SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
A. Dasar Teori
1. Definisi
WSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara maupun
cairan (darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax dan mediastinum dengan menggunakan
pipa penghubung.
2. Indikasi
a. Pneumothoraks
b. Hemothoraks
c. Thorakotomy
d. Efusi pleura
e. Emfiema
3. Tujuan pemasangan WSD
a. Memungkinkan cairan ( darah, pus, efusi pleura ) keluar dari rongga pleura.
b. Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura yang dapat menyebabkan pneumotoraks.
c. Mempertahankan agar paru tetap mengembang dengan jalan mempertahankan tekanan
negatif pada intra pleura.
d. Mengembangkan kembali paru yang kolaps.
4. Jenis-jenis WSD
a. Satu botol
Sistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lobang, satu
untuk ventilasi udara dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar botol.
b. Dua botol
Pada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua
bekerja sebagai water seal. Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel
botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara.
c. Tiga botol
Pada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap ditambahkan ke sistem dua botol. Botol
ketiga disusun mirip dengan botol segel dalam air. Pada sistem ini yang terpenting adalah
kedalaman selang di bawah air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisap di dinding
yang menentukan jumlah penghisapan yang diberikan pada selang dada. Jumlah penghisap di
dinding yang diberikan pada botol ketiga harus cukup unutk menciptakan putaran-putaran
lembut gelembung dalam botol.
d. Unit drainage sekali pakai
Pompa penghisap Pleural Emerson.
Merupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding.
Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol.
Fluther valve.
Calibrated spring mechanism.
B. Asuhan Keperawatan Post Operasi Pemasangan Selang WSD
1. Perawatan pasca operasi pemasangan selang WSD.
a. Perhatikan undulasi pada sleng WSD
Bila undulasi tidak ada, berbagai kondisi dapat terjadi antara lain
- Motor suction tidak berjalan
- Slang tersumbat
- Slang terlipat
- Paru-paru telah mengembang
Oleh karena itu, yakinkan apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem
drainage, amati tanda-tanda kesulitan bernafas.
b. Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar
c. Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan batas yang telah ditetapkan
serta pastikan ujung pipa berada 2cm di bawah air
d. Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk mengetahui jumlah cairan yg
keluar.
e. Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama.
f. Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan
g. Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan jangan sampai slang
terlipat.
h. Anjurkan pasien untuk memegang slang apabila akan merubah posisi
i. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu
j. Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah cairan yang dibuang.
k. Lakukan pemijatan pada slang untuk melancarkan aliran
l. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis, emphysema subkutan
m. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk efektif.
Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh.n.
o. Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD.
p. Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada
persendian bahu daerah pemasangan WSD
2. Hal yang yang harus di perhatikan pada klien yang menggunakan WSD
a. Kaji adanya distress pernafasan & nyeri dada, bunyi nafas di daerah paru yg terkena &
TTV stabil.
b. Observasi adanya distress pernafasan.
c. Observasi :
- Pembalut selang dada.
- Observasi selang untuk melihat adanya lekukan, lekukan yang menggantung, bekuan darah.
- Sistem drainage dada.
- Segel air untuk melihat fluktuasi inspirasi dan ekspirasi klien.
- Gelembung udara di botol air bersegel atau ruang.
- Tipe & jumlah drainase cairan. Catat warna & jumlah drainase, TTV & warna kulit.
- Gelembung udara dalam ruang pengontrol penghisapan ketika penghisap digunakan
d. Posisikan klien :
- Semi fowler sampai fowler tinggi untuk mengeluarkan udara (pneumothorak).
- Posisi fowler untuk mengeluarkan cairan (hemothorak)
e. Pertahankan hubungan selang antara dada dan selang drainase utuh dan menyatu.
f. Gulung selang yang berlebih pada matras di sebelah klien. Rekatkan dengan plester.
g. Sesuaikan selang supaya menggantung pada garis lurus dari puncak matras sampai ruang
drainase. Jika selang dada mengeluarkan cairan, tetapkan waktu bahwa drainase dimulai pada
plester perekat botol drainase pada saat persiaan botol atau permukaan tertulis sistem
komersial yang sekali pakai.
h. Urut selang jika ada obstruksi.
i. Cuci tangan
j. Catat kepatenan selang, drainase, fluktuasi, TTV klien, kenyamanan klien
3. Cara mengganti botol WSD
a. Siapkan set yang baru.
b. Botol berisi cairan aquadest ditambah desinfektan.
c. Selang WSD di klem dulu.
d. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem.
e. Amati undulasi dalam slang WSD
4. Indikasi Pencabutan selang WSD
Indikasi pengangkatan WSD adalah bila :
a. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan :
- Tidak ada undulasi.
- Cairan yang keluar tidak ada.
- Tidak ada gelembung udara yang keluar.
- Kesulitan bernafas tidak ada.
- Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara.
- Dari pemeriksaan tidak ada cairan atau udara.
b. Slang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada slang.
5. Komplikasi yang mungkin muncul
Primer
- Perdarahan
- Edema paru
- Tension pneumothoraks
- Atrial aritmia
Sekunder
- Infeksi
- Empyema
6. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pasca oprasi pemasangan WSD
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru, Penumpukan sekret /
mucus, Kecemasan,Proses peradangan.
- Resiko terjadi injury
- Nyeri akut b.d prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.
- Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tempat masuknya mikroorganisme sekunder
terhadap pembedahan, alat fiksasi infasif.
7. Pengkajian
Setelah menerima laporan dari perawat sirkulasi, dan pengkajian klien, perawat mereview
catatan klien yang berhubungan dengan riwayat klien, status fisik dan emosi, sebelum
pembedahan dan alergi.
a. Pemeriksaan fisik dan manifestasi klinik..
b. System pernafasan.
Ketika klien dimasukan ke PACU, Perawat segera mengkaji klien:
meletakan tangan di atas mulut atau hidung.- Potency jalan nafas,
- Perubahan pernafasan ( rata-rata, pola, dan kedalaman). RR < 10 X / gangguan depresi
narcotic, respirasi cepat, dangkal menit cardiovasculair atau rata-rata metabolisme yang
meningkat.
keadekwatan expansi paru, kesimetrisan.- Auscultasi paru
- Inspeksi: Pergerakan didnding dada, penggunaan otot bantu pernafasan diafragma, retraksi
efek anathesi yang berlebihan, obstruksi.sternal
c. Thorax Drain.
Sistem Cardiovasculer.
Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tuiap 15 menit ( 4 x ), 30 menit (4x). 2 jam (4x)
dan setiap 4 jam selama 2 hari jika kondisi stabil.
depresi miocard, shock, perdarahan atau overdistensi.Penurunan tekanan darah, nadi dan
suara jantung
shock, nyeri, hypothermia.Nadi meningkat
Kaji sirkulasi perifer ( jkualitas denyut, warna, temperatur dan ukuran ektremitas.
trombhoplebitis pada ekstrimitas bawah ( edema , kemerahan,Homan’s saign nyeri).
d. Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Inspeksi membran mukosa : warna dan kelembaban, turgor kulit, balutan.
NG tube, out put urine, drainage luka.- Ukur cairan
- Kaji intake / out put.
- Monitor cairan intravena dan tekanan darah.
e. Sistem Persyarafan.
semua klien dengan anesthesia umum.- Kaji fungsi serebral dan tingkat kersadaran
respon pupil, kekuatan otot, koordinasi.- Klien dengan bedah kepala leher : depresi fungsi
motor.Anesthesia umum
f. Sistem perkemihan.
- Kontrol volunteer fungsi perkemihan kembali setelah 6 – 8 jam post anesthesia inhalasi, IV,
spinal.
retemnsio urine.- Anesthesia , infus IV, manipulasi operasi
abdomen bawah (distensi buli-buli).- Pencegahan : Inspeksi, Palpasi, Perkusi
kaji warna, jumlah urine, out put urine- Dower catheter < komplikasi ginjal.30 ml / jam
g. Sistem Gastrointestinal.
40 % klien dengan GA selama 24 jam pertama dapat- Mual muntah menyebabkan stress
dan iritasi luka GI dan dapat meningkatkan TIK pada bedah kepala dan leher serta TIO
meningkat.
- Kaji fungsi gastro intestinal dengan auskultasi suarar usus.
suara usus (-), distensi abdomen, tidak flatus.- Kaji paralitic ileus
- Insersi NG tube intra operatif mencegah komplikasi post operatif dengan decompresi dan
drainase lambung.
Meningkatkan istirahat.
Memberi kesempatan penyembuhan pada GI trac bawah.
Memonitor perdarahan.
Mencegah obstruksi usus.
Irigasi atau pemberian obat.
Jumlah, warna, konsistensi isi lambung tiap 6 – 8 jam.
h. Sistem Integumen.
- Luka bedah sembuh sekitar 2 minggu. Jika tidak ada infeksi, trauma, malnutrisi, obat-obat
steroid.
- Penyembuhan sempurna sekitar 6 bulan – satu tahun.
- Ketidak efektifan penyembuhan luka dapat disebabkan :
• Infeksi luka.
• Diostensi dari udema / palitik ileus.
• Tekanan pada daerah luka.
• Dehiscence.
• Eviscerasi.
i. Drain dan Balutan
Semua balutan dan drain dikaji setiap 15 menit pada saat di ruang PAR, ( Jumlah, warna,
konsistensi, dan bau cairan drain dan tanggal observasi).Dan minimal tiap 8 jam saat di
ruangan.
j. Pengkajian Nyeri
Nyeri post operatif berhubungan dengan luka bedah , drain dan posisi intra operative.
Kaji tanda fisik dan emosi; peningkatan nadi dan tekanan darah, hypertensi, diaphorosis,
gelisah, menangis.
Kualitas nyeri sebelum dan setelah pemberian analgetika.
k. Pemeriksaan Laboratorium.
Dilakukan untuk memonitor komplikasi .
Pemeriksaan didasarkan pada prosedur pembedahan, riwayat kesehatan dan manifestasi pot
operative. Test yang lazim adalah elektrolit, Glukosa, dan darah lengkap
8. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan ( NOC ) Intervensi ( NIC )
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru, Penumpukan sekret
/ mucus, Kecemasan,Proses peradangan.
Pola nafas efektif.
Kriteria :
Frekuensi nafas dalam rentang normal
Suara paru jelas dan bersih.
Berpartisipasi dalam aktivitas. • Monitor frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan.
• Posisikan klien dada posisi semi fowler.
• Kaji pernafasan selama tidur.
• Auskultasi bunyi nafas, dan catat adanya bunyi nafas.
• Observasi pola batuk dan karakter sekret.
• Dorong dalam nafas dalam dan latihan batuk efektif.
Kolaborasi:
• Berikan oksigen tambahan.
• Berikan humidifikasi tambahan.
• Cek ruang kontrol suction untuk jumlah cairan yang keluar dengan tepat ( untuk batas air
dinding regulator terpasang dengan benar).
• Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan pada batas yang telah
ditetapkan.
• Observasi gelembung udara pada botol WSD.
• evaluasi gelembung udara yang terjadi.
• Tentukan lokasi kebocoran pada pasien atau WSD ( dengan memasang klem pada selang
kateter toraks distal ) dengan sedikit ditarik keluar.
• Catat jumlah cairan yang keluar dari botol WSD.
• Monitor untuk undulasi abnormal dan catat apabila ada perubahan yang menetap atau
sementara.
• Evaluasi apakah perlu tube tersebut dilakukan pengurutan.
• Atur posisi sistem drainage agar berfungsi seoptimal mungkin, misalnya sisakan panjang
selang pada tempat tidur, yakinkan bahwa selang itu tidak kaku dan menggantung di atas
WSD, keluarkan akumulasi cairan bila perlu.
2. Resiko terjadi injury berhubungan dengan pemasangan selang WSD.
• mengenal tanda-tanda komplikasi.
• pencegahan lingkungan / bahaya fisik lingkungan.
• Review dengan pasien akan tujuan / fungsi drainege, catat/ perhatikan tujuan yang penting
dalam penyelamatan jiwa.
• Fiksasi kateter thoraks pada didnding dada dan sisakan panjang kateter agar pasien dapat
bergerak atau tidak terganggu pergerakannya.
• Usahakan WSD berfungsi dengan baik dan aman dengan meletakkannya ebih rendah dari
bed pasien di lantai atau troli.
• Lengkapi dengan alat transportasi yang aman bila dibawa ke lain unit untuk pemeriksaan
diagnostic.
• Observasi adanya tanda-tanda respirasi distress bila kateter thoraks tercabut.
• Anjurkan pasien untuk tidak menekan atau membebaskan selang dari tekanan, misalnya
tertindih tubuh.
• Kaji perubahan yang terjadi, catat ; beri tindakan perawatan jika :
- perubahan suara bubling
- kebutuhan O2 yang tiba-tiba
- nyeri dada
- lepasnya selang
• Monitor insersi kateter pada dinding dada, perhatikan keadaan kulit di sekitar kateter
drainage. Ganti dressing dengan kassa steril setiap kali diperlukan.
3. Nyeri akut b.d prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.
Nyeri berkurang
Kriteria evaluasi:
- Mengungkapkan tidak ada nyeri
- Tidak merintih, menangis
- Ekspresi wajah rileks
- Klien menyatakan nyeri berkurang, tidak takut melakukan mobilisasi,
- klien dapat istirahat dengan cukup.
- Skala nyeri sedang • Beri penjelasan pada klien tentang sebab dan akibat nyeri.
• Ajarkan teknik relaksasi dan destraksi.
• Bantu klien menentukan posisi yang nyaman bagi klien.
• Rawat luka secara teratur daan aseptik.
• Berikan analgesic sesuai indikasi.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tempat masuknya mikroorganisme sekunder
terhadap pembedahan, alat fiksasi infasif.
Klien tidak mengalami infeksi nosokomial.
Kreteria:
• Tidak ada tanda – tanda infeksi.
• Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu,
• bebas drainage purulen atau eritema, dan demam.
• Implementasikan tindakan untuk mencegah infeksi:
- Rawat luka dengan teknik steril
- Tingkatkan intake cairan 2-3 liter/hari
- Tingkatan nutrisi dengan diet TKTP
- Gunakan pelunak feses bila terdapat konstipasi.

More Related Content

What's hot

Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
 
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11Benny Gustian
 
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)Dodit Mujiono
 
askep gangguan pola napas tidak efektif.pptx
askep gangguan pola napas tidak efektif.pptxaskep gangguan pola napas tidak efektif.pptx
askep gangguan pola napas tidak efektif.pptxNurFitriApriliani
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 
Prinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obatPrinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obatary Camba
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenRatih Aini
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusYanzhe River's
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 

What's hot (20)

9 AIRWAY & BREATHING MANAJEMEN
9 AIRWAY & BREATHING MANAJEMEN9 AIRWAY & BREATHING MANAJEMEN
9 AIRWAY & BREATHING MANAJEMEN
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
Tindakan suction
Tindakan suctionTindakan suction
Tindakan suction
 
Pemberian makanan melalui pipa lambung
Pemberian makanan melalui pipa lambungPemberian makanan melalui pipa lambung
Pemberian makanan melalui pipa lambung
 
Ttv
TtvTtv
Ttv
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Askep
Askep Askep
Askep
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
 
Askep post sc
Askep post scAskep post sc
Askep post sc
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
 
askep gangguan pola napas tidak efektif.pptx
askep gangguan pola napas tidak efektif.pptxaskep gangguan pola napas tidak efektif.pptx
askep gangguan pola napas tidak efektif.pptx
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Prinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obatPrinsip pemberian obat
Prinsip pemberian obat
 
178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristen
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Pemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan melalui infusPemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan melalui infus
 

Viewers also liked (20)

Tugas makalah ibu halimah
Tugas makalah ibu halimahTugas makalah ibu halimah
Tugas makalah ibu halimah
 
Metode penulisan makalah
Metode penulisan makalahMetode penulisan makalah
Metode penulisan makalah
 
Model model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipaModel model pembelajaran ipa
Model model pembelajaran ipa
 
Nia makalah bu rosdiana ita
Nia makalah bu rosdiana itaNia makalah bu rosdiana ita
Nia makalah bu rosdiana ita
 
Kafer rpp dan silabus
Kafer rpp dan silabusKafer rpp dan silabus
Kafer rpp dan silabus
 
Resep masakan
Resep masakanResep masakan
Resep masakan
 
Doen 2013
Doen 2013Doen 2013
Doen 2013
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Iin
IinIin
Iin
 
Doc14
Doc14Doc14
Doc14
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahayaProposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahaya
 
Makalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadakMakalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadak
 
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaanMakalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
 
Makalah sejarah dan aplikasi komputer
Makalah sejarah dan aplikasi  komputerMakalah sejarah dan aplikasi  komputer
Makalah sejarah dan aplikasi komputer
 
Laporan pendamping napabalano
Laporan pendamping napabalanoLaporan pendamping napabalano
Laporan pendamping napabalano
 
Introduction aux réseaux informatiques
Introduction aux réseaux informatiquesIntroduction aux réseaux informatiques
Introduction aux réseaux informatiques
 
Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues 
Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues 
Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues 
 

Similar to Post operasi wsd

Similar to Post operasi wsd (20)

Makalah dewi
Makalah dewiMakalah dewi
Makalah dewi
 
Makalah dewi
Makalah dewiMakalah dewi
Makalah dewi
 
Tatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptxTatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptx
 
Makalah dewi
Makalah dewiMakalah dewi
Makalah dewi
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptxwsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
 
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNATindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
 
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
 
Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Teknik-Operasi-Chest-Tubexxxxxxxxxxxxxxx
Teknik-Operasi-Chest-TubexxxxxxxxxxxxxxxTeknik-Operasi-Chest-Tubexxxxxxxxxxxxxxx
Teknik-Operasi-Chest-Tubexxxxxxxxxxxxxxx
 
Definisi anatomi
Definisi anatomiDefinisi anatomi
Definisi anatomi
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
11. INFUS.ppt
11. INFUS.ppt11. INFUS.ppt
11. INFUS.ppt
 
TNM & WSD.pptx
TNM & WSD.pptxTNM & WSD.pptx
TNM & WSD.pptx
 
Satuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsdSatuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsd
 
Bab ii bamss
Bab ii bamssBab ii bamss
Bab ii bamss
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
6. HUKNA.pdf
6. HUKNA.pdf6. HUKNA.pdf
6. HUKNA.pdf
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...HelmiatulHasanah
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxmeirahayu651
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxMateri RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxSriHartantiShodiq1
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 

Recently uploaded (20)

contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxMateri RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 

Post operasi wsd

  • 1. A. Dasar Teori 1. Definisi WSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara maupun cairan (darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung. 2. Indikasi a. Pneumothoraks b. Hemothoraks c. Thorakotomy d. Efusi pleura e. Emfiema 3. Tujuan pemasangan WSD a. Memungkinkan cairan ( darah, pus, efusi pleura ) keluar dari rongga pleura. b. Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura yang dapat menyebabkan pneumotoraks. c. Mempertahankan agar paru tetap mengembang dengan jalan mempertahankan tekanan negatif pada intra pleura. d. Mengembangkan kembali paru yang kolaps. 4. Jenis-jenis WSD a. Satu botol Sistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lobang, satu untuk ventilasi udara dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar botol. b. Dua botol Pada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua bekerja sebagai water seal. Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara. c. Tiga botol Pada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap ditambahkan ke sistem dua botol. Botol ketiga disusun mirip dengan botol segel dalam air. Pada sistem ini yang terpenting adalah kedalaman selang di bawah air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisap di dinding yang menentukan jumlah penghisapan yang diberikan pada selang dada. Jumlah penghisap di dinding yang diberikan pada botol ketiga harus cukup unutk menciptakan putaran-putaran lembut gelembung dalam botol. d. Unit drainage sekali pakai Pompa penghisap Pleural Emerson. Merupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding. Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol. Fluther valve. Calibrated spring mechanism. B. Asuhan Keperawatan Post Operasi Pemasangan Selang WSD 1. Perawatan pasca operasi pemasangan selang WSD. a. Perhatikan undulasi pada sleng WSD Bila undulasi tidak ada, berbagai kondisi dapat terjadi antara lain - Motor suction tidak berjalan - Slang tersumbat - Slang terlipat - Paru-paru telah mengembang Oleh karena itu, yakinkan apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainage, amati tanda-tanda kesulitan bernafas. b. Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar c. Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan batas yang telah ditetapkan serta pastikan ujung pipa berada 2cm di bawah air d. Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk mengetahui jumlah cairan yg keluar. e. Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama. f. Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan g. Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan jangan sampai slang terlipat. h. Anjurkan pasien untuk memegang slang apabila akan merubah posisi i. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu
  • 2. j. Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah cairan yang dibuang. k. Lakukan pemijatan pada slang untuk melancarkan aliran l. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis, emphysema subkutan m. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk efektif. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh.n. o. Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD. p. Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD 2. Hal yang yang harus di perhatikan pada klien yang menggunakan WSD a. Kaji adanya distress pernafasan & nyeri dada, bunyi nafas di daerah paru yg terkena & TTV stabil. b. Observasi adanya distress pernafasan. c. Observasi : - Pembalut selang dada. - Observasi selang untuk melihat adanya lekukan, lekukan yang menggantung, bekuan darah. - Sistem drainage dada. - Segel air untuk melihat fluktuasi inspirasi dan ekspirasi klien. - Gelembung udara di botol air bersegel atau ruang. - Tipe & jumlah drainase cairan. Catat warna & jumlah drainase, TTV & warna kulit. - Gelembung udara dalam ruang pengontrol penghisapan ketika penghisap digunakan d. Posisikan klien : - Semi fowler sampai fowler tinggi untuk mengeluarkan udara (pneumothorak). - Posisi fowler untuk mengeluarkan cairan (hemothorak) e. Pertahankan hubungan selang antara dada dan selang drainase utuh dan menyatu. f. Gulung selang yang berlebih pada matras di sebelah klien. Rekatkan dengan plester. g. Sesuaikan selang supaya menggantung pada garis lurus dari puncak matras sampai ruang drainase. Jika selang dada mengeluarkan cairan, tetapkan waktu bahwa drainase dimulai pada plester perekat botol drainase pada saat persiaan botol atau permukaan tertulis sistem komersial yang sekali pakai. h. Urut selang jika ada obstruksi. i. Cuci tangan j. Catat kepatenan selang, drainase, fluktuasi, TTV klien, kenyamanan klien 3. Cara mengganti botol WSD a. Siapkan set yang baru. b. Botol berisi cairan aquadest ditambah desinfektan. c. Selang WSD di klem dulu. d. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem. e. Amati undulasi dalam slang WSD 4. Indikasi Pencabutan selang WSD Indikasi pengangkatan WSD adalah bila : a. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan : - Tidak ada undulasi. - Cairan yang keluar tidak ada. - Tidak ada gelembung udara yang keluar. - Kesulitan bernafas tidak ada. - Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara. - Dari pemeriksaan tidak ada cairan atau udara. b. Slang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada slang. 5. Komplikasi yang mungkin muncul Primer - Perdarahan - Edema paru - Tension pneumothoraks - Atrial aritmia Sekunder - Infeksi - Empyema 6. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pasca oprasi pemasangan WSD
  • 3. - Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru, Penumpukan sekret / mucus, Kecemasan,Proses peradangan. - Resiko terjadi injury - Nyeri akut b.d prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot. - Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tempat masuknya mikroorganisme sekunder terhadap pembedahan, alat fiksasi infasif. 7. Pengkajian Setelah menerima laporan dari perawat sirkulasi, dan pengkajian klien, perawat mereview catatan klien yang berhubungan dengan riwayat klien, status fisik dan emosi, sebelum pembedahan dan alergi. a. Pemeriksaan fisik dan manifestasi klinik.. b. System pernafasan. Ketika klien dimasukan ke PACU, Perawat segera mengkaji klien: meletakan tangan di atas mulut atau hidung.- Potency jalan nafas, - Perubahan pernafasan ( rata-rata, pola, dan kedalaman). RR < 10 X / gangguan depresi narcotic, respirasi cepat, dangkal menit cardiovasculair atau rata-rata metabolisme yang meningkat. keadekwatan expansi paru, kesimetrisan.- Auscultasi paru - Inspeksi: Pergerakan didnding dada, penggunaan otot bantu pernafasan diafragma, retraksi efek anathesi yang berlebihan, obstruksi.sternal c. Thorax Drain. Sistem Cardiovasculer. Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tuiap 15 menit ( 4 x ), 30 menit (4x). 2 jam (4x) dan setiap 4 jam selama 2 hari jika kondisi stabil. depresi miocard, shock, perdarahan atau overdistensi.Penurunan tekanan darah, nadi dan suara jantung shock, nyeri, hypothermia.Nadi meningkat Kaji sirkulasi perifer ( jkualitas denyut, warna, temperatur dan ukuran ektremitas. trombhoplebitis pada ekstrimitas bawah ( edema , kemerahan,Homan’s saign nyeri). d. Keseimbangan cairan dan elektrolit - Inspeksi membran mukosa : warna dan kelembaban, turgor kulit, balutan. NG tube, out put urine, drainage luka.- Ukur cairan - Kaji intake / out put. - Monitor cairan intravena dan tekanan darah. e. Sistem Persyarafan. semua klien dengan anesthesia umum.- Kaji fungsi serebral dan tingkat kersadaran respon pupil, kekuatan otot, koordinasi.- Klien dengan bedah kepala leher : depresi fungsi motor.Anesthesia umum f. Sistem perkemihan. - Kontrol volunteer fungsi perkemihan kembali setelah 6 – 8 jam post anesthesia inhalasi, IV, spinal. retemnsio urine.- Anesthesia , infus IV, manipulasi operasi abdomen bawah (distensi buli-buli).- Pencegahan : Inspeksi, Palpasi, Perkusi kaji warna, jumlah urine, out put urine- Dower catheter < komplikasi ginjal.30 ml / jam g. Sistem Gastrointestinal. 40 % klien dengan GA selama 24 jam pertama dapat- Mual muntah menyebabkan stress dan iritasi luka GI dan dapat meningkatkan TIK pada bedah kepala dan leher serta TIO meningkat. - Kaji fungsi gastro intestinal dengan auskultasi suarar usus. suara usus (-), distensi abdomen, tidak flatus.- Kaji paralitic ileus - Insersi NG tube intra operatif mencegah komplikasi post operatif dengan decompresi dan drainase lambung. Meningkatkan istirahat. Memberi kesempatan penyembuhan pada GI trac bawah. Memonitor perdarahan. Mencegah obstruksi usus. Irigasi atau pemberian obat.
  • 4. Jumlah, warna, konsistensi isi lambung tiap 6 – 8 jam. h. Sistem Integumen. - Luka bedah sembuh sekitar 2 minggu. Jika tidak ada infeksi, trauma, malnutrisi, obat-obat steroid. - Penyembuhan sempurna sekitar 6 bulan – satu tahun. - Ketidak efektifan penyembuhan luka dapat disebabkan : • Infeksi luka. • Diostensi dari udema / palitik ileus. • Tekanan pada daerah luka. • Dehiscence. • Eviscerasi. i. Drain dan Balutan Semua balutan dan drain dikaji setiap 15 menit pada saat di ruang PAR, ( Jumlah, warna, konsistensi, dan bau cairan drain dan tanggal observasi).Dan minimal tiap 8 jam saat di ruangan. j. Pengkajian Nyeri Nyeri post operatif berhubungan dengan luka bedah , drain dan posisi intra operative. Kaji tanda fisik dan emosi; peningkatan nadi dan tekanan darah, hypertensi, diaphorosis, gelisah, menangis. Kualitas nyeri sebelum dan setelah pemberian analgetika. k. Pemeriksaan Laboratorium. Dilakukan untuk memonitor komplikasi . Pemeriksaan didasarkan pada prosedur pembedahan, riwayat kesehatan dan manifestasi pot operative. Test yang lazim adalah elektrolit, Glukosa, dan darah lengkap 8. Intervensi keperawatan No Diagnosa Tujuan ( NOC ) Intervensi ( NIC ) 1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru, Penumpukan sekret / mucus, Kecemasan,Proses peradangan. Pola nafas efektif. Kriteria : Frekuensi nafas dalam rentang normal Suara paru jelas dan bersih. Berpartisipasi dalam aktivitas. • Monitor frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan. • Posisikan klien dada posisi semi fowler. • Kaji pernafasan selama tidur. • Auskultasi bunyi nafas, dan catat adanya bunyi nafas. • Observasi pola batuk dan karakter sekret. • Dorong dalam nafas dalam dan latihan batuk efektif. Kolaborasi: • Berikan oksigen tambahan. • Berikan humidifikasi tambahan. • Cek ruang kontrol suction untuk jumlah cairan yang keluar dengan tepat ( untuk batas air dinding regulator terpasang dengan benar). • Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan pada batas yang telah ditetapkan. • Observasi gelembung udara pada botol WSD. • evaluasi gelembung udara yang terjadi. • Tentukan lokasi kebocoran pada pasien atau WSD ( dengan memasang klem pada selang kateter toraks distal ) dengan sedikit ditarik keluar. • Catat jumlah cairan yang keluar dari botol WSD. • Monitor untuk undulasi abnormal dan catat apabila ada perubahan yang menetap atau sementara. • Evaluasi apakah perlu tube tersebut dilakukan pengurutan. • Atur posisi sistem drainage agar berfungsi seoptimal mungkin, misalnya sisakan panjang
  • 5. selang pada tempat tidur, yakinkan bahwa selang itu tidak kaku dan menggantung di atas WSD, keluarkan akumulasi cairan bila perlu. 2. Resiko terjadi injury berhubungan dengan pemasangan selang WSD. • mengenal tanda-tanda komplikasi. • pencegahan lingkungan / bahaya fisik lingkungan. • Review dengan pasien akan tujuan / fungsi drainege, catat/ perhatikan tujuan yang penting dalam penyelamatan jiwa. • Fiksasi kateter thoraks pada didnding dada dan sisakan panjang kateter agar pasien dapat bergerak atau tidak terganggu pergerakannya. • Usahakan WSD berfungsi dengan baik dan aman dengan meletakkannya ebih rendah dari bed pasien di lantai atau troli. • Lengkapi dengan alat transportasi yang aman bila dibawa ke lain unit untuk pemeriksaan diagnostic. • Observasi adanya tanda-tanda respirasi distress bila kateter thoraks tercabut. • Anjurkan pasien untuk tidak menekan atau membebaskan selang dari tekanan, misalnya tertindih tubuh. • Kaji perubahan yang terjadi, catat ; beri tindakan perawatan jika : - perubahan suara bubling - kebutuhan O2 yang tiba-tiba - nyeri dada - lepasnya selang • Monitor insersi kateter pada dinding dada, perhatikan keadaan kulit di sekitar kateter drainage. Ganti dressing dengan kassa steril setiap kali diperlukan. 3. Nyeri akut b.d prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot. Nyeri berkurang Kriteria evaluasi: - Mengungkapkan tidak ada nyeri - Tidak merintih, menangis - Ekspresi wajah rileks - Klien menyatakan nyeri berkurang, tidak takut melakukan mobilisasi, - klien dapat istirahat dengan cukup. - Skala nyeri sedang • Beri penjelasan pada klien tentang sebab dan akibat nyeri. • Ajarkan teknik relaksasi dan destraksi. • Bantu klien menentukan posisi yang nyaman bagi klien. • Rawat luka secara teratur daan aseptik. • Berikan analgesic sesuai indikasi. 4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tempat masuknya mikroorganisme sekunder terhadap pembedahan, alat fiksasi infasif. Klien tidak mengalami infeksi nosokomial. Kreteria: • Tidak ada tanda – tanda infeksi. • Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu, • bebas drainage purulen atau eritema, dan demam. • Implementasikan tindakan untuk mencegah infeksi: - Rawat luka dengan teknik steril - Tingkatkan intake cairan 2-3 liter/hari - Tingkatan nutrisi dengan diet TKTP - Gunakan pelunak feses bila terdapat konstipasi.