CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
1. CRITICAL JOURNAL REVIEW
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN THINK TALK
WRITE
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika
Dosen pengampu : Dewi Syafriani, S.Pd.,M.Pd.
DISUSUN
OLEH
Nama :Linda Rosita
Nim :4173131020
Kelas :Kimia Dik B 2017
Jurusan :Kimia
Program :S-1 Pendidikan
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I PENGANTAR............................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN JURNAL ............................................................................ 2
BAB III KEUNGGULAN JURNAL PENELITIAN
2.1.Kegayutan Antar Elemen.................................................................................. 4
2.2.Originalitas Temuan.......................................................................................... 4
2.3.Kemutakhiran Masalah..................................................................................... 5
2.4.Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian................................................................. 5
BAB IV KELEMAHAN JURNAL PENELITIAN
4.1.Kegayutan Antar Elemen ................................................................................. 6
4.2.Originalitas Temuan........................................................................................... 6
4.3.Kemutakhiran Masalah...................................................................................... 6
4.4.Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian.................................................................. 6
BAB V IMPLIKASI TERHADAP
5.1.Teori ................................................................................................................. 7
5.2.Program Pembangunan di Indonesia.................................................................. 7
5.3.Pembahasan dan Analisis...................................................................................... 8
BAB VI PENUTUP
6.1.Kesimpulan.......................................................................................................... 10
6.2.Saran.................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat-Nya kita saya bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah
Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan
semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Saya menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini,
saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan ini yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen mata kuliah Statistika Ibu Dewi Syafriani,
S.PD.,M.Pd.yang telah membimbing saya sehingga saya bisa menyelesaikan laporan ini, dengan
selesainya laporan ini saya berharap agar laporan ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa
sayatelah menyelesaikan kritik terhadap Jurnal Pendidikan Kimia ini.
Saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kelemahan dan jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga
laporan ini bermanfaat. Amin.
Medan, 23September 2019
LINDA ROSITA
4.
5. BAB I
PENGANTAR
Critical journal review merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk
mengkritik dan mengulas isi jurnal yang sudah ada. Dalam membuat critical journal review
yang diperlukan ulasan terhadap isi jurnal, ditinjau dari berbagai segi ulasan yang dilakukan
didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dipertanggungjawabkan.Untuk mengulas sebuah
jurnal kita dapat memperolehnya melalui membaca jurnal itu terlebih dahulu jurnal-jurnal
yang akan dikritik.
Jurnal ini membahas masalah perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran kimia
antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan
kelas yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada materi hukum –
hukum dasar kimia di kelas X SMA Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun ajaran 2016/2017.
Kedua model pembelajaran ini memiliki berbagai keunggulan dalam pelaksanaan
pembelajaran, khususnya didalam menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh
siswa kelas X yang berjumlah 100 orang. Hasil uji homogenitas mendapatkan 2 kelas yang
terpilih yaitu kelas X Mipa 1 dan X Mipa 2, dengan total sampel 67 orang. Hasil belajar
siswa pada penelitian ini dilihat dari selisih nilai pretest dan postest. Teknik analisis yang
digunakan yaitu nilai rata-rata, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t.
Melihat adanya keunggulan dari kedua metode tersebut maka d iperlukan upaya untuk
mengukur besarnya perbedaan pengaruh penggunaan dari kedua metode terhadap hasil
belajar kimia di kelas X.
6. BAB II
RINGKASAN JURNAL/HASIL PENELITIAN
2.1. Identitas Jurnal
1. Judul Artikel : Perbandingan Hasil Belajar Kimia Model
Pembelajaran Problem Based Learning Dan Think
Talk Write
2. Pengarang artikel :Nadya Dirma Wahyuni dan Amrul Bahar
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia
4. Kota terbit : Bengkulu
5. Tahun terbit : 2017
6. Volume : 1
7. Nomor : 2
8. Halaman : 144-147
9. Nomor ISSN : 2252-8075
2.2. Ringkasan Jurnal
Peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan tidak dapat terlepas dari berbagai upaya,
seperti implementasi kurikulum 2013, yang bertujuan antara lain agar mampu menciptakan
peserta didik yang baik dalam sikap dan keterampilan. Guru merupakan faktor yang paling
dominan serta sangat menentukan kualitas pembelajaran di suatuinstitusi pendidikan. Apabila
diperhatikan pada pelaksanaan pembelajaran seorang guru selalu berperan aktif dalam
pelaksanaan sedangkan yang berperan aktif sebagai subjek adalah siswa, sehingga interaksi
antara guru dan siswa sangat diperlukan. Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai apabila
para guru mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dengan
menerapkan berbagai strategi, model atau metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga
dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Salah satu model pembelajaran
yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning(PBL) dan model
pembelajaran kooperatif Think Talk Write (TTW). Model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa (bersifat kontekstual) sehingga
merangsang siswa untuk belajar. Sintaks pembelajaran PBL terdiri dari mengorientasikan
7. siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan
individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah. Sedangkan Think Talk Write (TTW) adalah model
pembelajaran yang pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, menulis. Alur
kemajuan TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya
sendiri setelah proses membaca dan membuat catatan hasil belajar dan membagi ide (sharing)
dengan temannya sebelum menulis dengan bahasa sendiri. Kedua model pembelajaran ini
memiliki berbagai keunggulan dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya didalam
menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Melihat adanya keunggulan dari
kedua metode tersebut m a k a d i perlukan upaya untuk mengukur besarnya perbedaan
pengaruh penggunaan dari kedua model terhadap hasil belajar kimia di kelas X .
8. BAB III
KEUNGGULAN PENELITIAN
3.1 Kegayutan antar elemen
Jurnal ini memiliki kegayutan antar elemen yang cukup baik. Baik itu kegayutan
terhadap paragraf satu dengan paragraf lainnya, bagian satu dengan bagian lainnya, ataupun
pemaparan materi antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya dalam hal tersebut di
tunjukan dalam jurnal penelitian ini pada bagian pendahuluan dijelaskan perbedaan model
pembelajaran PBL dan model pembelajaran TTW dari segi pengertian kemudian pada
paragraf kedua dijelaskan lagi bahwa metode yang digunakan pada jurnal tersebut yatu
menggunakan jenis penelitian eksperimen semu. Dari metode tersebut peneliti menguji hasil
penelitiannya menggunakan uji t dua pihak dengan data hasil lapangan sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan siswa yang
menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) di kelas X SMA Negeri 10 Kota
Bengkulu.
3.2 Originalitas temuan
Pada jurnal penelitian yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Kimia Model
Pembelajaran Problem Based Learning Dan Think Talk Write” ini temuan-temuan yang di
sampaikan dalam jurnal penelitian tersebut pada beberapa pembahasan sudah menunjukkan
keaslian atau keoriginalitas yang cukup terlihat dan dapat di rasakan dalam realitas saat ini.
Hal tersebut di tunjukkan dalam jurnal peneltian ini pada bagian hasil analisis yang
didapatkan, sesuai dengan hasil penelitian terdahulu, bahwa model pembelajaran PBL
mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena merupakan suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
tersebut sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Namun pada
kenyataan yang didapatkan tidak semua siswa mempunyai keterampilan memecahkan
masalah. Oleh karena itu kelas yang menerapkan model pembelajaran TTW lebih baik dari
kelas yang menerapkan model pembelajaran PBL karena pada kelas TTW siswa berfikir
mandiri terlebih dahulu sehingga membuat siswa memiliki rasa keingintahuan lebih besar
dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan diperoleh hasil belajar yang lebih
baik. Dengan kata lain penelitian tersebut dapat diketahui keoriginalitasnya melalui data-data
yang disajikan peneliti berupa nilai pretest dan postest.
9. 3.3 Kemutakhiran masalah
Penelitian yang dilakukan mengangkat masalah yang terbaru dan akan selalu
dikembangkan pada setiap zamannya. Oleh karena itu, masalah yang diuji oleh peneliti
tersebut muktahir dan terbaru untuk dikaji pada zaman sekarang. Materi yang terdapat pada
jurnal ini sangat bagus untuk diketahui dan dibaca, karena jurnal ini membahas permasalahan
yang mutakhir, dan isinya juga masih terbilang memiliki kaitan yang erat dengan model
pembelajaran PBL dan model pembelajaran TTW. Dimana kedua model tersebut masih
digunakan dalam dunia pendidikan hingga sekarang ini. Dengan adanya model pembelajaran
di kelas, kita dapat mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dalam memahami suatu
materi.
3.4 Kohesi dan koherensi isi penelitian
Penulis mampu menghubungkan setiap kata-kata dalam setiap paragraf tersebut sehingga
menjadi kalimat yang baik dan bagus dan memberikan kesan yang mudah dipahami oleh
pembaca. Selain itu penulis juga berhasil merangkai dan menyusun pembahasan secara
sistematis dan terstruktur, sehingga bagian yang satu dengan bagian yang lain masih memiliki
hubungan yang erat. Contohnya pada hasil analisis dan pembahaan penulis memaparkan
tahap tahap penelitian secara berurutan mulai dari Pengumpulan Informasi, Perencanaan,
Pengembangan Produk Awal, Uji Coba Lapangan dan Revisi, hingga Penyempurnaan Produk
Akhir. Dalam hal ini isi jurnal penelitian sudah dapat menunjukkan hubungan antarbagian
dalam teks.
10. BAB IV
KELEMAHAN PENELITIAN
4.1. Kegayutan antar elemen
Didalam jurnal ini tidak ada teori yang menyinggung tetang model pembelajaran PBL
dan model pembelajaran TTW. Selain itu, jurnal ini juga tidak menjelaskan jenis uji t yang
digunakan beserta penjelasannya. Serta pada jurnal ini juga tidak dijelaskan apakah
perhitungan yang dilakukan secara manual atau menggunakan program komputer SPSS.
4.2. Originalitas temuan
Data-data yang terlampir pada jurnal tersebut merupakan data hasil lapangan yang
sudah dihitung baik secara manual ataupun menggunakan program komputer SPSS. Lalu
dengan data itu dilakukan uji t dua pihak sehingga dapat dihasilkan perbedaan yang
signifikan diantara kedua model yang digunakan.
4.3. Kemutakhiran masalah
Jurnal ini sudah mutakhir, hanya saja jurnal ini banyak mencamtumkan teori
berdasarkan pemikiran bukan berdasarkan hasil penelitian. Peneliti juga tidak menyajikan
rumus-rumus yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata. Peneliiti hanya melampirkan
tabel berupa angka yang sudah diperhitungkan.
4.4. Kohesi dan koherensi isi penelitian
Pada bagian kohesi dan koherensi, jurnal ini tidak dapat ditemukan kelemahannya hal
ini dikarenakan penulis sudah sangat bagus dalam memaparkan materi dan tidak ada satupun
pembahasan yang menyimpang maupun tidak beraturan sehingga para pembaca tidak
dibingungkan.
11. BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
5.1. Teori
Pada jurnal ini, penelitian dilakukan tanpa menggunakan teori dari para ahli ataupun
konsep yang berhubungan dengan model pembelajaran PBL dan TTW. Tetapi teori yang
disajikan hanya berdasarkan dari literatur yang tidak jelas sumbernya. Adapun teori yang
disajikan adalah pengertian dari kedua model tersebut diantara teorinya adalah model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan sebuah model pembelajaran yang
menyajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa (bersifat
kontekstual) sehingga merangsang siswa untuk belajar. Sintaks pembelajaran PBL terdiri dari
mengorientasikan siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing
penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Think Talk Write (TTW) adalah
model pembelajaran yang pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, menulis. Alur
kemajuan TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya
sendiri setelah proses membaca dan membuat catatan hasil belajar dan membagi ide (sharing)
dengan temannya sebelum menulis dengan bahasa sendiri. Dalam hal ini peneliti tidak
memaparkan teori terbaru dari literatur lain yang menjelaskan perbandingan diantara kedua
model tersebut yang mana lebih unggul atau lebih baik digunakan dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Dengan begitu, pembaca akan dapat berpikir dan memahami yang mana model
pembelajaran yang bisa diterapkan untuk siswa agar hasil belajar siswa tersebut meningkat.
5.2. Program Pembangunan di Indonesia
Student t test adalah uji komparatif untuk menilai perbedaan antara nilai tertentu
dengan rata-rata kelompok populasi. Student t test disebut juga dengan istilah one sample t
test atau uji t satu sampel oleh karena uji t di sini menggunakan dua sampel. Uji T satu pihak
atau dua pihak sering digunakan pada penelitian pendidikan yang sering diangkat oleh
mahasiswa yang sedang menjalani skripsi atau tugas akhir dalam perkuliahan pendidikan,
semisal IKIP, PGSD dan jenis perkuliahan pendidikan lainnya. Dengan adanya pengujian
hipotesis statistik ini kita dapat mengetahui apakah data yang kita gunakan cukup untuk
menggambarkan populasi serta uji hipotesis membantu kita dalam membuktikan berbagai hal
yang terjadi apakah benar-benar fakta atau hanya sekadar teori belaka.
12. Jurnal ini termasuk hipotesis statistik. Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji
apakah hipotesis penelitian yang hanya diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan untuk
populasi atau tidak. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah signifikansi, atau taraf
kesalahan atau kepercayaan dari pengujian. Signifikan artinya hipotesis penelitian yang telah
terbukti pada sampel itu (baik deskriptif, komparatif, maupun asosiatif) dapat diberlakukan
ke populasi.
Contoh pada jurnal ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa
pada pembelajaran kimia pada materi Hukum-Hukum Dasar Kimia di kelas eksperimen 1
yang menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas eksperimen
2 yang menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW).
Ha: Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada pembelajaran kimia pada
materi Hukum-Hukum Dasar Kimia di kelas eksperimen 1 yang menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas eksperimen 2 yang menerapkan
model pembelajaran Think Talk Write (TTW).
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada pembelajaran kimia
pada materi Hukum-Hukum Dasar Kimia di kelas eksperimen 1 yang menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas eksperimen 2 yang menerapkan
model pembelajaran Think Talk Write (TTW).
5.3. Pembahasan dan Analisis
Jurnal ini sudah sangat bagus, pada bagian analisis dan pembahasan dijelaskan secara
terstruktur langkah-langkahpengujian hipotesis yang digunakan, sehingga pembaca akan
mudah memahami isi dari jurnal tersebut. Jurnal ini menggunakan uji T dua pihak dimana
penelitian ini melihat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada pembelajaran kimia
pada materi Hukum-Hukum Dasar Kimia di kelas eksperimen 1 yang menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas eksperimen 2 yang menerapkan
model pembelajaran Think Talk Write (TTW). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X MIPA SMA 10 Negeri Kota Bengkulu yang berjumlah100 siswa. Sedangkan
sampel yang diambil ialah 2 kelas yang terpilih yaitu kelas X Mipa 1 dan X Mipa 2 dengan
total sampel 67 orang. Dalam penelitian inisampelnya diambil secara random sampling dari
populasi yang homogen sebanyak dua kelas yaitu X Mipa 1 dan X Mipa 2. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes hasil belajar yang terdiri dari pretest dan
postest, dokumentasi. Dimana teknik analisis yang digunakan yaitu nilai rata-rata, uji
13. normalitas, uji homogenitas, dan uji T.
Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif Siswa
Variabel Kelas Problem Based
Learning(PBL)
Kelas Think
Talk Write
(TTW)
Jumlah
Siswa
34 33
Pretest 27,9 28,5
Postets 77,1 84,8
Selisih nilai 49,2 56,3
Varians 77,4 59,8
Hasil Perhitungan Uji Normalitas, Homogenitas dan Hipotesis
Data Kelas Problem
Based Learning
PBL
Kelas Think
Talk Write
(TTW)
X2
hitung 4,7 2,0
8
X2
tabel 11,34 11,
34
Fhitung
1,29
Ftabel
7,04
thitung
1,29
ttabel
7,04
Berdasarkan Tabel 1 di atas, nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa dari nilai pretest
dan postest pada pertemuan pertama dan kedua pada setiap kelas eksperimen, dimana mana
kelas yang menerapakan model pembelajaran PBL diperoleh 49,2 dengan varian 77,4
sedangkan pada kelas dengan model pembelajaran TTW diperoleh 56,3 dengan varian 59,8.
Hasil analisis data untuk menarik kesimpulan dilakukan dengan menggunakan uji
normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Semua uji dilakukan pada taraf signifikan 0,01.
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan data bahwa kelas model pembelajaran PBL dan TTW
keduanya berdistribusi normal dimana hal ini dibuktikan dari X2
hitung< X2
tabel, sehingga data
yang berdistribusi normal mempunyai sebaran yang normal pula, sehingga dapat dilanjutkan
pada uji homogenitas sampel melalui uji F. Data dari hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung<
Ftabel , yang mana hasil ini menunjukkan bahwa kedua kelas sampel mempunyai varians yang
homogen.Varians homogen adalah jika data berdistribusi normal diambil secara acak, data
tidak mengalami perbedaan. Homogen disini menyatakan bahwa siswa di kelas model
14. pembelajaran PBL dan kelas model pem- belajaran TTW memiliki kemampuan kognitif yang
sama.
15. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lain,
baik itu dari segi bahasanya, keunggulannya, dan kelemahannya. Jurnal pasti mengandung
informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari kelemahan yang
terkandung pada setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan bahwa jurnal akan membawa
keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.
Jurnal ini mengandung informasi yang sangat melimpah yang mana membuat pembaca
menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal seperti yang telah kami lakukan.
Diatas telah kami sampaikan ringkasan dan juga keunggulan serta kelemahan dari masing-
masing jurnal yang diharapkan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca jurnal
tersebut.
Pada jurnal yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Kimia Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dan ThinkTalk Write” memiliki keunggulan dimana penulis
memaparkan langsung mengenai pembahasan yang sesuai dan data yang relevan yang
diperoleh dari lapangan berdasarkan hasil penelitian, materi dan pembahasannya juga lebih
banyak dan luas dan disertai dengan data-data yang akurat. Namun, jurnal ini juga memiliki
kelemahan yaitu tidak memaparkan teori-teori dari para ahli yang dapat memperkuat isi dari
jurnal ini, Selain itu peneliti juga tidak menjelaskan uji T yang digunakan merupakan uji T
satu pihak atau dua pihak, sehingga membuat pembaca merasa bingung dengan jenis
pengujian yang digunakan. Namun jika kita melihat dari kesimpulan yang ada pada jurnal ini
bahwa peneliti menggunakanuji T dua pihak hal ini karena terdapat kata-kata “perbedaan
signifikan” diantara kedua model.
6.2. Saran
Didalam keunggulan jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi, dan
mengenai kelemahan jurnal agar lebih teliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
16. DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, N.D dan Bahar, A., (2017).Perbandingan Hasil Belajar Kimia Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dan Think Talk Write. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia.Vo. 1
No. 2. Halaman : 144-147. ISSN : 2252-8075