Dokumen tersebut membahas tentang osmoregulasi dan ekskresi pada hewan. Secara ringkas, dibahas mengenai:
1) Proses pengaturan kandungan air dan konsentrasi bahan terlarut dalam tubuh hewan untuk menyesuaikan lingkungan sekitar.
2) Organ-organ yang berperan dalam proses tersebut seperti insang dan ginjal.
3) Perbedaan pengaturan osmotik pada lingkungan laut dan air tawar.
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya âmembangkitkanâ. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Â
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Â
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya âmembangkitkanâ. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Â
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Â
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Â
Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009: 3-4).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus:
PA = PO + PT â PT = 0
PA = PO â PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang
2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan panjang irisan jaringan umbi kentang
3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M adalah -9,94 atm
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
Â
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan,
1. Arteri memiliki besar pembuluh yang sangat besar dan kapiler memiliki besar pembuluh yang kecil.
2. Arah aliran yang meninggalkan jantung ke seluruh tubuh adalah arteri dan arteriol, sedangkan yang menuju ke arah jantung adalah vena dan venula. Kapiler memiliki arah dari seluruh tubuh dan jantung.
3. Arteri memiliki kecepatan aliran yang sangat cepat, sedangkan kapiler memiliki kecepatan aliran yang lambat.
4. Jumlah darah yang banyak dapat melewati pembuluh arteri, sedangkan pembuluh kapiler dilewati sedikit darah.
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Â
Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009: 3-4).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus:
PA = PO + PT â PT = 0
PA = PO â PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang
2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan panjang irisan jaringan umbi kentang
3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M adalah -9,94 atm
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
Â
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan,
1. Arteri memiliki besar pembuluh yang sangat besar dan kapiler memiliki besar pembuluh yang kecil.
2. Arah aliran yang meninggalkan jantung ke seluruh tubuh adalah arteri dan arteriol, sedangkan yang menuju ke arah jantung adalah vena dan venula. Kapiler memiliki arah dari seluruh tubuh dan jantung.
3. Arteri memiliki kecepatan aliran yang sangat cepat, sedangkan kapiler memiliki kecepatan aliran yang lambat.
4. Jumlah darah yang banyak dapat melewati pembuluh arteri, sedangkan pembuluh kapiler dilewati sedikit darah.
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRANMeli Sulisdiani
Â
Membran sel selain merupakan organ pelindung juga sebagai selektif semipermiable. Karenanya ada transport aktif maupun transport pasif. Transport fasip meliputi difusi, osmosis, plasmolisis, endoderem dan ektoderem. Transport aktif meliputi uniport, symport, dan antiport.
Selamat menjelajahi fisiologi membran sel :D
PPT ini memuat materi SMA kelas II, dengan judul "Sistem Ekskresi", dan juga dilengkapi dengan video yang berhubungan dengan materi yang disampaikan. Semoga bermanfaat...:)
Daur Hidup Aurelia Aurita
Penjelasan:
1. Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual.
2. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.
3. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.
4. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula.
5. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai.
6. Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut skifistoma.
7. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan disebut strobilasi.
8. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi medusa muda disebut Efira.
9. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
Daur Hidup Obelia
Penjelasan:
1. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid)
2. Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi
3. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot
4. Zigot berkembang menjadi Larva Planula
5. Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa)
6. Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual.
7. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa.
8. Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.
Sistem Transportasi
Coelenterata tidak memiliki alat transportasi khusus. Makanan dan oksigen diedarkan oleh sel â sel melalui difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Misalnya pada hydra, dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi juga sebagai pencerna dan sebagai alat sirkulasi.
Sistem Ekskresi
âĸ Alat Ekskresi berupa permukaan tubuh , sisa metabolisme dikeluarkan melalui tubuh dengan cara difusi.
âĸ Di bawah mulut terdapat kerong-kongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler Sel-sel endoderma menyerap sari-sari makanan. Sari makanan diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.
âĸ Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut.
Perubahan lingkungan merupakan perubahan yang terjadi pada segala faktor biotik dan abiotik yang ada di sekitar kita. Faktor biotik adalah semua komponen makhluk hidup yang ada di sekitar kita termasuk manusia, sedangkan abiotik adalah komponen tidak hidup dari suatu ekosistem. Contohnya tanah, air, cuaca, dan suhu. Banjir, lahar panas, gunung meletus, gempa, dan tsunami adalah contoh perubahan lingkungan alam akibat faktor alam. Sementara penyebab perubahan lingkungan alam karena faktor manusia yang dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan alam. Terjadinya perubahan lingkungan alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan manusia akan beradaptasi dengan adanya perubahan kondisi fisik atau lingkungan di sekitarnya dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi mereka.
GENERASI YANG RUSAK, SALAH TUJUAN, DAN KEHILANGAN ARAH ADALAH GENERASI YANG TIDAK TAHU ATAU LUPA DENGAN SEJARAH. SEJARAH ADALAH BAGIAN DARI KEMERDKAAN DALAM BERFIKIR .
AGAR SEBUAR PROGRAM DAPAT BERJALAN ATAU DIJALANKAN DENGAN BAIK, SISTEMATI DAN TERSTRUKTUR, MAKA HARUS ADA VISI / TUJUAN YANG JELAS. JIKA TIDAK ADA MAKA PROGRAM ITU TIDAK AAN BERJALAN SESUAI DENGAN TUJUAN YANG DIHARAPKAN.
IDENTITAS ADALAH BAGIAN LEGALITAS YANG HARUS DILENGKAPI DALAM SEBUAH PROGRAM AGAR ADA KEJELASAN SIAPA YANG BERTANGGUANG JAWAB ATAU YANG MENGKOORDINIR BERJALANNYA SUATU PROGRAM.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PERKEMBANGAN HEWAN
Osmoregulasi dan Ekskresi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2013
5A
BIOLOGI
Disusun Oleh : Revina Sri Utami.S.Pd
2. Deskripsi Materi
âĸ Osmoregulasi adalah proses pengaturan kandungan air dan konsentrasi
bahan terlarut dalam tubuh hewan.
âĸ Osmosis adalah gerakan air yang melewati membran yang bersifat selektif
permeabel yang memisahkan dua larutan, dengan gerakan dari daerah
dengan konsentrasi tinggi kedaerah yang berkonsentrasi rendah.
âĸ Dan tekanan yang diperlukan untuk mencegah aliran air ke suatu larutan
disebut tekanan osmotik.
âĸ Menanggapi berbagai macam kondisi lingkungan yang berbeda-beda
masing masing hewan memiliki respon osmotis sendiri baik dilingkungan
air laut, air tawar, lembab, air payau, maupun lingkungan teresterial atau
darat.
âĸ Agar dapat hidup pada lingkungan tertentu maka hewan harus mampu
melaksanakan pengaturan bahan dan air yang diperlukan oleh tubuhnya dan
membuang senyawa racun sebagai hasil metabolisme protein.
3. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan konsep osmosis
2. Menjelaskan respon osmotis secara umum
3. Menjelaskan osmotis pada berbagai lingkungan
4. Menjelaskan respon osmotis pada berbagai jenis hewan
5. Menjelaskan berbagai organ ekskretori pada beberapa hewan
6. Menjelaskan mekanisme eksretori berbagai hewan
5. Osmoregulasi :
ī§ Proses mengatur konsentrasi cairan.
ī§ Menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel
atau organisme hidup.
ī§ Diperlukan adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan
lingkungan di sekitarnya.
ī§ Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus.
ī§ Jika terlalu sedikit air maka sel akan mengerut dan mati.
ī§ Berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuat zat-zat yang
diperlukan oleh sel atau organisme hidup
6. ī§ Adalah gerakan air melewati membran yang bersifat selektif
permeabel.
ī§ Memisahkan dua larutan , dengan arah gerakan dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah yang (konsentrasi) rendah.
ī§ Bergantung pada jumlah partikel (ion-ion) dan struktur kimia yang
secara biologis memiliki membran yang bersifat selektif permeabel.
ī§ Memiliki tekanan osmotik, yaitu : tekanan yang diperlukan untuk
mencegah air untuk mengalir dari bagian suatu larutan.
Osmosis :
8. ī§ Larutan 1 M NaCl dipisahkan dari larutan 2 M NaCl (konsentrasi larutan
yang satu dua kali lebih besar daripada yang lainnya).
ī§ Larutan 1 M (encer) sedangkan 2 M (pekat)
ī§ Air bergerak larutan 1M ke larutan 2M, sehingga ke 2 larutan tersebut
mencapai konsentrasi yang sama.
ī§ Pergerakan air dibantu oleh membran selektif permeabel atau permeabel
selektif.
ī§ Pada larutan 2 M NaCl terjadi tekanan yang mencegah aliran air kesuatu
larutan yang disebut dengan tekanan osmotik.
Penjelasannya
9. 1. Regulasi hipertonik atau
hiperosmotik, yaitu pengaturan secara
aktif konsentrasi cairan tubuh yang
lebih tinggi dari konsentrasi media
2. Regulasi hipotonik atau
hipoosmotik, yaitu pengaturan
secara aktif konsentrasi cairan
tubuh yang lebih rendah dari
konsentrasi media,
3. Regulasi isotonik atau isoosmotik,
yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama
dengan konsentrasi media, misalnya
ikan-ikan pada daerah estuarine (ikan
eurihaline)
POLA REGULASI
11. Berdasarkan Respons Osmotisnya
Hewan Dapat Dibagi
âOsmoconformerâ
(mampu menyesuaikan
konsentrasi osmotis)
âOsmoregulatorâ
(mampu mengatur
konsentrasi osmotis)
euryhaline stenohaline
SUB BAB II
12. īcatatan : meskipun larutan-larutan
tersebut bersifat isosmotik, tidak berarti
keduanya memiliki komposisi bahan atau
senyawa yang sama.
Osmoconformer
Hewan yang
dikonsentrasi cairan
tubuhnya menyamai
Konsentrasi cairan
tubuhnya sama seperti air
laut
Pada avertebrata laut
Mengikuti konsentrasi
cairan disekeliling
tempat hidupnya.
Osmoconformer
Adalah
Atau
Ditemukan
Dimana
Alur bagan 5.1.1 : osmoconformer
13. Lanjut....
Bila konsentrasi osmotik lingkungan luar berubah maka konsentrasi
osmotik cairan tubuh pada hewan yang bersifat âosmoconformerâ terjadi
pula perubahan agar menyamai keadaan disekelilingnya.
Berdasarkan keaadaan ini timbul subkelompok pada âosmoconformerâ
īą âeuryhalineâ mampu menghadapi perubahan besar konsentrasi
osmotik dilingkungan luar.
īą âstenohalineâ mampu menghadspi perubahan yang sedikit saja.
14. Eurihalin Dan Stenohalin Adalah Hewan Osmoregulator Yang Juga
Osmoconformer.
Gambar 5.1.3 : Organisme A merupakan âosmoconformerâ. Organisme B merupakan
âosmoregulator; organisme C bersifat kedua duanya âosmoconformer dan osmoregulatorâ. Pada
kisaran konsentrasi sekeliling (1) hewan C bersifat â osmoconformer, sedangkan pada kisaran
konsentrasi (2) bersifat osmoregulator
15. Lanjut....
âOsmoregulator â adalah hewan yang mampu memepertahankan
konsentrasi osmotik cairan tubuhnya yang berbeda dari lingkungan
luarnya. Seluruh terestrial yg secara nyata hidup didaratan tergolong
osmoregulator.
âOsmoregulator â terbagi menjadi :
īļHiperosmotik regulator (contoh: kepiting)
īļHipoosmotik regulator (contoh bangsa udang-udangan.)
16. Lanjut....
ī§ Hiperosmotik Regulator yaitu bila kosentrasi osmotik cairan tubuhnya
di pertahankan pada kosentrasi yang lebih besar dibandingkan dengan
kondisi sekelilingnya.
Contohnya Kepiting
ī§ Hipoosmotik Regulator yaitu bila terdapat hewan yang
mempertahankan kosentrasi cairan tubuhnya lebih rendah dari pada
sekelilingnya.
Contohnya bangsa udang-udangan
17. Osmoregulasi dan ekresi
Pengaturan osmotik pada lingkungan
laut
Komposisi ion pada air laut dan
beberapa avertebrata yang hidup di laut.
Tempat terjadinya masuk dan keluarnya
air dan garam pada ikan hiu
SUB BAB III
18. Respon Osmotik Pada Hewan Mengait Pada Lingkungan Tempat
Hidupnya
OSMOSIS PADA IKAN LAUT
ī§ Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam
darahnya.
ī§ Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel
tubuhnya karena proses osmosis.
ī§ Insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya.
ī§ Ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air,
ī§ Volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar.
ī§ Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air.
19. Pengaturan Osmotik pada Lingkungan Laut
ī§ osmoconformer : dimana konsentrasi osmotik cairan tubuhnya sama
seperti air laut tempat hidupnya (artinya : Avertebrata ini berada di
dalam keseimbangan osmotik dengan lingkungannya/ tidak ada
perolehan air ataupun kehilangan air).
ī§ Bila terdapat perbedaan (meskipun hanya sedikit) dalam komposisi ion
antara air laut dengan cairan tubuh akan menimbulkan terjadinya
perbedaan (gradien) konsentrasi.
20. Ion (mmol.l-1)
N+ K+ Mg 2+ Ca2+ SO4
2+ Cl-
Air Laut 479,0 10,2 55,0 10,3 29,0 540,0
Ubur-Ubur 464,0 10,6 54,0 9,8 15,5 567,0
Kepiting 500,0 12,0 30,0 24,0 16,6 550,0
Kerang 490,0 12,8 54,0 12,5 29,5 563,0
Tabel 5.1.1 : Komposisi ion pada air laut dan beberapa Avertebrata yang
hidup di laut.
Berbeda dari Avertebrata maka pada hewan Vertebrata dapat
dibagi ke dalam 2 kelompok utama :
(1). Osmotik dan Ionik Conformer, dan
(2). Osmotik dan Ionik Regulator.
21. Osmoregulasi Pada Ikan Elasmobranchii (Ikan Hiu)
ī§ Cairan Tubuh Ikan Elasmobranchii Umumnya Mempunyai Tekanan
Osmotik Yang Lebih Besar Daripada Lingkungannya Karena
Kandungan Urea Dan TMAO Yang Tinggi Di Dalam).
Tubuhnya.
ī§ Karena Cairan Tubuhnya Yang Hiperosmotik Terhadap Lingkungannya,
Golongan Ikan Ini Cenderung Menerima Air Melalui Difusi, Terutama
Melalui Insang
ī§ Penyerapan Kembali Terhadap Urea Di Dalam Tubuli Ginjal Juga
Merupakan Upaya Dalam Mempertahankan Tekanan Osmotik
Tubuhnya..
22. Masalah terbesar yang harus dihadapi ikan yaitu, :
ī§ Bila terjadi penambahan sejumlah besar urea ke plasma yang
akan menyebabkan protein plasma terdenaturasi dan menjadi
tidak aktif (tidak berfungsi).
ī§ Pada elasmobranchii adalah masukan ion. Karena plasmanya
memiliki komposisi yang berbeda dengan air laut, terjadilah
konsentrasi gradien yang memudahkan gerakan ion masuk ke
hewan (terjadi influx ion na+ lewat insang).
ī§ 3. Elasmobranchii dapat menghadapi hal ini dengan bantuan
kelenjar khusus (kelenjar rektum/ rectal gland) yang berperan
dalam ekskresi kelebihan na+ .
23. Gambar 5.1.4 : Tempat Terjadinya Masuk Dan Keluarnya Air Dan Garam Pada Ikan Hiu
Kelenjar rektum
Masukan air dan garam secara difusi
Ekskresi garam secara aktif
Ekskresi aktif garam di
urin lewat kelenjar
rektum
24. Lanjut....
ī§ Kelenjar Rektum merupakan kelenjar khusus yang terbuka ke arah
rektum dan mensekresikan cairan yang kaya akan NaCl.
ī§ Masuknya sedikit air secara otomatis ke hewan ini menyebabkan
produksi urine yang membantu untuk mengekskresikan NaCl yang
berlebihan.
26. âĸNatrium dan klorid diserap di usus yang selanjutnya akan di keluarkan lewat insang
âĸSedangkan magnesium dan sulfat di keluarkan lewat ginjal
Makanan,
air
Insang :
mensekresikan NaCl,
kehilangan air
Pembuangan
MgSO4 bersama
feses
Air laut
Menyerap Na Cl
dan air
glomerulus
Pembuangan
MgSO4 bersama
sedikit air
27. Organ osmoregulasi
ī§ Insang
Pada insang, sel-sel yang berperan dalam osmoregulasi adalah
sel-sel chloride yang terletak pada dasar lembaran lembaran
insang
ī§ Ginjal : fungsi utamanya
īŧ mengeksekresikan sebagian besar produk akhir
metabolisme tubuh,
īŧ mengatur konsentrasi cairan tubuh.
ī§ Usus : setelah air masuk ke dalam usus,dinding usus aktif
mengambil ion-ion monovalen dan air sebaliknya.
29. EXTERNAL
(sea water)
INTERNAL
(blood)
Transporter for CI-
Passive movement
Of CI- out of the gill
Na+ / k+ ATPase
pump
Na+ K+
Cloride cell
Cl- Na+
Na+
Na+
Passive
diffusion of
Na+ from
blood to sea
water
Air laut
Darah
Memompa
Gerakan fasif Cl
keluar dari insang
Pengangkutan Cl
Difusi fasif Na
dari darah ke air
laut
Gambar 5.1.8 : Mekanisme pengeluaran CI- dari sel klorid pada ingsang
30. Pengaturan osmotik
pada air tawar
Pengaturan osmotik pada lingkungan
air tawar
Organ yang Berperan dalam
Osmoregulasi pada Ikan air tawar
Perbedaan sistem osmoregulasi ikan
air tawar dan ikan laut
SUB BAB IV
31. Lanjut....
ī§ Ikan mempunyai tekanan osmotik yang berbeda dengan lingkungannya,
karena itu ikan harus mencegah kelebihan air atau kekurangan air, agar
proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung dengan
normal (Marshall dan Grosell, 2006).
32. Pengaturan Osmoregulasi Pada Air Tawar
ī§ Mempunyai cairan tubuh yang bersifat hiperosmotik terhadap lingkungan.
ī§ Air cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui permukaan tubuh
yang semipermiable.
ī§ Bila tidak dikendalikan atau diimbangi, maka akan menyebabkan hilangnya
garam-garam tubuh dan mengencernya cairan tubuh, sehingga cairan tubuh
tidak dapat menyokong fungsi-fungsi fisiologis secara normal.
33. Organ yang Berperan dalam Osmoregulasi pada
Ikan
ī§ Usus
ī§ Ginjal ,akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni
ī§ Insang,secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam
tubuh
35. ī§ Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke
dalam tubuh.
ī§ Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni.
ī§ Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak untuk menahan garam-
garam tubuh agar tidak keluar dan memompa air seni sebanyak-banyaknya.
ī§ Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan
diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali
pada tubuli distal.
ī§ Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable ( tidak dapat ditembus) terhadap
air.
36. âĸ Ikan air tawar mempertahankan keseimbangannya dengan
tidak banyak minum air, kulitnya diliputi mucus, melakukan
osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan memompa
garam melalui sel-sel khusus pada insang
Lanjut....
37. Lanjut....
âĸ ikan air tawar termasuk hipertonik karena tekanan osmotik lingkungan
lebih rendah di bandingkan dengan tekanan osmotik lingkungan sehingga
untuk melakukan proses osmoregulasi ikan air tawar lebih banyak
melakukan pembuangan urine. Hal ini dilakukan karena untuk mengontrol
keseimbangan garam-garam yang ada dalam tubuhnya
38. Ikan Air Tawar Ikan air Laut
Sedikit minum air Banyak minum air
Pengeluaran urine banyak, encer Pengeluaran urine sedikit, pekat
Mempertahankan garam dalam
tubuh
Aktif mengeluarkan garam dari
tubuh
Tabel 5.1.2 : Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air tawar dan ikan
laut
40. Pengaturan osmotik pada
lingkungan terestrial
(darat)
Ciri - ciri
Evaporasi / penguapan
Faktor âfaktor yang
mempengaruhi evaporasi
Tabel cara pengambilan dan
pengeluaran air pada hewan
teresterial
Invertebrata darat
Osmoregulasi
pada serangga
Osmoregulasi
pada annelida
Contoh oksidasi glukosa
Reaksi oksidasi lemak
Tabel jumlah air yang terbentuk
pada oksidasi berbagai bahan
makanan
SUB BAB V
41. Ciri - ciri
ī§ Hewan yang hidup pada lingkungan teresterial yaitu artropoda
dan vertebrata
ī§ Memiliki oksigen dalam jumlah yang banyak
ī§ Memiliki kemampuan dalam pengaturan keseimbangan air dan
ion.
ī§ Dapat mengatur kegiatan antara usaha pertukaran gas dengan
mengurangi kemungkinan terjadinya dehidrasi
42. Evaporasi
Air menguap (evaporasi)
Perubahan bentuk (fase)
Bentuk cair
Bentuk gas
Sejumlah besar energi dalam
bentuk panas.
Dari lingkungan sekitarnya
Merupakan
Dari
Menjadi
Memerlukan
Menyebabkan pendinginan
Alur bagan 5.1.1 : evaporasi
43. Faktor â Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kehilangan Air
Karena Evaporasi
ī§ Kandungan air di atmosfer : penguapan akan berkurang bila
kandungan air diatmosfer meningkat.
ī§ Suhu : penguapan meningkat bila suhu meningkat
ī§ Gerakan udara : bila udara meningkat penguapan akan meningkat
pula
ī§ Tekanan barometer : bila tekanan barometer turun, laju penguapan
akan meningkat
ī§ Area permukaan : semakin besar area permukaan yang terbuka
(keudara ) akan semakin besar pula penyebab kehilangan air lewat
penguapan.
44. KEHILANGAN AIR PORELEHAN AIR
Evaporasi (lewat permukaan tubuh
dari bagian alat pernapasan)
Minum
Lewat urin Kandungan air pada pakan
Lewat feses
Metabolisme yang menghasilkan
air
Lewat sekresi lain, ludah Lewat permukaan tubuh
Tabel 5.1.3 : Cara Pengambilan Dan Pengeluaran Air Pada Hewan Teretrial.
45. Kehilangan air Perolehan air
1. Evaporasi (lewat permukaan tubuh
dan bagian alat pernafasan
Contoh : Cacing (kutikula)
âĸ Minum
âĸ Kandungan air pada pakan
âĸ Metabolisme yang menghasilkan air
âĸ Lewat permukaan tubuh
Jalur-jalur Yang Bisa Dilalui Perolehan Dan Kehilangan Air Pada
Hewan Darat
Gambar 5.1.10 : cacing
46. Kehilangan air Perolehan air
2. Lewat urin dan feses
Contoh ; Belalang (anus)
âĸ Minum
âĸ Kandungan air pada pakan
âĸ Metabolisme yang menghasilkan air
âĸ Lewat permukaan tubuh
47. Pada Serangga
ī§ Kehilangan air terjadi melalui proses penguapan.
ī§ memiliki ratio luas permukaan tubuh dengan masa tubuhnya sebesar
50x,
ī§ Jalan utama kehilangan air melalui spirakulum untuk mengurangi
kehilangan air dari tubuhnya
ī§ menutup spirakelnya pada saat diantara dua gerakan pernapasan
ī§ meningkatkan impermeabilitas kulitnya dengan memiliki kutikula
berlilin yang sangat impermeable terhadap air,
ī§ memiliki badan Malphigi dengan saluran pencernaan bagian belakang
membentuk sistem ekskretori osmoregulatori.
49. Kehilangan air Perolehan air
3. Lewat sekresi lain: ludah
Contoh : Cacing pipih (mulut)
âĸ Minum
âĸ Kandungan air pada pakan
âĸ Metabolisme yang menghasilkan air
âĸ Lewat permukaan tubuh
Gambar 5.1.12 : cacing pipih
50. Pada Annelida
ī§ Cacing tanah seperti lumbricus terestris merupakan regulator
hiperosmotik yang efektif.
ī§ Aktif mengabsorbsi ion-ion.
ī§ Secara esensial bersifat hipoosmotik mendekati isoosmotik terhadap
darahnya.
ī§ Urine yang diproduksinya encer,
ī§ konsentrasi urinnya disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan
air tubuhnya.
ī§ Homeostasis regulasi juga dilakukan dengan pendekatan prilaku
yaitu aktif dimalam hari dan menggali tanah lebih dalam bila
permukaan tanah kering.
51. Contoh Oksidasi Glukosa, Reaksi Umumnya Yang Terjadi Seperti
Berikut:
C6H12O6 + 6O2
(180 g) (192 g)
6CO2 + 6H2O
(264 g) (108 g)
Air dapat terbentuk dari oksidasi hidrogen. Oksidasi bahan
nutrisi, jumlah air terbentuk bergantung pada kandungan
hidrogen didalamnya.
52. Reaksi Oksidasi Lemak
(C6H10O5)n + nO2 6nCO2 + 5NH2O
1 gram 0,56 gram
Oksidari lemak menghasilkan air 2x lebih banyak dibandingkan
oksidasi karbonhidrat, tapi tergantung kadungan asam lemak yang
tak jenuh. Energi yang diperoleh lebih besar dari pada oksidasi
karbonhidrat.
53. Bahan makanan
Air yang terbentuk g
air/ g bahan
makanan
Nilai energi metabolisme
Kcal / g Kj / g
Tepung 0,56 4,2 17,6
Lemak 1,07 9,3 39,3
Protein (ekskresi
urea)
0,39 4,3 18, 0
Protein (ekskresi
asam urat)
0,50 4,4 18,4
Tabel 5.1.3 : Jumlah Air Terbentuk Pada Oksidasi Berbagai Bahan Makanan
56. Lanjut....
ī§ Memiliki kulit bersisik yang kering
ī§ Beradaptasi untuk kehidupan daratan
ī§ Pelindung terhadap kehilangan air lewat evaporasi
ī§ Mengekresikan buangan N dalam bentuk asam urat
ī§ Akan kehilangan air dalam jumlah sedikit
ī§ Mampu memproduksi feses yang kering
ī§ Dapat membatasi kehilangan air
57. Lanjut....
ī§ Sukar memperoleh air minum
ī§ Air diperoleh dari makanan dan hasil metabolisme makanannya
ī§ Kadal dan kura-kura menghasilkan urin encer
ī§ Disimpan di kantung kemih
ī§ Selama waktu tersebut air dapat diserap kembali bila hewan
mengalami kekeringan
58. Aves
ī§ Keseimbangan air dilakukan bersamaan dengan mengatur suhu tubuh yang
konstan
ī§ Burung yang menderita kepanasan dapat mengurangi panasnya lewat
penguapan
ī§ Tampak paruhnya terbuka
ī§ Terjadi gerakan osilatori yang cepat pada mulut dan tenggorokan
Gambar 5.1.14: aves
59. Lanjut....
ī§ Burung laut pengaturan
keseimbangan air berkaitan
erat dengan proses
mempertahankan suhu tubuh,
ī§ Memperoleh makanan dari
laut
ī§ Masalah pemasukan garam
yang berlebihan di keluarkan
melalui kelenjar garam,
ī§ Cairan pekat yang banyak
mengandung NaCl.
Gambar 5.1.15 : kelenjar nasal
60. Mamalia
ī§ Kehilangan air karena evaporasi
dari permukaan tubuh sangat
berkurang
ī§ Adanya kulit yang relatif tidak
permeabel
ī§ Dilengkapi dengan bulu dan
rambut
ī§ Evaporasi lewat saluran pernafasan
Gambar 5.1.16 : (a) kelinci , (b)
monyet
(a)
(b)
61. Tikus Kangguru
ī§ Tidak minum,tetap melaksanakan
metabolisme yang menghasilkan
air.
ī§ Oksidasi glukosa akan
menghasilkan ATP,
karbondioksida, air
(a) (c)(b)
Gambar 5.1.17 : tikus kanguru
62. Kehilangan Air Dapat Dibatasi
ī§ Lewat hembusan udara keluar pada suhu yang lebih rendah dibanding
suhu tubuh normal
ī§ Pada waktu inspirasi dinding saluran nasal memindahkan panas ke udara
masuk
ī§ Pada waktu hewan menghembuskan udara keluar, udara panas dari sistem
pernafasan melewati permukaan suatu daerah yang lebih dingin dan
terjadi kondensasi air
ī§ Terjadi penghambatan kehilangan air
63. Paus Dan Lumba-lumba
ī§ Memiliki ginjal yang efisien
ī§ Dapat memproduksi urin yang
pekat
ī§ Garam yang masuk lewat
makanannya dapat dieksresikan
kembali
ī§ Urin yang diproduksi mencapai
3-4 kali lebih pekat daripada
plasmanya
ī§ Menghambat keluarnya air
Gambar 5.1.18 : (a) paus , (b) lumba-lumba
(a)
(b)