Otitis media (OM) adalah peradangan di telinga tengah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. OM dibedakan menjadi akut dan kronis. OM akut ditandai dengan nyeri telinga dan demam yang berlangsung kurang dari 3 minggu, sementara OM kronis berlangsung lebih lama dengan keluarnya cairan dari telinga. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan telinga dan kultur cairan, sementara pengobatannya meliputi
2. Otitis Media Akut
• Otitis berarti peradangan dari telinga, dan
Media berarti tengah. Jadi otitis media berarti
peradangan dari telinga tengah.
• Otitis media adalah infeksi atau inflamasi pada
telinga tengah (mediastore,2009 )
• Otitis media akut adalah peradangan akut
sebagian atau seluruh periosteum telinga
tengah dan terjadi dalam waktu kurang dari 3
minggu (Kapita selekta kedokteran, 1999).
3. Etiology...
• Penyebab utama adalah invasi dari bakteri pyogenic ke
dalam telinga tengah.
• Yang termasuk bakteri penyebab OM :
– hemolytic streptococcus,
– Staphylococcal aureus,
– Pnemococcus.
• Bakteri yang lain :
– Haemofilus influenza, (dibawah 5tahun)
– Escherichia coli,
– Streptococcus anhemolitikus,
– Proteus vulgaris
– Pseudomonas aurogenosa
– ISPA
5. Cont...
• Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti
radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat
saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat
menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan
di sekitar saluran, tersumbatnya saluran menyebabkan transudasi, dan
datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih
akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri.
• Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu
karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang
telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak
bebas.
• Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel
(bisikan halus). Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan
gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal).
Selain itu telinga juga akan terasa nyeri.Dan yang paling berat, cairan yang
terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena
tekanannya.
8. tubal occlusion Stadium
• Marked with a picture of the tympanic
membrane retraction due to negative middle
ear pressure. Sometimes the tympanic
membrane appears normal or pale cloudy
color. Effusions may have occurred but
difficult to detect.
9. Hiperemia Stadium
• Dilated blood vessels
that appear in some or
all of the tympanic
membrane
accompanied by
edema. Secretions are
beginning to form
serous exudate is still so
difficult to assess.
10. Suppuration Stadium
• Severe edema of the mucosa of the
middle ear accompanied by the
destruction of superficial epithelial
cells and the formation of purulent
exudate in the tympanic cavity
causing the tympanic membrane
protruding toward the outer ear canal
(bulging). Clinical symptoms, the
patient seems to ache, pulse, fever,
and pain in the ear intensified. In the
circumstances further, ischemia can
occur due to the pressure of growing
purulent exudate, thrombophlebitis in
the veins of small even to necrosis of
the mucosa and submucosa.
11. Perforation Stadium
• Rupture of the tympanic
membrane so that the
pus out of the middle ear
into the outer ear
canal. Sometimes the
secret expenditures are
pulsation. This stage is
often caused by late
delivery of antibiotics and
the high virulence of
germs.
12. Resolution Stadium
• Characterized by a gradual normal tympanic
membrane perforation of the tympanic
membrane to close the back and no purulent
secretions. This occurs if the tympanic
membrane was intact, good endurance and
low-virulence bacteria.
13. Tanda & Gejala...
• Gejala klinis OMA tergantung pada stadium penyakit dan
umur pasien.
• Biasanya gejala awal berupa sakit telinga tengah yang berat
dan menetap.
• Biasa tergantung gangguan pendengaran yang bersifat
sementara.
• Pada anak kecil dan bayi dapat mual, muntah, diare, dan
demam sampai 39,50oC, gelisah, susah tidur diare, kejang,
memegang telinga yang sakit.
• Gendang telinga mengalami peradangan yang menonjol
• Keluar cairan yang awalnya mengandung darah lalu
berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah
(jika gendang telinga robek).
14. Komplikasi...
• Infeksi pada tulang di sekitar telinga tengah (mastoiditis
atau petrositis)
• Labirintitis (infeksi pada kanalis semisirkuler)
• Kelumpuhan pada wajah
• Tuli
• Peradangan pada selaput otak (meningitis)
• Abses otak
Tanda-tanda terjadinya komplikasi:
– sakit kepala
– tuli yang terjadi secara mendadak
– vertigo (perasaan berputar)
– demam dan menggigil.
15. Diagnose...
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop.
Untuk menentukan organisme penyebabnya
dilakukan pembiakan terhadap nanah atau
cairan lainnya dari telinga.
16. Px Penunjang...
Otoskopi pneumatik (pemeriksaan telinga dengan otoskop
untuk melihat gendang telinga yang dilengkapi dengan
udara kecil). Untuk menilai respon gendang telinga
terhadap perubahan tekanan udara.
– Tujuan : untuk melihat berkurangnya atau tidak ada sama
sekali gerakan gendang telinga.
– Timpanogram è untuk mengukur kesesuaian dan kekuatan
membran timpani.
– Kultur dan uji sensitifitas dilakukan timpano sintesis
(aspirasi jarum dari telinga tengah melalui membran
timpani).
– Audiometrik untuk mengetahui tuli konduktif
– Foto rontgent untuk mengetahui patologi mastoid
17. Medikasi...
• Infeksi diobati dengan antibiotika per-oral (melalui
mulut). Pilihan pertama adalah amoxicillin, tetapi
untuk penderita dewasa bisa diberikan penisilin dosis
tinggi. Obat flu yang mengandung phenilephrine bisa
membantu membuka tuba eustakius dan jika terdapat
alergi bisa diberikan antihistamin.
• Miringotomi dilakukan jika nyerinya menetap atau
hebat, demam, muntah atau diare atau jika gendang
telinga menonjol. Pada prosedur ini dibuat sebuah
lubang pada gendang telinga untuk mengeluarkan
cairan dari telinga tengah. Pembuatan lubang ini tidak
akan mengganggu fungsi pendengaran penderita dan
nantinya akan menutup kembali dengan sendirinya.
18. NCP...
PENGKAJIAN
• Sakit telinga/nyeri
• Penurunan/tak ada ketajaman pendengaran pada satu atau kedua telinga
• Tinitus
• Perasaan penuh pada telinga
• Suara bergema dari suara sendiri
• Bunyi “letupan” sewaktu menguap atau menelan
• Vertigo, pusing, gatal pada telinga
• Penggunaan minyak, kapas lidi, peniti untuk membersihkan telinga
• Tanda-tanda vital (suhu bisa sampai 40o C), demam
• Kemampuan membaca bibir atau memakai bahasa isyarat
• Toleransi terhadap bunyi-bunyian keras
• Tipe warna 2 jumlah cairan
• Cairan telinga; hitam, kemerahan, jernih, kuning
• Dengan otoskop tuba eustacius bengkak, merah, suram
• Adanya riwayat infeksi saluran pernafasan atas, infeksi telinga sebelumnya, alergi
19. Dx Keperawatan...
• Nyeri berhubungan dengan proses infeksi.
• Resiko penyebaran infeksi berhubungen
dengan komplikasi proses pembedahan /
penyakit.
• Gangguan persepsi sensori auditory
berhubungan dengan proses penyakit dan
efek pembedahan.
20. OMK
• Otitis media kronik adalah peradangan kronik
yang mengenai mukosa dan struktur tulang di
dalam kavum timpani.
• Otitis media kronik dapat dibagi menjadi dua,
aktif dan inaktif.
21. Klasifikasi..
• Aktif (adanya infeksi dengan pengeluaran sekret telinga atau
otorrhea akibat perubahan patologi dasar seperti
kolesteatoma atau jaringan granulasi. Umumnya otorrhea
pada otitis media kronik bersifat purulen (kental, putih) atau
mukoid (seperti air dan encer).
• Inaktif merujuk pada sekuele dari infeksi aktif terdahulu yang
telah terbakar habis, dengan demikian tidak ada otorrhea.
Pasien dengan otitis media kronik inaktif serngkali mengeluh
gangguan pendengaran.
22. Etiology...
• Etiologi otitis media kronik disebabkan oleh
kuman-kuman aerob dan anaerob, yaitu :
Kuman aerob ; Gram positif : S. pyogenes, S.
albus, Gram negatif : Proteus spp,
Pseudomonas spp, E. coli. Kuman anaerob :
Bakteroides spp.
23. Patofisiology...
• Pada OMA yang tidak diobati dengan baik dan adekuat, bisa
terjadi otitis media kronik (OMK). Diduga tuba eustachii tidak
berhasil membuka secukupnya sehingga tekanan udara di
ruang kedua sisi gendang telinga tengah lebih rendah
daripada telinga luar. Otitis media yang berulang akan
menghancurkan pars lensa dan tulang pendengaran , luasnya
kerusakan tergantung dari berat dan seringnya penyakit
kambuh. Infeksi sekunder oleh bakteria dari liang telinga luar
menyebabkan keluarnya cairan yang menetap.
24. Manifestasi klinis...
• Peradangan kronis pada telinga tengah, otitis media
berlanjut
• Tuli, kadang-kadang sakit, pusing
• Tekanan negatif ditelinga tengah
• Tersumbatnya eustachii
• Udara ke ruang tengah terhambat
• Keluar sekret terus menerus atau hilang timbul
• Sekret mungkin encer atau kental, bening atau nanah
dan berlangsung selama lebi 2 bulan.
25. Px diagnostik..
• Audiometri dapat dilakukan untuk mengevaluasi
adanya tuli konduktif pada penyakit kronik.
• X ray menunjukkan kondisi patologik.
• Melakukan uji reaksi penderita untuk mengukur dan
menentukan lokasi ketulian.
• Melakukan uji reaksi penderita terhadap suara
percakapan dengan : uji weber, rinne test,
pemeriksaan audiogram, pemeriksaan radiologi.
27. Askep...
• PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan sekarang, kapan keluhan
mulai berkembang, bagaimana terjadinya,
apakah secara tiba-tiba atau berangsur-
angsur, apa tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi keluhan, apa yang digunakan,
adakah keluhan seperti pilek dan batuk.
28. Cont..
• Riwayat kesehatan masa lalu. Apakah ada
kebiasaan berenang, apakah pernah
menderita gangguan pendengaran (kapan,
berapa lama, pengobatan apa yang dilakukan,
bagaimana kebiasaan membersihkan telinga,
keadaan lingkungan (tenang, daerah isdustri,
daerah populasi), apakah riwayat pada
anggota keluarga.
29. Cont...
• Inspeksi: keadaan umum, adakah cairan yang
keluar dari telinga, bagaimana warna, bau,
jumlah dan apakah ada tanda-tanda radang
• Nyeri dapat berkurang atau terdapat nyeri
tumpul pada mastoideus.
• Kaji drainase telinga, keutuhan membrana
timpani
• Kaji daerah mastoid
30. Dx.Kep
• Hambatan komunikasi verbal yang behubungan dengan
kesukaran memahami orang lain sekunder akibat kerusakan
pendengaran.
• Ketakutan yang berhubungan dengan kehilangan
pendengaran aktual atau potensial.
• Isolasi sosial yang berhubungan dengan kurangnya kontak
dengan orang lain sekunder akibat ketakutan dan keadaan
yang memalukan karena kehilangan pendengaran.
• Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi, infeksi, tinitus
dan vertigo.
31. Intervensi...
Penatalaksanaan Medis OMK
• Penanganan lokal meliputi pembersihan hati-hati telinga dengan
menggunakan mikroskop dan alat pengisap.
• Pemberian tetes antibiotika atau pemberian bubuk antibiotika sering
membantu bila ada cairan purulen. Antibiotika sistemik biasanya tidak
diresepkan kecuali pada kasus infeksi akut.
• Berbagai prosedur pembedahan dapat dilakukan bila dengan penanganan
obat tidak efektif. Yang paling sering adalah timpanoplasti, rekonstruksi
bedah membrana timpani dan osikulus..
• Mastoidektomi, tujuan pembedahan mastoid adalah untuk mengangkat
kolesteatoma, mencapai struktur yang sakit dan menciptakan telinga yang
aman, kering dan sehat.
32. Interven...
• Penatalaksanaan Keperawatan OMK
– Memberikan analgetik dan kompres dingin pada area
untuk mengurangi nyeri.
– Mengganti balutan pada daerah luka.
– Obsevasi tanda-tanda vital untuk mengawasi penyebaran
infeksi.
– Memberikan sedatif secara hati-hati agar dapat istirahat
(kolaborasi).
– Memantau status pendengaran secara teratur.
– Mengawasi keadaan yang dapat menyebebkan injury
nervus vacial.