Ultrasonografi mata adalah teknik diagnostik yang menggunakan gelombang suara untuk membentuk gambar struktur mata. Teknik ini berguna untuk menentukan kekuatan lensa, memeriksa segmen posterior mata, dan mendeteksi kondisi seperti perdarahan vitreus dan detachmen retina. Ada dua teknik utama, yaitu Scan A untuk mengukur kedalaman kamera dan panjang mata, sedangkan Scan B menampilkan titik-titik cahaya dari struktur
2. Bab 1. Pendahuluan
• Ultrasonografi (ultrasound) atau USG adalah metode
diagnostik yang menggunakan resonansi gelombang
suara frekuensi tinggi untuk membentuk gambar jaringan
dan organ tubuh.
• Ultrasonografi dikembangkan dari teknologi SONAR
Perang Dunia II untuk navigasi laut.
• Ultrasonografi pertama kali digunakan1956 oleh Mundt
dan Hughes yang memakai tehnik scan A.
• Menentukan kekuatan lensa intraokuler (biometri),
memeriksa segmen posterior, perdarahan vitreous, untuk
membantu melihat kondisi vitreoretinal
3. Bab 2. Tinjauan Pustaka
• Ultrasonografi (USG) salah satu imaging diagnostik
(pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat-alat dalam
tubuh manusia, dimana kita dapat mempelajari bentuk,
ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan
jaringan sekitarnya.
• Ultrasonografi terdiri dari gelombang suara frekuensi
tinggi yang lebih dari 20 kHz (20.000 Hz).
• Ilmu mata antara 5 juta Hz sampai 15 juta Hz.
4. Prinsip Ultrasonografi
• Ultrasonografi memakai prinsip sonar untuk meneliti
struktur yang tidak terlihat secara langsung. Alat ini dapat
dipakai untuk menilai bola mata atau orbita.
• Gelombang suara berfrekuensi tinggi dipancarkan dari
sebuah transmitter khusus ke arah jaringan sasaran.
Sewaktu terpantul kembali dari berbagai komponen
jaringan, gelombang suara ditangkap oleh penerima yang
melipat gandakan dan menayangkan pada layar.
6. Scan A
• Digunakan terutama untuk mengukur kedalaman camera
oculi anterior,ketebalan lensa dan panjang axial.
• Teknik Pemeriksaan:
1. Pasien berbaring atau duduk
2. Anastesi topikal
3. Probe ultrasound pertama kali digunakan pada jam 6
dari limbus melalui bagian tengah bola mata.
4. Pasien di instruksikan untuk melihat jauh dari probe
terhadap meridian yang diperiksa
5. Probe digeser dari limbus ke fornix selalu mengarah ke
tengah bolamata.
6. Prosedur yang sama diulangi di meridian jam 8
7. Indikasi Scan A
• Mengevaluasi segmen posterior pada keadaan opak
menyeluruh ataupun sebagian dari segmen anterior atau
posterior.
• Melihat posisi, mengukur tumor dan evaluasi
pertumbuhannya, juga untuk mendeteksi benda asing
intraokuler dan memperhitungkan luas dari kerusakan
intraokular pada kasus trauma.
8. Scan B
• Tampilan scan B pada struktur okular tersebut tidak
diperlihatkan sebagai defleksi-defleksi vertikal pada layar
tetapi lebih sebagai titik-titik cahaya.
• Teknik Pemeriksaan:
1. Anastesi topikal dan pasien posisi duduk atau
berbaring.
2. Methylselulosa atau gel ophthalmic diletakkan pada
ujung dari probe yang berfungsi sebagai alat coupling.
3. Scan vertikal dan horizontal
4. Pasien melihat lurus ke depan,ke atas,bawah,kiri dan
kanan.
5. Pemeriksa memindahkan alat pemeriksaan pada arah
berlawanan dengan gerakan mata.
10. Artefak USG Mata
• Penggaungan Suara
• Pembayangan
• Gas Intra Okular
• Dentuman Baum
• Lensa intraokuler dan kerathoprotesa
11. Bab 3. Kesimpulan
• Ultrasonografi mata non infasif, efisien, dan alat yang
membantu untuk mendeteksi dan membedakan berbagai
kelainan mata.
• Ultrasonografi adalah alat yang diperlukan untuk
menentukan kekuatan lensa intraokuler (biometri),
memeriksa segmen posterior, perdarahan vitreous, untuk
membantu melihat kondisi vitreoretinal misalnya retinal
detachment, pembedaan massa di okuli, benda asing di
intraokuli.
• Artifak-artifak yang beragam bisa terjadi pada
pemeriksaan USG bolamata yang dapat melindungi
kekeliruan dari interpretasi.