1. KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI
02 OKTOBER 2014
LOLA MUSTAPALOKA
1113016200049
ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kereaktifan beberapa logam
alkali dan alkali tanah. Metode yang digunakan pada percobaan kali ini adalah metode
reaksi basah. Hasil dari percobaan ini menunjukan bahwa logam alkali lebih reaktif
dibandingkan logam alkali tanah.
Kata kunci: alkali, alkali tanah, natrium, magnesium dan kereaktifan.
PENDAHULUAN
Unsur-unsur dapat dibagi ke dalam tiga kategori—logam, nonlogam, dan metaloid.
Logam (metal) merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, sedangkan nonlogam
(nonmetal) biasanya merupakan penghantar listrik yang buruk. Metaloid mempunyai sifat-
sifat yang berada di antara logam dan nonlogam. Unsur-unsur sering dikelompokan
berdasarkan nomor golongannyadalam tabel periodic (Golongan IA, Golongan IIA, dan
seterusnya). Tetapi untuk memudahkan, beberapa golongan unsur mempunyai nama
khusus. Unsur-unsur Golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) disebut logam alkali (alkali
metal), dan unsur-unsur golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Bad an Ra) disebut logam alkali
tanah (alkaline earth metal). (Chang, 2005:38-39)
Unsur-unsur yang mudah bereaksi artinya adalah unsur-unsur yang reaktif. Dalam
sistem periodik unsur, unsur-unsur logam semakin ke bawah semakin reaktif karena
semakin mudah melepas elektron. Sebaliknya semakin ke atas, unsur-unsur logam semakin
tidak reaktif. Sedangkan unsur-unsur non logam semakin ke bawah semakin tidak reaktif
karena sukar menangkap elektron. Golongan unsur paling reaktif adalah I A dan II A
karena mudah membentuk ion positif dan mudah melepas elektron. Sedangkan golongan
unsur paling tidak reaktif adalah golongan VIII A karena sangat stabil. (Widiastuti, 2014)
2. Magnesium adalah logam putih, dapat ditempa dan liat. Ia melebur pada 650 ºC.
Logam ini mudah terbakar dalam udara atau oksigen dengan mengeluarkan cahaya putih
yang cemerlang, membentuk oksida MgO dan beberapa nitrida Mg3N2. Logam ini
perlahan-lahan terurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titik didih air rekasi berlangsung
dengan cepat. Natrium adalah logam putih-perak yang lunak, yang melebur pada 97,5 ºC.
Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam
seluruhnya dalam pelarut nafta atau siiena. Logam ini bereaksi keras dengan air,
membentuk natrium hidroksida dan hidrogen. Dalam garam-garamnya, natrium berada
sebagai kation monovalen Na+
. Garam-garam ini ini membentuk larutan tak berwarna
kecuali jika anionnya berwarna; hampir semua garam natrium larut dalam air. (Vogel,
1979:304-310)
Semua unsur dari golongan I dan II tabel berkala bereaksi dengan unsur golongan
VI dan VII untuk membentuk senyawa ionik, yang sebagian besar mengkristal dalam
sistem kubik. Sifat yang merupakan karakteristik logam ialah kemampuannya yang baik
untuk menghantarkan listrik dan kalor. Kedua gejala ini muncul karena mudahnya elektron
valensi bergerak; penghantaran listrik adalah akibat aliran elektron dari daerah dengan
energi potensial tinggi ke daerah yang energi potensialnya rendah, dan penghantaran kalor
adalah akibat aliran elektron dari daerah bersuhu tinggi (yang energi kinetiknya tinggi) ke
daerah bersuhu rendah (yang energi kinetiknya rendah). (Oxtoby, 2003:176-177)
Unsur-unsur logam alkali tanah merupakan unsur logam yang reaktif, hal ini karena
unsur-unsur logam alkali tanah mudah melepaskan 2 elektron valensinya untuk mencapai
konfigurasi elektron yang lebih stabil. Berdasarkan hal tersebut, maka unsur-unsur logam
alkali tanah di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi berikatan dengan unsur-
unsur lain. (Ayuningtyas, 2014)
METODOLOGI
Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi cawan petri, gelas ukur,
kertas saring, pipet tetes, pembakar spirtus, penjepit tabung dan tabung reaksi.
3. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi aquadest, indikator PP,
logam Mg dan logam Na.
Langkah kerja
Untuk uji kereaktifan logam alkali, digunakan logam natrium. Pertama, siapkan
cawan petri yang bersih dan kering. Kemudian masukan air ke dalam cawan petri,
letakan kertas saring di atas permukaan air (diusahakan agar kertas saring mengapung
dipermukaan). Lalu tambahkan beberapa tetes indikator PP. Ambil logam natrium
dalam minyak tanah dengan menggunakan pinset dan potong bagian kecil dari
potongan natrium tersebut, lalu letakan diatas kertas saring dalam cawan petri. Amati
reaksi yang terjadi.
Sedangkan untuk uji kereaktifan logam alkali tanah digunakan logam magnesium.
Pertama, siapkan tabung reaksi dan masukan 5 mL aquadest. Masukkan logam Mg,
kemudian tetesi dengan beberapa tetes indikator PP. Dipanaskan tabung reaksi sambil
digoyang-goyang agar panasnya merata. Amati perubahan yang terjadi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Logam Natrium
No Hasil Pengamatan
1 Terjadi letupan
2 Logam Na terbakar
3 Kertas saring berubah warna menjadi merah keunguan
Logam Magnesium
No Hasil Pengamatan
1 Terbentuk gelembung gas
2 Warna larutan berubah menjadi merah muda
Pada percobaan kali ini praktikan melakukan uji kereaktifan logam alkali dan logam
alkali tanah. Pada uji logam alkali, sampel yang digunakan yaitu logam natrium. Sedangkan
pada uji logam alkali tanah, sampel yang digunakan yaitu logam magnesium. Pada uji
4. kereaktifan logam natrium, setelah bersentuhan dengan air terjadi reaksi yang sangat cepat.
Logam natrium mengeluarkan letupan dan terbakar. Hal ini dikarenakan logam natrium
bereaksi sangat cepat dengan air membentuk natrium hidroksida dan hidrogen.
Na + H2O NaOH + H
Oleh karena itu penyimpanan Na dilakukan secara khusus yaitu di dalam minyak
tanah. Hal ini agar logam Na tidak bereaksi dengan molekul-molekul air di udara. Karena,
minyak tanah tidak bercampur dengan air. Selain itu, setelah reaksi berlangsung terbentuk
warna merah muda di atas kertas saring. Hal ini dikarenakan logam Na setelah bereaksi
dengan air membentuk senyawa NaOH yang bersifat basa.
Pada uji kereaktifan Mg, logam Mg setelah dipanaskan terdapat gelembung gas dan
warna larutan berubah menjadi merah muda. Gelembung gas berasal dari gas H2 yang
dilepaskan karena reaksi yang terjadi antara Mg dan air
Mg + H2O Mg(OH)2 + H2
Sedangkan warna merah muda berasal dari indikator PP, karena indikator PP akan
berwarna merah pada pH basa dan tidak berwarna pada pH asam. Hal ini membuktikan
bahwa Mg dan air akan bereaksi menghasilkan larutan basa.
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa logam Na bereaksi lebih cepat bila
dibandingkan logam Mg tanpa melalui proses pemanasan. Hal ini menunjukan bahwa
logam alkali memiliki kereaktifan yang lebih besar bila dibandingkan logam alkali tanah.
Karena logam-logam alkali memiliki elektron valensi 1, sehingga sifatnya tidak stabil dan
mudah bereaksi dengan unsur lain. Walaupun logam alkali tanah juga termasuk golongan
yang reaktif, tetapi lebih kurang reaktif bila dibandingkan golongan alkali. Karena unsur-
unsur golongan alkali tanah sudah memiliki sepasang elektron (duplet) sehingga sifatnya
lebih stabil bila dibandingkan golongan alkali.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa logam
alkali lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah.
5. DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Sugiarto, Kristian H. dan Retno D. Suyanti. 2010. Kimia Anoganik Logam. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Vogel. 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Bagian I. London: Longman group limited
Ayuningtyas, Putri. 2014. Makalah Logam Alkali Tanah.
http://www.slideshare.net/putryoyoi/makalah-logam-alkali-tanah [06 Oktober 2014]
19.19
Widhiastuti, Luthfi Nur. 2014. Makalah Reaktifitas Periodik Unsur-Unsur Logam.
http://lutfinur.student.fkip.uns.ac.id/2014/06/20/makalah-reaktifitas-periodik-unsur-
unsur-logam/ [06 Oktober 2014] 21.27
LAMPIRAN
Gambar langkah kerja
Kereaktifan logam Na