ekskresi urin banyak
dan lebih encer
Ekskresi urin yang pekat
dan sedikit
Ikan Air Laut
20. Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi Ikan Air
Laut dan Ikan Air Tawar
IKAN AIR LAUT
IKAN AIR TAWAR
Tubuh lebih hipotonis dari air laut sehingga air
banyak yang keluar dari tubuh.
Tubuh lebih hipertonis dari lingkungannya
sehingga air banyak yang masuk lewat
permukaan tubuhnya.
Akibatnya ikan laut banyak minum air laut
untuk menutupi kehilangan air yang besar
Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air.
Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat
Urin yang dihasilkan banyak dan encer
Ginjal memiliki sedikit glomelurus sehingga
penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan
lambat.
Ginjal dilengkapi sejumlah glomelurus yang
jumlahnya lebih banyak sehingga penyaringan
sisa hasil metabolisme berjalan cepat
Sebalknya pada air laut mengeksresksikan
sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida
(TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang
dan mengeluarkan urine sedikit.
Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif
menyerap ion anorganik melalui insang serta
mengeluarkan urine dalam jumlah besar.
21. Alat ekskresi utama pada katak
adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang
terletak dikanan dan kiri tulang belakang.
Warnanya merah kecoklatan, bentuknya
memanjang dari depan ke belakang. Zat sisa
yang diambil oleh ginjal akan disalurkan
melalui ureter menuju ke kantong kemih yang
berupa kantong berdinding tipis yang
terbentuk dari tonjolan dinding kloaka.
Fungsinya untuk menyimpan urine sementara.
Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran
kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak
betina tidak.
22. Sistem Ekskresi pada Reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit
dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang hidup di
darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang
dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna
putih.
23. Sistem Ekskresi pada Aves
( Burung )
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal
(metanefros), hati, paru-paru, dan kulit.
Saluran ginjal, saluran kelamin, dan saluran
pencernaan bermuara pada sebuah lubang
yang disebut kloaka. Saluran ekskresi
terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat
yang menyatu dengan saluran kelamin
pada bagian akhir usus (kloaka). Burung
mengekskresikan zat berupa asam urat dan
garam. Kelebihan kelarutan garam akan
mengalir ke rongga hidung dan keluar
melalui nares (lubang hidung). Burung
hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi
memiliki kelenjar minyak yang terdapat
pada ujung ekornya. Kelenjar minyak
tersebut berguna untuk meminyaki bulubulunya.