2. Focused Assessment with Sonography in Trauma (FAST)
• Protokol USG untuk mengatasi cedera umum yang mengancam jiwa pada
pasien trauma
• Awalnya menilai hemoperitoneum & hemopericardium. Saat ini rutin
dilakukan untuk menilai pneumothorax dan hemothorax
• Berkembang sejak pengenalan aslinya ke pusat trauma Amerika Utara pada
tahun 1990-an
• Dilakukan cepat dan diselesaikan bersamaan dengan primary survey
trauma.
• Jika terdapat kelainan yang mengancam jiwa dapat dilakukan intervensi di
tempat tidur ATAU mempercepat transfer ke fasilitas definitive dengan lebih
cepat.
3. Peralatan FAST
• Alat USG modern paling dasar dapat digunakan.
• Transduser frekuensi rendah (1-5 MHz).
4. Hemoperitorium (RUQ)
• Area hepatorenal kantong morison.
• Daerah paling sering ditemikan
hemoperitoneum selama FAST.
• Kecenderungan cairan berkumpul di RUQ
pemeriksaan dilakukan pertama di regio ini.
RUQ dilakukan dengan
menempatkan probe yang
berorientasi longitudinal di
mana garis
mid-aksilaris bertemu
dengan batas kosta
5. Hemoperitorium (RUQ)
• Dua pertimbangan :
• Pertama, seluruh panjang area renal bertemu dengan liver/limpa,
termasuk kutub inferior ginjal, harus divisualisasikan.
• Kedua, kantong Morison dan area perisplenik adalah ruang tiga dimensi,
dan klinisi harus "menyapu“ pancaran ultrasonografi pada ruang ini
untuk melihat gambaran sepenuhnya
6. Hemoperitorium (RUQ)
• Gambaran liver dan renal
• Mengarahkan probe ke area hepatorenal.
• Dalam pandangan RUQ negative
• liver dan renal akan menempel erat satu sama lain tanpa cairan perantara .
• Dalam studi positif
• darah yang tampak anechoic akan menggenang di area ini dan membuat
lapisan hitam yang memisahkan kedua organ ini.
7. Hemoperitorium (RUQ)
RUQ normal
• Dobel densitas renal (korteks hitam/ anechoic dan medula
putih/hyperechoic)
yang mudah dikenali berdampingan dengan dengan liver.
• Ruang hepatorenal yang kosong(panah putih)
• Adanya fasia hyperechoic yang mengelilingi renal berbatasan dengan
liver.
K = ginjal; L = hati
RUQ positif
• Pemindaian kuadran kanan atas yang positif menunjukkan
pengumpulan darah anechoic di area hepatorenal (panah putih).
L = hati; K = ginjal
8. Hemoperitorium (LUQ)
• Anatomi LUQ :
• Terdapat ligament phrenicocolic cenderung mengarahkan
cairan ke bebas ke ruang subphrenic (bukan ke area ginjal).
• Dibandingkan dengan RUQ
• Renal lebih tinggi di sisi kiri
• Struktur renal lebih cephalad
• Diperlukan beberapa penyesuaian teknik
9. Hemoperitonium (LUQ)
• Gambara LUQ yang memadai
seringkali membutuhkan probe lebih
posterior dibandingkan dengan RUQ.
• Selain mengamati area splenorenal,
area subphrenic harus dilihat
• Mengamati diafragma seringkali
menantang
• Banyak artefak (dihasilkan dari
gerakan paru-paru dan bayangan
tulang rusuk)
10. Hemoperitonium (LUQ)
Tampilan kuadran LUQ.
Menilai ruang subphrenic komponen penting untuk menilai
LUQ.
Penilaian ini idealnya menangkap garis kontinu diafragma
saat membungkus ujung limpa medial (ditunjukkan oleh
panah putih).
S = limpa; K = renal
Pemeriksaan LUQ positif.
Sejumlah kecil cairan dapat terlihat terkumpul di are subphrenic dan
splenorenal
(panah).
S = limpa; K = ginjal
11. Pelvis
• Anatomi Pelvis
• Pada laki-laki terletak pada kantong rectovesicular.
• Pada wanita cairan dapat ditemukan terkumpul di ruang potensial antara
dinding posterior rahim dan rektum di ruang rektouterina (kantong Douglas)
• Kualitas gambar bergantung pada adanya kandung kemih cukup diisi.
• Untuk pasien dengan kateter Foley, pembuatan jendela akustik telah
dijelaskan dengan memasukkan cairan ke dalam retrograde kandung kemih
melalui kateter.
• Kandung kemih harus divisualisasikan dalam jarak dekat, dan rahim dan/atau
rektum akan terlihat jauh ke dalam kandung kemih.
• Memindahkan probe secara halus akan memungkinkan pencitraan seluruh
ruang potensial untuk mencari cairan bebas.
12. Pelvis
• Untuk memaksimalkan sensitivitas, perolehan citra panggul dilakukan
dalam dua bidang
(C) Menempatkan probe pada bidang horizontal di atas simfisis pubis.
(D) Probe kemudian diputar 90 derajat menjadi bidang memanjang di garis tengah.
Perhatikan penanda merah yang menunjukkan arah penanda probe
13. Pelvis
• Interpretasi
• Sama seperti di semua tampilan lainnya
• Jumlah konten anechoic yang bervariasi
akan mewakili cairan bebas
• Cairan bebas anechoic akan terdeteksi
tepat di posterior kandung kemih pada pria
dan/atau di kantong Douglas pada wanita
14. Kesalahan dan Kiat dalam FAST Abdomen
• Mengulangi pemeriksaan ultrasonografi perut secara berurutan dianjurkan
pada pasien yang sangat curiga terhadap cairan intraperitoneal atau
mengalami perubahan hemodinamik yang tiba-tiba, karena pemeriksaan
FAST berulang telah terbukti meningkatkan sensitivitas
• Posisi Trendelenburg juga telah ditunjukkan untuk meningkatkan
sensitivitas pemeriksaan RUQ FAST dengan menggunakan gravitasi untuk
menggerakkan cairan ke ruang pericholic ke dalam RUQ dan, pada tingkat
yang lebih rendah, LUQ
15. Kesalahan dan Kiat dalam FAST Abdomen
• Pemeriksaan FAST pada awal perjalanan pasien penyakit mungkin negatif
palsu karena butuh waktu untuk mengumpulkan cairan intraperitoneal.
• Begitu darah mulai membeku, akan muncul gambaran iso- atau hiperekoik
yang mungkin tidak dapat diinterpretasikan secara akurat (negatif palsu)
Penampakan hemoperitoneum lebih echogenik saat terjadi
koagulasi.
Hal ini dapat menyebabkan interpretasi negatif palsu, karena
penampakan hemoperitoneum sulit dibedakan dari parenkim hati
dan limpa.
L = liver ;
K = renal.
Panah putih menunjukkan darah yang membeku
16.
17. Hemoperikardium
• Anatomi
• Cedera jantung, akumulasi hemoperikardium yang cepat dapat menyebabkan gangguan
hemodinamik yang signifikan melalui tamponade jantung
• Akuisisi
• Gambar medan dekat adalah liversuperfisial, yang bertindak sebagai jendela akustik ke
jantung.
• Di luar liver, struktur echogenik yang cerah mewakili perikardium yang membungkus
jantung
• Mungkin ada banyak alasan mengapa pandangan empat ruang subkostal tidak dapat
divisualisasikan, termasuk habitus tubuh, pembalut perut, dan emfisema subkutan.
• Situasi ini, tambahan pandangan ekokardiografi, seperti pandangan sumbu panjang atau
pendek parasternal, dapat digunakan untuk menilai perikardium dengan sensitivitas tinggi.
•
18. Hemoperikardium Tampilan empat ruang subkostal
diperoleh dengan menempatkan
probe ultrasound pada posisi
transversal dengan penanda indeks
mengarah ke kanan pasien (titik
merah
NB: ini adalah konvensi trauma/ ER.
Jika menggunakan kardiologi
konvensi, tanda indeks Penilaian
terfokus dengan sonografi dalam
trauma (FAST) mungkin menunjuk ke
sisi kiri pasien).
(B) Tampilan empat ruang
subkostal normal yang
menunjukkan hati superfisial yang
bertindak sebagai jendela akustik ke
jantung. Struktur echogenic terang
(panah putih) mewakili perikardium
19. Hemoperikardium
(A) Efusi perikardial besar
(B) Efusi perikardial yang lebih kecil, tetapi harus
dianggap relevan secara klinis pada pasien trauma yang
mengalami ketidakstabilan hemodinamik atau trauma toraks
penetrasi. Sampai terbukti sebaliknya, sejumlah cairan
perikardial harus dianggap mewakili perdarahan
yang berkembang karena cedera jantung
20. Kesalahan dan Kiat dalam FAST Perikardial
• Lemak epicardial sumber umum positif palsu pemeriksaan
pericardial subcostal
• Saat hemoperikardium mulai menggumpal, ia menjadi lebih iso-
atau hiperekoik
• Efusi perikardial kecil konsekuensi hemodinamik yang
penting fisiologi dari akumulasi hemoperikardium yang cepat
sangat berbeda dengan efusi medis yang didapat secara
perlahan
21. Pneumothorax
• Latar Belakang
• Radiografi dada (CXR) telah berkembang sebagai metode yang paling
cepat dan dapat diandalkan untuk mendeteksi hemo- dan
pneumotoraks.
• Namun demikian, ultrasound lebih unggul daripada CXR untuk
mendeteksi pneumotoraks pada pasien terlentang.
• Pertimbangan Anatomi
• Dengan cedera traumatis, udara dapat masuk ke dalam rongga pleura.
Pada pasien trauma terlentang, akuisisi gambar diarahkan pada lokasi
yang paling bergantung pada udara, yaitu dinding toraks anterior
22. Pneumothorax
• Pemeriksaan dimulai dengan pencitraan dada
anterior dengan menempatkan probe secara
longitudinal di garis mid-klavikula sela iga
kedua dan keempat
Gambar yang dihasilkan akan menunjukkan jaringan
lunak dinding dada di area dekat, diikuti oleh tulang rusuk
(dan bayangan tulang rusuk yang sesuai). Area yang
menarik bagi klinisi adalah garis pleura, yang merupakan
garis hiperekoik pertama yang terlihat jauh dari tulang
rusuk
23. Pneumothorax
• Pada paru-paru normal, garis pleura dapat terlihat meluncur saat ventilasi menciptakan
pergerakan antara pleura visceral dan parietal. (lung sliding)
• Pada pneumotoraks, kedua lapisan pleura tidak lagi bertumpu dan tidak ada pergeseran
karena hanya pleura parietal yang terlihat (Pneumothorax tidak ada lung sliding)
• Adanya paru-paru yang meluncur mengesampingkan pneumotoraks di lokasi transduser
dengan akurasi 100%.
• Keuntungan diagnostik yang signifikan pada pasien yang tidak stabil.
• Dinding anterior paling sensitive deteksi pneumothorax besar yang
mengancam jiwa.
• Peningkatan akurasi margin pneumothorax dengan pemindaian beberapa
daerah.
• Pencitraan rongga pleura hanya menilai ada tidaknya pneumothorax hanya pada
lokasi transduser
25. Hemothorax
• Sensitivitas FAST mirip dengan CT mendeteksi hemothorax
• Pertimbangan Anatomi :
• Trauma thorax perdarahan di rongga thorax akumulasi darah di
rongga pleura
• Daerah tempat berkumpulnya darah costodiaphragmatic
midposterior reses
• Akuisisi gambar
• Penilaian rongga pleura lokasi RUQ probe dipindahkan 1-2 sela
iga ke arah kepala bidang koronal yang sama dan probe di axila mid-
posterior
26. Hemothorax
• Gambaran rongga pleura yang tidak ada cairan gambar USG
menunjukkan paru-paru beraerasi dengan baik di atas
diafragma yang akan menghilang sebagian saat pernafasan
tidal curtain sign
• Accoustic window di atas diafragma dan tidak adanya curtain
sign curiga hemothorax
27. Hemothorax
• Gambaran sonografi dari hemotoraks tampak sangat hitam atau mungkin terlihat seperti cairan
kompleks, yang mungkin mewakili pembentukan fibrin dan gumpalan dalam perdarahan yang
sedang berlangsung
Gambar hemitoraks kanan pada pasien dengan
hemotoraks besar (panah putih).
Daerah anechoic (dengan beberapa kompleksitas)
kranial ke diafragma konsisten dengan perdarahan.
D = diafragma; L = paru-paru kolaps
28. Kesalahan dan Kiat dalam FAST Hemothorax
• USG thorax sensitive identifikasi patologi tidak selalu
memerlukan intervensi
• Pasien tidak stabil temuan positif mungkin memerlukan
chest tube
• Pasien yang stabil terkadang memerlukan studi radiografi
lebih lanjut
• Serupa dengan hemopetironeum darah akan mulai
menggumpal iso atau hypoechoic
30. Referensi
• Pace, J., Arntfield, R. Focused assessment with sonography in
trauma: a review of concepts and considerations for
anesthesiology. Can J Anesth/J Can Anesth 65, 360–370
(2018). https://doi.org/10.1007/s12630-017-1030-x