SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
STRATIFIKASI SOSIAL
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta
2017
1
1. Stratifikasi Sosial
2
 Stratifikasi sosialberasal dari istilah “Social Stratification”
yang berarti sistem berlapis-lapis dalam masyarakat; kata
Stratificatio n berasal dari stratum (jamaknya : strata)
yang berarti lapisan; stratifikasi sosial adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarkis) (Moeis, 2008).
 PitrimA. Sorokin: “Pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang
diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas
rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan
dalam pembagian antara hak dan kewajiban serta
tanggung jawab individu dan kelompok di dalam suatu
sistem sosial”.
3
 Soerjono Soekamto: “ Pembedaan posisi seseorang
atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda
secara vertikal baik pada masyarakat tradisional
maupun masyarakat modern yang heterogen atas
dasar kedudukan yang diperoleh melalui
perjuangannya untuk melangsungkan interaksinya
dalam masyarakat”.
 PaulB. HortondanChesterL. Hunt : “Sistem
perbedaan status yang berlaku dalam suatu
masyarakat”.
4
 Robert M.Z. Lawang: “Penggolongan orang-orang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan,
privilese dan prestise”.
 HortondanHorton: “Sistem pembedaan status yang
berlaku dalam suatu masyarakat”.
 BruceJ. Cohen: “Sistem yang menempatkan
seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan
menempatkan mereka pada kelas sosial yang
sesuai”.
5
 AstridS. Susanto : “Hasil kebiasaan hubungan antar
manusia dan tersusun sehingga setiap orang, setiap
saat mempunyai situasi yang menentukan
hubungannya dengan orang secara vertikal maupun
mendatar dalam masyarakatnya”.
 Dari beberapa pengertian/definisi stratifikasi sosial di
atas, dapat disimpulkan 3 hal, yaitu:
1. Adanya penggolong-golongan manusia secara bertingkat
(hierarchis)
2. Dasar penggolongannya adalah kedudukan atau status sosial
yang dimiliki oleh sesorang atau sekelompok orang.
3. Akibat penggolong-golongan tersebut adalah perbedaan antara
hak, kesempatan dan kewajiban.
2. Timbulnya Stratifikasi Sosial
6
 Karena adanyasistempenilaianataupenghargaan
terhadap berbagai hal dalam masyarakat tersebut;
berkenaan dengan potensi, kapasitas atau
kemampuanmanusiayang tidak sama satu dengan
yang lain, dengan sendirinya sesuatu yang dianggap
bernilai atau berharga itu juga menjadi keadaan yang
langka, orang akan senantiasa meraih penghargaan
itu dengan sekuat tenaga baik melalui persaingan
bahkan tidak jarang dengan melalui konflik fisik
(Moeis, 2008).
7
 Herdiyanto (2005), stratifikasi sosial terjadi melalui
proses sebagai berikut:
1. Terjadinyasecaraotomatis, karena faktor-faktor yang
dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia,
jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan
seseorang dalam masyarakat.
2. Terjadi dengansengajauntuktujuanbersama. Biasanya
dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang
yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti:
pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan,
angkatan bersenjata.
3. Kriteria dasar Stratifikasi Sosial.
8
 Moeis (2008) : (1).Kekayaan : “Ukuran ini dapat berupa
kebendaan, barang siapa yang memiliki kekayaan
paling banyak, orang-orang itu termasuk lapisan paling
atas.Kekayaan tersebut, misalnya dapat dilihat dari
tempat tinggal, kendaraan-kendaraan, pakaian yang
dikenakan, kebiasaan dalam mencukupkan kebutuhan
rumah tangga, yang semuanya itu dianggap sebagai
status simbol kedudukan seseorang”.
 (2). Kekuasaan : “Barang siapa yang memiliki
kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar,
maka orang itu menempati lapisan tertinggi dalam
masyarakat”.
9
 (3). Kehormatan : “Ukuran ini mungkin terlepas dari ukuran-
ukuran kekayaan dan kekuasaan, ukuran semacam ini biasanya
hidup pada bentuk-bentuk masyarakat yang masih tradisional,
orang-orang yang bersangkutan adalah individu yang dianggap
atau pernah berjasa besar dalam masyarakat, orang atau orang-
orang yang paling dihormati atau yang disegani, ada dalam
lapisan atas”.
 (4). Ilmu Pengetahuan : “Ukuran ini biasanya dipakai oleh
masyarakat-masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Akan tetapi ada kalanya ukuran tersebut menyebabkan akibat-
akibat yang negatif, oleh karena kemudian ternyata bahwa bukan
mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar
kesarjanaannya”.
10
 Herdiyanto (2005) : “ menambah satau lagi
kriteriteria dalam straftifikasi sosial yaitu :
“Keturunan” adalah : Ukuran keturunan
terlepas dari ukuran kekayaan atau
kekuasaan.Keturunan yang dimaksud adalah
keturunan berdasarkan golongan
kebangsawanan atau kehormatan. Kaum
bangsawan akan menempati lapisan atas
seperti gelar : Andi di masyarakat Bugis,Raden
di masyarakat Jawa,Tengku di masyarakat
Aceh, dsb.
3.Sifat-sifat stratifikasi.
11
 Menurut Herdiyanto(2005), SoerjonoSoekanto
membedakan lapisan sosial berdasarkan
sifatnya, yaitu:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (ClosedSocial Stratification)
Stratifikasi ini adalah : “Stratifikasi dimana anggota dari setiap
strata sulit mengadakan mobilitas vertikal.Walaupun ada mobilitas
tetapi sangat terbatas pada mobilitas horizontal saja”. Contoh:
Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik dilapisan
Brahmana. Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi
rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih. Feodal.
Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.
12
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (OpenedSocial
Stratification) “Stratifikasi ini bersifat dinamis
karena mobilitasnya sanga besar. Setiap
anggota strata dapat bebas melakukan
mobilitas sosial, baik vertikal maupun
horizontal”. Contoh: Seorang miskin karena
usahanya bisa menjadi kaya, atau
sebaliknya.Seorang yang tidak/kurang
pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan
asal ada niat dan usaha.
13
3. Stratifikasi Sosial Campuran : “Stratifikasi sosial
campuran merupakan kombinasi antara
stratifikasi tertutup dan terbuka”. Misalnya,
seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai
kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia
pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh
kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan
diri dengan aturan kelompok masyarakat di
Jakarta.
3.1. Kelebihan Stratifikasi Sosial
Tertutup
 Masyarakatnya stabil atau konflik antar
strata hampir tidak ada karena menerima
kedudukan yang telah diperoleh tanpa
usaha itu (ascribe d status ), walaupun
kedudukan itu tidak menguntungkan.
 Tujuan kehidupan masyarakat akan lebih
mudah tercapai,terutama untuk
pemenuhan kebutuhan hidupnya
3.1.1. Kelemahan stratifakasi
sosial tertutup
Masyarakatnya statik dan apatis.
MENGAPA?
tidak mungkin untuk melakukan
perubahan stratifikasi sosial yang telah
ada dan yang digunakan oleh masyarakat
sebelumnya
3.2. Keuntungan Stratifikasi Sosial
Terbuka
1. Memberi motivasi kepada setiap
anggota masyarakat untuk berusaha
2. Memberi kesempatan kepada setiap
anggota masyarakat untuk berusaha
3. Pendistribusian kedudukan secara
proporsional
3.2.1. Kelemahan Stratifikasi Sosial Terbuka
1. Munculnya persaingan yang tidak
sehat
2. Kelas atas berpeluang lebih luas
untuk status quo
3. Peluang konflik antar kelas lebih
besar
4. Unsur-unsur Lapisan
Masyarakat
18
 Selo Soemardjan(1964), seorang tokoh sosiologi
Indonesia, menyatakan bahwa hal yang mewujudkan
unsur-unsur dalam teori sosiologi tentang sistem
berlapis lapis dalam masyarakat, adalah kedudukan
(status) danperanan(role).
 Kedudukan dan peranan ini merupakan unsur-unsur
baku dalam sistem berlapis-lapis, juga mempunyai arti
yang penting bagi sistemsosial masyarakat.
 RalphLinton(1967) mengartikan sistemsosial itu
sebagai pola-pola yang mengatur hubungan timbal
balik antar individu dalam masyarakat dan antar
individu dengan masyarakatnya, dan tingkah laku
individu-individu tersebut.
19
 Dalam hubungan-hubungan timbal balik tersebut,
kedudukan dan peranan individu mempunyai arti
yang penting, karena keberlangsungan hidup
masyarakat tergantung daripada keseimbangan
kepentingan kepentingan individu-individu termaksud
(Moeis, 2008)
4.1. Kedudukan (Status)
20
 Kedudukan, sebagaimana lazim
dipergunakan, mempunyai dua arti :
1. Secaraabstrak, kedudukanberarti : tempat
seseorang dalam suatu pola tertentu; dengan
demikian seseorang dikatakan memiliki beberapa
kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut
serta dalam berbagai pola-pola kehidupan. Ex:
kedudukan A sebagai warga masyarakat
merupaka kombinasi dari segenap
kedududukannya sebagai guru, ayah, kepala
sekolah, suami dsb.
21
2. Apabiladipisahkandariindividuyang
memilikinya, kedudukan hanya merupakan
kumpulan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
termaksud hanya dapat terlaksana melalui
perantaraan individu-individu, maka agak sukar
untuk memisahkannya secara tegas dan kaku. Ex
: Hubungan pengemudi dengan tempat
mengemudi, tempat mengemudi adalah alat tetap
untuk mengemudikan mobil, sedangkan
pengemudinya dapat digantikan oleh orang lain,
yang mungkin akan dapat menjalankan mobil
tersebut secara lebih baik atau lebih buruk.
22
 Menurut Anonimous (2010), dalam masyarakat, sekurangnya
ada tiga macam kedudukan, yaitu :
1. AscribedStatus : “Merupakan status yang diperoleh seseorang
secara alamiah”, misalnya: Status perbedaan usia (ag e
stratificatio n),Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin (gender) (se x
stratificatio n),Status yang didasarkan pada sistem
kekerabatan,Stratifikasi berdasarkan kelahiran (bo rn
stratificatio n),Stratifikasi berdasarkan kelompok tertentu
(g ro uping stratificatio n).
2. AchievedStatus : “Merupakan status seseorang yang
disandangnya karena diperoleh melalui perjuangan”. Contoh
model ini adalah: Stratifikasi berdasarkan jenjang pendidikan
(e ducatio n stratificatio n),Stratifikasi berdasarkan senioritas
(se nio rity stratificatio n),Stratifikasi di bidangpekerjaan (jo b
stratificatio n),Stratifikasi di bidang ekonomi (e co no m ic
stratificatio n)
23
3. AssignedStatus : “Yaitu status sosial yang diperoleh
seseorang atau sekelompok orang karena pemberian, akan
tetapi dimasukkan ke dalam achie ve d status .
4.2. Peranan (Role)
24
 Peranan(role) merupakanaspekdinamis dari
kedudukan(status), dimana apabila seseorang
melaksanakan hak-hak serta kewajiban-
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka
orang itu telah menjalankan suatu peran.
 Peranan dan kedudukan (Status) itu saling
melengkapi, kedua-duanya tidak dapat dipisahkan,
oleh karena yang satu tergantung pada yang lain dan
demikian sebaliknya.
 Yang membedakan dari keduanya adalah
menyangkut proses, harus ada kedudukan (Status)
terlebih dahulu baru kemudian ada peranan,
keadaan ini tidak bisa terbalik.
25
 Pentingnya peranan adalah : “Bahwa hal itu
mengatur perikelakuan seseorang, dan juga bahwa
peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas
tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan
orang lain, sehingga dengan demikian, orang yang
bersangkutan akan dapat menyesuaikan
perikelakuan sendiri dengan perikelakuan orang-
orang sekelompoknya”. (Moeis, 2008)
4.2.1. Peran Dalam Masyarakat
 Setiap individu mempunyai peran yang
senantiasa berhubungan dengan beberapa
peran yang lain yang kemudian disebut “ se t
o f ro le ”.
 Misal ; mahasiswa harus berhubungan orang
lain yang berperan sebagai dosen, petugas
administrasi, pimpinan fakultas, penjaga parkir
dan sebagainya.
4.2.2. Beberapa hal yang berhubungan dengan
peran
1. Peran-peran tertentu harus dilaksanakan
kalau struktur masyarakat hendak
dipertahankan kelangsungannya
2. Peran seyogyanya dilekatkan kepada
individu yang oleh masyarakat dianggap
mampu untuk melaksanakannya. Oleh karena
itu mereka ini harus dilatih terlebih dulu
3. Dalam masyarakat kadang dijumpai individu yang tak
mampu melaksanakan perannya sebagaimana
diharapkan masyarakat  ro le distance (pemisahan
individu dengan perannya)
 terjadi apabila individu merasa tertekan karena merasa
dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peran yang
diharapkan masyarakat)
4. Apabila semua orang sanggup dan mampu
melaksanakan perannya, belum tentu masyarakat akan
memberikan kesempatan yg luas bagi semua orang
5. Prespektif Sosiologi Tentang
Stratifikasi Sosial
 Perlukah Stratifikasi sosial atau pembedaan
anggota masyarakat ke dalam berbagai kelas
sosial itu ?
 Jawaban atas pertanyaan ini sifatnya relatif:
tergantung darimana sudut kita melihatnya dan
pendekatan macam apa yang kita jadikan titik
acuan.
6. Perspektif Stratifikasi
sosial
1. Perspektif/Pendekatan Fungsional
 menjawab bahwa pelapisan sosial adalah
sesuatu yang inheran dan diperlukan demi
kelangsungan sistem.
2. Perspektif/Pendekatan Konflik
 menjawab sebaliknya dan menyatakan
bahwa timbulnya pelapisan sosial
sesungguhnya hanyalah ulah kelompok-
kelompok elit masyarakat yang berkuasa
untuk mempertahankan dominasinya.
7. Perbedaan Asumsi
1. Pendekatan Fumgsional
 bertumpu kepada tradisi konservatif yang melihat stratifikasi
penting untuk memenuhi ”kebutuhan sosial” masyarakat secara
keseluruhan.
 Pandangan fungsional ini yakin bahwa tanpa adanya pelapisan
sosial, masyarakat justru akan kacau karena akan ada peran-
peran sosial tertentu yang mengalami kekosongan pelaksana
atau pemeran.
2. Pendekatan Konflik
 mempertanyakan eksistensi dan makna dari pengertian
“kebutuhan sosial”.
 Penganut pendekatan ini umumnya curiga bahwa di balik alasan
bahwa pelapisan sosial itu dibutuhkan bagi kelangsungan
sistem sosial sebenarnya merupakan kamuflase dari
kebutuhan-kebutuhan untukmemperoleh barang dan jasa yang
bernilai dan langka.
7.1. Pendekatan Fungsional
 PelopornyaadalahKingsleyDavis danWilbert Moore.
 stratifikasi dibutuhkan demi kelangsungan hidup masyarakat
yang membutuhkan pelbagai macam jenis pekerjaan
 pelapisan sosial itu perlu ada agar masyarakat berfungsi,
berbagai lapisan dalam masyarakat bergerak bersama untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat
 Sistem pelapisan sebagai suatu ganjaran (atau hukuman) bagi
pelayanan yang diberikan agar memperlancar masyarakat
berfungsi.
 Bagi penganut pendekatan fungsional stratifikasi sosial sebagai
suatu “keperluan”. yang muncul dari kebutuhan masyarakat
untuk menempatkan orang ke dalam posisi yang membentuk
stuktur sosial, dan mendorong agar menjalankan tugas yang
berhubungan dengan posisi tersebut.
7.1.2. Dua hal yang harus dilakukan masyarakat
agar stratifikasi sosial dapat berfungsi optimal
Masyarakat harus menanamkan keinginan untuk
mengisi posisi-posisi tertentu pada individu-
individu yang sesuai untuk itu.
Setelah orang-orang merasa pada posisi-posisi
itu, masyarakat harus menanamkan keinginan
untuk menjalankan peranan yang sesuai dengan
posisi tersebut.
8. Pendekatan Konflik
 PelopornyaKarlMarx,
 pendekatan konflik berpandangan bahwa bukan
kegunaan fungsional yang menciptakan stratifikasi
sosial, melainkan dominasi kekuasaan.
 Artinya, adanya pelapisan sosial bukan dipandang
sebagai hasil konsensus--karena semua anggota
masyarakat menyetujui dan membutuhkan hal itu--
tetapi lebih dikarenakan anggota masyarakat terpaksa
harus menerima adanya perbedaan itu sebab mereka
tidak memiliki kemampuan untuk menentangnya.
8.1. Bagi penganut pendekatan konflik
► Pemberian kesempatan yang tidak sama dan semua
bentuk diskriminasi dinilai menghambat orang-orang
dari strata rendah untuk mengembangkan bakat dan
potensi mereka semaksimal mungkin.
► Marx mengemukakan bahwa dasar pembentukan
kelas sosial bukanlah konsensus, tetapi penghisapan
suatu kelas oleh kelas lain yang lebih tinggi.
► Menurut Marx, di dalam masyarakat kapitalis, para
pemilik sarana produksi pada hakekatnya adalah wakil
dari kelas atas yang melakukan tekanan serta dapat
memaksakan kontrol terhadap kelas buruh yang
posisinya dalam lapisan masyarakat lebih rendah .
9. Menurut Zanden ada tiga pendekatan
untuk mempelajari stratifikasi sosial.
1. PendekatanObyektif
Artinya, usaha untuk memilah-milah
masyarakat ke dalam beberapa lapisan
dilakukan menurut ukuran-ukuran yang
obyektif berupavariabel yang mudah diukur
secara kuantitatif
 Beberapa pakar demografi, misalnya,
sering membagi masyarakat menurut kategori
umur, tingkat pendidikan atau perbedaan
besar penghasilan
2. PendekatanSubyektif
 Artinya, munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat
tidak diukur dengan kriteria-kriteria yang obyektif,
melainkan dipilih menurut kesadaran subyektif warga
masyarakat itu sendiri.
 Berbeda dengan pendekatan obyektif dimana peneliti bisa
menyusun kategori statistik,
 untuk pendekatan subyektif yang tersusun adalah kategori
sosial yang ditandai oleh kesadaran jenis. Seseorang yang
menurut kriteria obyektif termasuk miskin, menurut
pendekatan subyektif ini bisa saja dianggap tidak miskin
kalau ia sendiri memang merasa bukan termasuk
kelompok masyarakat miskin.
3. PendekatanReputational
Artinya, pelapisan sosial disusun dengan cara subyek
penelitian diminta menilai status orang lain dengan
jalan menempatkan orang lain tersebut ke dalamsuatu
skala tertentu.
Misal:
 Untukmencari siapakah di desa tertentu yang
termasukkelas atas, peneliti yang menggunakan
pendekatan reputational bisa melakukannya dengan
cara menanyakan kepada warga desa tersebut
siapakah warga desa setempat yang paling kaya atau
menanyakan siapakah warga desa setempat yang
paling mungkin diminta pertolongan meminjamkan
uang dan sebagainya.
5. Fungsi
39
 Herdiyanto (2005), stratifikasi sosial dapat berfungsi
sebagai berikut :
1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti
menentukan penghasilan,tingkat kekayaan, keselamatan
dan wewenang pada jabatan/pangkat/kedudukan
seseorang.
2. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan
masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan,
misalnya pada seseorang yang menerima anugerah
penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya.
3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui
kualitas pribadi,keanggotaan kelompok, kerabat tertentu,
kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.
40
4. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau
kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan
bentuk rumah.
5. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.
6. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok
yang mendudukisistem sosial yang sama dalam
masyarakat.
6.Referensi
41
 Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : Sebuah bunga rampai. Jakarta:
yayasan obor indonesia.
 Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : lembaga penerbit FEUI. Jakarta
 Anonimous.2010. Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial.Universitas
Pendidikan Indonesia.
 Moeis, S. 2008. Buku Ajar Struktur Sosial:Stratifikasi Sosial. Universitas
Pendidikan Indonesia: Bandung.
 Herdiyanto, A. 2005.Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial.Diakses pada
tanggal 10 April 2014 dari
http://110.139.54.25/dir/data pdf/DIFERENSIASI SOSIAL DAN STRATIFIKASI S
.
 Singgih, D. S. 2014. Prosedur Analisis Stratifikasi Sosial dalam Perspektif
Sosiologi. Universitas Airlangga.

More Related Content

What's hot

Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemRetno Wahyuningsih
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialChaerul Uman
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Lili Puspita Sari
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiWestprog
 
Makalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikMakalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikAi Roudatul
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialPmii Pasuruan
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)eka septarianda
 
PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial Lutfi Imansari
 
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoralManusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoralUswah Muzayanah
 
Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiYuga Parsadaan
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALZulfira Farah Nubua
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...tian973918
 
Bab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publik
Bab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publikBab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publik
Bab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publikBudionoDrs
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosialadult415
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDFox Broadcasting
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialweny maniez
 

What's hot (20)

Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi
 
Makalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikMakalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organik
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial
 
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoralManusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
 
Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasi
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
 
Bab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publik
Bab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publikBab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publik
Bab 2 b. partikularisme kelompok dan dilemba pembentukan kepentingan publik
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
 

Similar to Stratifikasi sosial 2017

Stratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoStratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoVicho Taidi
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialsuher lambang
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosialsuher lambang
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaramdinaeka
 
04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009iljang
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Maulida Al Jazari
 
presentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptxpresentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptxfikri926454
 
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti SosialTopik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosialcikgutika
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosialleohggi
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialKania Jatnika
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialFikri zia
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4rahellasni
 
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiStruktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiKrisdiana 1911
 
viistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosialviistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosialDean Rezpati
 
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb aKelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb ahelenapakpahan
 

Similar to Stratifikasi sosial 2017 (20)

Stratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoStratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vicho
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
 
Stratifikasi
StratifikasiStratifikasi
Stratifikasi
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 
Tugas isd 2
Tugas isd 2Tugas isd 2
Tugas isd 2
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budaya
 
04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
 
presentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptxpresentasi sosial dasar.pptx
presentasi sosial dasar.pptx
 
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti SosialTopik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
Topik 6 Stratifikasi Sosial & Mobiliti Sosial
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
makalah sosiologi
makalah sosiologimakalah sosiologi
makalah sosiologi
 
Materi Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosial
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4
 
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiStruktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
 
viistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosialviistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosial
 
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb aKelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
 

More from Muchlis Soleiman

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Muchlis Soleiman
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Muchlis Soleiman
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Muchlis Soleiman
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Muchlis Soleiman
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Muchlis Soleiman
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiMuchlis Soleiman
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 

More from Muchlis Soleiman (20)

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017
 
Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasi
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
 
Konsep SIM
Konsep SIMKonsep SIM
Konsep SIM
 
Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasi
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasi
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Stratifikasi sosial 2017

  • 1. STRATIFIKASI SOSIAL Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2017 1
  • 2. 1. Stratifikasi Sosial 2  Stratifikasi sosialberasal dari istilah “Social Stratification” yang berarti sistem berlapis-lapis dalam masyarakat; kata Stratificatio n berasal dari stratum (jamaknya : strata) yang berarti lapisan; stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis) (Moeis, 2008).  PitrimA. Sorokin: “Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian antara hak dan kewajiban serta tanggung jawab individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial”.
  • 3. 3  Soerjono Soekamto: “ Pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal baik pada masyarakat tradisional maupun masyarakat modern yang heterogen atas dasar kedudukan yang diperoleh melalui perjuangannya untuk melangsungkan interaksinya dalam masyarakat”.  PaulB. HortondanChesterL. Hunt : “Sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat”.
  • 4. 4  Robert M.Z. Lawang: “Penggolongan orang-orang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise”.  HortondanHorton: “Sistem pembedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat”.  BruceJ. Cohen: “Sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai”.
  • 5. 5  AstridS. Susanto : “Hasil kebiasaan hubungan antar manusia dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya”.  Dari beberapa pengertian/definisi stratifikasi sosial di atas, dapat disimpulkan 3 hal, yaitu: 1. Adanya penggolong-golongan manusia secara bertingkat (hierarchis) 2. Dasar penggolongannya adalah kedudukan atau status sosial yang dimiliki oleh sesorang atau sekelompok orang. 3. Akibat penggolong-golongan tersebut adalah perbedaan antara hak, kesempatan dan kewajiban.
  • 6. 2. Timbulnya Stratifikasi Sosial 6  Karena adanyasistempenilaianataupenghargaan terhadap berbagai hal dalam masyarakat tersebut; berkenaan dengan potensi, kapasitas atau kemampuanmanusiayang tidak sama satu dengan yang lain, dengan sendirinya sesuatu yang dianggap bernilai atau berharga itu juga menjadi keadaan yang langka, orang akan senantiasa meraih penghargaan itu dengan sekuat tenaga baik melalui persaingan bahkan tidak jarang dengan melalui konflik fisik (Moeis, 2008).
  • 7. 7  Herdiyanto (2005), stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut: 1. Terjadinyasecaraotomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat. 2. Terjadi dengansengajauntuktujuanbersama. Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti: pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.
  • 8. 3. Kriteria dasar Stratifikasi Sosial. 8  Moeis (2008) : (1).Kekayaan : “Ukuran ini dapat berupa kebendaan, barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak, orang-orang itu termasuk lapisan paling atas.Kekayaan tersebut, misalnya dapat dilihat dari tempat tinggal, kendaraan-kendaraan, pakaian yang dikenakan, kebiasaan dalam mencukupkan kebutuhan rumah tangga, yang semuanya itu dianggap sebagai status simbol kedudukan seseorang”.  (2). Kekuasaan : “Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar, maka orang itu menempati lapisan tertinggi dalam masyarakat”.
  • 9. 9  (3). Kehormatan : “Ukuran ini mungkin terlepas dari ukuran- ukuran kekayaan dan kekuasaan, ukuran semacam ini biasanya hidup pada bentuk-bentuk masyarakat yang masih tradisional, orang-orang yang bersangkutan adalah individu yang dianggap atau pernah berjasa besar dalam masyarakat, orang atau orang- orang yang paling dihormati atau yang disegani, ada dalam lapisan atas”.  (4). Ilmu Pengetahuan : “Ukuran ini biasanya dipakai oleh masyarakat-masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ada kalanya ukuran tersebut menyebabkan akibat- akibat yang negatif, oleh karena kemudian ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya”.
  • 10. 10  Herdiyanto (2005) : “ menambah satau lagi kriteriteria dalam straftifikasi sosial yaitu : “Keturunan” adalah : Ukuran keturunan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan.Keturunan yang dimaksud adalah keturunan berdasarkan golongan kebangsawanan atau kehormatan. Kaum bangsawan akan menempati lapisan atas seperti gelar : Andi di masyarakat Bugis,Raden di masyarakat Jawa,Tengku di masyarakat Aceh, dsb.
  • 11. 3.Sifat-sifat stratifikasi. 11  Menurut Herdiyanto(2005), SoerjonoSoekanto membedakan lapisan sosial berdasarkan sifatnya, yaitu: 1. Stratifikasi Sosial Tertutup (ClosedSocial Stratification) Stratifikasi ini adalah : “Stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal.Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horizontal saja”. Contoh: Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik dilapisan Brahmana. Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih. Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.
  • 12. 12 2. Stratifikasi Sosial Terbuka (OpenedSocial Stratification) “Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sanga besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal”. Contoh: Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
  • 13. 13 3. Stratifikasi Sosial Campuran : “Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka”. Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
  • 14. 3.1. Kelebihan Stratifikasi Sosial Tertutup  Masyarakatnya stabil atau konflik antar strata hampir tidak ada karena menerima kedudukan yang telah diperoleh tanpa usaha itu (ascribe d status ), walaupun kedudukan itu tidak menguntungkan.  Tujuan kehidupan masyarakat akan lebih mudah tercapai,terutama untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya
  • 15. 3.1.1. Kelemahan stratifakasi sosial tertutup Masyarakatnya statik dan apatis. MENGAPA? tidak mungkin untuk melakukan perubahan stratifikasi sosial yang telah ada dan yang digunakan oleh masyarakat sebelumnya
  • 16. 3.2. Keuntungan Stratifikasi Sosial Terbuka 1. Memberi motivasi kepada setiap anggota masyarakat untuk berusaha 2. Memberi kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk berusaha 3. Pendistribusian kedudukan secara proporsional
  • 17. 3.2.1. Kelemahan Stratifikasi Sosial Terbuka 1. Munculnya persaingan yang tidak sehat 2. Kelas atas berpeluang lebih luas untuk status quo 3. Peluang konflik antar kelas lebih besar
  • 18. 4. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat 18  Selo Soemardjan(1964), seorang tokoh sosiologi Indonesia, menyatakan bahwa hal yang mewujudkan unsur-unsur dalam teori sosiologi tentang sistem berlapis lapis dalam masyarakat, adalah kedudukan (status) danperanan(role).  Kedudukan dan peranan ini merupakan unsur-unsur baku dalam sistem berlapis-lapis, juga mempunyai arti yang penting bagi sistemsosial masyarakat.  RalphLinton(1967) mengartikan sistemsosial itu sebagai pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu dalam masyarakat dan antar individu dengan masyarakatnya, dan tingkah laku individu-individu tersebut.
  • 19. 19  Dalam hubungan-hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan peranan individu mempunyai arti yang penting, karena keberlangsungan hidup masyarakat tergantung daripada keseimbangan kepentingan kepentingan individu-individu termaksud (Moeis, 2008)
  • 20. 4.1. Kedudukan (Status) 20  Kedudukan, sebagaimana lazim dipergunakan, mempunyai dua arti : 1. Secaraabstrak, kedudukanberarti : tempat seseorang dalam suatu pola tertentu; dengan demikian seseorang dikatakan memiliki beberapa kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola-pola kehidupan. Ex: kedudukan A sebagai warga masyarakat merupaka kombinasi dari segenap kedududukannya sebagai guru, ayah, kepala sekolah, suami dsb.
  • 21. 21 2. Apabiladipisahkandariindividuyang memilikinya, kedudukan hanya merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban-kewajiban termaksud hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu-individu, maka agak sukar untuk memisahkannya secara tegas dan kaku. Ex : Hubungan pengemudi dengan tempat mengemudi, tempat mengemudi adalah alat tetap untuk mengemudikan mobil, sedangkan pengemudinya dapat digantikan oleh orang lain, yang mungkin akan dapat menjalankan mobil tersebut secara lebih baik atau lebih buruk.
  • 22. 22  Menurut Anonimous (2010), dalam masyarakat, sekurangnya ada tiga macam kedudukan, yaitu : 1. AscribedStatus : “Merupakan status yang diperoleh seseorang secara alamiah”, misalnya: Status perbedaan usia (ag e stratificatio n),Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin (gender) (se x stratificatio n),Status yang didasarkan pada sistem kekerabatan,Stratifikasi berdasarkan kelahiran (bo rn stratificatio n),Stratifikasi berdasarkan kelompok tertentu (g ro uping stratificatio n). 2. AchievedStatus : “Merupakan status seseorang yang disandangnya karena diperoleh melalui perjuangan”. Contoh model ini adalah: Stratifikasi berdasarkan jenjang pendidikan (e ducatio n stratificatio n),Stratifikasi berdasarkan senioritas (se nio rity stratificatio n),Stratifikasi di bidangpekerjaan (jo b stratificatio n),Stratifikasi di bidang ekonomi (e co no m ic stratificatio n)
  • 23. 23 3. AssignedStatus : “Yaitu status sosial yang diperoleh seseorang atau sekelompok orang karena pemberian, akan tetapi dimasukkan ke dalam achie ve d status .
  • 24. 4.2. Peranan (Role) 24  Peranan(role) merupakanaspekdinamis dari kedudukan(status), dimana apabila seseorang melaksanakan hak-hak serta kewajiban- kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka orang itu telah menjalankan suatu peran.  Peranan dan kedudukan (Status) itu saling melengkapi, kedua-duanya tidak dapat dipisahkan, oleh karena yang satu tergantung pada yang lain dan demikian sebaliknya.  Yang membedakan dari keduanya adalah menyangkut proses, harus ada kedudukan (Status) terlebih dahulu baru kemudian ada peranan, keadaan ini tidak bisa terbalik.
  • 25. 25  Pentingnya peranan adalah : “Bahwa hal itu mengatur perikelakuan seseorang, dan juga bahwa peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain, sehingga dengan demikian, orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perikelakuan sendiri dengan perikelakuan orang- orang sekelompoknya”. (Moeis, 2008)
  • 26. 4.2.1. Peran Dalam Masyarakat  Setiap individu mempunyai peran yang senantiasa berhubungan dengan beberapa peran yang lain yang kemudian disebut “ se t o f ro le ”.  Misal ; mahasiswa harus berhubungan orang lain yang berperan sebagai dosen, petugas administrasi, pimpinan fakultas, penjaga parkir dan sebagainya.
  • 27. 4.2.2. Beberapa hal yang berhubungan dengan peran 1. Peran-peran tertentu harus dilaksanakan kalau struktur masyarakat hendak dipertahankan kelangsungannya 2. Peran seyogyanya dilekatkan kepada individu yang oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Oleh karena itu mereka ini harus dilatih terlebih dulu
  • 28. 3. Dalam masyarakat kadang dijumpai individu yang tak mampu melaksanakan perannya sebagaimana diharapkan masyarakat  ro le distance (pemisahan individu dengan perannya)  terjadi apabila individu merasa tertekan karena merasa dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peran yang diharapkan masyarakat) 4. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan perannya, belum tentu masyarakat akan memberikan kesempatan yg luas bagi semua orang
  • 29. 5. Prespektif Sosiologi Tentang Stratifikasi Sosial  Perlukah Stratifikasi sosial atau pembedaan anggota masyarakat ke dalam berbagai kelas sosial itu ?  Jawaban atas pertanyaan ini sifatnya relatif: tergantung darimana sudut kita melihatnya dan pendekatan macam apa yang kita jadikan titik acuan.
  • 30. 6. Perspektif Stratifikasi sosial 1. Perspektif/Pendekatan Fungsional  menjawab bahwa pelapisan sosial adalah sesuatu yang inheran dan diperlukan demi kelangsungan sistem. 2. Perspektif/Pendekatan Konflik  menjawab sebaliknya dan menyatakan bahwa timbulnya pelapisan sosial sesungguhnya hanyalah ulah kelompok- kelompok elit masyarakat yang berkuasa untuk mempertahankan dominasinya.
  • 31. 7. Perbedaan Asumsi 1. Pendekatan Fumgsional  bertumpu kepada tradisi konservatif yang melihat stratifikasi penting untuk memenuhi ”kebutuhan sosial” masyarakat secara keseluruhan.  Pandangan fungsional ini yakin bahwa tanpa adanya pelapisan sosial, masyarakat justru akan kacau karena akan ada peran- peran sosial tertentu yang mengalami kekosongan pelaksana atau pemeran. 2. Pendekatan Konflik  mempertanyakan eksistensi dan makna dari pengertian “kebutuhan sosial”.  Penganut pendekatan ini umumnya curiga bahwa di balik alasan bahwa pelapisan sosial itu dibutuhkan bagi kelangsungan sistem sosial sebenarnya merupakan kamuflase dari kebutuhan-kebutuhan untukmemperoleh barang dan jasa yang bernilai dan langka.
  • 32. 7.1. Pendekatan Fungsional  PelopornyaadalahKingsleyDavis danWilbert Moore.  stratifikasi dibutuhkan demi kelangsungan hidup masyarakat yang membutuhkan pelbagai macam jenis pekerjaan  pelapisan sosial itu perlu ada agar masyarakat berfungsi, berbagai lapisan dalam masyarakat bergerak bersama untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat  Sistem pelapisan sebagai suatu ganjaran (atau hukuman) bagi pelayanan yang diberikan agar memperlancar masyarakat berfungsi.  Bagi penganut pendekatan fungsional stratifikasi sosial sebagai suatu “keperluan”. yang muncul dari kebutuhan masyarakat untuk menempatkan orang ke dalam posisi yang membentuk stuktur sosial, dan mendorong agar menjalankan tugas yang berhubungan dengan posisi tersebut.
  • 33. 7.1.2. Dua hal yang harus dilakukan masyarakat agar stratifikasi sosial dapat berfungsi optimal Masyarakat harus menanamkan keinginan untuk mengisi posisi-posisi tertentu pada individu- individu yang sesuai untuk itu. Setelah orang-orang merasa pada posisi-posisi itu, masyarakat harus menanamkan keinginan untuk menjalankan peranan yang sesuai dengan posisi tersebut.
  • 34. 8. Pendekatan Konflik  PelopornyaKarlMarx,  pendekatan konflik berpandangan bahwa bukan kegunaan fungsional yang menciptakan stratifikasi sosial, melainkan dominasi kekuasaan.  Artinya, adanya pelapisan sosial bukan dipandang sebagai hasil konsensus--karena semua anggota masyarakat menyetujui dan membutuhkan hal itu-- tetapi lebih dikarenakan anggota masyarakat terpaksa harus menerima adanya perbedaan itu sebab mereka tidak memiliki kemampuan untuk menentangnya.
  • 35. 8.1. Bagi penganut pendekatan konflik ► Pemberian kesempatan yang tidak sama dan semua bentuk diskriminasi dinilai menghambat orang-orang dari strata rendah untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka semaksimal mungkin. ► Marx mengemukakan bahwa dasar pembentukan kelas sosial bukanlah konsensus, tetapi penghisapan suatu kelas oleh kelas lain yang lebih tinggi. ► Menurut Marx, di dalam masyarakat kapitalis, para pemilik sarana produksi pada hakekatnya adalah wakil dari kelas atas yang melakukan tekanan serta dapat memaksakan kontrol terhadap kelas buruh yang posisinya dalam lapisan masyarakat lebih rendah .
  • 36. 9. Menurut Zanden ada tiga pendekatan untuk mempelajari stratifikasi sosial. 1. PendekatanObyektif Artinya, usaha untuk memilah-milah masyarakat ke dalam beberapa lapisan dilakukan menurut ukuran-ukuran yang obyektif berupavariabel yang mudah diukur secara kuantitatif  Beberapa pakar demografi, misalnya, sering membagi masyarakat menurut kategori umur, tingkat pendidikan atau perbedaan besar penghasilan
  • 37. 2. PendekatanSubyektif  Artinya, munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat tidak diukur dengan kriteria-kriteria yang obyektif, melainkan dipilih menurut kesadaran subyektif warga masyarakat itu sendiri.  Berbeda dengan pendekatan obyektif dimana peneliti bisa menyusun kategori statistik,  untuk pendekatan subyektif yang tersusun adalah kategori sosial yang ditandai oleh kesadaran jenis. Seseorang yang menurut kriteria obyektif termasuk miskin, menurut pendekatan subyektif ini bisa saja dianggap tidak miskin kalau ia sendiri memang merasa bukan termasuk kelompok masyarakat miskin.
  • 38. 3. PendekatanReputational Artinya, pelapisan sosial disusun dengan cara subyek penelitian diminta menilai status orang lain dengan jalan menempatkan orang lain tersebut ke dalamsuatu skala tertentu. Misal:  Untukmencari siapakah di desa tertentu yang termasukkelas atas, peneliti yang menggunakan pendekatan reputational bisa melakukannya dengan cara menanyakan kepada warga desa tersebut siapakah warga desa setempat yang paling kaya atau menanyakan siapakah warga desa setempat yang paling mungkin diminta pertolongan meminjamkan uang dan sebagainya.
  • 39. 5. Fungsi 39  Herdiyanto (2005), stratifikasi sosial dapat berfungsi sebagai berikut : 1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan,tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang. 2. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya. 3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.
  • 40. 40 4. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah. 5. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan. 6. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang mendudukisistem sosial yang sama dalam masyarakat.
  • 41. 6.Referensi 41  Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : Sebuah bunga rampai. Jakarta: yayasan obor indonesia.  Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : lembaga penerbit FEUI. Jakarta  Anonimous.2010. Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial.Universitas Pendidikan Indonesia.  Moeis, S. 2008. Buku Ajar Struktur Sosial:Stratifikasi Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.  Herdiyanto, A. 2005.Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial.Diakses pada tanggal 10 April 2014 dari http://110.139.54.25/dir/data pdf/DIFERENSIASI SOSIAL DAN STRATIFIKASI S .  Singgih, D. S. 2014. Prosedur Analisis Stratifikasi Sosial dalam Perspektif Sosiologi. Universitas Airlangga.