SlideShare a Scribd company logo
SISTEM
EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
EKSKRESI PADA
INVERTEBRATA
EKSKRESI PADA
VERTEBRATA
EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
– Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O,
NH3, zat warna empedu dan asam urat, selain itu ekskresi juga dapat diartikan sebagai
proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.
– Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi
tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan
cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan.
– Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan
osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian
besar penyusun cairan tubuh.
– Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya, system ekskresi bervariasi dalam fungsi dan
kompleksitas. Semakin tinggi tingkatan makhluk hidup maka semakin kompleks pula
system ekskresinya.
Sistem Ekskresi Hewan
Invertebrata
Sistem Ekskresi Hewan
Invertebrata
Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi
pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang
berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya,
invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan
sistem ini
lainnya.
berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata
Alat
nefridium,
ekskresinya
dan sel api.
ada yang berupa saluran Malphigi,
Nefridium adalah tipe yang umum dari
pada invertebrata
struktur ekskresi khusus
Protozoa
Planaria
Annelida
Insecta
Invertebrata
Sistem Ekskresi pada
Sel Satu
Hewan
Protozoa
pengeluaran
tidak
khusus
memiliki
sehingga
organ
sisa
zat
metabolismenya dikeluarkan melalui rongga
berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui
kulit secara difusi melalui dinding sel dan
dan
osmosis contohnya pada amuba
Paramaecium. Sistem ekskresi Protozoa,
misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh
vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa ditemukan
pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut
vakuola kontraktil karena vakuola ini bisa
membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi,
vakuola kontraktil juga berfungsi sebagai
pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering
disebut sebagai osmoregulator yaitu untuk
mengatur kadar air dalam sel.
sel api atau flame cell. Cairan tubuh
zat-zat sisa yang dikandungnya akan
akan
di dalam saluran sel api
gabungan.
akhirnya zat-zat sisa dibuang ke
nefridium
luar
yang
mempunyai organ
Protonefridium tersusun dari tabung
silia. Di dalam protonefridium terdapat
Alat ekskresi Planaria disebut sel-
yang melewati sel api akan disaring, lalu
diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar
mendorong zat air ke arah saluran
Melalui saluran gabungan inilah,
melalui lubang ekskresi. Cacing pipih
disebut sebagai protonefridium.
dengan ujung membesar mengandung
sel api yang dilengkapi dengan silia.
Tiap sel api mempunyai beberapa
flagela yang gerakannya seperti gerakan api
lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam
sel api. Gerakan flagela juga berfungsi
mengatur arus dan menggerakan air ke sel api
pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat
tertentu,
pembuluh
saluran
ekskresi
bercabang
yang terbuka
menjadi
sebagai
lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air
dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.
Sebagian besar sisa nitrogen tidak
masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen
lewat dari sel ke sistem pencernaan dan
diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa
berdifusi secara langsung dari sel ke air
Sistem Ekskresi pada Annelida
Sistem ekskresi pada cacing tanah
berupa sistem nefridium. Setiap segmen
tubuh cacing tanah mengandung sepasang
nefridium disebelah kiri dan kanan, kecuali
pada tiga segmen pertama dan satu segmen
terakhir. Setiap nefridium terdiri atas 3
bagian:
1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia
yang terdapat pada rongga tubuh
semu (pseudoselom)
2. Saluran atau pipa halus yang berliku, disebut
duktus ekskretorius. Bagian akhir dari
saluran ini membesar dan ujung akhir
saluran ini berakhir pada nefridiopor (lubang
nefridia) .
3. Nefridiopor, merupakan lubang tempat
muara sisa metabolisme, terletak pada
permukaan ventral tubuh cacing.jumlahnya
tiap segmen sepasang
Cairan masuk
ke nefrosom
Mengalir di
nerfridia
Penyerapan zat
Zat diedarkan
ke seluruh
kapiler sistem
ekskresi
Cairan tubuh
dikeluarkan oleh
nefridiofor
Alat Ekskresi pada Insecta
Alat
serangga,
belalang,
malpighi.
berupa
ekskresi
misalnya
pembuluh
Malphigi
benang
berupa
Pembuluh
kumpulan
halus yang berwarna
dengan
putih
jumlah
kekuningan
banyak dan pangkalnya
melekat pada pangkal dinding
usus.
pada
Pembuluh ini melekat
satu atau kedua ujung
usus menuju rongga tubuh ke
segala arah
Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh
Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap
kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat
dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi,
sehinga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat yang
mengandung kristal asam urat.
Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki
sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang
berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru
pada vertebrata.
Sistem Ekskresi Hewan
Vertebrata
SISTEM EKSKRESI PADA
IKAN
– Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang (opistonefros),
berwarna kemerah-merahan dan menyatu dengan saluran kelenjar kelamin
yang disebut saluran urogenital.
– Fungsi sistem ekskresi ikan yaitu untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga
keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme
protein.
Alat pengeluaran ikan terdiri dari:
1. Insang yang digunakan untuk mengeluarkan CO2 dan H2O
2. Kulit (kelenjar kulit) untuk mengeluarkan lendir sehingga tubuh ikan
senantiasa licin untuk memudahkan bergerak dalan air
3. Sepasang ginjal untuk mengeluarkan urine
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal, yaitu:
– Pronefros
Ginjal pronefros adalah ginjal primitif. Pada ginjal ini, tubulus – tubulus
bagian anterior tidak ada, beberapa tubulus bagian tengah berhubungan
dengan testis serta terdapat konsentrasi dan pelipatgandaan tubulus di
bagian posterior. Meskipun terdapat perkembangan embrional sebagian
besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional. Fungsi ginjal ini akan
digantikan oleh ginjal mesonefros. Perkecualian pada ikan Hagfish dan
Lamprey.
– Mesonefros
Ginjal bertipe mesonefros berfungsi hampir sam dengan ginjal pronefros,
perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah,
tingkat kompleksitas, dan pada efesiensi kerja.
Air masuk secara osmosis
lewat permukaan
tubuhnya
Mendapatkan air
dan garam dari
makanan
Mineral diikat
oleh insang Ekskresi urin banyak
dan lebih encer
Ikan Air Tawar
Meperoleh air dan
garam mineral dengan
Banyak minum air laut Air keluar lewat
permukaan tubuh
dan lewat insang
Kelebihan garam
Dibuang lewat
insang
Ekskresi urin yang pekat
dan sedikit
Ikan Air Laut
Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi Ikan
IKANAIR LAUT IKANAIR TA
W
AR
Tubuh lebih hipotonis dari air laut sehingga air Tubuh lebih hipertonis dari lingkungannya
banyak yang keluar dari tubuh. sehingga air banyak yang masuk lewat
permukaan tubuhnya.
Akibatnya ikan laut banyak minum air laut Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air.
untuk menutupi kehilangan air yang besar
Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat Urin yang dihasilkan banyak dan encer
Ginjal memiliki sedikit glomelurus sehingga Ginjal dilengkapi sejumlah glomelurus yang
penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan jumlahnya lebih banyak sehingga penyaringan
lambat. sisa hasil metabolisme berjalan cepat
Sebalknya pada air laut mengeksresksikan Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif
sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida menyerap ion anorganik melalui insang serta
(TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang mengeluarkan urine dalam jumlah besar.
dan mengeluarkan urine sedikit.
SISTEM EKSKRESI PADA
AMPHIBI
– Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros).
– Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke
kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari
tonjolan dinding kloaka.
– Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal
dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
– Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan
lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh
glomerulus
– Sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
diserap kembali oleh tubuh melalui glomerulus
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit
dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang hidup di
darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang
dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna
putih.
Sistem Ekskresi pada Reptil
Sistem Ekskresi pada Aves
(Burung)
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal
(metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran
ginjal, saluran kelamin, dan saluran
pencernaan bermuara pada sebuah lubang
yang disebut kloaka. Saluran ekskresi terdiri
dari sepasang ginjal berwarna coklat yang
menyatu dengan saluran kelamin pada bagian
akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan
zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan
kelarutan garam akan mengalir ke rongga
hidung dan keluar melalui nares (lubang
hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar
kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang
terdapat pada ujung ekornya. Kelenjar minyak
tersebut berguna untuk meminyaki bulu-
bulunya.
Sistem Ekskresi Manusia
– Ginjal
– Paru-paru
– Hati
– Kulit
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan
sisa metabolism.
– Ginjal (buah pinggang manusia) berbentuk seperti kacang merah,
berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah.
– Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang
belakang. Ginjal orang dewasa beratnya ±200gram.
Terdapat 3 tipe ginjal, yaitu:
1. Tipe Protonefros
• Ginjal ini muncul pada saat embrio
• Bentuk bersegmen
• Terletak jauh ke arah rongga tubuh
• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam selom
• Tidak memiliki glomerulus
2. Tipe Mesonefros
• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh
• Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi ekskresinya dilakukan oleh glomerulus
• Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa
• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio
kemudian menghilang
3. Tipe Metanefros
• Ginjal tipe ini tidak bersegmen
• Tidak memiliki nefrostoma
• Jumlah glomerulusnya banyak
Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari 3 bagian, yaitu :
kulit ginjal (korteks),
sumsum ginjal (medulla) dan
rongga ginjal (pelvis).
Korteks
Medula
Pelvis
Nefron
Tubulus
Badan Malpighi
Simpai Bowman
Glomerulus
Distal
Henle
Proksimal
GINJAL
Nefron
Nefron merupakan unit structural dan fungsional dari ginjal.
– Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
– Tempat terjadinya pembentukkan urin
– Terdiri dari 2 komponen utama :
– Glomerolus
– Tubulus ginjal
Badan Malphigi
Glomerolus
 Merupakan kapiler yang berbentuk bola berjaring
 Berhubungan dengan arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
 Arteriola afferen lebar
 Arteriola efferen sempit
 Fungsi : penyaringan / filtrasi darah
Tubulus Ginjal
Terdiri dari :
– Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus
disebut kapsul Bowman
– Tubulus proksimal
– Lengkung Henle
– Tubulus Distal
Kapiler Peritubuler
– Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus
– Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah
– Ujung kapiler bermuara pada venula
– Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal
– Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus pengumpul
Pembentukan Urin
– Urin terbentuk melalui 3 tahap :
1. Filtrasi
2. Reabsorpsi
3. Sekresi/Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2O
HCO3

K+
H+
NH3
HCO3

K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
1. Penyaringan (Filtrasi)
• Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul
Bowman.
• Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan
• Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer)
2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
• Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus) proksimal.
• Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih berguna antara lain
glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik
• Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
• Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis
• Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal dikembalikan lagi ke dalam darah
melalui pembuluh kapiler yang terdapat disekeliling tubulus
• Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
• Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di lengkung Henle
terutama reabsorpsi ion natrium
• Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder
3. Augmentasi
• Augmentasi merupakan proses penambahan zat-zat dan urea yang
berlangsung mulai dari tubulus distal
Ureter
– Saluran antara ginjal dengan kandung kemih
– Jumlah sepasang
– Fungsi : membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
Uretra
– Saluran yang membawa urin keluar dari tubuh
– Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedang pada
pria selain dilalui urin juga dilalui sel kelamin
jantan
Pengaturan Pembentukan
Urin
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi
Minum air dalam
Jumlah cukup
Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus
Kadar Cairan Tubuh
Normal (Homeostasis)
Hypothalamus
ADH
Hipofisis
Posterior
meningkatkan
Penyerapan air
Haus
Tubulus Pengumpult
Tubulus
Ginjal
Paru-paru
• Paru-paru manusia berjumlah sepasang di
dalam rongga dada manusia sebelah kanan
dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang
rusuk.
• Fungsi paru-paru adalah sebagai alat
pernafasan dan erat hubungannya dengan
sistem ekskresi
• CO2 dan air merupakan hasil proses
metabolisme di jaringan yang diangkut
melalui darah dan akhirnya di bawa ke paru-
paru untuk dibuang dengan cara difusi di
alveolus
Hati
– Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma.
– Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita.
– Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah
arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk
dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
– Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah
yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati,
tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya.
Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan
dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.
Fungsi Hati
1. sebagai organ pengeluaran
2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu terdiri dari garam
empedu (berfungsi mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan zat warna
empedu (bilirubin) yang akan memberi warna pada urin dan feses (tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang berperan dalam proses
pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
Kulit
– Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan
kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit.
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas sel-sel mati
yang dapat mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang mengandung
pigmen melanin dan berfungsi melindungi tubuh dari sengatan
matahari.
Dermis
– Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan kulit ari.
Di dalam kulit jangat terdapat:
1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju pori-pori di permukaan
kulit. Keringat terdiri atas air dan garam.
2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar rambut dan kulit tidak kering.
3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada akar rambut dan sel kulit
sehingga sel-sel tersebut tetap hidup.
4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali rabaan), ujung saraf
perasa (untuk mengenali tekanan), dan ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu).
5. Kantong rambut, terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Di dekat akar rambut
terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat kedinginan atau
merasa takut.
Jaringan Ikat Bawah Kulit
– Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan
lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan
dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Fungsi Kulit
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan mekanis) maupun
kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia.
3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf indera yang dapat
merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.
Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran air melalui ginjal. Ketika suhu
lingkungan kita panas, tubuh akan banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Sebaliknya ketika cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran air lebih banyak melalui
ginjal.
PERTANYAAN
Salsa (58_B) :
1. Batu ginjal keluar dalam bentuk kristal, padahal fungsi ginjal itu sebagai organ
pengeluaran. Bagaimana bisa terjadi mekanisme seperti itu?
2. Mengenai anyang-anyangan dikarenakan ADH yang bermasalah. Jadi faktor
yang menyebabkan anyang-anyangan apa? Jika misal bukan ADH, karena apa?
Faiq ()
Pada ekskresi Aves, memiliki kloaka yang berfungsi sebagai organ pengeluaran.
Tetapi pengeluaran garam mineral melalui sela-sela mata. Bagaimana pemisahan
garam mineral yang keluar dari sela-sela mata? Mengapa tidak keluar melalui
kloaka semua?
Puji
Seperti ikan salmon, sidat mengalami migrasi dari laut ke tawar. Apakah terdapat
perbedaan mekanisme karena perpindahan tersebut?
Yuanita
Apakah perbedaan ekskresi pada aves berdasarkan habitat dingin dengan biasa?
Burung di darat mengeluarkan ekskresi minyak di bulu sedangkan pinguin tidak
memiliki bulu. Jadi bagaimana pengeluaran minyak pada pinguin?
Syaffa
Apakah terdapat perbedaan mekanisme pada setiap tipe ginjal berbeda?
Safira
Ekskresi protozoa, apakah terjadi penyerapan kembali?
Meinard
Pada Amphibi, di dalam air tidak berekskresi sedangkan pada darat berekskresi
(pipis) dan lendir. Jadi apakah dia berekskresi berupa pipis?

More Related Content

What's hot

Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesImawaty Yulia
 
Proses pembentukan urine
Proses pembentukan urineProses pembentukan urine
Proses pembentukan urineSukma Anggraini
 
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)
barbara sabila
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelidaImawaty Yulia
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruSarah Anggraheni
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Platyhelmintes
PlatyhelmintesPlatyhelmintes
Platyhelmintes
Siskha Noor Komala
 
Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
Nana Citra
 
Filum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda BiologiFilum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda Biologi
Rahmatiana Yuniar
 
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMYAMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
Betacarotene
 
PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY PROTOZOOLOGY
Hati, empedu dan pankreas
Hati, empedu dan pankreasHati, empedu dan pankreas
Hati, empedu dan pankreas
Budi Supriyono
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)Rian Maulana
 
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
Biologi   sistem ekskresi pada ginjalBiologi   sistem ekskresi pada ginjal
Biologi sistem ekskresi pada ginjalV3rmilion
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum CoelenterataRus Mala
 
Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2
tyvaniaRsashi
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Fera Widyawati
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
Bondan Kartika Pradipta
 
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthesFilum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Sungminsshi
 

What's hot (20)

Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
Proses pembentukan urine
Proses pembentukan urineProses pembentukan urine
Proses pembentukan urine
 
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KELAS 11)
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Cacing Gelang
Cacing GelangCacing Gelang
Cacing Gelang
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Platyhelmintes
PlatyhelmintesPlatyhelmintes
Platyhelmintes
 
Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
 
Filum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda BiologiFilum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda Biologi
 
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMYAMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
 
PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY
 
Hati, empedu dan pankreas
Hati, empedu dan pankreasHati, empedu dan pankreas
Hati, empedu dan pankreas
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
 
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
Biologi   sistem ekskresi pada ginjalBiologi   sistem ekskresi pada ginjal
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum Coelenterata
 
Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthesFilum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
 

Similar to SISTEM EKSKRESI.pptx

Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
indah nb
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Google
 
MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptxPPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
BelusyifaIrhamni
 
pdf_20220919_063526_0000.pdf
pdf_20220919_063526_0000.pdfpdf_20220919_063526_0000.pdf
pdf_20220919_063526_0000.pdf
PuteriKhairunnisaIkh
 
Sistem Ekskresi Hewan dan Manusia
Sistem Ekskresi Hewan dan ManusiaSistem Ekskresi Hewan dan Manusia
Sistem Ekskresi Hewan dan Manusia
Dian Arief Prawira Ramadhan
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
Salma Maulida
 
sistem ekresi
sistem ekresisistem ekresi
sistem ekresi
Panggita Inoprasetyo
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
Jeny Safitri
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
HIA Class.
 
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrataSistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
iqbaladitiya
 
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
RojakRojak5
 
Sistem ekskresi kelas 2 SMA/MA
Sistem ekskresi kelas 2 SMA/MASistem ekskresi kelas 2 SMA/MA
Sistem ekskresi kelas 2 SMA/MA
Yaya Nicky
 
Biologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIBiologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIRahmaniarNia
 
Biologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIBiologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIRahmaniarNia
 
Ppt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanPpt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewan
VinaRuliyanti
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Materi 3 sistem organ
Materi 3 sistem organMateri 3 sistem organ
Materi 3 sistem organ
yusri humaira
 

Similar to SISTEM EKSKRESI.pptx (20)

Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
sistem ekskresi
sistem ekskresisistem ekskresi
sistem ekskresi
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
 
MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
 
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptxPPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
 
pdf_20220919_063526_0000.pdf
pdf_20220919_063526_0000.pdfpdf_20220919_063526_0000.pdf
pdf_20220919_063526_0000.pdf
 
Sistem Ekskresi Hewan dan Manusia
Sistem Ekskresi Hewan dan ManusiaSistem Ekskresi Hewan dan Manusia
Sistem Ekskresi Hewan dan Manusia
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 
sistem ekresi
sistem ekresisistem ekresi
sistem ekresi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrataSistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
 
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
 
Sistem ekskresi kelas 2 SMA/MA
Sistem ekskresi kelas 2 SMA/MASistem ekskresi kelas 2 SMA/MA
Sistem ekskresi kelas 2 SMA/MA
 
Biologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIBiologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XI
 
Biologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIBiologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XI
 
Ppt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanPpt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewan
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Cephalopoda
 
Materi 3 sistem organ
Materi 3 sistem organMateri 3 sistem organ
Materi 3 sistem organ
 

More from agustinasekarpus

SUBSTANSI_GENETIKA.ppt
SUBSTANSI_GENETIKA.pptSUBSTANSI_GENETIKA.ppt
SUBSTANSI_GENETIKA.ppt
agustinasekarpus
 
SAINS BIOLOGI.pptx
SAINS BIOLOGI.pptxSAINS BIOLOGI.pptx
SAINS BIOLOGI.pptx
agustinasekarpus
 
UTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdf
UTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdfUTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdf
UTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdf
agustinasekarpus
 
SOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docx
SOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docxSOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docx
SOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docx
agustinasekarpus
 
KUIS 1.docx
KUIS 1.docxKUIS 1.docx
KUIS 1.docx
agustinasekarpus
 
Penilaian Harian Virus 1.docx
Penilaian Harian Virus 1.docxPenilaian Harian Virus 1.docx
Penilaian Harian Virus 1.docx
agustinasekarpus
 
pert 1- struktur virus.pptx
pert 1- struktur virus.pptxpert 1- struktur virus.pptx
pert 1- struktur virus.pptx
agustinasekarpus
 
Sist cerna.pptx
Sist cerna.pptxSist cerna.pptx
Sist cerna.pptx
agustinasekarpus
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptxSISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
agustinasekarpus
 
KISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdf
KISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdfKISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdf
KISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdf
agustinasekarpus
 
Latihan soal respirasi
Latihan soal respirasi Latihan soal respirasi
Latihan soal respirasi
agustinasekarpus
 

More from agustinasekarpus (11)

SUBSTANSI_GENETIKA.ppt
SUBSTANSI_GENETIKA.pptSUBSTANSI_GENETIKA.ppt
SUBSTANSI_GENETIKA.ppt
 
SAINS BIOLOGI.pptx
SAINS BIOLOGI.pptxSAINS BIOLOGI.pptx
SAINS BIOLOGI.pptx
 
UTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdf
UTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdfUTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdf
UTS-GASAL-2016-BIOLOGI-XII.pdf
 
SOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docx
SOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docxSOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docx
SOAL GENETIKA KELAS 9 SMP.docx
 
KUIS 1.docx
KUIS 1.docxKUIS 1.docx
KUIS 1.docx
 
Penilaian Harian Virus 1.docx
Penilaian Harian Virus 1.docxPenilaian Harian Virus 1.docx
Penilaian Harian Virus 1.docx
 
pert 1- struktur virus.pptx
pert 1- struktur virus.pptxpert 1- struktur virus.pptx
pert 1- struktur virus.pptx
 
Sist cerna.pptx
Sist cerna.pptxSist cerna.pptx
Sist cerna.pptx
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptxSISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
 
KISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdf
KISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdfKISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdf
KISI-KISI BIOLOGI PEMINATAN TA 2021 2022-1.pdf
 
Latihan soal respirasi
Latihan soal respirasi Latihan soal respirasi
Latihan soal respirasi
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 

SISTEM EKSKRESI.pptx

  • 3. SISTEM EKSKRESI – Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat, selain itu ekskresi juga dapat diartikan sebagai proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya. – Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan. – Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. – Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya, system ekskresi bervariasi dalam fungsi dan kompleksitas. Semakin tinggi tingkatan makhluk hidup maka semakin kompleks pula system ekskresinya.
  • 5. Sistem Ekskresi Hewan Invertebrata Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini lainnya. berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata Alat nefridium, ekskresinya dan sel api. ada yang berupa saluran Malphigi, Nefridium adalah tipe yang umum dari pada invertebrata struktur ekskresi khusus
  • 7. Sistem Ekskresi pada Sel Satu Hewan Protozoa pengeluaran tidak khusus memiliki sehingga organ sisa zat metabolismenya dikeluarkan melalui rongga berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui kulit secara difusi melalui dinding sel dan dan osmosis contohnya pada amuba Paramaecium. Sistem ekskresi Protozoa, misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa ditemukan pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut vakuola kontraktil karena vakuola ini bisa membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi, vakuola kontraktil juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering disebut sebagai osmoregulator yaitu untuk mengatur kadar air dalam sel.
  • 8.
  • 9. sel api atau flame cell. Cairan tubuh zat-zat sisa yang dikandungnya akan akan di dalam saluran sel api gabungan. akhirnya zat-zat sisa dibuang ke nefridium luar yang mempunyai organ Protonefridium tersusun dari tabung silia. Di dalam protonefridium terdapat Alat ekskresi Planaria disebut sel- yang melewati sel api akan disaring, lalu diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar mendorong zat air ke arah saluran Melalui saluran gabungan inilah, melalui lubang ekskresi. Cacing pipih disebut sebagai protonefridium. dengan ujung membesar mengandung sel api yang dilengkapi dengan silia.
  • 10. Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, pembuluh saluran ekskresi bercabang yang terbuka menjadi sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini. Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air
  • 11.
  • 12. Sistem Ekskresi pada Annelida Sistem ekskresi pada cacing tanah berupa sistem nefridium. Setiap segmen tubuh cacing tanah mengandung sepasang nefridium disebelah kiri dan kanan, kecuali pada tiga segmen pertama dan satu segmen terakhir. Setiap nefridium terdiri atas 3 bagian: 1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia yang terdapat pada rongga tubuh semu (pseudoselom) 2. Saluran atau pipa halus yang berliku, disebut duktus ekskretorius. Bagian akhir dari saluran ini membesar dan ujung akhir saluran ini berakhir pada nefridiopor (lubang nefridia) . 3. Nefridiopor, merupakan lubang tempat muara sisa metabolisme, terletak pada permukaan ventral tubuh cacing.jumlahnya tiap segmen sepasang
  • 13. Cairan masuk ke nefrosom Mengalir di nerfridia Penyerapan zat Zat diedarkan ke seluruh kapiler sistem ekskresi Cairan tubuh dikeluarkan oleh nefridiofor
  • 14. Alat Ekskresi pada Insecta Alat serangga, belalang, malpighi. berupa ekskresi misalnya pembuluh Malphigi benang berupa Pembuluh kumpulan halus yang berwarna dengan putih jumlah kekuningan banyak dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. pada Pembuluh ini melekat satu atau kedua ujung usus menuju rongga tubuh ke segala arah
  • 15. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi, sehinga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat yang mengandung kristal asam urat. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.
  • 16.
  • 18. SISTEM EKSKRESI PADA IKAN – Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang (opistonefros), berwarna kemerah-merahan dan menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital. – Fungsi sistem ekskresi ikan yaitu untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein.
  • 19. Alat pengeluaran ikan terdiri dari: 1. Insang yang digunakan untuk mengeluarkan CO2 dan H2O 2. Kulit (kelenjar kulit) untuk mengeluarkan lendir sehingga tubuh ikan senantiasa licin untuk memudahkan bergerak dalan air 3. Sepasang ginjal untuk mengeluarkan urine
  • 20. Pada ikan berkembang dua tipe ginjal, yaitu: – Pronefros Ginjal pronefros adalah ginjal primitif. Pada ginjal ini, tubulus – tubulus bagian anterior tidak ada, beberapa tubulus bagian tengah berhubungan dengan testis serta terdapat konsentrasi dan pelipatgandaan tubulus di bagian posterior. Meskipun terdapat perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional. Fungsi ginjal ini akan digantikan oleh ginjal mesonefros. Perkecualian pada ikan Hagfish dan Lamprey. – Mesonefros Ginjal bertipe mesonefros berfungsi hampir sam dengan ginjal pronefros, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efesiensi kerja.
  • 21. Air masuk secara osmosis lewat permukaan tubuhnya Mendapatkan air dan garam dari makanan Mineral diikat oleh insang Ekskresi urin banyak dan lebih encer Ikan Air Tawar
  • 22. Meperoleh air dan garam mineral dengan Banyak minum air laut Air keluar lewat permukaan tubuh dan lewat insang Kelebihan garam Dibuang lewat insang Ekskresi urin yang pekat dan sedikit Ikan Air Laut
  • 23. Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi Ikan IKANAIR LAUT IKANAIR TA W AR Tubuh lebih hipotonis dari air laut sehingga air Tubuh lebih hipertonis dari lingkungannya banyak yang keluar dari tubuh. sehingga air banyak yang masuk lewat permukaan tubuhnya. Akibatnya ikan laut banyak minum air laut Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air. untuk menutupi kehilangan air yang besar Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat Urin yang dihasilkan banyak dan encer Ginjal memiliki sedikit glomelurus sehingga Ginjal dilengkapi sejumlah glomelurus yang penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan jumlahnya lebih banyak sehingga penyaringan lambat. sisa hasil metabolisme berjalan cepat Sebalknya pada air laut mengeksresksikan Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida menyerap ion anorganik melalui insang serta (TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang mengeluarkan urine dalam jumlah besar. dan mengeluarkan urine sedikit.
  • 24. SISTEM EKSKRESI PADA AMPHIBI – Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros). – Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. – Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
  • 25. – Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus – Sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh melalui glomerulus
  • 26. Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih. Sistem Ekskresi pada Reptil
  • 27. Sistem Ekskresi pada Aves (Burung) Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran ginjal, saluran kelamin, dan saluran pencernaan bermuara pada sebuah lubang yang disebut kloaka. Saluran ekskresi terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. Kelenjar minyak tersebut berguna untuk meminyaki bulu- bulunya.
  • 28. Sistem Ekskresi Manusia – Ginjal – Paru-paru – Hati – Kulit
  • 29. 1. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolism. – Ginjal (buah pinggang manusia) berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah. – Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal orang dewasa beratnya ±200gram.
  • 30. Terdapat 3 tipe ginjal, yaitu: 1. Tipe Protonefros • Ginjal ini muncul pada saat embrio • Bentuk bersegmen • Terletak jauh ke arah rongga tubuh • Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam selom • Tidak memiliki glomerulus 2. Tipe Mesonefros • Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh • Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi ekskresinya dilakukan oleh glomerulus • Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa • Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio kemudian menghilang 3. Tipe Metanefros • Ginjal tipe ini tidak bersegmen • Tidak memiliki nefrostoma • Jumlah glomerulusnya banyak
  • 31. Struktur Ginjal Ginjal terdiri dari 3 bagian, yaitu : kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medulla) dan rongga ginjal (pelvis).
  • 33. Nefron Nefron merupakan unit structural dan fungsional dari ginjal. – Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron – Tempat terjadinya pembentukkan urin – Terdiri dari 2 komponen utama : – Glomerolus – Tubulus ginjal
  • 34. Badan Malphigi Glomerolus  Merupakan kapiler yang berbentuk bola berjaring  Berhubungan dengan arteriola (pemeliharaan tekanan darah)  Arteriola afferen lebar  Arteriola efferen sempit  Fungsi : penyaringan / filtrasi darah
  • 35. Tubulus Ginjal Terdiri dari : – Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus disebut kapsul Bowman – Tubulus proksimal – Lengkung Henle – Tubulus Distal
  • 36. Kapiler Peritubuler – Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus – Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah – Ujung kapiler bermuara pada venula – Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal – Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus pengumpul
  • 37. Pembentukan Urin – Urin terbentuk melalui 3 tahap : 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi Tubulus Proksimal Filtrasi H2O Salts (NaCl and others) HCO3 – H+ Urea Glucose; amino acids Some drugs Key Active transport Passive transport KORTEKS MEDULA LUAR MEDULA DALAM Lengkung Henle turun Lengkung Henle naik Tubulus Pengumpul NaCl NaCl NaCl Tubulus Distal NaCl Nutrients Urea H2O NaCl H2O H2O HCO3  K+ H+ NH3 HCO3  K+ H+ H2O 1 4 2 3 5
  • 38. 1. Penyaringan (Filtrasi) • Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul Bowman. • Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan • Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer) 2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi) • Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus) proksimal. • Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih berguna antara lain glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik • Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif • Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis • Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal dikembalikan lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat disekeliling tubulus • Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
  • 39. • Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di lengkung Henle terutama reabsorpsi ion natrium • Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder 3. Augmentasi • Augmentasi merupakan proses penambahan zat-zat dan urea yang berlangsung mulai dari tubulus distal
  • 40.
  • 41. Ureter – Saluran antara ginjal dengan kandung kemih – Jumlah sepasang – Fungsi : membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
  • 42. Uretra – Saluran yang membawa urin keluar dari tubuh – Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedang pada pria selain dilalui urin juga dilalui sel kelamin jantan
  • 43. Pengaturan Pembentukan Urin Pusat Pengaturan Osmoregulasi Minum air dalam Jumlah cukup Penyerapan air Memulihkan kekurangan Cairan tubuh STIMULUS: Ketika kadar air pada tubuh berkurangMisalnya pada saat panas hari, atau berolah raga, maka tubuh menstimulus hipotalamus Kadar Cairan Tubuh Normal (Homeostasis) Hypothalamus ADH Hipofisis Posterior meningkatkan Penyerapan air Haus Tubulus Pengumpult Tubulus Ginjal
  • 44. Paru-paru • Paru-paru manusia berjumlah sepasang di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. • Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernafasan dan erat hubungannya dengan sistem ekskresi • CO2 dan air merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah dan akhirnya di bawa ke paru- paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus
  • 45. Hati – Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. – Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita. – Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun. – Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.
  • 46. Fungsi Hati 1. sebagai organ pengeluaran 2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen. 3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea 4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh. 5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu terdiri dari garam empedu (berfungsi mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan zat warna empedu (bilirubin) yang akan memberi warna pada urin dan feses (tinja). 6. mengatur kadar gula dalam darah. 7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang berperan dalam proses pembekuan darah. 8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
  • 47. Kulit – Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit. a. Epidermis Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu: 1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas sel-sel mati yang dapat mengelupas. 2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang mengandung pigmen melanin dan berfungsi melindungi tubuh dari sengatan matahari.
  • 48. Dermis – Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat: 1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju pori-pori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan garam. 2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar rambut dan kulit tidak kering. 3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada akar rambut dan sel kulit sehingga sel-sel tersebut tetap hidup. 4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali rabaan), ujung saraf perasa (untuk mengenali tekanan), dan ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu). 5. Kantong rambut, terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat kedinginan atau merasa takut.
  • 49. Jaringan Ikat Bawah Kulit – Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
  • 50. Fungsi Kulit 1. sebagai alat pengeluaran. 2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia. 3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf indera yang dapat merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri. 4. untuk menyimpan kelebihan lemak. 5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. 6. sebagai pengatur suhu tubuh. Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran air melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan kita panas, tubuh akan banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil. Sebaliknya ketika cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal.
  • 51. PERTANYAAN Salsa (58_B) : 1. Batu ginjal keluar dalam bentuk kristal, padahal fungsi ginjal itu sebagai organ pengeluaran. Bagaimana bisa terjadi mekanisme seperti itu? 2. Mengenai anyang-anyangan dikarenakan ADH yang bermasalah. Jadi faktor yang menyebabkan anyang-anyangan apa? Jika misal bukan ADH, karena apa? Faiq () Pada ekskresi Aves, memiliki kloaka yang berfungsi sebagai organ pengeluaran. Tetapi pengeluaran garam mineral melalui sela-sela mata. Bagaimana pemisahan garam mineral yang keluar dari sela-sela mata? Mengapa tidak keluar melalui kloaka semua?
  • 52. Puji Seperti ikan salmon, sidat mengalami migrasi dari laut ke tawar. Apakah terdapat perbedaan mekanisme karena perpindahan tersebut? Yuanita Apakah perbedaan ekskresi pada aves berdasarkan habitat dingin dengan biasa? Burung di darat mengeluarkan ekskresi minyak di bulu sedangkan pinguin tidak memiliki bulu. Jadi bagaimana pengeluaran minyak pada pinguin? Syaffa Apakah terdapat perbedaan mekanisme pada setiap tipe ginjal berbeda? Safira Ekskresi protozoa, apakah terjadi penyerapan kembali?
  • 53. Meinard Pada Amphibi, di dalam air tidak berekskresi sedangkan pada darat berekskresi (pipis) dan lendir. Jadi apakah dia berekskresi berupa pipis?