SlideShare a Scribd company logo
SISTEM
PEMERINTAHAN
Oleh :
1. Christella Tesalonika - 1387007
2. Christine Tanuwijaya - 1387010
3. Nadia Caramina - 1387019
4. Banni Alfuwun - 1387022
5. Nadia Yahya - 1387032
PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN
 Sistem adalah himpunan bagian-bagian atau unsur yang
saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan
bersama.
Pemerintahan dalam arti luas dan sempit :
• Pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan yang
dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan
kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan rakyatnya sendiri
(tidak diartikan sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas
eksekutif saja, melainkan juga tugas yudikatif dan legislatif).
• Pemerintahan dalam arti sempit adalah hanya menyangkut
fungsi eksekutif saja.
PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN
 Sistem pemerintahan dalam arti luas adalah suatu tatanan
atau struktur pemerintahan negara yang bertitik tolak dari
hubungan antar semua organ negara, termasuk hubungan
antar semua pemerintah pusat dan bagian yang terdapat di
dalam negara di tingkat lokal.
Sistem Pemerintahan dalam Arti Luas dan Sempit
Sistem pemerintahan dalam arti sempit adalah suatu tatanan
atau struktur pemerintahan yang bertitik tolak dari hubungan
sebagian organ negara di tingkat pusat, khususnya antara
eksekutif dan legislatif.
JENIS-JENIS SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
 Sistem pemerintahan presidensial bertitik tolak dari
konsep pemisahan kekuasaan sebagaimana
dianjurkan oleh Teori Trias Politika.
 Sistem ini menghendaki adanya pemisahan
kekuasaan secara tegas, khususnya antara badan
pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif.
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
1. Kedudukan kepala negara (presiden) adalah
sebagai kepala negara dan sebagai kepala
eksekutif (pemerintahan)
2. Presiden dan parlemen dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum, sehingga presiden
berasal dari partai politik yang berbeda dengan
partai politik di parlemen.
3. Presiden dan parlemen tidak bisa saling
mempengaruhi (menjatuhkan).
Ciri-ciri utama dari sistem ini :
4. Presiden tidak dapat diberhentikan oleh parlemen
dalam masa jabatannya, tetapi jika presiden
melakukan suatu perbuatan yang melanggar
hukum, presiden dapat dikenai impeachment
(pengadilan DPR).
5. Dalam rangka menyusun kabinet (menteri),
presiden wajib meminta persetujuan parlemen.
6. Menteri-menteri yang diangkat oleh presiden
tersebut tunduk dan bertanggung jawab kepada
presiden.
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
 Dalam sistem presidensial, kedudukan eksekutif
tidak bergantung pada badan perwakilan rakyat.
Karena itu, menteri tidak bisa diberhentikan oleh
badan perwakilan rakyat.
 Kedudukan legislatif, eksekutif, dan yudikatif
terpisah satu sama lain secara tajam dan saling
menguji. Kekuasaan membuat undang-undang di
tangan kongres, sedangkan presiden mempunyai
hak veto terhadap undang-undang yang sudah
dibuat. Tugas peradilan dilakukan oleh badan
peradilan yang tidak boleh dipengaruhi oleh
kekuasaan lain.
SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
 Dalam sistem pemerintahan parlementer,
hubungan antara eksekutif dan yudikatif sangat
erat. Kabinet memperoleh dukungan dari parlemen.
Dengan demikian, kebijaksanaan pemerintah atau
kabinet tidak boleh menyimpang dari apa yang
dikehendaki oleh parlemen.
 Sistem parlementer lahir dari pertanggungjawaban
menteri. Eksekutif dalam sistem parlementer
adalah kabinet. Kabinet yang terdiri atas perdana
menteri dan menteri-menteri, bertanggung jawab
sendiri atau bersama-sama kepada parlemen.
SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
1. Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan
legislatif (parlemen).
2. Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk
oleh parlemen dari partai politik peserta pemilu yang
menduduki kursi mayoritas.
3. Kepala negara berkedudukan sebagai kepala negara
saja, bukan sebagai kepala eksekutif atau
pemerintahan.
4. Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara.
Kepala negara tidak bertanggung jawab atas segala
kebijaksanaan yang diambil oleh kabinet.
Ciri-ciri utama dari sistem ini :
5. Dikenal adanya mekanisme pertanggungjawaban menteri
kepada parlemen yang mengakibatkan parlemen dapat
membubarkan atau menjatuhkan “mosi tidak percaya” kepada
kabinet jika pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pemerintahan tidak dapat diterima oleh parlemen.
6. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
7. Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk
kabinet dan perdana menteri adalah ketua partai politik yang
memenagkan pemilihan umum, sedangkan partai politik yang
kalah akan berlaku sebagai pihak oposisi.
8. Jika terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen,
kepala negara akan membubarkan parlemen.
SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN
SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN
 Sistem pemerintahan campuran merupakan bentuk
variasi dari sistem pemerintahan parlementer dan
sistem pemerintahan presidensial.
 Sistem pemerintahan ini hanya mengambil hal yang
terbaik dari sistem pemerintahan Presidensial dan
sistem pemerintahan Parlementer.
 Menurut Maurice Duverger sistem pemerintahan
campuran ini adalah merupakan suatu sistem
pemerintahan dimana orang-orang yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara itu dipilih atau
diangkat dengan cara-cara yang merupakan bentuk
peralihan dari cara autokrasi ke cara demokrasi.
BENTUK – BENTUK SISTEM PEMERINTAHAN
CAMPURAN
 Dalam sistem ini kita dapat ketemukan adanya dua
organ pemerintahan, yang satu sifatnya autokratis,
sedang yang lain sifatnya demokratis, dan yang
keduanya itu kedudukannya berdampingan.
Dibedakan menjadi:
Sistem pemerintahan campuran menurut juxtaposition
Juxtaposition antara seorang raja atau monark yang sifatnya autokratis,
dengan badan perwakilan atau parlemen yang sifatnya demokratis.
Misalnya, negara yang diperintah oleh raja yang sifatnya turun temurun,
berhadapan dengan sebuah badan perwakilan atau parlemen yang
anggotanya diangkat dengan memakai sistem pemilihan oleh rakyat
yang diperintah.
juxtaposition dalam parlemen, yang artinya badan perwakilan rakyat itu
berdiri terdiri dari dua kamar, yang satu pengangkatan anggota-
anggotanya dengan cara pemelihan oleh rakyat yang diperintah, jadi
sifatnya demokratis. Sedangkan yang lain pengangkatannya ditentukan
secara autokratis, seperti dengan cara keturunan.
Dalam negara hanya ada satu badan perwakilan rakyat yang
pengangkatan anggota-anggota sebagian bersifat demokratis sedangkan
yang lainnya bersifat autokratis.
BENTUK – BENTUK SISTEM PEMERINTAHAN
CAMPURAN
 Ini adalah suatu negara dimana kekuasaan
pemerintahannya itu hanya dipegang atau
dilaksanakan oleh satu organ saja. Dimana organ
tersebut pengangkatannya dilakukan dengan cara
baik secara demokratis maupun secara autokratis
Sistem pemerintahan campuran secara kombinasi
BENTUK – BENTUK SISTEM PEMERINTAHAN
CAMPURAN
 Dalam sistem campuran secara berfusi ini cara
pengangkatan para penguasa didapati unsur-unsur
autokratis dan unsur-unsur demokratis sekaligus
berfusi atau terpadu. Sistem ini misalnya terjadi
dalam pengangkatan para penguasa dalam negara
oligarki.
Sistem pemerintahan campuran secara berfusi atau terpadu
SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM
SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM
 Referendum berasal dari kata refer yang berarti
mengembalikan. Sistem pemerintahan referendum
adalah bentuk sistem pemerintahan yang
merupakan variasi dari sistem pemerintahan
parlementer dan presidensial.
SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM
 Referendum obligator adalah referendum yang
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
langsung dari rakyat sebelum suatu undang-
undang tertentu diberlakukan.
 Referensi fakultatif adalah referendum yang
dilaksanakan apabila dalam waktu tertentu sesudah
suatu undang-undang diumumkan dan
dilaksanakan, sejumlah orang tertentu yang
mempunyai hak suara menginginkan diadakannya
referendum.
 Referendum konsultatif adalah referendum yang
menyangkut soal-soal teknis
Macam-macam referendum adalah sebagai berikut :
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM
PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
 Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena
bertanggung jawab kepada presiden.
 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak
tergantung pada parlemen
 Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka
waktu tertentu. Misalkan, masa jabatan Presiden
Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan
Presiden Indonesia lima tahun.
 Penyusun program kerja kabinet lebih mudah
disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.
 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan
eksekutif sebab dapat diisi oleh orang luar termasuk
juga anggota parlemen sendiri.
Kelebihan :
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
 Pengawasan rakyat lemah.
 Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara
kurang mendapat perhatian.
 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung
badan legislatif sehingga dapat menimbulkan
kekuasaan mutlak.
 Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas.
 Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya
hasil tawar-menawar antara eksekutif & legislatif
sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas &
memakan waktu yang lama.
Kekurangan :
SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
 Suatu permasalahan dapat ditangani secara tuntas
melalui pembuatan kebijakan umum (undang –
undang) yang bersifat komprehensif karena
kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif
berada pada satu partai.
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan umum sangat jelas
sehingga dalam pemilihan umum para pemilih
dengan jelas mengetahui, siapa yang harus dicela
atau dipuji dalam penyelenggaraan pemerintah.
Kelebihan :
SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
 Terdapat suatu kabinet yang cenderung mengendalikan
parlemen, karena hal ini disebabkan dengan posisi
penting yang dipegang perdana menteri dan anggota
kabinet yang lain dalam partai, yang memungkinkan
mereka mempengaruhi isi kebijakan partai yang harus
dilaksanakan dengan semua anggota partai di perlemen
maupun di eksekutif.
 Anggota parlemen yang menjadi anggota kabinet
biasanya merupakan tokoh – tokoh yang berpengaruh di
parlemen. Dengan demikian, karena posisi mereka
dalam partai dan pengaruh mereka di parlemen, kabinet
akan dengan mudah mendominasi parlemen.
Kekurangan :
SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN
 Sistem ini pemerintahan lebih tegas dan lebih
kompeten.
Kelebihan :
Kekurangan :
 Adanya ketidakjelasan otoritas pemerintah yang
dapat menimbulkan perpecahan.
SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM
 Pada setiap masalah negara, rakyat langsung ikut
serta menanggulanginya. Rakyat juga dilibatkan
dalam pembentukan undang – undang.
 Kelangsungan kedudukan pemerintahan itu stabil
sehingga pemerintahan akan memperoleh
pengalaman yang baik dalam menyelanggarakan
kepentingan rakyatnya
Kelebihan :
SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM
 Tidak setiap masalah mampu diselesaikan oleh
rakyat karena untuk mengatasinya perlu
pengetahuan yang cukup yang harus dimiliki oleh
rakyat itu sendiri.
 Sistem ini tak bisa dilaksanakan jika terdapat
banyak perbedaan paham antara rakyat dan
eksekutif menyangkut kebijakan politik.
Kekurangan :
SEJARAH SISTEM PEMERINTAHAN DI
INDONESIA
PERIODE UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (18
AGUSTUS 1945-27 DESEMBER 1949)
 Bentuk Negara Republik Indonesia pada kurun
waktu 18 Agustus 1945 sampai dengan 27
Desember 1949 adalah negara kesatuan.
 UUD 1945 menganut teori Pembagian Kekuasaan
(Distribution of Power). Dalam pembagian
kekuasaan antara lembaga yang satu dengan yang
lain, masih dimungkinkan adanya kerja sama dalam
menjalankan tugas-tugasnya.
 Menurut UUD 1945, seperti yang telah disebutkan
diatas bahwa kekuasaan-kekuasaan dalam negara
dikelola oleh lima lembaga, yaitu: legislatif,
eksekutif, konsultatif, eksaminatif, yudikatif.
 Kekuasaan pada masa periode 18 Agustus 1945
sampai dengan 27 Desember 1949 belum
terlaksana sebagaimana mestinya. Pada masa itu
hanya terdapat presiden, wakil presiden, menteri-
menteri dan KNIP.
 Setelah muncul Maklumat Wakil Presiden No.X
pada 16 Oktober 1945 terdiri pembagian
kekuasaan dalam dua badan yaitu kekuasaan
legislative dijalankan oleh KNIP dan kekuasaan-
kekuasaan lainnya yang masih dipegang oleh
presiden hingga 14 November 1945.
PERIODE KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
SERIKAT (RIS) 1949 (27 DESEMBER1949-17
AGUSTUS 1950)
 Sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem
pemerintahan parlementer. Pada sistem ini, kabinet
bertanggung jawab kepada parlemen (Dewan
Perwakilan Rakyat), dan apabila
pertanggungjawaban itu tidak diterima oleh DPR
maka dapat menyebabkan bubarnya kabinet.
 Konstitusi RIS 1949 menganut sistem pembagian
kekuasaan. Selain itu kekuasaan negara tidak
hanya terbagi menjadi tiga kekuasaan/lembaga
tetapi menjadi enam lembaga negara, yaitu:
presiden, mentri, senat, DPR, MA, Dewan
Pengawas Keuangan.
 Namun konstitusi RIS yang bersifat liberal
federalistik tidak sesuai dengan semangat
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
Pancasila dan kepribadian bangsa Indonesia.
 Oleh karena itu, pada 19 Mei 1950, dicapailah
suatu kesepakatan membentuk kembali Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan
berdasarkan undang-undang dasar baru yang
merupakan gabungan unsur UUD 1945 dengan
Konstitusi RIS yang menghasilkan UUDS 50.
PERIODE UUDS 1950 (17 AGUSTUS 1950-5
JULI 1959)
 Bentuk negara yang dianut Negara Indonesia pada
masa berlakunya UUDS 50 adalah negara
kesatuan. Sistem pemerintahan yang dianut oleh
UUDS 50 adalah sistem pemerintahan parlementer.
 Dalam pasal 45 disebutkan “Presiden ialah Kepala
Negara.” Karena presiden sebagai kepala negara,
ia tidak dapat diminta pertanggungjawaban atas
pelaksanaan pemerintahan. Yang bertanggung
jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
adalah menteri. Menteri-menteri tersebut harus
bertanggung jawab atas kebijakannya kepada
parlementer DPR.
 Masa berlakunya UUDS 50 diisi dengan jatuh
bangunnya cabinet sehingga pemerintahan tidak
stabil. Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Adanya sistem pemerintahan parlementer yang
disertai sistem multipartai (banyak partai)
2. Perjuangan partai-partai politik hanya untuk
kepentingan golongan satu partai lainnya
3. Pelaksanaan sistem demokrasi yang tidak sehat
 Dalam UUDS 50 pun terdapat pembagian
kekuasaan. Hal ini terbukti dengan dibentuknya
badan-badan yang memegang ketiga kekuasaan
tersebut:
1. Kekuasaan pemerintah negara (eksecutive power)
dilakukan oleh dewan menteri
2. Kekuasaan perundang-undangan (legislative
power) dilakukan oleh pemerintah bersama-sama
dengan DPR
3. Kekuasaan kehakiman (yudicative power)
dilakukan oleh Mahkamah Agung
PERIODE BERLAKUNYA KEMBALI UUD 1945
(5 JULI 1959-21 MEI 1998)
 Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit pada 5 juli
1959, yang berisikan untuk membubarkan badan
konstituante serta kembali ke UUD 1945.
 Sejak 1959 hingga 1966, Bung Karno memerintah
dengan dekrit presiden tsb untuk mengangkat
dirinya sebagai presiden seumur hidup, dan
membentuk MPRS serta DPRS. Sistem yang
diberlakukan pada saat ini yaitu sistem
pemerintahan presidensial.
 Dekrit presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang
mengakhiri periode parlementer serta dipakai
kembalinya UUD 1945. periode setelah ini lazim
dimaksud periode demokrasi terpimimpin,yaitu:
1. Kembali berlakunya UUD 1945 serta tidak
berlakunya UUDS 50
2. Pembubaran konstituante
3. Pembentukan MPRS serta DPAS
 Pada periode ini pun terdapat dua periode, yaitu:
1. Periode Orde Lama (5 Juli 1959-11 Maret 1966)
2. Periode Orde Baru (11 Maret-21 Mei 1998)
 Masa kepemimpinan orde baru yang dipimpin oleh
Presiden Soeharto adalah masa kepemimpinan
nasional yang bertekad melaksanakan pancasila
dan UUD 45 secara murni dan konsekuen serta
bertujuan menegakkan kebenaran dan keadilan
dalam negara Republik Indonesia.
 Akibat adanya penyimpangan dibidang ekonomi,
politik, hukum, maka lahirlah berbagai
pemberontakan dari kalangan masyarakat untuk
menurunkan Soeharto sebagai Presiden sebelum
masa jabatannya berakhir. Pemberontakan tersebut
menyebabkan mundurnya Soeharto pada tanggal
21 Mei 1998.
PERIODE REFORMASI (1998-SEKARANG)
 Masa ini merupakan masa dimana telah
berakhrirnya rezim orde baru dan dimulainya masa
reformasi. Sejak 2002, dengan berlakunya UUD
hasil amandemen keempat, berlaku sistem
presidensial.
 Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era
reformasi telah banyak memberikan ruang gerak
pada partai politik maupun DPR untuk mengawasi
pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk
unjuk rasa.
 Sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999 –
2002) :
1. MPR bukan hanya instansi paling tinggi lagi
2. Komposisi MPR terdiri atas seluruh bagian dpr
ditambah dpd yang dipilih oleh rakyat
3. Presiden serta wakil presiden dipilih segera oleh
rakyat
4. Presiden tidak bisa membubarkan DPR
5. Kekuasaan legislatif lebih dominan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH..

More Related Content

What's hot

Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Wandi Suhardi
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Amphie Yuurisman
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
Nina Ruspina
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
Dian Oktavia
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Widiya Ocek
 
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
93220872
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Izzatul Ulya
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
Dadang Solihin
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
Siti Sahati
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
Fenti Anita Sari
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaPerbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Siti Sahati
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Nugroho Ariwibowo
 

What's hot (20)

Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
 
Teori Kedaulatan
Teori KedaulatanTeori Kedaulatan
Teori Kedaulatan
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
 
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
 
Tipe-tipe Negara
Tipe-tipe NegaraTipe-tipe Negara
Tipe-tipe Negara
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
Sistem politik indonesia
Sistem politik indonesiaSistem politik indonesia
Sistem politik indonesia
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaPerbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
 

Viewers also liked

Makalah sistem pemerintahan campuran
Makalah sistem pemerintahan campuranMakalah sistem pemerintahan campuran
Makalah sistem pemerintahan campuran
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMohammad Nawawi
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahan
syapuroh
 
Makalah Sistem Pemerintahan
Makalah Sistem Pemerintahan Makalah Sistem Pemerintahan
Makalah Sistem Pemerintahan
Nurul Fajri
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
amrinarosada7x
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Harlan Hariz
 
Sistem presidensial
Sistem presidensialSistem presidensial
Sistem presidensialanggapriktew
 
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federalPenyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
rach_pray
 
Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...
Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...
Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...Operator Warnet Vast Raha
 
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xSecara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xfatimaharyenfa
 
SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN
Erlendry Pitaloka
 
Spm sejarah-kertas-3-bahan-rujukan
Spm sejarah-kertas-3-bahan-rujukanSpm sejarah-kertas-3-bahan-rujukan
Spm sejarah-kertas-3-bahan-rujukanjinixa
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
Phopy Dwi Pratiwi
 
Bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan
Bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahanBentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan
Bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahanTihul Aliefany
 
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Annisa Nafiya
 
Jadi
JadiJadi
Bab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaraBab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negara
muliajayaabadi
 
Tugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negaraTugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negara
SMA Taruna Bumi Khatulistiwa
 

Viewers also liked (20)

Makalah sistem pemerintahan campuran
Makalah sistem pemerintahan campuranMakalah sistem pemerintahan campuran
Makalah sistem pemerintahan campuran
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahan
 
Makalah Sistem Pemerintahan
Makalah Sistem Pemerintahan Makalah Sistem Pemerintahan
Makalah Sistem Pemerintahan
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Sistem presidensial
Sistem presidensialSistem presidensial
Sistem presidensial
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federalPenyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
 
Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...
Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...
Nama, tugas dan wewenang presiden, wakil presiden, mpr, dpr, ma, mk, ky, dpd,...
 
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xSecara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
 
SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN
 
Spm sejarah-kertas-3-bahan-rujukan
Spm sejarah-kertas-3-bahan-rujukanSpm sejarah-kertas-3-bahan-rujukan
Spm sejarah-kertas-3-bahan-rujukan
 
Bab 2 kelas 3
Bab 2 kelas 3Bab 2 kelas 3
Bab 2 kelas 3
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan
Bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahanBentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan
Bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan
 
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
 
Jadi
JadiJadi
Jadi
 
Bab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaraBab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negara
 
Tugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negaraTugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negara
 

Similar to Sistem pemerintahan

Makalah sisten pemerintahan
Makalah sisten pemerintahanMakalah sisten pemerintahan
Makalah sisten pemerintahannandasari
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanTata
 
Sistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensial
Sistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensialSistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensial
Sistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensialAhmad Solihin
 
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan IndonesiaGambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
rizqialfadly
 
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem PemerintahanPkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
nurul limsun
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanskaw87
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
Amrilia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
sucitiararizky
 
Babiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanBabiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanAwis Mirad
 
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenasti_utami
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem Pemerintahan
Nadya Wahyuni
 
Sistem Pemerintahan Negara
Sistem Pemerintahan NegaraSistem Pemerintahan Negara
Sistem Pemerintahan Negara
Indah Apriliani
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
Belum Kerja
 
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMASistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Akhdi Romli
 
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
akhdi romli
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanyuniamilaputri
 
Sistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacherSistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacher
Lieya Pepey
 
System of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSystem of Indonesian Government
System of Indonesian Government
Soya Odut
 
korelasi negara hukum dengan sistem pemerintahan
korelasi negara hukum dengan sistem pemerintahankorelasi negara hukum dengan sistem pemerintahan
korelasi negara hukum dengan sistem pemerintahan
riskarafi
 

Similar to Sistem pemerintahan (20)

Makalah sisten pemerintahan
Makalah sisten pemerintahanMakalah sisten pemerintahan
Makalah sisten pemerintahan
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Sistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensial
Sistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensialSistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensial
Sistem pemerintahan parlementer vs sistem pemerintahan presidensial
 
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan IndonesiaGambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
 
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem PemerintahanPkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Babiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanBabiisistempemerintahan
Babiisistempemerintahan
 
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem Pemerintahan
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sistem Pemerintahan Negara
Sistem Pemerintahan NegaraSistem Pemerintahan Negara
Sistem Pemerintahan Negara
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
 
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMASistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
 
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahan
 
Sistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacherSistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacher
 
System of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSystem of Indonesian Government
System of Indonesian Government
 
korelasi negara hukum dengan sistem pemerintahan
korelasi negara hukum dengan sistem pemerintahankorelasi negara hukum dengan sistem pemerintahan
korelasi negara hukum dengan sistem pemerintahan
 

Recently uploaded

PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdfPPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
SyifaNurlitaTavadjio
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 

Recently uploaded (13)

PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdfPPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 

Sistem pemerintahan

  • 1. SISTEM PEMERINTAHAN Oleh : 1. Christella Tesalonika - 1387007 2. Christine Tanuwijaya - 1387010 3. Nadia Caramina - 1387019 4. Banni Alfuwun - 1387022 5. Nadia Yahya - 1387032
  • 2. PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN  Sistem adalah himpunan bagian-bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Pemerintahan dalam arti luas dan sempit : • Pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan rakyatnya sendiri (tidak diartikan sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas eksekutif saja, melainkan juga tugas yudikatif dan legislatif). • Pemerintahan dalam arti sempit adalah hanya menyangkut fungsi eksekutif saja.
  • 3. PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN  Sistem pemerintahan dalam arti luas adalah suatu tatanan atau struktur pemerintahan negara yang bertitik tolak dari hubungan antar semua organ negara, termasuk hubungan antar semua pemerintah pusat dan bagian yang terdapat di dalam negara di tingkat lokal. Sistem Pemerintahan dalam Arti Luas dan Sempit Sistem pemerintahan dalam arti sempit adalah suatu tatanan atau struktur pemerintahan yang bertitik tolak dari hubungan sebagian organ negara di tingkat pusat, khususnya antara eksekutif dan legislatif.
  • 4. JENIS-JENIS SISTEM PEMERINTAHAN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
  • 5. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL  Sistem pemerintahan presidensial bertitik tolak dari konsep pemisahan kekuasaan sebagaimana dianjurkan oleh Teori Trias Politika.  Sistem ini menghendaki adanya pemisahan kekuasaan secara tegas, khususnya antara badan pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif.
  • 6. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL 1. Kedudukan kepala negara (presiden) adalah sebagai kepala negara dan sebagai kepala eksekutif (pemerintahan) 2. Presiden dan parlemen dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum, sehingga presiden berasal dari partai politik yang berbeda dengan partai politik di parlemen. 3. Presiden dan parlemen tidak bisa saling mempengaruhi (menjatuhkan). Ciri-ciri utama dari sistem ini :
  • 7. 4. Presiden tidak dapat diberhentikan oleh parlemen dalam masa jabatannya, tetapi jika presiden melakukan suatu perbuatan yang melanggar hukum, presiden dapat dikenai impeachment (pengadilan DPR). 5. Dalam rangka menyusun kabinet (menteri), presiden wajib meminta persetujuan parlemen. 6. Menteri-menteri yang diangkat oleh presiden tersebut tunduk dan bertanggung jawab kepada presiden.
  • 8. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL  Dalam sistem presidensial, kedudukan eksekutif tidak bergantung pada badan perwakilan rakyat. Karena itu, menteri tidak bisa diberhentikan oleh badan perwakilan rakyat.  Kedudukan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpisah satu sama lain secara tajam dan saling menguji. Kekuasaan membuat undang-undang di tangan kongres, sedangkan presiden mempunyai hak veto terhadap undang-undang yang sudah dibuat. Tugas peradilan dilakukan oleh badan peradilan yang tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan lain.
  • 10. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER  Dalam sistem pemerintahan parlementer, hubungan antara eksekutif dan yudikatif sangat erat. Kabinet memperoleh dukungan dari parlemen. Dengan demikian, kebijaksanaan pemerintah atau kabinet tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh parlemen.  Sistem parlementer lahir dari pertanggungjawaban menteri. Eksekutif dalam sistem parlementer adalah kabinet. Kabinet yang terdiri atas perdana menteri dan menteri-menteri, bertanggung jawab sendiri atau bersama-sama kepada parlemen.
  • 11. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER 1. Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif (parlemen). 2. Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh parlemen dari partai politik peserta pemilu yang menduduki kursi mayoritas. 3. Kepala negara berkedudukan sebagai kepala negara saja, bukan sebagai kepala eksekutif atau pemerintahan. 4. Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara. Kepala negara tidak bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan yang diambil oleh kabinet. Ciri-ciri utama dari sistem ini :
  • 12. 5. Dikenal adanya mekanisme pertanggungjawaban menteri kepada parlemen yang mengakibatkan parlemen dapat membubarkan atau menjatuhkan “mosi tidak percaya” kepada kabinet jika pertanggungjawaban atas pelaksanaan pemerintahan tidak dapat diterima oleh parlemen. 6. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. 7. Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet dan perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenagkan pemilihan umum, sedangkan partai politik yang kalah akan berlaku sebagai pihak oposisi. 8. Jika terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen, kepala negara akan membubarkan parlemen.
  • 14. SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN  Sistem pemerintahan campuran merupakan bentuk variasi dari sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial.  Sistem pemerintahan ini hanya mengambil hal yang terbaik dari sistem pemerintahan Presidensial dan sistem pemerintahan Parlementer.  Menurut Maurice Duverger sistem pemerintahan campuran ini adalah merupakan suatu sistem pemerintahan dimana orang-orang yang memegang kekuasaan pemerintahan negara itu dipilih atau diangkat dengan cara-cara yang merupakan bentuk peralihan dari cara autokrasi ke cara demokrasi.
  • 15. BENTUK – BENTUK SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN  Dalam sistem ini kita dapat ketemukan adanya dua organ pemerintahan, yang satu sifatnya autokratis, sedang yang lain sifatnya demokratis, dan yang keduanya itu kedudukannya berdampingan. Dibedakan menjadi: Sistem pemerintahan campuran menurut juxtaposition
  • 16. Juxtaposition antara seorang raja atau monark yang sifatnya autokratis, dengan badan perwakilan atau parlemen yang sifatnya demokratis. Misalnya, negara yang diperintah oleh raja yang sifatnya turun temurun, berhadapan dengan sebuah badan perwakilan atau parlemen yang anggotanya diangkat dengan memakai sistem pemilihan oleh rakyat yang diperintah. juxtaposition dalam parlemen, yang artinya badan perwakilan rakyat itu berdiri terdiri dari dua kamar, yang satu pengangkatan anggota- anggotanya dengan cara pemelihan oleh rakyat yang diperintah, jadi sifatnya demokratis. Sedangkan yang lain pengangkatannya ditentukan secara autokratis, seperti dengan cara keturunan. Dalam negara hanya ada satu badan perwakilan rakyat yang pengangkatan anggota-anggota sebagian bersifat demokratis sedangkan yang lainnya bersifat autokratis.
  • 17. BENTUK – BENTUK SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN  Ini adalah suatu negara dimana kekuasaan pemerintahannya itu hanya dipegang atau dilaksanakan oleh satu organ saja. Dimana organ tersebut pengangkatannya dilakukan dengan cara baik secara demokratis maupun secara autokratis Sistem pemerintahan campuran secara kombinasi
  • 18. BENTUK – BENTUK SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN  Dalam sistem campuran secara berfusi ini cara pengangkatan para penguasa didapati unsur-unsur autokratis dan unsur-unsur demokratis sekaligus berfusi atau terpadu. Sistem ini misalnya terjadi dalam pengangkatan para penguasa dalam negara oligarki. Sistem pemerintahan campuran secara berfusi atau terpadu
  • 20. SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM  Referendum berasal dari kata refer yang berarti mengembalikan. Sistem pemerintahan referendum adalah bentuk sistem pemerintahan yang merupakan variasi dari sistem pemerintahan parlementer dan presidensial.
  • 21. SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM  Referendum obligator adalah referendum yang harus terlebih dahulu mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang- undang tertentu diberlakukan.  Referensi fakultatif adalah referendum yang dilaksanakan apabila dalam waktu tertentu sesudah suatu undang-undang diumumkan dan dilaksanakan, sejumlah orang tertentu yang mempunyai hak suara menginginkan diadakannya referendum.  Referendum konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal-soal teknis Macam-macam referendum adalah sebagai berikut :
  • 22. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PEMERINTAHAN
  • 23. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL  Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada presiden.  Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada parlemen  Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu. Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan Presiden Indonesia lima tahun.  Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.  Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat diisi oleh orang luar termasuk juga anggota parlemen sendiri. Kelebihan :
  • 24. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL  Pengawasan rakyat lemah.  Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian.  Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga dapat menimbulkan kekuasaan mutlak.  Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas.  Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif & legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan waktu yang lama. Kekurangan :
  • 25. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER  Suatu permasalahan dapat ditangani secara tuntas melalui pembuatan kebijakan umum (undang – undang) yang bersifat komprehensif karena kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif berada pada satu partai.  Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum sangat jelas sehingga dalam pemilihan umum para pemilih dengan jelas mengetahui, siapa yang harus dicela atau dipuji dalam penyelenggaraan pemerintah. Kelebihan :
  • 26. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER  Terdapat suatu kabinet yang cenderung mengendalikan parlemen, karena hal ini disebabkan dengan posisi penting yang dipegang perdana menteri dan anggota kabinet yang lain dalam partai, yang memungkinkan mereka mempengaruhi isi kebijakan partai yang harus dilaksanakan dengan semua anggota partai di perlemen maupun di eksekutif.  Anggota parlemen yang menjadi anggota kabinet biasanya merupakan tokoh – tokoh yang berpengaruh di parlemen. Dengan demikian, karena posisi mereka dalam partai dan pengaruh mereka di parlemen, kabinet akan dengan mudah mendominasi parlemen. Kekurangan :
  • 27. SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN  Sistem ini pemerintahan lebih tegas dan lebih kompeten. Kelebihan : Kekurangan :  Adanya ketidakjelasan otoritas pemerintah yang dapat menimbulkan perpecahan.
  • 28. SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM  Pada setiap masalah negara, rakyat langsung ikut serta menanggulanginya. Rakyat juga dilibatkan dalam pembentukan undang – undang.  Kelangsungan kedudukan pemerintahan itu stabil sehingga pemerintahan akan memperoleh pengalaman yang baik dalam menyelanggarakan kepentingan rakyatnya Kelebihan :
  • 29. SISTEM PEMERINTAHAN REFERENDUM  Tidak setiap masalah mampu diselesaikan oleh rakyat karena untuk mengatasinya perlu pengetahuan yang cukup yang harus dimiliki oleh rakyat itu sendiri.  Sistem ini tak bisa dilaksanakan jika terdapat banyak perbedaan paham antara rakyat dan eksekutif menyangkut kebijakan politik. Kekurangan :
  • 31. PERIODE UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (18 AGUSTUS 1945-27 DESEMBER 1949)  Bentuk Negara Republik Indonesia pada kurun waktu 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 adalah negara kesatuan.  UUD 1945 menganut teori Pembagian Kekuasaan (Distribution of Power). Dalam pembagian kekuasaan antara lembaga yang satu dengan yang lain, masih dimungkinkan adanya kerja sama dalam menjalankan tugas-tugasnya.  Menurut UUD 1945, seperti yang telah disebutkan diatas bahwa kekuasaan-kekuasaan dalam negara dikelola oleh lima lembaga, yaitu: legislatif, eksekutif, konsultatif, eksaminatif, yudikatif.
  • 32.  Kekuasaan pada masa periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 belum terlaksana sebagaimana mestinya. Pada masa itu hanya terdapat presiden, wakil presiden, menteri- menteri dan KNIP.  Setelah muncul Maklumat Wakil Presiden No.X pada 16 Oktober 1945 terdiri pembagian kekuasaan dalam dua badan yaitu kekuasaan legislative dijalankan oleh KNIP dan kekuasaan- kekuasaan lainnya yang masih dipegang oleh presiden hingga 14 November 1945.
  • 33. PERIODE KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS) 1949 (27 DESEMBER1949-17 AGUSTUS 1950)  Sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer. Pada sistem ini, kabinet bertanggung jawab kepada parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat), dan apabila pertanggungjawaban itu tidak diterima oleh DPR maka dapat menyebabkan bubarnya kabinet.  Konstitusi RIS 1949 menganut sistem pembagian kekuasaan. Selain itu kekuasaan negara tidak hanya terbagi menjadi tiga kekuasaan/lembaga tetapi menjadi enam lembaga negara, yaitu: presiden, mentri, senat, DPR, MA, Dewan Pengawas Keuangan.
  • 34.  Namun konstitusi RIS yang bersifat liberal federalistik tidak sesuai dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Pancasila dan kepribadian bangsa Indonesia.  Oleh karena itu, pada 19 Mei 1950, dicapailah suatu kesepakatan membentuk kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan berdasarkan undang-undang dasar baru yang merupakan gabungan unsur UUD 1945 dengan Konstitusi RIS yang menghasilkan UUDS 50.
  • 35. PERIODE UUDS 1950 (17 AGUSTUS 1950-5 JULI 1959)  Bentuk negara yang dianut Negara Indonesia pada masa berlakunya UUDS 50 adalah negara kesatuan. Sistem pemerintahan yang dianut oleh UUDS 50 adalah sistem pemerintahan parlementer.  Dalam pasal 45 disebutkan “Presiden ialah Kepala Negara.” Karena presiden sebagai kepala negara, ia tidak dapat diminta pertanggungjawaban atas pelaksanaan pemerintahan. Yang bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah adalah menteri. Menteri-menteri tersebut harus bertanggung jawab atas kebijakannya kepada parlementer DPR.
  • 36.  Masa berlakunya UUDS 50 diisi dengan jatuh bangunnya cabinet sehingga pemerintahan tidak stabil. Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal berikut: 1. Adanya sistem pemerintahan parlementer yang disertai sistem multipartai (banyak partai) 2. Perjuangan partai-partai politik hanya untuk kepentingan golongan satu partai lainnya 3. Pelaksanaan sistem demokrasi yang tidak sehat
  • 37.  Dalam UUDS 50 pun terdapat pembagian kekuasaan. Hal ini terbukti dengan dibentuknya badan-badan yang memegang ketiga kekuasaan tersebut: 1. Kekuasaan pemerintah negara (eksecutive power) dilakukan oleh dewan menteri 2. Kekuasaan perundang-undangan (legislative power) dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR 3. Kekuasaan kehakiman (yudicative power) dilakukan oleh Mahkamah Agung
  • 38. PERIODE BERLAKUNYA KEMBALI UUD 1945 (5 JULI 1959-21 MEI 1998)  Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit pada 5 juli 1959, yang berisikan untuk membubarkan badan konstituante serta kembali ke UUD 1945.  Sejak 1959 hingga 1966, Bung Karno memerintah dengan dekrit presiden tsb untuk mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup, dan membentuk MPRS serta DPRS. Sistem yang diberlakukan pada saat ini yaitu sistem pemerintahan presidensial.
  • 39.  Dekrit presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang mengakhiri periode parlementer serta dipakai kembalinya UUD 1945. periode setelah ini lazim dimaksud periode demokrasi terpimimpin,yaitu: 1. Kembali berlakunya UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS 50 2. Pembubaran konstituante 3. Pembentukan MPRS serta DPAS  Pada periode ini pun terdapat dua periode, yaitu: 1. Periode Orde Lama (5 Juli 1959-11 Maret 1966) 2. Periode Orde Baru (11 Maret-21 Mei 1998)
  • 40.  Masa kepemimpinan orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto adalah masa kepemimpinan nasional yang bertekad melaksanakan pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekuen serta bertujuan menegakkan kebenaran dan keadilan dalam negara Republik Indonesia.  Akibat adanya penyimpangan dibidang ekonomi, politik, hukum, maka lahirlah berbagai pemberontakan dari kalangan masyarakat untuk menurunkan Soeharto sebagai Presiden sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberontakan tersebut menyebabkan mundurnya Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.
  • 41. PERIODE REFORMASI (1998-SEKARANG)  Masa ini merupakan masa dimana telah berakhrirnya rezim orde baru dan dimulainya masa reformasi. Sejak 2002, dengan berlakunya UUD hasil amandemen keempat, berlaku sistem presidensial.  Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan ruang gerak pada partai politik maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.
  • 42.  Sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999 – 2002) : 1. MPR bukan hanya instansi paling tinggi lagi 2. Komposisi MPR terdiri atas seluruh bagian dpr ditambah dpd yang dipilih oleh rakyat 3. Presiden serta wakil presiden dipilih segera oleh rakyat 4. Presiden tidak bisa membubarkan DPR 5. Kekuasaan legislatif lebih dominan