4. Tujuan Praktikum
1. Menyelidiki reaksi-reaksi yang terjadi di anoda
dan katoda pada proses elektrolisis beberapa
larutan dengan elektrode yang berbeda
2. Menyelidiki sifat-sifat larutan yang terjadi di
anoda dan katoda pada proses elektrolisis
beberapa larutan dengan elektrode yang
berbeda
3. Mengamati perubahan pada batang elektrode
pada proses elektrolisis beberapa larutan
dengan elektrode yang berbeda
5. Teori Singkat Elektrolisis
• Elektrolisis merupakan penerapan dari elektro kimia
• Elekrolisis merupakan proses dengan mana reaksi
redoks yang tidak bisa berlangsung spontan
• Banyaknya perubahan kimia yang dihasilkan oleh
arus listrik berbanding lurus dengan kuantitas listrik
yang lewat (Michael Faraday 1834)
• Dr buku Kimia untuk Universitas jilid 2
• Komponen terpenting dari proses elektrolisis adalah
elektrode dan elektrolit
6. Alat dan Bahan:
• Soda kue (NaHCO3) 5 SDM
• Air AQUA 330 ml (2 botol)
• Sendok makan (2)
• Wadah plastik yang mulutnya lebar (6)
• Batang karbon (dari batere bekas) (3 pasang).
• Paku besi (bukan paku Galvan) panjang +/- 6 cm ( 3 buah) -->
PAKU diamplas bersih.
• Batere 9 Volt (3 buah) yang baru.
• Kabel merah-hitam ukuran kecil panjang +/- 15 cm (3 pasang)
Kabel merah-hitam ukuran kecil panjang +/- 15 cm yang
terpasang JEPIT BUAYAnya (1 pasang)
• Tissue, cutter, gunting, serbet, solatip.
9. Cara kerja elektrolisis
1. Masukkan sekitar 100
ml larutan elektrolit ke
dalam wadah bersih.
2. Pasangkan kedua
elektrode pada kabel
kawat pada baterai.
10. Cara kerja elektrolisis
3. Jalankan arus
selama 10 menit.
4. Setelah 10 menit, teteskan larutan
di dekat anoda pada kertas
lakmus biru dan larutan katoda
pada kertas lakmus merah
Segera putuskan arus setelah elektrolisis selesai
11. Hasil pengamatan
A. Elektrolisis pada air mineral dengan elektroda
karbon
Anoda karbon
bergelembung
Katoda karbon
tidak
bergelembung
12. B. Elektrolisis pada air hujan dengan
elektrode karbon
anoda
bergelembung
Katoda tidak
bergelembung
13. C. Elektrolisis pada air garam dengan
elektrode karbon
Pada anoda terdapat
gelembung
Pada katoda
terdapat
gelembung, namun
lebih sedikit
Larutan garam berubah warna
menjadi agak kekuningan
14. D. Elektrolisis asam cuka dengan katoda
paku besi dan anoda tembaga
Anoda
tembaga
Paku besi
15. E. Elektrolisis pada air hujan ditambah soda
kue dengan katoda: karbon dan anoda :
paku besi
Katoda (karbon)
bergelembung
Anoda (Paku
besi)
bergelembung
16. Tabel Hasil Pengamatan
Larutan
yang
dipakai
Di katoda Di anoda Perubahan
warna pada
Anoda
Perubahan
warna pada
katoda
Air hujan Katoda : batang
karbon
tidak terdapat
gelembung
Anoda : batang
karbon
Terdapat
gelembung O2
Indikator : kertas
lakmus biru
Berubah warna
menjadi merah
Indikator : kertas
lakmus merah
Berubah warna
menjadi biru
Air mineral Katoda: batang
karbon
Terdapat gelembung
H2
Anoda : batang
karbon
Tidak terdapat
gelembung
Indikator: kertas
lakmus biru
Berubah warna
menjadi merah
Indikator : kertas
lakmus merah
Berubah warna
menjadi biru
Larutan
garam
dalam air
mineral
Katoda : batang
karbon
Terdapat gelembung
H2
Anoda : batang
karbon
Terdapat
gelembung O2
Indikator : kertas
lakmus biru
Berubah warna
menjadi warna
merah
Indikator : kertas
lakmus merah
Berubah menjadi
warna biru
17. Tabel hasil pengamatan
Larutan
yang
dipakai
Di katoda Di anoda Perubahan
warna pada
Anoda
Perubahan
warna pada
katoda
Asam cuka
25%
Katoda : paku besi
terdapat gelembung
H2
Anoda :
tembaga
Indikator : kertas
lakmus biru
Berubah warna
menjadi merah
Indikator : kertas
lakmus merah
Tetap berwarna
merah
Larutan
soda kue
dengan air
hujan
Katoda: batang
karbon
Terdapat gelembung
H2
Anoda : batang
karbon
Terdapat
gelembung O2
Indikator: kertas
lakmus biru
Berubah warna
menjadi biru
Indikator : kertas
lakmus merah
Tetap menjadi
biru
18. Pembahasan
1. Pada elektrolisis air mineral
• Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas
H2 dan ion hidrokida (OH-), sehingga larutan di
sekitar katoda bersifat basa.
• Sementara itu pada anode, dua molekul air lain
terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4
ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion
H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air.
• Reaksi yang terjadi adalah:
2H2O H2 + 2OH-
19. Pembahasan
2. Elektrolisis pada air hujan
• Pada katode, menggunakan elektrode inert sehingga yang
mengalami reaksi redoks adalah larutan elektrolitnya. Dua
molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron,
tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-), sehingga
larutan di sekitar katoda bersifat basa.
• Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai
menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta
mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan OH- mengalami
netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul
air. Disini terlihat adanya gelembung gas O2 pada anoda.
• Reaksi yang terjadi adalah:
2H+ + 2el H2
20. Pembahasan
3. Elektrolisis pada larutan garam NaCl
• Kation(Na+) tertarik ke katoda
• Anion (Cl¯) tertarik ke anoda
• Di katoda yang mengalami reduksi adalah air karena E°
Na lebih kecil daripada E° H2O, sehingga di katoda
menghasilkan gas H2 dan OH¯ (bersifat basa).
• Katoda : 2H2O + 2el H2 + 2OH-
• Di anoda yang mengalami oksidasi adalah ion Cl¯
karena berdasarkan harga potensial reduksi standar, Cl¯
lebih mudah dioksidasi daripada air, sehingga Cl- ikut
larut dan menyebabkan larutan menjadi berwarna
kekuningan.
• Anoda : 2Cl- Cl2 + 2el
• Keseluruhan : 2H2O + 2Cl- H2 + Cl2 + 2OH
21. Pembahasan
4. Elektrolisis pada asam cuka
• Anoda adalah tembaga dan katoda adalah paku
besi.
• Reaksi pada anoda menggunakan elektrode inert
sehingga yang bereaksi adalah larutan
elektrolitnya.
• Pada katoda, logam Fe mengalami oksidasi
………………………..
• Anoda :
• Katoda : Fe Fe2+ + 2e
24. Cara kerja elektroplating:
Melapisi koin 50 rupiah (alumunium) dengan nikel dari koin 1000 rupiah
1. Foto terdahulu masing-masing mata uang
sebelum elektrolisis berlangsung.
25. 2. Masukkan larutan
100 ml NiSO4 xH2O
1 M ke dalam wadah
bersih.
3. Jepit uang logam Ni
1000 rupiah sebagai
anoda dan uang
logam Al 50 rupiah
sebagai katoda.
4. Hubungkan kedua
elektrode dg kedua
kutub baterai 9V (
jangan terbalik
kutubnya)
5. Jalankan arus
selama 30 menit.
26. 6. Amati apa yang terjadi pada anoda dan
katoda.
7. Ambil fotonya dengan jelas.
27. 8. Setelah selesai putuskan arus dan angkat
kedua mata uang tadi.
9. Amati pada masing-masing logam setelah
elektrolisis.
10.Lalu foto lagi kedua mata uang tersebut.
29. Hasil Pengamatan
• Logam alumunium (koin 50
rupiah) sebagai katoda
• Logam nikel (koin 1000
rupiah) sebagai anoda.
• Logam alumunium (koin 50
rupiah) terlapisi oleh logam
nikel (koin 1000 rupiah).
• Warna koin 50 rupiah
menjadi kecoklatan dan
logam nikel berubah
menjadi agak kemerah-
merahan sedikit.
30. Pembahasan
• Logam nikel lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan
alumunium.
• Pada proses elektroplating, elektron mengalir dari anoda ke
katoda
• Pada saat anoda dan katoda dihubungkan dengan baterai,
elektron dari baterai mengalir menuju ke katoda.
• Logam nikel (anoda) melepas ion positif ke larutan NiSO4.
Ion positif nikel tersebut kemudian tertarik dan bergabung
dengan elektron di katoda menjadi logam nikel kembali.
• Lalu elektron yang tersisa di anoda mengalir menuju ke
kutub baterai dan kemudian mengalir ke katoda.
• Proses ini terjadi terus menerus hingga koin 50 rupiah
(alumunium) terlapisi seluruhnya oleh logam nikel dari koin
1000 rupiah.
32. Cara kerja galvanisasi:
• Foto terlebih dahulu masing-masing paku besi yang
telah diamplas dan logam zinc murni sebelum
elektrolisis berlangsung.
• Masukkan larutan 100 ml ZnSO4 1 M ke dalam wadah
bersih.
• Jepit paku besi yang bersih sebagai katoda dan logam
Zn murni sebagai anoda.
• Hubungkan kedua elektrode dengan kedua kutub pada
baterai ( jangan terbalik kutubnya).
• Jalankan arus selama 30 menit.
• Amati apa yang terjadi pada anoda dan katoda.
• Ambil fotonya dengan jelas
• Setelah selesai putuskan arus dan angkat baik paku
besi dan logam Zn.
• Amati pada masing-masing logam setelah elektrolisis.
34. Hasil pengamatan
• Larutan yang
digunakan
merupakan larutan
yang mengandung
ion logam yang
sama dengan logam
pelapis (Zn).
• Pada percobaan ini,
besi (paku besi)
sebagai katode, dan
logam zinc murni
sebagai anode.
35. Pembahasan
• Pada proses elektroplating, elektron mengalir dari
anoda (logam zinc murni) ke katoda (paku besi)
• Pada saat anoda dan katoda dihubungkan dengan
baterai, elektron dari baterai mengalir menuju ke
katoda.
• Logam zinc murni (anoda) melepas ion positif ke
larutan ZnSO4. Ion positif zinc tersebut kemudian
tertarik dan bergabung dengan elektron di katoda
menjadi logam Zn kembali dengan reaksi sbb:
Zn2+ + 2e Zn.
• Lalu elektron yang tersisa di anoda mengalir menuju ke
kutub baterai dan kemudian mengalir ke katoda.
• Proses ini berlangsung terus menerus hingga paku besi
terlapisi seluruhnya oleh logam zn.