Hasil Praktikum Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan
1. Laporan Hasil Praktikum Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan
Kelas : XII-IPA4
Kelompok V
Anggota :
Ade Putri
Anggi Sagita
Anita Listiana
Annisa Dwi Wulandari
Lita Kania Sari
Mega Setiawati
Nurani Handini
Putri Damaiyanti
Savira Alfania Putri
Shella Widiyanti
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia‐Nya dan juga telah memberikan kami kemampuan dan kemudahan dalam
penyusunan laporan ini.
Didalam laporan ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami
sajikan, sebagai salah satu tugas akhir dalam melengkapi nilai di SMA Negeri 1
Dramaga dengan judul “Laporan Observasi Yogyakarta Pangandaran”. Dimana
didalam judul tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat
– tempat wisata yang ada di Yogya dan di Pangandaran yang indah dan menawan.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami
tentangkotaYogyakarta dan Pangandaran, menjadikan keterbatasan kami pula
untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan kami, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta dan
Pangandaran.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan ini. Terutama kepada rekan satu kelompok
atas kerjasamanya, dan Guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing dalam
penyusunan laporan ini.
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................4
1.2 Tujuan.................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................. 6
Hasil Pengamatan.....................................................................................7
BAB IV PENUTUP
IV.1 kesimpulan .......................................................................................9
IV.2 Saran.................................................................................................9
5. 5
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.Hal
ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat
terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan
memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya
diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan
tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan
berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0ºC, tapi
dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air
tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0ºC lagi, melainkan
akan turun menjadi dibawah 0ºC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan
titik beku”.
I.2 Tujuan
A. Menentukan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
B. Untuk memenuhi tugas praktikum kimia
6. 6
BAB II
LANDASAN TEORI
Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat
cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu
itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point
depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak
bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam
larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku
larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut
misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya
titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut tettapi bergantung pada banyaknya jumlah partikel zat terlarut dalam
larutan (Syukri, 1999)
Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira-
kira pada larutan yang ada. Jadi, sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis
terlarut. Keempat sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik
didih, penurunan titik beku, dantekanan osmotik yang semuanya dinamakan sifat-
sifat koligatif (Petrucci, 1987).
Titik beku suatu zat cair adalah suhu di mana tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan uap pelarut murninya. Titik beku normal air adalah 0oC yang
diukur pada tekanan 1 atm. Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut
semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah
dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan
dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan.
7. 7
BAB III
PEMBAHASAN
Alat dan bahan
Thermometer
Tabung reaksi/rak (5/1)
Gelas kimia plastik 400 ml (2)
Pengaduk kaca/sendok makan
Es dan garam dapur(campurkan pendingin) 20ml
Air suling (akuades) 20ml
Larutan urea 1molal 20ml
Larutan urea 1molal 20ml
Larutan NaCl 1molal 20ml
Larutan kcl 2molal 20ml
Cara kerja
Masukan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira kira tiga
perempatnya. Tambahkan 8 sendok garam. Aduk campuran ini dengan sendok
makan. Campuran ini disebut campuran pendingin.
Isilah tabung reaksi dengan air suling kira kira 4cm. Masukkan tabung reaksi
itu ke dalam gelas plastik yang berisi campuran pendingin. Masukkan
pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan pangaduk itu turun naik
dalam air sampai membeku sepenuhnya.
Keluarkan tabung itu dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung
meleleh sebagian. Ganti pengaduk dengan thermometer. Aduklah campuran
dalam tabung dengan hati hati menggunakan thermometer secara naik turun,
kemudian bacalah thermometer catatlah temperaturnya.
Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea dan NaCl sebagai
pengganti air suling. Jika es dakam gelas plastik sudah banyak mencair,maka
buat campuran seperti diatas.
8. 8
Hasil Pengamatan
NO LARUTAN Selisish titik beku air
Zat Terlarut Molaritas Titik Beku Dengan titik beku larutan
1. CO(NH2)2 1 molal -1 o C -8 – (-1) o = -7
2. CO(NH2)2 2 molal 0o C -8 – 0 o = -8
3. NaCl 1 molal -5 o C -8 – (-5) o = -3
4. KCl 2 molal -4 o C -8 – (-4) o = -4
Titik Beku Air = -8OC
1. Bagaimana titik beku larutan di bandingkan dengan titik beku pelarut ?
Titik beku adalah sehu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya.titik beku larutan lebih rendah dari pada titik
beku pelarut murni. Hal ini di sebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan
membeku lebih lama dari pada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
2. Bagaimana pengaruh molaritas urea terhadap :
a. Titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya.
b. Penurunan titik beku larutan
9. 9
Semakin tinggi kemolalan urea maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan
penurunan titik beku.
3. Bagaimana pengaruh molaritas Natrium Klorida terhadap :
a. Titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin rendah titik bekunya karena larutan NaCl merupakan larutan elektriolit sehingga
terurai atas ion-ion.
b. Penurunan titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin rendahj penurunan titik bekunya, karena selain dipengaruhi kemolalan,
penurunan titik beku juga di pengaruhi oleh jenis larutannya elektrolit atau non elektrolit.
4. Pada molaritas yang sama, bagaimana pengaruh Natrium Klorida dibandingkan dengan urea terhadap :
a. Titik beku larutan
Pada kemolalan yang sama titik beku larutan elektrolit NaCl lebih rendah daripada larutan non elektrolit urea
b. Penurunan titik beku larutan
Pada kemolalan yang sama penurunan titik beku la menurut elektrolit NaCl lebih besar dari pada larutan elektrolit.
5. Apakah kesimpulan dari percobaan tersebut ?
Makin besar molalitas larutan, maka makin tinggi penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan
Titik beku pelarut murni pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama
Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antar ion semakin besar dan ion-ion semakin bebas
Untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak dari pada larutan non elektrolit
Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada siafat koligatif non elektrolit
Semakin tinggi kemolalan makan semakin rendah titik bekunya
Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar penurunan titik bekunya.
10. 10
BAB IV
PENUTUP
VI.I Kesimpulan
Makin besar molalitas larutan, maka makin tinggi penurunan titik beku
larutan
Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan
Titik beku pelarut murni pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada
kemolalan yang sama
Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antar ion semakin besar dan ion-ion
semakin bebas
Untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel
lebih banyak dari pada larutan non elektrolit
Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada siafat
koligatif non elektrolit
Semakin tinggi kemolalan makan semakin rendah titik bekunya
Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar penurunan titik bekunya
VI.2 Saran
Ketika percobaan harus berhati-hati,
jika terkenan larutan harus segera cici tanggan.
Jika es batu sudah mulai mencair segera menambahkan es batu kembali
Ketika mecelupkan thermometer jangan sampai menyentuh dasarnya tabung
reaksi
Ketika memgang thermometer tidak memegang badannya karena jika
terpegang mempengaruhi suhu yang ada ditermometer
Ketika mengecek suhu jangan di angkat termometernya karena ketika di
angkat suhu berubah.