SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
Striktur Uretra
dr. Gampo Alam Irdam, SpU(K)
KSM Urologi
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Fakultas Kedokteran – Universitas Indonesia
Daftar Isi
1
2
Gambaran Umum Striktur Uretra
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
3 Pemeriksaan Penunjang
4 Tatalaksana Striktur Uretra
Gambaran Umum Striktur Uretra
Anatomi Uretra
Striktur Uretra
• Striktur uretra adalah penyempitan segmen uretra anterior akibat
proses fibrosis/sikatrisasi mukosa uretra dan jaringan spongiosus di
sekitarnya.
• Penyempitan uretra posterior (yang tidak memiliki spongiosum di
sekitarnya) disebut sebagai stenosis.
• Pada pria, puncak insiden striktur uretra diamati setelah usia 55
tahun dengan usia rata-rata 45,1 tahun. Insiden keseluruhan
diperkirakan 229-627 per 100.000 laki-laki.
Epidemiologi Striktur Uretra - Indonesia
Kuncoro A, Paksi S. Urethral Stricture in Indonesia Current Evidence and Management.SIU;2012
Lokasi RSHS,
Bandung
RSSA,
Malang
Pendulosa
Bulbosa
Panurethra
Posterior
Total
84
240
78
187
587
62
70
16
58
206
Tahun 2006-2010
total 793 pasien pada 2 center
Penyebab Striktur Uretra
• Uretritis (gonore) sebelumnya merupakan penyebab utama
striktur uretra di semua negara dan masih menjadi penyebab
utama di negara berkembang.
Infeksi
Menular
Seksual
• Lichen sclerosus melibatkan uretra pada 20% kasus dan
menjadi penyebab tersering striktur panuretra (48,6%)
• Lichen sclerosus diasosiasikan dengan BMI yang tinggi, diabetes
melitus, penyakit jantung koroner, konsumsi tembakau,
hiperlipidemia, and hipertensi
Inflamasi
• Penyebab tersering kedua terjadinya striktur pada orang
dewasa
Uretra rentan terhadap trauma selama aktivitas tertentu
termasuk olahraga, mengemudi kendaraan, hubungan seksual
dan selama peperangan
Trauma
Uretra
Eksterna
Penyebab Striktur Uretra
• Peyebab striktur tersering pada negara maju.
• Cedera uretra paling banyak disebabkan oleh
instrumentasi uretra (pemasangan kateter, sistoskopi),
operasi prostat jinak, operasi kanker prostat, atau
radioterapi.
Iatrogenik
• Termasuk semua striktur uretra kongenital atau
idiopatik.
Idiopatik
Patofisiologi Striktur Uretra
Robekan kecil pada jaringan menyebabkan
ekstravasasi urin, yang menyebabkan reaksi
fibrotik spongiosum.
Penyempitan lebih lanjut dari lumen uretra
beberapa minggu setelahnya.
Proses spongiofibrosis Ekstra-spongiofibrosis, serta gejala gejala
obstruktif berkemih
Hampson LA, McAninch JW, Breyer BN. Male urethral strictures and their management. Nature Reviews Urology. 2014;11:43-50
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Hampson LA, McAninch JW, Breyer BN. Male urethral strictures and their management. Nature Reviews Urology. 2014;11:43-50
Pasien biasanya akan datang dengan
gejala obstruktif saat berkemih:
- Mengejan
- Tidak lampias
- Aliran urine lemah
- Riwayat ISK berulang, prostatitis,
epididimitis, hematuria, atau batu
kandung kemih.
Perlu ditanyakan:
- Riwayat trauma/kecelakaan
- R i w a y a t o p e r a s i p r o s t a t a t a u
instrumentasi uretra
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• P a l p a s i u r e t r a a n t e r i o r u n t u k
mengidentifikasi kedalaman dan
kepadatan jaringan parut
• Temuan penting lainnya: nyeri perut,
distensi, dan nyeri pada sudut CVA
Poin Penting pada Diagnosis:
• Lokasi obstruksi
• Panjang obstruksi
• Patologi uretra yang berkaitan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Penunjang
Urinalisis
Uroflowmetri
dan PVR
Retrograde
Urethrography
(RUG)
Sistoskopi
MRI
Ultrasonografi
Voiding Cysto-
urethrography (VCUG)
Uroflowmetri
1. Dapat dilakukan oleh perawat, dokter umum atau spesialis
urologi
2. Persiapan umum:
• Informed consent
3. Pasien diminta untuk minum setidaknya 500mL air atau lebih
4. Pasien diminta menahan berkemih sampai merasa ingin
berkemih
5. Persiapan alat : uroflowmetri, USG, jelly
Persiapan
Uroflowmetri
1. Lakukan pemeriksaan USG untuk menilai
volume kandung kemih minimal volume 150
mL dan tidak melebihi 600 mL
2. Pasien berkemih pada alat uroflowmetri
sampai selesai
3. C a t a t p a n c a r a n b e r k e m i h p a d a a l a t
uroflowmetri sampai selesai
4. Setelah selesai berkemih, volume urine residu
(PVR) diukur dengan USG
Tindakan
Uroflowmetri
Tam CA, Voelzke BB, Elliott SP, Myers JB, McClung CD, Vanni AJ. Critical analysis of the use of ureflowmetry for urethral stricture disease surveillance. J Urology. 2016;91:197-202.
(1) Normal
(2) Dysfunctional voiding curve
(3) Prolonged curve
(4) Intermittent flow curve
(5) Urethral stricture with a long
plateau.
Uretrografi
1. Dilakukan di poliklinik atau kamar operasi urologi
2. Persiapan umum:
• Informed consent
• Persiapan alat dan bahan habis pakai
• Fasilitas fluoroskopi
3. Lembaran keselamatan operasi diisi secara simultan dan
lengkap
4. Persiapan alat : antiseptik, draping steril, kateter uretra,
lampu operasi, zat kontras, NaCl 0.9%, C-arm, gel
Persiapan
Uretrografi Retrograd (RUG)
1. Pasien posisi supine
2. A dan antisepsis prosedur
3. Evaluasi genitalia eksterna
4. Dilakukan foto polos
5. Insersi FC 12 Fr, balon dikembangkan 3 cc pada uretra bagian
distal
6. Dilakukan pengisian kontras melalui FC, evaluasi uretra
dengan guiding fluoroskopi
7. Lokasi dan panjang striktur didokumentasikan
Tindakan
RUG-VCUG
1. Posisi terlentang
2. Disinfeksi daerah genital eksterna dan sekitarnya dengan antiseptik, kemudian
tutup dengan draping steril
3. Anestesi topikal pada pasien dengan xylocaine gel 2% ke dalam uretra dan pada
kateter uretra
4. Insersi FC 12 Fr, balon dikembangkan 3 cc pada uretra bagian distal
5. Dilakukan pengisian kontras melalui FC, evaluasi uretra dengan guiding fluoroskopi
6. Kontras terus diisi hingga buli penuh
7. Bila pasien ingin berkemih, pastikan leher kandung kemih terbuka. Posisi pasien
miring ke kiri/kanan. Kateter kemudian dicabut dan aliran kontras keluar melalui
uretra dipantau dengan fluoroskopi.
8. Dokumentasikan lokasi dan panjang striktur
Tindakan
Uretrosistografi Bipolar
1. Pasien posisi supine
2. A dan antisepsis prosedur
3. Evaluasi genitalia eksterna
4. Dilakukan foto polos
5. Insersi FC 12 Fr, balon dikembangkan 3 cc pada uretra bagian
distal
6. Dilakukan pengisian kontras pada buli hingga 80 cc melalui
sistostomi, evaluasi kesan dinding buli, pasien merasakan sensasi
ingin BAK, bladder neck terbuka, kontras mengisi uretra posterior,
dilakukan uretrografi secara bersamaan
7. Dilakukan penggantian sistostomi
Tindakan
Uretrosistografi bipolar RUG-VCUG
Sistoskopi
1. Dilakukan di kamar operasi urologi atau poliklinik
2. Persiapan umum:
• Informed consent
• Persiapan bius lokal dan alat
• Persiapan bed lithotomy
3. Lembaran keselamatan operasi diisi secara simultan dan
lengkap
4. Persiapan alat : Sistoskop rigid/flexible, sumber cahaya, sistem
kamera, monitor TV, video recorder, evakuator, Foley
Catheter, NaCl/ Aqua steril, Draping steril
Persiapan
Sistoskopi
1. Pasien posisi litotomi dalam spinal anestesi
2. a dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya
3. Xylocain gel 2% dimasukkan ke dalam uretra
4. Dimasukkan sheath dengan obturator hingga ke dalam buli. Obturator
dilepas dan diganti lensa 300 atau 700. Dilakukan evaluasi visual mukosa
buli, muara ureter, dan ada tidaknya kelainan intrabuli, juga evaluasi
bladder neck dan prostat. Evaluasi ada tidaknya trabekulasi, sakulasi,
divertikel, batu, massa pada intrabuli.
5. Sheath dicabut dan camera dikeluarkan.
6. Pasang Foley Catheter
Tindakan
Sistoskopi
Pars pendulosa Sphincter urethral eksterna
Dinding buli anterior
Verumontanum
Ultrasonografi
1. Dilakukan di poliklinik oleh ahli urologi atau radiologi yang
kompeten
2. Persiapan umum:
• Melakukan penjelasan prosedur kepada pasien dan keluarga
• Operator memastikan informed consent sudah ditandatangani
3. Persiapan alat : USG dan kelengkapannya (jelly, tissue, probe
linear)
Persiapan
Ultrasonografi
1. Pasien dipososikan dalam posisi supine
2. Lakukan disinfeksi penis, meatus uretra dan sekitarnya
3. Transduser USG diberikan jelly dan ditempelkan di kulit organ penis
4. Uretra anterior didistensikan menggunakan injeksi 20-100 mL saline/jelly
menggunakan syringe
5. Lakukan penilaian struktur uretra yang tergambar pada pemeriksaan USG,
apabila perlu dibandingkan dengan foto uretrografi
6. Setelah tindakan, peralatan operasi dibersihkan sesuai dengan standard
yang berlaku
Tindakan
Ultrasonografi
Striktur Uretra pars Bulbosa
MRI
Pasien 72 tahun menderita striktur uretra akibat straddle injury dan post TURP. Gambar (a)
menunjukkan striktur uretra bulbar 24,5 mm. (b) Setelah pemberian agen kontras intravena, aktivitas
proses inflamasi dapat dievaluasi (c) Gambaran rekonstruksi MIP (Maximum Intensity Projection)
Tatalaksana Striktur Uretra
Tatalaksana Awal
Kateterisasi Uretra  Tidak direkomendasikan
Kateterisas suprapubik
Endoskopi
Tatalaksana Striktur Uretra
Manajemen
Striktur Uretra
Konservatif
Observasi
Kateterisasi
Suprapubik
Endoskopi
DVIU
Dilatasi
Operasi Terbuka
(Uretroplasti)
Dilatasi
• Tatalaksana paling tua dan paling
sederhana
• Bertujuan untuk meregangkan bekas
luka secara atraumatik, tanpa
membuat lebih banyak jaringan parut
• Hanya dapat memiliki efek sementara
dan striktur diperkirakan akan
terulang kembali
• Dilakukan pada: pasien yang menolak
perawatan bedah, tidak memenuhi
syarat untuk operasi
Vyas JB, Ganpule AP, Muthu V, Sabnis RB, Desai M. Balloon Dilatation for male urethral strictures “revisited”. Urology Annals.
2013;5(4):245-8.
Jenis Businasi Uretra
Konvensional S Dilator
Direct Vision Internal Urethrotomy- DVIU
• DVIU banyak dilakukan sebagai pengobatan lini pertama striktur
uretra anterior, sebelumnya dipopulerkan oleh Sachse pada
tahun 1974.
• Biasanya dilakukan dengan anestesi umum atau spinal
• Ada 2 jenis DVIU, menggunakan ”cold knife" konvensional
dan ”hot knife" laser/plasmakinetik
Kluth LA, Ernst L, Vetterlein MW, Meyer CP, Reiss CP, Fisch M, et al. Direct vision internal urethrotomy for short anterior urethral
strictures and beyond: success rate, predictors of treatment failure dan recurrence management. Urology. 2017;105:210-215.
Indikasi DVIU
• TIDAK semua striktur uretra dapat ditatalaksana dengan DVIU
• Tingkat keberhasilan pengobatan setelah DVIU primer berkisar
antara 9% hingga 60%, dan mengalami penurunan pada DVIU
berulang.
• Indikasi DVIU terbatas pada:
• Striktur pada uretra pars bulbosa
• Striktur non-obliteratif
• Panjang striktur <2 cm
• Derajat spongiofibrosis ringan
Kluth LA, Ernst L, Vetterlein MW, Meyer CP, Reiss CP, Fisch M, et al. Direct vision internal urethrotomy for short anterior urethral
strictures and beyond: success rate, predictors of treatment failure dan recurrence management. Urology. 2017;105:210-215.
Direct Vision Internal Urethrotomy- DVIU
Cold Knife Hot Knife
Uretroplasti
• Merupakan tatalaksana definitif pada striktur uretra, dikerjakan
dengan operasi terbuka.
• Uretroplasti dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi dan
panjang striktur.
• Keberhasilan uretroplasti berkisar antara 60% - 100%
Reseksi Anastomosis
Augmented
Urethroplasty
Reseksi Anastomosis Augmented Urethroplasty
Ventral Onlay with
Spongioplasty
Lateral onlay with quitting to the
ischiocavernosus muscle
Dorsal onlay with spread fixation of the
graft
Dorsal inlay buccal
mucosal graft
urethroplasty
Komplikasi Uretroplasti
Re-striktur
Inkontinensia
Urin
Disfungsi
Ereksi
Penile
Shortening
Fistula
Uretrokutan
Kesimpulan
1
2
3
4
Dibutuhkan beberapa pemeriksaan penunjang untuk
membantu penegakan diagnosis striktur uretra.
Tatalaksana striktur uretra meliputi tatalaksana konservatif
dan pembedahan
Striktur uretra merupakan salah satu kelainan yang sering
ditemui di bidang urologi dengan gejala utama gangguan
berkemih.
Peran perawat urologi sangat penting dalam pemeriksaan
penunjang tersebut: persiapan alat dan tempat, membantu
memperlancar proses tindakan, dan perawatan pre/pasca
tindakan.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptx
YuliaAL1
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
dini dimas
 
TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalTB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal Ginjal
Nur Fadillah
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
yudhasetya01
 

What's hot (20)

Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptx
 
RADIOLOGI - ABDOMEN
RADIOLOGI - ABDOMENRADIOLOGI - ABDOMEN
RADIOLOGI - ABDOMEN
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Miokarditis
MiokarditisMiokarditis
Miokarditis
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalTB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal Ginjal
 
gawat abdomen
gawat abdomengawat abdomen
gawat abdomen
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Abses hepar
Abses heparAbses hepar
Abses hepar
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empeduPenyakit batu empedu
Penyakit batu empedu
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
SKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdf
SKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdfSKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdf
SKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdf
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
 

Similar to 1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Urethra melalui Reseksi Anatomosis.pdf

2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
dennyandrea1
 
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
Langit Biru
 
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdfadoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
AuraAndini2
 

Similar to 1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Urethra melalui Reseksi Anatomosis.pdf (20)

Nilai Diagnostik Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
Nilai Diagnostik  Ultrasonografi Pada Striktur Uretra AnteriorNilai Diagnostik  Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
Nilai Diagnostik Ultrasonografi Pada Striktur Uretra Anterior
 
Post Op TURP
Post Op TURPPost Op TURP
Post Op TURP
 
ppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptxppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptx
 
striktur uretra
striktur uretrastriktur uretra
striktur uretra
 
Kasus bph
Kasus bphKasus bph
Kasus bph
 
BPH.pdf
BPH.pdfBPH.pdf
BPH.pdf
 
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
 
PPT FAISOL ROHMAN.pptx
PPT FAISOL ROHMAN.pptxPPT FAISOL ROHMAN.pptx
PPT FAISOL ROHMAN.pptx
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
 
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
 
Askep bph
Askep bphAskep bph
Askep bph
 
Ultrasonography
Ultrasonography Ultrasonography
Ultrasonography
 
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdfadoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
 
ureterokel-dikonversi.pptx
ureterokel-dikonversi.pptxureterokel-dikonversi.pptx
ureterokel-dikonversi.pptx
 
Journal reading
Journal reading Journal reading
Journal reading
 
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptxIlmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
 
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxMateri peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
 
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptxKEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
 

Recently uploaded

Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 

1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Urethra melalui Reseksi Anatomosis.pdf

  • 1. Striktur Uretra dr. Gampo Alam Irdam, SpU(K) KSM Urologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran – Universitas Indonesia
  • 2. Daftar Isi 1 2 Gambaran Umum Striktur Uretra Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik 3 Pemeriksaan Penunjang 4 Tatalaksana Striktur Uretra
  • 5. Striktur Uretra • Striktur uretra adalah penyempitan segmen uretra anterior akibat proses fibrosis/sikatrisasi mukosa uretra dan jaringan spongiosus di sekitarnya. • Penyempitan uretra posterior (yang tidak memiliki spongiosum di sekitarnya) disebut sebagai stenosis. • Pada pria, puncak insiden striktur uretra diamati setelah usia 55 tahun dengan usia rata-rata 45,1 tahun. Insiden keseluruhan diperkirakan 229-627 per 100.000 laki-laki.
  • 6. Epidemiologi Striktur Uretra - Indonesia Kuncoro A, Paksi S. Urethral Stricture in Indonesia Current Evidence and Management.SIU;2012 Lokasi RSHS, Bandung RSSA, Malang Pendulosa Bulbosa Panurethra Posterior Total 84 240 78 187 587 62 70 16 58 206 Tahun 2006-2010 total 793 pasien pada 2 center
  • 7. Penyebab Striktur Uretra • Uretritis (gonore) sebelumnya merupakan penyebab utama striktur uretra di semua negara dan masih menjadi penyebab utama di negara berkembang. Infeksi Menular Seksual • Lichen sclerosus melibatkan uretra pada 20% kasus dan menjadi penyebab tersering striktur panuretra (48,6%) • Lichen sclerosus diasosiasikan dengan BMI yang tinggi, diabetes melitus, penyakit jantung koroner, konsumsi tembakau, hiperlipidemia, and hipertensi Inflamasi • Penyebab tersering kedua terjadinya striktur pada orang dewasa Uretra rentan terhadap trauma selama aktivitas tertentu termasuk olahraga, mengemudi kendaraan, hubungan seksual dan selama peperangan Trauma Uretra Eksterna
  • 8. Penyebab Striktur Uretra • Peyebab striktur tersering pada negara maju. • Cedera uretra paling banyak disebabkan oleh instrumentasi uretra (pemasangan kateter, sistoskopi), operasi prostat jinak, operasi kanker prostat, atau radioterapi. Iatrogenik • Termasuk semua striktur uretra kongenital atau idiopatik. Idiopatik
  • 9. Patofisiologi Striktur Uretra Robekan kecil pada jaringan menyebabkan ekstravasasi urin, yang menyebabkan reaksi fibrotik spongiosum. Penyempitan lebih lanjut dari lumen uretra beberapa minggu setelahnya. Proses spongiofibrosis Ekstra-spongiofibrosis, serta gejala gejala obstruktif berkemih Hampson LA, McAninch JW, Breyer BN. Male urethral strictures and their management. Nature Reviews Urology. 2014;11:43-50
  • 11. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Hampson LA, McAninch JW, Breyer BN. Male urethral strictures and their management. Nature Reviews Urology. 2014;11:43-50 Pasien biasanya akan datang dengan gejala obstruktif saat berkemih: - Mengejan - Tidak lampias - Aliran urine lemah - Riwayat ISK berulang, prostatitis, epididimitis, hematuria, atau batu kandung kemih. Perlu ditanyakan: - Riwayat trauma/kecelakaan - R i w a y a t o p e r a s i p r o s t a t a t a u instrumentasi uretra Anamnesis Pemeriksaan Fisik • P a l p a s i u r e t r a a n t e r i o r u n t u k mengidentifikasi kedalaman dan kepadatan jaringan parut • Temuan penting lainnya: nyeri perut, distensi, dan nyeri pada sudut CVA Poin Penting pada Diagnosis: • Lokasi obstruksi • Panjang obstruksi • Patologi uretra yang berkaitan
  • 14. Uroflowmetri 1. Dapat dilakukan oleh perawat, dokter umum atau spesialis urologi 2. Persiapan umum: • Informed consent 3. Pasien diminta untuk minum setidaknya 500mL air atau lebih 4. Pasien diminta menahan berkemih sampai merasa ingin berkemih 5. Persiapan alat : uroflowmetri, USG, jelly Persiapan
  • 15. Uroflowmetri 1. Lakukan pemeriksaan USG untuk menilai volume kandung kemih minimal volume 150 mL dan tidak melebihi 600 mL 2. Pasien berkemih pada alat uroflowmetri sampai selesai 3. C a t a t p a n c a r a n b e r k e m i h p a d a a l a t uroflowmetri sampai selesai 4. Setelah selesai berkemih, volume urine residu (PVR) diukur dengan USG Tindakan
  • 16. Uroflowmetri Tam CA, Voelzke BB, Elliott SP, Myers JB, McClung CD, Vanni AJ. Critical analysis of the use of ureflowmetry for urethral stricture disease surveillance. J Urology. 2016;91:197-202. (1) Normal (2) Dysfunctional voiding curve (3) Prolonged curve (4) Intermittent flow curve (5) Urethral stricture with a long plateau.
  • 17. Uretrografi 1. Dilakukan di poliklinik atau kamar operasi urologi 2. Persiapan umum: • Informed consent • Persiapan alat dan bahan habis pakai • Fasilitas fluoroskopi 3. Lembaran keselamatan operasi diisi secara simultan dan lengkap 4. Persiapan alat : antiseptik, draping steril, kateter uretra, lampu operasi, zat kontras, NaCl 0.9%, C-arm, gel Persiapan
  • 18. Uretrografi Retrograd (RUG) 1. Pasien posisi supine 2. A dan antisepsis prosedur 3. Evaluasi genitalia eksterna 4. Dilakukan foto polos 5. Insersi FC 12 Fr, balon dikembangkan 3 cc pada uretra bagian distal 6. Dilakukan pengisian kontras melalui FC, evaluasi uretra dengan guiding fluoroskopi 7. Lokasi dan panjang striktur didokumentasikan Tindakan
  • 19. RUG-VCUG 1. Posisi terlentang 2. Disinfeksi daerah genital eksterna dan sekitarnya dengan antiseptik, kemudian tutup dengan draping steril 3. Anestesi topikal pada pasien dengan xylocaine gel 2% ke dalam uretra dan pada kateter uretra 4. Insersi FC 12 Fr, balon dikembangkan 3 cc pada uretra bagian distal 5. Dilakukan pengisian kontras melalui FC, evaluasi uretra dengan guiding fluoroskopi 6. Kontras terus diisi hingga buli penuh 7. Bila pasien ingin berkemih, pastikan leher kandung kemih terbuka. Posisi pasien miring ke kiri/kanan. Kateter kemudian dicabut dan aliran kontras keluar melalui uretra dipantau dengan fluoroskopi. 8. Dokumentasikan lokasi dan panjang striktur Tindakan
  • 20. Uretrosistografi Bipolar 1. Pasien posisi supine 2. A dan antisepsis prosedur 3. Evaluasi genitalia eksterna 4. Dilakukan foto polos 5. Insersi FC 12 Fr, balon dikembangkan 3 cc pada uretra bagian distal 6. Dilakukan pengisian kontras pada buli hingga 80 cc melalui sistostomi, evaluasi kesan dinding buli, pasien merasakan sensasi ingin BAK, bladder neck terbuka, kontras mengisi uretra posterior, dilakukan uretrografi secara bersamaan 7. Dilakukan penggantian sistostomi Tindakan
  • 22. Sistoskopi 1. Dilakukan di kamar operasi urologi atau poliklinik 2. Persiapan umum: • Informed consent • Persiapan bius lokal dan alat • Persiapan bed lithotomy 3. Lembaran keselamatan operasi diisi secara simultan dan lengkap 4. Persiapan alat : Sistoskop rigid/flexible, sumber cahaya, sistem kamera, monitor TV, video recorder, evakuator, Foley Catheter, NaCl/ Aqua steril, Draping steril Persiapan
  • 23. Sistoskopi 1. Pasien posisi litotomi dalam spinal anestesi 2. a dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya 3. Xylocain gel 2% dimasukkan ke dalam uretra 4. Dimasukkan sheath dengan obturator hingga ke dalam buli. Obturator dilepas dan diganti lensa 300 atau 700. Dilakukan evaluasi visual mukosa buli, muara ureter, dan ada tidaknya kelainan intrabuli, juga evaluasi bladder neck dan prostat. Evaluasi ada tidaknya trabekulasi, sakulasi, divertikel, batu, massa pada intrabuli. 5. Sheath dicabut dan camera dikeluarkan. 6. Pasang Foley Catheter Tindakan
  • 24. Sistoskopi Pars pendulosa Sphincter urethral eksterna Dinding buli anterior Verumontanum
  • 25. Ultrasonografi 1. Dilakukan di poliklinik oleh ahli urologi atau radiologi yang kompeten 2. Persiapan umum: • Melakukan penjelasan prosedur kepada pasien dan keluarga • Operator memastikan informed consent sudah ditandatangani 3. Persiapan alat : USG dan kelengkapannya (jelly, tissue, probe linear) Persiapan
  • 26. Ultrasonografi 1. Pasien dipososikan dalam posisi supine 2. Lakukan disinfeksi penis, meatus uretra dan sekitarnya 3. Transduser USG diberikan jelly dan ditempelkan di kulit organ penis 4. Uretra anterior didistensikan menggunakan injeksi 20-100 mL saline/jelly menggunakan syringe 5. Lakukan penilaian struktur uretra yang tergambar pada pemeriksaan USG, apabila perlu dibandingkan dengan foto uretrografi 6. Setelah tindakan, peralatan operasi dibersihkan sesuai dengan standard yang berlaku Tindakan
  • 28. MRI Pasien 72 tahun menderita striktur uretra akibat straddle injury dan post TURP. Gambar (a) menunjukkan striktur uretra bulbar 24,5 mm. (b) Setelah pemberian agen kontras intravena, aktivitas proses inflamasi dapat dievaluasi (c) Gambaran rekonstruksi MIP (Maximum Intensity Projection)
  • 30. Tatalaksana Awal Kateterisasi Uretra  Tidak direkomendasikan Kateterisas suprapubik Endoskopi
  • 31. Tatalaksana Striktur Uretra Manajemen Striktur Uretra Konservatif Observasi Kateterisasi Suprapubik Endoskopi DVIU Dilatasi Operasi Terbuka (Uretroplasti)
  • 32. Dilatasi • Tatalaksana paling tua dan paling sederhana • Bertujuan untuk meregangkan bekas luka secara atraumatik, tanpa membuat lebih banyak jaringan parut • Hanya dapat memiliki efek sementara dan striktur diperkirakan akan terulang kembali • Dilakukan pada: pasien yang menolak perawatan bedah, tidak memenuhi syarat untuk operasi Vyas JB, Ganpule AP, Muthu V, Sabnis RB, Desai M. Balloon Dilatation for male urethral strictures “revisited”. Urology Annals. 2013;5(4):245-8.
  • 34. Direct Vision Internal Urethrotomy- DVIU • DVIU banyak dilakukan sebagai pengobatan lini pertama striktur uretra anterior, sebelumnya dipopulerkan oleh Sachse pada tahun 1974. • Biasanya dilakukan dengan anestesi umum atau spinal • Ada 2 jenis DVIU, menggunakan ”cold knife" konvensional dan ”hot knife" laser/plasmakinetik Kluth LA, Ernst L, Vetterlein MW, Meyer CP, Reiss CP, Fisch M, et al. Direct vision internal urethrotomy for short anterior urethral strictures and beyond: success rate, predictors of treatment failure dan recurrence management. Urology. 2017;105:210-215.
  • 35. Indikasi DVIU • TIDAK semua striktur uretra dapat ditatalaksana dengan DVIU • Tingkat keberhasilan pengobatan setelah DVIU primer berkisar antara 9% hingga 60%, dan mengalami penurunan pada DVIU berulang. • Indikasi DVIU terbatas pada: • Striktur pada uretra pars bulbosa • Striktur non-obliteratif • Panjang striktur <2 cm • Derajat spongiofibrosis ringan Kluth LA, Ernst L, Vetterlein MW, Meyer CP, Reiss CP, Fisch M, et al. Direct vision internal urethrotomy for short anterior urethral strictures and beyond: success rate, predictors of treatment failure dan recurrence management. Urology. 2017;105:210-215.
  • 36. Direct Vision Internal Urethrotomy- DVIU Cold Knife Hot Knife
  • 37. Uretroplasti • Merupakan tatalaksana definitif pada striktur uretra, dikerjakan dengan operasi terbuka. • Uretroplasti dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi dan panjang striktur. • Keberhasilan uretroplasti berkisar antara 60% - 100% Reseksi Anastomosis Augmented Urethroplasty
  • 38. Reseksi Anastomosis Augmented Urethroplasty Ventral Onlay with Spongioplasty Lateral onlay with quitting to the ischiocavernosus muscle Dorsal onlay with spread fixation of the graft
  • 39.
  • 40. Dorsal inlay buccal mucosal graft urethroplasty
  • 42. Kesimpulan 1 2 3 4 Dibutuhkan beberapa pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis striktur uretra. Tatalaksana striktur uretra meliputi tatalaksana konservatif dan pembedahan Striktur uretra merupakan salah satu kelainan yang sering ditemui di bidang urologi dengan gejala utama gangguan berkemih. Peran perawat urologi sangat penting dalam pemeriksaan penunjang tersebut: persiapan alat dan tempat, membantu memperlancar proses tindakan, dan perawatan pre/pasca tindakan.