Cerita tentang seorang gadis kecil bernama Cindy yang merasa tidak mendapat kasih sayang dari orang tuanya karena tidak pernah dipeluk atau dicium. Ia lalu berusaha mengubah hal itu dengan setiap hari memberikan ciuman dan ungkapan kasih sayang kepada orang tuanya hingga akhirnya mereka pun membalasnya. Cerita ini mengajarkan bahwa kita harus menunjukkan kasih sayang terlebih dahulu agar
2. • Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy.
• Ayah Cindy bekerja enam hari dalam seminggu,
dan sering kali sudah lelah saat pulang dari
kantor.
• Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus
keluarga mereka -memasak, mencuci dan
mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya.
• Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka
nyaman.
• Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak
menyadarinya.
3. • Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap
dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya.
Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua
anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman
selamat malam pada mereka berdua. “Ibu sayang
padamu,” kata ibu Debbie. “Aku juga sayang Ibu,”
gumam Debbie.
• Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah
ada yang memberikan ciuman apapun padanya.. Juga
tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya.
Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir,
Mestinya memang seperti itu .
4. • Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang
melihatnya. “Kau senang di rumah Debbie?” tanya
ibunya. “Rumah ini sepi sekali tanpa kau,” kata
ayahnya. Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia
benci pada orangtunya. Kenapa mereka tak pernah
menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya
atau mengatakan menyayanginya? Apa mereka tidak
menyayanginya?.
• Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama
ibu Debbie. Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya
ini bukanlah orang tua kandungya. Mungkin ibunya
yang asli adalah ibu Debbie.
5. • Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi
orangtunya. “Selamat malam,”katanya.
• Ayahnya,yang sedang membaca koran,
menoleh. “Selamat malam”, sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan
tersenyum. “Selamat malam, Cindy.”
6. • Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan
lagi.”Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?”
tanyanya. Ibunya tampak bingung. “Yah,”
katanya terbata-bata, “sebab… Ibu rasanya
karena tidak ada yang pernah mencium Ibu
waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja.”
7. • Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-
hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan
untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan
tinggal bersama mereka.
• Ia tidak akan pernah kembali kepada
orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya.
• Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam.
Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani
masuk. Ia merasa takkan ada yang
mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal
bersama orangtua Debbie. Maka ia membatalkan
rencananya dan pergi.
8. • Segalanya terasa kosong dan tidak
menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai
keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak
selamanya bersama orangtua yang paling
buruk dan paling tak punya rasa sayang di
dunia ini.
9. • Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke
taman dan duduk di bangku. Ia duduk lama,
sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-
konyong ia mendapat gagasan. Rencananya
pasti berhasil . Ia akan membuatnya berhasil.
10. • Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang
menelpon. sang ayah langsung menutup
telepon. ibunya sedang duduk dengan
ekspresi cemas.
• Begitu Cindy masuk, ibunya berseru,” Dari
mana saja kau? Kami cemas sekali!”.
11. • Cindy tidak menjawab, melainkan
menghampiri ibunya dan memberikan ciuman
di pipi, sambil berkata,”Aku sayang
padamu,Bu.” Ibunya sangat terperanjat,
hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy
menghampiri ayahnya dan memeluknya
sambil berkata,”Selamat malam, Yah. Aku
sayang padamu,” Lalu ia pergi tidur,
meninggalkan kedua orangtunya yang
terperangah di dapur.
12. • Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan,
ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan
ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan
mengecup ibunya. “Hai, Bu,”katanya. “Aku
sayang padamu.”
13. • Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama
setiap minggu dan setiap bulan.
• Kadang-kadang orangtuanya menarik diri
darinya dengan kaku dan canggung
14. • Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak
pernah membalas ciumannya.
• Namun Cindy tidak putus asa. Ia telah membuat
rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten.
• Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum
tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan
ibunya masuk. “Mana ciuman untukku ?” tanya ibunya,
pura-pura marah. Cindy duduk tegak. “Oh, aku lupa,”
sahutnya. Lalu ia mencium ibunya. “Aku sayang
padamu, Bu.” Kemudian ia berbaring lagi. “Selamat
malam”, katanya, lalu memejamkan mata. Tapi ibunya
tidak segera keluar. Akhirnya ibunya berkata. “Aku juga
sayang padamu.”
15. • Setelah itu ibunya membungkuk dan
mengecup pipi Cindy.”Dan jangan pernah lupa
menciumku lagi,” katanya dengan nada dibuat
tegas. Cindy tertawa. “Baiklah,”katanya. Dan ia
memang tak pernah lupa lagi.
16. • Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai
anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman
pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya
menjadi merah.
• Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama
dikatakan ibunya adalah, :Mana ciuman
untukku?” Dan kalau sudah waktunya Cindy
pulang, ibunya akan berkata, Aku sayang
padamu. Kau tahu itu, bukan?”
• “Ya,Bu,” kata Cindy. “Sejak dulu aku sudah tahu.”
17. • Bila kita ingin mengubah sesuatu dalam
kehidupan kita sehari-hari dan ingin agar
orang lain melakukannya pada diri kita sendiri,
Lakukan & mulailah dari diri kita sendiri.
Jangan putus asa !!!.
18. • Bila jadi orangtua kelak, untuk menunjukkan
kasih sayang kepadanya, “Cium dan Peluklah
• Hargailah apa yang anda miliki, terutama
orang yang anda cintai.
• Hargai juga waktu yang anda miliki,
berikanlah waktu untuk anak, keluarga atau
orang yang anda cintai walau hanya sesaat
namun berarti untuknya dan bisa
membuatnya bahagia.