LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN MEDIA SCRAPBOOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA OKU
Dalam pengalaman praktis mengajar di posisi PPG, Dimana
Penyelenggaraan program Pengalaman Praktek Lapangan (PPL) dapat
membantu calon guru menunjang kompetensinya dalam proses menjadi guru
profesional. Berdasarkan pengalaman saya dalam melaksanakan PPL, saya
menemukan adanya permasalahan di dalam kelas yaitu siswa kurang
termotivasi untuk belajar. Hal ini terlihat dari hasil observasi di kelas dimana
siswa menunjukkan perilaku seperti: cenderung cepat bosan dengan kegiatan
pembelajaran, tidak mau bertanya jika kesulitan belajar, perhatian tidak
terfokus pada pembelajaran, melakukan permainan. Permainan dan ngobrol
selama kegiatan pembelajaran.
Pertama, saya melihat semangat belajar siswa masih belum tinggi.
Mereka hanya duduk dan mendengarkan saya, dan beberapa di antaranya
membuat pembelajaran jadi mengantuk. Mereka tampak enggan mempelajari
pelajaran ikatan kimia. Hal ini merupakan permasalahan yang harus diatasi
karena materi ini sangat penting karena mereka harus memahami ikatan kimia
sehingga nantinya mereka bisa mendapatkan ilmu bagaimana ikatan kimia
dalam kehidupan sehari-hari maka pelajaran kimia ini sangat penting secara
komprehensif sehingga mereka dapat menguasai hampir semua topik kimia
seperti senyawa karbon, protein, polimer, asam dan basa, energi kimia. dan
termodinamika, ketika kamu belajar kimia, kamu akan menemukan alasan
mengapa segala sesuatu di sekitar kamu terjadi.
Ini bisa dilihat dari contoh Kenapa coklat rasanya enak, kenapa
sabunnya bersih, kenapa langitnya biru? Memahami struktur atom,
elektrokimia larutan asam-basa, atau stoikiometri molekul sangat penting
untuk memahami segala sesuatu di lingkungan kita, mulai dari pasta gigi yang
kita gunakan setiap pagi hingga baterai ponsel yang kita isi ulang setiap hari.
Dari karatan logam hingga pencernaan, setiap reaksi di alam dikendalikan oleh
kimia. Jika siswa memiliki rasa ingin tahu, kursus kimia akan membantu siswa
menjawab semua pertanyaan tentang dunia dan lingkungan. Misalnya, tahukah
siswa bahwa daun berubah warna pada musim gugur karena produksi klorofil
diatur oleh cahaya? Seiring dengan semakin pendeknya hari, jumlah klorofil di
daun berkurang, dan bahan kimia hijau yang umum di musim semi dan musim
panas digantikan oleh senyawa lain yang ada di daun.
Dalam hal ini yang harus kita lakukan adalah mencari akar
permasalahannya yaitu fokus pada metode dan model pembelajaran, media
pembelajaran dan karakteristik siswa. Oleh karena itu, kemampuan pedagogi
guru dalam merancang pembelajaran, memilih model dan metode
pembelajaran, serta menggunakan teknologi pembelajaran sangat relevan
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Similar to LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN MEDIA SCRAPBOOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA OKU
Similar to LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN MEDIA SCRAPBOOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA OKU (20)
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN MEDIA SCRAPBOOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA OKU
1.
2. LAPORAN STUDI KASUS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
(PJBL) DENGAN MEDIA SCRAPBOOK UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI SISWA DALAM MATERI IKATAN KIMIA
DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA OKU
Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Kinerja Tertulis
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan
Oleh
WAITA RACHMI ACHIR, S.Pd
NIM : A2G223021
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
BIDANG STUDI KIMIA
UNIVERSITAS JAMBI
2023
3. A. Deskripsi Studi Kasus
Dalam pengalaman praktis mengajar di posisi PPG, Dimana
Penyelenggaraan program Pengalaman Praktek Lapangan (PPL) dapat
membantu calon guru menunjang kompetensinya dalam proses menjadi guru
profesional. Berdasarkan pengalaman saya dalam melaksanakan PPL, saya
menemukan adanya permasalahan di dalam kelas yaitu siswa kurang
termotivasi untuk belajar. Hal ini terlihat dari hasil observasi di kelas dimana
siswa menunjukkan perilaku seperti: cenderung cepat bosan dengan kegiatan
pembelajaran, tidak mau bertanya jika kesulitan belajar, perhatian tidak
terfokus pada pembelajaran, melakukan permainan. Permainan dan ngobrol
selama kegiatan pembelajaran.
Pertama, saya melihat semangat belajar siswa masih belum tinggi.
Mereka hanya duduk dan mendengarkan saya, dan beberapa di antaranya
membuat pembelajaran jadi mengantuk. Mereka tampak enggan mempelajari
pelajaran ikatan kimia. Hal ini merupakan permasalahan yang harus diatasi
karena materi ini sangat penting karena mereka harus memahami ikatan kimia
sehingga nantinya mereka bisa mendapatkan ilmu bagaimana ikatan kimia
dalam kehidupan sehari-hari maka pelajaran kimia ini sangat penting secara
komprehensif sehingga mereka dapat menguasai hampir semua topik kimia
seperti senyawa karbon, protein, polimer, asam dan basa, energi kimia. dan
termodinamika, ketika kamu belajar kimia, kamu akan menemukan alasan
mengapa segala sesuatu di sekitar kamu terjadi.
Ini bisa dilihat dari contoh Kenapa coklat rasanya enak, kenapa
sabunnya bersih, kenapa langitnya biru? Memahami struktur atom,
elektrokimia larutan asam-basa, atau stoikiometri molekul sangat penting
untuk memahami segala sesuatu di lingkungan kita, mulai dari pasta gigi yang
kita gunakan setiap pagi hingga baterai ponsel yang kita isi ulang setiap hari.
Dari karatan logam hingga pencernaan, setiap reaksi di alam dikendalikan oleh
kimia. Jika siswa memiliki rasa ingin tahu, kursus kimia akan membantu siswa
menjawab semua pertanyaan tentang dunia dan lingkungan. Misalnya, tahukah
siswa bahwa daun berubah warna pada musim gugur karena produksi klorofil
diatur oleh cahaya? Seiring dengan semakin pendeknya hari, jumlah klorofil di
daun berkurang, dan bahan kimia hijau yang umum di musim semi dan musim
panas digantikan oleh senyawa lain yang ada di daun.
Dalam hal ini yang harus kita lakukan adalah mencari akar
permasalahannya yaitu fokus pada metode dan model pembelajaran, media
pembelajaran dan karakteristik siswa. Oleh karena itu, kemampuan pedagogi
guru dalam merancang pembelajaran, memilih model dan metode
pembelajaran, serta menggunakan teknologi pembelajaran sangat relevan
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kedua, ketika hanya ada satu atau dua siswa yang bekerja dalam
kelompok, maka kemampuan kolaborasi dalam kelas rendah.Topik ini sangat
penting sebagai bahan pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan
4. mengajar guru. Tujuan pelaksanaan pembelajaran abad 21 adalah agar siswa
memperoleh kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui pengembangan
keterampilan membaca dan memiliki kemampuan 4C termasuk kolaborasi.
B. Analisis Situasi
Menganalisis keadaan yang relevan dengan kasus ini, dapat diketahui
bahwa rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh kurang inovatifnya
pembelajaran. Metode tradisional masih digunakan dan pembelajaran tetap
berpusat pada guru. Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang dihasilkan
secara internal dan eksternal oleh siswa, yang dapat membangkitkan semangat
dan semangat belajar, memberikan arahan bagi kegiatan belajar, dan
memungkinkan tercapainya tujuan belajar.
Peran saya dalam merancang pembelajaran terlihat pada penilaian
yang saya lakukan. Saya merancang bahan ajar yang menarik minat siswa dan
membiarkan siswa menyelesaikan tugas kelompok bersama-sama. Dimana
dalam PPl ini saya menggunakan media pembelajaran scrapbook dengan model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah guru
mata pelajaran, guru kelas, dan siswa. guru mata pelajaran dan guru kelas
merupakan sumber informasi tentang kemajuan siswa dalam belajar. Siswa
mempunyai peranan yang menentukan dalam menentukan kualitas desain
pembelajaran yang terlihat dari hasil belajarnya, pada saat yang sama siswa
juga berperan sebagai pelaku dalam memecahkan permasalahan belajar.
Berdasarkan hal tersebut, dalam proses penyusunan perangkat
pembelajaran, dengan menggunakan media pembelajaran scrapbook dengan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Langkah pertama saya
melakukan diskusi dengan rekan-rekan di sekolah dan guru mata pelajaran dan
guru kelas. Saya membahas metode pembelajaran menyenangkan yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. Selain itu saya juga memahami dan memahami
karakteristik siswa melalui observasi, selain guru saya juga membaca kasus
dari berbagai sumber dan apa yang bisa saya lakukan untuk menyelesaikan
kasus yang ada tentang rendahnya motivasi siswa untuk belajar kimia dengan
materi ikatan kimia.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi belajar, saya memilih
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang didukung dengan
media pembelajaran inovatif untuk mengajarkan ikatan kimia. Melalui model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL), saya berharap siswa mampu
memahami permasalahan yang berkaitan dengan materi yang terikat secara
kimia. Selain itu, media yang inovatif perlu digunakan sesuai dengan
karakteristik siswa.
Tantangan dan hambatan yang saya temui ketika merancang dan
melakukan penilaian model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
adalah membutuhkan banyak waktu. Selain itu, menemukan pertanyaan sehari-
5. hari terkait materi model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan
menemukan pendekatan yang tepat berdasarkan gaya belajar siswa merupakan
tantangan tersendiri. Namun dengan bekerja sama dengan rekan kerja, saya
mengatasi tantangan ini.
C. Alternatif Solusi
Berdasarkan permasalahan yang saya temui pada pengalaman
lapangan sebenarnya, saya menemukan alternatif untuk memecahkan dan
mengatasi permasalahan tersebut.
Solusi alternatif ini dapat saya uraikan dengan langkah-langkah
berikut:
Salah satunya adalah model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) yang menggunakan media scrapbook yang sesuai dengan karakteristik
siswa. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, saya akan memastikan
lingkungan belajar siswa aman dan nyaman.
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari beberapa kegiatan. Acara
pembukaan, inti dan penutup. Saya mengawali kelas dengan icebreaker,
kegiatan icebreaker dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran. Ketika siswa merasa nyaman, mereka cenderung
berpartisipasi dalam diskusi, bertanya, dan kegiatan pembelajaran lainnya.
Kemudian pada kegiatan inti pembelajaran, saya terlebih dahulu
memberikan soal-soal terkait model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) dalam format video yang sesuai dengan karakteristik visual anak, dan
selain itu saya juga memberikan contoh soal dalam bentuk gambar. Dengan
menyediakan berbagai media scrapbook yang sesuai dengan karakteristik anak,
semangat belajar anak semakin hari semakin meningkat.
Setelah orientasi masalah, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
dan menggunakan media scrapbook yang telah disiapkan untuk membangun
ikatan kimia. Selanjutnya masing-masing kelompok secara bergiliran
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Di akhir pelajaran, siswa dievaluasi melalui refleksi dan rangkuman
pengalaman mereka selama proses pembelajaran bersama. Sumber daya atau
bahan yang digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah kemampuan
guru dalam mengelola kelas selama proses pembelajaran. Kemudian, gunakan
berbagai media pembelajaran yang dapat mendukung karakteristik gaya belajar
setiap siswa. Menyediakan materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
atau minat siswa. Gunakan teknologi untuk menjadikan pembelajaran lebih
interaktif dan menyenangkan. Tetapkan tugas kelompok untuk meningkatkan
keterlibatan siswa.
D. Evaluasi
Setelah menerapkan pembelajaran berbasis masalah berbantuan
media scrapbook, saya melihat siswa menikmati pembelajaran. Mereka tampak
6. antusias dengan media yang saya berikan. Siswa tampak aktif terlibat dalam
pembelajaran. Diketahui bahwa siswa dicirikan oleh rentang perhatian yang
pendek. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan kreatif dalam
merancang pembelajaran untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Setiap anak mempunyai ciri gaya belajarnya masing-masing. Guru
juga harus mampu menyediakan berbagai media inovatif yang sesuai dengan
gaya belajar anak. Dengan membiarkan siswa belajar sesuai dengan
karakteristik metode pembelajaran yang sesuai, maka siswa dapat lebih
proaktif dalam proses pembelajaran, dan terlihat perubahan kemampuan
kolaboratif selama proses pembelajaran. Hal ini disebabkan LKPD yang dibuat
disesuaikan dengan anggota kelompok sehingga mereka memiliki tugasnya
masing-masing.
Guru juga menegaskan bahwa adanya penilaian sikap bekerjasama
dan bertanggung jawab yang bertujuan agar peserta didik paham bahwa
mereka harus saling bertanggung jawab dan bekerjasama dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya Sebab, LKPD disesuaikan dengan anggota kelompok
sehingga mempunyai misi masing-masing.
Guru juga menekankan bahwa penilaian sikap kooperatif dan
bertanggung jawab bertujuan agar siswa memahami bahwa mereka harus
saling bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas kelompok bersama-sama.
7. Lampiran
Model pembelajaran PJBL dengan berbantuan media scrapbook dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ikatan kimia di
Kelas X.
Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa
No Rentang Skor Kategori
1 80-100 Baik Sekali
2 66-79 Baik
3 56-65 Cukup
4 40-55 Kurang
5 30-39 Gagal
NO NAMA KETERANGAN
KIMIA
75
1 Ade Rinaldi Saputra 78 TUNTAS
2 Akhmad Fajaruddin 84 TUNTAS
3 Andani Saladin 85 TUNTAS
4 Ani Sugiyanti 76 TUNTAS
5 Antonius Bayu 90 TUNTAS
6 Ardana Priska Surya 95 TUNTAS
7 Bima Pratama Daulay 81 TUNTAS
8 Darmawanto 83 TUNTAS
9 Delvia Zulfayanti 70 BELUM TUNTAS
10 Dhimas Haryo Kanigoro 76 TUNTAS
11 Dio Adi Putra 65 BELUM TUNTAS
12 Fatkhur Muhlis 75 TUNTAS
13 Hizkia Roynaldo 75 TUNTAS
14 Iis Noviyanti 82 TUNTAS
15 Ika Prasetiowati 75 TUNTAS
16 Kevin Adrian Faisal 71 BELUM TUNTAS
17 Lala sari dewi 75 TUNTAS
18 Linda Pratika Sari 76 TUNTAS
19 M. Frans Dito Dendy 77 TUNTAS
20 Magdalena Debora 79 TUNTAS
JUMLAH 1568 20 SISWA
RATA-RATA 78,4
JUMLAH PESERTA DIDIK YANG TUNTAS 17 TUNTAS
PRESENTASE TUNTAS 85%
JUMLAH PESERTA DIDIK YANG TIDAK TUNTAS 3 SISWA
PRESENTASE TIDAK TUNTAS 15%
NILAI TERTINGGI 95
NILAI TERENDAH 65
Dari Lembar Observasi Aktivitas Siswa diperoleh nilai persentase 85 %, berarti
taraf keberhasilan aktivitas siswa termasuk kategori : Baik Sekali
8. Dari grafik tampak jelas nilai rata-rata yang diperoleh 85 %. Hal ini berarti
sebagian besar siswa memperoleh ketuntasan. Dapat dilihat dari 85 % hasil belajar
siswa yang telah memenuhi KKTP.
10. LEMBAR PENGESAHAN
PPPG DALAM JABATAN (DALJAB) ANGKATAN 3 TAHUN 2023
dibidang Kimia dan Modul ajar yang disusun oleh :
Nama : WAITA RACHMI ACHIR, S.Pd.
Mata Pelajaran : Kimia
Semester : X / Genap
Tahun Ajaran : 2023 / 2024
Sekolah : SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA
Hormat Saya,
WAITA RACHMI ACHIR,S.Pd
11. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadiratAllah
swt yang senantiasa melimpahkan segala rahmat, taufikdan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikanmodul ini.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta PPG Dalam
Jabatan (DALJAB) Angkatan 3 Tahun 2023 di bidang Kimia. Sesuai
dengan segmentasi peserta, maka modul inidisusun dengan
kualifikasi yang tidak diragukan lagi.
Teknik penyajian yang diangkat dilakukan secara terpadu tan
papemilihan berdasarkan jenjang pendidikan. Pembahasan modul
ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai.Kelebihan
modul ini, Anda bisa melihat keterpaduan ilmu Kimia. Pembahasan
yang akan disampaikan pun disertai dengan soal-soal yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkatketercapaian dan ketuntasan.
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan modul masih
banyak kekurangan, untuk itu penyusun sangat membuka saran dan
kritik yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan modul ini dapat
memberikan manfaat.
Baturaja, 8 Januari 2024
Penulis
WAITA RACHMI ACHIR,S.Pd
12. M A S A L A H
T E R P I L I H
13 dari 20 orang
peserta didik masih
memiliki hasil
belajar kimia yang
rendah
A K A R P E N Y E B A B
M A S A L A H
belum adanya
penggunaan media
yang tepat dalam
pembelajaran kimia
dengan materi ikatan
kimia
S O L U S I Y A N G
D I A M B I L
menggunakan
media pembelajaran
Pjbl
13. I. Kompetensi Dasar II. PROFIL PELAJAR PANCASILA
siswa sudah mengenal
materi ikatan Kimia
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa,
bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif,
mandiri, berkebhinekaan global
MODUL AJAR 1
IKATAN KIMIA
INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Guru : Waita Rachmi Achir, S.Pd
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA Sentosa Bhakti Baturaja Oku
Tahun Ajaran : 2023-2024
Kelas : X (Sepuluh)/Fase E
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan x 45 Menit)
B. Kompetensi Awal
14. III. SARANA PRASARANA
1. Buku Teks
4. Handout materi
7. Infokus/Proyektor
2. Laptop
5. White Board
8. Referensi lain
3. Akses Internet
6. LKPD
IV. TARGET PESERTA DIDIK
Siswa sasarannya adalah siswa rata-rata/tipikal,
yakni tidak mengalami kesulitan dalam mencerna
dan memahami materi.
2
V. .MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang di gunakan yaitu Project Based
Learning (PBL) Metode : Diskusi kelompok, pembuatan
proyek, tanya jawab
Pendekatan : TPACK
KOMPETENSI INTI
Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan
menjelaskan fenomena sehari-hari sesuai kaidah kerja
ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam
keseharian; menerapkan operasi matematika dalam
perhitungan kimia; mempelajari sifat, struktur dan
interaksi partikel dalam membentuk berbagai senyawa
termasuk pengolahan dan penerapannya dalam
keseharian
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
.Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan dengan tepat
proses terbentuknya ikatan kimia
Melalui diskusi, siswa dapat menganalisis dengan benar
proses terbentuknya iktan kimia
Siswa dapat dengan benar menyajikan hasil analisis
perbandingan pembentukan ikatan kimia melalui
diskusi
15. D. PERTANYAAN PEMANTIK
A. 1.Bagaimana unsur-unsur penyusun garam meja membentuk
ikatan?
2.Bagaimana proses terjadinya ikatan unsur-unsur penyusun air?
3.Mengapa garam meja aman dikonsumsi, namun unsur
penyusunnya bersifat reaktif?
4Guru membandingkan jawaban peserta didik satu dengan
jawaban peserta didik lainnya.
Guru dapat mendidik siswa tentang ikatan kimia yang
materi ikatan kimia dimulai dari perkembangan model
atom, mekanika kuantum dan aplikasinya pada sistem
atom H dalam menjelaskan atom modern, sifat atom,
dasar spektroskopi atom, pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, simetri molekul, ikatan logam, dan ikatan
antar molekul serta sifat-sifat senyawaanya.
Dengan mempelajari ikatan kimia kita akan memahami
sifat-sifatnya, yang kemudian dapat kita terapkan dan
manfaatkan dalam kehidupan sehari hari. Pada modul
ini kita juga akan merancang dan membuat project
proses terbentuknya ikatan kimia
Guru dapat memperkenalkan siswa pada ikatan kimia
gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk
membuat senyawa atau molekul kimia. Ikatan itulah
yang akan menjaga atom tetap bersama dalam suatu
senyawa yang dihasilkan. Dengan kata lain, ikatan kimia
dari dua atau lebih unsur disebut senyawa.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diilustrasikan
dengan adanya senyawa dari garam dapur
C. Pemahaman Bermakna
24. Halaman 02
E. PENGAYAAN DAN
REMEDIAL
PENGAYAAN
REMEDIAL
Melakukan perbaikan jika hasil belajar
siswa tidak memenuhi Standar
Ketercapaian Sasaran Pembelajaran
Peserta didik yang daya tangkap dan daya
kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih
menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
28. 3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan, logam serta kaitannya dengan sifat
zat.
IndikatorPembelajaran :
3.5.1 Menjelaskan kestabilan suatu unsur
berdasarkan konfigurasi elektron.
3.5.2 Menggambarkan struktur lewis berdasarkan
elektron valensi unsur.
3.5.3 Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion
berdasarkan contohnya.
LEMBAR KERJA PERSERTA DIDIK
Nama :
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA Sentosa Bhakti Baturaja Oku
Tahun Ajaran : 2023-2024
Kelas : X (Sepuluh)/Fase E
29. TujuanPembelajaran :
Siswa mampu menjelaskan proses
pembentukan jenis-jenis ikatan kimia.
Petunjuk Kegiatan/Kerja:
Tulislah nama anggota kelompokmu.
1.
Perhatikan gambar yang disajikan
mengenai Materi ikatan kimia
2.
Diskusilah dan bahaslah bersama
anggota kelompokmu untuk
mengerjakan soal di bawah ini
3.
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan
seksama.
4.
Jika kelompok mengalami kesulitan
dalam mempelajari lembar kerja peserta
didik tanyakan pada gurumu, tetapi
berusahala semaksimal mungkin.
5.
Presentasikan hasil kerja kelompokmu !
6.
30. Ikatan Kimia
A. Dasar Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom yang membentuk
suatu molekul. Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur cenderung
mencapai stabilitas dengan memiliki susunan elektron seperti gas
mulia (struktur ganda atau oktet). Struktur dua keadaan berarti
jumlah elektron pada kulit terluar adalah 2, sedangkan struktur oktet
berarti jumlah elektron pada kulit terluar adalah 2
Ikatan kimia terbagi menjadi 3 yang pertama yaitu ikatan ion. Ikatan ion
adalah ikatan yang terjadi antara undur logam dengan non logam, ikatan
ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atom-
atom yang berikatan, contoh: NaCl.
11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 ev =1
17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 ev = 7
Na Cl
B. KONFIGURASI ELEKTRON GAS MULIA
Pada tahun 1916 ilmuan bernama G.N. Lewis dan Walter Kossel
menyatakan bahwa:
Golongan VIIIA pada tabel periodik merupakan golongan mulia dan
dijadikan tolak ukur kestabilan unsur. Hal ini karena gas mulia
mempunyai konfigurasi elektron yang paling stabil. Berikut konfigurasi
elektron unsur golongan gas mulia menurut asas Aufbaugh, kaidah
Hund, dan larangan Pauli! Helium (He) Helium (He) memiliki nomor atom
2 yang berarti helium hanya memiliki 2 elektron. Menurut Chemistry
LibreTexts, kedua elektron tersebut akan menempati subkulit s pada
kulit pertama, yang paling dekat dengan inti dan memiliki energi
elektron paling rendah. Jadi, konfigurasi elektron helium adalah:
Elektron helium mengisi kulit pertama, sehingga elektron valensinya
penuh. Hal ini membuat helium stabil, sehingga menjadi standar aturan
doublet (aturan kestabilan unsur).
31. NEON (NE)
Radon (Rn)
UNSUR GAS MULIA TERAKHIR
ADALAH RADON. NOMOR
ATOM DAN NOMOR ELEKTRON
RADON ADALAH 86.
KONFIGURASI ELEKTRON GAS
RADON ADALAH: SUBKULIT
VALENSI GAS RADON ADALAH
6S2 DAN 6P8. ARTINYA RADON
MEMILIKI 8 ELEKTRON
VALENSI, YANG JUGA
MENGIKUTI ATURAN OKTET
UNTUK STABILITAS ATOM.
DARI KONFIGURASI
ELEKTRON GAS MULIA DI
ATAS DIKETAHUI BAHWA
SEMUA UNSUR GAS MULIA
(KECUALI HELIUM)
MEMPUNYAI ELEKTRON
VALENSI SEBANYAK 8
BUAH, YANG MERUPAKAN
PATOKAN ATURAN OKTET
KESTABILAN ATOM.
Argon (Ar)
GAS MULIA BERIKUTNYA ADALAH ARGON YANG
MEMILIKI NOMOR ATOM 18. 18 ELEKTRON ARGON
MENGISI 3 KULIT ELEKTRON DENGAN
KONFIGURASI SEBAGAI BERIKUT: ANDA DAPAT
MELIHAT BAHWA TERDAPAT 8 ELEKTRON PADA
KULIT VALENSI (KULIT KETIGA), YANG SEKALI LAGI
MEMENUHI ATURAN OKTET.
NENEON (NE) MERUPAKAN GAS MULIA DENGAN NOMOR ATOM 10. ARTINYA NEON
MEMPUNYAI 10 ELEKTRON DAN STRUKTURNYA SEBAGAI BERIKUT: MENURUT LUMEN
LEARNING, NEON MEMPUNYAI KULIT VALENSI 2 (TERMASUK SUBKULIT S DAN P) YANG
MENGANDUNG 8 ELEKTRON. 8 ELEKTRON MENGISI SELURUH KULIT ELEKTRON VALENSI
NEON, SEHINGGA NEON MERUPAKAN UNSUR STABIL. INILAH DASAR KESTABILAN UNSUR
LAIN YANG DISEBUT ATURAN OKTET.
ACTIVITY
Kripton (Kr)
Krypton merupakan gas mulia dengan
nomor atom 36. 36 elektron Krypton
mengisi 4 kulit elektron dan strukturnya
adalah sebagai berikut: Dalam struktur
ini, sekali lagi Anda dapat melihat
bahwa elektron valensi berada pada
kulit elektron keempat, dengan total 8
elektron.
Xenon (Xe)
Xenon merupakan unsur gas mulia dengan
nomor atom 54. Elektron xenon menempati
hingga 5 kulit elektron, dan strukturnya
adalah sebagai berikut: Subkulit valensi
xenon adalah 5s2 dan 5p6. Artinya xenon
memiliki 8 elektron valensi sehingga stabil.
32. Rumusan Masalah
Buatlah jawaban sementara
berdasarkan permasalahan
diatas!
Hipotesis
No Atom Susunan Elektron Elektron Valensi
1 2He
2 9F
3 20Ca
4 35Br
5 54Xe
6 86Rn
Berdasarkan gambar yang telah diamati,
tuliskan masalah yang dapat ditemukan melalui
diskusi kelompok!
Pertanyaan
1. Lengkapilah tabel dibawah ini!
33. Gambarkan struktur lewis dari molekul-molekul dibawah ini!
a. MgS
b. KBr
Ikatan kovalen
koordinasi
ditunjukkan oleh
nomor…
Di antara zat berikut ini, yang mengandung ikatan ion adalah:
35. LEMBAR KERJA PERSERTA DIDIK
Nama :
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA Sentosa Bhakti Baturaja Oku
Tahun Ajaran : 2023-2024
Kelas : X (Sepuluh)/Fase E
Kompetensi Dasar:
3.6 Membandingkan ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinat, ikatan logam dan hubungannya dengan
sifat material. Jelaskan struktur Lewis berdasarkan elektron
valensi suatu unsur.
4.6 Merancang dan melakukan eksperimen untuk
mendemonstrasikan sifat-sifat.
36. IndikatorPembelajaran :
3.5.7 Berikan contoh proses pembentukan ikatan
kovalen.
3.5.8 Berikan contoh untuk menggambarkan proses
pembentukan ikatan kovalen koordinasi.
TujuanPembelajaran :
Siswa menggunakan sikap kooperatif, santun, dan
toleran untuk menanamkan rasa syukur kepada
Tuhan melalui percobaan membedakan ikatan
kovalen polar dan non polar. Rahmat yang diberikan.
Petunjuk pengerjaan
Berdoa dulu sebelum mengerjakan
Harus teliti selama mengerjakan LKPD
Diskusikan dengan teman sekelompokmu
Kerjakan di kertas yang telah disediakan.
Hasil diskusi, dipresentasikan.
37. INSTRUCTIONS
EXAMPLE
Ikatan Kovalen
6C = 1s2 2s2 2p2 ev = 4
8O = 1s2 2s2 2p4 ev = 6
IIkatan kovalen terkoordinasi adalah
ikatan yang terbentuk melalui
penggunaan bersama sepasang elektron
dari satu atom yang berikatan atau atom
pusat yang mempunyai pasangan
elektron bebas (PEB).Sementara atom
lain hanya menerima pasangan elektron
bersama, syarat terjadinya ikatan
kovalen koordinasi adalah atom tali
pusat harus memiliki pasangan elektron
bebas (PEB).
Contoh : SO2
16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 ev : 6
8O : 1s2 2s2 2p4
Rumusan Masalah
Berdasarkan gambar yang telah
diamati, tuliskan masalah yang
dapat ditemukan melalui diskusi
kelompok!
IIkatan kovalen terjadi karena atom-atom yang berikatan berbagi pasangan
elektron. Pasangan elektron yang digunakan bersama disebut pasangan elektron
terikat (PEI), dan pasangan elektron valensi yang tidak berpartisipasi bersama
disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara
unsur-unsur nonlogam, baik yang sejenis (misalnya: H2, N2, dsb) maupun berbeda
jenis (misalnya: H2O, CO2, dsb). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen
disebut senyawa yang terikat kovalen. Contoh: karbon dioksida
1
2
ROLE MODEL 1:
14 MINUTES
15
Minutes
38. Sebutkan dan jelaskan perbedaan ikatan kovalen
dan ikatan kovalen koordinasi dari gambar diatas !
.
.
Tentukan yang mana ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinasi pada gambar dibawah ini ? Berikan alasanmu!
39. SCENARIOS
1
3
2
4
Tuliskan pembentukan
ikatan kovalen dari
senyawa berikut:
(lengkapi dengan rumus
struktur danr umus
kimianya)
•AtomCdenganOmembe
ntukmolekulCO2
•AtomCdenganHmembe
ntukmolekulC2H4(etena
)
Soal Tuliskan pembentukan
ikatan kovalen dari senyawa
berikut:(lengkapi dengan
rumus struktur dan rumus
kimianya)
•AtomCdenganHmembentukm
olekulCH4
•AtomHdenganOmembentukm
olekulH2O
•AtomBrdenganBrmembentuk
molekulBr2
Tunjukkan polaritas
ikatan berikut dengan
bantuan panah polar: N –
H, F –N, I –Cl
Susun berdasarkan urutan
kenaikan polaritas
beberapa ikatan berikut: H
–N, H –O, H –C.
41. KEPOLARAN SENYAWA
Polaritas adalah kemampuan suatu senyawa untuk menghasilkan/membentuk
dipol. Polaritas suatu senyawa dijelaskan oleh momen dipolnya, yang juga
berhubungan dengan konstanta dielektriknya (E), dan jika nilai E meningkat,
maka polaritas senyawa tersebut juga meningkat. Polaritas suatu senyawa
merupakan bagian dari ikatan kovalen. Dipol adalah dua muatan berbeda yang
terkandung dalam molekul suatu zat.Tarik tarik antarmolekul adalah gaya yang
menyatukan molekul-molekul dalam suatu zat yang tersusun dari molekul.
Daya tarik berkaitan dengan sifat fisika suatu zat yaitu titik leleh, titik didih,
massa jenis, dan kelarutan.
Polaritas dalam ikatan kimia adalah keadaan dimana elektron tidak terdistribusi
secara merata atau elektron lebih cenderung berikatan dengan satu atom.
Bagaimana menyatakansenyawa bersifat kovalen murni (non polar) atau
kovalen polar.Cara mengetahui apakah suatu senyawa bersifat kovalen murni
(nonpolar) atau kovalen polar.
Polaritas berkaitan erat dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul. Dari
segi polaritas suatu senyawa bergantung pada nilai momen dipolnya. Momen
dipol adalah perbedaan nilai keelektronegatifan antar atom yang berikatan.
Beberapa orang telah mengemukakan nilai keelektronegatifan untuk setiap
unsur, namun sekarang kita menggunakan angka keelektronegatifan yang
dikemukakan oleh Pauling. Perbedaan keelektronegatifan dua atom
menyebabkan kepolaran suatu senyawa. Perbedaan keelektronegatifan
menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik pada salah satu unsur
sehingga membentuk dipol. Adanya dipol menyebabkan senyawa menjadi polar
Pada senyawa HCl, pasangan elektron yang digunakan bersama akan lebih
dekat ke Cl karena gaya tarik menarik elektron lebih besar dari H. Hal ini
menyebabkan polarisasi ikatan H – Cl.
Tampilkan Perubahan
Periksa Plagiarisme
PdfWord
. Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya
ikatan kovalen polar.
42. Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran
senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya
bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka
senyawanya bersifat polar.
Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan
rumus di samping.
2) Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka
senyawanya bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya
tidak simetris maka senyawanya bersifat polar.
Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran
senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya
bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka
senyawanya bersifat polar.
Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan:
= d l
Di mana:
= momen dipol dalam satuan Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam satuan cm
43. KEPOLARAN SENYAWA PADA UMUMNYA
TERDAPAT PADA MOLEKUL YANG ATOM-
ATOMNYA BERIKATAN....
KEPOLARAN SUATU SENYAWA KOVALEN
TERGANTUNG DARI ...
SENYAWA KOVALEN POLAR TERJADI KARENA
PERBEDAAN....
S
T
E
P
THREE
S
T
E
P
ONE
STEP
T
W
O
S O A L
3 STEP
44. RUMU SAN MA SA LA H
FILLABLE
HIPOTESIS :
BUATLAH JAWABAN SEMENTARA BERDASARKAN
PERMASALAHAN DIATAS!
WORKBOOK
OLIVIA WILSON
Berdasarkan video yang telah diamati, tuliskan masalah yang
dapat ditemukan melalui diskusi kelompok!