SlideShare a Scribd company logo
BUDIDAYA JAMUR TIRAM
PUTIH (Oyster mushroom)
PRAKTIKUM LAPANGAN
KUNJUANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
1/3/2015 1Y.Rosdiana
KELOMPOK : 1
MATA KULIAH : HORTIKULTURA
DOSEN :SULISTIANI FAUZAH, SP
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2015
1/3/2015 2Y.Rosdiana
NAMA KELOMPOK
Asma Palupi
Cikra Pawana
Deni Susana
Dewi Setiawati
Fitri Mulyana
Indra Yani
Lailatus Sofa
Sinta Damaianti
Vivi Noviana Sari
Yuniati Rosdiana Siregar
1/3/2015 3Y.Rosdiana
Apa yang akan dibahas ?
1. Pengenalan jamur dan kandungan gizi
2. Syarat tumbuh jamur tiram.
3. Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur
jaringan.
4. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan.
5. Pembuatan media tanam jamur tiram (baglog)
6. Penanaman bibit jamur tiram pada media tanam.
7. Proses perkembangan jamur.
8. Panen dan pasca panen jamur tiram.
1/3/2015 4Y.Rosdiana
apa itu jamur?
1. Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada
yang uniseluler dan multiseluler.
2. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.Hifa
dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebutmiselium.
3. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga
dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh
makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung
pada substrat yang menyediakankarbohidrat, protein, vitamin,
dan senyawa kimia lainnya.
1/3/2015 5Y.Rosdiana
Macam Macam Jamur Tiram
Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh
masyarakat Indonesia yaitu
1. jamur tiram putih (P.ostreatus)
2. jamur tiram merah muda (P.flabellatus)
3. jamur tiram abu-abu (P. sajor caju)
4. jamur tiram abalone (P.cystidiosus)
1/3/2015 Y.Rosdiana 6
Kandungan Gizi Pada Jamur Tiram
1/3/2015 Y.Rosdiana 7
Syarat Tumbuh Jamur Tiram
1. Air
• Kandungan air dalam substrak berkisar 60-
65%
• Apabila kondisi kering maka pertumbuhan
akan terganggu atau berhenti begitu pula
sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi
maka miselium akan membusuk dan mati
• Penyemprotan air dalam ruangan dapat
dilakukan untuk mengatur suhu dan
kelembaban.
1/3/2015 Y.Rosdiana 8
2. Suhu
• Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk
miselium dipertahankan antara 60-70%
• Suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar
antara 16 – 22 º C
3. Kelembaban
• Kelembaban udara selama masa pertumbuhan
miselium dipertahankan antara 60-70%
• Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh
buah dipertahankan antara 80-90%
1/3/2015 Y.Rosdiana 9
3. Kelembaban
• Kelembaban udara selama masa pertumbuhan
miselium dipertahankan antara 60-70%
• Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh
buah dipertahankan antara 80-90%
1/3/2015 Y.Rosdiana 10
4. Cahaya
• Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap cahaya
matahari secara langsung
• Cahaya yidak langsung (cahaya pantul biasa ± 50-
15000 lux) bermanfaat dalam perangsangan awal
terbentuknya tubuh buah.
• Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan
cahaya
• Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan Namur sekitar 200 lux (10%)
1/3/2015 Y.Rosdiana 11
5. Aerasi
Dua komponen penting dala udara yang
berpengaruh pada pertumbuhan jamuryaitu
oksigen dan karbondioksida.
Oksigen merupakan unsur pentingdalam
respirasi sel. Sumber energi dalam sel dioksida
menjadi karbondioksida.Konsentrasi
karbondioksida (CO2) yang terelalu banyak
dalam kumbungmenyebabkan pertumbuhan
jamur tidak normal. Di dalam kumbung
jamurkonsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari
0,02%.
1/3/2015 Y.Rosdiana 12
6. Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman media tanam
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan jamur tiram putih. Pada pH
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
mempengaruhi penyerapan air dan hara,
bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur
lain yang akan menganggu pertumbuhan
jamur tiram itu sendiri, pH optimum pada
media tanam berkisar 6-7.
1/3/2015 Y.Rosdiana 13
Pembuatan media PDA untuk
media bibit kultur jaringan
Bibit jamur tiram adalah bibit jamur indukan dengan
media agar-agar (PDA) yang berasal dari ekstrak
kentang.
Kultur jaringan adalah mengambil bagian dari jamur
untuk ditumbuhkan pada media PDA agar dapat
berkembang dan memperbanyak diri.
1/3/2015 Y.Rosdiana 14
Pembuatan media PDA untuk media
bibit kultur jaringan
Alat dan Bahan :
1/3/2015 Y.Rosdiana 15
Pembuatan media PDA untuk media
bibit kultur jaringan
1. Menyediakan alat dan bahan yang digunakan
pembuatan media PDA.
1/3/2015 Y.Rosdiana 16
2. Kentang dikupas dan dicuci dengan
air bersih, Kentang diiris tipis-tipis 3
mm,Didihkan air, Masukan irisan
kentang sampai lembek dan
diperkirakan air tinggal 1 lt.
3. Saring rebusan kentang pada panci 2
Sari kentang direbus kembali dalam
api kecil
1/3/2015 Y.Rosdiana 17
4. Masukan gula sambil diaduk
Masukan agar sedikit-sedikit
sambil diaduk, Setelah bahan
tercampur rata diangkat atau
kecilkan api.
5. Masukan PDA dalam keadaan
panas kedalam tabung reaksi
/ cawan petri dan Tutup
tabung reaksi dengan kapas
yang dipadatkan dan tutup
kembali dengan aluminium
foil
1/3/2015 Y.Rosdiana 18
6. Masukan pada autoklap,
pasteurisasi sampai 15 psi
selama 15 menit
7. Setelah dipasteurisasi letakkan
tabung reaksi masih dalam
keadaan panas pada posisi
miring sampai permukaan PDA
lebar.
Dan biarkan Sampai PDA
membeku. Setelah dingin siap
untuk di inokulasi atau
disimpan.
1/3/2015 Y.Rosdiana 19
Setelah PDA siap digunakan berulah kita
melakukan inokulasi atau isolasi untuk
mendapatkan biakan murni miselium jamur.
Isolasi dilakukan dari kultur jaringan atau dari
spora, tetapi bisa juga kita dapatkan dari
subkultur biakan murni yang telah ada.
PDA bias ditambahkan vitamin
• Tiiamin-HCL (vitamin B1)
• Piridoksin-HCL (vitamin B6)
• Asam nikotinat (vitamin B2)
1/3/2015 Y.Rosdiana 20
Penanaman Bibit Jamur Tiram
Dengan Kultur Jaringan
1/3/2015 Y.Rosdiana 21
Penanaman bibit jamur tiram dengan
kultur jaringan
Isolasi dengan kultur jaringan
1. Cuci jamur tiram sebelum isolasi
2. sterilkan semua alat-alat dengan alkohol 70%
3. Belah jamur tiram memanjang mulai dari tudung kearah
cawan/volva
4. Celupkan jarum pindah kedalam alkohol, bakar diatas
lampu spirtus dan dinginkan
5. Buka tutup botol atau cawan petri media agar (PDA)
diatas api lampu spirtus lalu ambil satu atau dua potong
jaringan kecil bagian dalam jamur lalu pindahkan kedalam
media agar atau PDA.
6. Tutup kembali dengan kapas dan lapisi dengan alumunium
foil.
1/3/2015 Y.Rosdiana 22
Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan
1/3/2015 Y.Rosdiana 23
Pertumbuahan jamur pada media PDA
1/3/2015 Y.Rosdiana 24
Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan
(Kegagalan pertumbuhan bibit)
Pertumbuhan jamur yang didominasi oleh jamur atau bakteri
kontaminan seperti yang terjadi pada petridisk kedua diakibatkan
oleh beberapa hal. Diantaranya:
1. Kurang sterilnya ruangan LAF
Hal yang sangat penting diperhatikan pada pembuatan bibit F0 ada
sterilitas.Ruangan LAF adalah tempat yang sangat penting karena
segala aktifitas sterilisasi dan inokulasi dilakukan di LAF.Jadi,
sterilitas LAF memegang pengaruh yang cukup besar bagi tumbuh-
tidaknya eksplan. Ada indikasi yang menyebabkan tumbuh suburnya
kontaminan pada media bahwa pada saat melakukan proses
pembuatan bibit ruangan belum steril sehingga kontaminasi
rata.Kehadiran kontaminan dapat menjadi pesaing dalam
mendapatkan nutrient pada substrat, yang menyebabkan kegagalan
pertumbuhan bibit.
1/3/2015 Y.Rosdiana 25
Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan
(Kegagalan pertumbuhan bibit)
2. Bahan jamur yang disterilkan alcohol masih
mengandung air
Bahan berupa eksplan dari jaringan batang tubuh
jamur tiram yang digunakan pada praktikum
sebelumnya disterilkan terlebih dahulu dengan
dimasukkan dan direndam beberapa waktu
kedalam alcohol.pada saat proses inokulasi,
jamur masih mengandung cairan alkalcoholtika
ditanam pada media agar (ekstrak kentang)
sehingga air menyebar kesana-kemari menyebar
ke berbagai permukaan media sehingga
menyebabkan kontaminasi.
1/3/2015 Y.Rosdiana 26
Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan
(Kegagalan pertumbuhan bibit)
3. Peralatan yang disterilisasi hanya setengah dan
tidak menyeluruh
Peralatan yang tidak steril akan menyebabkan bakteri atau
jamur penyebabkan kontaminan cepat tumbuh.
Sebenarnya pada praktikum ini sudah dilakukan sterilisasi
pada peralatan yang digunakan akan tetapi belum
maksimal. Pada saat sterilisasi scalpel yang digunakan pada
saat pemotongan eksplan hanya disterilisasi sebagian saja
yaitu bagian yang digunakan untuk memotong.Sedangkan
pada bagian yang digunakan sebagai pegangan saat
pemotongan tidak disterilkan atau tidak disemprot alkohol.
Hal ini menyebabkan saat pemotongan bagian tubuh yang
akan dijadikan sebagai eksplan bagian ujung tidak steril.
1/3/2015 Y.Rosdiana 27
Memindahkan Bibit miselin PDA Ke
media jagung
Untuk membuat bibit dengan media jagung,
proses pembuatannya sama dengan membuat
hanya nantinya bibit yang diinokulasikan
adalah bibit dari jamur PDA.
1/3/2015 Y.Rosdiana 28
LANGKAH PEMBUATAN MEDIA JAGUNG
1. Pilih jagung dengan kualitas baik, baru, mulus tidak
ada lubang-lubang bekas ulat.
2. Cuci jagung dengan menggunakan air hingga bersih,
pisahkan dengan kotoran.
3. Rendam jagung selama 1 malam atau 2 malam.
1/3/2015 Y.Rosdiana 29
4. Cuci kembali jagung hasil rendaman tersebut
5. Rebus di air mendidih hingga agak lunak
(jangan terlalu lunak)
1/3/2015 Y.Rosdiana 30
6. Tiriskan pada tempayan bambu selama
kurang lebih 20 menit hingga kadar
airnya berkurang
1/3/2015 Y.Rosdiana 31
7. Masukkan ke dalam botol
dan tutup dengan plastik
tebal.
8. Sterilisasikan di autoclave
selama kurang lebih 30 menit
pada tekanan 2BAR.
Keluarkan dan tunggu hingga
suhu agak dingin sekitar 38
derajat C
9. Lalu inokulasikan bibit jagung
dengan bibit dari PDA.
1/3/2015 Y.Rosdiana 32
Pertumbuhan pada media jangung hari ke-2,
ke-4, dan ke-8. jika sudah tertutupi jamur
maka akan di pindahkan ke bag log.
1/3/2015 Y.Rosdiana 33
Pembuatan media tanam jamur tiram
(baglog)
Bag log adalah kantong plastik transparan berisi
campuran media jamur.
1/3/2015 Y.Rosdiana 34
media tanam jamur tiram (baglog)
Alat dan bahan :
1/3/2015 Y.Rosdiana 35
Cara membuat baglog:
1. Melakukan pengayakan serbuk kayu dengan menggunakan
alat pengayak yang telah di siapkan.
2. Menimbang bahan bahan sesuai takaran.
3. Melakukan pencampuran bekatul, gyps, dan kaptan sehingga
merata, kemudian campuran tersebut dicampurkan dengan
serbuk kayu hinggga tercampur secara sempurna.
4. Menambahkan air bersih pada campuran media tanam
hingga mencapai kadar air 45-60%
5. Melakukan pembungkusan dengan kantong plasitik hingga ¾
bagian.
6. Melakukan pemadatan media dalam kantong plastik dengan
botol bulat hingga media benar benar padat.
7. Memasangkan gelang paralon pada permukaan plastik
sehingga menyerupai bentuk botol.
1/3/2015 Y.Rosdiana 36
TAHAPAN
Pembuatan media tanam
jamur tiram (baglog)
1/3/2015 Y.Rosdiana 37
1. Pengayakan
Pengayakan adalah kegiatan memisahkan
atau menyaring serbuk kayu gergaji yang
bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan
serbuk kayu gergaji yang halus dan
seragam. Tujuannya untuk mendapatkan
media tanam yang memiliki kepadatan
tertentu tanpa merusak kantong plastik
(bag log) dan mendapatkan tingkat
pertumbuhan miselia yang merata.
1/3/2015 Y.Rosdiana 38
2. menyiapkan bahan
jamur tiram sebaiknya dibuat menyerupai
kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam.
Prosedur pelaksanaanya anatar lain ;
1. Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam
2. Dedak 15 kg sebagai sumber makanan
tambahan bagi pertumbuhan jamur
3. Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan
pH 6-7 media tanam sehingga
memperlancar proses pertumbuhan jamur.
4. Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur
dengan bekatul, kapur dan gips.
1/3/2015 Y.Rosdiana 39
3. Pencampuran
Campuran bahan diaduk
merata dan ditambahkan air
bersih hingga mencapai kadar
air 60-65%, dapat ditandai bila
dikepal hanya mengeluarkan
satu tetes air dan bila dibuka
gumpalan serbuk kayu tidak
serta merta pecah. Bahan yang
telah dicampur bisa
dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7
hari atau langsung dikantongi.
1/3/2015 Y.Rosdiana 40
4. Pengemasan plastik
Kegiatan memasukan campuran
media ke dalam plastik
polipropile (PP) dengan
kepadatan tertentu agar miselia
jamur dapat tumbuh maksimal
dan menghasilkan panen yang
optimal. Tujuannya menyediakan
media tanam bagi bibit jamur.
1/3/2015 Y.Rosdiana 41
5. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses yang
dilakukan untuk menonaktifkan mikroba,
baik bakteri, kapang, maupun khamir yang
dapat menganggu pertumbuhan jamur
yang ditanam.
Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang
steril bebas dari mikroba dan jamur lain
yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan
pada suhu 70° C
selama 5 – 8 jam, sedangkan sterilisasi
autoclave membutuhkan waktu selama 4
jam, pada suhu121°C, dengan tekanan 1
atm.
1/3/2015 Y.Rosdiana 42
6. Pendinginan
Proses pendinginan merupakan
suatu upaya menurunan suhu
media tanam setelah disterilkan
agar bibit yang akan dimasukkan
ke dalam bag log tidak mati.
Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam
sebelum dinokulasi. Temperatur
yangdiinginkan adalah 30 - 35°C.
1/3/2015 Y.Rosdiana 43
Ciri-ciri baglog yang kurang baik
Perlu dicermati dalam proses perawatan dan pengontrolan
baglog dalam proses inkubasi, terhadap baglog baglog yang
tidak bagus/gagal, adapun ciri-ciri baglog yang tidak bagus
adalah sebagai berikut:
1. bibit yang berumur tiga hari terhitung dari mulai proses
inokulasi (penaburan bibit)
2. Bibit tidak merambat atau tidak keluar bakal bahan miselium.
3. Perhatikan baglog setelah berumur dua hari ditumbuhi jamur
liar, biasanya tampak berwarna hitam atau hijau didalam
permukaan baglog.
4. Tidak meratanya perambatan miselium dalam kurun waktu 7
sampai 10 hari, terhitung setelah proses inokulasi (penaburan
bibit)
1/3/2015 Y.Rosdiana 44
baglog yang kurang baik
1/3/2015 Y.Rosdiana 45
Ciri-ciri bag log yang baik
1. Setelah 24 jam terhitung dari mulai proses
inokulasi, bibit akan berubah warna menjadi
putih dipermukaan atas baglog (dibawah cincin
plastik)
2. Perambatan miselium tampak tebal dan merata
Baglog tidak terkena jamur liar dibagian yang
belum dirambati miselium Baglog yang berusia
25 sampai 30 hari akan ditumbuhi miselium
100%, dan tidak tersisa sedikitpun media yang
berwarna coklat atau hitam.
1/3/2015 Y.Rosdiana 46
bag log yang baik
1/3/2015 Y.Rosdiana 47
Penanaman bibit jamur
tiram pada media tanam
1/3/2015 Y.Rosdiana 48
Inokulasi (penanaman bibit)
Inokulasi adalah proses pemindahan
sejumlah kecil miselia jamur dari biakan
induk kedalam media tanaman yang
telah disediakan. Tujuannya adalah
menumbuhkan miselia jamur pada media
tanam hingga menghasilkan jamur yang
siap panen.
1/3/2015 Y.Rosdiana 49
Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit :
1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih,
mencuci tangan dengan alkohol, dan menggunakan pakaian
bersih.
2. Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70% dan dibakar.
3. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada
media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang
diruncingkan.
4. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok
teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan.
5. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan
kapas kembali.
6. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C
untk mempercepat pertumbuhan miselium.
1/3/2015 Y.Rosdiana 50
1. Petugas yang akan menginokulasi
bibit harus bersih, mencuci tangan
dengan alkohol, dan menggunakan
pakaian bersih.
1/3/2015 Y.Rosdiana 51
2. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit
lubang pada media tanam dengan menggunakan
kayu yang steril yang diruncingkan.
3. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1
(satu) sendok teh dan letakkan ke dalam bag log
setelah itu sedikit ditekan
1/3/2015 Y.Rosdiana 52
4. Selanjutnya media yang telah diisi bibit
ditutup dengan kapas kembali.
5. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat
hingga 22 - 28º C untk mempercepat
pertumbuhan miselium
1/3/2015 Y.Rosdiana 53
Pemindahan ke Tempat
Budidaya
1. Baglog yang telah putih
ditumbuhi miselium
dipindahkan ke kumbung
budidaya
2. Baglog yang miseliumnya
sudah putih dan ada
penebalan dibuka cincin
bambunya agar jamure bisa
tumbuh.
1/3/2015 Y.Rosdiana 54
Perawatan
1. Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan
melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat
pertumbuhan pinhead jamur
2. Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung
adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan
jamur
3. Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika
terlkalu lembab jamur menjadi basah
1/3/2015 Y.Rosdiana 55
Penyiraman
Penyiraman dilakukan
dengan cara
penyemprotan atau
pengkabutan dengan
menggunakan air bersih
yang ditujukan pada
ruang kubung dan media
tumbuh jamur, tujuan
untuk menjaga
kelembaban kubung.
1/3/2015 Y.Rosdiana 56
Pengendalian hama dan penyakit
Umumnya hama dan penyakit utama pada
jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan
dengan menggunakan seng sebagai pembatas
bangunan kubung agar tidak naik keatas atau
lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan
pengecekan kubung untuk mengusir tikus.
1/3/2015 Y.Rosdiana 57
PEMANENAN
Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen adalah ;
1. Tudung belum keriting
2. Warna belum pudar
3. Spora belum dilepaskan
4. Tekstur masih kokoh dan lentur
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah:
6. Panen dilakukan dengan mencabut
7. Tanpa menyisakan bagian jamur
8. Bersih dan tidak berceceran
9. Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan
jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar
10. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih
menempel pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit
11. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam
kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan.
1/3/2015 Y.Rosdiana 58
Jamur siap panen
1/3/2015 Y.Rosdiana 59
Penanganan Pasca Panen
1. Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah dalam
bentuk segar sehingga mempunyai kelemahan tidak
tahan lama disimpan
2. Dijual dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan
restauran
3. Diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai
tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur,
sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur,
jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit
jamur, dll.
1/3/2015 Y.Rosdiana 60
Kemasan dan olah jamur tiram
1/3/2015 Y.Rosdiana 61

More Related Content

What's hot

Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
Tidar University
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
Yuliana Wita
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
Laksamana Indra
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
Tidar University
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Warnet Raha
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
Desy Fadjar
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Tidar University
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Moh Masnur
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Febrina Tentaka
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
Tidar University
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygzahrahoca
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Google
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
abdul gonde
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
Laode Syawal Fapet
 

What's hot (20)

Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Hama teh
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 

Similar to Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
L. Novia Wisudyaningrum
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
aldin15
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
Tidar University
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
MirwanSetiadi1
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Ikha Linzaykarisma
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
Febrina Tentaka
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Yusuf Arie
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Putri Nadhilah
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
Ernalia Rosita
 
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
praktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptxpraktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptx
WAHIDALAMIN1
 
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agardinmaul
 
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ffBuku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
mohdjaafarhashim
 
Laporan pdf
Laporan pdfLaporan pdf

Similar to Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram (20)

Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Blast daun
Blast daunBlast daun
Blast daun
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
 
praktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptxpraktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptx
 
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agar
 
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ffBuku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
 
Laporan pdf
Laporan pdfLaporan pdf
Laporan pdf
 

More from Google

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Google
 
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
Google
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
Google
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
Google
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Google
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
Google
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
Google
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
Google
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Google
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Google
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Google
 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di Ragunan
Google
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Google
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Google
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Google
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Google
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
Google
 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresi
Google
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Google
 

More from Google (20)

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.
 
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di Ragunan
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresi
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 

Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram

  • 1. BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH (Oyster mushroom) PRAKTIKUM LAPANGAN KUNJUANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 1/3/2015 1Y.Rosdiana
  • 2. KELOMPOK : 1 MATA KULIAH : HORTIKULTURA DOSEN :SULISTIANI FAUZAH, SP PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG 2015 1/3/2015 2Y.Rosdiana
  • 3. NAMA KELOMPOK Asma Palupi Cikra Pawana Deni Susana Dewi Setiawati Fitri Mulyana Indra Yani Lailatus Sofa Sinta Damaianti Vivi Noviana Sari Yuniati Rosdiana Siregar 1/3/2015 3Y.Rosdiana
  • 4. Apa yang akan dibahas ? 1. Pengenalan jamur dan kandungan gizi 2. Syarat tumbuh jamur tiram. 3. Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur jaringan. 4. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan. 5. Pembuatan media tanam jamur tiram (baglog) 6. Penanaman bibit jamur tiram pada media tanam. 7. Proses perkembangan jamur. 8. Panen dan pasca panen jamur tiram. 1/3/2015 4Y.Rosdiana
  • 5. apa itu jamur? 1. Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. 2. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium. 3. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakankarbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. 1/3/2015 5Y.Rosdiana
  • 6. Macam Macam Jamur Tiram Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu 1. jamur tiram putih (P.ostreatus) 2. jamur tiram merah muda (P.flabellatus) 3. jamur tiram abu-abu (P. sajor caju) 4. jamur tiram abalone (P.cystidiosus) 1/3/2015 Y.Rosdiana 6
  • 7. Kandungan Gizi Pada Jamur Tiram 1/3/2015 Y.Rosdiana 7
  • 8. Syarat Tumbuh Jamur Tiram 1. Air • Kandungan air dalam substrak berkisar 60- 65% • Apabila kondisi kering maka pertumbuhan akan terganggu atau berhenti begitu pula sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi maka miselium akan membusuk dan mati • Penyemprotan air dalam ruangan dapat dilakukan untuk mengatur suhu dan kelembaban. 1/3/2015 Y.Rosdiana 8
  • 9. 2. Suhu • Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk miselium dipertahankan antara 60-70% • Suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar antara 16 – 22 º C 3. Kelembaban • Kelembaban udara selama masa pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-70% • Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan antara 80-90% 1/3/2015 Y.Rosdiana 9
  • 10. 3. Kelembaban • Kelembaban udara selama masa pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-70% • Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan antara 80-90% 1/3/2015 Y.Rosdiana 10
  • 11. 4. Cahaya • Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap cahaya matahari secara langsung • Cahaya yidak langsung (cahaya pantul biasa ± 50- 15000 lux) bermanfaat dalam perangsangan awal terbentuknya tubuh buah. • Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan cahaya • Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Namur sekitar 200 lux (10%) 1/3/2015 Y.Rosdiana 11
  • 12. 5. Aerasi Dua komponen penting dala udara yang berpengaruh pada pertumbuhan jamuryaitu oksigen dan karbondioksida. Oksigen merupakan unsur pentingdalam respirasi sel. Sumber energi dalam sel dioksida menjadi karbondioksida.Konsentrasi karbondioksida (CO2) yang terelalu banyak dalam kumbungmenyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal. Di dalam kumbung jamurkonsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari 0,02%. 1/3/2015 Y.Rosdiana 12
  • 13. 6. Tingkat Keasaman (pH) Tingkat keasaman media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi penyerapan air dan hara, bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur lain yang akan menganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri, pH optimum pada media tanam berkisar 6-7. 1/3/2015 Y.Rosdiana 13
  • 14. Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur jaringan Bibit jamur tiram adalah bibit jamur indukan dengan media agar-agar (PDA) yang berasal dari ekstrak kentang. Kultur jaringan adalah mengambil bagian dari jamur untuk ditumbuhkan pada media PDA agar dapat berkembang dan memperbanyak diri. 1/3/2015 Y.Rosdiana 14
  • 15. Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur jaringan Alat dan Bahan : 1/3/2015 Y.Rosdiana 15
  • 16. Pembuatan media PDA untuk media bibit kultur jaringan 1. Menyediakan alat dan bahan yang digunakan pembuatan media PDA. 1/3/2015 Y.Rosdiana 16
  • 17. 2. Kentang dikupas dan dicuci dengan air bersih, Kentang diiris tipis-tipis 3 mm,Didihkan air, Masukan irisan kentang sampai lembek dan diperkirakan air tinggal 1 lt. 3. Saring rebusan kentang pada panci 2 Sari kentang direbus kembali dalam api kecil 1/3/2015 Y.Rosdiana 17
  • 18. 4. Masukan gula sambil diaduk Masukan agar sedikit-sedikit sambil diaduk, Setelah bahan tercampur rata diangkat atau kecilkan api. 5. Masukan PDA dalam keadaan panas kedalam tabung reaksi / cawan petri dan Tutup tabung reaksi dengan kapas yang dipadatkan dan tutup kembali dengan aluminium foil 1/3/2015 Y.Rosdiana 18
  • 19. 6. Masukan pada autoklap, pasteurisasi sampai 15 psi selama 15 menit 7. Setelah dipasteurisasi letakkan tabung reaksi masih dalam keadaan panas pada posisi miring sampai permukaan PDA lebar. Dan biarkan Sampai PDA membeku. Setelah dingin siap untuk di inokulasi atau disimpan. 1/3/2015 Y.Rosdiana 19
  • 20. Setelah PDA siap digunakan berulah kita melakukan inokulasi atau isolasi untuk mendapatkan biakan murni miselium jamur. Isolasi dilakukan dari kultur jaringan atau dari spora, tetapi bisa juga kita dapatkan dari subkultur biakan murni yang telah ada. PDA bias ditambahkan vitamin • Tiiamin-HCL (vitamin B1) • Piridoksin-HCL (vitamin B6) • Asam nikotinat (vitamin B2) 1/3/2015 Y.Rosdiana 20
  • 21. Penanaman Bibit Jamur Tiram Dengan Kultur Jaringan 1/3/2015 Y.Rosdiana 21
  • 22. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan Isolasi dengan kultur jaringan 1. Cuci jamur tiram sebelum isolasi 2. sterilkan semua alat-alat dengan alkohol 70% 3. Belah jamur tiram memanjang mulai dari tudung kearah cawan/volva 4. Celupkan jarum pindah kedalam alkohol, bakar diatas lampu spirtus dan dinginkan 5. Buka tutup botol atau cawan petri media agar (PDA) diatas api lampu spirtus lalu ambil satu atau dua potong jaringan kecil bagian dalam jamur lalu pindahkan kedalam media agar atau PDA. 6. Tutup kembali dengan kapas dan lapisi dengan alumunium foil. 1/3/2015 Y.Rosdiana 22
  • 23. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan 1/3/2015 Y.Rosdiana 23
  • 24. Pertumbuahan jamur pada media PDA 1/3/2015 Y.Rosdiana 24
  • 25. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan (Kegagalan pertumbuhan bibit) Pertumbuhan jamur yang didominasi oleh jamur atau bakteri kontaminan seperti yang terjadi pada petridisk kedua diakibatkan oleh beberapa hal. Diantaranya: 1. Kurang sterilnya ruangan LAF Hal yang sangat penting diperhatikan pada pembuatan bibit F0 ada sterilitas.Ruangan LAF adalah tempat yang sangat penting karena segala aktifitas sterilisasi dan inokulasi dilakukan di LAF.Jadi, sterilitas LAF memegang pengaruh yang cukup besar bagi tumbuh- tidaknya eksplan. Ada indikasi yang menyebabkan tumbuh suburnya kontaminan pada media bahwa pada saat melakukan proses pembuatan bibit ruangan belum steril sehingga kontaminasi rata.Kehadiran kontaminan dapat menjadi pesaing dalam mendapatkan nutrient pada substrat, yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan bibit. 1/3/2015 Y.Rosdiana 25
  • 26. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan (Kegagalan pertumbuhan bibit) 2. Bahan jamur yang disterilkan alcohol masih mengandung air Bahan berupa eksplan dari jaringan batang tubuh jamur tiram yang digunakan pada praktikum sebelumnya disterilkan terlebih dahulu dengan dimasukkan dan direndam beberapa waktu kedalam alcohol.pada saat proses inokulasi, jamur masih mengandung cairan alkalcoholtika ditanam pada media agar (ekstrak kentang) sehingga air menyebar kesana-kemari menyebar ke berbagai permukaan media sehingga menyebabkan kontaminasi. 1/3/2015 Y.Rosdiana 26
  • 27. Penanaman bibit jamur tiram dengan kultur jaringan (Kegagalan pertumbuhan bibit) 3. Peralatan yang disterilisasi hanya setengah dan tidak menyeluruh Peralatan yang tidak steril akan menyebabkan bakteri atau jamur penyebabkan kontaminan cepat tumbuh. Sebenarnya pada praktikum ini sudah dilakukan sterilisasi pada peralatan yang digunakan akan tetapi belum maksimal. Pada saat sterilisasi scalpel yang digunakan pada saat pemotongan eksplan hanya disterilisasi sebagian saja yaitu bagian yang digunakan untuk memotong.Sedangkan pada bagian yang digunakan sebagai pegangan saat pemotongan tidak disterilkan atau tidak disemprot alkohol. Hal ini menyebabkan saat pemotongan bagian tubuh yang akan dijadikan sebagai eksplan bagian ujung tidak steril. 1/3/2015 Y.Rosdiana 27
  • 28. Memindahkan Bibit miselin PDA Ke media jagung Untuk membuat bibit dengan media jagung, proses pembuatannya sama dengan membuat hanya nantinya bibit yang diinokulasikan adalah bibit dari jamur PDA. 1/3/2015 Y.Rosdiana 28
  • 29. LANGKAH PEMBUATAN MEDIA JAGUNG 1. Pilih jagung dengan kualitas baik, baru, mulus tidak ada lubang-lubang bekas ulat. 2. Cuci jagung dengan menggunakan air hingga bersih, pisahkan dengan kotoran. 3. Rendam jagung selama 1 malam atau 2 malam. 1/3/2015 Y.Rosdiana 29
  • 30. 4. Cuci kembali jagung hasil rendaman tersebut 5. Rebus di air mendidih hingga agak lunak (jangan terlalu lunak) 1/3/2015 Y.Rosdiana 30
  • 31. 6. Tiriskan pada tempayan bambu selama kurang lebih 20 menit hingga kadar airnya berkurang 1/3/2015 Y.Rosdiana 31
  • 32. 7. Masukkan ke dalam botol dan tutup dengan plastik tebal. 8. Sterilisasikan di autoclave selama kurang lebih 30 menit pada tekanan 2BAR. Keluarkan dan tunggu hingga suhu agak dingin sekitar 38 derajat C 9. Lalu inokulasikan bibit jagung dengan bibit dari PDA. 1/3/2015 Y.Rosdiana 32
  • 33. Pertumbuhan pada media jangung hari ke-2, ke-4, dan ke-8. jika sudah tertutupi jamur maka akan di pindahkan ke bag log. 1/3/2015 Y.Rosdiana 33
  • 34. Pembuatan media tanam jamur tiram (baglog) Bag log adalah kantong plastik transparan berisi campuran media jamur. 1/3/2015 Y.Rosdiana 34
  • 35. media tanam jamur tiram (baglog) Alat dan bahan : 1/3/2015 Y.Rosdiana 35
  • 36. Cara membuat baglog: 1. Melakukan pengayakan serbuk kayu dengan menggunakan alat pengayak yang telah di siapkan. 2. Menimbang bahan bahan sesuai takaran. 3. Melakukan pencampuran bekatul, gyps, dan kaptan sehingga merata, kemudian campuran tersebut dicampurkan dengan serbuk kayu hinggga tercampur secara sempurna. 4. Menambahkan air bersih pada campuran media tanam hingga mencapai kadar air 45-60% 5. Melakukan pembungkusan dengan kantong plasitik hingga ¾ bagian. 6. Melakukan pemadatan media dalam kantong plastik dengan botol bulat hingga media benar benar padat. 7. Memasangkan gelang paralon pada permukaan plastik sehingga menyerupai bentuk botol. 1/3/2015 Y.Rosdiana 36
  • 37. TAHAPAN Pembuatan media tanam jamur tiram (baglog) 1/3/2015 Y.Rosdiana 37
  • 38. 1. Pengayakan Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji yang bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus dan seragam. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik (bag log) dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata. 1/3/2015 Y.Rosdiana 38
  • 39. 2. menyiapkan bahan jamur tiram sebaiknya dibuat menyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam. Prosedur pelaksanaanya anatar lain ; 1. Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam 2. Dedak 15 kg sebagai sumber makanan tambahan bagi pertumbuhan jamur 3. Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan pH 6-7 media tanam sehingga memperlancar proses pertumbuhan jamur. 4. Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur dengan bekatul, kapur dan gips. 1/3/2015 Y.Rosdiana 39
  • 40. 3. Pencampuran Campuran bahan diaduk merata dan ditambahkan air bersih hingga mencapai kadar air 60-65%, dapat ditandai bila dikepal hanya mengeluarkan satu tetes air dan bila dibuka gumpalan serbuk kayu tidak serta merta pecah. Bahan yang telah dicampur bisa dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7 hari atau langsung dikantongi. 1/3/2015 Y.Rosdiana 40
  • 41. 4. Pengemasan plastik Kegiatan memasukan campuran media ke dalam plastik polipropile (PP) dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media tanam bagi bibit jamur. 1/3/2015 Y.Rosdiana 41
  • 42. 5. Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan pada suhu 70° C selama 5 – 8 jam, sedangkan sterilisasi autoclave membutuhkan waktu selama 4 jam, pada suhu121°C, dengan tekanan 1 atm. 1/3/2015 Y.Rosdiana 42
  • 43. 6. Pendinginan Proses pendinginan merupakan suatu upaya menurunan suhu media tanam setelah disterilkan agar bibit yang akan dimasukkan ke dalam bag log tidak mati. Pendinginan dilakukan 8 – 12 jam sebelum dinokulasi. Temperatur yangdiinginkan adalah 30 - 35°C. 1/3/2015 Y.Rosdiana 43
  • 44. Ciri-ciri baglog yang kurang baik Perlu dicermati dalam proses perawatan dan pengontrolan baglog dalam proses inkubasi, terhadap baglog baglog yang tidak bagus/gagal, adapun ciri-ciri baglog yang tidak bagus adalah sebagai berikut: 1. bibit yang berumur tiga hari terhitung dari mulai proses inokulasi (penaburan bibit) 2. Bibit tidak merambat atau tidak keluar bakal bahan miselium. 3. Perhatikan baglog setelah berumur dua hari ditumbuhi jamur liar, biasanya tampak berwarna hitam atau hijau didalam permukaan baglog. 4. Tidak meratanya perambatan miselium dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari, terhitung setelah proses inokulasi (penaburan bibit) 1/3/2015 Y.Rosdiana 44
  • 45. baglog yang kurang baik 1/3/2015 Y.Rosdiana 45
  • 46. Ciri-ciri bag log yang baik 1. Setelah 24 jam terhitung dari mulai proses inokulasi, bibit akan berubah warna menjadi putih dipermukaan atas baglog (dibawah cincin plastik) 2. Perambatan miselium tampak tebal dan merata Baglog tidak terkena jamur liar dibagian yang belum dirambati miselium Baglog yang berusia 25 sampai 30 hari akan ditumbuhi miselium 100%, dan tidak tersisa sedikitpun media yang berwarna coklat atau hitam. 1/3/2015 Y.Rosdiana 46
  • 47. bag log yang baik 1/3/2015 Y.Rosdiana 47
  • 48. Penanaman bibit jamur tiram pada media tanam 1/3/2015 Y.Rosdiana 48
  • 49. Inokulasi (penanaman bibit) Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk kedalam media tanaman yang telah disediakan. Tujuannya adalah menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siap panen. 1/3/2015 Y.Rosdiana 49
  • 50. Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit : 1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih, mencuci tangan dengan alkohol, dan menggunakan pakaian bersih. 2. Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70% dan dibakar. 3. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang diruncingkan. 4. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan. 5. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan kapas kembali. 6. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C untk mempercepat pertumbuhan miselium. 1/3/2015 Y.Rosdiana 50
  • 51. 1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih, mencuci tangan dengan alkohol, dan menggunakan pakaian bersih. 1/3/2015 Y.Rosdiana 51
  • 52. 2. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang diruncingkan. 3. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan 1/3/2015 Y.Rosdiana 52
  • 53. 4. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan kapas kembali. 5. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22 - 28º C untk mempercepat pertumbuhan miselium 1/3/2015 Y.Rosdiana 53
  • 54. Pemindahan ke Tempat Budidaya 1. Baglog yang telah putih ditumbuhi miselium dipindahkan ke kumbung budidaya 2. Baglog yang miseliumnya sudah putih dan ada penebalan dibuka cincin bambunya agar jamure bisa tumbuh. 1/3/2015 Y.Rosdiana 54
  • 55. Perawatan 1. Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur 2. Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan jamur 3. Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika terlkalu lembab jamur menjadi basah 1/3/2015 Y.Rosdiana 55
  • 56. Penyiraman Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan atau pengkabutan dengan menggunakan air bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur, tujuan untuk menjaga kelembaban kubung. 1/3/2015 Y.Rosdiana 56
  • 57. Pengendalian hama dan penyakit Umumnya hama dan penyakit utama pada jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas bangunan kubung agar tidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan pengecekan kubung untuk mengusir tikus. 1/3/2015 Y.Rosdiana 57
  • 58. PEMANENAN Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen adalah ; 1. Tudung belum keriting 2. Warna belum pudar 3. Spora belum dilepaskan 4. Tekstur masih kokoh dan lentur 5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah: 6. Panen dilakukan dengan mencabut 7. Tanpa menyisakan bagian jamur 8. Bersih dan tidak berceceran 9. Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar 10. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih menempel pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit 11. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan. 1/3/2015 Y.Rosdiana 58
  • 59. Jamur siap panen 1/3/2015 Y.Rosdiana 59
  • 60. Penanganan Pasca Panen 1. Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah dalam bentuk segar sehingga mempunyai kelemahan tidak tahan lama disimpan 2. Dijual dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan restauran 3. Diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit jamur, dll. 1/3/2015 Y.Rosdiana 60
  • 61. Kemasan dan olah jamur tiram 1/3/2015 Y.Rosdiana 61