Makalah ini membahas tentang sensasi dan persepsi, dimulai dengan pengertian kedua konsep tersebut. Sensasi adalah proses menerima rangsangan dari lingkungan melalui indra, sedangkan persepsi melibatkan interpretasi terhadap sensasi. Hubungan antara sensasi dan persepsi juga dibahas, di mana keduanya saling terintegrasi dalam memahami lingkungan.
1. MAKALAH
PSIKOLOGI UMUM
SENSASI & PERSEPSI
Dosen Pengampu : Baiq Sofa Ilhami M.Pd
Disusun oleh :
AIDATUL FITRI
PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD )
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP ) HAMZANWADI SELONG
2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persepsi dan sensasi merupakan hal yang beriringan dan tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari. Tanpa alat indera dunia tidak akan ada, karena kita tidak bisa
mempersepsikan dunia itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebgai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sensasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan persepsi ?
3. Bagaimana hubungan persepsi dan sensasi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang sensasi
2. Untuk mengetahui tentang persepsi
3. Untuk mengetahui hubungan keduanya
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Sensasi
Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi, sensasi berasal dari kata
“sense”, Alat penginderaan, yang menghubungkan organism dengan lingkungannya ”sensasi
adalah pengalaman elementer yang segera yang tidak memerlukan penguraian verbal,
simbolis, atau konseptual, dan terutama seklai berhubungan dengan kegoatan alat
indera,”Benjamin B. Wollman (1973).
Dalam pengertian lainnya, Sensasi (sensation) adalah proses menerima energi rangsangan
dari lingkungan luar.rangsangan terdiri dari energy fisik seperti cahaya,suara dan panas.
Rangsangan dideteksi oleh sel reseptor khusus pada organ indra-mata, telinga, kulit, hidung
dan lidah.ketika sel-sel reseptor mencatat adanya rangsangan,energy tersebut dikonversi
menjadi impuls kimia listrik. Proses perubahan energy fisik menjadi energy kimia listrik yang
disebut transduksi. Transduksi menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi
mengenai rangsangan melalui system saraf ke otak.(Jia,Dallos,&
He.2007;Lumpkin&Caterina,2007)
Apapun definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan
sangat penting. Manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya kita mengenal 5 alat
indera yang dapat dikelompokkan pada 3 macam indera penerima, sesuai sumber informasi,
sumber informasi boleh berasal dari sumber luar (luar) atau dari individu itu sendiri (internal).
Informasi dari luar di inderai oleh eksteroseptor (misalnya, telinga/mata). Informasi dari
dalam diinderai oleh interoseptor (misalnya system peredaran darah). Selain itu gerakan tubuh
kita sendiri diinderai oleh prioseptor (organ vestibular). Apa saja yang menyentuh alat indera
dari dalam atau dari luar disebut stimulus. Saat ini anda sedang membaca kelompok kami
(stimulus eksternal), padahal fikiran anda sedang diganggu oleh perjanjian tugas lain yang
harus dikumpulkan hari ini (stimulus eksternal). Anda serentak menerima 2 macam stimulus,
alat penerima anda segera mengubah stimulus ini menjadi energy saraf untuk disampaikan ke
otak melalui proses transduksi. Agar diterima oleh alat indera anda, stimulus kita harus kuat.
Batas minimal intensitas stimulus disebut ambang mutlak. Misalnya, mata hanya dapat
menangkap stimulus yang mempunyai panjang gelombang cahaya antara 380-780 nanometer,
4. telinga manusia hanya dapat mendeteksi frekuensi gelombang suara yang berkisar antara 20-
20.000 hz. Manusia akan sanggup menerima temperatur 10oC-45oC.
B. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diproleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah, memberikan
makna pada stimulus indrawi. Contohnya, anda melihat kawan anda sedang melihat-lihat
etalase di toko, anda menyergapnya dari belakang. Setelah dia berbalik, anda terkejut.
Ternyata dia bukan kawan anda. Ini bukan kesalahan sensasi tapi kekeliruan persepsi.
1. Factor-factor yang menentukan persepsi
a. Faktor Fungsional
Factor fungsional berasal dari kebutuhan,pangalaman masa lalu dan hal hal lain yang
termasuk apa yang kita sebut sebagai factor personal. Yang menentukan persepsi
bukan jenis atau bentuk stimulus, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon
pada stimulus itu. Dalam satu eksperimen, Levine, Chein, dan Morfi memperlihatkan
gambar-gambar yang tidak jelas kepada 2 kelompok mahasiswa. Gambar tersebut
lebih sering ditanggapi sebagai makanan oleh sekelompok mahasiswa yang lapar
daripada oleh kelompok mahasiswa yang kenyangpersepsi yang berbeda ini tidak
disebabkan oleh stimulus. Perbedaan itu bermula pada kondisi biologis mahasiswa.
Murray melakukan eksperimen untuk mengetahui bagaimana suasana mental
memengaruhi persepsi. Sekelompok anak-anak diminta untuk menjelaskan gambar
seorang laki-laki sebelum dan sesudah “bermain perang-perangan”. Sesudah main
perang-perangan anak-anak cenderung lebih banyak melihat kekejaman dalam wajah
gambar itu. Peneliti yang lain Leuva dan Lucas, mengungkapkan pengaruh suasana
emosional terhadap persepsi.
b. Factor Struktural
Factor-faktor structural berasal semata-mata dari sifat stimulus fisik dan efek saraf
yang ditimbulkannya pada system saraf individu. Para psikolog Gestalt seperti Kohler
Warmtheimer dan Kovka merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat
structural yang kemudian dikenal dengan teori Gestalt, menurut teori ini bila kita
5. memersepsikan sesuatu kita memersepsinya sebagai suatu keseluruhan. Kita tidak
melihat bagian-bagiannya lalu menghimpunnya dengan kata lain bagian-bagian
medan yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan.
2. Tujuan persepsi
Menurut para ahli terkemuka David Mar (1982) tujuan persepsi adalah perwakilan
internal dari dunia luar sebagai contoh, tujuan penglihatan adalah membentuk perwakilan 3
dimensi dari dunia diotak.
Dari sudut pandang evolusi, tujuan sensasi dan persepsi adalah adaptasi yang
meningkatkan kemungkinan spesies untuk bertahan (Friman & Herron, 2007: kardong 2008).
Sebuah organism harus dapat merasakan dan merespon dengan cepat dan akurat pada
kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya
3. Reseptor Sensoris dan otak
Seluruh sensasi dimulai dari reseptor sensoris, reseptor sensoris adalah sel-sel yang
terspesialisasi untuk mendeteksi informasi ransangan dan memancarkannya ke saraf sensoris
(afferent dan otak) (lewwis Et All, 2007), reseptor sensoris adalah gerbang untuk otak dan
system saraf berhubungan dengan dunia luar, reseptor sensoris tiap spesies, hewan telah
berevousi sesuai dengan lingkungannya sebagai contoh reseptor sensoris yang digunakan
kelelawar untuk menemukan makanan sangat berbeda dengan elang.
4. Memersepsikan rangsangan sensoris
Dua factor penting dalam memersepsikan rangsangan sensoris
a. Dunia menyediakan banyak atensi yang dapat dipersepsikan. Pada saat ini
anda sedang memersepsikan huruf dan katayang membentuk kalimat ini.
Sekarang lihat sekeliling anda dan ambil benda lain selain makalah ini untuk
dilihat. Setelah itu, coba tepuk jempol kaki kanan anda. Pada setiap kegiatan
ini anda sedang melakukan atensi selektif, yaitu memfokuskan pada aspek
spesifik sebuah pengalaman dan mengabaikan aspek yang lain. Salah satu
contoh adalah kemampuan untuk focus pada sebuah suara dalam ruangan
yang penuh atau restoran ramai.
6. Atensi tidak hanya selektif tapi juga dapat dialihkan sebagai contoh jika
seseorang memamnggila nama anda dalam ruangan yang rame anda akan
mengalihkan atensi anda kepada orang tersebut
b. Set persepsi, para psikolog merujuk pada kecenderungan atau kesiapan untuk
memersepsikan sesuatu dengan cara tertentu ini sebagai set persepsi. Set
persepsi bertindak sebagai saringan ‘psikologis’ dalam pemrosesan informasi
mengenai lingkungan. Interpretasi adalah salah satu konsekuensi dari set
persepsi. Interpretasi dapat terjadi bahkan sebelum rangsangan itu muncul
seperti pelari menunggu tanda dimulai.
5. Proses informasi dari lingkungan ke otak
Reseptor sensoris menerima informasi dari lingkungan, menciptakan arus listrik local,
arus listrik ini memiliki tingkatan artinya sensitive terhadap intensitas ransangan,
seperti perbedaan antara cahaya yang temaram dan terang. Reseptor ini memicu
potensial aksi di neuron sensoris, yang meneruskan informasi ini ke system saraf
pusat. Potensial aksi adalah gelombang listrik singkat yang merambat pada akson
sebuah neuron ke neuron lain. Oleh karena itu neuron sensoris mengikuti prinsip ada
atau tidak ada, intensitas ransangan tidak bisa dikomunikasikan dengan cara mengubah
kekuatanpotensial aksi. Akan tetapi, reseptor mengubah frekuensi potensial aksi yang
dikirim ke otak. Oleh karena itu, jika sebuah rangsangan memiliki intensitas yang
sangat tinggi, seperti cahaya matahari yang sangat terang, neuron akan mengeluarkan
arus yang lebih sering (tetapi dengan kekuatan yang sama), agar otak mengetahui
bahwacahaya itu memang benar-benar sangat terang.
Rangsangan energy → Sel reseptor sensoris → Neuron sensoris → sensasi persepsi
Cahaya, Kimia, Mekanis) Sistem saraf otak
Organ indera dan reseptor sensoris dimasukkan dalam beberapa kelas utama
berdasarkan tipe energy yang dipancarkan termasuk:
1. Resepsi cahaya (photoreseption) : mendeteksi cahaya, dipersepsikan
sebagai penglihatan.
2. Resepsi mekanik (mechanoreseption) : mendeteksi tekanan, getaran dan
pergerakan, dipersepsikan sebagai peraba, pendengaran dan keseimbangan.
7. 3. Kemoreseptor (chemoreseption) : mendeteksi rangsangan kimiawi,
dipersepsikan sebgai pengecap dan penciuman.
C. Hubugan persepsi dan sensasi
1. Proses dari bawah ke atas
Para psikolog membedakan antara proses bawah ke atas dan proses atas ke bawah
dalam sensasi dan persepsi. Pada pemerosesan bawah ke atas,reseptor sensoris mencatat
informasi mengenai lingkungan luar dan mengirimkannya ke otak untuk analisis dan
interpretasi. Pemerosesan dari bawah keatas dipicu oleh masukan rangsangan
(Prouix,2007”Wei & Zhou,2006). Contohnya adalah ketika kita mendengarkan lagu favorit
kita untuk pertama kalinya,kita harus mendengar dengan baik untuk “merasakannya”.
2. Proses dari atas ke bawah
Pemerosesan dari atas kebawah dipicu oleh pemerosesan kognisi pada tingakat
yang lebih tinggi di otak (Schlock & Albright, 2007; Zhaoping & Guyader,2007).
Pemerosesan dari atas ke bawah adalah ketika kita merasakan apa yang sedang terjadi dan
mengaplikasikan kerangka kerja tersebut pada informasi dari dunia luar. Contohnya kita
dapat mengalami pemerosesandari atas kebawah dengan cara mendengarkan lagu favorit
kita dipikiran kita sekarang.ketika kita mendengar lagu tersebut ditelinga dalam pikiran
kita,kita sedang mengalami pengalaman persepsi.
Kedua jenis proses tersebut terjadi ketika kita merasa dan memersepsikan dunia (Schill,
Zetzche,& Wolter,2006). Jika berdiri sendiri,telinga kita hanya memberikan informasi yang
datang mengenai suara dilingkungan.Hanya ketika kita mengartikan apa yang didengar oleh
telinga (bawah ke atas) dan apa yang diinterpretasikan oleh otak (atas kebawah) barulah kita
memahami secara penuh bagaimana kita memersepsikan suara idunia kita.
8. BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sensasi adalah proses menerima energy ransangan dari luar. Persepsi adalah proses
mengorganisir dan menginterpretasi informasi sensorik untuk memberikan makna sensasi dan
persepsi adalah hal yang terintegrasi.
B. Saran
Tidak ada istilah orang berpengalaman tanpa ada pengalaman pertama. Maka hargailah
setiap permulaan dan proses jatuh bangun yang silih berganti.
9. DAFTAR PUSTAKA
King Laura. A. (2007). Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba
Humanika
Rakhmat Jalaluddin. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya