SlideShare a Scribd company logo
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta
2017
1
 Sampel pada studi jaringan komunikasi mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan metode
penelitian lainnya. Hal ini dikarenakan dalam
penelitian ini yang diteliti bukan hanya aktor
(responden), melainkan jaringan, relasi antar aktor
satu dengan aktor yang lain.
 Penarikan sampel selalu dimulai dari sebuah
“populasi,” populasi menjadi dasar penarikan
sampel oleh karena itu penarikan sebuah populasi
dalam sebuah penelitian haruslah tepat, sehingga
sampel yang akan diteliti menjadi tepat sasaran
2
 Penentuan populasi pada penelitian jaringan
komunikasi lebih rumit dan kompleks karena dalam
penelitian ini yang kita teliti adalah “Jaringan
Komunikasi”.
 Pada jaringan komunikasi peneliti kesulitan dalam
menentukan batas (boundaries) yang tegas dari
suatu populasi yang akan diteliti, hal yang berbeda
jika kita melakukan penelitian survei, analisis isi
atau eksperimen dimana ada batas-batas yang
tegas yang akan menjadi sebuah polpulasi
3
 Ex : “Ketika kita membuat penelitian survei
mengenai eksposure acara televisi di desa X. Batas
(Boundaries) dari penelitian adalh penduduk
dewasa (misalnya usia 15 tahun keatas) didesa X,
Boundaries menjadi populasi penelitian dan usia
menjadi sampel pada penelitian survei tersebut.”
 Berbeda dengan populasi dan sampel pada studi
jaringan, sebuah populasi penelitian tidak bisa
hanya diterapkan sebagai penduduk dewasa saja
didesa X, karena pada dasarnya jaringan
komunikasi juga melintasi batas wilayah antar desa
X dengan desa yang lainnya.
4
 Borgatti dan halgin, 2009 : “ menggambarkan hal
diatas dengan mengatakan bahwa populasi pada
studi jaringan komunikasi tidak mempunyai batas-
batas natural seperti pada penelitian survei,
analasis isi dan eksperimen.”
 Hal ini berarti bahwa dalam penelitian survei yang
diteliti adalah “responden” sedangkan dalam
penelitian jaringan adalah “jaringan antar
responden”.
 Seorang responden dalam studi jaringan bisa saja
bukan hanya memiliki jaringan dalam kelompoknya
melainkan juga diluar kelompoknya (Gambar-1)
5
6
Populasi
sampel Anggota
Jaringan
A
B
 Untuk mengatasi masalah diatas maka seorang
peneliti jaringan komunikasi haruslah terlebih
dahulu menentukan batasan spesifik
(specifications boundaries).
 Spesifications boundries dapat mendefinisikan
dengan tegas jaringan mana dari aktor yang kita
masukan dalam penelitian dan menjadi polpulasi
penelitian. Ex : dalam gambar-1 diatas seorang
peneliti harus membuat pembatasan, apakah
jaringan yang dimaksud hanya menyertakan
jaringan anggota antar anggota dikelompok A, atau
juga menyertakan anggota diluar kelompok A
7
 Lauman, 1983 : “ ada dua pendekatan utama
dalam menentukan pembatasan spesifik
(specification boundaries), yaitu :
1. Pendekatan Realis : “ Dalam pendekatan ini melihat
jaringan komunikasi melalui perspektif informan
(aktor)”. Peneliti tidak boleh menggunakan asumsi
subjektif dalam menetukan jaringan dari aktor.
Peneliti membiarkan aktor menentukan dan
mendefinisikan sendiri jaringannya, sedangkan
peneliti tinggal menggambarkan jaringan yang
dibentuk oleh aktor.
8
2. Pendekatan Nominalis : “ Dalam pendekatan ini
melihat jaringan komunikasi melalui kerangka
konseptual peneliti, peneliti bisa mendefiniskan
batas-batas nya sesuai dengan tujuan dan kerangka
penelitian yang dipakai atau dengan kata lain
peneliti menentukan dan mendifiniskan sutau
jaringan berdasarkan suatu teori tertentu”.
 Ex : kita membuat penelitian tentang jaringan
politik desa, dari mana penduduk desa
memperoleh pengetahuan tentang politik. Kita
juga ingin mengetahui siapa saja orang atau
warga yang dihubungi ketika membicarakan
masalah politik, bagaimana pola jaringan ini
mempengaruhi pilihan atau preferensi pada
partai tertentu.
9
 Jika menggunakan pendekatan “realis”, jaringan
ditentukan sendiri oleh informan, peneliti hanya
mencatat nama-nama yang disebut informan, sedangkan
jika menggunakan pendekatan nominalis, peneliti harus
membuat pembatasan aktor dan jaringan mana yang
akan diteliti dengan merujuk pada teori tertentu,
misalnya teori tentang kedekatan parta (Party ID).
 Dalam teori ini pilihan seseorang terhadap partai
ditentukan oleh kedekatan, perasaan, keterikatan
emosional sesorang terhadapa partai tersebut, dengan
menggunakan asumsi tersebut maka peneliti mengambil
asumsi bahwa aktor yang diteliti adalah warga desa
penelitian (Table-1)
10
Pendekatan Realis Pendekatan nominalis
Pembatasan Ditentukan oleh
informan sendiri
Ditentukan oleh teori
Populasi Aktor ditentukan oleh
informan. Populasi
dari semua aktor yang
disebut informan,
tidak terbatas pada
warga dilokasi
penelitian
Aktor ditentukan oleh
teori, Populasi dibatasi
menjadi semua warga yang
tinggal didesa penelitian.
Aktor yang diteliti hanya
warga dilokasi penelitian
Jaringan yang
diteliti
Semua aktor yang
disebut oleh informan
tidak hanya warga
lokasi penelitian
Jaringan dari warga
penduduk di lokasi
penelitian
11
 Knoke and Yang, 2008 : “mengidentifikasi
ada tiga strategi utama yang bisa dipakai
untuk seorang peneliti untuk identifikasi
aktor” (Tabel-2)
12
13
(1). Posisi (2). Reputasi (3). Batasan
waktu
Kerangka
Sampel
Ada Tidak ada Tidak ada
Penentuan
aktor yang
diteliti
Keanggotaan atau posisi
sesorang yang tercatat,
misalnya keanggotaan
organisasi perusahaan,
mahasiawa diperguruan
tinggi atau karyawan
disebuah perusahaan
dsb
Dibantu oleh
informan. Peneliti
tidak mempunyai
pengetahuan yang
cukup atas aktor
yang akan diteliti
atau tidak
mempunyai
catatan atas aktor
Keikutsertaan
atau keterlibatan
pada peristiwa
atau kegiatan
tertentu
Contoh
penerapan
Jaringan politik
diantara warga desa
dalam menentukan
pilihan partai.
Jaringan pemuka-
pemuka agama
didesa dalam
mempengaruhi
pilihan warga
Jaringan diantara
warga yan pernah
mengikuti
kegiatan
kampanye dibalai
desa
 Tiga strategi tersebut dapat membantu kita dalam
menentukan populasi, pilihan dalam penggunaannya
ditentukan oleh sejumlah aspek :
1. Catatan keanggotaan aktor, jika ada bisa menggunakan
strategi posisional, namun jika tidak ada menggunakan strategi
reputasi (scoot, 2006)
2. Pengetahun peneliti tentang objek yang diteliti, jika cukup
dokumen tentang aktor yang diteliti kita mengunakan strategi
posisional, namun jika tidak kita memilih strategi reputasi.
 Penelitian jaringan Komunikasi umunya tidak
menggunakan sampel tetatpi mengunakan sensus dimana
peneliti mewawancari semua anggota populasi. Karena
jika hanya sampel yang diambil dari sebuah populasi maka
tidak akan tergambar jaringan komunikasi yang
sesungguhnya.
14
 Dua macam teknik pengambilan sampel yang
bayak dipakai dalam studi jaringan
komunikasi, yaitu :
1. Snowball (bola Salju) : “ Penarikan sampel dimulai dari
aktor (kecil), yang kemudian terus menerus membesar
hingga jumlah sampel mencukupi.” Peneliti mulai dari
seorang aktor (A) dan menanyakan jaringan dari aktor
tersebut. Aktor (A) tersebut misalnya menyebut nama
(B) dan (C) dan menanyakan hal serupa seperti
ditanyakan kepada aktor A. Aktor yang disebut oleh B
dan C kemudian ditelusuri lebih lanjut, dan begitu
seterusnya hingga jumlah sampel terpenuhi.
15
 Knoke and Kuklinski, 1982 : “Peneliti bisa
menghentikan penarikan sampel ketika terjadi
informasi yang berulang dan mencapai titik jenuh
atau berulang-ulang.”
 Kelebihan dari penarikan sampel ini yaitu bisa
menggambarkan rantai (chain) dari satu aktor ke
aktor lainnya, kita bisa mengamati bagaimana
aktor yang satu menyebut aktor yang lainnya, dan
bagaimana kembali ke aktor semula.
16
 Kelebihan lainnya adalah : “teknik ini relatif
peraktis dan mudah dilakukan peneliti tinggal
mengambil satu aktor dan mengikuti aktor yang
dirujuk hingga sampel terpenuhi.
 Valente, 2010 : “teknik ini juga mempunyai
kelemahan yaitu (1). Membutuhkan waktu yang
relatif lama, apalagi kalo jarak antara satu aktor
dan aktor lain relatif jauh, (2). Kurang bisa
menggambarkan jaringan secara utuh karena
sampel relatif menyebar.”
17
2. Kelompok kecil : “peneliti mengambil satu kelompok
dan mengambil semua anggota dari kelompok tersebut,
kemudian peneliti menggambar secara lengkap jaringan
yang terbentuk dari kelompok tersebut.”
 Unit dari sebuah kelompok kecil ini bisa sebuah desa,
unit-unit tertentu dalam sebuah perusahaan, rumah
sakit dsb.
 Proses penarikan sampel dalam kelompok kecil ini
terdiri dari dua langkah :
1. Peneliti menentukan karakteristik sampel
berdasarkan basis teori dan tujuan penelitian. Ex :
Peneliti ingin membuat penelitian pola jaringan adopsi
internet dimasyarkat desa, maka karakteristik
sampelnya adalah masyarakat desa yang belum
mengenal internet
18
2. Peneliti mengambil komunitas sesuai dengan
karateristik yang telah ditentukan, disini peneliti bisa
menggunakan data sekunder ataupun melakukan
observasi lapangan.
19
 Cahyana, Yan Yan, Analisis Jaringan Komunikasi, dalam
metode penelitian Sosial, berbagai alternatf
pendekatan,kencana Prenada Media.
 Mulyana, Deddy, Metodelogi Penelitian Komunikasi,
Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001
 Pace.R. Wayne & Don F. Faules, Komunikasi organisasi,
strategi meningkatkan kinerja perusahaan, Editor : Deddy
Mulyana, Remaja Rosda Karya, Bandung 2005
 Krinyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta 2009.
 Eriyanto, Analisis Jaringan Komunikasi, strategi Baru dalam
penelitian ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya,
Prenadamedia Group, Jakarta 2014
20

More Related Content

What's hot

Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
mankoma2012
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanMuchlis Soleiman
 
Audit komunikasi 8
Audit komunikasi 8Audit komunikasi 8
Audit komunikasi 8
Agewen Stifford
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
mankoma2012
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
Eka Kristina Dewi
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Rivai Anas Amirul Huda
 
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Sari Gultom
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
Kameliani Arif
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasi
Muchlis Soleiman
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Oswar Mungkasa
 
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisJurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Stisipol Candradimuka Palembang
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Muchlis Soleiman
 
Teori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan Berkelanjutan
Teori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan BerkelanjutanTeori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan Berkelanjutan
Teori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan Berkelanjutan
CIFOR-ICRAF
 
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerangLaporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
Yogan Daru Prabowo
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Korelasi pearson
Korelasi pearsonKorelasi pearson
Korelasi pearson
Darnah Andi Nohe
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 
Tradisi Retorika
Tradisi RetorikaTradisi Retorika
Tradisi Retorika
Irwan Dujour
 

What's hot (20)

Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaan
 
Audit komunikasi 8
Audit komunikasi 8Audit komunikasi 8
Audit komunikasi 8
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
 
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasi
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisJurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Sistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial indSistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial ind
 
Teori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan Berkelanjutan
Teori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan BerkelanjutanTeori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan Berkelanjutan
Teori Analisis Jaringan Sosial untuk Pembangunan Berkelanjutan
 
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerangLaporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Korelasi pearson
Korelasi pearsonKorelasi pearson
Korelasi pearson
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
Tradisi Retorika
Tradisi RetorikaTradisi Retorika
Tradisi Retorika
 

Similar to Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017

Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
Yudhistira Mursyid S
 
Pengenalan Social Network ANalysis
Pengenalan Social Network ANalysisPengenalan Social Network ANalysis
Pengenalan Social Network ANalysis
Muhammad Rifqi
 
5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf
5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf
5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf
BagasCandraAP2KA02
 
analisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdf
analisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdfanalisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdf
analisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdf
saesardeka
 
Jenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografiJenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografi
ellyna hafizah
 
Metode Ekperimen dalam kajian Komunikasi
Metode Ekperimen dalam kajian KomunikasiMetode Ekperimen dalam kajian Komunikasi
Metode Ekperimen dalam kajian Komunikasi
vinsenpekei
 
Esensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatifEsensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatif
purnawanaja
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Ewald Frederik
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
rahmameisya99
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
Opie Mohamad
 
Ppt human factors and ergonomics methods
Ppt human factors and ergonomics methodsPpt human factors and ergonomics methods
Ppt human factors and ergonomics methods
RahmaDina15
 
Tutorial m11
Tutorial m11Tutorial m11
Tutorial m11
Winnie Kho
 
Ade heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninformanAde heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninforman
BifiSafa
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Mirza Shahreza
 
Jenis jenis penelitian (sosiologi)
Jenis jenis penelitian (sosiologi)Jenis jenis penelitian (sosiologi)
Jenis jenis penelitian (sosiologi)
Afifah Zulianuriauwani
 

Similar to Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017 (20)

Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Pengenalan Social Network ANalysis
Pengenalan Social Network ANalysisPengenalan Social Network ANalysis
Pengenalan Social Network ANalysis
 
5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf
5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf
5. Social Network Analysis (SNA) (1).pdf
 
analisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdf
analisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdfanalisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdf
analisisjaringankomunikasi-130205024822-phpapp01 (1).pdf
 
Sinta
SintaSinta
Sinta
 
Jenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografiJenis penelitian kualitatif etnografi
Jenis penelitian kualitatif etnografi
 
Metode Ekperimen dalam kajian Komunikasi
Metode Ekperimen dalam kajian KomunikasiMetode Ekperimen dalam kajian Komunikasi
Metode Ekperimen dalam kajian Komunikasi
 
Esensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatifEsensi penelitian kualitatif
Esensi penelitian kualitatif
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
 
Bab3revisi
Bab3revisiBab3revisi
Bab3revisi
 
Mp
MpMp
Mp
 
Metode Kualitatif
Metode KualitatifMetode Kualitatif
Metode Kualitatif
 
Metode Kualitatif
Metode KualitatifMetode Kualitatif
Metode Kualitatif
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
Ppt human factors and ergonomics methods
Ppt human factors and ergonomics methodsPpt human factors and ergonomics methods
Ppt human factors and ergonomics methods
 
Tutorial m11
Tutorial m11Tutorial m11
Tutorial m11
 
Ade heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninformanAde heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninforman
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
 
Jenis jenis penelitian (sosiologi)
Jenis jenis penelitian (sosiologi)Jenis jenis penelitian (sosiologi)
Jenis jenis penelitian (sosiologi)
 

More from Muchlis Soleiman

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Muchlis Soleiman
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Muchlis Soleiman
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017
Muchlis Soleiman
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Muchlis Soleiman
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Muchlis Soleiman
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
Muchlis Soleiman
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Muchlis Soleiman
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017
Muchlis Soleiman
 
Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017
Muchlis Soleiman
 
Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017
Muchlis Soleiman
 
Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem
Muchlis Soleiman
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasi
Muchlis Soleiman
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasi
Muchlis Soleiman
 
Kepribadianmanusia 2017
Kepribadianmanusia 2017Kepribadianmanusia 2017
Kepribadianmanusia 2017
Muchlis Soleiman
 
Kehidupan berkelopok manusia 2017
Kehidupan berkelopok manusia 2017Kehidupan berkelopok manusia 2017
Kehidupan berkelopok manusia 2017
Muchlis Soleiman
 

More from Muchlis Soleiman (20)

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017
 
Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017
 
Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017
 
Konsep SIM
Konsep SIMKonsep SIM
Konsep SIM
 
Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasi
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasi
 
Kepribadianmanusia 2017
Kepribadianmanusia 2017Kepribadianmanusia 2017
Kepribadianmanusia 2017
 
Kehidupan berkelopok manusia 2017
Kehidupan berkelopok manusia 2017Kehidupan berkelopok manusia 2017
Kehidupan berkelopok manusia 2017
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017

  • 1. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2017 1
  • 2.  Sampel pada studi jaringan komunikasi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode penelitian lainnya. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini yang diteliti bukan hanya aktor (responden), melainkan jaringan, relasi antar aktor satu dengan aktor yang lain.  Penarikan sampel selalu dimulai dari sebuah “populasi,” populasi menjadi dasar penarikan sampel oleh karena itu penarikan sebuah populasi dalam sebuah penelitian haruslah tepat, sehingga sampel yang akan diteliti menjadi tepat sasaran 2
  • 3.  Penentuan populasi pada penelitian jaringan komunikasi lebih rumit dan kompleks karena dalam penelitian ini yang kita teliti adalah “Jaringan Komunikasi”.  Pada jaringan komunikasi peneliti kesulitan dalam menentukan batas (boundaries) yang tegas dari suatu populasi yang akan diteliti, hal yang berbeda jika kita melakukan penelitian survei, analisis isi atau eksperimen dimana ada batas-batas yang tegas yang akan menjadi sebuah polpulasi 3
  • 4.  Ex : “Ketika kita membuat penelitian survei mengenai eksposure acara televisi di desa X. Batas (Boundaries) dari penelitian adalh penduduk dewasa (misalnya usia 15 tahun keatas) didesa X, Boundaries menjadi populasi penelitian dan usia menjadi sampel pada penelitian survei tersebut.”  Berbeda dengan populasi dan sampel pada studi jaringan, sebuah populasi penelitian tidak bisa hanya diterapkan sebagai penduduk dewasa saja didesa X, karena pada dasarnya jaringan komunikasi juga melintasi batas wilayah antar desa X dengan desa yang lainnya. 4
  • 5.  Borgatti dan halgin, 2009 : “ menggambarkan hal diatas dengan mengatakan bahwa populasi pada studi jaringan komunikasi tidak mempunyai batas- batas natural seperti pada penelitian survei, analasis isi dan eksperimen.”  Hal ini berarti bahwa dalam penelitian survei yang diteliti adalah “responden” sedangkan dalam penelitian jaringan adalah “jaringan antar responden”.  Seorang responden dalam studi jaringan bisa saja bukan hanya memiliki jaringan dalam kelompoknya melainkan juga diluar kelompoknya (Gambar-1) 5
  • 7.  Untuk mengatasi masalah diatas maka seorang peneliti jaringan komunikasi haruslah terlebih dahulu menentukan batasan spesifik (specifications boundaries).  Spesifications boundries dapat mendefinisikan dengan tegas jaringan mana dari aktor yang kita masukan dalam penelitian dan menjadi polpulasi penelitian. Ex : dalam gambar-1 diatas seorang peneliti harus membuat pembatasan, apakah jaringan yang dimaksud hanya menyertakan jaringan anggota antar anggota dikelompok A, atau juga menyertakan anggota diluar kelompok A 7
  • 8.  Lauman, 1983 : “ ada dua pendekatan utama dalam menentukan pembatasan spesifik (specification boundaries), yaitu : 1. Pendekatan Realis : “ Dalam pendekatan ini melihat jaringan komunikasi melalui perspektif informan (aktor)”. Peneliti tidak boleh menggunakan asumsi subjektif dalam menetukan jaringan dari aktor. Peneliti membiarkan aktor menentukan dan mendefinisikan sendiri jaringannya, sedangkan peneliti tinggal menggambarkan jaringan yang dibentuk oleh aktor. 8
  • 9. 2. Pendekatan Nominalis : “ Dalam pendekatan ini melihat jaringan komunikasi melalui kerangka konseptual peneliti, peneliti bisa mendefiniskan batas-batas nya sesuai dengan tujuan dan kerangka penelitian yang dipakai atau dengan kata lain peneliti menentukan dan mendifiniskan sutau jaringan berdasarkan suatu teori tertentu”.  Ex : kita membuat penelitian tentang jaringan politik desa, dari mana penduduk desa memperoleh pengetahuan tentang politik. Kita juga ingin mengetahui siapa saja orang atau warga yang dihubungi ketika membicarakan masalah politik, bagaimana pola jaringan ini mempengaruhi pilihan atau preferensi pada partai tertentu. 9
  • 10.  Jika menggunakan pendekatan “realis”, jaringan ditentukan sendiri oleh informan, peneliti hanya mencatat nama-nama yang disebut informan, sedangkan jika menggunakan pendekatan nominalis, peneliti harus membuat pembatasan aktor dan jaringan mana yang akan diteliti dengan merujuk pada teori tertentu, misalnya teori tentang kedekatan parta (Party ID).  Dalam teori ini pilihan seseorang terhadap partai ditentukan oleh kedekatan, perasaan, keterikatan emosional sesorang terhadapa partai tersebut, dengan menggunakan asumsi tersebut maka peneliti mengambil asumsi bahwa aktor yang diteliti adalah warga desa penelitian (Table-1) 10
  • 11. Pendekatan Realis Pendekatan nominalis Pembatasan Ditentukan oleh informan sendiri Ditentukan oleh teori Populasi Aktor ditentukan oleh informan. Populasi dari semua aktor yang disebut informan, tidak terbatas pada warga dilokasi penelitian Aktor ditentukan oleh teori, Populasi dibatasi menjadi semua warga yang tinggal didesa penelitian. Aktor yang diteliti hanya warga dilokasi penelitian Jaringan yang diteliti Semua aktor yang disebut oleh informan tidak hanya warga lokasi penelitian Jaringan dari warga penduduk di lokasi penelitian 11
  • 12.  Knoke and Yang, 2008 : “mengidentifikasi ada tiga strategi utama yang bisa dipakai untuk seorang peneliti untuk identifikasi aktor” (Tabel-2) 12
  • 13. 13 (1). Posisi (2). Reputasi (3). Batasan waktu Kerangka Sampel Ada Tidak ada Tidak ada Penentuan aktor yang diteliti Keanggotaan atau posisi sesorang yang tercatat, misalnya keanggotaan organisasi perusahaan, mahasiawa diperguruan tinggi atau karyawan disebuah perusahaan dsb Dibantu oleh informan. Peneliti tidak mempunyai pengetahuan yang cukup atas aktor yang akan diteliti atau tidak mempunyai catatan atas aktor Keikutsertaan atau keterlibatan pada peristiwa atau kegiatan tertentu Contoh penerapan Jaringan politik diantara warga desa dalam menentukan pilihan partai. Jaringan pemuka- pemuka agama didesa dalam mempengaruhi pilihan warga Jaringan diantara warga yan pernah mengikuti kegiatan kampanye dibalai desa
  • 14.  Tiga strategi tersebut dapat membantu kita dalam menentukan populasi, pilihan dalam penggunaannya ditentukan oleh sejumlah aspek : 1. Catatan keanggotaan aktor, jika ada bisa menggunakan strategi posisional, namun jika tidak ada menggunakan strategi reputasi (scoot, 2006) 2. Pengetahun peneliti tentang objek yang diteliti, jika cukup dokumen tentang aktor yang diteliti kita mengunakan strategi posisional, namun jika tidak kita memilih strategi reputasi.  Penelitian jaringan Komunikasi umunya tidak menggunakan sampel tetatpi mengunakan sensus dimana peneliti mewawancari semua anggota populasi. Karena jika hanya sampel yang diambil dari sebuah populasi maka tidak akan tergambar jaringan komunikasi yang sesungguhnya. 14
  • 15.  Dua macam teknik pengambilan sampel yang bayak dipakai dalam studi jaringan komunikasi, yaitu : 1. Snowball (bola Salju) : “ Penarikan sampel dimulai dari aktor (kecil), yang kemudian terus menerus membesar hingga jumlah sampel mencukupi.” Peneliti mulai dari seorang aktor (A) dan menanyakan jaringan dari aktor tersebut. Aktor (A) tersebut misalnya menyebut nama (B) dan (C) dan menanyakan hal serupa seperti ditanyakan kepada aktor A. Aktor yang disebut oleh B dan C kemudian ditelusuri lebih lanjut, dan begitu seterusnya hingga jumlah sampel terpenuhi. 15
  • 16.  Knoke and Kuklinski, 1982 : “Peneliti bisa menghentikan penarikan sampel ketika terjadi informasi yang berulang dan mencapai titik jenuh atau berulang-ulang.”  Kelebihan dari penarikan sampel ini yaitu bisa menggambarkan rantai (chain) dari satu aktor ke aktor lainnya, kita bisa mengamati bagaimana aktor yang satu menyebut aktor yang lainnya, dan bagaimana kembali ke aktor semula. 16
  • 17.  Kelebihan lainnya adalah : “teknik ini relatif peraktis dan mudah dilakukan peneliti tinggal mengambil satu aktor dan mengikuti aktor yang dirujuk hingga sampel terpenuhi.  Valente, 2010 : “teknik ini juga mempunyai kelemahan yaitu (1). Membutuhkan waktu yang relatif lama, apalagi kalo jarak antara satu aktor dan aktor lain relatif jauh, (2). Kurang bisa menggambarkan jaringan secara utuh karena sampel relatif menyebar.” 17
  • 18. 2. Kelompok kecil : “peneliti mengambil satu kelompok dan mengambil semua anggota dari kelompok tersebut, kemudian peneliti menggambar secara lengkap jaringan yang terbentuk dari kelompok tersebut.”  Unit dari sebuah kelompok kecil ini bisa sebuah desa, unit-unit tertentu dalam sebuah perusahaan, rumah sakit dsb.  Proses penarikan sampel dalam kelompok kecil ini terdiri dari dua langkah : 1. Peneliti menentukan karakteristik sampel berdasarkan basis teori dan tujuan penelitian. Ex : Peneliti ingin membuat penelitian pola jaringan adopsi internet dimasyarkat desa, maka karakteristik sampelnya adalah masyarakat desa yang belum mengenal internet 18
  • 19. 2. Peneliti mengambil komunitas sesuai dengan karateristik yang telah ditentukan, disini peneliti bisa menggunakan data sekunder ataupun melakukan observasi lapangan. 19
  • 20.  Cahyana, Yan Yan, Analisis Jaringan Komunikasi, dalam metode penelitian Sosial, berbagai alternatf pendekatan,kencana Prenada Media.  Mulyana, Deddy, Metodelogi Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001  Pace.R. Wayne & Don F. Faules, Komunikasi organisasi, strategi meningkatkan kinerja perusahaan, Editor : Deddy Mulyana, Remaja Rosda Karya, Bandung 2005  Krinyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta 2009.  Eriyanto, Analisis Jaringan Komunikasi, strategi Baru dalam penelitian ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya, Prenadamedia Group, Jakarta 2014 20