Ikan termasuk dalam filum Chordata dan subfilum Vertebrata. Terdiri dari 4 kelas utama yaitu Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes. Agnatha tidak memiliki rahang, Chondrichthyes bertulang rawan, sedangkan Osteichthyes bertulang sejati. Ikan memiliki ciri khas seperti bernapas melalui insang, bertelur, dan memiliki sisik serta sirip.
3. Air Tawar
Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang
berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung
Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti
tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.
Air Laut 3 Lapisan zona kedalaman lautan :
Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100
meter epipelagik. Terdapat fotosintesis oleh flora laut, dan
dihuni oleh ikan-ikan eufotik.
Kedalaman 100 m sampai 2000 m mesopelagik, dihuni oleh
ikan-ikan bentik.
Kedalaman 2000 m sampai 4000 m batialpelagik, dihuni oleh
ikan-ikan batial. Organisme yang hidup di zona ini tidak
berwarna atau berwarna putih kotor dan tampak tidak
berpigmen khususnya hewan-hewan bentik.
4. PISCES(IKAN)
• Poikiloterm atau berdarah dingin
• Mempunyai sirip
• Bertelur
• Bernafas dengan insang
• Tubuh terdiri atas kepala (caput), badan
(truncus), ekor (caudal)
• Jantung terdiri atas 4 serambi dan 1 bilik
• Tubuh ditutupi sisik yang berlendir
CIRI-CIRI
KHUSUS
• 2 jantung; serambi dan bilik
• Gurat ; menentukan arah dan posisi
berenang
CIRI-CIRI
UMUM
5. Kepala(caput)
mulut, rahang,
gigi, sungut,
cekung hidung,
mata, insang,
operkulum, otak,
jantung, dan
sebagian ikan
terdapat alat
pernafasan
tambahan.
Badan(truncus)
sirip punggung,
sirip dada, sirip
perut, hati, limfa,
empedu, lambung,
usus, ginjal, gonad,
gelembung renang
Ekor (caudal)
pinna analis,
pinna caudalis
terdapat sirip
ekor yang
digunakan
sebagai alat
gerak.
9. TIVE SIRIP EKOR
Homocercal, bila columma
vertebralis berakhir tidak
persis diujung ekor,tapi
membelok sedikit,dengan
membagi diri menjadi sama
rata. (ikan mujair)
Procercal, akhir columma
vertebralis sampai ujung
ekor, dan ekor berujung
tumpul.
Diphicercal, akhir columma
vertebralis sampai ujung ekor
bentek ujung runcing
Heterocercal, bila columma
vertebralis menjorok kesalah
satu ujung ekor yang
membagi diri menjadi 2 tidak
sama panjang
10. BENTUK MULUT
• Mulut terletak
diujung kepala
menghadap ke
depan
Terminal
• Mulut terletak
dibawah
kepala
menghadap
kebawah
Inferior
• Mulut terletak
di bawah
menghadap
kebawah
Superior
• Mulut terletak
sejajar kepala
menghadap ke
depan
Sub
terminal
11. SISTEM PERNAPASAN IKAN
Insang adalah organ pernapasan utama pada ikan. Air
berperan sebagai media pernapasan. Oksigen yang
terkandung di dalam air yang jumlahnya sangat sedikit,
disaring oleh lembaran-lembaran insang. Lembaran-
lembaran insang tersebut dipenuhi oleh pembuluh-pembuluh
darah. Air mengalir melewati lembaran-lembaran insang
tersebut sehingga oksigen yang terlarut di dalamnya dapat
berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah.
Air masuk melalui mulut dan keluar melalui operkulum
insang. Proses inspirasi terjadi ketika volume rongga mulut
membesar sehingga tekanan di dalam rongga mulut
meningkat dan air mengalir masuk ketika mulut terbuka. Air
tertahan di dalam mulut karena selaput yang membatasi
rongga mulut dan insang masih tertutup. Ketika selaput
terbuka, air mengalir melewati lamela insang.
12. Pada saat itulah, terjadi proses pertukaran gas di permukaan
insang. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2
yang terdapat dalam air. Pada jenis-jenis ikan tertentu, seperti
lele, mampu hidup di dalam air kotor. Insangnya memiliki
perluasan berupa lipatan-lipatan (labirin) yang membentuk
rongga. Rongga labirin dapat menyimpan oksigen sehingga
ketika ikan tersebut berada di dalam air yang kotor atau bahkan
dalam lumpur, ikan tersebut masih dapat bernapas.
13. SISTEM PENCERNAAN IKAN
o Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga
mulut (cavum oris). Dari rongga mulut makanan
masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut,
pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan maka lumennya akan menyempit.
o Dari esofagus makanan di dorong masuk ke lambung,
lambung pada umum-nya dapat membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan,
terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang
penyerapan makanan.
o Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa
pipa panjang berkelok kelok dan sama besarnya, Usus
bermuara pada anus.
14. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi : hati dan pankreas.
Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah
kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi
usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri,
serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses
pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna
kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada
lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim
pencernaan dan hormon insulin.
15. SISTEM EKSKRESI IKAN
Alat ekskresi ikan atau pisces meliputi insang dan ginjal.
Ginjal mengekskresikan urin dan insang
mengekskresikan karbon dioksida. Dalam sistem
ekskresi ini, antara ikan air tawar dan ikan air larut agak
berbeda.
Pada ikan air tawar, air yang masuk lebih banyak
sehingga urin yang dikeluarkan mengandung amonia
dan urin encer. Glomerulus pada ginjal lebih banyak
sehingga terjadi penyaringan sisa metabolisme dengan
cepat.
Sedangkan pada ikan air laut, urin yang dikeluarkan
lebih sedikit dan mengandung urea, karena hidup di
lingkungan dengan kadar garam tinggi, banyak minum
air. Glomerulus yang ada sedikit sehingga proses
penyangga berjalan lambat.
16.
17. SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN
Alat sirkulasi darah ikan terdiri atas jantung dan
sinus venosus. Jantung terdiri atas dua ruangan yaitu
atrium dan ventrikel. Jantung terletak di belakang
insang, yaitu di dalam rongga perikardium. Sinus
venosus adalah struktur penghubung berupa rongga
yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang
depan jantung. Di antara atrium dan ventrikel
terdapat klep untuk menjaga aliran darah tetap
searah. Proses sirkulasi darah bermula dari darah yang
kaya CO2 dari seluruh tubuh kembali ke jantung melalui
vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk
ke atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju
insang melewati konus arteriosus. Di insang oksigen
diikat dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke aorta
dorsalis dan diedarkan ke seluruh tubuh, lalu kembali ke
jantung melalui vena.
18. Sirkulasi darah ikan disebut sirkulasi darah
tunggal karena darah beredar hanya sekali melalui
jantung, yaitu jantung → insang → seluruh
tubuh → jantung.
19. SISTEM INDRA PADA IKAN
Indera ikan yang berkembang dengan baik adalah
indera pembau dan indera penglihatannya. Mata
ikan tidak memiliki kelopak tetapi dilindungi oleh
selaput epidermis. Akomodasi dilakukan dengan
cara mengubah kedudukan lensa matanya. Telinga
ikan hanya terdiri dari bagian dalam saja yang
berfungsi untuk menangkap getaran melalui tulang
kepala. Indera pembau ikan hiu sangat tajam.
Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat
sisi yang terletak di tengah badan ikan membujur
dari tutup insang sampai ke ekor. mekanisme
kerjanya adalah tekanan air,pori-pori gurat sisi,
cairan gurat sisi, saraf, otak.
20.
21. SISTEM REPRODUKSI IKAN
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan
tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur
yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan
berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum
tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan
melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang
rimbun oleh tumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dari
testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih
sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadi
fertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus
berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada
tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil
berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40
jam.
Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya
dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam
perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan,
hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup
22. PISCES DIBAGI MENJADI BEBERAPA
KELAS
Ikan
Agnatha
Ikan tanpa
rahang
Chondrichthyes
Ikan bertulang
rawan
Osteichthyes
Ikan bertulang
sejati
23. Merupakan kelompok ikan yang tidak memiliki
rahang, mulut seperti mangkok, dikelilingi oleh
tentakel. Tidak ada pasangan sirip. Beberapa jenis
mempunyai sirip ekor dan sirip punggung. Mulut
terletak disebelah ujung.
Memiliki tujuh atau lebih celah insang. Kelamin
terpisah atau hermaprodit. Cara mendapatkan
makanan yaitu dengan menghisap cairan tubuh
mangsa.
Banyak ditemukan di air tawar atau air laut. Sudah
memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal,
dua mata, telinga dalam dan organ perasa.
Fertilisasi pada agnatha terjadi secara internal.
26. CHONDRICHTYES
(IKAN BERTULANG RAWAN)
Merupakan kelompok ikan yang tubuh tersusun dari
tulang rawan. Merupakan invetebrate rendah yang
memiliki columna vetrebalis sempurna yang terpisah
satu sama lain sehingga mudah membengkokkan
tubuhnya
Mempunyai tiga tulang saluran setengah lingkaran
(semicircular canals) pada alat pendengaran pada sisi
kepala bagian dalam.
Lengkung insang (gill arches) terdiri dari tulang rawan,
terletak ditengah insang dan dilengkapi dengan arteri
dan saraf. Lengkung insang terpisah dengan kotak saraf
atau neurocranium, tetapi dihubungkan dengan rawan
jaringan ikat. Memiliki sirip berpasangan, mempunyai
sepasang lubang hidung (dirhinous).
Anggota sebanyak 850 spesies meliputi hiu dan ikan
pari Memiliki endoskeleton berupa tulang rawan
28. Tipe sisik ikan
bertulang rawan
plakoid
Bagian luar sisik
disusun oleh
bahan email
ganoid
Bagian luar sisik
Oleh genoid
29. OSTEICHTHYES
(IKAN BERTULANG SEJATI)
Kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati.
Kulitnya banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya
diliputi oleh sisik, beberapa spesies tidak memiliki sisik
bersirip pada median, baik dorsal maupun ventral.
Sirip biasanya disokong oleh jari dari tulang rawan atau keras.
Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tubuh dengan baik
dan bersendi pada tulang tempurung kepala.
Mempunyai rahang (gnathostomates), terdapat tiga
semisercular canal pada alat keseimbangan atau alat
pendengaran yang terletak pada sisi kepala bagian dalam.
Lengkung insang (gillarches) dari tulang sejati, bagian dalam
insang terdapat pembuluh kapiler dan saraf insang. Lengkung
insang tidak bersatu dengan tengkorak (cranium).
Mempunyai sirip berpasangan, terdapat lubang hidung
(nostril) yang berpasangan (dirhinous). Sisik biasanya cycloid,
ctenoid, dan beberapa ganoid. Biasanya gelembung renang
(swimbladder). Tidak mempunyai kloaka.