SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
S1 ILMU KEPERAWATAN,
STIKes MEDISTRA INDONESIA
Ns. Nurti Y.K. Gea, S.Kep
Pemeriksaan fisik adalah :
Tindakan keperawatan untuk
mengkaji bagian tubuh pasien baik
secara lokal atau head to toe, guna
memperoleh informasi/data dari
keadaan pasien secara
komprehensif untuk menegakkan
suatu diagnosa keperawatan
maupun kedokteran.
Tujuan :
a. Secara Umum :
- Untuk mencari masalah
keperawatan.
- Untuk menegakkan / merumuskan
diagnosa keperawatan/ kedokteran.
- Untuk membantu proses rencana
keperawatan dan pengobatan.
b. Secara khusus :
- Untuk mengetahui lokasi penyakit,
nyeri, luka, perdarahan.
- Untuk mengetahui intensitas dan
kwalitas sakit.
c.Secara khusus untuk abdomen :
-Untuk mengetahui bentuk dan
gerakan-gerakan perut.
-Untuk mendengarkan bunyi
peristaltik usus.
-Untuk mengetahui respon nyeri
tekan pada organ dalam
abdomen.
PROSEDUR TINDAKAN
PEMERIKSAAN FISIK PENCERNAAN (ABDOMEN)
KONTRAK DENGAN PASIEN (maksud dan tujuan,
waktu yang diperlukan dan terminasi/mengakhiri).
Langkah-langkahnya :
1. Inspeksi
2.Auskultasi
3.Palpasi
4.Perkusi
TEKNIK PEMERIKSAAN
Keadaan yang penting diperhatikan sewaktu pemeriksaan :
1. Cahaya ruangan cukup baik
2. Pasien harus relak
3. Pakaian harus terbuka dari processus xyphoideus sampai
sympisis pubis.
Untuk mendapatkan relaksasi dari pasien adalah :
1. Vesica urinaria harus dikosongkan lebih dahulu
2. Pasien dalam posisi tidur dengan bantal dibawah kepala
dan lutut pada posisi fleksi
(bila diperlukan).
Kedua tangan disamping atau dilipat diatas dada. Bila tangan
diatas kepala akan menarik dan menegangkan otot perut.
1. Telapak tangan pemeriksa harus cukup hangat,
stetoskop juga cukup hangat, dan kuku harus pendek.
Dengan jalan menggesek gesekan tangan akan
membuat telapak tangan jadi hangat.
2. Suruh pasien menunjukkan tempat/area yang sakit ,
dan periksa area ini paling terakhir.
3. Lakukan pemeriksaan perlahan lahan, hindari gerakan
yang cepat dan tak diinginkan.
4.Jika perlu ajak pasien berbicara sehingga pasien akan
lebih relak.
5. Jika pasien sangat sensitif dan penggeli mulailah
palpasi dengan tangan pasien sendiri dibawah tangan
pemeriksa kemudian secara perlahan lahan tangan
pemeriksa menggantikan tangan pasien.
6.Perhatikan hasil pemeriksaan dengan memperhatikan
rawut muka dan emosi pasien.
Anatomi dan fisiologi
dinding abdomen
Mengangkat kepala dan bahu
dalam posisi tiduran.
Untuk memudahkan
keterangan abdomen umumnya
dibagi dalam empat kwadran, 9
regio.
Metode kwadran
Kwadran Kanan atas Kwadran Kiri atas
 Hepar
 vesica fellea
 Pylorus
 Duodenum
 Caput pancreas
 Fleksura hepatika colon
 Sebagian kolon asendens
 Kolon tranversum
 Lobus kiri dari hepar
 Lambung
 Corpus pancreas
 Fleksura lienalis kolon
 Sebagian dari kolon
 Tranversum
 Kolon desenden
Kwadran Kanan bawah Kwadran
kiri bawah
 Cecum dan appendik
 Sebagian colon acenden
 Kolon sigmoid
 Sebagian kolon desenden
9 regio abdomen
Hipochondrium kanan Epigastrika Hypochodrium
kiri
 Lobus hepar kanan
 Vesika felea
 Pylorus dan gaster
 Duodenum
 Pancreas
 Bagian dari hepar lobus kiri
 Gaster
 Ekor pancreas
 Fleksura lienalis
 kolon
Lumbal kanan
Bagian duodenum
Jejunum
Umbilikal
Omentum
Mesenterium
Bagian distal duodenum
Lumbal kiri
 Kolon desenden
 Bagian Distal duodenum
 Jejunum
Inguinal Kanan Suprapubik /Hypogastrik
Inguinal kiri
 Caecum
 Appendik
 Bagian distal
 Ileum
 Vesica Urinaria
Colon sigmoid
INSPEKSI
a. Pasien berbaring terlentang dengan kedua tangan di sisi tubuh.
b. Inspeksi cavum oris, lidah untuk melihat ada tidaknya kelainan.
c. Letakan bantal kecil dibawah lutut dan dibelakang kepala untuk
melemaskan/relaksasi otot- otot abdomen.
d. Perhatikan ada tidaknya penegangan abdomen.
e. Pemeriksa berdirilah pada sisi kanan pasien dan perhatikan kulit dan
warna abdomen, bentuk perut, simetrisitas, jaringan parut, luka, pola
vena, dan striae serta bayangan vena dan pergerakkan abnormal.
f. Perhatikan posisi, bentuk, warna, dan inflamasi dari umbilikus.
g. Perhatikan pula gerakan permukaan, massa, pembesaran atau
penegangan. Bila abdomen tampak menegang, minta pasien untuk
berbalik kesamping dan inspeksi mengenai ada tidaknya pembesaran
area antara iga-iga dan panggul, tanyakan kepada pasien apakah
abdomen terasa lebih tegang dari biasanya.
h. Bila terjadi penegangan abdomen, ukur lingkar abdomen dengan
memasang tali/ perban seputar abdomen melalui umbilikus. Buatlah
simpul dikedua sisi tali/ perban untuk menandai dimana batas lingkar
abdomen, lakukan monitoring, bila terjadi peningkatan
perenggangan abdomen, maka jarak kedua simpul makin menjauh.
i. Inspeksi abdomen untuk gerakan pernapasan yang normal.
j. Mintalah pasien mengangkat kepalanya dan perhatikan adanya
gerakan peristaltik atau denyutan aortik.
Auskultasi
a. Pasien berbaring terlentang dengan tangan dikedua sisi.
b. Letakan bantal kecil dibawah lutut dan dibelakang kepala.
c. Letakkan kepala stetoskop sisi diafragma di daerah kuadran
kiri bawah. Berikan tekanan ringan, minta pasien agar tidak
berbicara. Bila mungkin diperlukan 5 menit terus menerus
untuk mendengar sebelum pemeriksaan menentukan tidak
adanya bising usus.
d. Dengarkan bising usus apakah normal, hiperaktif, hipoaktif,
tidak ada bising usus dan perhatikan frekwensi/karakternya.
e. Bila bising usus tidak mudah terdengar, lanjutkan
pemeriksaan dengan sistematis dan dengarkan tiap kuadran
abdomen.
f. Kemudian gunakan sisi bel stetoskop, untuk mendengarkan
bunyi desiran dibagian epigastrik dan pada tiap kuadran diatas
arteri aortik, ginjal, iliaka, femoral dan aorta torakal. Pada
orang kurus mungkin dapat terlihat gerakan peristaltik usus
atau denyutan aorta.
PALPASI
Abdomen
a. Posisi pasien berbaring terlentang dan pemeriksa disebelah kanannya.
b. Lakukan palpasi ringan di tiap kuadran abdomen dan hindari area yang telah
diketahui sebelumnya sebagai titik bermasalah, seperti apendisitis.
c. Tempatkan tangan pemeriksa diatas abdomen secara datar, dengan jari- jari
ekstensi dan berhimpitan serta pertahankan sejajar permukaan abdomen.
d. Palpasi dimulai perlahan dan hati-hati dari superfisial sedalam 1 cm untuk
mendeteksi area nyeri, penegangan abnormal atau adanya massa.
e. Bila otot sudah lemas dapat dilakukan palpasi sedalam 2,5 – 7,5 cm, untuk
mengetahui keadaaan organ dan mendeteksi adanya massa yang kurang jelas
teraba selama palpasi
f. Perhatikan karakteristik dari setiap massa pada lokasi yang dalam, meliputi
ukuran, lokasi, bentuk, konsistensi, nyeri, denyutan dan gerakan
g. Perhatikan wajah pasien selama palpasi untuk melihat adanya tanda/ rasa
tidak nyaman.
h. Bila ditemukan rasa nyeri, uji akan adanya nyeri lepas, tekan dalam kemudian
lepas dengan cepat untuk mendeteksi apakah nyeri timbul dengan
melepaskan tekanan.
i. Minta pasien mengangkat kepala dari meja periksa untuk melihat kontraksi
otot-otot abdominal.
HEPAR
a. Posisi pasien tidur terlentang.
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
c. Letakkan tangan kiri pemeriksa dibawah torak/ dada
kanan posterior pasien pada iga kesebelas dan
keduabelas dan tekananlah kearah atas.
d. Letakkan telapak tangan kanan di atas abdomen,
jari-jari mengarah ke kepala / superior pasien dan
ekstensikan sehingga ujung-ujung jari terletak di
garis klavikular di bawah batas bawah hati.
e. Kemudian tekanlah dengan lembut ke dalam dan ke
atas.
f. Minta pasien menarik napas dan cobalah meraba
tepi hati saat abdomen mengempis
KANDUNG EMPEDU
a. Posisi pasien tidur terlentang.
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
c. Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dibawah dada
kanan posterior pasien pada iga XI dan XII dan
tekananlah kearah atas.
d. Letakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari-jari
mengarah ke kepala / superior pasien dan ekstensikan
sehingga ujung-ujung jari terletak di garis klavikular di
bawah batas bawah hati.
e. Kemudian tekan lembut ke dalam dan ke atas.
f. Mintalah pasien menarik napas dan coba meraba tepi hati
saat abdomen mengempis.
g. Palpasi di bawah tepi hati pada sisi lateral dari otot rektus.
h. Bila diduga ada penyakit kandung empedu, minta pasien
untuk menarik napas dalam selama palpasi.
LIMPA
a. Posisi pasien tidur terlentang
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
c. Letakkan secara menyilang telapak tangan kiri pemeriksa
di bawah pinggang kiri pasien dan tekanlah keatas.
d. Letakkan telapak tangan kanan dengan jari-jari ektensi
diatas abdomen dibawah tepi kiri kostal.
e. Tekanlah ujung jari kearah limpa kemudian minta pasien
untuk menarik napas dalam.
f. Palpasilah tepi limpa saat limpa bergerak ke bawah kearah
tangan pemeriksa
g. Apabila dalam posisi terlentang tidak bisa diraba, maka
posisi pasien berbaring miring kekanan dengan kedua
tungkai bawah difleksikan.
h. Pada keadaan tertentu diperlukan Schuffner test
AORTA
a. Posisi pasien tidur terlentang
b. Pemeriksa disamping kanan dan
menghadap pasien
c. Pergunakan ibu jari dan jari
telunjuk tangan kanan.
d. Palpasilah dengan perlahan
namun dalam ke arah abdomen
bagian atas tepat garis tengah.
PEMERIKSAAN ASCITES
a. Posisi pasien tidur terlentang.
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
c. Prosedur ini memerlukan tiga tangan.
d. Minta pasien atau asisten untuk menekan perut
pasien dengan sisi ulnar tangan dan lengan atas tepat
disepanjang garis tengah dengan arah vertikal.
e. Letakkan tangan pemeriksa dikedua sisi abdomen
dan ketuklah dengan tajam salah satu sisi dengan
ujung- ujung jari pemeriksa.
f. Rasakan impuls / getaran gelombang cairan dengan
ujung jari tangan yang satunya atau bisa juga
menggunakan sisi ulnar dari tangan untuk merasakan
getaran gelombang cairan.
SELESAI
PELAJARI
LAGI
YA……

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Modul 1 kb1 pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler
Modul 1 kb1 pemeriksaan fisik sistem kardiovaskulerModul 1 kb1 pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler
Modul 1 kb1 pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Askep
Askep Askep
Askep
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
 
Presentation NGT
Presentation NGTPresentation NGT
Presentation NGT
 
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGT
 

Viewers also liked

INDEVA-Range Liftdevices
INDEVA-Range LiftdevicesINDEVA-Range Liftdevices
INDEVA-Range LiftdevicesChristian
 
Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015
Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015
Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015Christopher Scott
 
In what ways does your media product use
In what ways does your media product useIn what ways does your media product use
In what ways does your media product use02csmart
 
What have you learned from your target audience feedback?
What have you learned from your target audience feedback?What have you learned from your target audience feedback?
What have you learned from your target audience feedback?Jake Wilde
 
Evaluation Question 4 Media Studies A2
Evaluation Question 4 Media Studies A2Evaluation Question 4 Media Studies A2
Evaluation Question 4 Media Studies A2rachlouise1
 
Foreign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-Presentation
Foreign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-PresentationForeign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-Presentation
Foreign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-PresentationIpsos
 

Viewers also liked (9)

silva cv
silva cvsilva cv
silva cv
 
INDEVA-Range Liftdevices
INDEVA-Range LiftdevicesINDEVA-Range Liftdevices
INDEVA-Range Liftdevices
 
Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015
Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015
Scottyphotography Commercial Profile Jan 2015
 
In what ways does your media product use
In what ways does your media product useIn what ways does your media product use
In what ways does your media product use
 
What have you learned from your target audience feedback?
What have you learned from your target audience feedback?What have you learned from your target audience feedback?
What have you learned from your target audience feedback?
 
Question 2
Question 2Question 2
Question 2
 
Evaluation Question 4 Media Studies A2
Evaluation Question 4 Media Studies A2Evaluation Question 4 Media Studies A2
Evaluation Question 4 Media Studies A2
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
Foreign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-Presentation
Foreign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-PresentationForeign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-Presentation
Foreign Relations: Perceived Impact on Kenya’s Development-Presentation
 

Similar to Pemfispencernaan

Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Nola Hastuti
 
Pemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni L
Pemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni LPemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni L
Pemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni Lyunilestari325148
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Nona Zesifa
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Christian Paomey
 
Anatomi fisioligi sistem endokrin.pptx
Anatomi fisioligi sistem endokrin.pptxAnatomi fisioligi sistem endokrin.pptx
Anatomi fisioligi sistem endokrin.pptxEvaHidayat2
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiNona Zesifa
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxMajelisTalimAlQudsDB
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricNona Zesifa
 
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptxASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptxAhmadRosuli
 

Similar to Pemfispencernaan (20)

Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
Pemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni L
Pemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni LPemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni L
Pemeriksaan Fisik Abdomen_Ni Kadek Yuni L
 
Pe adult
Pe adultPe adult
Pe adult
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 
Anatomi fisioligi sistem endokrin.pptx
Anatomi fisioligi sistem endokrin.pptxAnatomi fisioligi sistem endokrin.pptx
Anatomi fisioligi sistem endokrin.pptx
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
 
Cpr
CprCpr
Cpr
 
2
22
2
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Apendisitis infiltrat
Apendisitis infiltratApendisitis infiltrat
Apendisitis infiltrat
 
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptxASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
 

More from Muhammad Munandar

4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didikMuhammad Munandar
 
4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannya
4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannya4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannya
4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannyaMuhammad Munandar
 
4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didikMuhammad Munandar
 
4.4 analisis kesulitan belajar
4.4 analisis kesulitan belajar4.4 analisis kesulitan belajar
4.4 analisis kesulitan belajarMuhammad Munandar
 
4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik
4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik
4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didikMuhammad Munandar
 
4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknik
4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknik4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknik
4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknikMuhammad Munandar
 
4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajarMuhammad Munandar
 
4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajarMuhammad Munandar
 
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnyaMuhammad Munandar
 
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnyaMuhammad Munandar
 
Gastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaGastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaMuhammad Munandar
 
Diare & water related disease
Diare & water related diseaseDiare & water related disease
Diare & water related diseaseMuhammad Munandar
 
Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4
Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4
Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4Muhammad Munandar
 
Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3
Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3
Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3Muhammad Munandar
 

More from Muhammad Munandar (20)

4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik
 
4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannya
4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannya4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannya
4.3 bekal awal dan teknik teknik pengaktifannya
 
4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik
 
4.4 analisis kesulitan belajar
4.4 analisis kesulitan belajar4.4 analisis kesulitan belajar
4.4 analisis kesulitan belajar
 
4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik
4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik
4.2 faktor faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik
 
4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknik
4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknik4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknik
4.3 pendekatan, strategi, metode, dan teknik
 
4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar
 
4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar
 
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
 
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
 
Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
 
Farmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaanFarmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaan
 
Epidemologi tifoid
Epidemologi tifoidEpidemologi tifoid
Epidemologi tifoid
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Gastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaGastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannya
 
Penanggulangan diare
Penanggulangan diarePenanggulangan diare
Penanggulangan diare
 
Diare & water related disease
Diare & water related diseaseDiare & water related disease
Diare & water related disease
 
Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4
Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4
Sistem pencernaan (gerakan dasar & mekanisme saluran cerna) 4
 
Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3
Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3
Sistem pencernaan (fungsi & pergerakan saluran cerna) 3
 
Anatomi fisiologi 2
Anatomi fisiologi 2Anatomi fisiologi 2
Anatomi fisiologi 2
 

Recently uploaded

Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Nodd Nittong
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITIrfanNersMaulana
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )ssuser4ceaef1
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxsariakmida
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 

Recently uploaded (20)

Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 

Pemfispencernaan

  • 1. S1 ILMU KEPERAWATAN, STIKes MEDISTRA INDONESIA Ns. Nurti Y.K. Gea, S.Kep
  • 2. Pemeriksaan fisik adalah : Tindakan keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh pasien baik secara lokal atau head to toe, guna memperoleh informasi/data dari keadaan pasien secara komprehensif untuk menegakkan suatu diagnosa keperawatan maupun kedokteran.
  • 3. Tujuan : a. Secara Umum : - Untuk mencari masalah keperawatan. - Untuk menegakkan / merumuskan diagnosa keperawatan/ kedokteran. - Untuk membantu proses rencana keperawatan dan pengobatan. b. Secara khusus : - Untuk mengetahui lokasi penyakit, nyeri, luka, perdarahan. - Untuk mengetahui intensitas dan kwalitas sakit.
  • 4. c.Secara khusus untuk abdomen : -Untuk mengetahui bentuk dan gerakan-gerakan perut. -Untuk mendengarkan bunyi peristaltik usus. -Untuk mengetahui respon nyeri tekan pada organ dalam abdomen.
  • 5. PROSEDUR TINDAKAN PEMERIKSAAN FISIK PENCERNAAN (ABDOMEN) KONTRAK DENGAN PASIEN (maksud dan tujuan, waktu yang diperlukan dan terminasi/mengakhiri). Langkah-langkahnya : 1. Inspeksi 2.Auskultasi 3.Palpasi 4.Perkusi
  • 6. TEKNIK PEMERIKSAAN Keadaan yang penting diperhatikan sewaktu pemeriksaan : 1. Cahaya ruangan cukup baik 2. Pasien harus relak 3. Pakaian harus terbuka dari processus xyphoideus sampai sympisis pubis. Untuk mendapatkan relaksasi dari pasien adalah : 1. Vesica urinaria harus dikosongkan lebih dahulu 2. Pasien dalam posisi tidur dengan bantal dibawah kepala dan lutut pada posisi fleksi (bila diperlukan). Kedua tangan disamping atau dilipat diatas dada. Bila tangan diatas kepala akan menarik dan menegangkan otot perut.
  • 7. 1. Telapak tangan pemeriksa harus cukup hangat, stetoskop juga cukup hangat, dan kuku harus pendek. Dengan jalan menggesek gesekan tangan akan membuat telapak tangan jadi hangat. 2. Suruh pasien menunjukkan tempat/area yang sakit , dan periksa area ini paling terakhir. 3. Lakukan pemeriksaan perlahan lahan, hindari gerakan yang cepat dan tak diinginkan. 4.Jika perlu ajak pasien berbicara sehingga pasien akan lebih relak. 5. Jika pasien sangat sensitif dan penggeli mulailah palpasi dengan tangan pasien sendiri dibawah tangan pemeriksa kemudian secara perlahan lahan tangan pemeriksa menggantikan tangan pasien. 6.Perhatikan hasil pemeriksaan dengan memperhatikan rawut muka dan emosi pasien.
  • 8. Anatomi dan fisiologi dinding abdomen Mengangkat kepala dan bahu dalam posisi tiduran. Untuk memudahkan keterangan abdomen umumnya dibagi dalam empat kwadran, 9 regio.
  • 9.
  • 10. Metode kwadran Kwadran Kanan atas Kwadran Kiri atas  Hepar  vesica fellea  Pylorus  Duodenum  Caput pancreas  Fleksura hepatika colon  Sebagian kolon asendens  Kolon tranversum  Lobus kiri dari hepar  Lambung  Corpus pancreas  Fleksura lienalis kolon  Sebagian dari kolon  Tranversum  Kolon desenden Kwadran Kanan bawah Kwadran kiri bawah  Cecum dan appendik  Sebagian colon acenden  Kolon sigmoid  Sebagian kolon desenden
  • 11. 9 regio abdomen Hipochondrium kanan Epigastrika Hypochodrium kiri  Lobus hepar kanan  Vesika felea  Pylorus dan gaster  Duodenum  Pancreas  Bagian dari hepar lobus kiri  Gaster  Ekor pancreas  Fleksura lienalis  kolon
  • 13. Lumbal kiri  Kolon desenden  Bagian Distal duodenum  Jejunum Inguinal Kanan Suprapubik /Hypogastrik Inguinal kiri  Caecum  Appendik  Bagian distal  Ileum  Vesica Urinaria Colon sigmoid
  • 14. INSPEKSI a. Pasien berbaring terlentang dengan kedua tangan di sisi tubuh. b. Inspeksi cavum oris, lidah untuk melihat ada tidaknya kelainan. c. Letakan bantal kecil dibawah lutut dan dibelakang kepala untuk melemaskan/relaksasi otot- otot abdomen. d. Perhatikan ada tidaknya penegangan abdomen. e. Pemeriksa berdirilah pada sisi kanan pasien dan perhatikan kulit dan warna abdomen, bentuk perut, simetrisitas, jaringan parut, luka, pola vena, dan striae serta bayangan vena dan pergerakkan abnormal. f. Perhatikan posisi, bentuk, warna, dan inflamasi dari umbilikus. g. Perhatikan pula gerakan permukaan, massa, pembesaran atau penegangan. Bila abdomen tampak menegang, minta pasien untuk berbalik kesamping dan inspeksi mengenai ada tidaknya pembesaran area antara iga-iga dan panggul, tanyakan kepada pasien apakah abdomen terasa lebih tegang dari biasanya. h. Bila terjadi penegangan abdomen, ukur lingkar abdomen dengan memasang tali/ perban seputar abdomen melalui umbilikus. Buatlah simpul dikedua sisi tali/ perban untuk menandai dimana batas lingkar abdomen, lakukan monitoring, bila terjadi peningkatan perenggangan abdomen, maka jarak kedua simpul makin menjauh. i. Inspeksi abdomen untuk gerakan pernapasan yang normal. j. Mintalah pasien mengangkat kepalanya dan perhatikan adanya gerakan peristaltik atau denyutan aortik.
  • 15. Auskultasi a. Pasien berbaring terlentang dengan tangan dikedua sisi. b. Letakan bantal kecil dibawah lutut dan dibelakang kepala. c. Letakkan kepala stetoskop sisi diafragma di daerah kuadran kiri bawah. Berikan tekanan ringan, minta pasien agar tidak berbicara. Bila mungkin diperlukan 5 menit terus menerus untuk mendengar sebelum pemeriksaan menentukan tidak adanya bising usus. d. Dengarkan bising usus apakah normal, hiperaktif, hipoaktif, tidak ada bising usus dan perhatikan frekwensi/karakternya. e. Bila bising usus tidak mudah terdengar, lanjutkan pemeriksaan dengan sistematis dan dengarkan tiap kuadran abdomen. f. Kemudian gunakan sisi bel stetoskop, untuk mendengarkan bunyi desiran dibagian epigastrik dan pada tiap kuadran diatas arteri aortik, ginjal, iliaka, femoral dan aorta torakal. Pada orang kurus mungkin dapat terlihat gerakan peristaltik usus atau denyutan aorta.
  • 16. PALPASI Abdomen a. Posisi pasien berbaring terlentang dan pemeriksa disebelah kanannya. b. Lakukan palpasi ringan di tiap kuadran abdomen dan hindari area yang telah diketahui sebelumnya sebagai titik bermasalah, seperti apendisitis. c. Tempatkan tangan pemeriksa diatas abdomen secara datar, dengan jari- jari ekstensi dan berhimpitan serta pertahankan sejajar permukaan abdomen. d. Palpasi dimulai perlahan dan hati-hati dari superfisial sedalam 1 cm untuk mendeteksi area nyeri, penegangan abnormal atau adanya massa. e. Bila otot sudah lemas dapat dilakukan palpasi sedalam 2,5 – 7,5 cm, untuk mengetahui keadaaan organ dan mendeteksi adanya massa yang kurang jelas teraba selama palpasi f. Perhatikan karakteristik dari setiap massa pada lokasi yang dalam, meliputi ukuran, lokasi, bentuk, konsistensi, nyeri, denyutan dan gerakan g. Perhatikan wajah pasien selama palpasi untuk melihat adanya tanda/ rasa tidak nyaman. h. Bila ditemukan rasa nyeri, uji akan adanya nyeri lepas, tekan dalam kemudian lepas dengan cepat untuk mendeteksi apakah nyeri timbul dengan melepaskan tekanan. i. Minta pasien mengangkat kepala dari meja periksa untuk melihat kontraksi otot-otot abdominal.
  • 17. HEPAR a. Posisi pasien tidur terlentang. b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien. c. Letakkan tangan kiri pemeriksa dibawah torak/ dada kanan posterior pasien pada iga kesebelas dan keduabelas dan tekananlah kearah atas. d. Letakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari-jari mengarah ke kepala / superior pasien dan ekstensikan sehingga ujung-ujung jari terletak di garis klavikular di bawah batas bawah hati. e. Kemudian tekanlah dengan lembut ke dalam dan ke atas. f. Minta pasien menarik napas dan cobalah meraba tepi hati saat abdomen mengempis
  • 18. KANDUNG EMPEDU a. Posisi pasien tidur terlentang. b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien. c. Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dibawah dada kanan posterior pasien pada iga XI dan XII dan tekananlah kearah atas. d. Letakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari-jari mengarah ke kepala / superior pasien dan ekstensikan sehingga ujung-ujung jari terletak di garis klavikular di bawah batas bawah hati. e. Kemudian tekan lembut ke dalam dan ke atas. f. Mintalah pasien menarik napas dan coba meraba tepi hati saat abdomen mengempis. g. Palpasi di bawah tepi hati pada sisi lateral dari otot rektus. h. Bila diduga ada penyakit kandung empedu, minta pasien untuk menarik napas dalam selama palpasi.
  • 19. LIMPA a. Posisi pasien tidur terlentang b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien c. Letakkan secara menyilang telapak tangan kiri pemeriksa di bawah pinggang kiri pasien dan tekanlah keatas. d. Letakkan telapak tangan kanan dengan jari-jari ektensi diatas abdomen dibawah tepi kiri kostal. e. Tekanlah ujung jari kearah limpa kemudian minta pasien untuk menarik napas dalam. f. Palpasilah tepi limpa saat limpa bergerak ke bawah kearah tangan pemeriksa g. Apabila dalam posisi terlentang tidak bisa diraba, maka posisi pasien berbaring miring kekanan dengan kedua tungkai bawah difleksikan. h. Pada keadaan tertentu diperlukan Schuffner test
  • 20. AORTA a. Posisi pasien tidur terlentang b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien c. Pergunakan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. d. Palpasilah dengan perlahan namun dalam ke arah abdomen bagian atas tepat garis tengah.
  • 21. PEMERIKSAAN ASCITES a. Posisi pasien tidur terlentang. b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien. c. Prosedur ini memerlukan tiga tangan. d. Minta pasien atau asisten untuk menekan perut pasien dengan sisi ulnar tangan dan lengan atas tepat disepanjang garis tengah dengan arah vertikal. e. Letakkan tangan pemeriksa dikedua sisi abdomen dan ketuklah dengan tajam salah satu sisi dengan ujung- ujung jari pemeriksa. f. Rasakan impuls / getaran gelombang cairan dengan ujung jari tangan yang satunya atau bisa juga menggunakan sisi ulnar dari tangan untuk merasakan getaran gelombang cairan.