Aneurisma aorta adalah dilatasi arteri aorta yang sifatnya segmental dengan peningkatan diameter lebih dari 50% dari ukuran normal. Aneurisma aorta abdominal lebih umum ditemukan pada populasi usia lanjut. Pengobatan utama aneurisma aorta adalah bedah rekonstruksi dengan pendekatan terbuka atau endovaskuler untuk mencegah komplikasi seperti ruptur. Prognosis umumnya baik jika perbaikan dilakukan sebelum terjadi ko
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
1. ANEURISMA AORTA
Oleh :
Cut Tasya Ramadhani
Misbahul Badri
Efrinda Meliza Javanda
Dara Tsuraiya Aulia
Kepaiteraan Klinik Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh 2022
2. DEFINISI
• Aneurisma merupakan dilatasi arteri yang
sifatnya segmental (fokal), dengan
peningkatan lebih dari 50% dari ukuran
diameter normal.
3. EPIDEMIOLOGI
• Insiden aneurisma aorta abdominal menunjukkan
peningkatan terutama pada usia tua. Beberapa data
menunjukkan aneurisma aorta abdominal mengenai 6-9%
populasi di atas usia 65 tahun. Sekitar 12,8% populasi
penduduk Amerika berusia diatas 65 tahun,diperkirakan 1,5
juta memiliki aneurisma pada tahun 1999 dan lebih dari 2,7
juta penduduk Amerika akan menderita penyakit
aneurisma pada tahun 2025.
• Pada tahun 2000, National Hospital Discharge Summary
melaporkan lebih dari 30.000 operasi rekonstruksi terbuka
aneurisma aorta abdominalis. Namun demikian, aneurisma
aorta abdominal merupakan penyakit yang mematikan
dimana sekitar 15.000 kematian tak terduga setiap
tahunnya di Amerika
4. KLASIFIKASI
• Berdasarkan morfologi, aneurisma aorta dapat dibagi menjadi 3
yaitu :
1. Fusiform aortic aneurysm : bentuknya lebih baik, dilatasinya
simetris pada sekeliling dinding aorta, dan bentuknya lebih sering
ditemukan.
2. Saccular aortic aneurysm : berbentuk seperti kantong yang
menonjol keluar dan berhubungan dengan dinding aorta melalui
leher yang sempit.
3. Pseudoaneurysm or false aortic aneurysm : merupakan akumulasi
darah ekstravaskuler disertai disrupsi ketiga lapisan pembuluh
darah. Dindingnya merupakan trombus dan jaringan yang
berdekatan.
5.
6. Berdasarkan lokasi, aneurisma aorta dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Abdominal aortic aneurysm
2. Thoracic aortic aneurysm
3. Thoracoabdominalis aortic aneurysm
7. PATOGENESIS
AAA muncul akibat terjadinya degenerasi pada lapisan
Tunika Media, yang pada akhirnya menyebabkan
pelebaran lumen pembuluh darah dan hilangnya
integritas structural.
US National Heart, Lung, And Blood Institute :
• Degenerasi dinding aorta dari jaringan ikat dinding
aorta
• Inflamasi & respon imun
• Biomekanik stress
• Genetic
12. TANDA DAN GEJALA
• Aneurisma asimptomatik—aneurisma ini biasanya ditemukan saat
pemeriksaan fisik rutin dengan dideteksinya pulsasi aorta yang
prominen. Lebih sering aneurisma asimptomatik ditemukan sebagai
penemuan insidental saat pemeriksaan USG abdomen atau CT scan.
• Aneurisma simptomatik—nyeri midabdominal atau punggung
bawah atau keduanya dan adanya pulsasi aorta prominen dapat
mengindikasikan pertumbuhan aneurisma yang cepat, ruptur, atau
aneurisma aorta inflamatorik. Aneurisma inflamatorik terhitung
kurang dari 5% dari aneurisma aorta dan dikarakteristikkan dengan
inflamasi ekstensif periaortic dan retroperitoneal dengan sebab
yang belum diketahui. Pada pasien ini terdapat demam ringan,
peningkatan laju endap darah, dan riwayat infeksi saluran
pernapasan atas yang baru saja; pasien sering sebagai perokok aktif
13. • Ruptur aneurisma
Pasien dengan ruptur menderita nyeri hebat
pada punggung, abdomen, dan flank serta
hipotensi. Ruptur posterior terbatas pada
retroperitoneal dengan prognosis yang lebih
baik dari pada ruptur anterior ke rongga
peritoneum, 90% meninggal sebelum tiba di
rumah sakit.
14. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ultrasound
Pemeriksaan skrining pilihan dan bernilai juga
untuk mengikuti perkembangan aneurisma pada
pasien dengan aneurisma yang kecil (<5 cm).
Biasanya aneurisma membesar 10% diameter
per tahunnya; sehingga USG abdomen
direkomendasikan untuk aneurisma yang lebih
besar 3,5 cm.
15.
16. 2. CT scan
Tidak hanya tepat dalam menentukan ukuran
aneurisma tetrapi juga menentukan hubungan
terhadap arteria renalis
17. • 3. Angiography aorta (aortography)
Diindikasikan sebelum repair aneurisma
arterial oclusive disease pada viseral dan
ekstremitas bawah atau saat repair endograft
akan dilakukan.
18. PENATALAKSANAAN
• Aneurisma aorta abdominalis
Terapi aneurisma dahulu adalah intervensi bedah atau
observasi (watchful waiting) dengan kombinasi
pengawasan tekanan darah. Sekarang, endovascular atau
teknik invasif minimal telah dikembangkan untuk
berbagai tipe aneurisma. Jika aneurisma berukuran kecil
dan tidak ada gejala (misalnya aneurisma yang ditemukan
saat pemeriksan kesehatan rutin), maka
direkomendasikan pemeriksaan kesehatan periodik saja,
meliputi pemeriksaan USG tiap tahunnya, untuk
memantau apakah aneurisma menjadi besar.
19. • Indikasi operasi: pasien dengan diagnosis
aneurisma ≥ 5 cm atau dengan pelebaran
aneurisma yang progresif dipertimbangkan
untuk dilakukan pembedahan. Perubahan
mendadak seperti nyeri yang sangat hebat
merupakan tanda bahaya dan dapat
merupakan suatu tanda pelebaran aneurisma
yang progresif, kebocoran, dan ruptur
. Tujuan
tindakan bedah adalah melaksanakan operasi
sebelum komplikasi terjadi.
20. Teknik Perbaikan dengan
Pembedahan Terbuka (Open
Repair).
1. Transperitoneal Approach
Teknik ini memudahkan udan lebih fleksibel
untuk mengeksplor AAA, arteri renali, dan kedua
arteri iliaca. Dibuat midline incision abdomen
dari xiphoid sampai pubis, panjang insisi
tergantung dari besar aneurisma
21. Gambar 13. Teknik Perbaikan transperitoneal AAA dengan graft prostese lurus atau
bercabang. D, duodenum; IMA, inferior mesenteric artery; IMV, inferior mesenteric vein;
LRV, left renal vein; SMA, superior mesenteric artery. (Mayo Foundation for Medical
Education and Research dari Sabiston Textbook of Surgery)
22. 2. Retroperitoneal Approach
Pendekatan transperitoneal pada pasien dengan
keadaan abdomen yang kurang mendukung untuk
menjalani operasi seperti aneurisma suprarenal
yang luas, horseshoe kidney, peritoneal dialysis,
inflammatory aneurysm, atau asites. Pada keadaan
ini dengan pendekatan retroperitoneal adalah yang
paling baik.
23.
24. 3. Minimal Incision Aortic Surgery
Pemilihan pasien sangat penting karena pasien
obesitas dan yang membutuhkan graft
bercabang bukan kandidat dengan prosedur ini.
Panjang insisi midline di periumbilikan kurang
dari 12 sampai 15 cm, sampai kurang dari 9 cm
insisi proksimal dari umbilikus.
25.
26. Endovascular Aortic Aneurysm Repair
(EVAR)
Teknik EVAR, stent-graft dimasukkan ke dalam
lumen aneurisma melalui arteri femoralis dan
difiksasi ditempatnya pada leher aorta yang
tidak mengalami aneurisma dan arteri iliaca
dengan melebarkan stent atau balloon-
expandable stents. Beberapa stent-grafts
memiliki mata kail, pin, atau kait untuk fiksasi
stent
27.
28. PROGNOSIS
• Biasanya baik jika perbaikan dilakukan oleh ahli bedah
yang berpengalaman sebelum ruptur.
• Kurang dari 50% dari pasien bertahan dari ruptur
aneurisma abdominal.
• Mortalitas setelah open elective atau endovascular
repair adalah 1-5%. P
• ada umumnya pasien dengan aneurisma aorta yang
lebih besar dari 5 cm mempunyai kemungkinan tiga
kali lebih besar untuk meninggal sebagai konsekuensi
dari ruptur dibandingkan dari reseksi bedah.
• Survival rate 5 tahun setelah tindakan bedah adalah
60-80%. 510% pasien akan mengalami pembentukan
aneurisma lainnya berdekatan dengan graft.