SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Anatomi fisiologi
Persepsi Sensori
Oleh : Ns. Indah Zen
Pendahuluan
Sensori ad stimulus atau ransangan yg datang dari dalam
maupun luar tubuh.
Sistem sensoris adalah sistem penghantaran rangsangan
dari perifer (reseptor) ke pusat (otak).
Stimulus masuk melalui organ panca indra
Stimulus yg sempurna memungkinkan ssorg utk blajar
berfungsi scara sehat dan berkembang dgn normal..
Cont’
• Secara fisiologis, sistem saraf secara terus
menerus menerima ribuan informasi dari
organ saraf sensori, menyalurkan informasi
melalui saluran yang sesuai, dan
mengintegrasikan informasi menjadi respon
yang bermakna.
Cont’
• Stimulus sensori mencapai organ sensori dan
menghasilkan reaksi yang segera atau informasi tersebut
saat itu disimpan ke otak untuk digunakan dimasa
depan. Sistem saraf harus utuh agar stimulus sensori
mencapai pusat otak yang sesuai dan agar individu
menerima sensasi. Setelah menginterpretasi makna
sensasi, maka orang dapat bereaksi terhadap stimulus
tersebut.
Empat komponen penting pada sensori, yaitu:
 Stimulus (rangsangan)
• Reseptor
• Konduksi
• Persepsi
Rangsangan
Reseptor
Saraf
Sensori
Medula
spinalis dan
otak
Saraf
Sensori
Efektor
Persepsi
Jalannya proses sensori hingga di persepsikan :
Saraf sensori seperti :
 Olfaktorius, berfungsi Menerima rangsang dari hidung dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau
 Optik, berfungsi Menerima rangsang dari mata dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi
visual
 Vestibulokoklearis, berfungsi sebagai sensori sistem vestibular,
mengendalikan keseimbangan dan sebagai sensori koklea yaitu
menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara.
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu
otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis).
Reseptor at alat penerima rangsangan merupakan suatu struktur
yang mampu mendeteksi rasangan tertentu yang berasal dari luar
atau dari dalam tubuh.
Efektor merupakan alat penghasil tanggapan yang pada sistem
kerjanya
Reseptor berdasarkan jenis rangsang:
1. Kemoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap rangsangan
yang berupa bahan kimia. Contoh: bau.
2. Mekanoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap
rangsangan yang berupa deformasi mekanik. Contoh: sentuhan dan
suara.
3. Termoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap
rangsangan yang berupa suhu (baik itu suhu panas maupun suhu
dingin). Contoh: ketika terkena api dan memegang es.
4. Fotoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap
rangsangan yang berupa cahaya. Contoh: cahaya matahari.
5. Elektroreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap
rangsangan yang berupa listrik. Misalnya dimiliki oleh hewan
aqutik, yaitu belut listrik. Digunakan sebagai alat untuk
mempertahankan diri.
6. Magnetoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap
rangsangan yang berupa medan magnet. Contoh: medan magnet
bumi (navigasi arah utara dan selatan), misalnya dimiliki oleh
lebah madu yang digunakan untuk menemukan makanan.
Cont’
Berdasarkan lokasi sumber rangsang :
1.Interoreseptor adalah reseptor untuk menerima
rangsangan dari dalam tubuh
2.Eksteroreseptor adalah reseptor yang berfungsi untuk
menrima rangsangan dari luar tubuh seperti reseptor
penerima gelombang suara (pada alat pendengaran) &
cahaya (pada alat penglihatan).
Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila
memenuhi factor – factor sebagai berikut:
a. Keadaan indra yang sehat dan sempurna yang akan
mememgaruhi kesempurnaan proses sensoris.
b. Perhatian yang tertuju pada objeknya yang emudahkan
persepsi dan apabila perhatian kurang akan mengganggu
konsentrasi sehingga proses sensoris tidak sempurna.
c. Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat
akan mengganggu proses sensoris.
d. Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.
FAKTOR” YANG MEMPENGARUHI PROSES SENSORIS
Pengertian persepsi
Persepsi adalah proses mencapai kesadaran atau
pemahaman lingkungan dengan mengorganisir dan
menafsirkan informasi sensorik.
Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-
masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada
dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan
keseluruhan gambaran yang berarti.
Persepsi visual adalah Persepsi yang visual didapatkan dari indera
penglihatan.
Persepsi auditori adalah Persepsi yang auditori didapatkan dari indera
pendengaran yaitu telinga.
Persepsi perabaan adalah Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera
taktil yaitu kulit.
Persepsi penciuman adalahPersepsi penciuman atau olfaktori
didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Persepsi pengecapan adalah Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan
dari indera pengecapan yaitu lidah.
Proses persepsi dimulai dengan sebuah objek di dunia
nyata, disebut stimulus atau objek distal. Melalui cahaya,
suara atau proses lain fisik, objek merangsang organ-
organ sensorik tubuh. Organ-organ indera mengubah
energi masukan ke dalam saraf aktivitas proses yang
disebut transduksi. Pola baku aktivitas saraf disebut
stimulus proksimal Sinyal-sinyal saraf dikirim ke otak
dan diproses,sehingga muncul persepsi.
Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi
merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:
1) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses
kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus
oleh alat indera manusia.
2) Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis,
merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor
(alat indera) melalui saraf-saraf sensoris.
3) Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses
psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang
stimulus yang diterima reseptor.
4) Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi
yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut robbin
Faktor-faktor persepsi adalah:
1) Pelaku persepsi (perceiver)
2) Objek atau yang dipersepsikan
3) Konteks dari situasi dimana persepsi itu
dilakukan
ALAT-ALAT TUBUH SENSORIS
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam - macam reseptor
untuk mengetahui rangsangan dari luar atau disebut juga
ekstraseptor. Ekstraseptor sering disebut juga alat indera.
Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia yaitu, indera
penglihatan, indera penciuman, indera peraba, indera
pendengaran, indera pengecap. Alat indera berfungsi untuk
mensensor keadaan diluar , apa yang kita lihat, apa yang kita
dengar, apa yang kita cium, apa yang kita rasakan, apa yang
kita dengar dapat mempengaruhi perilaku keadaan sesesorang.
Informasi sensori untuk mencapai
kesadaran dapat diperoleh dari
beberapa indra yaitu :
Mata (visual)
Telinga (auditory)
Hidung (olfactory)
Lidah (gustatory)
Kulit (tactile)
Penglihatan
Indera penglihatan adalah mata. Mata
adalah organ indera yang kompleks. Di
mata terdapat reseptor khusus cahaya
yang disebut fotoreseptor.
Proses pengamatan sebagai berikut :
Sumber cahaya → kornea →aquos humor
pada kamera okuli anterior → pupil →
aquos humor pada kamera okuli posterior
→lensa kristalina → korpus vitreum →
retina →nervus optikus → otak → terjadi
kesan-kesan apa yang kita lihat
Cont’
Ada tiga bentuk pengamatan melalui indera penglihatan, yaitu:
A. Pengamatan warna,terdiri atas warna dasar (merah, kuning, dan
biru) dan warna yang memengarui perasaan ke jiwaan.
Contoh ;
o Warna hijau memberi suasana tenang
o Warna orange menimbulkan suasana riang
B. Pengamatan bentik, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing,
kubus, dan balok.
Orang yang mudah menerima kesan melalui mata tersebut di sebut
tipe visul.
C. Pengamatan ruang, termasuk jarak (mis. berada di ruang kelas,
ruang terbuka, dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke tempat
lain)
Cont’
Sumber cahaya Masuk ke mata melalui kornea, Kemudian Melewati pupil
yang lebarnya diatur oleh iris, Dibiaskan oleh lensa kemudian Terbentuk
bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil. Lensa bertugas
memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina, kemudian
Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf
optik dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang
keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal
dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut.
Barulah bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foto,
cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal
ini berisi informasi visual objek di luar mata.
Mekanisme indera penglihatan
Penciuman
Hidung pembau yang terdapat pada
mukosa ( selaput lender ) hidung hanya
dapat di rangsang oleh gas. Menurut W.F
Ganong manusia dapat mengenal 2000
sampai 4000 bau yang berbeda.
Saraf yang menerima rangsangan
pembau, yaitu :
a. Nervus olfactorius, rangsangan adalah
wangi-wangian, bensol, lisol, dan gas
yang busuk
b. Nervus trigeminus, rangsangannya
adalah minyak kayu putih, kamper,
kloroform dan ether.
Bau dapat mempengaruhi perilaku
sesorang, misalnya dekat orang yang
wangi, menimbulkan keinginan mendekat
atau sebaliknya.
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang
mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau
terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus
alfaktorius)
Selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf
pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus
olfaktorius).
Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama
udara inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut
dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan
protein membran pada dendrit.
Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-
ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I
Mekanisme penciuman
Struktur telinga. Telinga terbagi menjadi bagian tengah, luar,
dan dalam
Menurut W.F ganong (1991) di dalam telinga terdapat dua
reseptor sensorik untuk pendengaran dan keseimbangan. Proses
pengamatan suara melalui tiga bagian di telinga. Yaitu :
a. Telinga bagian luar ( Acusticus eksternus)
b. Telinga bagian tengah (Acusticus medialis)
c. Telinga bagian dalam (Meatus acusticus internus)
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara, yaitu:
1 Mendengar lagu-lagu mars, membuat kita jadi semangat
2 Mendengar lagu-lagu dangdut membuat kita ingin berjoget
3 Mendengar lagu-lagu slow membuat kita jadi tenang.
4 Mendengar lagu-lagu melayu membuat kita menjadi ngantuk.
5 Mendengar ledakan keras membuat kita jadi terkaget.
PENDENGARAN
Sinyal suara memasuki saluran telinga dan variasi tekanan yang dihasilkannya
menekan gendang telinga. Karena sisi bagian dalam dari gendang telinga
mempunyai tekanan yang nilainya dijaga konstan maka gendang telinga akan
bergetar.
Getaran dari gendang telinga disalurkan pada tiga rangkaian tulang yaitu; martil,
incus dan stapes. Mekanisme ini dirancang untuk mengkopel variasi suara dari
udara luar ke telinga bagian dalam. Karena luas permukaan penampang yang
ditekan stapes lebih kecil dari luas penampang gendang telinga maka tekanan
suara yang sampai ke telinga bagian dalam bertambah besar.
Cairan pada cochlea bergetar dengan frekuensi yang sama dengan gelombang yang
datang. Basilar membrane kemudian memisahkan sinyal berdasarkan frekuensinya.
Syaraf yang berada pada mambran kemudian mendeteksi posisi terjadinya
resonansi yang juga akan menentukan frekuensi suara yang datang.
Mekanisme pendengaran
Pengecap
1. Struktur kuncup pengecap
a) Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup
pengecap, suatu kemoreseptor yang terletak
terutama di lidah, tetapi juga terdapat pada palatum
lunak dan epiglotis.
b) Kuncup pengecap terdapat pada tonjolan lidah
disebut papila.
c) Masing-masing kuncup pengecap merupakan
sekumpulan sel penunjang dan sel sensorik yang
memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-
pori.
Sensasi rasa
a) Kuncup pengecap yang sensitif terhadap rasa manis
terletak di ujung lidah.
b) Substansi asam di rasakan terutama di bagian samping
lidah.
c) Substansi asin dapat dirasakan pada seluruh area
lidah, tetapi reseptornya terkumpul dibagian samping
lidah.
d) Substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap
di bagian belakang lidah.
Seperti halnya indera yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu.
Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah.
Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan
berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap
sebagai reseptor.
Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud
melalui taste pore (lubang).
Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan
merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan syaraf
IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di lobus
parietalis untuk kemudian diinterpretasikan.
Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian
atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory
hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai
hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
Mekanisme pengecapan
Peraba
Kulit merupakan indra untuk stimulus mekanik (raba dan tekan), panas, dingin, dan nyeri.
Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai tempat yang berbeda-beda pada kulit kita.
Rasa panas, dingin, nyeri, tidak tedapat satu pada kulit kita.
Macam-macam reseptor pada kulit:
a. Corpus cula tactus dari meisne, terdapat pada papilla terutama pada puncak
bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan yang diterima adalah tactil (rabaan).
b. Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan corium (kulit
jangat). Rangsangan yang diterima adalah panas.
c. Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan yang diterima adalah
panas.
d. Corpus cula Lamellasa paceni, terdapat di subkutis terutama di ujung jari yang
berfungsi untuk meraba benda.
e. Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang terdapat hampir
seluruh jaringan tubuh.
Proses sensorik diawali dengan penerimaan input
(registration), yaitu individu menyadari akan adanya
input. Proses selanjutnya adalah (orientation), yaitu
tahap dimana individu memperhatikan input yang
masuk. Tahap berikutnya, kita mulai mengartikan
input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah
tahap (organization), yaitu tahap dimana otak
memutuskan untuk memperhatikan atau
mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah
(execution), yaitu tindakan nyata yang dilakukan
terhadap input sensorik tadi (Williamson dan
Anzalone, 1996)
Syukur Moanto’

More Related Content

What's hot

Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem PersyarafanNona Zesifa
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAmee Hidayat
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 

What's hot (20)

Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Anatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulitAnatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulit
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

indera pengecap
indera pengecapindera pengecap
indera pengecap
 
Anatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensoriAnatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensori
 
Biologi hidung
Biologi hidung Biologi hidung
Biologi hidung
 
Ppt faal pendengaran
Ppt faal pendengaranPpt faal pendengaran
Ppt faal pendengaran
 
Fisio anatomi (indera pengecap)
Fisio anatomi (indera pengecap)Fisio anatomi (indera pengecap)
Fisio anatomi (indera pengecap)
 
Anatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi LidahAnatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi Lidah
 
Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem SensorikBiofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
 
Perkembangan Sensorik
Perkembangan SensorikPerkembangan Sensorik
Perkembangan Sensorik
 
Clubfoot.ppt 2003
Clubfoot.ppt 2003Clubfoot.ppt 2003
Clubfoot.ppt 2003
 
Makalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologiMakalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologi
 
3 game 1 (persepsi)
3 game 1 (persepsi)3 game 1 (persepsi)
3 game 1 (persepsi)
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIFPENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
PENGKAJIAN TULI KONDUKTIF
 
Fisiologi hidung
Fisiologi hidungFisiologi hidung
Fisiologi hidung
 
Organ Telinga
Organ TelingaOrgan Telinga
Organ Telinga
 
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
Anatomi & Fisiologi Telinga Tengah
 

Similar to Anfis sistem sensori

Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologiMissty II
 
TUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptxTUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptxSintiaEka3
 
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]Natalia Julita
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem sesuher lambang
 
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingamekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingaCristina Marbun
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiaeka noviana
 
02. Sistem Indera.pptx
02. Sistem Indera.pptx02. Sistem Indera.pptx
02. Sistem Indera.pptxRijalulKhoiri
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksIsma Jihan
 
Sistem panca indra (wafa, kharisma)
Sistem panca indra (wafa, kharisma)Sistem panca indra (wafa, kharisma)
Sistem panca indra (wafa, kharisma)stikesby kebidanan
 
Anfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancainderaAnfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancainderalarasamanah
 
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxPPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxDIAH397116
 

Similar to Anfis sistem sensori (20)

Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologi
 
TUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptxTUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptx
 
Indra manusia
Indra manusiaIndra manusia
Indra manusia
 
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingamekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusia
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipa Rangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
02. Sistem Indera.pptx
02. Sistem Indera.pptx02. Sistem Indera.pptx
02. Sistem Indera.pptx
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonalKomunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleks
 
Sistem panca indra (wafa, kharisma)
Sistem panca indra (wafa, kharisma)Sistem panca indra (wafa, kharisma)
Sistem panca indra (wafa, kharisma)
 
Anfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancainderaAnfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancaindera
 
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxPPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
 
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptxBab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
 

More from STIKES GRAHA MEDIKA

More from STIKES GRAHA MEDIKA (10)

Askep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zenAskep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zen
 
Askep osteoporosis pd lansia
Askep osteoporosis pd lansiaAskep osteoporosis pd lansia
Askep osteoporosis pd lansia
 
Rencana penyuluhan kesehatan
Rencana penyuluhan kesehatanRencana penyuluhan kesehatan
Rencana penyuluhan kesehatan
 
Ruang lingkup keperawatan
Ruang lingkup  keperawatanRuang lingkup  keperawatan
Ruang lingkup keperawatan
 
Ilmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iiiIlmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iii
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obat
 
Anfis muskuloskeletal
Anfis muskuloskeletal Anfis muskuloskeletal
Anfis muskuloskeletal
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
Askep Trombositopenia
Askep TrombositopeniaAskep Trombositopenia
Askep Trombositopenia
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Anfis sistem sensori

  • 2. Pendahuluan Sensori ad stimulus atau ransangan yg datang dari dalam maupun luar tubuh. Sistem sensoris adalah sistem penghantaran rangsangan dari perifer (reseptor) ke pusat (otak). Stimulus masuk melalui organ panca indra Stimulus yg sempurna memungkinkan ssorg utk blajar berfungsi scara sehat dan berkembang dgn normal..
  • 3. Cont’ • Secara fisiologis, sistem saraf secara terus menerus menerima ribuan informasi dari organ saraf sensori, menyalurkan informasi melalui saluran yang sesuai, dan mengintegrasikan informasi menjadi respon yang bermakna.
  • 4. Cont’ • Stimulus sensori mencapai organ sensori dan menghasilkan reaksi yang segera atau informasi tersebut saat itu disimpan ke otak untuk digunakan dimasa depan. Sistem saraf harus utuh agar stimulus sensori mencapai pusat otak yang sesuai dan agar individu menerima sensasi. Setelah menginterpretasi makna sensasi, maka orang dapat bereaksi terhadap stimulus tersebut.
  • 5. Empat komponen penting pada sensori, yaitu:  Stimulus (rangsangan) • Reseptor • Konduksi • Persepsi
  • 7. Saraf sensori seperti :  Olfaktorius, berfungsi Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau  Optik, berfungsi Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual  Vestibulokoklearis, berfungsi sebagai sensori sistem vestibular, mengendalikan keseimbangan dan sebagai sensori koklea yaitu menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara.
  • 8. Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
  • 9. Reseptor at alat penerima rangsangan merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi rasangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor merupakan alat penghasil tanggapan yang pada sistem kerjanya Reseptor berdasarkan jenis rangsang: 1. Kemoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa bahan kimia. Contoh: bau. 2. Mekanoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa deformasi mekanik. Contoh: sentuhan dan suara. 3. Termoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa suhu (baik itu suhu panas maupun suhu dingin). Contoh: ketika terkena api dan memegang es.
  • 10. 4. Fotoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa cahaya. Contoh: cahaya matahari. 5. Elektroreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa listrik. Misalnya dimiliki oleh hewan aqutik, yaitu belut listrik. Digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri. 6. Magnetoreseptor, merupakan efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa medan magnet. Contoh: medan magnet bumi (navigasi arah utara dan selatan), misalnya dimiliki oleh lebah madu yang digunakan untuk menemukan makanan. Cont’
  • 11. Berdasarkan lokasi sumber rangsang : 1.Interoreseptor adalah reseptor untuk menerima rangsangan dari dalam tubuh 2.Eksteroreseptor adalah reseptor yang berfungsi untuk menrima rangsangan dari luar tubuh seperti reseptor penerima gelombang suara (pada alat pendengaran) & cahaya (pada alat penglihatan).
  • 12. Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi factor – factor sebagai berikut: a. Keadaan indra yang sehat dan sempurna yang akan mememgaruhi kesempurnaan proses sensoris. b. Perhatian yang tertuju pada objeknya yang emudahkan persepsi dan apabila perhatian kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensoris tidak sempurna. c. Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses sensoris. d. Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat. FAKTOR” YANG MEMPENGARUHI PROSES SENSORIS
  • 13. Pengertian persepsi Persepsi adalah proses mencapai kesadaran atau pemahaman lingkungan dengan mengorganisir dan menafsirkan informasi sensorik. Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan- masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
  • 14. Persepsi visual adalah Persepsi yang visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi auditori adalah Persepsi yang auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Persepsi perabaan adalah Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Persepsi penciuman adalahPersepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung. Persepsi pengecapan adalah Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
  • 15. Proses persepsi dimulai dengan sebuah objek di dunia nyata, disebut stimulus atau objek distal. Melalui cahaya, suara atau proses lain fisik, objek merangsang organ- organ sensorik tubuh. Organ-organ indera mengubah energi masukan ke dalam saraf aktivitas proses yang disebut transduksi. Pola baku aktivitas saraf disebut stimulus proksimal Sinyal-sinyal saraf dikirim ke otak dan diproses,sehingga muncul persepsi.
  • 16. Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut: 1) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. 2) Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris. 3) Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor. 4) Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
  • 17. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut robbin Faktor-faktor persepsi adalah: 1) Pelaku persepsi (perceiver) 2) Objek atau yang dipersepsikan 3) Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan
  • 18. ALAT-ALAT TUBUH SENSORIS Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam - macam reseptor untuk mengetahui rangsangan dari luar atau disebut juga ekstraseptor. Ekstraseptor sering disebut juga alat indera. Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia yaitu, indera penglihatan, indera penciuman, indera peraba, indera pendengaran, indera pengecap. Alat indera berfungsi untuk mensensor keadaan diluar , apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita cium, apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar dapat mempengaruhi perilaku keadaan sesesorang.
  • 19. Informasi sensori untuk mencapai kesadaran dapat diperoleh dari beberapa indra yaitu : Mata (visual) Telinga (auditory) Hidung (olfactory) Lidah (gustatory) Kulit (tactile)
  • 20. Penglihatan Indera penglihatan adalah mata. Mata adalah organ indera yang kompleks. Di mata terdapat reseptor khusus cahaya yang disebut fotoreseptor. Proses pengamatan sebagai berikut : Sumber cahaya → kornea →aquos humor pada kamera okuli anterior → pupil → aquos humor pada kamera okuli posterior →lensa kristalina → korpus vitreum → retina →nervus optikus → otak → terjadi kesan-kesan apa yang kita lihat
  • 21. Cont’ Ada tiga bentuk pengamatan melalui indera penglihatan, yaitu: A. Pengamatan warna,terdiri atas warna dasar (merah, kuning, dan biru) dan warna yang memengarui perasaan ke jiwaan. Contoh ; o Warna hijau memberi suasana tenang o Warna orange menimbulkan suasana riang
  • 22. B. Pengamatan bentik, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing, kubus, dan balok. Orang yang mudah menerima kesan melalui mata tersebut di sebut tipe visul. C. Pengamatan ruang, termasuk jarak (mis. berada di ruang kelas, ruang terbuka, dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke tempat lain) Cont’
  • 23. Sumber cahaya Masuk ke mata melalui kornea, Kemudian Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris, Dibiaskan oleh lensa kemudian Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina, kemudian Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Barulah bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foto, cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata. Mekanisme indera penglihatan
  • 24. Penciuman Hidung pembau yang terdapat pada mukosa ( selaput lender ) hidung hanya dapat di rangsang oleh gas. Menurut W.F Ganong manusia dapat mengenal 2000 sampai 4000 bau yang berbeda. Saraf yang menerima rangsangan pembau, yaitu : a. Nervus olfactorius, rangsangan adalah wangi-wangian, bensol, lisol, dan gas yang busuk b. Nervus trigeminus, rangsangannya adalah minyak kayu putih, kamper, kloroform dan ether. Bau dapat mempengaruhi perilaku sesorang, misalnya dekat orang yang wangi, menimbulkan keinginan mendekat atau sebaliknya.
  • 25. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius) Selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu- ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I Mekanisme penciuman
  • 26. Struktur telinga. Telinga terbagi menjadi bagian tengah, luar, dan dalam Menurut W.F ganong (1991) di dalam telinga terdapat dua reseptor sensorik untuk pendengaran dan keseimbangan. Proses pengamatan suara melalui tiga bagian di telinga. Yaitu : a. Telinga bagian luar ( Acusticus eksternus) b. Telinga bagian tengah (Acusticus medialis) c. Telinga bagian dalam (Meatus acusticus internus) Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara, yaitu: 1 Mendengar lagu-lagu mars, membuat kita jadi semangat 2 Mendengar lagu-lagu dangdut membuat kita ingin berjoget 3 Mendengar lagu-lagu slow membuat kita jadi tenang. 4 Mendengar lagu-lagu melayu membuat kita menjadi ngantuk. 5 Mendengar ledakan keras membuat kita jadi terkaget. PENDENGARAN
  • 27. Sinyal suara memasuki saluran telinga dan variasi tekanan yang dihasilkannya menekan gendang telinga. Karena sisi bagian dalam dari gendang telinga mempunyai tekanan yang nilainya dijaga konstan maka gendang telinga akan bergetar. Getaran dari gendang telinga disalurkan pada tiga rangkaian tulang yaitu; martil, incus dan stapes. Mekanisme ini dirancang untuk mengkopel variasi suara dari udara luar ke telinga bagian dalam. Karena luas permukaan penampang yang ditekan stapes lebih kecil dari luas penampang gendang telinga maka tekanan suara yang sampai ke telinga bagian dalam bertambah besar. Cairan pada cochlea bergetar dengan frekuensi yang sama dengan gelombang yang datang. Basilar membrane kemudian memisahkan sinyal berdasarkan frekuensinya. Syaraf yang berada pada mambran kemudian mendeteksi posisi terjadinya resonansi yang juga akan menentukan frekuensi suara yang datang. Mekanisme pendengaran
  • 28. Pengecap 1. Struktur kuncup pengecap a) Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecap, suatu kemoreseptor yang terletak terutama di lidah, tetapi juga terdapat pada palatum lunak dan epiglotis. b) Kuncup pengecap terdapat pada tonjolan lidah disebut papila. c) Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan sel sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori- pori.
  • 29. Sensasi rasa a) Kuncup pengecap yang sensitif terhadap rasa manis terletak di ujung lidah. b) Substansi asam di rasakan terutama di bagian samping lidah. c) Substansi asin dapat dirasakan pada seluruh area lidah, tetapi reseptornya terkumpul dibagian samping lidah. d) Substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap di bagian belakang lidah.
  • 30. Seperti halnya indera yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu. Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang). Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita. Mekanisme pengecapan
  • 31. Peraba Kulit merupakan indra untuk stimulus mekanik (raba dan tekan), panas, dingin, dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai tempat yang berbeda-beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, tidak tedapat satu pada kulit kita. Macam-macam reseptor pada kulit: a. Corpus cula tactus dari meisne, terdapat pada papilla terutama pada puncak bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan yang diterima adalah tactil (rabaan). b. Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan corium (kulit jangat). Rangsangan yang diterima adalah panas. c. Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan yang diterima adalah panas. d. Corpus cula Lamellasa paceni, terdapat di subkutis terutama di ujung jari yang berfungsi untuk meraba benda. e. Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang terdapat hampir seluruh jaringan tubuh.
  • 32. Proses sensorik diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu individu menyadari akan adanya input. Proses selanjutnya adalah (orientation), yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang masuk. Tahap berikutnya, kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah tahap (organization), yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan atau mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah (execution), yaitu tindakan nyata yang dilakukan terhadap input sensorik tadi (Williamson dan Anzalone, 1996)

Editor's Notes

  1. Manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya jika ia tidak tahu adanya bahaya yang mengancam atau menimpa dirinya. Adanya bahaya dapat diketahui dengan jalan melihat, mendengar, mencium, dan merasakan rasa-nyeri, rasa-raba, rasa-panas, rasa-dingin, dan sebagainya. Inilah yang disebut sebagai sistem sensorik.
  2. Sel saraf sensoris disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
  3. Reseptor menerima rangsangan, konduksi = hantaran, persepsi = menafsirkan informasi meliputi semua sinyal dlm sistem saraf, yg mrpkn hasil stimulasi fisik/ kimia dr panca indra
  4. Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain.