Ultrasonografi memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan urethrografi dalam diagnosis striktura uretra anterior. Penelitian ini menunjukkan bahwa ultrasonografi mampu mendeteksi jaringan ikat periurethral pada 93% pasien, sementara urethrografi hanya 57%. Kedua metode memiliki kesesuaian yang baik dalam menentukan jumlah striktura, namun ultrasonografi lebih akurat dalam menentukan lokasi dan panjang striktura.
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Nilai Diagnostik Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
1.
2.
3.
4. DIAGNOSTIC VALUE OF ULTRASONOGRAPHY STRIKTURA OF URETHRA
ANTERIOR
Didit Pramudito, Adi Santoso, Tarmono, Triyono KSP, Budi Laraswati, Widodo JP
Abstract
Objectives: To determine diagnostic sensitivity of ultrasonography and urethrography in
anterior urethral stricture, using operative results as standard controls. Material and
Methods: Fourteen patients with suspected anterior urethral stricture from emergency
department and outpatient department underwent urethrography and ultrasonography. Each
patient underwent urethrography and ultrasonography, and subsequent operative repair.
Results: Diagnostic study of urethral stricture by ultrasonography was performed on 14
subjects fulfilling the inclusion criteria. Fibrous tissue was formed in the lateral borders of the
urethra due to the stricture process affeting mucosa, periurethral tissue and the corpus
spongiosum. Periurethral fibrosis was detected in 12 patients (86%). Eight patients (57%) had
urethrography results in accordance with operative findings. Ultrasound reports of 13 patients
(93%) had similar results with operative findings. Conclusions: There is significant
difference in sensitivity between urethrography and ultrasonography in investigation of
anterior urethral stricture, in determining length, location and number of strictures.
Keywords: urethrography, retrograde, antegrade
Correspondence: dr. Didit Pramudito c/o: Bagian/SMF Urologi FKUA/RSU Dr. Soetomo Surabaya. Jl.
Prof.Dr.Moestopo 6-8 Surabaya 60286.
PENDAHULUAN
Pasien striktura uretra anterior di
RSU Dr. Soetomo Surabaya sejak tahun
1995 sampai dengan tahun 2000 berjumlah
370 orang, dengan rata-rata kasus 60 orang
per tahun. Kasus striktura uretra anterior
menempati urutan ke-4 penyakit terbanyak
pada Lab/SMF Urologi RSU Dr. Sutomo
Surabaya, sehingga memerlukan
diagnostik dan penanganan yang baik.
Pemilihan terapi yang tepat untuk striktura
uretra anterior dapat mengurangi
kekambuhan yang terjadi.Sebanyak 15% -
50% striktura uretra anterior setelah
dilakukan uretrotomi interna/sachse
mengalami kekambuhan akibat
terbentuknya jaringan ikat yang hebat pada
uretra dan periuretra. Retrograde dan
antegrade uretrografi bersamaan dengan
voiding cystourethrography adalah
5. pemeriksaan radiologis rutin untuk
diagnosis dan penatalaksanaan dari
penyakit striktura uretra anterior.
Pemeriksaan tersebut mempunyai
keterbatasan mengukur panjang striktura
dan ketebalan jaringan ikat yang
membentuk striktura, karena uretrografi
adalah hasil pemeriksaan dua dimensi
yang hasil pemeriksaannya dapat berubah
dengan posisi pasien dan kekuatan
menarik penis.
Utrasonografi adalah alat
pemeriksaan radiologi yang rutin
digunakan untuk memeriksa ginjal, buli-
buli, skrotum dan prostat. Pemeriksaan
ultrasonografi pada uretra anterior
memberikan hasil pemeriksaan tiga
dimensi dan pemeriksaan dapat diulang
tanpa khawatir radiasi terhadap testis.
TUJUAN PENELITIAN
Menentukan sensitifitas
pemeriksaan diagnostik striktura uretra
anterior dengan ultrasonografi dan
sensitifitas pemeriksaan diagnostik
striktura uretra anterior dengan uretrografi,
dengan menggunakan hasil pemeriksaan
saat operasi sebagai baku pembanding.
BAHAN DAN CARA
14 pasien dengan dugaan striktura
uretra anterior di IRD dan poli Urologi
dilakukan pemeriksaan uretrografi dan
ultrasonografi. Setiap pasien mendapatkan
dua macam perlakuan pemeriksaan
diagnostik striktura uretra anterior, yaitu
dengan menggunakan uretrografi dan
ultrasonografi. Kriteria inklusi adalah
pasien dengan striktura uretra anterior
retensio urine. Kriteria ekslusi adalah
pasien striktura uretra dengan uretritis akut
atau terdapat fistula uretrokutan. Kriteria
drop out adalah pasien striktura uretra
anterior setelah diperiksa dengan
uretrografi dan ultrasonografi tidak
bersedia mengikuti penelitian.
HASIL PENELITIAN
Penelitian diagnostik striktura
uretra dengan ultrasonografi telah
dikerjakan pada 14 orang yang memenuhi
kriteria inklusi. Keempat belas pasien
tersebut merupakan pasien striktura uretra
anterior yang berobat di RSU Dr. Soetomo
Surabaya.
Ultrasonografi uretra anterior
dikerjakan setelah uretrografi
menunjukkan hasil striktura uretra
anterior, uretrografi dikerjakan dahulu
karena uretrografi merupakan pemeriksaan
rutin untuk diagnostik uretra anterior.
Sehingga apabila didapatkan hasil striktura
uretra anterior pada uretrografi yang
disertai retensio urine maka segera
dilakukan tindakan operasi sistostomi.
Hasil yang didapat dari uretrografi dan
ultrasonografi diukur panjang striktura
uretra anteriornya dengan penggaris,
keduanya dibandingkan dengan hasil
operasi yang didapat.
Riwayat kencing batu adalah pasien
pernah terjadi kencing batu sebelum
terjadinya retensio urine Riwayat kencing
batu didapatkan pada 3 dari 14 pasien
striktura uretra anterior.
21%
70%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
1
Pasien
Persentase
Kencing batu
21%
Tidak Kencing
batu
Kencing nanah adalah infeksi pada uretra
akibat adanya mikroorganisme patogen.
Penyembuhan uretra menyebabkan
terjadinya sikatrik pada uretra. Hal ini
menyebabkan penyempitan lumen uretra.
Pasien riwayat kencing nanah 9 orang
(64%), sedangkan 5 orang pasien tidak ada
riwayat kencing nanah.
6. 64%
36%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
1
Pasien
Persentase Kencing nanah
Tidak kencing
nanah
7%
93%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
1
Pasien
Persentase
Trauma
Genitalia
Tidak trauma
Trauma pada genitalia yang
dimaksud pada penelitian ini adalah
trauma pada genitalia eksterna yang
mengenai uretra. Riwayat trauma pada
genitalia didapatkan pada 1 orang pasien
(7%), sedangkan 13 orang pasien yang lain
tidak pernah mengalami trauma genitalia
(93%). Pada penelitian ini didapatkan
pasien yang pernah mengalami
instrumentasi uretra sebelumnya.
Didapatkan 6 pasien dari 14 pasien dengan
riwayat instrumentasi uretra sebelum
menderita striktura uretra
Yang dimaksud jumlah striktura
adalah banyaknya striktura uretra yang
terdapat pada pemeriksaan uretrografi dan
ultrasonografi dibandingkan terhadap hasil
operasi. Pada pemeriksaan dengan
uretrografi didapatkan 8 pasien (57%)
yang jumlah strikturnya sesuai dengan
hasil operasi. Sedangkan dengan
ultrasonografi didapatkan 13 pasien (93%)
yang sesuai jumlah strikturanya dengan
hasil operasi.
PEMBAHASAN
Pasien yang memenuhi kriteria
penelitian berjumlah 14 orang dengan
usia termuda 31 tahun sedangkan yang
tertua adalah 78 tahun. Modus dari
penelitian ini adalah pada usia 31-40
tahun, sebanyak 5 pasien (37%). Usia
rerata pada penelitian ini adalah 49
tahun.
Semua pasien striktura uretra yang
datang dengan keluhan tidak bisa kencing
14 pasien (100%). Hal tersebut
menunjukkan pasien berobat dengan
gejala striktura uretra yang sudah total
obstruksi pada lumen uretranya.
Sedangkan gejala awal dari striktura
seperti pancaran kencing yang melemah,
kencing harus mengejan, merupakan hal
yang dianggap biasa oleh semua pasien
yang diperiksa. Semua pasien mengeluh
kencing tidak lancar sebelum terjadinya
retensio urine.
Didapatkan 6 pasien dari 14
pasien dengan riwayat instrumentasi uretra
katerisasi sebelum menderita striktura
uretra
Pemasangan kateter yang tidak
baik dapat menimbulkan perlukaan pada
uretra yang pada akhirnya menjadi
striktura uretra. Didapatkan 3 pasien
dengan riwayat operasi pada genitalia
(21%). Operasi genitalia dapat
menyebabkan penyembuhan luka pada
uretra yang tidak sempurna, sehingga akan
menyebabkan terbentuknya sikatriks pada
uretra.
Indurasi uretra adalah penebalan
pada uretra dan periuretra akibat dari
terbentuknya jaringan ikat pada
uretra/periuretra. Indurasi didapatkan pada
pemeriksaan fisik yang akan teraba pada
uretra anterior sebagai benjolan keras pada
uretra anterior. Indurasi ini merupakan
salah satu tanda adanya striktur uretra.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian diagnostik
striktura uretra dengan ultrasonografi
7. dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif
terdapat perbedaan yang bermakna
sensitifitas pemeriksaan striktura uretra
anterior antara uretrografi dan
ultrasonografi dalam menentukan panjang,
letak dan jumlah striktura uretra anterior.
Hasil dari analisis statistik,
terdapat perbedaan yang bermakna
sensitifitas pemeriksaan striktura uretra
anterior antara ultrasonografi dan
urertografi dalam menentukan panjang dan
letak striktura uretra anterior, tetapi tidak
terdapat perbedaan yang bermakna
sensitifitas pemeriksaan striktura uretra
anterior antara ultrasonografi dan
uretrografi dalam menentukan jumlah
striktura uretra anterior.
DAFTAR PUSTAKA
1. Brandes SB, 2001. Uretrhal
stricture disease In clinical
mannual of urology (Hanno PM,
Malkowickz, Wein AJ eds).
Singapore: McGraw-Hill, 3rd ed.,
pp. 311-22.
2. Chiou RK, Anderson JC, Tran T,
Patterson RH, Wobig R, Taylor
RJ, jan 1996. Evaluation of
urethral strictures and associated
abnormalities using high
resolution and color doppler
ultrasound. Urology 47 (1): pp.
102-07.
3. Chiou RK, Donovan JM,
Anderson JC, Matamoros JR A,
Wobig RK, Taylor RJ, 1998.
Color Doppler ultrasound
assessment of urethral artery
location: potential implication for
technique of visual internal
urethrotomy. The journal of
urology 159: pp.796-99.
4. Chiou RK, Anderson JC, March
1998. Color Doppler urethral
sonography provides better
evaluation of urethral strictures.
Contemporary urology: pp. 65-76.
5. Das S, 1992. Ultrasonograpic
evaluation of uretral stricture
disease. Urology, Sep, 40(3): pp.
237-42.
6. Derschum W, 1992. Is ultrasound
imaging of urethra an alternative
to radiologic urethral imaging and
urathroscopy? Urologe A, May;
31(3): pp. 177 - 81.
7. Espuela OR, Abad MF, Nogueras
GMA, Perez AJA, Martinez PE,
Arnaiz EF, Fernandez RJ, Guinda
SC, 1992. Integral urologic
echography: retrogade
sonourethrography. Arch Esp
Urol, Apr; 45(3): pp. 237 - 42.
8. Gluck CD, Bundy AL, Fine C,
Loughlin KR, Richie JP, 1988.
Sonographic urethrogram:
comparison to roentgenographic
techniques in 22 patients. J Urol,
Dec 140 (6): pp. 1404 - 8.
9. Greene DR, Shabsigh R, Scardino
PT, 1992. Urologic
ultrsonography. In Campbell’s
urology (Walsh PC, Retim AB,
Stamey TA, eds). Philadelphia:
WB Saunders Co 6th ed, pp. 342 -
93.
10. Heidenreisch A, Derschum W,
Bonfig R, Wilbert DM, 1994.
Ultrasound in the evaluation opf
the urethral stricture disease: a
prospective study in 175 patients.
Br J Urol 74 (1): pp. 93-98.
11. Jordan GH, Scholssberg SM,
Devine CJ, 1998. Surgery of the
penis and urethra. In Campbell’s
urology (Walsh PC, Retik AB,
Vaughan ED, Wein AJ, eds).
Philadelphia: WB Saunders Co,
7th ed, pp. 3316 - 94.
12. Klosterman PW, Laing FC,
McAnnich JW, 1989.
Sonourethrography in the
elevation of urethral stricture
disease. Urol Clin North Am,
Nov; 16 (4); pp. 791 - 97.
13. Kostakopoulos A, Makrychoritis
K, deliveliotis C, Nizlidou I,
Picramenous D, 1998.
contribution of transcutaneous
ultrasonography to the evaluation
of urethral strictures. Int. Urol
Nephrol 30(1): pp. 85-89.
14. Meikle W, wagner W, 1988.
Sonography of the distal male
8. urethra – a new diagnostic
procedure for urethral strictures
results of a restropective study. J
Urol, Dec; 140 (6): pp. 1409 - 11.
15. Meikle W, Wagner W, 1990. Risk
of recurrent stricture following
internal urethrotomy. Prospective
ultrasound study of distal male
urethra. Br J Urol, Jun; 65 (6): pp.
618 – 20.
16. Mocanda IJ, garcia LE, Verdu TF,
de palacio EA, Lledo GE, Diez
CJM, Escribano PG, Herranz AF,
Hernandez FC, 1992. Urethral
sonography in the diagnosis and
preoperatif evaluation of uretrhal
stenosis. Actas Urol Esp, Jun;
16(6): pp. 462 - 66.