Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Evapotranspirasi adalah proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air dan penguapan melalui jaringan tumbuhan melalui stomata
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Evapotranspirasi adalah proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air dan penguapan melalui jaringan tumbuhan melalui stomata
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Pengertian, penyebab pencemaran tanah, efek yang ditimbulkan, cara penanganan yang tepat dengan remediasi, bioremediasi, pengolahan sampah, dan upaya yang dilakukan pemerintah
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Pengertian, penyebab pencemaran tanah, efek yang ditimbulkan, cara penanganan yang tepat dengan remediasi, bioremediasi, pengolahan sampah, dan upaya yang dilakukan pemerintah
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Jika Anda sedang mencari referensi cara budidaya jamur, silahkan baca file terlampir. Brosur ringkas ini cukup memberi wawasan ringkas bagaimana inti budidaya jamur. Semoga sukses
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. BUDIDAYA JAMUR TIRAM
PUTIH (Oyster mushroom)
PRAKTIKUM LAPANGAN
KUNJUANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
1/3/2015 1Y.Rosdiana
2. KELOMPOK : 1
MATA KULIAH : HORTIKULTURA
DOSEN :SULISTIANI FAUZAH, SP
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2015
1/3/2015 2Y.Rosdiana
3. NAMA KELOMPOK
Asma Palupi
Cikra Pawana
Deni Susana
Dewi Setiawati
Fitri Mulyana
Indra Yani
Lailatus Sofa
Sinta Damaianti
Vivi Noviana Sari
Yuniati Rosdiana Siregar
1/3/2015 3Y.Rosdiana
4. Apa yang akan dibahas ?
1. Pengenalan jamur dan kandungan gizi
2. Syarat tumbuh jamur tiram.
3. Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur
jaringan.
4. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan.
5. Pembuatan media tanam jamur tiram (baglog)
6. Penanaman bibit jamur tiram pada media tanam.
7. Proses perkembangan jamur.
8. Panen dan pasca panen jamur tiram.
1/3/2015 4Y.Rosdiana
5. apa itu jamur?
1. Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada
yang uniseluler dan multiseluler.
2. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.Hifa
dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebutmiselium.
3. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga
dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh
makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung
pada substrat yang menyediakankarbohidrat, protein, vitamin,
dan senyawa kimia lainnya.
1/3/2015 5Y.Rosdiana
6. Macam Macam Jamur Tiram
Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh
masyarakat Indonesia yaitu
1. jamur tiram putih (P.ostreatus)
2. jamur tiram merah muda (P.flabellatus)
3. jamur tiram abu-abu (P. sajor caju)
4. jamur tiram abalone (P.cystidiosus)
1/3/2015 Y.Rosdiana 6
8. Syarat Tumbuh Jamur Tiram
1. Air
• Kandungan air dalam substrak berkisar 60-
65%
• Apabila kondisi kering maka pertumbuhan
akan terganggu atau berhenti begitu pula
sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi
maka miselium akan membusuk dan mati
• Penyemprotan air dalam ruangan dapat
dilakukan untuk mengatur suhu dan
kelembaban.
1/3/2015 Y.Rosdiana 8
9. 2. Suhu
• Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk
miselium dipertahankan antara 60-70%
• Suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar
antara 16 – 22 º C
3. Kelembaban
• Kelembaban udara selama masa pertumbuhan
miselium dipertahankan antara 60-70%
• Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh
buah dipertahankan antara 80-90%
1/3/2015 Y.Rosdiana 9
10. 3. Kelembaban
• Kelembaban udara selama masa pertumbuhan
miselium dipertahankan antara 60-70%
• Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh
buah dipertahankan antara 80-90%
1/3/2015 Y.Rosdiana 10
11. 4. Cahaya
• Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap cahaya
matahari secara langsung
• Cahaya yidak langsung (cahaya pantul biasa ± 50-
15000 lux) bermanfaat dalam perangsangan awal
terbentuknya tubuh buah.
• Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan
cahaya
• Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan Namur sekitar 200 lux (10%)
1/3/2015 Y.Rosdiana 11
12. 5. Aerasi
Dua komponen penting dala udara yang
berpengaruh pada pertumbuhan jamuryaitu
oksigen dan karbondioksida.
Oksigen merupakan unsur pentingdalam
respirasi sel. Sumber energi dalam sel dioksida
menjadi karbondioksida.Konsentrasi
karbondioksida (CO2) yang terelalu banyak
dalam kumbungmenyebabkan pertumbuhan
jamur tidak normal. Di dalam kumbung
jamurkonsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari
0,02%.
1/3/2015 Y.Rosdiana 12
13. 6. Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman media tanam
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan jamur tiram putih. Pada pH
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
mempengaruhi penyerapan air dan hara,
bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur
lain yang akan menganggu pertumbuhan
jamur tiram itu sendiri, pH optimum pada
media tanam berkisar 6-7.
1/3/2015 Y.Rosdiana 13
14. Pembuatan media PDA untuk
media bibit kultur jaringan
Bibit jamur tiram adalah bibit jamur indukan dengan
media agar-agar (PDA) yang berasal dari ekstrak
kentang.
Kultur jaringan adalah mengambil bagian dari jamur
untuk ditumbuhkan pada media PDA agar dapat
berkembang dan memperbanyak diri.
1/3/2015 Y.Rosdiana 14
15. Pembuatan media PDA untuk media
bibit kultur jaringan
Alat dan Bahan :
1/3/2015 Y.Rosdiana 15
16. Pembuatan media PDA untuk media
bibit kultur jaringan
1. Menyediakan alat dan bahan yang digunakan
pembuatan media PDA.
1/3/2015 Y.Rosdiana 16
17. 2. Kentang dikupas dan dicuci dengan
air bersih, Kentang diiris tipis-tipis 3
mm,Didihkan air, Masukan irisan
kentang sampai lembek dan
diperkirakan air tinggal 1 lt.
3. Saring rebusan kentang pada panci 2
Sari kentang direbus kembali dalam
api kecil
1/3/2015 Y.Rosdiana 17
18. 4. Masukan gula sambil diaduk
Masukan agar sedikit-sedikit
sambil diaduk, Setelah bahan
tercampur rata diangkat atau
kecilkan api.
5. Masukan PDA dalam keadaan
panas kedalam tabung reaksi
/ cawan petri dan Tutup
tabung reaksi dengan kapas
yang dipadatkan dan tutup
kembali dengan aluminium
foil
1/3/2015 Y.Rosdiana 18
19. 6. Masukan pada autoklap,
pasteurisasi sampai 15 psi
selama 15 menit
7. Setelah dipasteurisasi letakkan
tabung reaksi masih dalam
keadaan panas pada posisi
miring sampai permukaan PDA
lebar.
Dan biarkan Sampai PDA
membeku. Setelah dingin siap
untuk di inokulasi atau
disimpan.
1/3/2015 Y.Rosdiana 19
20. Setelah PDA siap digunakan berulah kita
melakukan inokulasi atau isolasi untuk
mendapatkan biakan murni miselium jamur.
Isolasi dilakukan dari kultur jaringan atau dari
spora, tetapi bisa juga kita dapatkan dari
subkultur biakan murni yang telah ada.
PDA bias ditambahkan vitamin
• Tiiamin-HCL (vitamin B1)
• Piridoksin-HCL (vitamin B6)
• Asam nikotinat (vitamin B2)
1/3/2015 Y.Rosdiana 20
22. Penanaman bibit jamur tiram dengan
kultur jaringan
Isolasi dengan kultur jaringan
1. Cuci jamur tiram sebelum isolasi
2. sterilkan semua alat-alat dengan alkohol 70%
3. Belah jamur tiram memanjang mulai dari tudung kearah
cawan/volva
4. Celupkan jarum pindah kedalam alkohol, bakar diatas
lampu spirtus dan dinginkan
5. Buka tutup botol atau cawan petri media agar (PDA)
diatas api lampu spirtus lalu ambil satu atau dua potong
jaringan kecil bagian dalam jamur lalu pindahkan kedalam
media agar atau PDA.
6. Tutup kembali dengan kapas dan lapisi dengan alumunium
foil.
1/3/2015 Y.Rosdiana 22
25. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan
(Kegagalan pertumbuhan bibit)
Pertumbuhan jamur yang didominasi oleh jamur atau bakteri
kontaminan seperti yang terjadi pada petridisk kedua diakibatkan
oleh beberapa hal. Diantaranya:
1. Kurang sterilnya ruangan LAF
Hal yang sangat penting diperhatikan pada pembuatan bibit F0 ada
sterilitas.Ruangan LAF adalah tempat yang sangat penting karena
segala aktifitas sterilisasi dan inokulasi dilakukan di LAF.Jadi,
sterilitas LAF memegang pengaruh yang cukup besar bagi tumbuh-
tidaknya eksplan. Ada indikasi yang menyebabkan tumbuh suburnya
kontaminan pada media bahwa pada saat melakukan proses
pembuatan bibit ruangan belum steril sehingga kontaminasi
rata.Kehadiran kontaminan dapat menjadi pesaing dalam
mendapatkan nutrient pada substrat, yang menyebabkan kegagalan
pertumbuhan bibit.
1/3/2015 Y.Rosdiana 25
26. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan
(Kegagalan pertumbuhan bibit)
2. Bahan jamur yang disterilkan alcohol masih
mengandung air
Bahan berupa eksplan dari jaringan batang tubuh
jamur tiram yang digunakan pada praktikum
sebelumnya disterilkan terlebih dahulu dengan
dimasukkan dan direndam beberapa waktu
kedalam alcohol.pada saat proses inokulasi,
jamur masih mengandung cairan alkalcoholtika
ditanam pada media agar (ekstrak kentang)
sehingga air menyebar kesana-kemari menyebar
ke berbagai permukaan media sehingga
menyebabkan kontaminasi.
1/3/2015 Y.Rosdiana 26
27. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan
(Kegagalan pertumbuhan bibit)
3. Peralatan yang disterilisasi hanya setengah dan
tidak menyeluruh
Peralatan yang tidak steril akan menyebabkan bakteri atau
jamur penyebabkan kontaminan cepat tumbuh.
Sebenarnya pada praktikum ini sudah dilakukan sterilisasi
pada peralatan yang digunakan akan tetapi belum
maksimal. Pada saat sterilisasi scalpel yang digunakan pada
saat pemotongan eksplan hanya disterilisasi sebagian saja
yaitu bagian yang digunakan untuk memotong.Sedangkan
pada bagian yang digunakan sebagai pegangan saat
pemotongan tidak disterilkan atau tidak disemprot alkohol.
Hal ini menyebabkan saat pemotongan bagian tubuh yang
akan dijadikan sebagai eksplan bagian ujung tidak steril.
1/3/2015 Y.Rosdiana 27
28. Memindahkan Bibit miselin PDA Ke
media jagung
Untuk membuat bibit dengan media jagung,
proses pembuatannya sama dengan membuat
hanya nantinya bibit yang diinokulasikan
adalah bibit dari jamur PDA.
1/3/2015 Y.Rosdiana 28
29. LANGKAH PEMBUATAN MEDIA JAGUNG
1. Pilih jagung dengan kualitas baik, baru, mulus tidak
ada lubang-lubang bekas ulat.
2. Cuci jagung dengan menggunakan air hingga bersih,
pisahkan dengan kotoran.
3. Rendam jagung selama 1 malam atau 2 malam.
1/3/2015 Y.Rosdiana 29
30. 4. Cuci kembali jagung hasil rendaman tersebut
5. Rebus di air mendidih hingga agak lunak
(jangan terlalu lunak)
1/3/2015 Y.Rosdiana 30
31. 6. Tiriskan pada tempayan bambu selama
kurang lebih 20 menit hingga kadar
airnya berkurang
1/3/2015 Y.Rosdiana 31
32. 7. Masukkan ke dalam botol
dan tutup dengan plastik
tebal.
8. Sterilisasikan di autoclave
selama kurang lebih 30 menit
pada tekanan 2BAR.
Keluarkan dan tunggu hingga
suhu agak dingin sekitar 38
derajat C
9. Lalu inokulasikan bibit jagung
dengan bibit dari PDA.
1/3/2015 Y.Rosdiana 32
33. Pertumbuhan pada media jangung hari ke-2,
ke-4, dan ke-8. jika sudah tertutupi jamur
maka akan di pindahkan ke bag log.
1/3/2015 Y.Rosdiana 33
34. Pembuatan media tanam jamur tiram
(baglog)
Bag log adalah kantong plastik transparan berisi
campuran media jamur.
1/3/2015 Y.Rosdiana 34
35. media tanam jamur tiram (baglog)
Alat dan bahan :
1/3/2015 Y.Rosdiana 35
36. Cara membuat baglog:
1. Melakukan pengayakan serbuk kayu dengan menggunakan
alat pengayak yang telah di siapkan.
2. Menimbang bahan bahan sesuai takaran.
3. Melakukan pencampuran bekatul, gyps, dan kaptan sehingga
merata, kemudian campuran tersebut dicampurkan dengan
serbuk kayu hinggga tercampur secara sempurna.
4. Menambahkan air bersih pada campuran media tanam
hingga mencapai kadar air 45-60%
5. Melakukan pembungkusan dengan kantong plasitik hingga ¾
bagian.
6. Melakukan pemadatan media dalam kantong plastik dengan
botol bulat hingga media benar benar padat.
7. Memasangkan gelang paralon pada permukaan plastik
sehingga menyerupai bentuk botol.
1/3/2015 Y.Rosdiana 36
38. 1. Pengayakan
Pengayakan adalah kegiatan memisahkan
atau menyaring serbuk kayu gergaji yang
bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan
serbuk kayu gergaji yang halus dan
seragam. Tujuannya untuk mendapatkan
media tanam yang memiliki kepadatan
tertentu tanpa merusak kantong plastik
(bag log) dan mendapatkan tingkat
pertumbuhan miselia yang merata.
1/3/2015 Y.Rosdiana 38
39. 2. menyiapkan bahan
jamur tiram sebaiknya dibuat menyerupai
kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam.
Prosedur pelaksanaanya anatar lain ;
1. Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam
2. Dedak 15 kg sebagai sumber makanan
tambahan bagi pertumbuhan jamur
3. Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan
pH 6-7 media tanam sehingga
memperlancar proses pertumbuhan jamur.
4. Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur
dengan bekatul, kapur dan gips.
1/3/2015 Y.Rosdiana 39
40. 3. Pencampuran
Campuran bahan diaduk
merata dan ditambahkan air
bersih hingga mencapai kadar
air 60-65%, dapat ditandai bila
dikepal hanya mengeluarkan
satu tetes air dan bila dibuka
gumpalan serbuk kayu tidak
serta merta pecah. Bahan yang
telah dicampur bisa
dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7
hari atau langsung dikantongi.
1/3/2015 Y.Rosdiana 40
41. 4. Pengemasan plastik
Kegiatan memasukan campuran
media ke dalam plastik
polipropile (PP) dengan
kepadatan tertentu agar miselia
jamur dapat tumbuh maksimal
dan menghasilkan panen yang
optimal. Tujuannya menyediakan
media tanam bagi bibit jamur.
1/3/2015 Y.Rosdiana 41
42. 5. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses yang
dilakukan untuk menonaktifkan mikroba,
baik bakteri, kapang, maupun khamir yang
dapat menganggu pertumbuhan jamur
yang ditanam.
Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang
steril bebas dari mikroba dan jamur lain
yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan
pada suhu 70° C
selama 5 – 8 jam, sedangkan sterilisasi
autoclave membutuhkan waktu selama 4
jam, pada suhu121°C, dengan tekanan 1
atm.
1/3/2015 Y.Rosdiana 42
43. 6. Pendinginan
Proses pendinginan merupakan
suatu upaya menurunan suhu
media tanam setelah disterilkan
agar bibit yang akan dimasukkan
ke dalam bag log tidak mati.
Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam
sebelum dinokulasi. Temperatur
yangdiinginkan adalah 30 - 35°C.
1/3/2015 Y.Rosdiana 43
44. Ciri-ciri baglog yang kurang baik
Perlu dicermati dalam proses perawatan dan pengontrolan
baglog dalam proses inkubasi, terhadap baglog baglog yang
tidak bagus/gagal, adapun ciri-ciri baglog yang tidak bagus
adalah sebagai berikut:
1. bibit yang berumur tiga hari terhitung dari mulai proses
inokulasi (penaburan bibit)
2. Bibit tidak merambat atau tidak keluar bakal bahan miselium.
3. Perhatikan baglog setelah berumur dua hari ditumbuhi jamur
liar, biasanya tampak berwarna hitam atau hijau didalam
permukaan baglog.
4. Tidak meratanya perambatan miselium dalam kurun waktu 7
sampai 10 hari, terhitung setelah proses inokulasi (penaburan
bibit)
1/3/2015 Y.Rosdiana 44
46. Ciri-ciri bag log yang baik
1. Setelah 24 jam terhitung dari mulai proses
inokulasi, bibit akan berubah warna menjadi
putih dipermukaan atas baglog (dibawah cincin
plastik)
2. Perambatan miselium tampak tebal dan merata
Baglog tidak terkena jamur liar dibagian yang
belum dirambati miselium Baglog yang berusia
25 sampai 30 hari akan ditumbuhi miselium
100%, dan tidak tersisa sedikitpun media yang
berwarna coklat atau hitam.
1/3/2015 Y.Rosdiana 46
49. Inokulasi (penanaman bibit)
Inokulasi adalah proses pemindahan
sejumlah kecil miselia jamur dari biakan
induk kedalam media tanaman yang
telah disediakan. Tujuannya adalah
menumbuhkan miselia jamur pada media
tanam hingga menghasilkan jamur yang
siap panen.
1/3/2015 Y.Rosdiana 49
50. Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit :
1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih,
mencuci tangan dengan alkohol, dan menggunakan pakaian
bersih.
2. Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70% dan dibakar.
3. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada
media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang
diruncingkan.
4. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok
teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan.
5. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan
kapas kembali.
6. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C
untk mempercepat pertumbuhan miselium.
1/3/2015 Y.Rosdiana 50
51. 1. Petugas yang akan menginokulasi
bibit harus bersih, mencuci tangan
dengan alkohol, dan menggunakan
pakaian bersih.
1/3/2015 Y.Rosdiana 51
52. 2. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit
lubang pada media tanam dengan menggunakan
kayu yang steril yang diruncingkan.
3. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1
(satu) sendok teh dan letakkan ke dalam bag log
setelah itu sedikit ditekan
1/3/2015 Y.Rosdiana 52
53. 4. Selanjutnya media yang telah diisi bibit
ditutup dengan kapas kembali.
5. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat
hingga 22 - 28º C untk mempercepat
pertumbuhan miselium
1/3/2015 Y.Rosdiana 53
54. Pemindahan ke Tempat
Budidaya
1. Baglog yang telah putih
ditumbuhi miselium
dipindahkan ke kumbung
budidaya
2. Baglog yang miseliumnya
sudah putih dan ada
penebalan dibuka cincin
bambunya agar jamure bisa
tumbuh.
1/3/2015 Y.Rosdiana 54
55. Perawatan
1. Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan
melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat
pertumbuhan pinhead jamur
2. Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung
adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan
jamur
3. Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika
terlkalu lembab jamur menjadi basah
1/3/2015 Y.Rosdiana 55
57. Pengendalian hama dan penyakit
Umumnya hama dan penyakit utama pada
jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan
dengan menggunakan seng sebagai pembatas
bangunan kubung agar tidak naik keatas atau
lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan
pengecekan kubung untuk mengusir tikus.
1/3/2015 Y.Rosdiana 57
58. PEMANENAN
Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen adalah ;
1. Tudung belum keriting
2. Warna belum pudar
3. Spora belum dilepaskan
4. Tekstur masih kokoh dan lentur
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah:
6. Panen dilakukan dengan mencabut
7. Tanpa menyisakan bagian jamur
8. Bersih dan tidak berceceran
9. Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan
jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar
10. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih
menempel pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit
11. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam
kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan.
1/3/2015 Y.Rosdiana 58
60. Penanganan Pasca Panen
1. Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah dalam
bentuk segar sehingga mempunyai kelemahan tidak
tahan lama disimpan
2. Dijual dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan
restauran
3. Diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai
tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur,
sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur,
jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit
jamur, dll.
1/3/2015 Y.Rosdiana 60