Tiga kalimat ringkasan dokumen:
Dokumen tersebut membahas kasus tonsilitis kronik pada seorang pasien wanita berusia 65 tahun dengan keluhan nyeri tenggorokan berulang. Dokumen menjelaskan diagnosa, tatalaksana, dan tinjauan pustaka mengenai tonsilitis kronik.
3. Identitaspasien
• Nama : Ny. EW
• Umur : 65 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jati Bening, Jakarta Timur
• Pendidikan Terakhir : S1
• Status : Menikah
• Agama : Katolik
• Tanggal masuk RS : 24 November 2021
• Ruangan : Cendrawasih
4. Anamnesis
KELUHAN UTAMA :
Nyeri Tenggorokan
KELUHAN TAMBAHAN :
Tenggorokan kering dan
terasa mengganjal
Tidur Mengorok
Mulut terasa bau
5. ANamnesis
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
OS datang dari poli THT-KL dengan keluhan nyeri tenggorokan sejak 2
minggu SMRS. Nyeri dirasakan hilang-timbul. Nyeri bertambah jika OS
sedang makan. Menurut OS saat makan ada rasa mengganjal di leher. Os
juga mengeluhkan tenggorokan terasa kering dan mulut terasa bau.
Menurut suami, OS sering mengorok saat tidur. Keluhan lain seperti
demam, batuk, pilek, suara parau, mual/muntah disangkal. Tidak ada
keluhan di hidung dan telinga.
6. ANamnesis
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Keluhan yang sama sudah dirasakan berulang kali dalam setahun
bisa >5x , OS mengaku jika mengalami keluhan OS minum obat
cefadroxyl dan keluhan membaik.
Riwayat Hipertensi (amlodipin 1x5mg) Riwayat DM (metformin
3x500mg)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat penyakit serupa disangkal, riwayat keganasan disangkal
RIWAYAT KEBIASAAN
OS mengaku sering makan-makanan berminyak cth: gorengan
7. PemeriksaanFISIK (25/11/21)
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Composmentis
• Tekanan darah : 146/73 mmHg
• Frekuensi nadi : 76 kali/ menit
• Frekuensi nafas : 20 kali/ menit
• Suhu : 36,2 ゚C
• Kepala : Normocepali
• Mata : CA -/-, SI -/-
• Leher : KGB tidak teraba membesar, massa (-)
• Thoraks : Paru dan jantung dbn
• Abdomen : Supel, BU (+) NT (-)
8. Statuslokalistenggorok
Kelainan Dextra Sinistra
Tonsil
Ukuran T3 T3
Kripta Melebar Melebar
Detritus (-) (-)
Abses Tidak ada Tidak ada
Permukaan
Hiperemis, Tidak
rata
Hiperemis, tidak
rata
Faring
Massa Tidak ada Tidak ada
Warna Normal Normal
Perlekatan Normal Normal
Uvula Ditengah
9. Pemeriksaanpenunjang
Hemoglobin 11.6 11.7-15.5
Hematokrit 35 35-47
Trombosit 252.000 150.000-440.000
Leukosit 9.100 3.600-11.000
Diff. Count 0/0/2/68/26/4
Waktu Perdarahan 3 1-3 menit
Waktu Pembekuan 5 1-7 menit
GDS 105 <120 mg/dl
HbsAG Non-reaktif Non-reaktif
Anti HIV Non-reaktif Non-reaktif
13. Followup(Jumat,26/11/21)
Subjektif Objektif Assesment Planning
OS merasa tidak
nyaman di tenggrokan
saat makan/minum.
Nyeri (-) darah (-)
OS dapat berbicara
lancar dan dapat
makan/minum.
KU : Tampak Sakit
Ringan
Kesadaran : CM
TD: 137/85 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
Frekuensi Pernapasan :
20kali/menit
Suhu : 36,2 ºC
SpO2 : 96% (room air)
Tonsil: To-To, darah (-)
Post Tonsilektomi
hari I
IVFD: NaCl 0,9% 20tpm
Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
As. Traneksamat 500mg/8 jam
Ketorolac 30mg 1 amp/8jam
Metilprednisolon 62,5mg/12
jam
Instruksi post op:
- Pasien sadar baik boleh minum
sedikit demi sedikit suhu
dingin (air es)
- Minum baik pasien bisa makan
- Diet : bubur saring, puding,
roti
- Monitor keluhan dan tanda
perdarahan
15. ANATOMI
Tonsil merupakan bagian dari jaringan
limfoid yang melingkari faring dikenal
sebagai cincin waldeyer
• Tonsil faringealis atau adenoid, agak
menonjol keluar dari atas faring dan
terletak dibelakang koana.
• Tonsil palatina terletak didalam fossa
tonsil
• Tonsil lingual
• Tuba Tonsil
Harry IGA. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2017
16. Definisi TONSILITISKRONIK
Tonsilitis : peradangan tonsil palatina
yang merupakan bagian dari cincin
Waldeyer.
Tonsilitis Kronik : peradangan kronik
dari tonsil sebagai lanjutan peradangan
akut/ subakut yang berulang/ rekuren,
dengan kuman penyebab nonspesifik.
Dr. Trimartani, et.al. Panduan Praktik Klinis Panduan Praktik Klinis Tindakan Clinical Pathway Di Bidang Telinga Hidung Tenggorok- Kepala Leher
Volume 1. Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia. 2015;1-4
17. FAKTORPREDISPOSISI
Karena rangsangan yang menahun dari rokok,
beberapa jenis makanan, higiene mulut yang buruk,
pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan
tonsilitis akut yang tidak adekuat
Prof. Arsyad E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012:199-201
18. ETIOLOGI
Serangan ulangan dari Tonsilitis Akut yang mengakibatkan
kerusakan permanen pada tonsil
• Organisme : bakteri aerobik dan anaerobik, virus, jamur,
dan parasit
• Kuman paling sering : Streptokokus beta hemolitikus grup
A
• Gram positif Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis. Gram negatif : Enterobakter, Pseudomonas
aeruginosa, Klebsiella dan E. coli
Prof. Arsyad E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012:199-201
19. PaTOfisioLOGI
Prof. Arsyad E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012:199-201
20. ANAMNESIS :
● Nyeri tenggorokan berulang atau menetap
● Rasa menganjal ditenggorokan
● Ada rasa kering di tenggorok dan napas berbau
PEMERIKSAAN FISIK :
● Tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata
● Disertai perlekatan kejaringan sekitarnya
● Kriptus melebar beberapa terisi oleh detritus
diagnosis
Prof. Arsyad E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012:199-201
22. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Mikrobiologi :
● Gold standard kultur dari dalam tonsil
kesuaian pemberian antibiotika.
Histopatologi
● Tiga kriteria : ditemukan ringan-
sedang infiltrasi limfosit, adanya
Ugra’s abses dan infitrasi limfosit yang
difus
diagnosis
Harry IGA. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2017
23. MEDIKAMENTOSA :
● Terapi ditujukan pada hygiene mulut dengan cara
berkumur
● Pemberian antibiotika sesuai kultur (Penisilin, Gol.
makrolida, gol. sefalosporin lebih efektif terhadap
streptococcus)
tATALAKSANA
Harry IGA. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2017
24. OPERATIF :
TONSILEKTOMI bila terapi konservatif gagal.
Indikasi Absolut :
● Hiperplasia tonsil yang menyebabkan gangguan tidur
(sleep apneu).
● Curiga keganasan (hipertropi tonsil yang unilateral).
● Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam.
● Perdarahan tonsil yang persisten dan rekuren.
● Abses peritonsil yang tidak membaik setelah pengobatan
tATALAKSANA
Harry IGA. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2017
25. Indikasi Relatif :
● Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun
dengan terapi antibiotik adekuat
● Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik
dengan pemberian terapi medis
● Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus
yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik β-
laktamase resisten
● Pasien pasca infeksi difteri
tATALAKSANA
Harry IGA. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2017
26. ADENOIDEKTOMI
Indikasi :
● Sumbatan (sumbatan hidung yang menyebabkan bernafas
melalui mulut, Sleep Apnea, Gangguan menelan)
● Infeksi (Adenoiditis berulang/ kronik)
● Kecurigaan neoplasma jinak/ ganas
tATALAKSANA
Prof. Arsyad E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012:199-201
27. Ke daerah Sekitar
● Abses Peritonsilar
● Rinitis kronik
● Sinusitis
● Otitis Media secara perkontinuitatum
Jauh
● Endokarditis
● Artritis
● Miositis
● Nefritis
KOMPLIKASI
Prof. Arsyad E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012:199-201
• Uveitis
• Furunkulosis
29. Dr. Trimartani, et.al. Panduan Praktik Klinis Panduan Praktik Klinis
Tindakan Clinical Pathway Di Bidang Telinga Hidung Tenggorok-
Kepala Leher Volume 1. Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung
Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia. 2015;1-4
. Prof. Arsyad E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala dan Leher Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2012:199-201
. Harry IGA. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut. Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. 2017
DAFTARPUSTAKA
Editor's Notes
Conjungtiva anemis, skelra ikterik
T1: di dalam fosa tonsilaris atau < 25% orofaring
T2: sudah melewati pilar anterior tetapi belum sampai di paramedian atau 25-50%
T3: berada di antara garis median dan paramedian atau 50-75%
T4: melewati garis median >75%