SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Aidatul Fitri
1
KEARIFAN BUDAYA LOKAL DAN PENGARUHNYA DALAM KEGIATAN
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Kearifan budaya local dewasa ini sudah mulai menipis di beberapa daerah tertentu. Hal
itu diakibatkan oleh persaingan yang sangat ketat dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu
factor yang menyebabkan menipisnya budaya local adalah arus globalisasi dan modernisasi,
hal itu tidak diimbangi dengan kesiapan mental masyarakat sehingga dapat mengakibatkan
memudarnya sedikit demi sedikit budaya yang telah hidup dengan damai bersama nenek
moyang kita.
Padahal sebenarnya hal tersebut tidak mesti menjadi penghambat dalam
mempertahankan dan mengembangkan budaya kita, karena masih banyak suku di Indonesia
yang masih mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokalnya. Kearifan local yang dimiliki
masing-masing etnis di Indonesia perlu dilestarikan. Karena kearifan budaya local tersebut
perlu dipetik manfaat dan fungsinya yang positif, lalu ini dijadikan sebuah pegangan hidup
dan melekat dalam pribadi kalangan anggota etnis tersebut. Kearifan budaya local yang
dilestarikan dengan baik, dan sudah mendarah daging dalam diri masyarakat dalam suatu etnis
dapat berpengaruh dalam berbagai bidang misalnya bidang ekonomi, politik, pendidikan dan
tidak menutupi kemungkinan bidang agama lah yang paling berpengaruh.
Meskipun Kearifan budaya local bernilai local, namun nilai yang dikandung di
dalamnya bersifat universal. Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam
pembentukan karakter siswa, secaratidak langsung siswa akan mendapatkan gambaran yang
utuh tentang dirinya. Dan merasa menjadi bagian dari kearifan local yang ajeg yang berasal
dari pendahulunya.
Seperti apa yang telah kami ketahui melalui kunjungan kami menuju Desa Bayan, di
wilayah ini terdapat mesjid kuno yang biasa dipakai untuk melaksanakan ibadah shalat. Untuk
memasuki mesjid ini tidak bisa sembarang memakai pakaian tapi harus memakai sarung dan
kemeja putih. Selain itu juga di wilayah ini masyarakat melakukan berbagai upacara adat
Aidatul Fitri
2
terutama dalam rangka bertani seperti upacara adat bonga padi. Masyarakat disini juga sangat
tabu melupakan leluhur karena bisa mengakibatkan terjadi bencana.
Masih bertahannya kebudayaan wetu telu hingga saat ini tidak semata-mata atas dasar
kepercayaan masyarakat terhadap warisan leluhur. Akan tetapi, masyarakat juga percaya
bahwa dengan berpegang teguh pada tradisi warisan nenek moyang maka kehidupan pun akan
berlangsung dengan baik dan jauh dari bencana. Hal ini dijelaskan oleh pemangku adat di
wilayah setempat menurut salah satu sumber. Menurutnya, persepsi masyarakat seringkali
salah dalam mengartikan kepercayaan Wetu Telu. Umumnya orang beranggapan bahwa Wetu
Telu adalah salah satu ajaran islam yang bermakna keseluruhan ibadah dalam Islam yang
disimbolkan dengan Wetu (waktu) dan Telu (tiga). Sebenarnya, Wetu Telu adalah sebuah
konsep kosmologi kepercayaan leluhur yang berarti kehidupan ini tergantung 3 jenis
reproduksi yakni beranak (manganak), bertelur (menteluk) dan berbiji (mentiuk). Ini merujuk
pada keseimbangan alam yang harus senantiasa lestari sebagai cikal bakal kehidupan yang
baik.
Masyarakat Wetu Telu juga sangat mementingkan nilai budaya dari tanah, seperti
tanah-tanah tempat bangunan suci, pemakaman keramat dan sumber air. Masyarakat wetu telu
juga menjaga hutan yang terdapat sumber air yang akan mengaliri sawah mereka atau biasa
disebut hutan Tabu. Msayarakat wetu telu percaya bahwa bila mengusik segala hal yang ada
di hutan termasuk tumbuhan dan hewan maka akan terkena kutukan. Masyarakat juga
memiliki tradisi memotong kayu dari hutan 8 tahun sekali untuk memperbaiki mesjid adat. Di
balik berbagai persepsi masyarakat umum tentang kepercayaan wetu telu, kepercayaan ini
menyimpan banyak nilai yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, dimana kehidupan
akan lebih baik dengan menjaga keseimbangan alam agar tetap lestari.
Meskipun Kearifan budaya local bernilai local, namun nilai yang dikandung di
dalamnya bersifat universal. Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam
pembentukan karakter siswa, secaratidak langsung siswa akan mendapatkan gambaran yang
utuh tentang dirinya. Dan merasa menjadi bagian dari kearifan local yang ajeg yang berasal
dari pendahulunya.
Aidatul Fitri
3
Salah satu aplikasi pemanfaatan nilai-nilai kearifan lokal yang memberi pengaruh
kepada kegiatan pembelajaran di SD yaitu kegiatan wetu telu dan kepercayaan masyarakatnya
akan tradisi nenenek moyang mereka, filosofi hidup ini menjunjung tinggi kejujuran dan
kesetian. Maka guru dalam pembelajaran harus memulai memunculkan dan
menginternalisasikan nilai - nilai kearifan lokal tersebut, sebagai pijakan dan spirit dalam
setiap mendidik siswanya. Sehingga dari pola yang demikian, guru akan menjadi seorang
fasilitator yang baik bagi internalisasi nilai-nilai kearifan lokal pada diri peserta didik yang
bersinggungan langsung dalam proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa nilai yang terkandung dalam bingkai kearifan lokal sebuah
daerah akan menjadi senjata yang ampuh untuk membangun karakter anak bangsa, agar
memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi sekaligus mampu menjadi penjaga kelestarian
kearifan lokal tersebut melalui sikap keseharian yang berkarakter kuat.

More Related Content

Viewers also liked

NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAHNAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
Potpotya Fitri
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
Potpotya Fitri
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahan
Potpotya Fitri
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Potpotya Fitri
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
Potpotya Fitri
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
Potpotya Fitri
 

Viewers also liked (20)

Kehidupan awal di bumi
Kehidupan awal di bumiKehidupan awal di bumi
Kehidupan awal di bumi
 
Task cards template
Task cards templateTask cards template
Task cards template
 
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAHNAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahan
 
Bimbingan Konsling
Bimbingan KonslingBimbingan Konsling
Bimbingan Konsling
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
 
SUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAHSUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAH
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Konsep dasar politik pemerintahan
Konsep  dasar  politik  pemerintahanKonsep  dasar  politik  pemerintahan
Konsep dasar politik pemerintahan
 
Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Hewan dan lingkungan
Hewan dan lingkunganHewan dan lingkungan
Hewan dan lingkungan
 
Spend ti̇me to transportation dai̇ly
Spend ti̇me to transportation dai̇lySpend ti̇me to transportation dai̇ly
Spend ti̇me to transportation dai̇ly
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Bumi dan tata surya
Bumi dan tata suryaBumi dan tata surya
Bumi dan tata surya
 

Similar to Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu

Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
MaxciYusminto
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
Jaka_caniago
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Mara Sutan Siregar
 
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
sdn9barurejo
 

Similar to Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu (20)

WILDA.pptx
WILDA.pptxWILDA.pptx
WILDA.pptx
 
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan...
 
proyek kearifan lokal.pptx
proyek kearifan lokal.pptxproyek kearifan lokal.pptx
proyek kearifan lokal.pptx
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Budaya Dayak yang masih ada sampai sekarang
Budaya Dayak yang masih ada sampai sekarangBudaya Dayak yang masih ada sampai sekarang
Budaya Dayak yang masih ada sampai sekarang
 
Pidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa IndonesiaPidato Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa Indonesia
 
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangsKearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
 
KEARIFAN LOKAL DAN PERSATUAN INDONESIA.pptx
KEARIFAN LOKAL DAN PERSATUAN INDONESIA.pptxKEARIFAN LOKAL DAN PERSATUAN INDONESIA.pptx
KEARIFAN LOKAL DAN PERSATUAN INDONESIA.pptx
 
Kuliah 5 kesantunan merentas budaya_2
Kuliah 5 kesantunan merentas budaya_2Kuliah 5 kesantunan merentas budaya_2
Kuliah 5 kesantunan merentas budaya_2
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
RUANG KOLABORASI WANUA MAPPATUO NAEWAI ALENA
RUANG KOLABORASI WANUA MAPPATUO NAEWAI ALENARUANG KOLABORASI WANUA MAPPATUO NAEWAI ALENA
RUANG KOLABORASI WANUA MAPPATUO NAEWAI ALENA
 
Islam dan Budaya Lokal
Islam dan Budaya LokalIslam dan Budaya Lokal
Islam dan Budaya Lokal
 
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdfdokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
 
Praktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptPraktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3pt
 
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
 
Sosialisasi Program Melalui Kearifan Lokal
Sosialisasi Program Melalui Kearifan LokalSosialisasi Program Melalui Kearifan Lokal
Sosialisasi Program Melalui Kearifan Lokal
 

More from Potpotya Fitri (13)

JENIS KIT IPA
JENIS KIT IPAJENIS KIT IPA
JENIS KIT IPA
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
Pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajarPengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Makalah Teori belajar
Makalah Teori belajarMakalah Teori belajar
Makalah Teori belajar
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkungan
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Materi Statistika
Materi Statistika Materi Statistika
Materi Statistika
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu

  • 1. Aidatul Fitri 1 KEARIFAN BUDAYA LOKAL DAN PENGARUHNYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Kearifan budaya local dewasa ini sudah mulai menipis di beberapa daerah tertentu. Hal itu diakibatkan oleh persaingan yang sangat ketat dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu factor yang menyebabkan menipisnya budaya local adalah arus globalisasi dan modernisasi, hal itu tidak diimbangi dengan kesiapan mental masyarakat sehingga dapat mengakibatkan memudarnya sedikit demi sedikit budaya yang telah hidup dengan damai bersama nenek moyang kita. Padahal sebenarnya hal tersebut tidak mesti menjadi penghambat dalam mempertahankan dan mengembangkan budaya kita, karena masih banyak suku di Indonesia yang masih mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokalnya. Kearifan local yang dimiliki masing-masing etnis di Indonesia perlu dilestarikan. Karena kearifan budaya local tersebut perlu dipetik manfaat dan fungsinya yang positif, lalu ini dijadikan sebuah pegangan hidup dan melekat dalam pribadi kalangan anggota etnis tersebut. Kearifan budaya local yang dilestarikan dengan baik, dan sudah mendarah daging dalam diri masyarakat dalam suatu etnis dapat berpengaruh dalam berbagai bidang misalnya bidang ekonomi, politik, pendidikan dan tidak menutupi kemungkinan bidang agama lah yang paling berpengaruh. Meskipun Kearifan budaya local bernilai local, namun nilai yang dikandung di dalamnya bersifat universal. Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam pembentukan karakter siswa, secaratidak langsung siswa akan mendapatkan gambaran yang utuh tentang dirinya. Dan merasa menjadi bagian dari kearifan local yang ajeg yang berasal dari pendahulunya. Seperti apa yang telah kami ketahui melalui kunjungan kami menuju Desa Bayan, di wilayah ini terdapat mesjid kuno yang biasa dipakai untuk melaksanakan ibadah shalat. Untuk memasuki mesjid ini tidak bisa sembarang memakai pakaian tapi harus memakai sarung dan kemeja putih. Selain itu juga di wilayah ini masyarakat melakukan berbagai upacara adat
  • 2. Aidatul Fitri 2 terutama dalam rangka bertani seperti upacara adat bonga padi. Masyarakat disini juga sangat tabu melupakan leluhur karena bisa mengakibatkan terjadi bencana. Masih bertahannya kebudayaan wetu telu hingga saat ini tidak semata-mata atas dasar kepercayaan masyarakat terhadap warisan leluhur. Akan tetapi, masyarakat juga percaya bahwa dengan berpegang teguh pada tradisi warisan nenek moyang maka kehidupan pun akan berlangsung dengan baik dan jauh dari bencana. Hal ini dijelaskan oleh pemangku adat di wilayah setempat menurut salah satu sumber. Menurutnya, persepsi masyarakat seringkali salah dalam mengartikan kepercayaan Wetu Telu. Umumnya orang beranggapan bahwa Wetu Telu adalah salah satu ajaran islam yang bermakna keseluruhan ibadah dalam Islam yang disimbolkan dengan Wetu (waktu) dan Telu (tiga). Sebenarnya, Wetu Telu adalah sebuah konsep kosmologi kepercayaan leluhur yang berarti kehidupan ini tergantung 3 jenis reproduksi yakni beranak (manganak), bertelur (menteluk) dan berbiji (mentiuk). Ini merujuk pada keseimbangan alam yang harus senantiasa lestari sebagai cikal bakal kehidupan yang baik. Masyarakat Wetu Telu juga sangat mementingkan nilai budaya dari tanah, seperti tanah-tanah tempat bangunan suci, pemakaman keramat dan sumber air. Masyarakat wetu telu juga menjaga hutan yang terdapat sumber air yang akan mengaliri sawah mereka atau biasa disebut hutan Tabu. Msayarakat wetu telu percaya bahwa bila mengusik segala hal yang ada di hutan termasuk tumbuhan dan hewan maka akan terkena kutukan. Masyarakat juga memiliki tradisi memotong kayu dari hutan 8 tahun sekali untuk memperbaiki mesjid adat. Di balik berbagai persepsi masyarakat umum tentang kepercayaan wetu telu, kepercayaan ini menyimpan banyak nilai yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, dimana kehidupan akan lebih baik dengan menjaga keseimbangan alam agar tetap lestari. Meskipun Kearifan budaya local bernilai local, namun nilai yang dikandung di dalamnya bersifat universal. Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam pembentukan karakter siswa, secaratidak langsung siswa akan mendapatkan gambaran yang utuh tentang dirinya. Dan merasa menjadi bagian dari kearifan local yang ajeg yang berasal dari pendahulunya.
  • 3. Aidatul Fitri 3 Salah satu aplikasi pemanfaatan nilai-nilai kearifan lokal yang memberi pengaruh kepada kegiatan pembelajaran di SD yaitu kegiatan wetu telu dan kepercayaan masyarakatnya akan tradisi nenenek moyang mereka, filosofi hidup ini menjunjung tinggi kejujuran dan kesetian. Maka guru dalam pembelajaran harus memulai memunculkan dan menginternalisasikan nilai - nilai kearifan lokal tersebut, sebagai pijakan dan spirit dalam setiap mendidik siswanya. Sehingga dari pola yang demikian, guru akan menjadi seorang fasilitator yang baik bagi internalisasi nilai-nilai kearifan lokal pada diri peserta didik yang bersinggungan langsung dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa nilai yang terkandung dalam bingkai kearifan lokal sebuah daerah akan menjadi senjata yang ampuh untuk membangun karakter anak bangsa, agar memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi sekaligus mampu menjadi penjaga kelestarian kearifan lokal tersebut melalui sikap keseharian yang berkarakter kuat.