SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Filsafat Manusia
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan
Sosial
Filsafat Manusia
 Filsafat Manusia adalah suatu cabang dari
Filsafat yang mengupas tentang arti
menjadi manusia.
 Filsafat Manusia termasuk dalam kajian
Ontologi atau Metafisika
 Filsafat Manusia biasa disebut juga,
Antropologia Metafisika atau Psikologi
Metafisis
 Manusia adalah mahluk yang berhadapan
dengan diri sendiri dalam dunianya.
Inti Pokok FIlsafat Manusia
 Louis Leahy mengatakan bahwa ada 2 inti
pokok dalam mempelajari Filsafat Manusia,
yaitu :
 Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan
Hakekat Manusia
 Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan
Fungsi dari keberadaan manusia di dunia.
Aspek Filsafat Manusia
 Ada 2 aspek dalam memahami hakekat
manusia, yaitu :
 Ekstensif, meliputi pembahasan yang
berhubungan dengan Sifat, Gejala, Kegiatan, dan
segala sesuatu yang meyangkut pada segala
bidang.
 Intensif, meliputi pembahasan yang mengarah
pada intisari dari manusia.
Sisi Filsafat Manusia
 Memandang manusia bisa dilihat dari dua
sisi, yaitu :
 Eksternal, melihat manusia dari sisi Tubuh yang
sifatnya materi.
 Internal, melihat manusia dari sisi Jiwa atau
Rohani, dan kesadaran
Metode Filsafat Manusia
 Metode Kritis
Melakukan kegiatan kritis dari pendapat para filusuf tentang manusia.
Biasanya dengan metode ini tidak membawa ke arah pemahaman yang
benar-benar positif.
 Metode Analitika Bahasa
Bertitik tolak pada penggunaan bahasa sehari-hari dengan menyelidiki
hubungan bahasa dengan pikiran, dan kegunaan bahasa dalam ilmu
pengetahuan dan filsafat.
 Metode Fenomenologi
Metode ini berusaha untuk menemukan kembali pengalaman asli dan
fundamental melalui beberapa langkah, yaitu, fenomena hanya
diselidiki sejauh disadari secara langsung, dan fenomena diselidiki
sejauh merupakan bagian dari dunia yang dihidupi sebagai
keseluruhan.
CIRI KHAS MANUSIA
 Ciri fisik
 Sikapnya yang tegak sehingga membebaskan tangan untuk melakukan
eksplorasi dan manipulasi
 Jari-jari tangan yang mudah bergerak serta kemampua lengan bergerak
memutar
 Otak dan kepala yang besar serta sistem syaraf yang lebih sempurna
dari mahluk lain
 Manusia mempunyai alat berupa bahasa untuk menyebarkan
kebudayaannya
 Manusia mempunyai daya cipta yang bisa berulang, dan ciptaannya
bisa kompleks sifatnya.
 Manusia mahluk sosial dan politik
 Hanya manusia yang sadar akan sejarah dan mempunyai tradisi
kebudayaan yang terus menerus
 Manusia mempunyai apresiasi estetik
 Manusia mempunyai hati nurani
 Manusia adalah mahluk yang religius
KESALAHTAFSIRAN TENTANG TEORI
EVOLUSI
 Teori evolusi tidak berarti semua bentuk yang
hidup itu cenderung mengarah kepada manusia,
atau akan berubah menjadi jenis lain.
 Teori evolusi berbeda dengan darwinisme.
Darwinisme adalah suatu penjelasan bagaimana
satu jenis dapat muncul dari jenis lain.
 Teori evolusi bukan keterangan tentang watak dan
asal dari kehidupan itu sendiri tetapi tentang
proses perubahan.
 Teori evolusi tidak seharusnya mengingkari
agama atau kepercayaan kepada Tuhan.
PERBEDAAN MANUSIA BARAT DAN TIMUR
BARAT TIMUR
Pengetahuan Mengutamakan akal sebagai alat
penalaran dan memperoleh
pengetahuan.
Abstraksi sangat penting dalam
memahami hidup.
Pengetahuan.
Pengetahuan berguna untuk
menguasai dunia.
Mengutamakan hati yang
merupakan alat pemersatu
akal dan intuisi atau
intelegensi dan persaan.
Menekankan pada simbol yang
sifatnya kongkret.
Pengetahuan berguna untuk
menjadi bijaksana dalam
menghadapi hidup yang sulit.
Sikap terhadap
Alam
Mempunyai motivasi untuk
menguasai alam, karena
manusia barat berjarak
dengan alam.
Muncul eksploitasi dan ekspansi
Menghormati alam karena
menganggap alam dan
manusia merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan
(holistik)
Muncul harmonisasi
PERBEDAAN MANUSIA BARAT DAN TIMUR
Cita-cita hidup Manusiia barat mempunyai
sikap aktif, mereka aktor
dari kehidupan dan terus
berpetualang dalam
hidupnya
Nilai tertinggi dalam hidup
datang dari dalam,
menerima keadaan,
mengumpulkan
pengalaman,
mengintegrasikan diri
dan waktu demi
kesempurnaannya
Status persona Menghargai hak individu
sehingga membentuk
pribadi yang percaya diri,
terus terang, relistis, dan
“berani menjadi”
Keberadaan manusia baru
berarti apabila ia tidak
memisahkan diri dari
masyarakat dan berpikir
secara sosial-kolektif.
PERSAMAAN MANUSIA BARAT DAN TIMUR
 Mengakui adanya suatu yang absolut yang
merupakan sumber dari segala sesuatu
(penyebab pertama)
 Sama-sama menghadapi pertanyaan dasar
tentang manusia dan mempunyai wawasan
yang sama tentang dimana manusia dapat
menemukan pemenuhannya
WATAK MANUSIA DAN MASYARAKAT
 Thomas Hobbes (1588 – 1679)
Manusia merupakan mahluk yang jahat (Homo Homini Lupus)
sehingga harus diatur oleh hukum dan pemerintahan yang tak
dapat digulingkan (Leviathan)
Sifat dasar manusia adalah bersaing, agresif, loba, anti sosial
dan bersifat kebinatangan.
Negara berfungsi untuk menyatukan manusia untuk tidak saling
memebunuh.
 Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778)
Manusia merupakan mahluk baik, masyarakat yang membuat
manusia jahat (mementingkan diri sendiri dan bersifat merusak)
Negara berfungsi untuk memungkinkan manusia untuk
mendapatkan kembali sifat kebaikannya yang asli.
Ciri Khas Manusia Sebagai Makhluk
Hidup
 Asimilasi, yaitu berkembang dan mengembangkan diri dengan
mengubah yang dimakan dan dicerna menjadi substansinya
sendiri.
 Memperbaiki dan memulihkan, yaitu mengerjakan dari
substansinya sendiri, dari dalam dirinya, dari apa yang dibuat
oleh organismenya.
 Mereproduksi, yaitu kemampuan untuk melipatgandakan diri,
membuat dalam dirinya bibit yang akan menjadi mahluk hidup
baru.
 Responsif, yaitu kemampuan merespon stimulus yang
diberikan padanya oleh alam sekitarnya, ( daya adaptasi).
 Punya tujuan, yaitu kemampuan menentukan tujuan. Manusia
punya tujuan hidup dan untuk mencapainya mereka
memanfaatkan apa yang ada disekitarnya dengan
menggunakan ilmu dan alat.
Manusia sebagai Mahluk Hidup
 Mahluk hidup secara esensial adalah sesuatu yang
menyempurnakan dirinya sendiri (otoperfektif), dia
berkemampuan untuk bergerak sendiri, tumbuh dan
berkembang.
 Mahluk hidup mempunyai suatu kesatuan yang
dinamis dan yang menstrukturkan sumber pertama
dari aktifitas-aktifitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap mahluk hidup.
 Kesatuan substansial dan dinamis itu yang
mengkoordinasikan dan “menstrukturkan”
merupakan dinamisme yang mengakibatkan dia
berbuat dan mencoba merealisasikan idenya
sebagai “subjektivitas”.
Manusia sebagai Mahluk Hidup
 Mahluk hidup tersusun dari bagian-bagian yang mempunyai ciri khas
bahwa mereka bersama-sama merupakan suatu keseluruhan yang
terstruktur, mempunyai fungsi tertentu, semua bagian saling
bergantung, sehingga mahluk hidup adalah suatu keseluruhan yang
berhirarki dan tersusun.
 Dapat disimpulkan bahwa mahluk hidup punya 2 unsur yang esensial,
pertama, keseluruhan yang berorgan dan tersusun, yang dinamakan
badan. Kedua, kesatuan substansial yang disebut jiwa. Kedua bersatu
dan dikenal dengan nama mahluk hidup, satu substansi walaupun tetap
berbeda dan dari kodrat yang berlainan.
 Definisi tentang mahluk hidup, yaitu suatu substansi natural yang
terbentuk dari badan dan jiwa, dari keseluruhan yang berorgan dan
kesatuan fundamental, dari suatu struktur indrawi dan subjektifitas
metaindrawi.
Beberapa konsep tentang “Jiwa”
 Jiwa adalah suatu elemen yang indrawi, halus,
panas dan dinamik seperti nafas dan darah yang
terdapat dalam organisme secara total atau
definitif.
 Peranan Jiwa sebagai kesatuan substansial dan
metafisika. Jiwa adalah menstrukturkan dan
menyatukan. Jiwa bukan suatu keseimbangan
harmonis dari organisme itu, melainkan
keseluruhan kegiatan “sinergis” yang hanya
mampu dilakukan mahluk hidup.
 Jiwa merupakan unsur pokok yang pertama, jiwa
harus menjadi prinsip hidup, prinsip kesadaran,
interioritas, pemikiran dan kebebasan.
Konsep Jiwa
 Plato mengatakan jiwa merupakan satu substansi
yang eksistensinya mendahului badan, yang untuk
sementara waktu tertutup didalam badan seperti
layaknya sebuah penjara bagi jiwa. Jiwa adalah
sesuatu yang ”ada” dan badan adalah sesuatu ada
yang lain (dualisme).
 Aristoteles mengatakan Jiwa dan Badan merupakan
satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat
dipisahkan yang menyatu dan dikenal sebagai
mahluk hidup. Jiwa dan badan merupakan 2 unsur
esensial yang saling melengkapi dalam satu
substansi yang sama (monisme).
Gagasan tentang Jiwa menghadapi 2
keberatan
 Dewasa ini kehidupan dapat dibuat di
laboratorium, ini membuktikan bahwa
mahluk hidup hanya tersusun dari unsur-
unsur indrawi dan fisik.
 Ahli biologi dan psikologi menjelaskan
pembentukan dan tingkah laku mahluk
hidup tanpa menggunakan gagasan
tentang jiwa yang dapat merugikan
penyelidikan-penyelidikan mereka.
Struktur Jiwa
 Jiwa menurut Whitehead punya struktur yang sifatnya hierarkis dimana
taraf yang tertinggi diduduki oleh taraf rasional, dalam melaksanakan
tugasnya taraf ini didukung oleh taraf-taraf lain seperti taraf organik
(benda mati), taraf vegetatif (tumbuhan) taraf sensitif (binatang).
Taraf yang rendah mempunyai fungsi saling berhubungan dan
mendukung taraf tertinggi yaitu taraf rasional.
 Taraf organik (benda mati) sifatnya statis tidak memperkenalkan unsur baru
yang muncul dari keinginan mewujudkan cita-cita pribadi.
 Taraf vegetatif (tumbuhan) lebih menunjukkan aktifitas jiwa yang efektif
dengan adanya unsur pembaharuan (adaptasi dengan lingkungan).
 Taraf sensitif (binatang) sudah muncul kesadaran akan diri dan lingkungan,
bersamaan dengan kemampuan analisis terhadap pengalaman-pengalaman
fisik.
 Taraf rasional terjadi pembaruan terus menerus yang menjadi begitu efektif
di dalam sejarah kehidupan manusia, karena dalam diri manusia ada
kesadaran intelektual yang punya kemampuan sangat efektif untuk
menyederhanakan pengalaman dan memberi tekanan kepada segi yang
dianggap penting sambil menyingkirkan yang dianggap tidak relevan.
Karakter Spesifik Badan Manusia
 Badan itu tidak berada diluar intimitasi kita
secara total dan juga tidak sama secara
sempurna dengan keakuan kita yang paling
dalam; bahwa dia tidak merupakan suatu
objek saja maupun suatu subjektivitas
semata.
 Badan itu harus didefinisikan berhubungan
erat dengan dunia dan partisipasinya dengan
jiwa, sehingga yang akan dibicarakan adalah
badan hidup pada umumnya.
Mahluk Hidup Mengatasi Batas-batas
“Ketubuhannya”
 Dispersi, yaitu mahluk hidup selalu berusaha untuk
mempertahankan kesatuannya yang dapat membedakannya
dari semua yang lain dan menjadi suatu individu.
 Mahluk hidup berusaha mengatasi kepasifan tubuh. Manusia
berusaha beradaptasi, bereproduksi, bekerja demi
kelangsungan hidupnya, namun mereka tidak bisa
mempercepat atau memperlambat eksistensinya, seperti
tubuh makin tua yang lama kelamaan menimbulkan
ketidakmampuan.
 Mahluk hidup mengalami keterbatasan, dimana setiap mahluk
hidup tidak pernah menjadi dirinya secara total dan sempurna
dan tidak pernah mencapai keadaan yang dicita-citakannya.

More Related Content

What's hot

Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeErna Mariana
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam IslamKonsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam Islamherlena sari
 
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat FilsafatT. Astari
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Listia wati
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENINur Afiana
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 

What's hot (20)

Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam IslamKonsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
 
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat Filsafat
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Filsafat Pengetahuan
Filsafat PengetahuanFilsafat Pengetahuan
Filsafat Pengetahuan
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 

Similar to Filsafat manusia

Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
 
Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)NatasyaNila
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarAndreboyke6
 
Filosofi Manusia
Filosofi Manusia Filosofi Manusia
Filosofi Manusia rafi_12
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusiaDonnyHari
 
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029RIZKINURFADILAH
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusiaMamadJsm
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasimawan fadlli
 
Manusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiManusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiAndrew Yapvito
 
filsafat manusia
filsafat manusiafilsafat manusia
filsafat manusiaAdib L
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfDellaAp1
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanNanon Hanriana
 
Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4Jimmy Davius
 
PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019
PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019
PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019MRofiqImami
 

Similar to Filsafat manusia (20)

Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)
 
Ibd 11
Ibd 11Ibd 11
Ibd 11
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Filosofi Manusia
Filosofi Manusia Filosofi Manusia
Filosofi Manusia
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
 
FM 14 - Review.ppt
FM 14 - Review.pptFM 14 - Review.ppt
FM 14 - Review.ppt
 
Kepribadian makhluk manusia
Kepribadian makhluk manusiaKepribadian makhluk manusia
Kepribadian makhluk manusia
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
 
Manusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiManusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk Multidimensi
 
filsafat manusia
filsafat manusiafilsafat manusia
filsafat manusia
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicurean
 
Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4
 
PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019
PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019
PM.ROFIQ IMAMI (105) IKOR B 2019
 

More from KuliahMandiri.org

Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaPenelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaKuliahMandiri.org
 
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaEbook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaKuliahMandiri.org
 
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaBahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaKuliahMandiri.org
 
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaPERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaKuliahMandiri.org
 
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAAKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAKuliahMandiri.org
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIKuliahMandiri.org
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIKuliahMandiri.org
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERKuliahMandiri.org
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHKuliahMandiri.org
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKuliahMandiri.org
 
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMULANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMUKuliahMandiri.org
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan KuliahMandiri.org
 

More from KuliahMandiri.org (20)

Kant
KantKant
Kant
 
Filsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhanFilsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhan
 
Dunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembungDunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembung
 
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaPenelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
 
menjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejatimenjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejati
 
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaEbook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
 
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaBahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
 
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaPERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
 
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAAKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
 
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMULANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
 
metode ilmiah
metode ilmiahmetode ilmiah
metode ilmiah
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 
Karl Marx
Karl MarxKarl Marx
Karl Marx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Filsafat manusia

  • 1. Filsafat Manusia MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial
  • 2. Filsafat Manusia  Filsafat Manusia adalah suatu cabang dari Filsafat yang mengupas tentang arti menjadi manusia.  Filsafat Manusia termasuk dalam kajian Ontologi atau Metafisika  Filsafat Manusia biasa disebut juga, Antropologia Metafisika atau Psikologi Metafisis  Manusia adalah mahluk yang berhadapan dengan diri sendiri dalam dunianya.
  • 3. Inti Pokok FIlsafat Manusia  Louis Leahy mengatakan bahwa ada 2 inti pokok dalam mempelajari Filsafat Manusia, yaitu :  Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Hakekat Manusia  Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Fungsi dari keberadaan manusia di dunia.
  • 4. Aspek Filsafat Manusia  Ada 2 aspek dalam memahami hakekat manusia, yaitu :  Ekstensif, meliputi pembahasan yang berhubungan dengan Sifat, Gejala, Kegiatan, dan segala sesuatu yang meyangkut pada segala bidang.  Intensif, meliputi pembahasan yang mengarah pada intisari dari manusia.
  • 5. Sisi Filsafat Manusia  Memandang manusia bisa dilihat dari dua sisi, yaitu :  Eksternal, melihat manusia dari sisi Tubuh yang sifatnya materi.  Internal, melihat manusia dari sisi Jiwa atau Rohani, dan kesadaran
  • 6. Metode Filsafat Manusia  Metode Kritis Melakukan kegiatan kritis dari pendapat para filusuf tentang manusia. Biasanya dengan metode ini tidak membawa ke arah pemahaman yang benar-benar positif.  Metode Analitika Bahasa Bertitik tolak pada penggunaan bahasa sehari-hari dengan menyelidiki hubungan bahasa dengan pikiran, dan kegunaan bahasa dalam ilmu pengetahuan dan filsafat.  Metode Fenomenologi Metode ini berusaha untuk menemukan kembali pengalaman asli dan fundamental melalui beberapa langkah, yaitu, fenomena hanya diselidiki sejauh disadari secara langsung, dan fenomena diselidiki sejauh merupakan bagian dari dunia yang dihidupi sebagai keseluruhan.
  • 7. CIRI KHAS MANUSIA  Ciri fisik  Sikapnya yang tegak sehingga membebaskan tangan untuk melakukan eksplorasi dan manipulasi  Jari-jari tangan yang mudah bergerak serta kemampua lengan bergerak memutar  Otak dan kepala yang besar serta sistem syaraf yang lebih sempurna dari mahluk lain  Manusia mempunyai alat berupa bahasa untuk menyebarkan kebudayaannya  Manusia mempunyai daya cipta yang bisa berulang, dan ciptaannya bisa kompleks sifatnya.  Manusia mahluk sosial dan politik  Hanya manusia yang sadar akan sejarah dan mempunyai tradisi kebudayaan yang terus menerus  Manusia mempunyai apresiasi estetik  Manusia mempunyai hati nurani  Manusia adalah mahluk yang religius
  • 8. KESALAHTAFSIRAN TENTANG TEORI EVOLUSI  Teori evolusi tidak berarti semua bentuk yang hidup itu cenderung mengarah kepada manusia, atau akan berubah menjadi jenis lain.  Teori evolusi berbeda dengan darwinisme. Darwinisme adalah suatu penjelasan bagaimana satu jenis dapat muncul dari jenis lain.  Teori evolusi bukan keterangan tentang watak dan asal dari kehidupan itu sendiri tetapi tentang proses perubahan.  Teori evolusi tidak seharusnya mengingkari agama atau kepercayaan kepada Tuhan.
  • 9. PERBEDAAN MANUSIA BARAT DAN TIMUR BARAT TIMUR Pengetahuan Mengutamakan akal sebagai alat penalaran dan memperoleh pengetahuan. Abstraksi sangat penting dalam memahami hidup. Pengetahuan. Pengetahuan berguna untuk menguasai dunia. Mengutamakan hati yang merupakan alat pemersatu akal dan intuisi atau intelegensi dan persaan. Menekankan pada simbol yang sifatnya kongkret. Pengetahuan berguna untuk menjadi bijaksana dalam menghadapi hidup yang sulit. Sikap terhadap Alam Mempunyai motivasi untuk menguasai alam, karena manusia barat berjarak dengan alam. Muncul eksploitasi dan ekspansi Menghormati alam karena menganggap alam dan manusia merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan (holistik) Muncul harmonisasi
  • 10. PERBEDAAN MANUSIA BARAT DAN TIMUR Cita-cita hidup Manusiia barat mempunyai sikap aktif, mereka aktor dari kehidupan dan terus berpetualang dalam hidupnya Nilai tertinggi dalam hidup datang dari dalam, menerima keadaan, mengumpulkan pengalaman, mengintegrasikan diri dan waktu demi kesempurnaannya Status persona Menghargai hak individu sehingga membentuk pribadi yang percaya diri, terus terang, relistis, dan “berani menjadi” Keberadaan manusia baru berarti apabila ia tidak memisahkan diri dari masyarakat dan berpikir secara sosial-kolektif.
  • 11. PERSAMAAN MANUSIA BARAT DAN TIMUR  Mengakui adanya suatu yang absolut yang merupakan sumber dari segala sesuatu (penyebab pertama)  Sama-sama menghadapi pertanyaan dasar tentang manusia dan mempunyai wawasan yang sama tentang dimana manusia dapat menemukan pemenuhannya
  • 12. WATAK MANUSIA DAN MASYARAKAT  Thomas Hobbes (1588 – 1679) Manusia merupakan mahluk yang jahat (Homo Homini Lupus) sehingga harus diatur oleh hukum dan pemerintahan yang tak dapat digulingkan (Leviathan) Sifat dasar manusia adalah bersaing, agresif, loba, anti sosial dan bersifat kebinatangan. Negara berfungsi untuk menyatukan manusia untuk tidak saling memebunuh.  Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778) Manusia merupakan mahluk baik, masyarakat yang membuat manusia jahat (mementingkan diri sendiri dan bersifat merusak) Negara berfungsi untuk memungkinkan manusia untuk mendapatkan kembali sifat kebaikannya yang asli.
  • 13. Ciri Khas Manusia Sebagai Makhluk Hidup  Asimilasi, yaitu berkembang dan mengembangkan diri dengan mengubah yang dimakan dan dicerna menjadi substansinya sendiri.  Memperbaiki dan memulihkan, yaitu mengerjakan dari substansinya sendiri, dari dalam dirinya, dari apa yang dibuat oleh organismenya.  Mereproduksi, yaitu kemampuan untuk melipatgandakan diri, membuat dalam dirinya bibit yang akan menjadi mahluk hidup baru.  Responsif, yaitu kemampuan merespon stimulus yang diberikan padanya oleh alam sekitarnya, ( daya adaptasi).  Punya tujuan, yaitu kemampuan menentukan tujuan. Manusia punya tujuan hidup dan untuk mencapainya mereka memanfaatkan apa yang ada disekitarnya dengan menggunakan ilmu dan alat.
  • 14. Manusia sebagai Mahluk Hidup  Mahluk hidup secara esensial adalah sesuatu yang menyempurnakan dirinya sendiri (otoperfektif), dia berkemampuan untuk bergerak sendiri, tumbuh dan berkembang.  Mahluk hidup mempunyai suatu kesatuan yang dinamis dan yang menstrukturkan sumber pertama dari aktifitas-aktifitas yang beraneka ragam dan terkoordinir pada setiap mahluk hidup.  Kesatuan substansial dan dinamis itu yang mengkoordinasikan dan “menstrukturkan” merupakan dinamisme yang mengakibatkan dia berbuat dan mencoba merealisasikan idenya sebagai “subjektivitas”.
  • 15. Manusia sebagai Mahluk Hidup  Mahluk hidup tersusun dari bagian-bagian yang mempunyai ciri khas bahwa mereka bersama-sama merupakan suatu keseluruhan yang terstruktur, mempunyai fungsi tertentu, semua bagian saling bergantung, sehingga mahluk hidup adalah suatu keseluruhan yang berhirarki dan tersusun.  Dapat disimpulkan bahwa mahluk hidup punya 2 unsur yang esensial, pertama, keseluruhan yang berorgan dan tersusun, yang dinamakan badan. Kedua, kesatuan substansial yang disebut jiwa. Kedua bersatu dan dikenal dengan nama mahluk hidup, satu substansi walaupun tetap berbeda dan dari kodrat yang berlainan.  Definisi tentang mahluk hidup, yaitu suatu substansi natural yang terbentuk dari badan dan jiwa, dari keseluruhan yang berorgan dan kesatuan fundamental, dari suatu struktur indrawi dan subjektifitas metaindrawi.
  • 16. Beberapa konsep tentang “Jiwa”  Jiwa adalah suatu elemen yang indrawi, halus, panas dan dinamik seperti nafas dan darah yang terdapat dalam organisme secara total atau definitif.  Peranan Jiwa sebagai kesatuan substansial dan metafisika. Jiwa adalah menstrukturkan dan menyatukan. Jiwa bukan suatu keseimbangan harmonis dari organisme itu, melainkan keseluruhan kegiatan “sinergis” yang hanya mampu dilakukan mahluk hidup.  Jiwa merupakan unsur pokok yang pertama, jiwa harus menjadi prinsip hidup, prinsip kesadaran, interioritas, pemikiran dan kebebasan.
  • 17. Konsep Jiwa  Plato mengatakan jiwa merupakan satu substansi yang eksistensinya mendahului badan, yang untuk sementara waktu tertutup didalam badan seperti layaknya sebuah penjara bagi jiwa. Jiwa adalah sesuatu yang ”ada” dan badan adalah sesuatu ada yang lain (dualisme).  Aristoteles mengatakan Jiwa dan Badan merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan yang menyatu dan dikenal sebagai mahluk hidup. Jiwa dan badan merupakan 2 unsur esensial yang saling melengkapi dalam satu substansi yang sama (monisme).
  • 18. Gagasan tentang Jiwa menghadapi 2 keberatan  Dewasa ini kehidupan dapat dibuat di laboratorium, ini membuktikan bahwa mahluk hidup hanya tersusun dari unsur- unsur indrawi dan fisik.  Ahli biologi dan psikologi menjelaskan pembentukan dan tingkah laku mahluk hidup tanpa menggunakan gagasan tentang jiwa yang dapat merugikan penyelidikan-penyelidikan mereka.
  • 19. Struktur Jiwa  Jiwa menurut Whitehead punya struktur yang sifatnya hierarkis dimana taraf yang tertinggi diduduki oleh taraf rasional, dalam melaksanakan tugasnya taraf ini didukung oleh taraf-taraf lain seperti taraf organik (benda mati), taraf vegetatif (tumbuhan) taraf sensitif (binatang). Taraf yang rendah mempunyai fungsi saling berhubungan dan mendukung taraf tertinggi yaitu taraf rasional.  Taraf organik (benda mati) sifatnya statis tidak memperkenalkan unsur baru yang muncul dari keinginan mewujudkan cita-cita pribadi.  Taraf vegetatif (tumbuhan) lebih menunjukkan aktifitas jiwa yang efektif dengan adanya unsur pembaharuan (adaptasi dengan lingkungan).  Taraf sensitif (binatang) sudah muncul kesadaran akan diri dan lingkungan, bersamaan dengan kemampuan analisis terhadap pengalaman-pengalaman fisik.  Taraf rasional terjadi pembaruan terus menerus yang menjadi begitu efektif di dalam sejarah kehidupan manusia, karena dalam diri manusia ada kesadaran intelektual yang punya kemampuan sangat efektif untuk menyederhanakan pengalaman dan memberi tekanan kepada segi yang dianggap penting sambil menyingkirkan yang dianggap tidak relevan.
  • 20. Karakter Spesifik Badan Manusia  Badan itu tidak berada diluar intimitasi kita secara total dan juga tidak sama secara sempurna dengan keakuan kita yang paling dalam; bahwa dia tidak merupakan suatu objek saja maupun suatu subjektivitas semata.  Badan itu harus didefinisikan berhubungan erat dengan dunia dan partisipasinya dengan jiwa, sehingga yang akan dibicarakan adalah badan hidup pada umumnya.
  • 21. Mahluk Hidup Mengatasi Batas-batas “Ketubuhannya”  Dispersi, yaitu mahluk hidup selalu berusaha untuk mempertahankan kesatuannya yang dapat membedakannya dari semua yang lain dan menjadi suatu individu.  Mahluk hidup berusaha mengatasi kepasifan tubuh. Manusia berusaha beradaptasi, bereproduksi, bekerja demi kelangsungan hidupnya, namun mereka tidak bisa mempercepat atau memperlambat eksistensinya, seperti tubuh makin tua yang lama kelamaan menimbulkan ketidakmampuan.  Mahluk hidup mengalami keterbatasan, dimana setiap mahluk hidup tidak pernah menjadi dirinya secara total dan sempurna dan tidak pernah mencapai keadaan yang dicita-citakannya.