Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Tugas ini membahas tentang rekayasa ide destilasi azeotrop menggunakan barang bekas seperti kaleng susu, botol, pipet, dan selang. Prosedur pembuatan meliputi persiapan bahan dan peralatan, pembuatan lubang pada kaleng dan botol, penyambungan selang, pemasangan kondensor dan pipet sebagai aliran masuk dan keluar air.
1. TUGAS REKAYASA IDE
DESTILASI AZEOTROP
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Pemisahan
Dosen pengampu : Dr. Sri Adelila Sari, S.Pd., M.Si.
DISUSUN
OLEH
Nama :
1. Linda Rosita (4173131020)
2. Pelita Ananda Sianturi (4173331038)
3. Adila Mawaddah (4173331001)
4. Meliantha Vania Situmorang (4173331031)
5. Heriansyah Putra Lubis (4172131004)
Kelompok : IV (EMPAT)
Kelas : Kimia Dik B 2017
Jurusan : Kimia
Program : S-1 Pendidikan
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Destilasi......................................................................................... 2
B. Sejarah Destilasi.............................................................................................. 2
C. Macam-Macam Destilasi................................................................................. 3
BAB III METODE
A. Alat dan Bahan................................................................................................ 6
B. Prosedur Kerja................................................................................................ 8
BAB IV RANGKAIAN DESTILASI AZEOTROP
A. Sketsa Destilasi Azeotrop............................................................................... 9
B. Rangkaian Destilasi Azeotrop dari Barang Bekas.......................................... 10
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI) ini, tak lupa pula shalawat
bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga
kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan
ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kimia Pemisahan Ibu Sri
Adelila Sari, S.Pd, M.Si yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa
menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas makalah yang dilakukan pada 16 Oktober
2019. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kelemahan dan jauh
dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat. Amin.
Medan, 16 Oktober 2019
TIM PENYUSUN
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia menghasilkan banyak sampah dalam seharinya. Sampah tersebut menjadi polusi
bagi rakyat Indonesia mulai dari sampah yang mudah hancur pada tanah dan ada juga yang
susah hancur pada tanah, sampah inilah yang membuat polusi di Indonesia. Sampah-sampah itu
berupa plastic, pipet, besi, dan baskom.
Dalam kehidupan kita, banyak kita temukan barang-barang yang terbuang begitu saja
dikarenakan tidak ada manfaatnya lagi. Sehingga sampah-sampah barang yang tidak digunakan
tersebut mencemari lingkungan sekitar kita, merusak ekosistem tanah karena sampah yang
tidak bisa diuraikan oleh tanah.
Pada saat sekarang ini sudah banyak kita lihat pemanfaatan barang bekas yang
menghasilkan barang baru yang sangat memiliki nilai, bahkan dalam proses pemasaran juga
memiliki harga yang cukup tinggi. Selain diproduksi untuk pemasaran dan menghasilkan uang,
pemanfaatan barang bekas ini juga bisa digunakan sebagai alat laboratorium sederhana.
Dari semua sampah tadi, kami memilih plastik, botol bekas, dan pipet sebagai bahan utama
proses daur ulang menjadi barang yang berguna yaitu berupa destilasi azeotrope. Karena
barang-barang bekas tersebut bisa juga dimanfaatkan untuk media pembelajaran, seorang guru
akan merasa lebih dimudahkan karena media pembelajaran tidak harus menggunakan alat-alat
yang mahal dan sulit didapat sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif
tanpa memberatkan salah satu pihak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian destilasi azeotrop ?
2. Bagaimana rangkaian destilasi azeotrop menggunakan barang bekas ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian destilasi azeotrop ?
2. Mengetahui rangkaian destilasi azeotrop menggunakan barang bekas ?
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum
dalton (Alimin, 2007).
B. Sejarah Destilasi
Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama masehi yang
akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaanakan spritus Hypathia
dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk destilasi dan Zosimus dari
Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses destilasi pada
sekitar abad ke-4 (Hendayana, 2009). Bentuk modern destilasi pertama kali ditemukan oleh ahli
- ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Raazi pada pemisahan
alkohol menjadi senyawa yang relative murni melalui alat alembik , bahkan desain ini menjadi
semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan destilasi skala mikro, The Hickman
Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan
Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan
banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakaisampai saat kini.
Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801 - 873). Salah satu
penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-
bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan
lain-lain. Udara didestilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan
medis dan helium pengisi balon Destilasi telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol
dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling
B (Sitorus, 2013).
6. C. Macam – Macam Destilasi
Ada 4 jenis destilasi yang akan dibahas disini, yaitu destilasi sederhana, destilasi
fraksionasi, destilasi uap, dan destilasi vakum. Selain itu ada pula destilasi ekstraktif dan
destilasi azeotropic homogenous, destilasi dengan menggunakan garam berion, destilasi
pressure-swing, serta destilasi reaktif
1. Destilasi Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari 2 atau lebih komponen yang saling terikat sangat kuat
dan sulit untuk dipisahkan dengan destilasi biasa, disamping itu campuran komponen
tersebut memiliki titik didih yang konstan atau sama, sehingga ketika campuran azeotrop
dididihkan, maka fasa uap yang dihasilkan memiliki titik didih yang sama dengan fasa
cairnya. Campuran azeotrop ini sering disebut sebagai constant boiling mixture karena
komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan, maka dari itu
campuran azeotrop ini sulit untuk dipisahkan dengan metode destilasi biasa, sehingga hasil
dari destilasi yang didapatkan yaitu ethanol dengan campuran sedikit air, jadi ethanolnya
yang dihasilkan tidak murni (Soebagio, 2007).
Salah satu Contoh Azeotrop yaitu terdiri dari Alkohol yang berkadar 96%, dimana
sekitar 4%-nya adalah air membentuk suatu kondisi/campuran yang disebut azeotrope.
Pada tahap ini molekul alcohol dan air saling terikat dengan erat dan tidak bisa dipisahkan
dengan destilasi biasa. Karena itu untuk meningkatkan dari kadar 96% menjadi 99,5%
dibutuhkan bantuan zeolit /molecular sieve /karbon aktif. Bahan-bahan tersebut mempunyai
molekul dengan rongga yang sangat kecil dan sangat banyak sehingga dapat menyerap
molekul air yang lebih kecil daripada molekul alcohol. Sehingga hasil yang didapatkan
nantinya adalah ethanol murni (Walangare, 2017).
7. Contoh lainnya adalah
i. 2-propanol dan etil asetat
ii. Etanol dan air
iii. Asam format dan air
iv. Kloroform dan metanol
v. Asam nitrat dan air
Banyak metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan titik azeotrop pada
campuran heterogen. Contoh campuran heterogen yang mengandung titik azeotrop yang
paling populer adalah campuran ethanol-air, campuran ini dengan metode destilasi biasa
tidak bisa menghasilkan ethanol teknis (99% lebih) melainkan maksimal hanya sekitar
96,25 % (Syukri, 2007).
Hal ini terjadi karena konsentrasi yang lebih tinggi harus melewati terlebih dahulu titik
azeotrop, dimana komposisi kesetimbangan cair-gas ethanol-air saling bersilangan.
Beberapa metode yang populer digunakan adalah :
1. Pressure Swing Distillation
Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda,
komposisi azeotrop suatu campuran akan berbeda pula. Berdasarkan prinsip tersebut,
destilasi dilakukan bertahap menggunakan 2 kolom destilasi yang beroperasi pada
tekanan yang berbeda. Kolom destilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih
tinggi dari kolom destilasi kedua.
2. Extractive Distillation
Destilasi ekstraktif didefinisikan sebagai destilasi dalam kehadiran miscible,
mendidih tinggi, komponen yang relatif non-volatile, pelarut, bahwa tidak ada bentuk
azeotrop dengan komponen lain dalam campuran. Metode yang digunakan untuk
campuran memiliki nilai volatilitas relatif rendah, mendekati kesatuan. Campuran
tersebut tidak dapat dipisahkan dengan penyulingan sederhana, karena volatilitas dari
dua komponen dalam campuran adalah hampir sama, membuat mereka menguap pada
suhu yang sama hampir pada tingkat yang sama, membuat penyulingan normal tidak
praktis.
Metode penyulingan ekstraktif menggunakan pemisahan pelarut, yang umumnya
nonvolatile, memiliki titik didih tinggi dan miscible dengan campuran, namun
tidakmerupakan campuran azeotrop. Berinteraksi pelarut berbeda dengan komponen
campuran sehingga menyebabkan volatilitas relatif mereka untuk berubah. Hal ini
8. memungkinkan campuran tiga bagian baru yang dipisahkan oleh destilasi normal.
Komponen asli dengan volatilitas terbesar memisahkan keluar sebagai produk atas.
Produk bawah terdiri dari campuran pelarut dan komponen lainnya, yang sekali lagi
dapat dipisahkan dengan mudah karena pelarut tidak membentuk sebuah azeotrop
dengan itu. Produk bawah dapat dipisahkan oleh salah satu metode yang tersedia.
Kelebihan dari destilasi azeotrop yaitu menghemat waktu dan juga tenaga dan
kekurangan dari destilasi azeotrop ini ada pada bahan pengiring yang dipakai sifatnya
kurang menguap dan mudah berinteraksi dengan komponen tertentu dalam ampuran
tersebut.
9. BAB III
METODE
A. Alat dan Bahan
No Nama Alat Jumlah Gambar
1 Selang Secukupnya
2 Kaleng susu 2 buah
3 Botol aqua sedang 3 buah
10. 4. Lem tembak 1 buah
5 Solder 1 buah
6 Pisau 2 buah
7 Gunting 2 buah
8 Karet tangan 20 buah
11. 9 Pipet besar 8 buah
10 Toples 1 buah
11 Ranting kayu secukupnya
12 Kabel bekas secukupnya
12. B. Prosedur Kerja
Prosedur Kerja Pembuatan Destilasi Azeotrop Dari Bahan Bekas:
1. Siapkan semua alat dan bahan yang hendak digunakan untuk pembuatan destilasi
azeotrop.
2. Potong selang secukupnya sebagai penghubung labu alas dengan heat exchanger
3. Lubangi kaleng susu dan toples dengan solder untuk tempat selang
4. Rekatkan selang pada lubang toles dan lubang kaleng susu yang sudah sesuai ukuran
pipa dengan lem.
5. Lubangi kaleng susu disamping lubang pipa dan masukkan sumpit untuk tempat labu
6. Tempel kardus tipis di sumpit kayu yang sudah di tempel di kaleng susu dengan posisi
tegak lurus.
7. Potong 2 botol aqua bekas dan satukan dengan lem lalu dimasukkan ke tengah selang
sebagaai kondensor
8. Potong pipet menjadi dua bagian sebagai tempat air masuk dan air keluar dan tempel di
kondensor.
13. BAB IV
RANGKAIAN DESTILASI AZEOTROP
A. Sketsa Destilasi Azeotrop
B. Rangkaian Destilasi Azeotrop dari Barang Bekas
Destilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua
atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain
yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop
merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut
14. tidak bisa berubah hanya melalui destilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap
yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop ini sering
disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran
tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum mencapai
azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem kesetimbangan uap
cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik C). Kondensat kemudian
dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop, proses
tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada gambar di atas, titik
azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor dan saturated liquid.
(ditandai dengan garis vertikal putus-putus Etanol dan air membentuk azeotrop pada komposisi
95.6%-massa etanol pada keadaan standar
Kekurangan destilasi :
Biaya penggunaan alat ini relatif mahal
Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki titik didih yang besar
Kelebihan destilasi :
Produk yang dihasilkan benar-benar murni
Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi
15. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Destilasi Azeotrop adalah campuran dari 2 atau lebih komponen yang saling terikat
sangat kuat dan sulit untuk dipisahkan dengan destilasi biasa, disamping itu campuran
komponen tersebut memiliki titik didih yang konstan atau sama, sehingga ketika campuran
azeotrop dididihkan, maka fasa uap yang dihasilkan memiliki titik didih yang sama dengan
fasa cairnya
Disini kami membuat rangkaian destilasi menggunakan bahan – bahan bekas, kami
membuat rangkaian yang menunjukkan begitulah bentuk rangkaian destilasi azeotrop.
Rangkaian yang kami buat tidaklah dapat digunakan sebagai alat destilasi, karena bahan
yang digunakan tidak sesuai dengan komposisi atau bahan yang seharusnya untuk
mendestilasi
B. Saran
Saran untuk pembaca, disini kami mendaurulang bahan bekas untuk membuat
rangkaian destilasi azeotrop, saran untuk pembaca, jika sudah mengetahui ragkaiannya dan
berencana membuat rangkaian azeotrop lagi, sarannya menggunakan bahan bekas yang
sesui, agar dapat diujikan cara penggunaan destilasi azeotropnya.
16. DAFTAR PUSTAKA
Alimin, Muh Yunus dan Irfan Idris. 2007. Kimia Analitik. Alauddin Press. Makassar
Hendayana, sumar. 2009. Kimia Pemisahan. PT. Remaja Rosdakarya.Bandung.
Sitorus, M. 2013.Teknik Laboratorium Kimia Organik. Graha Ilmu:Yogyakarta.
Soebagio, dkk. 2007. Kimia Analitik II . UM Press: Malang
Syukri. 2007. Kimia Dasar 2. Penerbit ITB: Bandung
Walangare. 2017. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses
Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. Manado: Teknik Elektro-FT. UNSRAT.