2. Pola-pola Kelakukan Manusia (biologis)
Pola-pola tingkah laku aau pola-pola
tindkanan manusia
Susunan dari unsur akal dan jiwa yang
menentukan perbedaan tingkah laku atau
tindakan dari tiap-tiap individu manusia
Ciri atau watak individu yang konsisten.
Identitas khusus yang dimiliki seorang
individu yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya.
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
2
3. 1. Pengetahuan : Unsur yang mengisi akal dan alam
jiwa seorang manusia secara sadar, dan secara
nyata mengisi segala sesuatu yang terkandung
didalam otaknya. Unsur-unsur itu adalah :
1. Persepsi : “Seluruh proses akal manusia secara sadar
(Conscious)”
2. Apersepsi : “Penggambaran dan pengertian baru tentang suatu
keadaan lingkungannya”
3. Pengamatan : “Penggambaran yang lebih intensis terfokus
terhadap sesuatu (terjadi karena adanya peusatan akal yang
lebih intensif)”
4. Konsep : “Penggambaran tentang sesuatu yang abstrak
berdasarkan asas-asas tertentu yang konsisten”
5. Fantasi : “Penggambaran tentang sesuatu yang tidak realistik”
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
3
4. B. Perasaan : “Suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai suatu
keadaan positif atau negatif. Perasan menimbulkan
“kehendak”, kehendak yang positif menimbulkan rasa
nyaman individu, kehendak yang negatif menimbulkan
emosi jiwa indvidu.”
C. Dorongan Naluri :”Perasaan lain yang bukan ditimbulkan
oleh pengetahuan seseorang, tapi memang sudah
terkandung dalam organnya dan khusunya dalam gen”. Ada
tujuh macam golongan naluri manusia :
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
2. Dorongan Seks.
3. Dorongan untuk upaya mencari makan.
4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi.
5. Dorongan untuk meniru tingkah sesamanya.
6. Dorongan untuk berbakti.
7. Dorongan akan keindahan.
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
4
5. B. Dorongan Naluri :”Perasaan lain yang bukan
ditimbulkan oleh pengetahuan seseorang, tapi
memang sudah terkandung dalam organnya dan
khusunya dalam gen”. Ada tujuh macam golongan
naluri manusia :
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Dorongan Seks : “Dorongan ini mendorong manusia untuk
membentuk keturunan demi melestarikan jenisnya”
3. Dorongan untuk upaya mencari makan
4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi : “ Dorongan ini
memang merupakan landasan biologis dari kehidupan
masyarakat manusia sebagai makhluk sosial ”
5. Dorongan untuk meniru tingkah sesamanya : “ dorongan ini
mengembangkan adat yang memaksanya untuk menyesuaikan
diri (conform) dengan manusia sekitarnya “
6. Dorongan untuk berbakti : “Dorongan ini mungkin ada dalam
naluri manusia karena manusia merupakan mahluk sosial
sehingga untuk dapat hidup bersama dengan manusia lainnya
secara serasi ia perlu mempunyai suatu landasan biologis untuk
mengembangkan rasa simpati, cinta, dan sebagainya, yang
memungkinkannya hidup bersama.
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
5
6. 6. Dorongan akan keindahan : “ dorongan inilah yang membuat
manusia mengenal akan bentuk, warna, suara, atau gerak.
Manusia sudah ditakdirkan memiliki dorongan ini sejak bayi
dimana bayi akan sangat tertarik pada bentuk, warna, suara
atau gerak yang tertentu. Para ahli berkata bahwa dorongan
naluri ini merupakan landasan dari suatu unsur penting dalam
kebudayaan manusia yaitu “kesenian”
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
6
9. Semua unsur kepribadian yang dimiliki bersama
oleh suatu bagian besar dari warga masyarakat itu.
Pengetahuan, gagasan, dan konsep yang dianut oleh
sebagian besar warga suatu masyarakat (adat-
istiadat).
Seluruh kompleksitas tingkah laku umum yang
berwujud pola-pola tindakan yang saling berkaitan
(Sistem Sosial)
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
9
10. Kepribadian barat mempunyai pandangan hidup
yang mementingkan kehidupan material, pikiran
logis, hubungan berdasarkan asa guna dan
indvidualisme
Kepribadian timur mempunyai pandangan hidup
yang mementingkan kehidupan kerohanian,keramah
tamahan, mistik, pikiran prelogis, dan kahidupan
sosial.
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
10
11. Koenjaraningrat, Prof, DR,, Sosiologi Pengantar
ilmu Antropologi, Rineka Cipta, Jakarta, edisi revisi
2009
Sugeng Pujilaksono, Petualangan Antropologi
Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi, UPT
Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang, 2007
11