SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Laporan Hasil Praktikum Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan
Kelas : XII-IPA4
Kelompok V
Anggota :
 Ade Putri
 Anggi Sagita
 Anita Listiana
 Annisa Dwi Wulandari
 Lita Kania Sari
 Mega Setiawati
 Nurani Handini
 Putri Damaiyanti
 Savira Alfania Putri
 Shella Widiyanti
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia‐Nya dan juga telah memberikan kami kemampuan dan kemudahan dalam
penyusunan laporan ini.
Didalam laporan ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami
sajikan, sebagai salah satu tugas akhir dalam melengkapi nilai di SMA Negeri 1
Dramaga dengan judul “Laporan Observasi Yogyakarta Pangandaran”. Dimana
didalam judul tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat
– tempat wisata yang ada di Yogya dan di Pangandaran yang indah dan menawan.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami
tentangkotaYogyakarta dan Pangandaran, menjadikan keterbatasan kami pula
untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan kami, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta dan
Pangandaran.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan ini. Terutama kepada rekan satu kelompok
atas kerjasamanya, dan Guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing dalam
penyusunan laporan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................4
1.2 Tujuan.................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................. 6
Hasil Pengamatan.....................................................................................7
BAB IV PENUTUP
IV.1 kesimpulan .......................................................................................9
IV.2 Saran.................................................................................................9
iv
5
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.Hal
ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat
terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan
memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya
diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan
tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan
berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0ºC, tapi
dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air
tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0ºC lagi, melainkan
akan turun menjadi dibawah 0ºC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan
titik beku”.
I.2 Tujuan
A. Menentukan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
B. Untuk memenuhi tugas praktikum kimia
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat
cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu
itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point
depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak
bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam
larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku
larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut
misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya
titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut tettapi bergantung pada banyaknya jumlah partikel zat terlarut dalam
larutan (Syukri, 1999)
Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira-
kira pada larutan yang ada. Jadi, sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis
terlarut. Keempat sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik
didih, penurunan titik beku, dantekanan osmotik yang semuanya dinamakan sifat-
sifat koligatif (Petrucci, 1987).
Titik beku suatu zat cair adalah suhu di mana tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan uap pelarut murninya. Titik beku normal air adalah 0oC yang
diukur pada tekanan 1 atm. Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut
semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah
dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan
dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Alat dan bahan
 Thermometer
 Tabung reaksi/rak (5/1)
 Gelas kimia plastik 400 ml (2)
 Pengaduk kaca/sendok makan
 Es dan garam dapur(campurkan pendingin) 20ml
 Air suling (akuades) 20ml
 Larutan urea 1molal 20ml
 Larutan urea 1molal 20ml
 Larutan NaCl 1molal 20ml
 Larutan kcl 2molal 20ml
Cara kerja
 Masukan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira kira tiga
perempatnya. Tambahkan 8 sendok garam. Aduk campuran ini dengan sendok
makan. Campuran ini disebut campuran pendingin.
 Isilah tabung reaksi dengan air suling kira kira 4cm. Masukkan tabung reaksi
itu ke dalam gelas plastik yang berisi campuran pendingin. Masukkan
pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan pangaduk itu turun naik
dalam air sampai membeku sepenuhnya.
 Keluarkan tabung itu dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung
meleleh sebagian. Ganti pengaduk dengan thermometer. Aduklah campuran
dalam tabung dengan hati hati menggunakan thermometer secara naik turun,
kemudian bacalah thermometer catatlah temperaturnya.
 Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea dan NaCl sebagai
pengganti air suling. Jika es dakam gelas plastik sudah banyak mencair,maka
buat campuran seperti diatas.
8
Hasil Pengamatan
NO LARUTAN Selisish titik beku air
Zat Terlarut Molaritas Titik Beku Dengan titik beku larutan
1. CO(NH2)2 1 molal -1 o C -8 – (-1) o = -7
2. CO(NH2)2 2 molal 0o C -8 – 0 o = -8
3. NaCl 1 molal -5 o C -8 – (-5) o = -3
4. KCl 2 molal -4 o C -8 – (-4) o = -4
Titik Beku Air = -8OC
1. Bagaimana titik beku larutan di bandingkan dengan titik beku pelarut ?
Titik beku adalah sehu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya.titik beku larutan lebih rendah dari pada titik
beku pelarut murni. Hal ini di sebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan
membeku lebih lama dari pada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
2. Bagaimana pengaruh molaritas urea terhadap :
a. Titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya.
b. Penurunan titik beku larutan
9
Semakin tinggi kemolalan urea maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan
penurunan titik beku.
3. Bagaimana pengaruh molaritas Natrium Klorida terhadap :
a. Titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin rendah titik bekunya karena larutan NaCl merupakan larutan elektriolit sehingga
terurai atas ion-ion.
b. Penurunan titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin rendahj penurunan titik bekunya, karena selain dipengaruhi kemolalan,
penurunan titik beku juga di pengaruhi oleh jenis larutannya elektrolit atau non elektrolit.
4. Pada molaritas yang sama, bagaimana pengaruh Natrium Klorida dibandingkan dengan urea terhadap :
a. Titik beku larutan
Pada kemolalan yang sama titik beku larutan elektrolit NaCl lebih rendah daripada larutan non elektrolit urea
b. Penurunan titik beku larutan
Pada kemolalan yang sama penurunan titik beku la menurut elektrolit NaCl lebih besar dari pada larutan elektrolit.
5. Apakah kesimpulan dari percobaan tersebut ?
 Makin besar molalitas larutan, maka makin tinggi penurunan titik beku larutan
 Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan
 Titik beku pelarut murni pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
 Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama
 Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antar ion semakin besar dan ion-ion semakin bebas
 Untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak dari pada larutan non elektrolit
 Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada siafat koligatif non elektrolit
 Semakin tinggi kemolalan makan semakin rendah titik bekunya
 Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar penurunan titik bekunya.
10
BAB IV
PENUTUP
VI.I Kesimpulan
 Makin besar molalitas larutan, maka makin tinggi penurunan titik beku
larutan
 Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan
 Titik beku pelarut murni pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
 Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada
kemolalan yang sama
 Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antar ion semakin besar dan ion-ion
semakin bebas
 Untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel
lebih banyak dari pada larutan non elektrolit
 Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada siafat
koligatif non elektrolit
 Semakin tinggi kemolalan makan semakin rendah titik bekunya
 Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar penurunan titik bekunya
VI.2 Saran
 Ketika percobaan harus berhati-hati,
 jika terkenan larutan harus segera cici tanggan.
 Jika es batu sudah mulai mencair segera menambahkan es batu kembali
 Ketika mecelupkan thermometer jangan sampai menyentuh dasarnya tabung
reaksi
 Ketika memgang thermometer tidak memegang badannya karena jika
terpegang mempengaruhi suhu yang ada ditermometer
 Ketika mengecek suhu jangan di angkat termometernya karena ketika di
angkat suhu berubah.
11

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didihworodyah
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanadinugroho wisnu
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalaseNisa 'Icha' El
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada pakuazidny
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesisNisa 'Icha' El
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaNita Mardiana
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Laporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasiLaporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasi
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 

Similar to Hasil Praktikum Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan

Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanNita Mardiana
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxdanny110359
 
laprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxlaprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxCahya Mutiara
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksmayawahyunarti
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 
Presentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptxPresentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptxMJimliAY
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutanriza sofia
 
Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1
Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1
Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1Muhammad Fadhillah
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptNanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptEmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptDewiSri20
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptWidiaRahmi2
 

Similar to Hasil Praktikum Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan (20)

Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
 
laprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxlaprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docx
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lks
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
Presentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptxPresentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptx
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1
Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1
Larutan m.irfan fadhillah xi tkj 1
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Hasil Praktikum Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan

  • 1. Laporan Hasil Praktikum Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan Kelas : XII-IPA4 Kelompok V Anggota :  Ade Putri  Anggi Sagita  Anita Listiana  Annisa Dwi Wulandari  Lita Kania Sari  Mega Setiawati  Nurani Handini  Putri Damaiyanti  Savira Alfania Putri  Shella Widiyanti
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia‐Nya dan juga telah memberikan kami kemampuan dan kemudahan dalam penyusunan laporan ini. Didalam laporan ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan, sebagai salah satu tugas akhir dalam melengkapi nilai di SMA Negeri 1 Dramaga dengan judul “Laporan Observasi Yogyakarta Pangandaran”. Dimana didalam judul tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat – tempat wisata yang ada di Yogya dan di Pangandaran yang indah dan menawan. Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentangkotaYogyakarta dan Pangandaran, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Harapan kami, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta dan Pangandaran. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan ini. Terutama kepada rekan satu kelompok atas kerjasamanya, dan Guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing dalam penyusunan laporan ini. Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ii DAFTAR ISI.......................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................4 1.2 Tujuan.................................................................................................4 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................5 BAB III PEMBAHASAN.................................................................................. 6 Hasil Pengamatan.....................................................................................7 BAB IV PENUTUP IV.1 kesimpulan .......................................................................................9 IV.2 Saran.................................................................................................9
  • 4. iv
  • 5. 5 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda. Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0ºC, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0ºC lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0ºC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”. I.2 Tujuan A. Menentukan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit B. Untuk memenuhi tugas praktikum kimia
  • 6. 6 BAB II LANDASAN TEORI Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tettapi bergantung pada banyaknya jumlah partikel zat terlarut dalam larutan (Syukri, 1999) Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira- kira pada larutan yang ada. Jadi, sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis terlarut. Keempat sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dantekanan osmotik yang semuanya dinamakan sifat- sifat koligatif (Petrucci, 1987). Titik beku suatu zat cair adalah suhu di mana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap pelarut murninya. Titik beku normal air adalah 0oC yang diukur pada tekanan 1 atm. Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan.
  • 7. 7 BAB III PEMBAHASAN Alat dan bahan  Thermometer  Tabung reaksi/rak (5/1)  Gelas kimia plastik 400 ml (2)  Pengaduk kaca/sendok makan  Es dan garam dapur(campurkan pendingin) 20ml  Air suling (akuades) 20ml  Larutan urea 1molal 20ml  Larutan urea 1molal 20ml  Larutan NaCl 1molal 20ml  Larutan kcl 2molal 20ml Cara kerja  Masukan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira kira tiga perempatnya. Tambahkan 8 sendok garam. Aduk campuran ini dengan sendok makan. Campuran ini disebut campuran pendingin.  Isilah tabung reaksi dengan air suling kira kira 4cm. Masukkan tabung reaksi itu ke dalam gelas plastik yang berisi campuran pendingin. Masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan pangaduk itu turun naik dalam air sampai membeku sepenuhnya.  Keluarkan tabung itu dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung meleleh sebagian. Ganti pengaduk dengan thermometer. Aduklah campuran dalam tabung dengan hati hati menggunakan thermometer secara naik turun, kemudian bacalah thermometer catatlah temperaturnya.  Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea dan NaCl sebagai pengganti air suling. Jika es dakam gelas plastik sudah banyak mencair,maka buat campuran seperti diatas.
  • 8. 8 Hasil Pengamatan NO LARUTAN Selisish titik beku air Zat Terlarut Molaritas Titik Beku Dengan titik beku larutan 1. CO(NH2)2 1 molal -1 o C -8 – (-1) o = -7 2. CO(NH2)2 2 molal 0o C -8 – 0 o = -8 3. NaCl 1 molal -5 o C -8 – (-5) o = -3 4. KCl 2 molal -4 o C -8 – (-4) o = -4 Titik Beku Air = -8OC 1. Bagaimana titik beku larutan di bandingkan dengan titik beku pelarut ? Titik beku adalah sehu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya.titik beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni. Hal ini di sebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama dari pada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda. 2. Bagaimana pengaruh molaritas urea terhadap : a. Titik beku larutan Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya. b. Penurunan titik beku larutan
  • 9. 9 Semakin tinggi kemolalan urea maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan penurunan titik beku. 3. Bagaimana pengaruh molaritas Natrium Klorida terhadap : a. Titik beku larutan Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin rendah titik bekunya karena larutan NaCl merupakan larutan elektriolit sehingga terurai atas ion-ion. b. Penurunan titik beku larutan Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin rendahj penurunan titik bekunya, karena selain dipengaruhi kemolalan, penurunan titik beku juga di pengaruhi oleh jenis larutannya elektrolit atau non elektrolit. 4. Pada molaritas yang sama, bagaimana pengaruh Natrium Klorida dibandingkan dengan urea terhadap : a. Titik beku larutan Pada kemolalan yang sama titik beku larutan elektrolit NaCl lebih rendah daripada larutan non elektrolit urea b. Penurunan titik beku larutan Pada kemolalan yang sama penurunan titik beku la menurut elektrolit NaCl lebih besar dari pada larutan elektrolit. 5. Apakah kesimpulan dari percobaan tersebut ?  Makin besar molalitas larutan, maka makin tinggi penurunan titik beku larutan  Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan  Titik beku pelarut murni pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan  Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama  Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antar ion semakin besar dan ion-ion semakin bebas  Untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak dari pada larutan non elektrolit  Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada siafat koligatif non elektrolit  Semakin tinggi kemolalan makan semakin rendah titik bekunya  Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar penurunan titik bekunya.
  • 10. 10 BAB IV PENUTUP VI.I Kesimpulan  Makin besar molalitas larutan, maka makin tinggi penurunan titik beku larutan  Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan  Titik beku pelarut murni pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan  Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama  Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antar ion semakin besar dan ion-ion semakin bebas  Untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak dari pada larutan non elektrolit  Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada siafat koligatif non elektrolit  Semakin tinggi kemolalan makan semakin rendah titik bekunya  Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar penurunan titik bekunya VI.2 Saran  Ketika percobaan harus berhati-hati,  jika terkenan larutan harus segera cici tanggan.  Jika es batu sudah mulai mencair segera menambahkan es batu kembali  Ketika mecelupkan thermometer jangan sampai menyentuh dasarnya tabung reaksi  Ketika memgang thermometer tidak memegang badannya karena jika terpegang mempengaruhi suhu yang ada ditermometer  Ketika mengecek suhu jangan di angkat termometernya karena ketika di angkat suhu berubah.
  • 11. 11