Jurnal ini secara ringkas mengidentifikasi masalah pembelajaran kimia yang dialami siswa berdasarkan model perubahan konseptual. Masalah tersebut terkait aspek kebutuhan, kejelasan, masuk akal, dan keberhasilan. Guru kurang menekankan konteks dan mengabaikan konsepsi siswa, sehingga menyebabkan kesalahpahaman konsep buffer solution.
1. CRITICAL JOURNAL REVIEW
IDENTIFICATION OF CHEMISTRY LEARNING PROBLEMS
VIEWED FROM CONCEPTUAL CHANGE MODEL
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Dosen pengampu : Dra.Gulmah Sugiharti, M.Pd.
DISUSUN OLEH
1. LINDA ROSITA (4173131020)
2. INDAH KRISTIANI SIRINGO-RINGO (4173131016)
3. ELIS MAWATI BULOLO (4173331017)
4. REINA INTAN APRILLA PASARIBU (4173331040)
5. EVREN TELES FORUS SITUMORANG (4171131015)
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS : KIMIA DIK B 2017
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I PENGANTAR............................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN JURNAL ............................................................................ 2
BAB III KEUNGGULAN JURNAL PENELITIAN
2.1.Kegayutan Antar Elemen ................................................................................ 4
2.2.Originalitas Temuan.......................................................................................... 4
2.3.Kemutakhiran Masalah..................................................................................... 4
2.4.Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian................................................................. 4
BAB IV KELEMAHAN JURNAL PENELITIAN
4.1.Kegayutan Antar Elemen ................................................................................. 6
4.2.Originalitas Temuan........................................................................................... 6
4.3.Kemutakhiran Masalah...................................................................................... 6
4.4.Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian.................................................................. 6
BAB V IMPLIKASI TERHADAP
5.1.Teori ................................................................................................................. 7
5.2.Program Pembangunan di Indonesia ................................................................ 7
5.3.Pembahasan dan Analisis...................................................................................... 8
BAB VI PENUTUP
6.1.Kesimpulan.......................................................................................................... 9
6.2.Saran.................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat-Nya kita kami bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah
Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan
semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini,
kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Ibu
Dra. Gulmah SUgiharti, M.Pd yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan
laporan ini, dengan selesainya laporan ini kami berharap agar laporan ini nantinya bisa menjadi
bukti bahwa kami telah menyelesaikan kritik terhadap Jurnal Pendidikan Kimia ini.
Kami menyadari bahwa dalam Laporan ini masih terdapat banyak kelemahan dan jauh
dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga
laporan ini bermanfaat. Amin.
Medan, 04 Maret 2019
TIM PENYUSUN
4.
5. BAB I
PENGANTAR
Critical journal review merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk
mengkritik dan mengulas isi jurnal yang sudah ada. Dalam membuat critical journal review
yang diperlukan ulasan terhadap isi jurnal, ditinjau dari berbagai segi ulasan yang dilakukan
didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dipertanggungjawabkan. Untuk mengulas
sebuah jurnal kita dapat memperoleh nya melalui membaca jurnal itu terlebih dahulu jurnal
jurnal yang akan dikritik.
Jurnal ini membahas masalah pelajaran kimia dilihat dari model perubahan konseptual.
Dalam hal model perubahan konseptual Posner et al. (1982). Hasil studi Orgill & Sutherland
(2006) menemukan bahwa siswa mengalami kesalahpahaman pada topik buffer so-
lution. Siswa menganggap bahwa semakin kuat asam dan basa membentuk larutan buffer,
minyak ada kapasitas dari solusi buffer. Selain itu, siswa yakin bahwa buffer larutan bisa
dibuat dari campuran asam dan basa terlepas dari kekuatan asam atau basa. Itu merupakan
pengajaran yang berpusat pada guru yang menekankan pada aspek perhitungan
memungkinkan pemahaman yang rendah dan kesalahpahaman di antara siswa. Pada
kenyataannya, guru kimia yang mengajar reaksi redoks punya banyak masalah belajar yang
berkaitan dengan konseptual mengubah model. Masalah belajar ini termasuk karena mereka
menyajikan masalah yang tidak sesuai, memaparkan penjelasan yang tidak perlu,
menjelaskan konsepsi yang kurang memuaskan, menggunakan istilah yang membingungkan,
mengajarkan konteks yang kurang, mengabaikan perubahan konsepsi asli siswa, kurang
membahas penerapan konsep (terutama di industry). Berdasarkan uraian ini, studi di masalah
pembelajaran kimia pada konteks lain isinya sangat penting untuk dilakukan.
6. BAB II
RINGKASAN JURNAL/HASIL PENELITIAN
2.1. Identitas Jurnal
1. Judul Artikel : Identification Of Chemistry Learning Problems viewed
From Conceptual Change Model
2. Pengarang artikel : I . W. Redhana, I. B. N. Sudria, I. Hidayat
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan IPA
4. Kota terbit : Semarang
5. Tahun terbit : 2017
6. Volume : 6
7. Nomor : 2
8. Halaman : 356-364
9. DOI : DOI: 10.15294/jpii.v6i1.9594
2.2. Ringkasan Jurnal
Model perubahan konseptual adalah pembelajaran model yang menggambarkan
interaksi antara konsepsi yang baru dan konsepsi yang sudah ada sebelumnya. Ini banyak
digunakan dalam mata pelajaran sains. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Posner et
al. (1982) dan banyak lagi dari satu dekade model ini telah sangat mempengaruhi studi di
bidang konsepsi siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengembangkan mengemukakan
masalah terkait pembelajaran kimia disalurkan oleh guru kimia pada materi larutan buffer.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian dilakukan di
SMAN 1 Singaraja dari Februari hingga April 2014. Subjek penelitian ini adalah guru kimia
dan siswa yang terdiri dari 28 orang dalam satu kelas. Studi kasus ini dilakukan pada topik
solusi penyangga. Fokus penelitian adalah proses belajar mengajar dan persepsi siswa. Data
dikumpulkan dari proses pembelajaran dan konsepsi siswa melalui observasi, wawancara,
dan tes. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masalah
pembelajaran kimia yang terkait dengan aspek kebutuhan adalah bahwa guru tidak
melakukan pekerjaan laboratorium dan tidak membahas sifat-sifat larutan buffer. Masalah
terkait dengan aspek kejelasan adalah guru mengajukan pertanyaan berturut-turut, menjawab
7. pertanyaannya sendiri, memberi informasi yang salah, membuat analogi yang tidak jelas dan
salah, dan tidak menanyakan alasan siswa. Masalah yang terkait dengan aspek masuk akal
adalah bahwa guru kurang menekankan pada pentingnya konteks dan mengabaikan konsepsi
alternatif siswa. Masalah yang terkait dengan aspek keberhasilan adalah guru kurang
cenderung memberikan masalah yang kompleks terutama berkaitan dengan penerapan solusi
buffer dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mengalami kesalahpahaman pada beberapa konsep
solusi buffer.
Masalah pembelajaran kimia terkait dengan aspek masuk akal adalah sebagai
berikut. Guru tidak menekankan pentingnya konteks. Ini bisa dilihat dari penjelasan guru. Dia
membahas kurang peran solusi penyangga dalam kehidupan sehari-hari, yang termasuk
sistem penyangga darah dan sistem pendukung cairan tubuh, dan penerapan solusi penyangga
dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa membuat siswa tidak memahami hubungan antara
konsep sedang dipelajari dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa merasakan
konsep yang mereka pelajari tidak berguna bagi kehidupan mereka. Pentingnya
menghubungkan konsep yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
telah menjadi tujuan ilmu belakangan ini karena ilmu kimia termasuk memiliki aplikasi tinggi
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, pengajaran kontekstual dan belajar adalah
pengajaran dan pembelajaran yang cocok untuk mengajar sains, termasuk kimia (Brist, 2012).
Masalah-masalah terkait pembelajaran kimia pada aspek keberhasilan adalah guru
tidak memberikan masalah yang kompleks terutama yang terkait untuk penerapan solusi
buffer dalam kehidupan sehari-hari. Masalah kompleksnya tidak terstruktur dan terbuka
masalah berakhir dan masalah kontekstual. Memecahkan masalah membutuhkan pemikiran
tingkat tinggi. Pemikiran tingkat tinggi adalah tujuan dari semua pendidikan kurikulum.
Deskripsi di atas menunjukkan bahwa pembelajaran berkelanjutan adalah pengajaran yang
berpusat pada guru. Pengajaran seperti ini gagal meningkatkan kemampuan siswa memahami
konsep yang sedang dipelajari. Bahkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran
diterapkan oleh guru tidak mampu membuat saluran terhadap konsepsi siswa secara
signifikan. Ini terlihat dari kesalahpahaman siswa tentang solusi buffer.
8. BAB III
KEUNGGULAN PENELITIAN
3.1 Kegayutan antar elemen
Penulis yang baik menyajikan materi ini secara berkesinambungan dan telah
menguraikan materinya dari awal tentang masalah pelajaran kimia dilihat dari modul
perubahan konseptual dan kesalahpahaman siswa sampai solusi yang diberikan guru terkait
kesalahpahaman siswa dalam mempelajari materi kimia. Jurnal ini memiliki kegayutan antar
elemen yang cukup baik. Baik itu kegayutan terhadap paragraf satu dengan paragraf lainnya,
bagian satu dengan bagian lainnya, ataupun pemaparan materi antara yang satu dengan yang
lainnya. Misalnya dalam hal tersebut di tunjukan dalam jurnal penelitian ini pada
bagian pendahuluan dipaparkan kondisi yang dialami siswa dalam mempelajari materi kimia
yang dibagi menjadi beberapa kategori masalah diantaranya masalah pembelajaran kimia
yang terkait dengan aspek kebutuhan, masalah pembelajaran kimia yang berhubungan aspek
yang masuk akal, dan masalah pembelajaran kimia itu terkait dengan aspek keberhasilan.
Lalu pada bab metode, penulis menjelaskan suatu cara agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif yaitu dengan menggunakan video dan perekam suara.
Hasil rekaman video dan suara Corder digabungkan dan kemudian transkripsi dibuat
oleh peneliti. Setelah topik buffer solusi telah diajarkan, para peneliti membawa sebuah tes
konsepsi kepada siswa. Tes konsepsi dibuat berdasarkan temuan masalah dalam proses
pembelajaran setelah dibuat. Tes konsepsi ini adalah dua uji tier, yang merupakan tes objektif
dengan alasan. Tes terdiri dari 15 item pertanyaan. Lalu pada bagian akhir penulis
menjelaskan solusi agar permasalahan dalam belajar kimia dapat teratasi. Dalam contoh
tersebut di tunjukkannya kegayutan antar elemen sehingga pembaca dapat lebih mudah dalam
memahami atas informasi yang di sampaikan.
3.2 Originalitas temuan
Pada jurnal penelitian yang berjudul “Identification Of Chemistry Learning Problems
viewed From Conceptual Change Model” ini temuan-temuan yang di sampaikan dalam jurnal
penelitian tersebut pada beberapa pembahasan sudah menunjukkan keaslian atau
keoriginalitas yang cukup terlihat dan dapat di rasakan dalam realitas saat ini. Hal tersebut di
tunjukkan dalam jurnal peneltian ini pada bagian hasil analisis yang membuktikan bahwa
model perubahan konseptual Posner et al. (1982) dapat mengatasi masalah ketidakpahaman
siswa dalam memahami materi kimia. Mereka bisa rancang rencana pelajaran yang efektif
9. untuk meningkatkan kemampuan siswa pemahaman terhadap konsep kimia belajar dan untuk
memperbaiki kesalahpahaman siswa. Produk yang dibuat pada peneltiain sudah melalui
beberapa tahapan revisi dengan melibatkan para ahi materi, guru, dan siswa. Dengan kata lain
penelitian tersebut dapat diketahui keoriginalitasnya melalui data-data yang disajikan peneliti
berupa angket dan hasil wawancara. Lalu peneliti menyimpulkan apakah model tersebut
layak digunakan atau tidak.
3.3 Kemutakhiran masalah
Penelitian yang dilakukan mengangkat masalah yang terbaru dan akan selalu
dikembangkan pada setiap zamannya. Oleh karena itu, masalah yang diuji oleh peneliti
tersebut muktahir dan terbaru untuk dikaji pada zaman sekarang. Materi yang terdapat pada
jurnal ini sangat bagus untuk diketahui dan dibaca, karena jurnal ini membahas permasalahan
yang mutakhir, dan isinya juga masih terbilang memiliki kaitan yang erat dengan penggunaan
model konseptual yang nyatanya masih dipakai sampai saat ini. Jurnal ini juga membahas
masalah yang dialami siswa dalam menghapi ketidakpahamannya dalam memahami konsep-
konsep pada materi kimia.
3.4 Kohesi dan koherensi isi penelitian
Penulis mampu menghubungkan setiap kata-kata dalam setiap paragraf tersebut sehingga
menjadi kalimat yang baik dan bagus dan memberikan kesan yang mudah dipahami oleh
pembaca. Selain itu penulis juga berhasil merangkai dan menyusun pembahasan secara
sistematis dan terstruktur, sehingga bagian yang satu dengan bagian yang lain masih memiliki
hubungan yang erat. Contohnya pada hasil analisis dan pembahaan penulis memaparkan
tahap tahap peneltiain secara berurutan mulai dari pengumpulan informasi, perencanaan,
pengembangan produk awal, uji coba lapangan dan revisi, hingga penyempurnaan produk
akhir. Dalam hal ini isi jurnal penelitian sudah dapat menunjukkan hubungan antarbagian
dalam teks.
10. BAB IV
KELEMAHAN PENELITIAN
4.1. Kegayutan antar elemen
Jurnal ini memggunakan bahasa internasional yaitu bahasa inggris sehingga reviewer
kesulitan dalam menelaah kalimat yang diterjemah, karna ketika jurnal tersebut ditranslate
banyak kalimat yang tidak sesuai dengan arti yang sebenarnya. Kata-kata yang digunakan
juga terlalu bertele-tele sehingga pembaca mudah merasa bosan.
4.2. Originalitas temuan
Pada bagian originalitas temuan, jurnal ini tidak dapat ditemukan kelemahannya, hal ini
dikarenakan penulis sudah sangat bagus dalam memaparkan materi dan tidak ada satupun
pembahasan yang menyimpang maupun tidak beraturan sehingga para pembaca tidak
dibingungkan.
4.3. Kemutakhiran masalah
Pada hasil penelitian, jurnal ini tidak mencantumkan gambar, tabel ataupun grafik
sehingga sangat sulit untuk memahami maksud setiap isi jurnal dan pembahasan pada jurnal
juga sangat singkat sehingga kurang mendalam.
4.4. Kohesi dan koherensi isi penelitian
Dari keterkaitan hubungan dan penjelasan gagasan yang ada juga teori yang ada pada
jurnal tersebut hanya sedikit saja kekurangannya seperti kurangnya penjelasan secara rinci
misalnya pada pembahasan sangat singkat sehingga kurang mendalam.
11. BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
5.1. Teori
Proses pembelajaran terjadi terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung
sesuai menari dengan pandangan konstruktivisme. Berdasarkan pandangan ini, siswa secara
aktif membangun pengetahuan mereka sendiri memahami berdasarkan kematangan
kognitif. Guru harus menyadari bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer dari kepala guru ke
kepala siswa. Dalam pandangan konstruktivisme, pengertian belajar lebih menekankan pada
proses daripada hasil. Siswa membangun atau membangun pemahaman mereka berdiri
peristiwa / fakta alami yang dihadapi oleh menggunakan pengalaman, struktur kognitif, dan
menjadi bunga untuk mendapatkan pemahaman atau pengetahuan dan menumbuhkan
penalaran.
Model perubahan konseptual adalah pembelajaran model yang menggambarkan
interaksi antara yang baru konsepsi dan konsepsi yang sudah ada sebelumnya. Ini banyak
digunakan dalam mata pelajaran sains. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Posner et
al. (1982) dan banyak lagi dari satu dekade model ini telah sangat mempengaruhi studi di
bidang konsepsi siswa.
Studi terbaru di bidang pendidikan menjadi untuk fokus pada masalah
pembelajaran. Orgill & Sutherland (2006) menyatakan bahwa guru cenderung lebih fokus
pada aspek perhitungan saja daripada konsep dalam pembelajaran untuk menjelaskan subjek
kimia. Ini menghasilkan siswa kesulitan dalam memahami konsep kimia diterima dengan
benar. Pemahaman beberapa siswa adalah tidak konsisten dengan pandangan para
ilmuwan Ini disebut kesalahpahaman. Siswa kesalahpahaman saat menikah akan mengalami
kesulitan dalam menghubungkan konsep mereka dengan konsep selanjutnya . Oleh karena
itu, para guru harus mengetahui persepsi siswa sehingga mereka dapat membawa proses
belajar mengajar sesuaimenari dengan pengetahuan siswa sebelumnya.
5.2. Program Pembangunan di Indonesia
Pembangunan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Pendidikan sebagai suatu bagian pembangunan sosial selalu
mendampingi pembangunan ekonomi dan politik. Pendidikan akan membawa perubahan
sikap, perilaku, nilai-nilai pada individu, kelompo dan masyarakat. Perubahan tersebut
12. mengantarkan orang untuk terbuka terhadap kebutuhan-kebutuhan yang semakin bervariasi,
dan member jalan kearah pemenuhannya. Itulah seringkali para ahli mengatakan, bahwa
pendidikan mencetuskan harapan, oleh karena harapan itu terletak pada pendidikan. Pada
tahap awal perjuangan kemerdekaan suatu bangsa dan tahap awal pembangunan, pendidikan
biasanya merupakan gerakan yang mendapat dukungan luas. Pada saat itu juga tampak,
bahwa pendidikan tidak terbatas pada pendidikan yang diselenggarakan dalam sistem
persekolahan, tetapi juga diselenggarakan dalam bentuk lain di luar sistem persekolahan.
Menggambarkan dan mengembangkan mengemukakan masalah terkait pembelajaran
kimia disalurkan oleh guru kimia pada larutan buffer Dalam hal model perubahan konseptual
Posner et al. (1982). Hasil studi Orgill & Sutherland (2006) menemukan bahwa siswa
mengalami Kesalahpahaman pada topik buffer so-lution. Siswa menganggap bahwa semakin
kuat asam dan basa membentuk larutan buffer, minyak ada kapasitas dari solusi buffer. Selain
itu, siswa yakin bahwa buffer larutan bisa dibuat dari campuran asam dan basa terlepas dari
kekuatan asam atau basa. Itu pengajaran yang berpusat pada guru yang menekankan pada
aspek perhitungan memungkinkan pemahaman yang rendah dan kesalahpahaman di antara
siswa.
5.3. Pembahasan dan Analisis
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya, namun
pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis. Kelebihan
dalam jurnal tersebut adalah terletak pada meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub
judul dalam jurnal tersebut yang lengkap dan menyeluruh .
13. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lain,
baik itu dari segi bahasanya, keunggulannya, dan kelemahannya. Jurnal pasti mengandung
informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari kelemahan yang
terkandung pada setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan bahwa jurnal akan membawa
keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.
Jurnal ini mengandung informasi yang sangat melimpah yang mana membuat pembaca
menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal seperti yang telah kami lakukan.
Diatas telah kami sampaikan ringkasan dan juga keunggulan serta kelemahan dari masing-
masing jurnal yang diharapkan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca jurnal
tersebut.
Pada jurnal yang berjudul “Identification Of Chemistry Learning Problems viewed From
Conceptual Change Model” memiliki keunggulan dimana penulis memaparkan langsung
mengenai pembahasan yang sesuai dan data yang relevan yang diperoleh dari lapangan
berdasarkan hasil penelitian, materi dan pembahasannya juga lebih banyak dan luas dan
disertai dengan data-data yang akurat. Namun, jurnal ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak
mencantumkan gambar, tabel ataupun grafik sehingga sangat sulit untuk memahami maksud
setiap isi jurnal dan pembahasan pada jurnal juga sangat singkat sehingga kurang mendalam.
6.2. Saran
Didalam keunggulan jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi, dan
mengenai kelemahan jurnal agar lebih teliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
14. DAFTAR PUSTAKA
Redhana. I.W., Sudria, I, B., Hidayat, I., Identification Of Chemistry Learning Problems
viewed From Conceptual Change Model. Jurnal Pendidikan IPA. Vol. 6 No. 2. Halaman :
356-364. DOI : 10.15294/jpii.v6i1.9594