SlideShare a Scribd company logo
KOMPETISI DAN ALLELOPATI
( Laporan Praktikum Ekologi)
Disusun Oleh
Nama : Fitri Mulyana
NPM : 1211060062
Kelas : Biologi B / V
DosenI : Eko Kuswanto M.Si
DosenII : Lora Purnamasari, M.Si
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Kompetisi dan Allelopati
Tanggal Praktikum : 20 November 2014
Tempat : Halaman belakang jurusan Pendidikan Biologi Institut Islam
Raden Intan Lampung
Nama : Fitri Mulyana
NPM : 1211060062
Jurusan : Pendidikan Biologi
Kelas / Semester : Biologi B/V
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Kelompok : I (satu)
Bandar Lampung, November 2014
Mengetahui
Asistan
Septia Astria
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kompetisi merupakan persaingan terhadap antar makhluk hidup. Persaingan
sendiri akan dapat menghasilkan pemenang, pemenang itu pun yang dapat
meneruskan kelangsungan hidupnya. Kompetisi sering terjadi pada plantae yang
mana bersaing untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas . kompetisi terbagi
dua macam yaitu kompetisi interspesifik dan intraspesifik.
Kompetisi interspesifik sering terjadi ketika spesies barsaing untuk
memperebutkan sumber daya yang terbatas. Sebagai contoh, pertumbuhan rumput
pada taman berkompetisi dengan tumbuhan-tumbuhan taman dalam memperebutkan
mutrien tanah dan air. Sebaliknya, pada beberapa sumber daya ini meskipun oksigen,
jarang terjdi kompetisi dalam penggunaan sumber daya ini meskipun semua
tumbuhan ini memerlukannya. Kompetisi intraspesifik terjadinya persaingan antar
spesies yang sama untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas. Ketika dua
spesies yang sama berkompetisi atau antar tumbuhan lain berkompetisi untuk suatu
sumber daya, hasilnya adalah merugikan satu atau kedua spesies tersebut.
Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang
berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin
akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana
keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling
memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini
berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung.
Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan
mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan
ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan
kacang hijau (Phaseolus radiates) dan jagung (Zea mays).
Allelopati merupakan interksi antar populasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di
sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksin. Pada mikroorganisme istilah allelopati dikenal
sebagai anabiosa atau antibiotisme. Contoh, jamur Penicillium sp.
Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.
Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan
tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa
tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya
vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena
hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan.
Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya,
yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Untuk
mengetahui lebih jelas kompetisi antar tumbuhan dan pengaruh alelopati terhadap
tumbuhan maka dilaksanakan praktikum kompetisi dan alelopati.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami kompetisi dan allelopati pada tumbuhan.
2. Mengamati kompetisi intraspesifik pada Zea Mays
3. Mengamati kompetisi intraspesifik pada Phaseolus radiatus
4. Mengamati kompetisi intraspesifik diantara dua tumbuhan, Zea Mays dan
Phaseolus radiatus
5. Mengamati pengaruh allelopati terhadap pertumbuhan Zea mays
6. Mengamati pengaruh allelopati terhadap pertumbuhan Phaseolus radiatus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuhan
Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.
Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan
tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa
tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya
vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena
hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan.
Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya,
yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat
tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007).
2.2 Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman
Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk
keperluan estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu
memerlukan bantuan tanaman tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-
tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis
tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada
disekitarnya (Irwan,2007). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
hubungan sesama tanaman yaitu:
1. Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber
daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air.
Kompetisi ini disebut juga alelospoli.
2. Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa
kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut
disebut allelopati.
3. Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang
bertindak sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007).
2.3 Kompetisi
Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan
bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et al
.1990), sedangkan Molles (2002) kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar
individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi
dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang
sama atau interspesifik.
Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar
tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada
lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan
hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air,
hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005).
Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila
(1) suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan
organisme atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang
berkualitas tinggi lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing
berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau
apabila dua individu mencoba menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber
yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya
makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton,1990).
Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies ,
maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat
bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas
ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang
sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih
populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar
merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam
kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan
atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif (
competitive exclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi
dua , yaitu kompetisi sumber daya (resources competition atau scramble atau
exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam memanfaatkan secara bersama-
sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference competition atau contest
competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang menyebabkan kerugian pada
individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak terbatas. Biasanya
proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang
berpengaruh negatif pada individu lain.
2.4 Persaingan Dalam Komunitas
Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua
organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi
antara indifidu yang sejenis ataupun antara individu yang berbeda jenis. Persaingan
yang terjadi antara individu yang sejenis disebut dengan persaingan intraspesifik
sedangkan persaingan yang terjadi antara individu yang berbeda jenisnya disebut
sebagai persaingan interspesifik.
Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut mempengaruhi
pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan (Odum, 1971). Setiap
organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas
jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat
hara, sinar matahari, dan lain – lain (Setiadi, 1989). Faktor-fator intraspesifik
merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang turut
mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang
di maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu
(Wirakusumah, 2003).
Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik
dan interspesifik pada tumbuhan, yaitu :
1. Jenis tanaman
Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system perakaran, bentuk
pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang memiliki
system perakaran yang menyebar luas sehingga menyebabkan persaingan dalam
memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar pada daun talas menyebabkan
laju transpirasi yang tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan
air.
2. Kepadatan tumbuhan
Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan
persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak
mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
3. Penyebaran tanaman
Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau
melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai
kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan
rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat
dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.
4. Waktu
Lamanya periode tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan
tanggapan tertentu yang mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman. Periode 25-30 %
pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian
yang disebabkan oleh kompetisi.
2.5 Allelopati
Konsep yang menyatakan bahwa suatu tanaman dapat menimbulkan pengaruh
buruk atau keracunan atau hambatan pada tanaman dikenal dengan allelopati.
Allelopati ini ditemukan oleh Candolle sejak tahun 1832.
Secara umum, allelopati selalu dikaitkan dengan maslah gangguan yang
ditimbulkan gulma yang tumbuh dersama-sama dengan tanaman pangan, dengan
keracunan yang ditimbulkan akibat penggunaan mulsa pada beberapa jenis
pertanaman, dengan beberapa jenis rotasi tanaman dan pada regenarasi hutan.
Kuantitas dan kualitas senyawa allelopati yang dikeluarkan gulma antara lain di
pengaruhi kerapatan gulma, macam gulma saat kemunculan gulma, lama keberadaan
gulma habituΓ©s gulma, kecepatan tumbuh gulma dan jalur fotosintesis gulma (c3 dan
c4).
Senyawa allelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu dengan
menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan. Beberapa allelopati
menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan dan pertumbuhan tanaman yaitu
dengan mempengaruhipembesaran sel tanaman. Beberapa senyawa allelopati
memberikan pengaruh menghambat respirasi akar dan menghambat sintesis protein
dan dapat menurunkan daya permeabilitas membrane pada sel tumbuhan. Senyawa-
senyawa kimia yang mempunyai potensi allelopati dapat ditemukan di semua
jaringan tumbuhan termasuk daun, batang, akar rizoma, umbi, bunga, buah dan biji.
Senyawa-senyawa allelopati dapat dilepaskan dari jaringan-jaringan tumbuhan dalam
berbagai cara termasuk melalui penguapan, eksudat akar, pencucian dan pembusukan
organ tumbuhan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu terdiri dari alat :
gunting tanaman, sendok dan garpu tanah, kertas label, pensil. Bahan : tanah gembur
tanpa pupuk, polybag ukuran 17 x 25 cm, benih Zea mays, benih Phaseolus radiatus,
ekstrak akar Imperata cylindrica.
3.2 Cara Kerja
A. Percobaan kompetisi inter- dan intraspesifik
1. Memasukkan tanah gembur tanpa pupuk kedalam polibag sebanyak 2/3 dari
volume polibag. Tanam benih Zea mays dan Phaseolus radiatus dalam polibag
yang disediakan, baik secara terpisah maupun bersamaan, sesuai dengan pola
kerapatan pada gambar 1. Membagi tugas agar semua perlakuan dapat
tertanam, masing-masing dengan satu kali ulangan.
Gambar 1. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Zea mays
Kode perlakuan Jumlah Lubang Pola penanaman
J-1 1 J
J-2 2 J J
J-4 4 J J
J J
J-8 8 J
J J J
J J J
J
2. Praktikan yang menanam pada polibag dengan kode J hanya perlu menanam
biji jagung saja sesuai dengan susunan susunan pada gambar 1A. Demikian
pula, praktikan yang menanam pada polibag dengan kode K hanya perlu
menanam biji kacang hijau saja sesuai dengan susunan pada Gambar 1B.
Gambar 1B. Percobaan kompetisi intaspesifik pada Phaseolus radiantus
Kode perlakuan Jumlah Lubang Pola penanaman
K-1 1 K
K-2 2 K K
K-4 4 K K
K K
K-8 8 K
K K K
K K K
K
3. Untuk perlakuan JK, menanam biji jagung dan kacang hijau dengan susunan
bergantian seperti pada gambar 1C.
Gambar 1C. Percobaan kompetisi intaspesifik Zea mays dan Phaseolus radiantus
Kode perlakuan Jumlah Lubang J Jumlah Lubang K Pola penanaman
JK-1 1 1 J K
JK-2 2 2 J K
K J
JK-4 4 4 J
J K J
K J K
K
4. Memberi label yang jelas pada polibag untuk menunjukkan kode perlakuan
kerapatan yang diberikan.
5. Meletakkan polibag-polibag tersebut pada pinggir laboratorium yang dapat
terkena sinar matahari. Melakukan penyiraman secara periodik agar kondisi
tanah dalam polibag tetap tercukupi airnya.
B. Percobaan pengaruh allelopati Imperata cylindrica pada Zea mays
1. Menyiapkan ekstrak alang-alang dengan cara menggerus akar alang-alang
sebanyak 50 gram dan dilarutkan dalam akuades 1000 ml.
2. Memasukkan tanah gembur tanpa pupuk kedalam polibag sebanyak 2/3 dari
volume polibag. Tanam benih Zea mays dalam polibag yang disediakan sesuai
dengan pola kerapatan pada gambar 1D. Membagi tugas agar semua
perlakuan dapat tertanam, masing-masing dengan satu kali ulangan.
3. Gambar 1D. Percobaan pengaruh alelopati terhadap Zea mays
Kode perlakuan Jumlah Lubang Pola penanaman
A-1 1 J
A-2 2 J J
A-4 4 J J
J J
A-8 8 J
J J J
J J J
J
4. Meletakkan polibag-polibag tersebut pada pinggir laboratorium yang dapat
terkena sinar matahari. Melakukan penyiraman secara periodik (menggunakan
air yang mengandug ekstrak akar alang-alang)
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
a. Gambar 1 A. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Zea mays
Kode
Polibag
Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman
(Minggu 1-3 )
J – 1 J1 J1 ( cm, 21cm, cm)
J – 2 J1 J2 J1 ( cm, 4cm, cm)
J2 ( cm, 5 cm, cm )
J – 4
J1 J2
J3 J4
J1 ( cm, 16 cm, cm )
J2 ( cm, 7 cm, cm )
J3 (cm, 6 cm, cm )
J4 (cm, 5 cm, cm )
J – 8 J1
J2 J3 J4
J5 J6 J7
J8
J1 (cm, 3cm, cm )
J2 (,5cm, 14cm, cm)
J3 (cm, 17cm, cm )
J4 (cm, 15cm, cm )
J5 (cm, 9 cm, cm)
J6 (cm, 5cm, cm )
J7 (cm, 10cm, cm)
J8 (cm, 9cm, cm )
b. Gambar 1B. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Phaseolus radiatus
Kode
Polibag
Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman
(Minggu 1-3 )
K – 1 K1 (1cm)
K – 2 K1 K2 (-)
K – 4
K1 K2
K3 K4
K1 (cm, 6cm, cm )
K2 ( cm, 11cm, cm )
K3 (cm, 12cm, cm )
K4 (cm, 16cm, cm )
K – 8 K1
K2 K3 K4
K1 (cm, 13cm, cm )
K2 (cm, 12cm, cm )
K3 (cm,10cm, cm)
K5 K6 K7
K8
K4 (cm, 6cm, cm )
K5 (cm, 9 cm, cm )
K6 (cm, 2cm, cm )
K7 ( cm,6cm, cm )
K8 (-)
c. Gambar 1C. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Zea mays dan
Phaseolus radiatus
Kode
Polibag
Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman
(Minggu 1-3 )
JK – 1 JK1 Yang tumbuh kacang hijau
K1 (cm, 11cm, cm)
JK– 2 JK1
KJ2
J1 (cm, 12cm, cm)
K1 (cm, 9 cm, cm)
K2 (-)
J2 (-)
JK – 4 J1
J2 K1 J3
K2 J4 K3
K4
J1 (-)
J2 (cm, 11cm, cm )
K1 (cm, 6cm, cm )
J3 (cm, 11cm, cm )
K2 (cm, 13cm, cm )
J4 (cm, 7 cm, cm )
K3 (cm, 26cm, cm)
J3 (-)
d. Gambar 1D. Percobaan pengaruh Allelopati Imperata terhadap Zea mays
Kode
Polibag
Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman
(Minggu 1-3 )
A – 1 A1 J1 (cm, 4 cm, cm)
A – 2 A1 A2 J1 (cm, 6cm, cm)
J2 (cm, 4cm, cm)
A – 4
A1 A2
A3 A4
J1 ( cm, 7cm, cm)
J2 ( cm, 6cm, cm)
J3 ( cm, 14cm, cm)
J4 ( cm, 7cm, cm)
A – 8 A1 J1 (cm, 10.6 cm, cm)
A2 A3 A4
A5 A6 A7
A8
J2 (cm, 15cm, cm)
J3 (cm, 20cm, cm)
J4 (cm, 6cm, cm)
J5 (cm, 20 cm, cm)
J6 (cm, 22cm, cm)
J7 (-)
J8 (-)
BAB V
KESIMPULAN
Dari pelaksanaan praktikum dan pengamatan terhadap tanaman jagung dan
kacang hijau selama kurang lebih 21 dapat di ambil kesimpulan :
1. Pertumbuhan tanaman kacang hijau lebih cepat dari pada tanaman jagung
maka kacang hijau adalah pemenang dalam kompetisi intraspesifik dan
interspesifik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan intraspesifik dan interspesifik
adalah kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam, jenis tanaman, dan
waktu lamanya tanaman hidup.
3. Semakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin
terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya atau unsur hara dari
tanah semakin ketat.
4. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga berpengaruh
terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi.
5. Terjadinya kompetisi antar tanaman dapat menyebabkan tanaman mati. Dan
perkembangan tumbuhan yang di beri allelopati tergantung pada konsentrasi
ekstrak, sumber ekstrak, temperatur ruangan, dan jenis tumbuhan yang
dievaluasi serta saat aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
.
Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara
Tim dosen ekologi.2012. Penuntun Panduan Praktikum Ekologi. IAIN Lampung :
Bandar Lampung.
Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. Jakarta:
UI-Press

More Related Content

What's hot

Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
Β 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
naviaekas
Β 
Jaringan periderm
Jaringan peridermJaringan periderm
Jaringan periderm
Joko Setiawan
Β 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4Juliah Bioedu
Β 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
nurahlina08
Β 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
Β 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
Agustin Dian Kartikasari
Β 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Selly Noviyanty Yunus
Β 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)f' yagami
Β 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
mulawarman university
Β 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Dhiarrafii Bintang Matahari
Β 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
Agustin Dian Kartikasari
Β 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
dewisetiyana52
Β 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Selly Noviyanty Yunus
Β 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
Β 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Β 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
Β 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
Β 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Rizki Amaliyah
Β 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
brasti nurhidayah
Β 

What's hot (20)

Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
Β 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
Β 
Jaringan periderm
Jaringan peridermJaringan periderm
Jaringan periderm
Β 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
Β 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Β 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Β 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
Β 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Β 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Β 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
Β 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Β 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
Β 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
Β 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Β 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Β 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Β 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Β 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Β 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Β 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
Β 

Viewers also liked

Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...Biology Education
Β 
Laporan Allelopati
Laporan AllelopatiLaporan Allelopati
Laporan Allelopati
Emilta Saputri
Β 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Biology Education
Β 
makalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijaumakalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijau
Dyahzhi-fly'ers Elfnyasuju
Β 
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungMakalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
RIZKY AYU NABILA
Β 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataDwy D'fg-cweety
Β 
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu PutihLaporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
SANDI TINDAON
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3Titin Indrawati
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1Titin Indrawati
Β 

Viewers also liked (9)

Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan β€œPengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Β 
Laporan Allelopati
Laporan AllelopatiLaporan Allelopati
Laporan Allelopati
Β 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Β 
makalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijaumakalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijau
Β 
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungMakalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Β 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
Β 
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu PutihLaporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
Β 

Similar to Laporan praktikum kompetensi dan allelopati

Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesFirlita Nurul Kharisma
Β 
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
Β 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
Β 
2 masyarakat dan tumbuhan
2 masyarakat dan tumbuhan2 masyarakat dan tumbuhan
2 masyarakat dan tumbuhan
junjun62
Β 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
agus mulanto
Β 
Komunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhanKomunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhan
Jessy Damayanti
Β 
Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup Fadhilah Saputri
Β 
ppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptxppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptx
DeviDamayanti34
Β 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganGeGe_7T7
Β 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Nurul Afdal Haris
Β 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
Nurul Afdal Haris
Β 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
SMPK Stella Maris
Β 
Azas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkunganAzas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkungan
sintongjonatanhutapea
Β 
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
Azizatul Zainia
Β 
Ekologi tanaman final bab 1
Ekologi tanaman final bab 1Ekologi tanaman final bab 1
Ekologi tanaman final bab 1Mulyanto Tejokusumo
Β 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
YUSLI Jusuf Ahmad
Β 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
agungsyahputra
Β 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
Β 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanFirlita Nurul Kharisma
Β 
Ppt ekologi tumbuhan
Ppt ekologi  tumbuhanPpt ekologi  tumbuhan
Ppt ekologi tumbuhanEnjang Apriliani
Β 

Similar to Laporan praktikum kompetensi dan allelopati (20)

Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesies
Β 
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Β 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Β 
2 masyarakat dan tumbuhan
2 masyarakat dan tumbuhan2 masyarakat dan tumbuhan
2 masyarakat dan tumbuhan
Β 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Β 
Komunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhanKomunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhan
Β 
Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup
Β 
ppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptxppt biodiversitas kel 1.pptx
ppt biodiversitas kel 1.pptx
Β 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Β 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Β 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
Β 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Β 
Azas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkunganAzas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkungan
Β 
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
Β 
Ekologi tanaman final bab 1
Ekologi tanaman final bab 1Ekologi tanaman final bab 1
Ekologi tanaman final bab 1
Β 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Β 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Β 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
Β 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Β 
Ppt ekologi tumbuhan
Ppt ekologi  tumbuhanPpt ekologi  tumbuhan
Ppt ekologi tumbuhan
Β 

More from Google

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Google
Β 
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
Google
Β 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
Google
Β 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
Google
Β 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Google
Β 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
Google
Β 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
Google
Β 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google
Β 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
Google
Β 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Google
Β 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Google
Β 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Google
Β 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Google
Β 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di Ragunan
Google
Β 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Google
Β 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Google
Β 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
Google
Β 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Google
Β 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresi
Google
Β 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Google
Β 

More from Google (20)

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.
Β 
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
Β 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
Β 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
Β 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Β 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
Β 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
Β 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Β 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
Β 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Β 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Β 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Β 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Β 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di Ragunan
Β 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Β 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Β 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
Β 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Β 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresi
Β 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Β 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Β 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Β 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Β 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Β 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Β 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Β 

Laporan praktikum kompetensi dan allelopati

  • 1. KOMPETISI DAN ALLELOPATI ( Laporan Praktikum Ekologi) Disusun Oleh Nama : Fitri Mulyana NPM : 1211060062 Kelas : Biologi B / V DosenI : Eko Kuswanto M.Si DosenII : Lora Purnamasari, M.Si PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2014
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Judul Praktikum : Kompetisi dan Allelopati Tanggal Praktikum : 20 November 2014 Tempat : Halaman belakang jurusan Pendidikan Biologi Institut Islam Raden Intan Lampung Nama : Fitri Mulyana NPM : 1211060062 Jurusan : Pendidikan Biologi Kelas / Semester : Biologi B/V Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Kelompok : I (satu) Bandar Lampung, November 2014 Mengetahui Asistan Septia Astria
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi merupakan persaingan terhadap antar makhluk hidup. Persaingan sendiri akan dapat menghasilkan pemenang, pemenang itu pun yang dapat meneruskan kelangsungan hidupnya. Kompetisi sering terjadi pada plantae yang mana bersaing untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas . kompetisi terbagi dua macam yaitu kompetisi interspesifik dan intraspesifik. Kompetisi interspesifik sering terjadi ketika spesies barsaing untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas. Sebagai contoh, pertumbuhan rumput pada taman berkompetisi dengan tumbuhan-tumbuhan taman dalam memperebutkan mutrien tanah dan air. Sebaliknya, pada beberapa sumber daya ini meskipun oksigen, jarang terjdi kompetisi dalam penggunaan sumber daya ini meskipun semua tumbuhan ini memerlukannya. Kompetisi intraspesifik terjadinya persaingan antar spesies yang sama untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas. Ketika dua spesies yang sama berkompetisi atau antar tumbuhan lain berkompetisi untuk suatu sumber daya, hasilnya adalah merugikan satu atau kedua spesies tersebut. Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiates) dan jagung (Zea mays). Allelopati merupakan interksi antar populasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di
  • 4. sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksin. Pada mikroorganisme istilah allelopati dikenal sebagai anabiosa atau antibiotisme. Contoh, jamur Penicillium sp. Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Untuk mengetahui lebih jelas kompetisi antar tumbuhan dan pengaruh alelopati terhadap tumbuhan maka dilaksanakan praktikum kompetisi dan alelopati. 1.2 Tujuan 1. Mahasiswa mampu memahami kompetisi dan allelopati pada tumbuhan. 2. Mengamati kompetisi intraspesifik pada Zea Mays 3. Mengamati kompetisi intraspesifik pada Phaseolus radiatus 4. Mengamati kompetisi intraspesifik diantara dua tumbuhan, Zea Mays dan Phaseolus radiatus 5. Mengamati pengaruh allelopati terhadap pertumbuhan Zea mays 6. Mengamati pengaruh allelopati terhadap pertumbuhan Phaseolus radiatus.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuhan Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007). 2.2 Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk keperluan estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan bantuan tanaman tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh- tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada disekitarnya (Irwan,2007). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan sesama tanaman yaitu: 1. Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini disebut juga alelospoli. 2. Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut allelopati.
  • 6. 3. Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang bertindak sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007). 2.3 Kompetisi Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et al .1990), sedangkan Molles (2002) kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005). Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila (1) suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton,1990). Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang
  • 7. sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive exclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu kompetisi sumber daya (resources competition atau scramble atau exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam memanfaatkan secara bersama- sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain. 2.4 Persaingan Dalam Komunitas Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi antara indifidu yang sejenis ataupun antara individu yang berbeda jenis. Persaingan yang terjadi antara individu yang sejenis disebut dengan persaingan intraspesifik sedangkan persaingan yang terjadi antara individu yang berbeda jenisnya disebut sebagai persaingan interspesifik. Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan (Odum, 1971). Setiap organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat hara, sinar matahari, dan lain – lain (Setiadi, 1989). Faktor-fator intraspesifik merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang turut mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang di maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu (Wirakusumah, 2003).
  • 8. Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan, yaitu : 1. Jenis tanaman Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system perakaran, bentuk pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang memiliki system perakaran yang menyebar luas sehingga menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar pada daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air. 2. Kepadatan tumbuhan Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman. 3. Penyebaran tanaman Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air. 4. Waktu Lamanya periode tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan tanggapan tertentu yang mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman. Periode 25-30 % pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh kompetisi.
  • 9. 2.5 Allelopati Konsep yang menyatakan bahwa suatu tanaman dapat menimbulkan pengaruh buruk atau keracunan atau hambatan pada tanaman dikenal dengan allelopati. Allelopati ini ditemukan oleh Candolle sejak tahun 1832. Secara umum, allelopati selalu dikaitkan dengan maslah gangguan yang ditimbulkan gulma yang tumbuh dersama-sama dengan tanaman pangan, dengan keracunan yang ditimbulkan akibat penggunaan mulsa pada beberapa jenis pertanaman, dengan beberapa jenis rotasi tanaman dan pada regenarasi hutan. Kuantitas dan kualitas senyawa allelopati yang dikeluarkan gulma antara lain di pengaruhi kerapatan gulma, macam gulma saat kemunculan gulma, lama keberadaan gulma habituΓ©s gulma, kecepatan tumbuh gulma dan jalur fotosintesis gulma (c3 dan c4). Senyawa allelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan. Beberapa allelopati menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan dan pertumbuhan tanaman yaitu dengan mempengaruhipembesaran sel tanaman. Beberapa senyawa allelopati memberikan pengaruh menghambat respirasi akar dan menghambat sintesis protein dan dapat menurunkan daya permeabilitas membrane pada sel tumbuhan. Senyawa- senyawa kimia yang mempunyai potensi allelopati dapat ditemukan di semua jaringan tumbuhan termasuk daun, batang, akar rizoma, umbi, bunga, buah dan biji. Senyawa-senyawa allelopati dapat dilepaskan dari jaringan-jaringan tumbuhan dalam berbagai cara termasuk melalui penguapan, eksudat akar, pencucian dan pembusukan organ tumbuhan.
  • 10. BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu terdiri dari alat : gunting tanaman, sendok dan garpu tanah, kertas label, pensil. Bahan : tanah gembur tanpa pupuk, polybag ukuran 17 x 25 cm, benih Zea mays, benih Phaseolus radiatus, ekstrak akar Imperata cylindrica. 3.2 Cara Kerja A. Percobaan kompetisi inter- dan intraspesifik 1. Memasukkan tanah gembur tanpa pupuk kedalam polibag sebanyak 2/3 dari volume polibag. Tanam benih Zea mays dan Phaseolus radiatus dalam polibag yang disediakan, baik secara terpisah maupun bersamaan, sesuai dengan pola kerapatan pada gambar 1. Membagi tugas agar semua perlakuan dapat tertanam, masing-masing dengan satu kali ulangan. Gambar 1. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Zea mays Kode perlakuan Jumlah Lubang Pola penanaman J-1 1 J J-2 2 J J J-4 4 J J J J J-8 8 J J J J J J J J 2. Praktikan yang menanam pada polibag dengan kode J hanya perlu menanam biji jagung saja sesuai dengan susunan susunan pada gambar 1A. Demikian pula, praktikan yang menanam pada polibag dengan kode K hanya perlu menanam biji kacang hijau saja sesuai dengan susunan pada Gambar 1B.
  • 11. Gambar 1B. Percobaan kompetisi intaspesifik pada Phaseolus radiantus Kode perlakuan Jumlah Lubang Pola penanaman K-1 1 K K-2 2 K K K-4 4 K K K K K-8 8 K K K K K K K K 3. Untuk perlakuan JK, menanam biji jagung dan kacang hijau dengan susunan bergantian seperti pada gambar 1C. Gambar 1C. Percobaan kompetisi intaspesifik Zea mays dan Phaseolus radiantus Kode perlakuan Jumlah Lubang J Jumlah Lubang K Pola penanaman JK-1 1 1 J K JK-2 2 2 J K K J JK-4 4 4 J J K J K J K K 4. Memberi label yang jelas pada polibag untuk menunjukkan kode perlakuan kerapatan yang diberikan. 5. Meletakkan polibag-polibag tersebut pada pinggir laboratorium yang dapat terkena sinar matahari. Melakukan penyiraman secara periodik agar kondisi tanah dalam polibag tetap tercukupi airnya. B. Percobaan pengaruh allelopati Imperata cylindrica pada Zea mays 1. Menyiapkan ekstrak alang-alang dengan cara menggerus akar alang-alang sebanyak 50 gram dan dilarutkan dalam akuades 1000 ml. 2. Memasukkan tanah gembur tanpa pupuk kedalam polibag sebanyak 2/3 dari volume polibag. Tanam benih Zea mays dalam polibag yang disediakan sesuai
  • 12. dengan pola kerapatan pada gambar 1D. Membagi tugas agar semua perlakuan dapat tertanam, masing-masing dengan satu kali ulangan. 3. Gambar 1D. Percobaan pengaruh alelopati terhadap Zea mays Kode perlakuan Jumlah Lubang Pola penanaman A-1 1 J A-2 2 J J A-4 4 J J J J A-8 8 J J J J J J J J 4. Meletakkan polibag-polibag tersebut pada pinggir laboratorium yang dapat terkena sinar matahari. Melakukan penyiraman secara periodik (menggunakan air yang mengandug ekstrak akar alang-alang)
  • 13. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan a. Gambar 1 A. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Zea mays Kode Polibag Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman (Minggu 1-3 ) J – 1 J1 J1 ( cm, 21cm, cm) J – 2 J1 J2 J1 ( cm, 4cm, cm) J2 ( cm, 5 cm, cm ) J – 4 J1 J2 J3 J4 J1 ( cm, 16 cm, cm ) J2 ( cm, 7 cm, cm ) J3 (cm, 6 cm, cm ) J4 (cm, 5 cm, cm ) J – 8 J1 J2 J3 J4 J5 J6 J7 J8 J1 (cm, 3cm, cm ) J2 (,5cm, 14cm, cm) J3 (cm, 17cm, cm ) J4 (cm, 15cm, cm ) J5 (cm, 9 cm, cm) J6 (cm, 5cm, cm ) J7 (cm, 10cm, cm) J8 (cm, 9cm, cm ) b. Gambar 1B. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Phaseolus radiatus Kode Polibag Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman (Minggu 1-3 ) K – 1 K1 (1cm) K – 2 K1 K2 (-) K – 4 K1 K2 K3 K4 K1 (cm, 6cm, cm ) K2 ( cm, 11cm, cm ) K3 (cm, 12cm, cm ) K4 (cm, 16cm, cm ) K – 8 K1 K2 K3 K4 K1 (cm, 13cm, cm ) K2 (cm, 12cm, cm ) K3 (cm,10cm, cm)
  • 14. K5 K6 K7 K8 K4 (cm, 6cm, cm ) K5 (cm, 9 cm, cm ) K6 (cm, 2cm, cm ) K7 ( cm,6cm, cm ) K8 (-) c. Gambar 1C. Percobaan kompetisi intraspesifik pada Zea mays dan Phaseolus radiatus Kode Polibag Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman (Minggu 1-3 ) JK – 1 JK1 Yang tumbuh kacang hijau K1 (cm, 11cm, cm) JK– 2 JK1 KJ2 J1 (cm, 12cm, cm) K1 (cm, 9 cm, cm) K2 (-) J2 (-) JK – 4 J1 J2 K1 J3 K2 J4 K3 K4 J1 (-) J2 (cm, 11cm, cm ) K1 (cm, 6cm, cm ) J3 (cm, 11cm, cm ) K2 (cm, 13cm, cm ) J4 (cm, 7 cm, cm ) K3 (cm, 26cm, cm) J3 (-) d. Gambar 1D. Percobaan pengaruh Allelopati Imperata terhadap Zea mays Kode Polibag Pola Penanaman Ukuran Tinggi Tanaman (Minggu 1-3 ) A – 1 A1 J1 (cm, 4 cm, cm) A – 2 A1 A2 J1 (cm, 6cm, cm) J2 (cm, 4cm, cm) A – 4 A1 A2 A3 A4 J1 ( cm, 7cm, cm) J2 ( cm, 6cm, cm) J3 ( cm, 14cm, cm) J4 ( cm, 7cm, cm) A – 8 A1 J1 (cm, 10.6 cm, cm)
  • 15. A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 J2 (cm, 15cm, cm) J3 (cm, 20cm, cm) J4 (cm, 6cm, cm) J5 (cm, 20 cm, cm) J6 (cm, 22cm, cm) J7 (-) J8 (-)
  • 16. BAB V KESIMPULAN Dari pelaksanaan praktikum dan pengamatan terhadap tanaman jagung dan kacang hijau selama kurang lebih 21 dapat di ambil kesimpulan : 1. Pertumbuhan tanaman kacang hijau lebih cepat dari pada tanaman jagung maka kacang hijau adalah pemenang dalam kompetisi intraspesifik dan interspesifik. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan intraspesifik dan interspesifik adalah kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam, jenis tanaman, dan waktu lamanya tanaman hidup. 3. Semakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya atau unsur hara dari tanah semakin ketat. 4. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga berpengaruh terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi. 5. Terjadinya kompetisi antar tanaman dapat menyebabkan tanaman mati. Dan perkembangan tumbuhan yang di beri allelopati tergantung pada konsentrasi ekstrak, sumber ekstrak, temperatur ruangan, dan jenis tumbuhan yang dievaluasi serta saat aplikasi.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA . Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara Tim dosen ekologi.2012. Penuntun Panduan Praktikum Ekologi. IAIN Lampung : Bandar Lampung. Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. Jakarta: UI-Press