SlideShare a Scribd company logo
• Berasal dari kata Cephale = Kepala, dan podos = kaki
• Kebanyakan tidak bercangkang, kecuali Nautilus sp
• Bukan termasuk hewan hermafrodit
• Dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna benda
disekitarnya
• Rangka tubuh dibentuk dari zat hasil sekresi internal oleh mantel
(cth : Cumi-cumi)
• Karnivora
• Sistem peredaran darah tertutup
• Memiliki kantung tinta sebagai alat pertahanan kecuali Nautilus sp
• Memiliki sifon yang berfungsi sebagai kemudi jika ingin bergerak
mundur.
• Contoh spesies : Loligo sp , Octopus sp , Sepia sp , Nautilus sp
Loligo sp Octopus sp
Sepia sp
Nautilus sp
Anatomi
Female (betina)
• Sekum = Organ/bagian dari system pencernaannya
• Ovarium = Penghasil sel telur
• Arteri mantel lateral = Arteri yang terhubung dengan mantel pada bagian
lateral yang berfungsi dalam sirkulasi darah dari cumi-cumi tersebut
• Kelenjar Ovaducal = Berperan dalam system reproduksi cumi-cumi
• Cabang arteri aferen = Membawa darah ke ginjal
• Cabang vena eferen = Pembuluh balik
• Oviduk = Tempat terjadinya fertilisasi
• Kelenjar ovaducal = membuat membran untuk telur
• Kelenjar Nidamental = Kelenjar sel telur yang berperan dalam proses
reproduksi cumi-cumi dengan melapisi telur dengan suatu massa gelatin
• Tambahan kelenjar nidamental = Bagian dari kelenjar Nidamental
(tambahan dari kelenjar tersebut)
• Mantel = Pembungkus tubuh cumi-cumi
Male (Jantan)
• Pen = Penyangga tubuh cumi-cumi
• Testis = Penghasil sel sperma
• Sekum = Organ/bagian dari system pencernaan
• Vena cava posterior = membawa darah menuju jantung
• Vas deferens = Pengangkut sperma
• Insang = untuk bernapas
• Ginjal = menapis cairan dari ruang pericardium ke dalam rongga mantel melalui lubang yang
terletak di usus
• Rektum = bagian dari usus belakang yang membuka ke anus
• Penis = alat kopulasi
• Kantung tinta = menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya
untuk menghindar dari musuhnya. kantong tinta yang terletak di atas usus besar Bila kantung ini
dibuka, maka akan mengeluarkan tinta berwarna coklat atau hitam yang diakibatkan oleh pigmen
melanin.
• Hati = mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai penghasil empedu
• Esofagus = saluran di belakang rongga mulut yang berfungsi menghubungkan rongga mulut dengan
lambung
• Corong/sifon = untuk menyemprotkan air (untuk pergerakan) ke arah depan sehingga cumi-cumi
terdorong mundur
• a. Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan
membasahinya dengan lendir.
• b. Mulut : tempat masuknya makanan.
• c. Mata : sebaga alat penglihatan.
• d. Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap
mangsa.Anus : mengeluarkan sisa metabolisme.
• e. Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu.
• f. Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan
lambung.
• g. Insang : sebagai organ pernapasan.
• h. Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
• i. Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
• j. Ovarium : penghasil sel telur.
• k. Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus.
• l. Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta. Tinta
akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / bertemu
pemangsa/predator.
Sistem Ekskresi
organisme yang termasuk chepalodpoda salah satunya adalah cumu-cumi (loligo sp.). Sistem
peredaran darah pada cum-cumi menggunakan sistem peredaran darah tertutup. System sirkulasi
tertutup dari cumi-cumi sangat menarik karena ada 3 pompa untuk memelihara sirkulasi. Satu jantung
memompa darah kesemua organ internal dan jaringan tubuh. Dua jantung lainya benar-benar bekerja
memompa darah dari organ-organ internal dan jaringan ke insang,yang merupakan tempat terjadinya
pertukaran gas. Untuk memahami keuntungan dari system yang demikian baik untuk diketahui bahwa
tekanan yang dihasilkan kontraksi sebuah jantung seluruhnya hampir berhamburan,bila darah masuk ke
kapiler-kapiler. Meskipun kapiler-kapiler kecil total daerah sayatan melintang dari kapiler-kapileryang
menerima darah dari sebuah pembuluh darah besar cukup lebih besar daripada sayatan melintang
pembuluh darah itu sendiri.Keadaan ini dapat dibandingkan seperti apa yang terjadi ,bila suatu aliran
tertentu mengalir dengan cepat,tersebar pada suatu dataran yang rata. Tekanan dan kecepatan mengalir
berkurang dengan cepat. Keadaan yang sama terjadi dalam anyaman kapiler. Perhatikan pula pertukaran
gas harus berlangsung di 2 tempat ialah di insang dan jaringan.
Pada kedua kasus itu,pertukaran terjadi hanya ketika darah sedang melalui kapiler-kapilr.
Jadi,ketika melalui insang-insang,darah kehilangan tekanan yang dapat menyebarkanya ke jaringan-
jaringan dengan cepat. Sebaliknya ,ketika melalui kapiler-kapiler dari jaringan,darah kehilangan tekanan
yang dapat kemudian memaksa darah kembali ke insang. jadi,system jantung yang terpisah pada cumi-
cumi mengatasi persoalan tersebut.
Sistem Sirkulasi Darah
• Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.
• Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion dan saraf. Ganglion serebral, pedal, visceral, suprabukal,
infrabukal dan optik terletak di kepala. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan
mata dan dua statoris pada masing-masing lateral kepala sebagai organ keseimbangan dan organ pembau.
• Pada Cephalopoda (cumu-cumi, gurita) terdapat otak yang kompleks karena adanya penggabungan
berbagai ganglia yang letaknya mengelilingi oesofagus. Karena itu otaknya mempunyai bagian
supraoesofagus dan suboesofagus. Pada bagian suboesofagus terdapat pusat pernafasan untuk inspirasi
dan ekspirasi. Selain itu terdapat pula bagian yang termasuk ganglia pedal dan branchial yang mengontrol
lengan dan tentakel. Sedangkan bagian otak supraoesofagus berisi pusat motorik, pusat sensorik utama
yang berupa lobus untuk pembau, dan kompleks dorsal vertikal.
• Molusca sesil atau yang bergerak lamban seperti chiton dan remis mempunyai sedikit sefalisasi atau
bahkan tidak ada sama sekali, dan juga organ indra yang relative sederhana. Dengan perbedaan yang
tajam, sefalopoda mempunyai system syaraf yang paling canggih diantara invertebrate yang menandingi
beberapa system syaraf vertebrata. Otak yang besar pada cumi-cumi atau gurita yang disertai dengan
mata pembentuk citra yang besar dan penghantaran yang cepat disepanjang akson raksasa berkorelasi
positif dengan kehidupan pemangsa yang aktif pada hewan ini.
• Susunan saraf otonom yang dimiliki setiap lengan menyebabkan gurita sulit mengetahui akibat dari
gerakan yang dilakukan. Otak gurita mengeluarkan perintah tingkat tinggi untuk menggerakkan lengan,
tapi instruksi yang lebih terinci untuk menggerakkan lengan diberikan oleh tali syaraf. Gurita tidak memiliki
susunan syaraf yang memberi umpan balik ke otak tentang keberhasilan perintah otak untuk menggerakan
lengan, sehingga mengamati gerakan lengan secara visual merupakan satu-satunya cara bagi gurita untuk
mengetahui lengan yang diinginkan sudah bergerak atau belum.
Sistem Saraf
• Jalur Pencernaan
• Saluran pencernaan cumi terdiri dari struktur tubular, dengan berlalunya makanan secara langsung melalui tabung
dari mulut ke anus. Untuk alasan ini, kadang-kadang disebut sistem pencernaan pass-through. Bagian dari tabung
diperluas ke kantong atau kantung, dan organ-organ pencernaan aksesori terjadi sepanjang tabung untuk
membantu pencernaan dan menyerap nutrisi. Sebuah sistem yang luas dengan katup dan saluran yang mengatur
aliran dan penyerapan cairan pencernaan dan nutrisi yang dilepaskan selama proses pencernaan.
• Paruh dan Lidah
• Setelah makanan ditangkap, tentakel dan lengan memegang mangsa menghadap pembukaan mulut. Ada seperti
paruh burung beo- terangsang meraih ke atasnya, memegang dengan kuat sehingga radula, bagian yang kasar,
organ seperti lidah hanya di dalam mulut, bisa menusuk-nusuk menjadi potongan-potongan halus. Cumi tidak bisa
menelan potongan besar makanan karena saluran pencernaan melewati lubang melingkar di tengah otak cumi,
dan potongan yang lebih besar dapat merusak otak. Lidah mendorong makanan dari bawah ke atas dari mulut ke
tenggorokan, dan kemudian ke kerongkongan.
• Organ Pencernaan
• Kelenjar ludah di wilayah kerongkongan membuang getah mereka ke kerongkongan untuk dicampur dengan
makanan setengah halus. Memanjang lebih jauh lagi, sekresi dari hati yang berwarna kecoklatan dengan
memasukkan campuran dalam kerongkongan. Kerongkongan menghubungkan ke seperti kantung perut berwarna
putih, di mana pencernaan dimulai karena pencampuran enzimatik sekresi organ pencernaan. Makanan kemudian
memasuki kantung lambung, juga disebut usus buntu, bersama dengan zat dari pankreas.
• Usus
• Usus adalah tabung sempit yang keluar dari sekum dan berjalanan melalui sisa ruang dalam rongga mantel.
Menjelang akhir, menjadi rektum dan lebih jauh lagi sampai ke anus, di mana terhubung ke siphon untuk
mengeluarkan zat sisa bersama dengan air yang dipompa dari dalam mantel untuk propulsi.
Sistem Pencernaan
– Beberapa cumi-cumi melakukan reproduksi dengan seksual. Pada
reproduksi cumi-cumi secara seksual,Sistem reproduksi seksual pada
cumi-cumi terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran
ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas
testis, pori genital dan penis. Sistem reproduksi cumi-cumi dilakukan
secara kawin (seksual) dengan ferilisasi intenal. Hewan ini umumnya
memijah satu kali dan biasanya mati setelah melakukan reproduksi.
Reproduksi cumi – cumi diawali dengan jantan merayu betina
menggunakan warna kulit mereka dan jika diterima oleh betina ,
kemudian cumi jantan menggunakan lengan yang disebut hectocotylus
untuk mentransfer paket sperma disebut spermatophore, ke betina.
Betina memproduksi sekitar 200 telur dan menempelkan pada dasar
laut dalam kelompok yang besar bergabung dengan telur betina
lainnya. Kadang-kadang pejantan lainnya mengintai di sekitar sarang
telur, hectocotylus mereka melesat masuk ke dalam tubuh betina
untuk menambahkan sperma mereka ke telur betina yang berada di
dalam tubuh
Sistem Reproduksi
Cephalopoda

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Selly Noviyanty Yunus
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
Anggi Putri Intani
 
Reptil
ReptilReptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Selly Noviyanty Yunus
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
Endang Sri Wati Matarru
 
Biologi pices
Biologi picesBiologi pices
Biologi pices
Naura Shabrina Alfino
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Nana Citra
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
debora sumarti
 
Charophyta
CharophytaCharophyta
Charophyta
nurhafifatul putri
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
Afi Alifia
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
indmal
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Biologi pices
Biologi picesBiologi pices
Biologi pices
 
Makalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasiMakalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasi
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Charophyta
CharophytaCharophyta
Charophyta
 
Bivalvia
BivalviaBivalvia
Bivalvia
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 

Similar to Cephalopoda

Materi 3 sistem organ
Materi 3 sistem organMateri 3 sistem organ
Materi 3 sistem organ
yusri humaira
 
Sistem2 amfibi
Sistem2 amfibiSistem2 amfibi
Sistem2 amfibi
Suryo Danar Saputra
 
Xmia9 echinodermata
Xmia9 echinodermataXmia9 echinodermata
Xmia9 echinodermata
Diniarti Prayuni
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
Septian Muna Barakati
 
SISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptxSISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptx
agustinasekarpus
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Google
 
1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx
1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx
1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx
SulasfianaAlfiRaida
 
MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta AnatomyFilum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Opiq Dokujigokubaribarirenpatsu
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
Salma Maulida
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
SinarLombokJava
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
Warnet Raha
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
Warnet Raha
 
SUPERCLASS PISCES
SUPERCLASS PISCESSUPERCLASS PISCES
SUPERCLASS PISCES
Meli Sulisdiani
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruSarah Anggraheni
 

Similar to Cephalopoda (20)

Materi 3 sistem organ
Materi 3 sistem organMateri 3 sistem organ
Materi 3 sistem organ
 
Sistem2 amfibi
Sistem2 amfibiSistem2 amfibi
Sistem2 amfibi
 
Xmia9 echinodermata
Xmia9 echinodermataXmia9 echinodermata
Xmia9 echinodermata
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
sistem ekskresi
sistem ekskresisistem ekskresi
sistem ekskresi
 
SISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptxSISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptx
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
 
1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx
1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx
1. CIRI ANIMALIA-PORIFERA-COELENTERATA.pptx
 
MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
 
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta AnatomyFilum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
 
Hewan
HewanHewan
Hewan
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
SUPERCLASS PISCES
SUPERCLASS PISCESSUPERCLASS PISCES
SUPERCLASS PISCES
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
Sistem hepatopancreatiko
Sistem hepatopancreatikoSistem hepatopancreatiko
Sistem hepatopancreatiko
 

Recently uploaded

PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptxPUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
Dedi Dwitagama
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
Universitas Sriwijaya
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
vannia34
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptxSketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
muhammadriza64
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 

Recently uploaded (13)

PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptxPUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptxSketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 

Cephalopoda

  • 1.
  • 2. • Berasal dari kata Cephale = Kepala, dan podos = kaki • Kebanyakan tidak bercangkang, kecuali Nautilus sp • Bukan termasuk hewan hermafrodit • Dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna benda disekitarnya • Rangka tubuh dibentuk dari zat hasil sekresi internal oleh mantel (cth : Cumi-cumi) • Karnivora • Sistem peredaran darah tertutup • Memiliki kantung tinta sebagai alat pertahanan kecuali Nautilus sp • Memiliki sifon yang berfungsi sebagai kemudi jika ingin bergerak mundur. • Contoh spesies : Loligo sp , Octopus sp , Sepia sp , Nautilus sp
  • 3.
  • 4. Loligo sp Octopus sp Sepia sp Nautilus sp
  • 6. Female (betina) • Sekum = Organ/bagian dari system pencernaannya • Ovarium = Penghasil sel telur • Arteri mantel lateral = Arteri yang terhubung dengan mantel pada bagian lateral yang berfungsi dalam sirkulasi darah dari cumi-cumi tersebut • Kelenjar Ovaducal = Berperan dalam system reproduksi cumi-cumi • Cabang arteri aferen = Membawa darah ke ginjal • Cabang vena eferen = Pembuluh balik • Oviduk = Tempat terjadinya fertilisasi • Kelenjar ovaducal = membuat membran untuk telur • Kelenjar Nidamental = Kelenjar sel telur yang berperan dalam proses reproduksi cumi-cumi dengan melapisi telur dengan suatu massa gelatin • Tambahan kelenjar nidamental = Bagian dari kelenjar Nidamental (tambahan dari kelenjar tersebut) • Mantel = Pembungkus tubuh cumi-cumi
  • 7. Male (Jantan) • Pen = Penyangga tubuh cumi-cumi • Testis = Penghasil sel sperma • Sekum = Organ/bagian dari system pencernaan • Vena cava posterior = membawa darah menuju jantung • Vas deferens = Pengangkut sperma • Insang = untuk bernapas • Ginjal = menapis cairan dari ruang pericardium ke dalam rongga mantel melalui lubang yang terletak di usus • Rektum = bagian dari usus belakang yang membuka ke anus • Penis = alat kopulasi • Kantung tinta = menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. kantong tinta yang terletak di atas usus besar Bila kantung ini dibuka, maka akan mengeluarkan tinta berwarna coklat atau hitam yang diakibatkan oleh pigmen melanin. • Hati = mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai penghasil empedu • Esofagus = saluran di belakang rongga mulut yang berfungsi menghubungkan rongga mulut dengan lambung • Corong/sifon = untuk menyemprotkan air (untuk pergerakan) ke arah depan sehingga cumi-cumi terdorong mundur
  • 8.
  • 9. • a. Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. • b. Mulut : tempat masuknya makanan. • c. Mata : sebaga alat penglihatan. • d. Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.Anus : mengeluarkan sisa metabolisme. • e. Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu. • f. Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan lambung. • g. Insang : sebagai organ pernapasan. • h. Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan. • i. Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam. • j. Ovarium : penghasil sel telur. • k. Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus. • l. Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta. Tinta akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / bertemu pemangsa/predator.
  • 11. organisme yang termasuk chepalodpoda salah satunya adalah cumu-cumi (loligo sp.). Sistem peredaran darah pada cum-cumi menggunakan sistem peredaran darah tertutup. System sirkulasi tertutup dari cumi-cumi sangat menarik karena ada 3 pompa untuk memelihara sirkulasi. Satu jantung memompa darah kesemua organ internal dan jaringan tubuh. Dua jantung lainya benar-benar bekerja memompa darah dari organ-organ internal dan jaringan ke insang,yang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas. Untuk memahami keuntungan dari system yang demikian baik untuk diketahui bahwa tekanan yang dihasilkan kontraksi sebuah jantung seluruhnya hampir berhamburan,bila darah masuk ke kapiler-kapiler. Meskipun kapiler-kapiler kecil total daerah sayatan melintang dari kapiler-kapileryang menerima darah dari sebuah pembuluh darah besar cukup lebih besar daripada sayatan melintang pembuluh darah itu sendiri.Keadaan ini dapat dibandingkan seperti apa yang terjadi ,bila suatu aliran tertentu mengalir dengan cepat,tersebar pada suatu dataran yang rata. Tekanan dan kecepatan mengalir berkurang dengan cepat. Keadaan yang sama terjadi dalam anyaman kapiler. Perhatikan pula pertukaran gas harus berlangsung di 2 tempat ialah di insang dan jaringan. Pada kedua kasus itu,pertukaran terjadi hanya ketika darah sedang melalui kapiler-kapilr. Jadi,ketika melalui insang-insang,darah kehilangan tekanan yang dapat menyebarkanya ke jaringan- jaringan dengan cepat. Sebaliknya ,ketika melalui kapiler-kapiler dari jaringan,darah kehilangan tekanan yang dapat kemudian memaksa darah kembali ke insang. jadi,system jantung yang terpisah pada cumi- cumi mengatasi persoalan tersebut. Sistem Sirkulasi Darah
  • 12. • Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. • Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion dan saraf. Ganglion serebral, pedal, visceral, suprabukal, infrabukal dan optik terletak di kepala. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan mata dan dua statoris pada masing-masing lateral kepala sebagai organ keseimbangan dan organ pembau. • Pada Cephalopoda (cumu-cumi, gurita) terdapat otak yang kompleks karena adanya penggabungan berbagai ganglia yang letaknya mengelilingi oesofagus. Karena itu otaknya mempunyai bagian supraoesofagus dan suboesofagus. Pada bagian suboesofagus terdapat pusat pernafasan untuk inspirasi dan ekspirasi. Selain itu terdapat pula bagian yang termasuk ganglia pedal dan branchial yang mengontrol lengan dan tentakel. Sedangkan bagian otak supraoesofagus berisi pusat motorik, pusat sensorik utama yang berupa lobus untuk pembau, dan kompleks dorsal vertikal. • Molusca sesil atau yang bergerak lamban seperti chiton dan remis mempunyai sedikit sefalisasi atau bahkan tidak ada sama sekali, dan juga organ indra yang relative sederhana. Dengan perbedaan yang tajam, sefalopoda mempunyai system syaraf yang paling canggih diantara invertebrate yang menandingi beberapa system syaraf vertebrata. Otak yang besar pada cumi-cumi atau gurita yang disertai dengan mata pembentuk citra yang besar dan penghantaran yang cepat disepanjang akson raksasa berkorelasi positif dengan kehidupan pemangsa yang aktif pada hewan ini. • Susunan saraf otonom yang dimiliki setiap lengan menyebabkan gurita sulit mengetahui akibat dari gerakan yang dilakukan. Otak gurita mengeluarkan perintah tingkat tinggi untuk menggerakkan lengan, tapi instruksi yang lebih terinci untuk menggerakkan lengan diberikan oleh tali syaraf. Gurita tidak memiliki susunan syaraf yang memberi umpan balik ke otak tentang keberhasilan perintah otak untuk menggerakan lengan, sehingga mengamati gerakan lengan secara visual merupakan satu-satunya cara bagi gurita untuk mengetahui lengan yang diinginkan sudah bergerak atau belum. Sistem Saraf
  • 13. • Jalur Pencernaan • Saluran pencernaan cumi terdiri dari struktur tubular, dengan berlalunya makanan secara langsung melalui tabung dari mulut ke anus. Untuk alasan ini, kadang-kadang disebut sistem pencernaan pass-through. Bagian dari tabung diperluas ke kantong atau kantung, dan organ-organ pencernaan aksesori terjadi sepanjang tabung untuk membantu pencernaan dan menyerap nutrisi. Sebuah sistem yang luas dengan katup dan saluran yang mengatur aliran dan penyerapan cairan pencernaan dan nutrisi yang dilepaskan selama proses pencernaan. • Paruh dan Lidah • Setelah makanan ditangkap, tentakel dan lengan memegang mangsa menghadap pembukaan mulut. Ada seperti paruh burung beo- terangsang meraih ke atasnya, memegang dengan kuat sehingga radula, bagian yang kasar, organ seperti lidah hanya di dalam mulut, bisa menusuk-nusuk menjadi potongan-potongan halus. Cumi tidak bisa menelan potongan besar makanan karena saluran pencernaan melewati lubang melingkar di tengah otak cumi, dan potongan yang lebih besar dapat merusak otak. Lidah mendorong makanan dari bawah ke atas dari mulut ke tenggorokan, dan kemudian ke kerongkongan. • Organ Pencernaan • Kelenjar ludah di wilayah kerongkongan membuang getah mereka ke kerongkongan untuk dicampur dengan makanan setengah halus. Memanjang lebih jauh lagi, sekresi dari hati yang berwarna kecoklatan dengan memasukkan campuran dalam kerongkongan. Kerongkongan menghubungkan ke seperti kantung perut berwarna putih, di mana pencernaan dimulai karena pencampuran enzimatik sekresi organ pencernaan. Makanan kemudian memasuki kantung lambung, juga disebut usus buntu, bersama dengan zat dari pankreas. • Usus • Usus adalah tabung sempit yang keluar dari sekum dan berjalanan melalui sisa ruang dalam rongga mantel. Menjelang akhir, menjadi rektum dan lebih jauh lagi sampai ke anus, di mana terhubung ke siphon untuk mengeluarkan zat sisa bersama dengan air yang dipompa dari dalam mantel untuk propulsi. Sistem Pencernaan
  • 14. – Beberapa cumi-cumi melakukan reproduksi dengan seksual. Pada reproduksi cumi-cumi secara seksual,Sistem reproduksi seksual pada cumi-cumi terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis. Sistem reproduksi cumi-cumi dilakukan secara kawin (seksual) dengan ferilisasi intenal. Hewan ini umumnya memijah satu kali dan biasanya mati setelah melakukan reproduksi. Reproduksi cumi – cumi diawali dengan jantan merayu betina menggunakan warna kulit mereka dan jika diterima oleh betina , kemudian cumi jantan menggunakan lengan yang disebut hectocotylus untuk mentransfer paket sperma disebut spermatophore, ke betina. Betina memproduksi sekitar 200 telur dan menempelkan pada dasar laut dalam kelompok yang besar bergabung dengan telur betina lainnya. Kadang-kadang pejantan lainnya mengintai di sekitar sarang telur, hectocotylus mereka melesat masuk ke dalam tubuh betina untuk menambahkan sperma mereka ke telur betina yang berada di dalam tubuh Sistem Reproduksi