SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Disusun:
Ahdan Ramdani : 201129049
Dini Anggraini : 201129010
Ega Gunawan : 201129013
Refpangga Chandra : 201129008
Rizki Gumilar : 201129002
Sigit Permana : 201129025
Siska Noviyana : 201129035
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu sumber kehidupan yang
sangat vital bagi manusia, baik dalam fungsinya sebagai
sarana untuk mencari penghidupan yaitu sebagai
pendukung mata pencaharian di berbagai bidang
seperti
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri,
maupun yang dipergunakan sebagai tempat untuk
bermukim dengan didirikannya perumahan sebagai
tempat tinggal.
3
Ketentuan yuridis yang mengatur mengenai eksistensi
tanah yaitu terdapat dalam Undang-undang Nomor 5
Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria yang selanjutnya disebut UUPA, merupakan
pelaksanaan dari ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-
undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa bumi dan
air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
4
Adapun pengejawantahan lebih lanjut mengenai hukum
tanah, banyak tersebar dalam berbagai peraturan
perundang-undangan lainnya seperti Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atas Tanah;
Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1999 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan
Pemberian Hak atas Tanah; dan lain-lain.
5
Dalam ruang lingkup agraria, tanah merupakan bagian
dari bumi yang disebut permukaan bumi. Tanah yang
dimaksudkan di sini bukan mengatur tanah dalam
segala aspeknya, melainkan hanya mengatur salah satu
aspeknya yaitu tanah dalam pengertian yuridis yang
disebut hak. Tanah sebagai bagian dari bumi disebutkan
dalam Pasal 4 ayat (1) UUPA yaitu:
6
“Atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang
dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam-
macam hak atas permukaan bumi yang disebut
tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh
orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang lain serta badan-badan hukum.”
7
Hak yang dapat diberikan kepada warga negara, namun
ada masalah selanjutnya, yakni warga negara yang
mendiami Indonesia bukan hanya warga negara
Indonesia saja, tetapi ada juga warga negara asing.
Masalahnya adalah bagaimanakah pengaturan secara
yuridis mengenai pemberian hak kepada selain warga
negara Indonesia. Berdasarkan latar belakang diatas
Kami bermaksud membuat Makalah dengan judul “Hak
Warga Negara Asing terhadap Penguasaan Tanah di
Indonesia”.
8
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, kami akan membatasi
pokok bahasan makalah ini. Kami membatasi masalah
menjadi dua hal, yaitu:
1. Siapa saja yang boleh memiliki hak penguasaan atas
tanah?
2. Apakah Warga Negara Asing boleh memiliki hak
atas tanah?
9
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui siapa saja yang boleh memiliki
hak penguasaan atas tanah.
2. Untuk mengetahui apakah warga negara asing boleh
memiliki hak penguasaan atas tanah ataukah tidak.
10
D. Sistematika Penulisan
Berikut dijelaskan sistematika yang dipakai oleh Kami
dalam peyusunan makalah ini, yaitu: Bab I berisi
tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II berisi empat
sub pembahasan, yaitu pertama mengenai Subjek Hak
Atas Tanah, kedua mengenai status warga negara asing
di Indonesia. Bab III berisi mengenai Kesimpulan dan
Saran.
11
BAB II
PEMBAHASAN
12
A. Subjek Hak Atas Tanah
Pada asasnya hak milik hanya dapat dipunyai oleh
orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang lain. Badan hukum tidak dapat
mempunyai tanah dengan hak milik, kecuali badan
hukum yang ditetapkan oleh pemerintah dan telah
dipenuhi syarat-syaratnya. Demikian pasal 21 ayat (1)
dan (2) UUPA.
13
Sesuai dengan pasal 9 ayat (1) UUPA, menurut pasal 21
ayat (1) UUPA, hanya warga negara Indonesia saja yang
dapat mempunyai hak milik, sebagaimana telah
dijelaskan, bahwa larangan itu tidak diadakan
perbedaan antara orang-orang Indonesia asli dan
keturunan asing. Meskipun, menurut pasal 9 ayat (2)
UUPA, tidak diadakan perbedaan antara sesama warga
negara dalam hal pemilikan tanah diadakan perbedaan
antara mereka yang berkewarganegaraan tunggal dan
rangkap.
14
B. Status WNA di Indonesia
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepada
Badan Pertanahan Nasional Tentang Persyaratan
Pemilikan Rumah Tempat Tinggal Atau Hunian Oleh
Orang Asing, pada pasal 1:
“Orang asing yang kehadirannya di Indonesia memberi
manfaat bagi pembangunan nasional dapat memiliki
sebuah rumah tempat tinggal atau hunian dalam bentuk
rumah dengan hak atas tanah tertentu atau satuan
rumah susun yang dibangun di atas tanah hak pakai atas
tanah negara.” (Pasal 1 ayat 1)
15
“Orang asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah orang asing yang memiliki dan memelihara
kepentingan ekonomi di Indonesia dengan
melaksanakan investasi untuk memiliki rumah tempat
tinggal atau hunian di Indonesia.” (Pasal 1 ayat 2)
(Harsono, Boedi. 2004. Hukum Agraria Indonesia.
Jakarta: Penerbit Djambatan. Hlm 295)
16
C. Hak Penguasaan Atas Tanah
Warga Negara Asing
Penguasaan tanah oleh orang asing dan badan hukum
asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia diatur
dalam Pasal 41 dan 42 UUPA. Lebih lanjut diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 40 tahun 1996
tentang Hak Guna Usaha, hak Guna Bangunan, dan Hak
Pakai atas Tanah dan PP nomor 41 tahun 1996 tentang
Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh
Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia.
17
Meskipun pada asasnya hanya orang-orang warga negara
Indonesia tunggal saja yang dapat memiliki
tanah, dalam hal-hal tertentu selama dalam waktu yang
terbatas UUPA masih memungkinkan orang-orang asing
dan warga negara Indonesia yang berkewarganegaraan
rangkap untuk mempunyai tanah dengan hak milik.
Diberikannya kemungkinan itu adalah atas dasar
pertimbangan peri kemanusiaan.
18
Pasal 21 ayat 3 UUPA menentukan, bahwa orang asing
yang sesudah tanggal 24 september 1960 memperoleh
hak milik karena pewarisan tanpa wasiat atau
percampuran harta karena perkawinan, wajib
melepaskan hak itu dalam jangka waktu satu tahun
sejak diperolehnya hak tersebut. Ketentuan itu berlaku
juga terhadap seorang warga negara Indonesia yang
mempunyai hak milik dan setelah tanggal 24 september
1960 kehilangan kewarganegaraannya.
19
Jangka waktu satu tahun tersebut dihitung sejak
hilangnya kewarganegaraan Indonesia itu.
Bagaimanakah ketentuannya jika yang menerima hak
milik secara demikian seorang Indonesia yang
berkewarganegaraan rangkap atau jika seorang pemilik
semula berkewarganegaraan Indonesia
tunggal, menurut hemat penulis (Eddy
Ruchiyat, S.H.), pasal 21 ayat 3 UUPA berlaku juga
terhadap mereka berdasarkan ketentuan pasal 21 ayat 4
UUPA.
20
Cara-cara yang disebutkan dalam ayat 3 diatas adalah
cara memperoleh hak tanpa melakukan sesuatu
tindakan positif yang sengaja ditujukan pada terjadinya
peralihan hak yang bersangkutan. Demikian penjelasan
pasal 21 ayat 3 UUPA tersebut. Cara-cara lain tidak
diperbolehkan karena dilarang oleh pasal 26 ayat 2
UUPA, juga beli, tukar menukar, hibah, dan pemberian
dengan wasiat (legat).
21
Memperoleh hak milik dengan kedua cara tersebut
diatas masih dimungkinkan bagi orang-orang asing dan
warga negara Indonesia yang berkewarganegaraan
rangkap, tetapi dalam waktu satu tahun pemilikan itu
harus diakhiri. Bagaimana cara mengakhirinya?
22
Dikatakan dalam ayat tersebut, bahwa di dalam waktu
satu tahun hak miliknya itu harus dilepaskan. Kalau hak
miliknya itu tidak dilepaskan, hak tersebut menjadi
hapus dan tanahnya menjadi tanah negara, yaitu tanah
yang dikuasai langsung oleh negara. Maksudnya, setelah
itu bekas pemilik diberi kesempatan untuk meminta
kembali tanah yang bersangkutan dengan hak dapat
dipunyainya, yaitu bagi orang asing hak pakai dan bagi
orang Indonesia yang berkewarganegaraan
rangkap, HGU, HGB, atau hak pakai.
23
Menurut PP Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Pemilikan
Rumah Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing: “Warga
negara asing dapat memiliki rumah yang berdiri sendiri
di atas bidang tanah Hak Pakai atas Tanah Negara
(HPTN) atau di atas bidang tanah yang dikuasai
berdasarkan perjanjian dengan pemegang hak atas
tanah. Perjanjian tersebut harus dalam bentuk tertulis
dengan akta PPAT dan wajib didaftarkan”.
24
Sebelum PP Nomor 41 Tahun 1996 terbit, alternatif bagi
WNA yang memerlukan rumah/hunian adalah dengan
mengadakan perjanjian sewa-menyewa rumah/
bangunan yang sudah ada di atas sebidang tanah untuk
dihuni tanpa penguasaan hak atas tanahnya.
Penguasaan tanah oleh penyewa bangunan hanyalah
dalam hubungan dengan perjanjian sewa menyewa
bangunan tersebut. Perjanjian sewa menyewa yang
obyeknya bangunan tersebut, yang lazim juga disebut
hak atas bangunan, tidak memerlukan akta PPAT dan
berada di luar pengaturan PP Nomor 41 Tahun 1996.
25
BAB III
PENUTUP
26
A. Kesimpulan
Subjek hukum yang memiliki hak
pengelolaan, khususnya yaitu hak milik adalah warga
negara Indonesia, badan hukum nasional yang diberi
kewenangan oleh undang-undang. Adapun warga
negara asing dan badan hukum asing yang mempunyai
perwakilan di Indonesia juga mendapatkan hak
penguasaan tanah yang diatur dalam Pasal 41 dan 42
UUPA.
27
Lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
40 tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan, dan Hak Pakai atas Tanah jo. PP nomor 41
tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal
atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di
Indonesia.
28
Pasal 21 ayat 3 UUPA juga menentukan, bahwa orang
asing yang sesudah tanggal 24 september 1960
memperoleh hak milik karena pewarisan tanpa wasiat
atau percampuran harta karena perkawinan juga
mendapatkan hak milik yang bersifat sementara yang
setelahnya harus diserahkan kembali pada negara. Cara-
cara yang disebutkan seperti diatas adalah cara
memperoleh hak tanpa melakukan sesuatu tindakan
positif yang sengaja ditujukan pada terjadinya peralihan
hak yang bersangkutan.
29
B. Saran
Bertitik tolak dari kesimpulan pembahasan makalah
ini, maka kami menyarankan beberapa hal, yaitu dengan
kondisi globalisasi yang sedang terjadi saat ini, maka
seharusnya pemerintah membuat aturan yang bisa
mempermudah orang asing untuk tinggal supaya
nantinya bisa berinvestasi dengan mudah dan tidak
terganggu dengan aturan yang mempersulit.
30
Adapun pelanggaran-pelanggaran atas aturan misalnya
dengan pencaloan hak atas penguasaan tanah yang
dilakukan antara warga negara Indonesia dan warga
negara asing harus ditindak dengan tegas dan juga
pemerintah membuat aturan preventif supaya
persekongkolan antara warga negara Indonesia dan
warga negara asing tidak terjadi. Kemudian, pemerintah
juga diharapkan memperbaharui kembali aturan yuridis
mengenai hukum agrarian di Indonesia ini.
31
Daftar Pustaka
Literatur Buku:
Harsono, Boedi. 2004. Hukum Agraria Indonesia.
Jakarta: Penerbit Djambatan.
Ruchiyat, Eddy. 2004. Politik Pertanahan Nasional
Sampai Orde Reformasi. Bandung: Alumni.
Soebekti. 2004. Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
32
Perundang-undangan:
UUD 1945 Republik Indonesia
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar
Pokok Agraria
UU Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
PP Nomor 40 Tahun 1966 Tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas
Tanah
PP Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Pemilikan Rumah
Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing
33
Sumber Internet:
http://annekasaldianmardhiah.blogspot.com/2012/06/k
epemilikan-warga-negara-asing-
terhadap.html, diakses pada tanggal 14 desember
2012, pukul 11:00.
http://gambiri67.wordpress.com/2009/03/16/hak-atas-
tanah-bagi-orang-asing, diakses pada tanggal 14
desember 2012, pukul 11:15.
34
Sekian dan Terima Kasih
35

More Related Content

What's hot

NEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSINEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSIDiana Ellyza
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANFair Nurfachrizi
 
Laut territorial_hukum internasional
Laut territorial_hukum internasionalLaut territorial_hukum internasional
Laut territorial_hukum internasionalMohammad Taufan
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikFKP2B Cikarang
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIAAldy Arfan Nugraha
 
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Rizky Pradnya
 
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Rio Cahya Nandika
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraChatherinGurusinga
 
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. teresa irene
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumAnto Neo Madani
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalYanels Garsione
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruproses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruRara Bintra Amelia
 

What's hot (20)

Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
NEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSINEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSI
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
 
Laut territorial_hukum internasional
Laut territorial_hukum internasionalLaut territorial_hukum internasional
Laut territorial_hukum internasional
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
 
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
 
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasional
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
 
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruproses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukumPenggolongan hukum
Penggolongan hukum
 

Viewers also liked

Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)
Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)
Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)Florent Diverchy
 
がり勉LT20140111
がり勉LT20140111がり勉LT20140111
がり勉LT20140111erthejp
 
แอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅ
แอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅแอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅ
แอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅChicharito Iamjang
 
20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sun
20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sun20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sun
20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sungtarabanoff
 
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONS
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONSCONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONS
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONSMeenakshi Singh
 
Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?
Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?
Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?Florent Diverchy
 
SCnet Prezentacija
SCnet PrezentacijaSCnet Prezentacija
SCnet PrezentacijaSCnet Info
 
How To Brand Yourself Online
How To Brand Yourself OnlineHow To Brand Yourself Online
How To Brand Yourself OnlineElizabeth Joss
 
Workshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyond
Workshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyondWorkshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyond
Workshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyondFlorent Diverchy
 

Viewers also liked (11)

Sunumwiki
SunumwikiSunumwiki
Sunumwiki
 
Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)
Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)
Online Storytelling - Vétérinaire Sans Frontières Case (Final Results)
 
がり勉LT20140111
がり勉LT20140111がり勉LT20140111
がり勉LT20140111
 
แอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅ
แอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅแอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅ
แอพพล เคช _นนำทางแหล_งท_องเท__ยวจ_งหว_ดเลยบนๅ
 
20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sun
20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sun20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sun
20130607 arecs web_forecast_video_autumn_sun
 
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONS
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONSCONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONS
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS ON THE TYPES OF GOAL SCALE FOR SPORTS PERSONS
 
Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?
Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?
Email marketing Forum 11/13 - How to validate your online survey campaign?
 
Parts of a Baseball Uniform
Parts of a Baseball UniformParts of a Baseball Uniform
Parts of a Baseball Uniform
 
SCnet Prezentacija
SCnet PrezentacijaSCnet Prezentacija
SCnet Prezentacija
 
How To Brand Yourself Online
How To Brand Yourself OnlineHow To Brand Yourself Online
How To Brand Yourself Online
 
Workshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyond
Workshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyondWorkshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyond
Workshop Bisnode The Loop 30/04/2015 From CRM to Social CRM and beyond
 

Similar to Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia

Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaRahmanzie Share
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiasitirahmadalimunte
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikvinnalusianaSHMkn
 
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxelmiUtari
 
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfUU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfWiwihWahyu
 
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Ilham Mustafa
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxUndang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxMuhammadAdamFurqon
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Wahyu Novarianto
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanahSyaifOer
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uuparaes_bastard
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupadedihartono
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan AgrariaYossy Suparyo
 

Similar to Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia (20)

Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Agraria uupa uu no 5 1960
Agraria uupa uu no 5 1960Agraria uupa uu no 5 1960
Agraria uupa uu no 5 1960
 
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfUU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
 
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxUndang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
 
UUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdfUUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdf
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
 
Hukum agaria nasional
Hukum agaria nasionalHukum agaria nasional
Hukum agaria nasional
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanah
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
 

More from Rizki Gumilar

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Rizki Gumilar
 
Transgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islamTransgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islamRizki Gumilar
 
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanSejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanRizki Gumilar
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanRizki Gumilar
 
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhanIstilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhanRizki Gumilar
 
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”Rizki Gumilar
 
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutSlide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutRizki Gumilar
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Rizki Gumilar
 
Cultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakartaCultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakartaRizki Gumilar
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Rizki Gumilar
 
Pengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalPengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalRizki Gumilar
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanRizki Gumilar
 
Poligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positifPoligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positifRizki Gumilar
 

More from Rizki Gumilar (18)

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
 
Transgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islamTransgender menurut pandangan hukum islam
Transgender menurut pandangan hukum islam
 
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanSejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
 
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhanIstilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
Istilah-Istilah dan Ruang lingkup hukum perburuhan
 
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
 
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. GarutSlide Ruang terbuka hijau kab. Garut
Slide Ruang terbuka hijau kab. Garut
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
 
Presentation kps
Presentation kpsPresentation kps
Presentation kps
 
Cultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakartaCultural universal pada masyarakat yogyakarta
Cultural universal pada masyarakat yogyakarta
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
 
Pengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalPengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasional
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuan
 
Poligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positifPoligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positif
 
Hk.pidana
Hk.pidanaHk.pidana
Hk.pidana
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 

Recently uploaded

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 

Recently uploaded (20)

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 

Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia

  • 1. Disusun: Ahdan Ramdani : 201129049 Dini Anggraini : 201129010 Ega Gunawan : 201129013 Refpangga Chandra : 201129008 Rizki Gumilar : 201129002 Sigit Permana : 201129025 Siska Noviyana : 201129035 1
  • 3. A. Latar Belakang Tanah merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat vital bagi manusia, baik dalam fungsinya sebagai sarana untuk mencari penghidupan yaitu sebagai pendukung mata pencaharian di berbagai bidang seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, maupun yang dipergunakan sebagai tempat untuk bermukim dengan didirikannya perumahan sebagai tempat tinggal. 3
  • 4. Ketentuan yuridis yang mengatur mengenai eksistensi tanah yaitu terdapat dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria yang selanjutnya disebut UUPA, merupakan pelaksanaan dari ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang- undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat. 4
  • 5. Adapun pengejawantahan lebih lanjut mengenai hukum tanah, banyak tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan lainnya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atas Tanah; Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak atas Tanah; dan lain-lain. 5
  • 6. Dalam ruang lingkup agraria, tanah merupakan bagian dari bumi yang disebut permukaan bumi. Tanah yang dimaksudkan di sini bukan mengatur tanah dalam segala aspeknya, melainkan hanya mengatur salah satu aspeknya yaitu tanah dalam pengertian yuridis yang disebut hak. Tanah sebagai bagian dari bumi disebutkan dalam Pasal 4 ayat (1) UUPA yaitu: 6
  • 7. “Atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- macam hak atas permukaan bumi yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta badan-badan hukum.” 7
  • 8. Hak yang dapat diberikan kepada warga negara, namun ada masalah selanjutnya, yakni warga negara yang mendiami Indonesia bukan hanya warga negara Indonesia saja, tetapi ada juga warga negara asing. Masalahnya adalah bagaimanakah pengaturan secara yuridis mengenai pemberian hak kepada selain warga negara Indonesia. Berdasarkan latar belakang diatas Kami bermaksud membuat Makalah dengan judul “Hak Warga Negara Asing terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia”. 8
  • 9. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, kami akan membatasi pokok bahasan makalah ini. Kami membatasi masalah menjadi dua hal, yaitu: 1. Siapa saja yang boleh memiliki hak penguasaan atas tanah? 2. Apakah Warga Negara Asing boleh memiliki hak atas tanah? 9
  • 10. C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui siapa saja yang boleh memiliki hak penguasaan atas tanah. 2. Untuk mengetahui apakah warga negara asing boleh memiliki hak penguasaan atas tanah ataukah tidak. 10
  • 11. D. Sistematika Penulisan Berikut dijelaskan sistematika yang dipakai oleh Kami dalam peyusunan makalah ini, yaitu: Bab I berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II berisi empat sub pembahasan, yaitu pertama mengenai Subjek Hak Atas Tanah, kedua mengenai status warga negara asing di Indonesia. Bab III berisi mengenai Kesimpulan dan Saran. 11
  • 13. A. Subjek Hak Atas Tanah Pada asasnya hak milik hanya dapat dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain. Badan hukum tidak dapat mempunyai tanah dengan hak milik, kecuali badan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah dan telah dipenuhi syarat-syaratnya. Demikian pasal 21 ayat (1) dan (2) UUPA. 13
  • 14. Sesuai dengan pasal 9 ayat (1) UUPA, menurut pasal 21 ayat (1) UUPA, hanya warga negara Indonesia saja yang dapat mempunyai hak milik, sebagaimana telah dijelaskan, bahwa larangan itu tidak diadakan perbedaan antara orang-orang Indonesia asli dan keturunan asing. Meskipun, menurut pasal 9 ayat (2) UUPA, tidak diadakan perbedaan antara sesama warga negara dalam hal pemilikan tanah diadakan perbedaan antara mereka yang berkewarganegaraan tunggal dan rangkap. 14
  • 15. B. Status WNA di Indonesia Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepada Badan Pertanahan Nasional Tentang Persyaratan Pemilikan Rumah Tempat Tinggal Atau Hunian Oleh Orang Asing, pada pasal 1: “Orang asing yang kehadirannya di Indonesia memberi manfaat bagi pembangunan nasional dapat memiliki sebuah rumah tempat tinggal atau hunian dalam bentuk rumah dengan hak atas tanah tertentu atau satuan rumah susun yang dibangun di atas tanah hak pakai atas tanah negara.” (Pasal 1 ayat 1) 15
  • 16. “Orang asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah orang asing yang memiliki dan memelihara kepentingan ekonomi di Indonesia dengan melaksanakan investasi untuk memiliki rumah tempat tinggal atau hunian di Indonesia.” (Pasal 1 ayat 2) (Harsono, Boedi. 2004. Hukum Agraria Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan. Hlm 295) 16
  • 17. C. Hak Penguasaan Atas Tanah Warga Negara Asing Penguasaan tanah oleh orang asing dan badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia diatur dalam Pasal 41 dan 42 UUPA. Lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 40 tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atas Tanah dan PP nomor 41 tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia. 17
  • 18. Meskipun pada asasnya hanya orang-orang warga negara Indonesia tunggal saja yang dapat memiliki tanah, dalam hal-hal tertentu selama dalam waktu yang terbatas UUPA masih memungkinkan orang-orang asing dan warga negara Indonesia yang berkewarganegaraan rangkap untuk mempunyai tanah dengan hak milik. Diberikannya kemungkinan itu adalah atas dasar pertimbangan peri kemanusiaan. 18
  • 19. Pasal 21 ayat 3 UUPA menentukan, bahwa orang asing yang sesudah tanggal 24 september 1960 memperoleh hak milik karena pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena perkawinan, wajib melepaskan hak itu dalam jangka waktu satu tahun sejak diperolehnya hak tersebut. Ketentuan itu berlaku juga terhadap seorang warga negara Indonesia yang mempunyai hak milik dan setelah tanggal 24 september 1960 kehilangan kewarganegaraannya. 19
  • 20. Jangka waktu satu tahun tersebut dihitung sejak hilangnya kewarganegaraan Indonesia itu. Bagaimanakah ketentuannya jika yang menerima hak milik secara demikian seorang Indonesia yang berkewarganegaraan rangkap atau jika seorang pemilik semula berkewarganegaraan Indonesia tunggal, menurut hemat penulis (Eddy Ruchiyat, S.H.), pasal 21 ayat 3 UUPA berlaku juga terhadap mereka berdasarkan ketentuan pasal 21 ayat 4 UUPA. 20
  • 21. Cara-cara yang disebutkan dalam ayat 3 diatas adalah cara memperoleh hak tanpa melakukan sesuatu tindakan positif yang sengaja ditujukan pada terjadinya peralihan hak yang bersangkutan. Demikian penjelasan pasal 21 ayat 3 UUPA tersebut. Cara-cara lain tidak diperbolehkan karena dilarang oleh pasal 26 ayat 2 UUPA, juga beli, tukar menukar, hibah, dan pemberian dengan wasiat (legat). 21
  • 22. Memperoleh hak milik dengan kedua cara tersebut diatas masih dimungkinkan bagi orang-orang asing dan warga negara Indonesia yang berkewarganegaraan rangkap, tetapi dalam waktu satu tahun pemilikan itu harus diakhiri. Bagaimana cara mengakhirinya? 22
  • 23. Dikatakan dalam ayat tersebut, bahwa di dalam waktu satu tahun hak miliknya itu harus dilepaskan. Kalau hak miliknya itu tidak dilepaskan, hak tersebut menjadi hapus dan tanahnya menjadi tanah negara, yaitu tanah yang dikuasai langsung oleh negara. Maksudnya, setelah itu bekas pemilik diberi kesempatan untuk meminta kembali tanah yang bersangkutan dengan hak dapat dipunyainya, yaitu bagi orang asing hak pakai dan bagi orang Indonesia yang berkewarganegaraan rangkap, HGU, HGB, atau hak pakai. 23
  • 24. Menurut PP Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Pemilikan Rumah Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing: “Warga negara asing dapat memiliki rumah yang berdiri sendiri di atas bidang tanah Hak Pakai atas Tanah Negara (HPTN) atau di atas bidang tanah yang dikuasai berdasarkan perjanjian dengan pemegang hak atas tanah. Perjanjian tersebut harus dalam bentuk tertulis dengan akta PPAT dan wajib didaftarkan”. 24
  • 25. Sebelum PP Nomor 41 Tahun 1996 terbit, alternatif bagi WNA yang memerlukan rumah/hunian adalah dengan mengadakan perjanjian sewa-menyewa rumah/ bangunan yang sudah ada di atas sebidang tanah untuk dihuni tanpa penguasaan hak atas tanahnya. Penguasaan tanah oleh penyewa bangunan hanyalah dalam hubungan dengan perjanjian sewa menyewa bangunan tersebut. Perjanjian sewa menyewa yang obyeknya bangunan tersebut, yang lazim juga disebut hak atas bangunan, tidak memerlukan akta PPAT dan berada di luar pengaturan PP Nomor 41 Tahun 1996. 25
  • 27. A. Kesimpulan Subjek hukum yang memiliki hak pengelolaan, khususnya yaitu hak milik adalah warga negara Indonesia, badan hukum nasional yang diberi kewenangan oleh undang-undang. Adapun warga negara asing dan badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia juga mendapatkan hak penguasaan tanah yang diatur dalam Pasal 41 dan 42 UUPA. 27
  • 28. Lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atas Tanah jo. PP nomor 41 tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia. 28
  • 29. Pasal 21 ayat 3 UUPA juga menentukan, bahwa orang asing yang sesudah tanggal 24 september 1960 memperoleh hak milik karena pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena perkawinan juga mendapatkan hak milik yang bersifat sementara yang setelahnya harus diserahkan kembali pada negara. Cara- cara yang disebutkan seperti diatas adalah cara memperoleh hak tanpa melakukan sesuatu tindakan positif yang sengaja ditujukan pada terjadinya peralihan hak yang bersangkutan. 29
  • 30. B. Saran Bertitik tolak dari kesimpulan pembahasan makalah ini, maka kami menyarankan beberapa hal, yaitu dengan kondisi globalisasi yang sedang terjadi saat ini, maka seharusnya pemerintah membuat aturan yang bisa mempermudah orang asing untuk tinggal supaya nantinya bisa berinvestasi dengan mudah dan tidak terganggu dengan aturan yang mempersulit. 30
  • 31. Adapun pelanggaran-pelanggaran atas aturan misalnya dengan pencaloan hak atas penguasaan tanah yang dilakukan antara warga negara Indonesia dan warga negara asing harus ditindak dengan tegas dan juga pemerintah membuat aturan preventif supaya persekongkolan antara warga negara Indonesia dan warga negara asing tidak terjadi. Kemudian, pemerintah juga diharapkan memperbaharui kembali aturan yuridis mengenai hukum agrarian di Indonesia ini. 31
  • 32. Daftar Pustaka Literatur Buku: Harsono, Boedi. 2004. Hukum Agraria Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan. Ruchiyat, Eddy. 2004. Politik Pertanahan Nasional Sampai Orde Reformasi. Bandung: Alumni. Soebekti. 2004. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. 32
  • 33. Perundang-undangan: UUD 1945 Republik Indonesia UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria UU Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan PP Nomor 40 Tahun 1966 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah PP Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Pemilikan Rumah Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing 33
  • 34. Sumber Internet: http://annekasaldianmardhiah.blogspot.com/2012/06/k epemilikan-warga-negara-asing- terhadap.html, diakses pada tanggal 14 desember 2012, pukul 11:00. http://gambiri67.wordpress.com/2009/03/16/hak-atas- tanah-bagi-orang-asing, diakses pada tanggal 14 desember 2012, pukul 11:15. 34
  • 35. Sekian dan Terima Kasih 35