SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PISCES (IKAN)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
• YUNI ARIYANTI
• NI KOMANG MURNI ASIH
• FAISAL EFENDI
• M. RIZAL
 Air Tawar
 Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang
berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung
 Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti
tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.
 Air Laut 3 Lapisan zona kedalaman lautan :
 Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100
meter epipelagik. Terdapat fotosintesis oleh flora laut, dan
dihuni oleh ikan-ikan eufotik.
 Kedalaman 100 m sampai 2000 m mesopelagik, dihuni oleh
ikan-ikan bentik.
 Kedalaman 2000 m sampai 4000 m batialpelagik, dihuni oleh
ikan-ikan batial. Organisme yang hidup di zona ini tidak
berwarna atau berwarna putih kotor dan tampak tidak
berpigmen khususnya hewan-hewan bentik.
PISCES(IKAN)
• Poikiloterm atau berdarah dingin
• Mempunyai sirip
• Bertelur
• Bernafas dengan insang
• Tubuh terdiri atas kepala (caput), badan
(truncus), ekor (caudal)
• Jantung terdiri atas 4 serambi dan 1 bilik
• Tubuh ditutupi sisik yang berlendir
CIRI-CIRI
KHUSUS
• 2 jantung; serambi dan bilik
• Gurat ; menentukan arah dan posisi
berenang
CIRI-CIRI
UMUM
Kepala(caput)
 mulut, rahang,
gigi, sungut,
cekung hidung,
mata, insang,
operkulum, otak,
jantung, dan
sebagian ikan
terdapat alat
pernafasan
tambahan.
Badan(truncus)
 sirip punggung,
sirip dada, sirip
perut, hati, limfa,
empedu, lambung,
usus, ginjal, gonad,
gelembung renang
Ekor (caudal)
 pinna analis,
pinna caudalis
terdapat sirip
ekor yang
digunakan
sebagai alat
gerak.
ANATOMI IKAN
STRUKTUR
TUBUH IKAN
BENTUK TUBUH
IKAN
TIVE SIRIP EKOR
BENTUK MULUT
TIVE SIRIP EKOR
 Homocercal, bila columma
vertebralis berakhir tidak
persis diujung ekor,tapi
membelok sedikit,dengan
membagi diri menjadi sama
rata. (ikan mujair)
 Procercal, akhir columma
vertebralis sampai ujung
ekor, dan ekor berujung
tumpul.
 Diphicercal, akhir columma
vertebralis sampai ujung ekor
bentek ujung runcing
 Heterocercal, bila columma
vertebralis menjorok kesalah
satu ujung ekor yang
membagi diri menjadi 2 tidak
sama panjang
BENTUK MULUT
• Mulut terletak
diujung kepala
menghadap ke
depan
Terminal
• Mulut terletak
dibawah
kepala
menghadap
kebawah
Inferior
• Mulut terletak
di bawah
menghadap
kebawah
Superior
• Mulut terletak
sejajar kepala
menghadap ke
depan
Sub
terminal
SISTEM PERNAPASAN IKAN
 Insang adalah organ pernapasan utama pada ikan. Air
berperan sebagai media pernapasan. Oksigen yang
terkandung di dalam air yang jumlahnya sangat sedikit,
disaring oleh lembaran-lembaran insang. Lembaran-
lembaran insang tersebut dipenuhi oleh pembuluh-pembuluh
darah. Air mengalir melewati lembaran-lembaran insang
tersebut sehingga oksigen yang terlarut di dalamnya dapat
berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah.
 Air masuk melalui mulut dan keluar melalui operkulum
insang. Proses inspirasi terjadi ketika volume rongga mulut
membesar sehingga tekanan di dalam rongga mulut
meningkat dan air mengalir masuk ketika mulut terbuka. Air
tertahan di dalam mulut karena selaput yang membatasi
rongga mulut dan insang masih tertutup. Ketika selaput
terbuka, air mengalir melewati lamela insang.
 Pada saat itulah, terjadi proses pertukaran gas di permukaan
insang. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2
yang terdapat dalam air. Pada jenis-jenis ikan tertentu, seperti
lele, mampu hidup di dalam air kotor. Insangnya memiliki
perluasan berupa lipatan-lipatan (labirin) yang membentuk
rongga. Rongga labirin dapat menyimpan oksigen sehingga
ketika ikan tersebut berada di dalam air yang kotor atau bahkan
dalam lumpur, ikan tersebut masih dapat bernapas.
SISTEM PENCERNAAN IKAN
o Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga
mulut (cavum oris). Dari rongga mulut makanan
masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut,
pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan maka lumennya akan menyempit.
o Dari esofagus makanan di dorong masuk ke lambung,
lambung pada umum-nya dapat membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan,
terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang
penyerapan makanan.
o Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa
pipa panjang berkelok kelok dan sama besarnya, Usus
bermuara pada anus.
 Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi : hati dan pankreas.
 Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah
kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi
usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri,
serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses
pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna
kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada
lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus bila diperlukan.
 Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim
pencernaan dan hormon insulin.
SISTEM EKSKRESI IKAN
 Alat ekskresi ikan atau pisces meliputi insang dan ginjal.
Ginjal mengekskresikan urin dan insang
mengekskresikan karbon dioksida. Dalam sistem
ekskresi ini, antara ikan air tawar dan ikan air larut agak
berbeda.
 Pada ikan air tawar, air yang masuk lebih banyak
sehingga urin yang dikeluarkan mengandung amonia
dan urin encer. Glomerulus pada ginjal lebih banyak
sehingga terjadi penyaringan sisa metabolisme dengan
cepat.
 Sedangkan pada ikan air laut, urin yang dikeluarkan
lebih sedikit dan mengandung urea, karena hidup di
lingkungan dengan kadar garam tinggi, banyak minum
air. Glomerulus yang ada sedikit sehingga proses
penyangga berjalan lambat.
SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN
Alat sirkulasi darah ikan terdiri atas jantung dan
sinus venosus. Jantung terdiri atas dua ruangan yaitu
atrium dan ventrikel. Jantung terletak di belakang
insang, yaitu di dalam rongga perikardium. Sinus
venosus adalah struktur penghubung berupa rongga
yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang
depan jantung. Di antara atrium dan ventrikel
terdapat klep untuk menjaga aliran darah tetap
searah. Proses sirkulasi darah bermula dari darah yang
kaya CO2 dari seluruh tubuh kembali ke jantung melalui
vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk
ke atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju
insang melewati konus arteriosus. Di insang oksigen
diikat dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke aorta
dorsalis dan diedarkan ke seluruh tubuh, lalu kembali ke
jantung melalui vena.
Sirkulasi darah ikan disebut sirkulasi darah
tunggal karena darah beredar hanya sekali melalui
jantung, yaitu jantung → insang → seluruh
tubuh → jantung.
SISTEM INDRA PADA IKAN
Indera ikan yang berkembang dengan baik adalah
indera pembau dan indera penglihatannya. Mata
ikan tidak memiliki kelopak tetapi dilindungi oleh
selaput epidermis. Akomodasi dilakukan dengan
cara mengubah kedudukan lensa matanya. Telinga
ikan hanya terdiri dari bagian dalam saja yang
berfungsi untuk menangkap getaran melalui tulang
kepala. Indera pembau ikan hiu sangat tajam.
Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat
sisi yang terletak di tengah badan ikan membujur
dari tutup insang sampai ke ekor. mekanisme
kerjanya adalah tekanan air,pori-pori gurat sisi,
cairan gurat sisi, saraf, otak.
SISTEM REPRODUKSI IKAN
 Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan
tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur
yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan
berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum
tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan
melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang
rimbun oleh tumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
 Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dari
testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih
sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadi
fertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus
berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada
tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil
berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40
jam.
 Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya
dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam
perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan,
hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup
PISCES DIBAGI MENJADI BEBERAPA
KELAS
Ikan
Agnatha
Ikan tanpa
rahang
Chondrichthyes
Ikan bertulang
rawan
Osteichthyes
Ikan bertulang
sejati
 Merupakan kelompok ikan yang tidak memiliki
rahang, mulut seperti mangkok, dikelilingi oleh
tentakel. Tidak ada pasangan sirip. Beberapa jenis
mempunyai sirip ekor dan sirip punggung. Mulut
terletak disebelah ujung.
 Memiliki tujuh atau lebih celah insang. Kelamin
terpisah atau hermaprodit. Cara mendapatkan
makanan yaitu dengan menghisap cairan tubuh
mangsa.
 Banyak ditemukan di air tawar atau air laut. Sudah
memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal,
dua mata, telinga dalam dan organ perasa.
Fertilisasi pada agnatha terjadi secara internal.
Struktur tubuh agnatha
Kelas Agnatha
Ordo
Mixiniformes
Ikan hantu
(Myxine sp)
Ordo
Petromizontiformes
Belut laut
(Petromyzon sp)
CHONDRICHTYES
(IKAN BERTULANG RAWAN)
 Merupakan kelompok ikan yang tubuh tersusun dari
tulang rawan. Merupakan invetebrate rendah yang
memiliki columna vetrebalis sempurna yang terpisah
satu sama lain sehingga mudah membengkokkan
tubuhnya
 Mempunyai tiga tulang saluran setengah lingkaran
(semicircular canals) pada alat pendengaran pada sisi
kepala bagian dalam.
 Lengkung insang (gill arches) terdiri dari tulang rawan,
terletak ditengah insang dan dilengkapi dengan arteri
dan saraf. Lengkung insang terpisah dengan kotak saraf
atau neurocranium, tetapi dihubungkan dengan rawan
jaringan ikat. Memiliki sirip berpasangan, mempunyai
sepasang lubang hidung (dirhinous).
 Anggota sebanyak 850 spesies meliputi hiu dan ikan
pari Memiliki endoskeleton berupa tulang rawan
Kelas
Chondrichtyes
Ordo
Squaliformes
Ordo
Rajiformes
Ordo
Chimaeriformes
Tipe sisik ikan
bertulang rawan
plakoid
Bagian luar sisik
disusun oleh
bahan email
ganoid
Bagian luar sisik
Oleh genoid
OSTEICHTHYES
(IKAN BERTULANG SEJATI)
 Kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati.
Kulitnya banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya
diliputi oleh sisik, beberapa spesies tidak memiliki sisik
bersirip pada median, baik dorsal maupun ventral.
 Sirip biasanya disokong oleh jari dari tulang rawan atau keras.
Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tubuh dengan baik
dan bersendi pada tulang tempurung kepala.
 Mempunyai rahang (gnathostomates), terdapat tiga
semisercular canal pada alat keseimbangan atau alat
pendengaran yang terletak pada sisi kepala bagian dalam.
Lengkung insang (gillarches) dari tulang sejati, bagian dalam
insang terdapat pembuluh kapiler dan saraf insang. Lengkung
insang tidak bersatu dengan tengkorak (cranium).
 Mempunyai sirip berpasangan, terdapat lubang hidung
(nostril) yang berpasangan (dirhinous). Sisik biasanya cycloid,
ctenoid, dan beberapa ganoid. Biasanya gelembung renang
(swimbladder). Tidak mempunyai kloaka.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Pisces Class
Pisces Class Pisces Class
Pisces Class
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
12. sistem urogenital
12. sistem urogenital12. sistem urogenital
12. sistem urogenital
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Cephalopoda
 
Subfilum chelicerata
Subfilum chelicerataSubfilum chelicerata
Subfilum chelicerata
 
Materi 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiMateri 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasi
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem2 amfibi
Sistem2 amfibiSistem2 amfibi
Sistem2 amfibi
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Platyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing PipihPlatyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing Pipih
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Indera hewan
Indera hewanIndera hewan
Indera hewan
 

Viewers also liked

Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XAinun Nida
 
Phylum Chordata - Class Pisces
Phylum Chordata - Class PiscesPhylum Chordata - Class Pisces
Phylum Chordata - Class PiscesStacy Baker
 
Mamalia & Pisces
Mamalia & PiscesMamalia & Pisces
Mamalia & PiscesSefri Sep
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationAdam Hars
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesFauzan Ardana
 
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAFirdika Arini
 
fisiologi hewan Pertukaran gas fiswan
 fisiologi hewan Pertukaran gas fiswan fisiologi hewan Pertukaran gas fiswan
fisiologi hewan Pertukaran gas fiswanYuni Ariyanti Part II
 
faiza eljannaty ppt
faiza eljannaty pptfaiza eljannaty ppt
faiza eljannaty pptallakfi
 
Dr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider WellnessDr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider WellnessDustin Sulak
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungNur Fadzri
 

Viewers also liked (20)

Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
Klasifikasi pisces
Klasifikasi piscesKlasifikasi pisces
Klasifikasi pisces
 
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
 
Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
Phylum Chordata - Class Pisces
Phylum Chordata - Class PiscesPhylum Chordata - Class Pisces
Phylum Chordata - Class Pisces
 
Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
Mamalia & Pisces
Mamalia & PiscesMamalia & Pisces
Mamalia & Pisces
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian Presentation
 
Ppt Vertebrata
Ppt VertebrataPpt Vertebrata
Ppt Vertebrata
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
 
Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1
 
Pisces
Pisces Pisces
Pisces
 
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
 
Hewan vertebrata
Hewan vertebrataHewan vertebrata
Hewan vertebrata
 
fisiologi hewan Pertukaran gas fiswan
 fisiologi hewan Pertukaran gas fiswan fisiologi hewan Pertukaran gas fiswan
fisiologi hewan Pertukaran gas fiswan
 
faiza eljannaty ppt
faiza eljannaty pptfaiza eljannaty ppt
faiza eljannaty ppt
 
Group 7 phylum pisces
Group 7 phylum piscesGroup 7 phylum pisces
Group 7 phylum pisces
 
Dr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider WellnessDr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider Wellness
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung
 

Similar to PISCES (IKAN) DI AIR TAWAR DAN AIR LAUT

Superkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas X
Superkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas XSuperkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas X
Superkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas XAinun Nida
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialGoogle
 
Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia) Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia) Fadel Satria
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XISalma Maulida
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermatayastofi royana putri
 
Makalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilemMakalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilemRatih Sulistyo
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Nana Citra
 
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAnatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAmalia Aldania
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERAAida
 
Kel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebrataKel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebratafeni gita safitri
 

Similar to PISCES (IKAN) DI AIR TAWAR DAN AIR LAUT (20)

3233632.ppt
3233632.ppt3233632.ppt
3233632.ppt
 
Superkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas X
Superkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas XSuperkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas X
Superkelas pisces mteri BIOLOGI SMA kelas X
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
 
Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia) Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia)
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 
Subphylum cephalochordata
Subphylum  cephalochordataSubphylum  cephalochordata
Subphylum cephalochordata
 
Fisiologi power point
Fisiologi power pointFisiologi power point
Fisiologi power point
 
SUPERCLASS PISCES
SUPERCLASS PISCESSUPERCLASS PISCES
SUPERCLASS PISCES
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
 
Makalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilemMakalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilem
 
Peredaran darah ikan
Peredaran darah ikanPeredaran darah ikan
Peredaran darah ikan
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAnatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERA
 
Kel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebrataKel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebrata
 
Anatomi dan fisiologi ikan nila hitam
Anatomi dan fisiologi ikan nila hitamAnatomi dan fisiologi ikan nila hitam
Anatomi dan fisiologi ikan nila hitam
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Organ dalam hewan
Organ dalam hewanOrgan dalam hewan
Organ dalam hewan
 
SISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptxSISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptx
 
Dunia avertebrata
Dunia avertebrataDunia avertebrata
Dunia avertebrata
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

PISCES (IKAN) DI AIR TAWAR DAN AIR LAUT

  • 2. DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 • YUNI ARIYANTI • NI KOMANG MURNI ASIH • FAISAL EFENDI • M. RIZAL
  • 3.  Air Tawar  Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung  Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.  Air Laut 3 Lapisan zona kedalaman lautan :  Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100 meter epipelagik. Terdapat fotosintesis oleh flora laut, dan dihuni oleh ikan-ikan eufotik.  Kedalaman 100 m sampai 2000 m mesopelagik, dihuni oleh ikan-ikan bentik.  Kedalaman 2000 m sampai 4000 m batialpelagik, dihuni oleh ikan-ikan batial. Organisme yang hidup di zona ini tidak berwarna atau berwarna putih kotor dan tampak tidak berpigmen khususnya hewan-hewan bentik.
  • 4. PISCES(IKAN) • Poikiloterm atau berdarah dingin • Mempunyai sirip • Bertelur • Bernafas dengan insang • Tubuh terdiri atas kepala (caput), badan (truncus), ekor (caudal) • Jantung terdiri atas 4 serambi dan 1 bilik • Tubuh ditutupi sisik yang berlendir CIRI-CIRI KHUSUS • 2 jantung; serambi dan bilik • Gurat ; menentukan arah dan posisi berenang CIRI-CIRI UMUM
  • 5. Kepala(caput)  mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan sebagian ikan terdapat alat pernafasan tambahan. Badan(truncus)  sirip punggung, sirip dada, sirip perut, hati, limfa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang Ekor (caudal)  pinna analis, pinna caudalis terdapat sirip ekor yang digunakan sebagai alat gerak.
  • 8.
  • 9. TIVE SIRIP EKOR  Homocercal, bila columma vertebralis berakhir tidak persis diujung ekor,tapi membelok sedikit,dengan membagi diri menjadi sama rata. (ikan mujair)  Procercal, akhir columma vertebralis sampai ujung ekor, dan ekor berujung tumpul.  Diphicercal, akhir columma vertebralis sampai ujung ekor bentek ujung runcing  Heterocercal, bila columma vertebralis menjorok kesalah satu ujung ekor yang membagi diri menjadi 2 tidak sama panjang
  • 10. BENTUK MULUT • Mulut terletak diujung kepala menghadap ke depan Terminal • Mulut terletak dibawah kepala menghadap kebawah Inferior • Mulut terletak di bawah menghadap kebawah Superior • Mulut terletak sejajar kepala menghadap ke depan Sub terminal
  • 11. SISTEM PERNAPASAN IKAN  Insang adalah organ pernapasan utama pada ikan. Air berperan sebagai media pernapasan. Oksigen yang terkandung di dalam air yang jumlahnya sangat sedikit, disaring oleh lembaran-lembaran insang. Lembaran- lembaran insang tersebut dipenuhi oleh pembuluh-pembuluh darah. Air mengalir melewati lembaran-lembaran insang tersebut sehingga oksigen yang terlarut di dalamnya dapat berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah.  Air masuk melalui mulut dan keluar melalui operkulum insang. Proses inspirasi terjadi ketika volume rongga mulut membesar sehingga tekanan di dalam rongga mulut meningkat dan air mengalir masuk ketika mulut terbuka. Air tertahan di dalam mulut karena selaput yang membatasi rongga mulut dan insang masih tertutup. Ketika selaput terbuka, air mengalir melewati lamela insang.
  • 12.  Pada saat itulah, terjadi proses pertukaran gas di permukaan insang. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 yang terdapat dalam air. Pada jenis-jenis ikan tertentu, seperti lele, mampu hidup di dalam air kotor. Insangnya memiliki perluasan berupa lipatan-lipatan (labirin) yang membentuk rongga. Rongga labirin dapat menyimpan oksigen sehingga ketika ikan tersebut berada di dalam air yang kotor atau bahkan dalam lumpur, ikan tersebut masih dapat bernapas.
  • 13. SISTEM PENCERNAAN IKAN o Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan maka lumennya akan menyempit. o Dari esofagus makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya dapat membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. o Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok kelok dan sama besarnya, Usus bermuara pada anus.
  • 14.  Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi : hati dan pankreas.  Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan.  Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
  • 15. SISTEM EKSKRESI IKAN  Alat ekskresi ikan atau pisces meliputi insang dan ginjal. Ginjal mengekskresikan urin dan insang mengekskresikan karbon dioksida. Dalam sistem ekskresi ini, antara ikan air tawar dan ikan air larut agak berbeda.  Pada ikan air tawar, air yang masuk lebih banyak sehingga urin yang dikeluarkan mengandung amonia dan urin encer. Glomerulus pada ginjal lebih banyak sehingga terjadi penyaringan sisa metabolisme dengan cepat.  Sedangkan pada ikan air laut, urin yang dikeluarkan lebih sedikit dan mengandung urea, karena hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, banyak minum air. Glomerulus yang ada sedikit sehingga proses penyangga berjalan lambat.
  • 16.
  • 17. SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN Alat sirkulasi darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung terdiri atas dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel. Jantung terletak di belakang insang, yaitu di dalam rongga perikardium. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep untuk menjaga aliran darah tetap searah. Proses sirkulasi darah bermula dari darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju insang melewati konus arteriosus. Di insang oksigen diikat dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke aorta dorsalis dan diedarkan ke seluruh tubuh, lalu kembali ke jantung melalui vena.
  • 18. Sirkulasi darah ikan disebut sirkulasi darah tunggal karena darah beredar hanya sekali melalui jantung, yaitu jantung → insang → seluruh tubuh → jantung.
  • 19. SISTEM INDRA PADA IKAN Indera ikan yang berkembang dengan baik adalah indera pembau dan indera penglihatannya. Mata ikan tidak memiliki kelopak tetapi dilindungi oleh selaput epidermis. Akomodasi dilakukan dengan cara mengubah kedudukan lensa matanya. Telinga ikan hanya terdiri dari bagian dalam saja yang berfungsi untuk menangkap getaran melalui tulang kepala. Indera pembau ikan hiu sangat tajam. Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat sisi yang terletak di tengah badan ikan membujur dari tutup insang sampai ke ekor. mekanisme kerjanya adalah tekanan air,pori-pori gurat sisi, cairan gurat sisi, saraf, otak.
  • 20.
  • 21. SISTEM REPRODUKSI IKAN  Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun oleh tumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.  Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dari testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadi fertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu. Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.  Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup
  • 22. PISCES DIBAGI MENJADI BEBERAPA KELAS Ikan Agnatha Ikan tanpa rahang Chondrichthyes Ikan bertulang rawan Osteichthyes Ikan bertulang sejati
  • 23.  Merupakan kelompok ikan yang tidak memiliki rahang, mulut seperti mangkok, dikelilingi oleh tentakel. Tidak ada pasangan sirip. Beberapa jenis mempunyai sirip ekor dan sirip punggung. Mulut terletak disebelah ujung.  Memiliki tujuh atau lebih celah insang. Kelamin terpisah atau hermaprodit. Cara mendapatkan makanan yaitu dengan menghisap cairan tubuh mangsa.  Banyak ditemukan di air tawar atau air laut. Sudah memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam dan organ perasa. Fertilisasi pada agnatha terjadi secara internal.
  • 25. Kelas Agnatha Ordo Mixiniformes Ikan hantu (Myxine sp) Ordo Petromizontiformes Belut laut (Petromyzon sp)
  • 26. CHONDRICHTYES (IKAN BERTULANG RAWAN)  Merupakan kelompok ikan yang tubuh tersusun dari tulang rawan. Merupakan invetebrate rendah yang memiliki columna vetrebalis sempurna yang terpisah satu sama lain sehingga mudah membengkokkan tubuhnya  Mempunyai tiga tulang saluran setengah lingkaran (semicircular canals) pada alat pendengaran pada sisi kepala bagian dalam.  Lengkung insang (gill arches) terdiri dari tulang rawan, terletak ditengah insang dan dilengkapi dengan arteri dan saraf. Lengkung insang terpisah dengan kotak saraf atau neurocranium, tetapi dihubungkan dengan rawan jaringan ikat. Memiliki sirip berpasangan, mempunyai sepasang lubang hidung (dirhinous).  Anggota sebanyak 850 spesies meliputi hiu dan ikan pari Memiliki endoskeleton berupa tulang rawan
  • 28. Tipe sisik ikan bertulang rawan plakoid Bagian luar sisik disusun oleh bahan email ganoid Bagian luar sisik Oleh genoid
  • 29. OSTEICHTHYES (IKAN BERTULANG SEJATI)  Kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati. Kulitnya banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik, beberapa spesies tidak memiliki sisik bersirip pada median, baik dorsal maupun ventral.  Sirip biasanya disokong oleh jari dari tulang rawan atau keras. Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tubuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala.  Mempunyai rahang (gnathostomates), terdapat tiga semisercular canal pada alat keseimbangan atau alat pendengaran yang terletak pada sisi kepala bagian dalam. Lengkung insang (gillarches) dari tulang sejati, bagian dalam insang terdapat pembuluh kapiler dan saraf insang. Lengkung insang tidak bersatu dengan tengkorak (cranium).  Mempunyai sirip berpasangan, terdapat lubang hidung (nostril) yang berpasangan (dirhinous). Sisik biasanya cycloid, ctenoid, dan beberapa ganoid. Biasanya gelembung renang (swimbladder). Tidak mempunyai kloaka.
  • 30.