SlideShare a Scribd company logo
PERKEMBANGAN HEWAN
Osmoregulasi dan Ekskresi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2013
5A
BIOLOGI
Disusun Oleh : Revina Sri Utami.S.Pd
Deskripsi Materi
â€ĸ Osmoregulasi adalah proses pengaturan kandungan air dan konsentrasi
bahan terlarut dalam tubuh hewan.
â€ĸ Osmosis adalah gerakan air yang melewati membran yang bersifat selektif
permeabel yang memisahkan dua larutan, dengan gerakan dari daerah
dengan konsentrasi tinggi kedaerah yang berkonsentrasi rendah.
â€ĸ Dan tekanan yang diperlukan untuk mencegah aliran air ke suatu larutan
disebut tekanan osmotik.
â€ĸ Menanggapi berbagai macam kondisi lingkungan yang berbeda-beda
masing masing hewan memiliki respon osmotis sendiri baik dilingkungan
air laut, air tawar, lembab, air payau, maupun lingkungan teresterial atau
darat.
â€ĸ Agar dapat hidup pada lingkungan tertentu maka hewan harus mampu
melaksanakan pengaturan bahan dan air yang diperlukan oleh tubuhnya dan
membuang senyawa racun sebagai hasil metabolisme protein.
Tujuan
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan konsep osmosis
2. Menjelaskan respon osmotis secara umum
3. Menjelaskan osmotis pada berbagai lingkungan
4. Menjelaskan respon osmotis pada berbagai jenis hewan
5. Menjelaskan berbagai organ ekskretori pada beberapa hewan
6. Menjelaskan mekanisme eksretori berbagai hewan
Prinsip Osmosis
Osmoregulasi Pengertian
Hiperosmotik
Pengertian
Isosmotik. Hipoosmotik
SUB BAB I
Osmoregulasi :
ī‚§ Proses mengatur konsentrasi cairan.
ī‚§ Menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel
atau organisme hidup.
ī‚§ Diperlukan adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan
lingkungan di sekitarnya.
ī‚§ Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus.
ī‚§ Jika terlalu sedikit air maka sel akan mengerut dan mati.
ī‚§ Berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuat zat-zat yang
diperlukan oleh sel atau organisme hidup
ī‚§ Adalah gerakan air melewati membran yang bersifat selektif
permeabel.
ī‚§ Memisahkan dua larutan , dengan arah gerakan dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah yang (konsentrasi) rendah.
ī‚§ Bergantung pada jumlah partikel (ion-ion) dan struktur kimia yang
secara biologis memiliki membran yang bersifat selektif permeabel.
ī‚§ Memiliki tekanan osmotik, yaitu : tekanan yang diperlukan untuk
mencegah air untuk mengalir dari bagian suatu larutan.
Osmosis :
Gambar 5.1.1 : aliran air pasa proses osmosis
ī‚§ Larutan 1 M NaCl dipisahkan dari larutan 2 M NaCl (konsentrasi larutan
yang satu dua kali lebih besar daripada yang lainnya).
ī‚§ Larutan 1 M (encer) sedangkan 2 M (pekat)
ī‚§ Air bergerak larutan 1M ke larutan 2M, sehingga ke 2 larutan tersebut
mencapai konsentrasi yang sama.
ī‚§ Pergerakan air dibantu oleh membran selektif permeabel atau permeabel
selektif.
ī‚§ Pada larutan 2 M NaCl terjadi tekanan yang mencegah aliran air kesuatu
larutan yang disebut dengan tekanan osmotik.
Penjelasannya
1. Regulasi hipertonik atau
hiperosmotik, yaitu pengaturan secara
aktif konsentrasi cairan tubuh yang
lebih tinggi dari konsentrasi media
2. Regulasi hipotonik atau
hipoosmotik, yaitu pengaturan
secara aktif konsentrasi cairan
tubuh yang lebih rendah dari
konsentrasi media,
3. Regulasi isotonik atau isoosmotik,
yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama
dengan konsentrasi media, misalnya
ikan-ikan pada daerah estuarine (ikan
eurihaline)
POLA REGULASI
Gambar 5.1.2 : percobaan osmosis
Berdasarkan Respons Osmotisnya
Hewan Dapat Dibagi
“Osmoconformer”
(mampu menyesuaikan
konsentrasi osmotis)
“Osmoregulator”
(mampu mengatur
konsentrasi osmotis)
euryhaline stenohaline
SUB BAB II
īƒ˜catatan : meskipun larutan-larutan
tersebut bersifat isosmotik, tidak berarti
keduanya memiliki komposisi bahan atau
senyawa yang sama.
Osmoconformer
Hewan yang
dikonsentrasi cairan
tubuhnya menyamai
Konsentrasi cairan
tubuhnya sama seperti air
laut
Pada avertebrata laut
Mengikuti konsentrasi
cairan disekeliling
tempat hidupnya.
Osmoconformer
Adalah
Atau
Ditemukan
Dimana
Alur bagan 5.1.1 : osmoconformer
Lanjut....
Bila konsentrasi osmotik lingkungan luar berubah maka konsentrasi
osmotik cairan tubuh pada hewan yang bersifat ‘osmoconformer’ terjadi
pula perubahan agar menyamai keadaan disekelilingnya.
Berdasarkan keaadaan ini timbul subkelompok pada ‘osmoconformer’
īą “euryhaline” mampu menghadapi perubahan besar konsentrasi
osmotik dilingkungan luar.
īą “stenohaline” mampu menghadspi perubahan yang sedikit saja.
Eurihalin Dan Stenohalin Adalah Hewan Osmoregulator Yang Juga
Osmoconformer.
Gambar 5.1.3 : Organisme A merupakan “osmoconformer”. Organisme B merupakan
“osmoregulator; organisme C bersifat kedua duanya “osmoconformer dan osmoregulator”. Pada
kisaran konsentrasi sekeliling (1) hewan C bersifat “ osmoconformer, sedangkan pada kisaran
konsentrasi (2) bersifat osmoregulator
Lanjut....
‘Osmoregulator ‘ adalah hewan yang mampu memepertahankan
konsentrasi osmotik cairan tubuhnya yang berbeda dari lingkungan
luarnya. Seluruh terestrial yg secara nyata hidup didaratan tergolong
osmoregulator.
‘Osmoregulator ‘ terbagi menjadi :
īļHiperosmotik regulator (contoh: kepiting)
īļHipoosmotik regulator (contoh bangsa udang-udangan.)
Lanjut....
ī‚§ Hiperosmotik Regulator yaitu bila kosentrasi osmotik cairan tubuhnya
di pertahankan pada kosentrasi yang lebih besar dibandingkan dengan
kondisi sekelilingnya.
Contohnya Kepiting
ī‚§ Hipoosmotik Regulator yaitu bila terdapat hewan yang
mempertahankan kosentrasi cairan tubuhnya lebih rendah dari pada
sekelilingnya.
Contohnya bangsa udang-udangan
Osmoregulasi dan ekresi
Pengaturan osmotik pada lingkungan
laut
Komposisi ion pada air laut dan
beberapa avertebrata yang hidup di laut.
Tempat terjadinya masuk dan keluarnya
air dan garam pada ikan hiu
SUB BAB III
Respon Osmotik Pada Hewan Mengait Pada Lingkungan Tempat
Hidupnya
OSMOSIS PADA IKAN LAUT
ī‚§ Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam
darahnya.
ī‚§ Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel
tubuhnya karena proses osmosis.
ī‚§ Insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya.
ī‚§ Ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air,
ī‚§ Volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar.
ī‚§ Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air.
Pengaturan Osmotik pada Lingkungan Laut
ī‚§ osmoconformer : dimana konsentrasi osmotik cairan tubuhnya sama
seperti air laut tempat hidupnya (artinya : Avertebrata ini berada di
dalam keseimbangan osmotik dengan lingkungannya/ tidak ada
perolehan air ataupun kehilangan air).
ī‚§ Bila terdapat perbedaan (meskipun hanya sedikit) dalam komposisi ion
antara air laut dengan cairan tubuh akan menimbulkan terjadinya
perbedaan (gradien) konsentrasi.
Ion (mmol.l-1)
N+ K+ Mg 2+ Ca2+ SO4
2+ Cl-
Air Laut 479,0 10,2 55,0 10,3 29,0 540,0
Ubur-Ubur 464,0 10,6 54,0 9,8 15,5 567,0
Kepiting 500,0 12,0 30,0 24,0 16,6 550,0
Kerang 490,0 12,8 54,0 12,5 29,5 563,0
Tabel 5.1.1 : Komposisi ion pada air laut dan beberapa Avertebrata yang
hidup di laut.
Berbeda dari Avertebrata maka pada hewan Vertebrata dapat
dibagi ke dalam 2 kelompok utama :
(1). Osmotik dan Ionik Conformer, dan
(2). Osmotik dan Ionik Regulator.
Osmoregulasi Pada Ikan Elasmobranchii (Ikan Hiu)
ī‚§ Cairan Tubuh Ikan Elasmobranchii Umumnya Mempunyai Tekanan
Osmotik Yang Lebih Besar Daripada Lingkungannya Karena
Kandungan Urea Dan TMAO Yang Tinggi Di Dalam).
Tubuhnya.
ī‚§ Karena Cairan Tubuhnya Yang Hiperosmotik Terhadap Lingkungannya,
Golongan Ikan Ini Cenderung Menerima Air Melalui Difusi, Terutama
Melalui Insang
ī‚§ Penyerapan Kembali Terhadap Urea Di Dalam Tubuli Ginjal Juga
Merupakan Upaya Dalam Mempertahankan Tekanan Osmotik
Tubuhnya..
Masalah terbesar yang harus dihadapi ikan yaitu, :
ī‚§ Bila terjadi penambahan sejumlah besar urea ke plasma yang
akan menyebabkan protein plasma terdenaturasi dan menjadi
tidak aktif (tidak berfungsi).
ī‚§ Pada elasmobranchii adalah masukan ion. Karena plasmanya
memiliki komposisi yang berbeda dengan air laut, terjadilah
konsentrasi gradien yang memudahkan gerakan ion masuk ke
hewan (terjadi influx ion na+ lewat insang).
ī‚§ 3. Elasmobranchii dapat menghadapi hal ini dengan bantuan
kelenjar khusus (kelenjar rektum/ rectal gland) yang berperan
dalam ekskresi kelebihan na+ .
Gambar 5.1.4 : Tempat Terjadinya Masuk Dan Keluarnya Air Dan Garam Pada Ikan Hiu
Kelenjar rektum
Masukan air dan garam secara difusi
Ekskresi garam secara aktif
Ekskresi aktif garam di
urin lewat kelenjar
rektum
Lanjut....
ī‚§ Kelenjar Rektum merupakan kelenjar khusus yang terbuka ke arah
rektum dan mensekresikan cairan yang kaya akan NaCl.
ī‚§ Masuknya sedikit air secara otomatis ke hewan ini menyebabkan
produksi urine yang membantu untuk mengekskresikan NaCl yang
berlebihan.
Gambar 5.1.5 : Pengaturan Osmotik Pada Lingkungan Laut
â€ĸNatrium dan klorid diserap di usus yang selanjutnya akan di keluarkan lewat insang
â€ĸSedangkan magnesium dan sulfat di keluarkan lewat ginjal
Makanan,
air
Insang :
mensekresikan NaCl,
kehilangan air
Pembuangan
MgSO4 bersama
feses
Air laut
Menyerap Na Cl
dan air
glomerulus
Pembuangan
MgSO4 bersama
sedikit air
Organ osmoregulasi
ī‚§ Insang
Pada insang, sel-sel yang berperan dalam osmoregulasi adalah
sel-sel chloride yang terletak pada dasar lembaran lembaran
insang
ī‚§ Ginjal : fungsi utamanya
īƒŧ mengeksekresikan sebagian besar produk akhir
metabolisme tubuh,
īƒŧ mengatur konsentrasi cairan tubuh.
ī‚§ Usus : setelah air masuk ke dalam usus,dinding usus aktif
mengambil ion-ion monovalen dan air sebaliknya.
atas
drinking
urine
solutebawah
Salt from sea
water
Mg2+,SO4 2- (in
urine)
Na+,cl (gill
secretion)
Osmotic loss
(gills)
Gambar 5.1.7 : cairan tubuh hewan teleostri yang hidup di laut lebih encer
daripada air disekelilingnya
EXTERNAL
(sea water)
INTERNAL
(blood)
Transporter for CI-
Passive movement
Of CI- out of the gill
Na+ / k+ ATPase
pump
Na+ K+
Cloride cell
Cl- Na+
Na+
Na+
Passive
diffusion of
Na+ from
blood to sea
water
Air laut
Darah
Memompa
Gerakan fasif Cl
keluar dari insang
Pengangkutan Cl
Difusi fasif Na
dari darah ke air
laut
Gambar 5.1.8 : Mekanisme pengeluaran CI- dari sel klorid pada ingsang
Pengaturan osmotik
pada air tawar
Pengaturan osmotik pada lingkungan
air tawar
Organ yang Berperan dalam
Osmoregulasi pada Ikan air tawar
Perbedaan sistem osmoregulasi ikan
air tawar dan ikan laut
SUB BAB IV
Lanjut....
ī‚§ Ikan mempunyai tekanan osmotik yang berbeda dengan lingkungannya,
karena itu ikan harus mencegah kelebihan air atau kekurangan air, agar
proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung dengan
normal (Marshall dan Grosell, 2006).
Pengaturan Osmoregulasi Pada Air Tawar
ī‚§ Mempunyai cairan tubuh yang bersifat hiperosmotik terhadap lingkungan.
ī‚§ Air cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui permukaan tubuh
yang semipermiable.
ī‚§ Bila tidak dikendalikan atau diimbangi, maka akan menyebabkan hilangnya
garam-garam tubuh dan mengencernya cairan tubuh, sehingga cairan tubuh
tidak dapat menyokong fungsi-fungsi fisiologis secara normal.
Organ yang Berperan dalam Osmoregulasi pada
Ikan
ī‚§ Usus
ī‚§ Ginjal ,akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni
ī‚§ Insang,secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam
tubuh
Gambar 5.1.9 : Osmoregulasi pada Ikan air tawar
ī‚§ Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke
dalam tubuh.
ī‚§ Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni.
ī‚§ Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak untuk menahan garam-
garam tubuh agar tidak keluar dan memompa air seni sebanyak-banyaknya.
ī‚§ Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan
diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali
pada tubuli distal.
ī‚§ Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable ( tidak dapat ditembus) terhadap
air.
â€ĸ Ikan air tawar mempertahankan keseimbangannya dengan
tidak banyak minum air, kulitnya diliputi mucus, melakukan
osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan memompa
garam melalui sel-sel khusus pada insang
Lanjut....
Lanjut....
â€ĸ ikan air tawar termasuk hipertonik karena tekanan osmotik lingkungan
lebih rendah di bandingkan dengan tekanan osmotik lingkungan sehingga
untuk melakukan proses osmoregulasi ikan air tawar lebih banyak
melakukan pembuangan urine. Hal ini dilakukan karena untuk mengontrol
keseimbangan garam-garam yang ada dalam tubuhnya
Ikan Air Tawar Ikan air Laut
Sedikit minum air Banyak minum air
Pengeluaran urine banyak, encer Pengeluaran urine sedikit, pekat
Mempertahankan garam dalam
tubuh
Aktif mengeluarkan garam dari
tubuh
Tabel 5.1.2 : Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air tawar dan ikan
laut
Gambar 5.1.10 : Osmoregulasi pada Ikan
Air tawar Air laut
Pengaturan osmotik pada
lingkungan terestrial
(darat)
Ciri - ciri
Evaporasi / penguapan
Faktor –faktor yang
mempengaruhi evaporasi
Tabel cara pengambilan dan
pengeluaran air pada hewan
teresterial
Invertebrata darat
Osmoregulasi
pada serangga
Osmoregulasi
pada annelida
Contoh oksidasi glukosa
Reaksi oksidasi lemak
Tabel jumlah air yang terbentuk
pada oksidasi berbagai bahan
makanan
SUB BAB V
Ciri - ciri
ī‚§ Hewan yang hidup pada lingkungan teresterial yaitu artropoda
dan vertebrata
ī‚§ Memiliki oksigen dalam jumlah yang banyak
ī‚§ Memiliki kemampuan dalam pengaturan keseimbangan air dan
ion.
ī‚§ Dapat mengatur kegiatan antara usaha pertukaran gas dengan
mengurangi kemungkinan terjadinya dehidrasi
Evaporasi
Air menguap (evaporasi)
Perubahan bentuk (fase)
Bentuk cair
Bentuk gas
Sejumlah besar energi dalam
bentuk panas.
Dari lingkungan sekitarnya
Merupakan
Dari
Menjadi
Memerlukan
Menyebabkan pendinginan
Alur bagan 5.1.1 : evaporasi
Faktor – Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kehilangan Air
Karena Evaporasi
ī‚§ Kandungan air di atmosfer : penguapan akan berkurang bila
kandungan air diatmosfer meningkat.
ī‚§ Suhu : penguapan meningkat bila suhu meningkat
ī‚§ Gerakan udara : bila udara meningkat penguapan akan meningkat
pula
ī‚§ Tekanan barometer : bila tekanan barometer turun, laju penguapan
akan meningkat
ī‚§ Area permukaan : semakin besar area permukaan yang terbuka
(keudara ) akan semakin besar pula penyebab kehilangan air lewat
penguapan.
KEHILANGAN AIR PORELEHAN AIR
Evaporasi (lewat permukaan tubuh
dari bagian alat pernapasan)
Minum
Lewat urin Kandungan air pada pakan
Lewat feses
Metabolisme yang menghasilkan
air
Lewat sekresi lain, ludah Lewat permukaan tubuh
Tabel 5.1.3 : Cara Pengambilan Dan Pengeluaran Air Pada Hewan Teretrial.
Kehilangan air Perolehan air
1. Evaporasi (lewat permukaan tubuh
dan bagian alat pernafasan
Contoh : Cacing (kutikula)
â€ĸ Minum
â€ĸ Kandungan air pada pakan
â€ĸ Metabolisme yang menghasilkan air
â€ĸ Lewat permukaan tubuh
Jalur-jalur Yang Bisa Dilalui Perolehan Dan Kehilangan Air Pada
Hewan Darat
Gambar 5.1.10 : cacing
Kehilangan air Perolehan air
2. Lewat urin dan feses
Contoh ; Belalang (anus)
â€ĸ Minum
â€ĸ Kandungan air pada pakan
â€ĸ Metabolisme yang menghasilkan air
â€ĸ Lewat permukaan tubuh
Pada Serangga
ī‚§ Kehilangan air terjadi melalui proses penguapan.
ī‚§ memiliki ratio luas permukaan tubuh dengan masa tubuhnya sebesar
50x,
ī‚§ Jalan utama kehilangan air melalui spirakulum untuk mengurangi
kehilangan air dari tubuhnya
ī‚§ menutup spirakelnya pada saat diantara dua gerakan pernapasan
ī‚§ meningkatkan impermeabilitas kulitnya dengan memiliki kutikula
berlilin yang sangat impermeable terhadap air,
ī‚§ memiliki badan Malphigi dengan saluran pencernaan bagian belakang
membentuk sistem ekskretori osmoregulatori.
Gambar 5.1.11 : struktur malpigi pada insekta
Kehilangan air Perolehan air
3. Lewat sekresi lain: ludah
Contoh : Cacing pipih (mulut)
â€ĸ Minum
â€ĸ Kandungan air pada pakan
â€ĸ Metabolisme yang menghasilkan air
â€ĸ Lewat permukaan tubuh
Gambar 5.1.12 : cacing pipih
Pada Annelida
ī‚§ Cacing tanah seperti lumbricus terestris merupakan regulator
hiperosmotik yang efektif.
ī‚§ Aktif mengabsorbsi ion-ion.
ī‚§ Secara esensial bersifat hipoosmotik mendekati isoosmotik terhadap
darahnya.
ī‚§ Urine yang diproduksinya encer,
ī‚§ konsentrasi urinnya disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan
air tubuhnya.
ī‚§ Homeostasis regulasi juga dilakukan dengan pendekatan prilaku
yaitu aktif dimalam hari dan menggali tanah lebih dalam bila
permukaan tanah kering.
Contoh Oksidasi Glukosa, Reaksi Umumnya Yang Terjadi Seperti
Berikut:
C6H12O6 + 6O2
(180 g) (192 g)
6CO2 + 6H2O
(264 g) (108 g)
Air dapat terbentuk dari oksidasi hidrogen. Oksidasi bahan
nutrisi, jumlah air terbentuk bergantung pada kandungan
hidrogen didalamnya.
Reaksi Oksidasi Lemak
(C6H10O5)n + nO2 6nCO2 + 5NH2O
1 gram 0,56 gram
Oksidari lemak menghasilkan air 2x lebih banyak dibandingkan
oksidasi karbonhidrat, tapi tergantung kadungan asam lemak yang
tak jenuh. Energi yang diperoleh lebih besar dari pada oksidasi
karbonhidrat.
Bahan makanan
Air yang terbentuk g
air/ g bahan
makanan
Nilai energi metabolisme
Kcal / g Kj / g
Tepung 0,56 4,2 17,6
Lemak 1,07 9,3 39,3
Protein (ekskresi
urea)
0,39 4,3 18, 0
Protein (ekskresi
asam urat)
0,50 4,4 18,4
Tabel 5.1.3 : Jumlah Air Terbentuk Pada Oksidasi Berbagai Bahan Makanan
Vertebrata Darat
Reptil
Mamalia
Aves
SUB BAB VI
Reptilia
Ular Kadal Buaya Kura-kura
Gambar 5.1.13 : reptil
Lanjut....
ī‚§ Memiliki kulit bersisik yang kering
ī‚§ Beradaptasi untuk kehidupan daratan
ī‚§ Pelindung terhadap kehilangan air lewat evaporasi
ī‚§ Mengekresikan buangan N dalam bentuk asam urat
ī‚§ Akan kehilangan air dalam jumlah sedikit
ī‚§ Mampu memproduksi feses yang kering
ī‚§ Dapat membatasi kehilangan air
Lanjut....
ī‚§ Sukar memperoleh air minum
ī‚§ Air diperoleh dari makanan dan hasil metabolisme makanannya
ī‚§ Kadal dan kura-kura menghasilkan urin encer
ī‚§ Disimpan di kantung kemih
ī‚§ Selama waktu tersebut air dapat diserap kembali bila hewan
mengalami kekeringan
Aves
ī‚§ Keseimbangan air dilakukan bersamaan dengan mengatur suhu tubuh yang
konstan
ī‚§ Burung yang menderita kepanasan dapat mengurangi panasnya lewat
penguapan
ī‚§ Tampak paruhnya terbuka
ī‚§ Terjadi gerakan osilatori yang cepat pada mulut dan tenggorokan
Gambar 5.1.14: aves
Lanjut....
ī‚§ Burung laut pengaturan
keseimbangan air berkaitan
erat dengan proses
mempertahankan suhu tubuh,
ī‚§ Memperoleh makanan dari
laut
ī‚§ Masalah pemasukan garam
yang berlebihan di keluarkan
melalui kelenjar garam,
ī‚§ Cairan pekat yang banyak
mengandung NaCl.
Gambar 5.1.15 : kelenjar nasal
Mamalia
ī‚§ Kehilangan air karena evaporasi
dari permukaan tubuh sangat
berkurang
ī‚§ Adanya kulit yang relatif tidak
permeabel
ī‚§ Dilengkapi dengan bulu dan
rambut
ī‚§ Evaporasi lewat saluran pernafasan
Gambar 5.1.16 : (a) kelinci , (b)
monyet
(a)
(b)
Tikus Kangguru
ī‚§ Tidak minum,tetap melaksanakan
metabolisme yang menghasilkan
air.
ī‚§ Oksidasi glukosa akan
menghasilkan ATP,
karbondioksida, air
(a) (c)(b)
Gambar 5.1.17 : tikus kanguru
Kehilangan Air Dapat Dibatasi
ī‚§ Lewat hembusan udara keluar pada suhu yang lebih rendah dibanding
suhu tubuh normal
ī‚§ Pada waktu inspirasi dinding saluran nasal memindahkan panas ke udara
masuk
ī‚§ Pada waktu hewan menghembuskan udara keluar, udara panas dari sistem
pernafasan melewati permukaan suatu daerah yang lebih dingin dan
terjadi kondensasi air
ī‚§ Terjadi penghambatan kehilangan air
Paus Dan Lumba-lumba
ī‚§ Memiliki ginjal yang efisien
ī‚§ Dapat memproduksi urin yang
pekat
ī‚§ Garam yang masuk lewat
makanannya dapat dieksresikan
kembali
ī‚§ Urin yang diproduksi mencapai
3-4 kali lebih pekat daripada
plasmanya
ī‚§ Menghambat keluarnya air
Gambar 5.1.18 : (a) paus , (b) lumba-lumba
(a)
(b)

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
UNESA
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
Feri Chandra
 
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWANMAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
ikhsan saputra
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanHafiza Maulita
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
Londo4
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruSarah Anggraheni
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptil
dhawialya30
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Selly Noviyanty Yunus
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
yusri humaira
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
UNESA
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
Nana Citra
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanAdy Erfy D'Nc
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
Endang Sri Wati Matarru
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
Angely Putry
 

What's hot (20)

Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWANMAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptil
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
 

Viewers also liked

sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
agusmelvian
 
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangSistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangAlfarico Rico
 
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul eAbsorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
asepkurniawan12
 
[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN
[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN
[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN
Meli Sulisdiani
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
Heri Cahyono
 
Flagellata
FlagellataFlagellata
Flagellata
sarahmaida12
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisZza Choirunisa
 
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterataBab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenteratakawidian_putri
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Google
 
Biology in Focus - Chapter 31
Biology in Focus - Chapter 31Biology in Focus - Chapter 31
Biology in Focus - Chapter 31
mpattani
 
Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
Zayyin Nihayah
 
Fotosintesis gerak tumbuhan
Fotosintesis gerak tumbuhanFotosintesis gerak tumbuhan
Fotosintesis gerak tumbuhanAlishya Farma
 
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYCoelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Jacqueline Celine
 
Soal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannyaSoal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannya
Ų…Ø­Ų…د Rydoe
 
Kesehatan biota air
Kesehatan biota airKesehatan biota air
Kesehatan biota air
lombkTBK
 
Bab 3 hereditas
Bab 3 hereditasBab 3 hereditas
Bab 3 hereditasrradityaaa
 
Latihan soal olimpiade fisika SMP
Latihan soal olimpiade fisika SMPLatihan soal olimpiade fisika SMP
Latihan soal olimpiade fisika SMPDaniel Tohari
 
Soal OSK Biologi SMA 2016
Soal OSK Biologi SMA 2016Soal OSK Biologi SMA 2016
Soal OSK Biologi SMA 2016
Defantri Tampubolon
 

Viewers also liked (20)

sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangSistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
 
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul eAbsorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
 
[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN
[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN
[FIOLOGI HEWAN] MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT MEMBRAN
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
 
Flagellata
FlagellataFlagellata
Flagellata
 
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
Adaptasi  Fisiologis Hewan AirAdaptasi  Fisiologis Hewan Air
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosis
 
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterataBab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Biology in Focus - Chapter 31
Biology in Focus - Chapter 31Biology in Focus - Chapter 31
Biology in Focus - Chapter 31
 
Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
Buku Sistem ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
 
Fotosintesis gerak tumbuhan
Fotosintesis gerak tumbuhanFotosintesis gerak tumbuhan
Fotosintesis gerak tumbuhan
 
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYCoelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
 
Soal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannyaSoal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannya
 
Kesehatan biota air
Kesehatan biota airKesehatan biota air
Kesehatan biota air
 
Bab 3 hereditas
Bab 3 hereditasBab 3 hereditas
Bab 3 hereditas
 
Latihan soal olimpiade fisika SMP
Latihan soal olimpiade fisika SMPLatihan soal olimpiade fisika SMP
Latihan soal olimpiade fisika SMP
 
Soal OSK Biologi SMA 2016
Soal OSK Biologi SMA 2016Soal OSK Biologi SMA 2016
Soal OSK Biologi SMA 2016
 

Similar to prinsip osmosis dan osmoregulator

Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx
Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptxOsmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx
Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx
nabilahsakhira
 
osmoregulasi
osmoregulasiosmoregulasi
osmoregulasi
Yoga Amanta
 
Osmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.ppt
Osmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.pptOsmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.ppt
Osmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.ppt
AdiSuriyadin
 
Makalah fiswan
Makalah fiswan Makalah fiswan
Makalah fiswan
Nurul Ulupalu
 
Power Point Mekanisme Homeostasis Hewan
Power Point Mekanisme Homeostasis  HewanPower Point Mekanisme Homeostasis  Hewan
Power Point Mekanisme Homeostasis Hewan
inasriandy1996
 
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrataSistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
iqbaladitiya
 
1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan
shailladita
 
Diktat sel 1415
Diktat sel 1415Diktat sel 1415
Diktat sel 1415
Funnys Rahman
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Sulistia Rini
 
Laporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan airLaporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan air
Berliana Yolanda Aritonang
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
Ratnawati Sigamma
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Nur Meili Zakiyah
 
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Nyak Nisa Ul Khairani
 
Biologi-Sel
Biologi-SelBiologi-Sel
Biologi-Sel
FajarHidayaturohman
 
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanProposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Rohman Efendi
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
FikryFirmansyah3
 
sifat koligatif larutan
sifat koligatif larutansifat koligatif larutan
sifat koligatif larutan
Muhammad Taufik
 
Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020
RahmiwatiHilma1
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport MembranSulistia Rini
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membranSulistia Rini
 

Similar to prinsip osmosis dan osmoregulator (20)

Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx
Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptxOsmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx
Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx
 
osmoregulasi
osmoregulasiosmoregulasi
osmoregulasi
 
Osmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.ppt
Osmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.pptOsmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.ppt
Osmoregulasi Osmoregulasi Osmoregulasi.ppt
 
Makalah fiswan
Makalah fiswan Makalah fiswan
Makalah fiswan
 
Power Point Mekanisme Homeostasis Hewan
Power Point Mekanisme Homeostasis  HewanPower Point Mekanisme Homeostasis  Hewan
Power Point Mekanisme Homeostasis Hewan
 
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrataSistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
 
1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan
 
Diktat sel 1415
Diktat sel 1415Diktat sel 1415
Diktat sel 1415
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 
Laporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan airLaporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan air
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
 
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
 
Biologi-Sel
Biologi-SelBiologi-Sel
Biologi-Sel
 
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanProposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewan
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
 
sifat koligatif larutan
sifat koligatif larutansifat koligatif larutan
sifat koligatif larutan
 
Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membran
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
SEJARAH UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd (20)

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
SEJARAH UKS
 
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

prinsip osmosis dan osmoregulator

  • 1. PERKEMBANGAN HEWAN Osmoregulasi dan Ekskresi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru 2013 5A BIOLOGI Disusun Oleh : Revina Sri Utami.S.Pd
  • 2. Deskripsi Materi â€ĸ Osmoregulasi adalah proses pengaturan kandungan air dan konsentrasi bahan terlarut dalam tubuh hewan. â€ĸ Osmosis adalah gerakan air yang melewati membran yang bersifat selektif permeabel yang memisahkan dua larutan, dengan gerakan dari daerah dengan konsentrasi tinggi kedaerah yang berkonsentrasi rendah. â€ĸ Dan tekanan yang diperlukan untuk mencegah aliran air ke suatu larutan disebut tekanan osmotik. â€ĸ Menanggapi berbagai macam kondisi lingkungan yang berbeda-beda masing masing hewan memiliki respon osmotis sendiri baik dilingkungan air laut, air tawar, lembab, air payau, maupun lingkungan teresterial atau darat. â€ĸ Agar dapat hidup pada lingkungan tertentu maka hewan harus mampu melaksanakan pengaturan bahan dan air yang diperlukan oleh tubuhnya dan membuang senyawa racun sebagai hasil metabolisme protein.
  • 3. Tujuan Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan konsep osmosis 2. Menjelaskan respon osmotis secara umum 3. Menjelaskan osmotis pada berbagai lingkungan 4. Menjelaskan respon osmotis pada berbagai jenis hewan 5. Menjelaskan berbagai organ ekskretori pada beberapa hewan 6. Menjelaskan mekanisme eksretori berbagai hewan
  • 5. Osmoregulasi : ī‚§ Proses mengatur konsentrasi cairan. ī‚§ Menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. ī‚§ Diperlukan adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan di sekitarnya. ī‚§ Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus. ī‚§ Jika terlalu sedikit air maka sel akan mengerut dan mati. ī‚§ Berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuat zat-zat yang diperlukan oleh sel atau organisme hidup
  • 6. ī‚§ Adalah gerakan air melewati membran yang bersifat selektif permeabel. ī‚§ Memisahkan dua larutan , dengan arah gerakan dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah yang (konsentrasi) rendah. ī‚§ Bergantung pada jumlah partikel (ion-ion) dan struktur kimia yang secara biologis memiliki membran yang bersifat selektif permeabel. ī‚§ Memiliki tekanan osmotik, yaitu : tekanan yang diperlukan untuk mencegah air untuk mengalir dari bagian suatu larutan. Osmosis :
  • 7. Gambar 5.1.1 : aliran air pasa proses osmosis
  • 8. ī‚§ Larutan 1 M NaCl dipisahkan dari larutan 2 M NaCl (konsentrasi larutan yang satu dua kali lebih besar daripada yang lainnya). ī‚§ Larutan 1 M (encer) sedangkan 2 M (pekat) ī‚§ Air bergerak larutan 1M ke larutan 2M, sehingga ke 2 larutan tersebut mencapai konsentrasi yang sama. ī‚§ Pergerakan air dibantu oleh membran selektif permeabel atau permeabel selektif. ī‚§ Pada larutan 2 M NaCl terjadi tekanan yang mencegah aliran air kesuatu larutan yang disebut dengan tekanan osmotik. Penjelasannya
  • 9. 1. Regulasi hipertonik atau hiperosmotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi media 2. Regulasi hipotonik atau hipoosmotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media, 3. Regulasi isotonik atau isoosmotik, yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama dengan konsentrasi media, misalnya ikan-ikan pada daerah estuarine (ikan eurihaline) POLA REGULASI
  • 10. Gambar 5.1.2 : percobaan osmosis
  • 11. Berdasarkan Respons Osmotisnya Hewan Dapat Dibagi “Osmoconformer” (mampu menyesuaikan konsentrasi osmotis) “Osmoregulator” (mampu mengatur konsentrasi osmotis) euryhaline stenohaline SUB BAB II
  • 12. īƒ˜catatan : meskipun larutan-larutan tersebut bersifat isosmotik, tidak berarti keduanya memiliki komposisi bahan atau senyawa yang sama. Osmoconformer Hewan yang dikonsentrasi cairan tubuhnya menyamai Konsentrasi cairan tubuhnya sama seperti air laut Pada avertebrata laut Mengikuti konsentrasi cairan disekeliling tempat hidupnya. Osmoconformer Adalah Atau Ditemukan Dimana Alur bagan 5.1.1 : osmoconformer
  • 13. Lanjut.... Bila konsentrasi osmotik lingkungan luar berubah maka konsentrasi osmotik cairan tubuh pada hewan yang bersifat ‘osmoconformer’ terjadi pula perubahan agar menyamai keadaan disekelilingnya. Berdasarkan keaadaan ini timbul subkelompok pada ‘osmoconformer’ īą “euryhaline” mampu menghadapi perubahan besar konsentrasi osmotik dilingkungan luar. īą “stenohaline” mampu menghadspi perubahan yang sedikit saja.
  • 14. Eurihalin Dan Stenohalin Adalah Hewan Osmoregulator Yang Juga Osmoconformer. Gambar 5.1.3 : Organisme A merupakan “osmoconformer”. Organisme B merupakan “osmoregulator; organisme C bersifat kedua duanya “osmoconformer dan osmoregulator”. Pada kisaran konsentrasi sekeliling (1) hewan C bersifat “ osmoconformer, sedangkan pada kisaran konsentrasi (2) bersifat osmoregulator
  • 15. Lanjut.... ‘Osmoregulator ‘ adalah hewan yang mampu memepertahankan konsentrasi osmotik cairan tubuhnya yang berbeda dari lingkungan luarnya. Seluruh terestrial yg secara nyata hidup didaratan tergolong osmoregulator. ‘Osmoregulator ‘ terbagi menjadi : īļHiperosmotik regulator (contoh: kepiting) īļHipoosmotik regulator (contoh bangsa udang-udangan.)
  • 16. Lanjut.... ī‚§ Hiperosmotik Regulator yaitu bila kosentrasi osmotik cairan tubuhnya di pertahankan pada kosentrasi yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi sekelilingnya. Contohnya Kepiting ī‚§ Hipoosmotik Regulator yaitu bila terdapat hewan yang mempertahankan kosentrasi cairan tubuhnya lebih rendah dari pada sekelilingnya. Contohnya bangsa udang-udangan
  • 17. Osmoregulasi dan ekresi Pengaturan osmotik pada lingkungan laut Komposisi ion pada air laut dan beberapa avertebrata yang hidup di laut. Tempat terjadinya masuk dan keluarnya air dan garam pada ikan hiu SUB BAB III
  • 18. Respon Osmotik Pada Hewan Mengait Pada Lingkungan Tempat Hidupnya OSMOSIS PADA IKAN LAUT ī‚§ Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. ī‚§ Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. ī‚§ Insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. ī‚§ Ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air, ī‚§ Volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. ī‚§ Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air.
  • 19. Pengaturan Osmotik pada Lingkungan Laut ī‚§ osmoconformer : dimana konsentrasi osmotik cairan tubuhnya sama seperti air laut tempat hidupnya (artinya : Avertebrata ini berada di dalam keseimbangan osmotik dengan lingkungannya/ tidak ada perolehan air ataupun kehilangan air). ī‚§ Bila terdapat perbedaan (meskipun hanya sedikit) dalam komposisi ion antara air laut dengan cairan tubuh akan menimbulkan terjadinya perbedaan (gradien) konsentrasi.
  • 20. Ion (mmol.l-1) N+ K+ Mg 2+ Ca2+ SO4 2+ Cl- Air Laut 479,0 10,2 55,0 10,3 29,0 540,0 Ubur-Ubur 464,0 10,6 54,0 9,8 15,5 567,0 Kepiting 500,0 12,0 30,0 24,0 16,6 550,0 Kerang 490,0 12,8 54,0 12,5 29,5 563,0 Tabel 5.1.1 : Komposisi ion pada air laut dan beberapa Avertebrata yang hidup di laut. Berbeda dari Avertebrata maka pada hewan Vertebrata dapat dibagi ke dalam 2 kelompok utama : (1). Osmotik dan Ionik Conformer, dan (2). Osmotik dan Ionik Regulator.
  • 21. Osmoregulasi Pada Ikan Elasmobranchii (Ikan Hiu) ī‚§ Cairan Tubuh Ikan Elasmobranchii Umumnya Mempunyai Tekanan Osmotik Yang Lebih Besar Daripada Lingkungannya Karena Kandungan Urea Dan TMAO Yang Tinggi Di Dalam). Tubuhnya. ī‚§ Karena Cairan Tubuhnya Yang Hiperosmotik Terhadap Lingkungannya, Golongan Ikan Ini Cenderung Menerima Air Melalui Difusi, Terutama Melalui Insang ī‚§ Penyerapan Kembali Terhadap Urea Di Dalam Tubuli Ginjal Juga Merupakan Upaya Dalam Mempertahankan Tekanan Osmotik Tubuhnya..
  • 22. Masalah terbesar yang harus dihadapi ikan yaitu, : ī‚§ Bila terjadi penambahan sejumlah besar urea ke plasma yang akan menyebabkan protein plasma terdenaturasi dan menjadi tidak aktif (tidak berfungsi). ī‚§ Pada elasmobranchii adalah masukan ion. Karena plasmanya memiliki komposisi yang berbeda dengan air laut, terjadilah konsentrasi gradien yang memudahkan gerakan ion masuk ke hewan (terjadi influx ion na+ lewat insang). ī‚§ 3. Elasmobranchii dapat menghadapi hal ini dengan bantuan kelenjar khusus (kelenjar rektum/ rectal gland) yang berperan dalam ekskresi kelebihan na+ .
  • 23. Gambar 5.1.4 : Tempat Terjadinya Masuk Dan Keluarnya Air Dan Garam Pada Ikan Hiu Kelenjar rektum Masukan air dan garam secara difusi Ekskresi garam secara aktif Ekskresi aktif garam di urin lewat kelenjar rektum
  • 24. Lanjut.... ī‚§ Kelenjar Rektum merupakan kelenjar khusus yang terbuka ke arah rektum dan mensekresikan cairan yang kaya akan NaCl. ī‚§ Masuknya sedikit air secara otomatis ke hewan ini menyebabkan produksi urine yang membantu untuk mengekskresikan NaCl yang berlebihan.
  • 25. Gambar 5.1.5 : Pengaturan Osmotik Pada Lingkungan Laut
  • 26. â€ĸNatrium dan klorid diserap di usus yang selanjutnya akan di keluarkan lewat insang â€ĸSedangkan magnesium dan sulfat di keluarkan lewat ginjal Makanan, air Insang : mensekresikan NaCl, kehilangan air Pembuangan MgSO4 bersama feses Air laut Menyerap Na Cl dan air glomerulus Pembuangan MgSO4 bersama sedikit air
  • 27. Organ osmoregulasi ī‚§ Insang Pada insang, sel-sel yang berperan dalam osmoregulasi adalah sel-sel chloride yang terletak pada dasar lembaran lembaran insang ī‚§ Ginjal : fungsi utamanya īƒŧ mengeksekresikan sebagian besar produk akhir metabolisme tubuh, īƒŧ mengatur konsentrasi cairan tubuh. ī‚§ Usus : setelah air masuk ke dalam usus,dinding usus aktif mengambil ion-ion monovalen dan air sebaliknya.
  • 28. atas drinking urine solutebawah Salt from sea water Mg2+,SO4 2- (in urine) Na+,cl (gill secretion) Osmotic loss (gills) Gambar 5.1.7 : cairan tubuh hewan teleostri yang hidup di laut lebih encer daripada air disekelilingnya
  • 29. EXTERNAL (sea water) INTERNAL (blood) Transporter for CI- Passive movement Of CI- out of the gill Na+ / k+ ATPase pump Na+ K+ Cloride cell Cl- Na+ Na+ Na+ Passive diffusion of Na+ from blood to sea water Air laut Darah Memompa Gerakan fasif Cl keluar dari insang Pengangkutan Cl Difusi fasif Na dari darah ke air laut Gambar 5.1.8 : Mekanisme pengeluaran CI- dari sel klorid pada ingsang
  • 30. Pengaturan osmotik pada air tawar Pengaturan osmotik pada lingkungan air tawar Organ yang Berperan dalam Osmoregulasi pada Ikan air tawar Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air tawar dan ikan laut SUB BAB IV
  • 31. Lanjut.... ī‚§ Ikan mempunyai tekanan osmotik yang berbeda dengan lingkungannya, karena itu ikan harus mencegah kelebihan air atau kekurangan air, agar proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung dengan normal (Marshall dan Grosell, 2006).
  • 32. Pengaturan Osmoregulasi Pada Air Tawar ī‚§ Mempunyai cairan tubuh yang bersifat hiperosmotik terhadap lingkungan. ī‚§ Air cenderung masuk ketubuhnya secara difusi melalui permukaan tubuh yang semipermiable. ī‚§ Bila tidak dikendalikan atau diimbangi, maka akan menyebabkan hilangnya garam-garam tubuh dan mengencernya cairan tubuh, sehingga cairan tubuh tidak dapat menyokong fungsi-fungsi fisiologis secara normal.
  • 33. Organ yang Berperan dalam Osmoregulasi pada Ikan ī‚§ Usus ī‚§ Ginjal ,akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni ī‚§ Insang,secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh
  • 34. Gambar 5.1.9 : Osmoregulasi pada Ikan air tawar
  • 35. ī‚§ Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. ī‚§ Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. ī‚§ Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak untuk menahan garam- garam tubuh agar tidak keluar dan memompa air seni sebanyak-banyaknya. ī‚§ Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. ī‚§ Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable ( tidak dapat ditembus) terhadap air.
  • 36. â€ĸ Ikan air tawar mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, kulitnya diliputi mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang Lanjut....
  • 37. Lanjut.... â€ĸ ikan air tawar termasuk hipertonik karena tekanan osmotik lingkungan lebih rendah di bandingkan dengan tekanan osmotik lingkungan sehingga untuk melakukan proses osmoregulasi ikan air tawar lebih banyak melakukan pembuangan urine. Hal ini dilakukan karena untuk mengontrol keseimbangan garam-garam yang ada dalam tubuhnya
  • 38. Ikan Air Tawar Ikan air Laut Sedikit minum air Banyak minum air Pengeluaran urine banyak, encer Pengeluaran urine sedikit, pekat Mempertahankan garam dalam tubuh Aktif mengeluarkan garam dari tubuh Tabel 5.1.2 : Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air tawar dan ikan laut
  • 39. Gambar 5.1.10 : Osmoregulasi pada Ikan Air tawar Air laut
  • 40. Pengaturan osmotik pada lingkungan terestrial (darat) Ciri - ciri Evaporasi / penguapan Faktor –faktor yang mempengaruhi evaporasi Tabel cara pengambilan dan pengeluaran air pada hewan teresterial Invertebrata darat Osmoregulasi pada serangga Osmoregulasi pada annelida Contoh oksidasi glukosa Reaksi oksidasi lemak Tabel jumlah air yang terbentuk pada oksidasi berbagai bahan makanan SUB BAB V
  • 41. Ciri - ciri ī‚§ Hewan yang hidup pada lingkungan teresterial yaitu artropoda dan vertebrata ī‚§ Memiliki oksigen dalam jumlah yang banyak ī‚§ Memiliki kemampuan dalam pengaturan keseimbangan air dan ion. ī‚§ Dapat mengatur kegiatan antara usaha pertukaran gas dengan mengurangi kemungkinan terjadinya dehidrasi
  • 42. Evaporasi Air menguap (evaporasi) Perubahan bentuk (fase) Bentuk cair Bentuk gas Sejumlah besar energi dalam bentuk panas. Dari lingkungan sekitarnya Merupakan Dari Menjadi Memerlukan Menyebabkan pendinginan Alur bagan 5.1.1 : evaporasi
  • 43. Faktor – Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kehilangan Air Karena Evaporasi ī‚§ Kandungan air di atmosfer : penguapan akan berkurang bila kandungan air diatmosfer meningkat. ī‚§ Suhu : penguapan meningkat bila suhu meningkat ī‚§ Gerakan udara : bila udara meningkat penguapan akan meningkat pula ī‚§ Tekanan barometer : bila tekanan barometer turun, laju penguapan akan meningkat ī‚§ Area permukaan : semakin besar area permukaan yang terbuka (keudara ) akan semakin besar pula penyebab kehilangan air lewat penguapan.
  • 44. KEHILANGAN AIR PORELEHAN AIR Evaporasi (lewat permukaan tubuh dari bagian alat pernapasan) Minum Lewat urin Kandungan air pada pakan Lewat feses Metabolisme yang menghasilkan air Lewat sekresi lain, ludah Lewat permukaan tubuh Tabel 5.1.3 : Cara Pengambilan Dan Pengeluaran Air Pada Hewan Teretrial.
  • 45. Kehilangan air Perolehan air 1. Evaporasi (lewat permukaan tubuh dan bagian alat pernafasan Contoh : Cacing (kutikula) â€ĸ Minum â€ĸ Kandungan air pada pakan â€ĸ Metabolisme yang menghasilkan air â€ĸ Lewat permukaan tubuh Jalur-jalur Yang Bisa Dilalui Perolehan Dan Kehilangan Air Pada Hewan Darat Gambar 5.1.10 : cacing
  • 46. Kehilangan air Perolehan air 2. Lewat urin dan feses Contoh ; Belalang (anus) â€ĸ Minum â€ĸ Kandungan air pada pakan â€ĸ Metabolisme yang menghasilkan air â€ĸ Lewat permukaan tubuh
  • 47. Pada Serangga ī‚§ Kehilangan air terjadi melalui proses penguapan. ī‚§ memiliki ratio luas permukaan tubuh dengan masa tubuhnya sebesar 50x, ī‚§ Jalan utama kehilangan air melalui spirakulum untuk mengurangi kehilangan air dari tubuhnya ī‚§ menutup spirakelnya pada saat diantara dua gerakan pernapasan ī‚§ meningkatkan impermeabilitas kulitnya dengan memiliki kutikula berlilin yang sangat impermeable terhadap air, ī‚§ memiliki badan Malphigi dengan saluran pencernaan bagian belakang membentuk sistem ekskretori osmoregulatori.
  • 48. Gambar 5.1.11 : struktur malpigi pada insekta
  • 49. Kehilangan air Perolehan air 3. Lewat sekresi lain: ludah Contoh : Cacing pipih (mulut) â€ĸ Minum â€ĸ Kandungan air pada pakan â€ĸ Metabolisme yang menghasilkan air â€ĸ Lewat permukaan tubuh Gambar 5.1.12 : cacing pipih
  • 50. Pada Annelida ī‚§ Cacing tanah seperti lumbricus terestris merupakan regulator hiperosmotik yang efektif. ī‚§ Aktif mengabsorbsi ion-ion. ī‚§ Secara esensial bersifat hipoosmotik mendekati isoosmotik terhadap darahnya. ī‚§ Urine yang diproduksinya encer, ī‚§ konsentrasi urinnya disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan air tubuhnya. ī‚§ Homeostasis regulasi juga dilakukan dengan pendekatan prilaku yaitu aktif dimalam hari dan menggali tanah lebih dalam bila permukaan tanah kering.
  • 51. Contoh Oksidasi Glukosa, Reaksi Umumnya Yang Terjadi Seperti Berikut: C6H12O6 + 6O2 (180 g) (192 g) 6CO2 + 6H2O (264 g) (108 g) Air dapat terbentuk dari oksidasi hidrogen. Oksidasi bahan nutrisi, jumlah air terbentuk bergantung pada kandungan hidrogen didalamnya.
  • 52. Reaksi Oksidasi Lemak (C6H10O5)n + nO2 6nCO2 + 5NH2O 1 gram 0,56 gram Oksidari lemak menghasilkan air 2x lebih banyak dibandingkan oksidasi karbonhidrat, tapi tergantung kadungan asam lemak yang tak jenuh. Energi yang diperoleh lebih besar dari pada oksidasi karbonhidrat.
  • 53. Bahan makanan Air yang terbentuk g air/ g bahan makanan Nilai energi metabolisme Kcal / g Kj / g Tepung 0,56 4,2 17,6 Lemak 1,07 9,3 39,3 Protein (ekskresi urea) 0,39 4,3 18, 0 Protein (ekskresi asam urat) 0,50 4,4 18,4 Tabel 5.1.3 : Jumlah Air Terbentuk Pada Oksidasi Berbagai Bahan Makanan
  • 55. Reptilia Ular Kadal Buaya Kura-kura Gambar 5.1.13 : reptil
  • 56. Lanjut.... ī‚§ Memiliki kulit bersisik yang kering ī‚§ Beradaptasi untuk kehidupan daratan ī‚§ Pelindung terhadap kehilangan air lewat evaporasi ī‚§ Mengekresikan buangan N dalam bentuk asam urat ī‚§ Akan kehilangan air dalam jumlah sedikit ī‚§ Mampu memproduksi feses yang kering ī‚§ Dapat membatasi kehilangan air
  • 57. Lanjut.... ī‚§ Sukar memperoleh air minum ī‚§ Air diperoleh dari makanan dan hasil metabolisme makanannya ī‚§ Kadal dan kura-kura menghasilkan urin encer ī‚§ Disimpan di kantung kemih ī‚§ Selama waktu tersebut air dapat diserap kembali bila hewan mengalami kekeringan
  • 58. Aves ī‚§ Keseimbangan air dilakukan bersamaan dengan mengatur suhu tubuh yang konstan ī‚§ Burung yang menderita kepanasan dapat mengurangi panasnya lewat penguapan ī‚§ Tampak paruhnya terbuka ī‚§ Terjadi gerakan osilatori yang cepat pada mulut dan tenggorokan Gambar 5.1.14: aves
  • 59. Lanjut.... ī‚§ Burung laut pengaturan keseimbangan air berkaitan erat dengan proses mempertahankan suhu tubuh, ī‚§ Memperoleh makanan dari laut ī‚§ Masalah pemasukan garam yang berlebihan di keluarkan melalui kelenjar garam, ī‚§ Cairan pekat yang banyak mengandung NaCl. Gambar 5.1.15 : kelenjar nasal
  • 60. Mamalia ī‚§ Kehilangan air karena evaporasi dari permukaan tubuh sangat berkurang ī‚§ Adanya kulit yang relatif tidak permeabel ī‚§ Dilengkapi dengan bulu dan rambut ī‚§ Evaporasi lewat saluran pernafasan Gambar 5.1.16 : (a) kelinci , (b) monyet (a) (b)
  • 61. Tikus Kangguru ī‚§ Tidak minum,tetap melaksanakan metabolisme yang menghasilkan air. ī‚§ Oksidasi glukosa akan menghasilkan ATP, karbondioksida, air (a) (c)(b) Gambar 5.1.17 : tikus kanguru
  • 62. Kehilangan Air Dapat Dibatasi ī‚§ Lewat hembusan udara keluar pada suhu yang lebih rendah dibanding suhu tubuh normal ī‚§ Pada waktu inspirasi dinding saluran nasal memindahkan panas ke udara masuk ī‚§ Pada waktu hewan menghembuskan udara keluar, udara panas dari sistem pernafasan melewati permukaan suatu daerah yang lebih dingin dan terjadi kondensasi air ī‚§ Terjadi penghambatan kehilangan air
  • 63. Paus Dan Lumba-lumba ī‚§ Memiliki ginjal yang efisien ī‚§ Dapat memproduksi urin yang pekat ī‚§ Garam yang masuk lewat makanannya dapat dieksresikan kembali ī‚§ Urin yang diproduksi mencapai 3-4 kali lebih pekat daripada plasmanya ī‚§ Menghambat keluarnya air Gambar 5.1.18 : (a) paus , (b) lumba-lumba (a) (b)