2. PENGERTIAN PSIKOLOGI
Secara harfiah psikologi umumnya di
mengerti sebagai “ilmu jiwa”. Pengertian
ini didasarkan pada terjemahan kata
Yunani: psyche dan logos. Psyche berarti
“jiwa” atau “nyawa” atau “alat untuk
berpikir”. Logos berati “ilmu” atau “yang
mempelajari tentang”. Dengan demikian,
psikologi diterjemahkan ilmu yang
mempelajari jiwa.
3. Filsuf Yunani kuno,Thales, mengartikan
jiwa sebagai sesuatu yang
supernatural. Hipokrates
beranggapan jiwa manusia dapat
digolongkan kedalam empat tipe
kepribadian berdasarkan cairan tubuh
yang dominan :
1. tipe sanguinis (riang),dominan darah
2. tipe melankolis (murung),dominan
sumsum hitam
3. tipe kolerik (cepat bereaksi), dominan
sumsum kuning
4. Sokrates,Plato, dan Aristoteles,
memperkenalkan teknik maeutics yaitu
wawancara untuk memancing keluar
pikiran-pikiran dari seseorang.
Plato berteori bahwa terdapat tiga fungsi
dalam diri manusia logisticon (akal)
berpusat dikepala,thumeticon
(rasa),berpusat di dada, dan abdomen
(kehendak), berpusat di perut.
Hal ini mirip dengan konsep Ki Hajar
Dewantara konsep jiwa terdiri dari cipta,
rasa dan karsa.
5. Setelah psikologi berkembang luas dan
dituntut mempunyai ciri-ciri sebagai suatu
disiplin ilmu pengetahuan, maka “jiwa”
dipandang terlalu abstrak. Ilmu
pengetahuan menghendaki objeknya bisa
diamati, dicatat, dan diukur. Ini membawa
para ahli, dipelopori oleh J.B. Watson
(1878—1958), memandang psikologi
sebagai “Ilmu yang mempelajari perilaku”.
Perilaku dianggap lebih mudah diamati,
dicatat dan diukur.
6. CIRI-CIRI PERILAKU
• Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi
penyebabnya mungkin tidak dapat diamati
langsung.
• Perilaku mengenal berbagai tingkatan. Ada
perilaku sederhana dan stereotip seperti
perilaku binatang suatu sel, ada juga perilaku
yang kompleks seperti dalam perilaku sosial
manusia.
7. • Perilaku bervariasi menurut jenis-jenis tertentu
yang bisa diklasifikasikan. Salah satu
klasifikasi yang umum dikenal adalah kognitif,
afektif dan psikomotorik, masing-masing
merujuk pada yang sifatnya rasional,
emosional, dan gerakan-gerakan fisik dalam
berperilaku.
• Perilaku bisa disadari dan tidak disadari.
Walau sebagian besar perilaku sehari-hari kita
sadari, tetapi kadang-kadang kita bertanya
pada diri sendiri mengapa kita berperilaku
8. Sejarah Perkembangan Psikologi
• Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti
Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347
SM) dan Aristoteles (384-322 SM) telah
berkembang filsafat mental yang berusaha
memberikan pengalaman-pengalaaman
kejiwaan atau membahas persoalan “jiwa
raga” (body-mind problems).
9. • Rene Descrates (1596-1650). Beliau
memandang manusia mempunyai dua
unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:
jiwa dan raga. Kedua unsur ini saling
mempengaruhi, terutama karena adanya
kelenjar pinealis yang terdapatt dalam
otak.
10. • Psikologi menampakkan kemajuan yang agak
pesat pada awal abad XIX. Pada waktu itu
banyak dilakukan eksperimen fisika, fisiologi
dan kimia yang mencakup reaksi manusia pada
kondisi tertentu.
• Perkembangan psikologi modern yang mandiri
erat kaitannya dengan eksperimen-eksperrimen
mengenai pengalaman-pengalaman inderawi
(sensation).
11. • Pada zaman pasca renaisan, era ilmu faal
khusus nya fisika dan biologi, para ahlinya
berpendapat bahwa jiwa erat kaitannya
dengan susunan syaraf dan refleks.
Sir Charles Bell menemukan syaraf
sensorik (penginderaan) dan syaraf
motorik (yang mempengaruhi gerak).
Dari penemuan itu timbullah definisi
psikologi yang mengkaitkannya dengan
tingkah laku.
12. • Tokoh psikologi eksperimen Wilhelm Wundt
(1832-1920), seorang dokter, filsuf, ahli fisika.
Beliau banyak melakukan eksperimen tentang
proses-proses kesadaran, meliputi
penginderaan dan perasaan.
• Beliau mendefinisikan psikologi sebagai
“ilmu yang mempelajari pengalaman sadar”
(the science of conscious experience). Pada
tahun 1879 Wundt dan murid-muridnya
mendirikan laboratorium psikologi pertama di
Leipzig, Jerman.
13. Psikologi Sebagai Ilmu
• Sebagai disiplin ilmu pengetahuan,
psikologi dipandang memenuhi syarat-
syarat keilmuan. Objek studi psikologi
dipelajari secara sistematik menggunakan
metode-metode yang menjamin
objektivitas pengambilan kesimpulannya.
14. Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari
perilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya.
Unsur-unsur yang terkandung :
Ilmu pengetahuan : kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dan mempunyai metode
tertentu.
Perilaku : perbuatan baik covert
(tertutup) ataupun overt (terbuka)
15. Manusia : objek materiil psikologi.
Lingkungan : tempat dimana manusia
itu hidup, menyesuaikan dirinya atau
beradaptasi dengan alat yang sangat
tangguh yaitu akal budi.
17. Pendidikan Psikologi di Indonesia
• Kebutuhan akan jasa psikologi di Indonesia
sudah terasa sejak tahun 1950-an, khususnya
untuk membantu dunia pendidikan nasional
yang semrawut setelah kemerdekaan
• Dipelopori oleh seorang guru besar Fak.
Keedokteran, Universitas Indonesia, Prof.
Slamet Imam Santoso, pada tahun 1953
dibentuk lembaga pendidikan psikologi
pertama di Indonesia
18. • Setahun kemudian, 1961, di Bandung juga
didirikan Fakultas Psikologi sebagai hasil kerja
sama antara Pusat Psikologi Angkatan Darat
dan Universitas Padjadjaran.
• Perkembangan psikologi sebgai ilmu, sangat
dipengaruhi oleh persepsi para psikolog
terhadap ilmunya sendiri. Nimpoeno
menyatakan bahwa psikologi masih dikaitkan
dengan statusquo akibatnya pikolog
terkonsentrasi di kota-kota besar.
19. CABANG-CABANG PSIKOLOGI
1. Psikologi Teoritis
1.1 Psikologi Umum : menguraikan kegiatan psikis
umumnya dari manusia dewasa dan normal.
1.2 Psikologi Khusus : menguraikan segi-segi
khusus dari kegiatan psikis manusia.
• Psikologi Perkembangan : menguraikan
perkembangan kegiatan psiko manusia sejak
kecil sd dewasa
• Psikologi Kepribadian/Tipologi : menguraikan
struktur (tipe-tipe) kepribadian manusia
20. • Psikologi Sosial : menguraikan kegiatan
manusia dalam hubungannya dengan situasi
sosial
• Psikologi Pendidikan : menguraikan kegiatan
manusia dalam situasi pendidikan & belajar
• Psikologi Diferensial : menguraikan perbedaan
individu, kecakapan, inteligensi, dll
• Psikopatalogi : menguraikan kegiatan manusia
yang berjiwa abnormal
21. 2. Psikologi Terapan/Praktis
• Psikodiagnostik
• Psikologi Klinis & Bimbingan Psikologi
• Psikologi Perusahaan
• Psikologi Pendidikan
Cabang-cabang Psikologi menurut apa
(American Psychological Association) ada 56
cabang dari psikologi.
22. Teori-teori dalam Psikologi
Elementerisme atau Struktural
oleh Wundt, mengutamakan penyelidikan
struktur kejiwaan manusia, jiwa
manusia terdiri dari elemen
pengindraan,perasaan, ingatan dsb. Dan
semua elemen itu dihubungkan satu
dengan yang lain oleh asosiasi.
Fungsionalisme
oleh William James (Amerika Serikat),
mengutamakan fungsi jiwa yaitu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
23. Behaviorisme
oleh John B. Watson, mengutamakan
perilaku terbuka yang langsung dapat
diamati dan diukur. Perilaku selalu
dimulai dengan adanya rangsangan,
sehingga dikenal dengan psikologi s-r
(stimulus respon).
Psikologi gestalt
oleh Max Wertheimer, bahwa dalam
pengamatan atau persepsi suatu situasi,
rangsangan ditangkap secara
keseluruhan, misalnya melihat mobil.
24. Psikoanalisis
oleh Sigmund Freud, menekankan pada
alam ketidaksadaran, ketidaksaranan
berisi dorongan yang timbul pada masa
kanak-kanak ditekan sehingga tidak
muncul pada kesadaran, dorongan
terlarang ini adalah naluri seksual atau
libido sexualis dan naluri agresi atau
tanatos. Buktinya adalah mimpi, salah
bicara atau bahkan karya seni.
25. Psikologi humanistik
oleh Carl Rogers dan Abraham
Maslow, paham yang mengutamakan
manusia sebagai mahluk
keseluruhan. Manusia dilihat
sebagai totalitas yang unik yang
mengandung semua aspek dalam
dirinya dan selalu berproses untuk
menjadi dirinya (aktualisasi diri).