SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Kado terakhir untuk bunda
                                      Yayuk Sulistiyani



      Aku selalu dimanja oleh bunda, lantaran karna aku adalah anak tunggal.

Kepergian ayah membuat kami merasa lebih mandiri. Kami hanya tinggal bertiga
bunda, aku, dan mba ijah..

      Kini bunda hanya mencari nafkah sendiri demi memenuhi kebutuhan hidupku
dan kebutuhan sehari-hari. Bunda adalah seorang pekerja keras.

      “pagi sayang..” sambut bunda saat aku menuju meja makan dan duduk
didekatnya.

      “pagi bun, bun.. hari ini aku pulang agak telat ya..”

      “memangnya ada apa.?” Tanya bunda sambil memberiku sepiring nasi goreng
buatannya.

      “hari ini aku mau ke toko buku, ada novel edisi baru bun, dan itu limited. Boleh
ya bun..” pintaku dengan sangat memohon.

      “oke, nanti bunda suruh mang ujang yang mengantar..”



      Jawaban bunda selalu saja begitu, sejak aku masuk sekolah sampai usiaku 17
tahun, masih saja antar jemput kemanapun dan kapanpun. Alasannya, karna bunda
tidak ingin terjadi apa-apa denganku. Pernah aku menyangkal, namun bunda
memberiku dua pilihan, mau diantar jemput atau tidak mendapatkan apa yang aku
inginkan.

      Jadi, mau tidak mau aku harus diantar jemput walau kadang memang sangat
memalukan. Hanya saja demi mendapatkan barang yang aku inginkan.
Siang itu, sepulang sekolah aku menunggu kedatangan mang ujang supir bunda
itu, namun kedatangannya tak kunjung datang. Aku hanya bisa duduk menatap ujung
jalan sekolahku.

      “gak pulang nay.?” Sapaan dinda teman sebangkuku.

      “lagi nunggu dijemput nih..” jawabku dengan panik.

      “masih aja dijemput.! Lo itu udah gede. hahaha”

      “rese lo.. udah sana duluan aja.!” Aku mendorongnya dengan muka kesal.

      “iya iya, hati-hati ya nayya sayang. Daaaaahh…”



Setelah lama menunggu, akhirnya mang ujang datang.

      “kemana aja sih mang, lama bener. Liat tuh sekolah, udah sepi. Bete deh.!”

      Aku menunjukkan kekesalanku terhadap mang ujang, dan setibanya di toko
buku, aku lekas mencari buku yang ingin aku beli itu.

      Dalam waktu sehari aku mampu untuk membaca novel itu dengan selesai.
Lumayan tebal, dan waw..ceritanya sungguh menarik. Hingga aku terinspirasi dari
novel tersebut, seorang gadis yang banyak kemaunnya seperti aku. Aku segera
menghampiri bunda yang tengah menonton tv.

      “bun.. bunda sayang kan sama aku.?” Aku mendekati bunda dan setengah
memeluknya.

      “pasti dong sayang, kok kamu tiba-tiba nanya gitu.? Ada apa.?” Tanya bunda
dengan menatap serius.

      “kalau bunda sayang, bolehkan awal bulan ini aku minta dibeliin hape baru.?”

      “tapi kan hape nayya belum lama bunda beliin juga.!” Jawab bunda seakan akan
tidak ingin mengabulkan.

      “yaah, bun, udah ketinggalan nih, aku bosan. Ayo dong bun..” aku meminta
dengan memaksa dan merengek kecil agar bunda tidak tega.
Tak lama kemudian bundapun menjawab. “ya..” begitulah bunda, selalu saja
menuruti keinginanku.

        Hape baru sudah ku dapatkan, dan begitulah seterusnya, aku selalu minta
dibelikan barang apapun itu diawal bulan.

Malam hari setelah aku dan bunda selesai makan malam, bunda mengajakku untuk
berbicara serius.

        “nay, bunda akan di tugaskan ke malang dalam minggu-minggu ini.!”

        “hah.?” Serius bun.?” Tanyaku tak percaya..

        “bunda sudah berusaha menolak, tapi itu adalah kesempatan bunda untuk bisa
menjadi pegawai terbaik.” Menurut kamu gimana nay.?”

        “hmmp, nayya gak papa kok bun, bunda berangkat aja. Kan sayang bun, kalau
gak dimanfaatin.” Jawabku dengan santai..

        “kamu jaga diri baik-baik ya nay, bunda sayang banget sama nayya.” Bunda
        tersenyum.



        Hati ini bersorak kegirangan. Karna itu adalah saat-saat yang aku tunggu,
bebas    dari     aturan-aturan   bunda,   bebas   dari   antar-jemput,   bebas   untuk
segalanya..horeeee..

        Hari ini keberangkatan bunda, aku pergi kesekolah dengan biasa. Tapi, tanpa
diantar mang ujang. Tak lagi ku diejek oleh teman. Pulang selalu telat, dan bermain
sepuasnya bersama teman, dan aku sangat menikmati ini. Begitulah beberapa hari
belakangan ini.

        Tanggal 25 Agustus, adalah hari kelahiran bunda, aku teringat saat bangun
pagi dan segera berangkat ke sekolah. Aku berniat membelikan sesuatu untuk
bunda, dan aku akan berikan nanti malam ketika bunda sampai dirumah, karna pagi
ini bunda terbang ke Jakarta.
Setelah usai pelajaran di sekolah, aku lekas pergi ke butik langganan bunda
itu, aku melihat-lihat dan memilah-milih, tapi tak satupun ku dapatkan untuk bunda.
Aku melamun sejenak, dan tertuju kearah gaun hitam itu. Entah mengapa aku jadi
menyukainya, dan aku berniat membelinya sebagai hadiah untuk bunda.

sepanjang perjalanan pulang, aku hanya bisa terpaku oleh jalanan. Aku terfikir oleh
bunda, rindu dengan dia. Aku merasakannya seperti tidak biasanya. Kali ini aku
sangat sangat rindu dengan bunda. Aku terus berjalan, sampai rumahku terlihat.

      Ramai.. dipenuhi dengan orang-orang disekitar rumahku.. bunda pulang.! Ya,
bunda sudah sampai. Senangnya, banyak orang yang datang untuk menyambut bunda
dan mungkin sekalian merayakan ulang tahun bunda..

      Namun, kesenangan itu berakhir saat aku melihat beberapa karangan bunga,
aku diam terpaku dan pandanganku hilang sekejap..

      “bundaaaaaaaa………!!!!!!!!!”

      Aku tak sadarkan diri, ketika terbangun, aku melihat ada mba ijah yang
menemaniku, orang yang sangat berjasa dirumah. Mba ijah menceritakan kejadian
pastinya, saat diperjalanan menuju rumah, taxi yang ditumpangi bunda dari airport
itu mengalami kecelakaan, dan itu bertepatan disaat aku berada dibutik.

Aku menangis, aku seperti orang tak sadar,

      Aku melihat bunda terbujur dengan ditutupi kain putih, bunda cantik, sangat
cantik. Aku tak bisa berhenti menangis, menangisi kepergian bunda, kuciumi bunda,
aku menyesal.! Sungguh sangat menyesal telah menjadi anak yang egois, tidak bisa
memberikan kebahagiaan untuk bunda. Bahkan ingin memberi sebuah hadiah
untuknyapun tak bisa kuberikan. Gaun hitam itu adalah petanda, bahwa bunda akan
meninggalkan aku untuk selamanya. Selamat jalan bunda.

More Related Content

What's hot (19)

Semua akan indah pada waktunya
Semua akan indah pada waktunyaSemua akan indah pada waktunya
Semua akan indah pada waktunya
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhirCinta dan tahajud terakhir
Cinta dan tahajud terakhir
 
Cerpen perpisahan terakhir
Cerpen perpisahan terakhirCerpen perpisahan terakhir
Cerpen perpisahan terakhir
 
Arti sebuah kata
Arti sebuah kataArti sebuah kata
Arti sebuah kata
 
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatikuKelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
 
Alinalisis cerpen
Alinalisis cerpenAlinalisis cerpen
Alinalisis cerpen
 
Cerita pendek (cerpen)
Cerita pendek (cerpen)Cerita pendek (cerpen)
Cerita pendek (cerpen)
 
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi   helvy tiana rosaKetika mas gagah pergi   helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosa
 
Bidadariku annisa
Bidadariku annisaBidadariku annisa
Bidadariku annisa
 
The kids detective
The kids detectiveThe kids detective
The kids detective
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
gvgvvbyhbyb
gvgvvbyhbybgvgvvbyhbyb
gvgvvbyhbyb
 
Dwi ariyanto
Dwi ariyantoDwi ariyanto
Dwi ariyanto
 
Mayasari punya story
Mayasari punya storyMayasari punya story
Mayasari punya story
 
Kliping cerpen
Kliping cerpenKliping cerpen
Kliping cerpen
 
Ruang tujuh
Ruang tujuhRuang tujuh
Ruang tujuh
 
Siapa yang menanam dialah yang akan menui
Siapa yang menanam dialah yang akan menuiSiapa yang menanam dialah yang akan menui
Siapa yang menanam dialah yang akan menui
 
Wahyueeeeeeee
WahyueeeeeeeeWahyueeeeeeee
Wahyueeeeeeee
 

Viewers also liked

Peng.akuntansi 1 (72)
Peng.akuntansi 1 (72)Peng.akuntansi 1 (72)
Peng.akuntansi 1 (72)Reza Mahendra
 
ALCC copyright training 2013
ALCC copyright training 2013ALCC copyright training 2013
ALCC copyright training 2013Ellen Broad
 
Perth Museums - Part 3 managing copyright material
Perth Museums - Part 3 managing copyright materialPerth Museums - Part 3 managing copyright material
Perth Museums - Part 3 managing copyright materialEllen Broad
 
Atril-Déjà Vu Tea mserver 2 general presentation
Atril-Déjà Vu Tea mserver 2   general presentationAtril-Déjà Vu Tea mserver 2   general presentation
Atril-Déjà Vu Tea mserver 2 general presentationcohlmann
 
Contoh cerpen singkat
Contoh cerpen singkatContoh cerpen singkat
Contoh cerpen singkatDeri Thea
 
Skrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatanSkrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatanandry_dwi
 

Viewers also liked (11)

Bhs inggris1
Bhs inggris1Bhs inggris1
Bhs inggris1
 
Peng.akuntansi 1 (72)
Peng.akuntansi 1 (72)Peng.akuntansi 1 (72)
Peng.akuntansi 1 (72)
 
ALCC copyright training 2013
ALCC copyright training 2013ALCC copyright training 2013
ALCC copyright training 2013
 
Brandos
BrandosBrandos
Brandos
 
Perth Museums - Part 3 managing copyright material
Perth Museums - Part 3 managing copyright materialPerth Museums - Part 3 managing copyright material
Perth Museums - Part 3 managing copyright material
 
Ssrn id1534186
Ssrn id1534186Ssrn id1534186
Ssrn id1534186
 
Cyberbulling
CyberbullingCyberbulling
Cyberbulling
 
Dasar pemasaran
Dasar pemasaranDasar pemasaran
Dasar pemasaran
 
Atril-Déjà Vu Tea mserver 2 general presentation
Atril-Déjà Vu Tea mserver 2   general presentationAtril-Déjà Vu Tea mserver 2   general presentation
Atril-Déjà Vu Tea mserver 2 general presentation
 
Contoh cerpen singkat
Contoh cerpen singkatContoh cerpen singkat
Contoh cerpen singkat
 
Skrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatanSkrip cerita arti sebuah persahabatan
Skrip cerita arti sebuah persahabatan
 

Similar to Kado terakhir untuk bunda

Similar to Kado terakhir untuk bunda (20)

Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Kasih seorang ibu
Kasih seorang ibuKasih seorang ibu
Kasih seorang ibu
 
Cerpen -our tale
Cerpen -our taleCerpen -our tale
Cerpen -our tale
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
NOVEL ESTERRRR.ppt
NOVEL ESTERRRR.pptNOVEL ESTERRRR.ppt
NOVEL ESTERRRR.ppt
 
Cerita versi ku
Cerita versi kuCerita versi ku
Cerita versi ku
 
Kisah ibu bermata satu, cerita sedih menyentuh hati
Kisah ibu bermata satu, cerita sedih menyentuh hatiKisah ibu bermata satu, cerita sedih menyentuh hati
Kisah ibu bermata satu, cerita sedih menyentuh hati
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktu
 
Sandra
SandraSandra
Sandra
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupku
 
Ceritaku
CeritakuCeritaku
Ceritaku
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Kelompok borobudur
Kelompok  borobudurKelompok  borobudur
Kelompok borobudur
 
Mutiara Air Mata.docx
Mutiara Air Mata.docxMutiara Air Mata.docx
Mutiara Air Mata.docx
 
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
 
cerpen Dibalik sketsa foto ibu
cerpen Dibalik sketsa foto ibucerpen Dibalik sketsa foto ibu
cerpen Dibalik sketsa foto ibu
 
Dibalik sketsa foto ibu
Dibalik sketsa foto ibuDibalik sketsa foto ibu
Dibalik sketsa foto ibu
 
Kereta malam
Kereta malamKereta malam
Kereta malam
 
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanParabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaan
 

Kado terakhir untuk bunda

  • 1. Kado terakhir untuk bunda Yayuk Sulistiyani Aku selalu dimanja oleh bunda, lantaran karna aku adalah anak tunggal. Kepergian ayah membuat kami merasa lebih mandiri. Kami hanya tinggal bertiga bunda, aku, dan mba ijah.. Kini bunda hanya mencari nafkah sendiri demi memenuhi kebutuhan hidupku dan kebutuhan sehari-hari. Bunda adalah seorang pekerja keras. “pagi sayang..” sambut bunda saat aku menuju meja makan dan duduk didekatnya. “pagi bun, bun.. hari ini aku pulang agak telat ya..” “memangnya ada apa.?” Tanya bunda sambil memberiku sepiring nasi goreng buatannya. “hari ini aku mau ke toko buku, ada novel edisi baru bun, dan itu limited. Boleh ya bun..” pintaku dengan sangat memohon. “oke, nanti bunda suruh mang ujang yang mengantar..” Jawaban bunda selalu saja begitu, sejak aku masuk sekolah sampai usiaku 17 tahun, masih saja antar jemput kemanapun dan kapanpun. Alasannya, karna bunda tidak ingin terjadi apa-apa denganku. Pernah aku menyangkal, namun bunda memberiku dua pilihan, mau diantar jemput atau tidak mendapatkan apa yang aku inginkan. Jadi, mau tidak mau aku harus diantar jemput walau kadang memang sangat memalukan. Hanya saja demi mendapatkan barang yang aku inginkan.
  • 2. Siang itu, sepulang sekolah aku menunggu kedatangan mang ujang supir bunda itu, namun kedatangannya tak kunjung datang. Aku hanya bisa duduk menatap ujung jalan sekolahku. “gak pulang nay.?” Sapaan dinda teman sebangkuku. “lagi nunggu dijemput nih..” jawabku dengan panik. “masih aja dijemput.! Lo itu udah gede. hahaha” “rese lo.. udah sana duluan aja.!” Aku mendorongnya dengan muka kesal. “iya iya, hati-hati ya nayya sayang. Daaaaahh…” Setelah lama menunggu, akhirnya mang ujang datang. “kemana aja sih mang, lama bener. Liat tuh sekolah, udah sepi. Bete deh.!” Aku menunjukkan kekesalanku terhadap mang ujang, dan setibanya di toko buku, aku lekas mencari buku yang ingin aku beli itu. Dalam waktu sehari aku mampu untuk membaca novel itu dengan selesai. Lumayan tebal, dan waw..ceritanya sungguh menarik. Hingga aku terinspirasi dari novel tersebut, seorang gadis yang banyak kemaunnya seperti aku. Aku segera menghampiri bunda yang tengah menonton tv. “bun.. bunda sayang kan sama aku.?” Aku mendekati bunda dan setengah memeluknya. “pasti dong sayang, kok kamu tiba-tiba nanya gitu.? Ada apa.?” Tanya bunda dengan menatap serius. “kalau bunda sayang, bolehkan awal bulan ini aku minta dibeliin hape baru.?” “tapi kan hape nayya belum lama bunda beliin juga.!” Jawab bunda seakan akan tidak ingin mengabulkan. “yaah, bun, udah ketinggalan nih, aku bosan. Ayo dong bun..” aku meminta dengan memaksa dan merengek kecil agar bunda tidak tega.
  • 3. Tak lama kemudian bundapun menjawab. “ya..” begitulah bunda, selalu saja menuruti keinginanku. Hape baru sudah ku dapatkan, dan begitulah seterusnya, aku selalu minta dibelikan barang apapun itu diawal bulan. Malam hari setelah aku dan bunda selesai makan malam, bunda mengajakku untuk berbicara serius. “nay, bunda akan di tugaskan ke malang dalam minggu-minggu ini.!” “hah.?” Serius bun.?” Tanyaku tak percaya.. “bunda sudah berusaha menolak, tapi itu adalah kesempatan bunda untuk bisa menjadi pegawai terbaik.” Menurut kamu gimana nay.?” “hmmp, nayya gak papa kok bun, bunda berangkat aja. Kan sayang bun, kalau gak dimanfaatin.” Jawabku dengan santai.. “kamu jaga diri baik-baik ya nay, bunda sayang banget sama nayya.” Bunda tersenyum. Hati ini bersorak kegirangan. Karna itu adalah saat-saat yang aku tunggu, bebas dari aturan-aturan bunda, bebas dari antar-jemput, bebas untuk segalanya..horeeee.. Hari ini keberangkatan bunda, aku pergi kesekolah dengan biasa. Tapi, tanpa diantar mang ujang. Tak lagi ku diejek oleh teman. Pulang selalu telat, dan bermain sepuasnya bersama teman, dan aku sangat menikmati ini. Begitulah beberapa hari belakangan ini. Tanggal 25 Agustus, adalah hari kelahiran bunda, aku teringat saat bangun pagi dan segera berangkat ke sekolah. Aku berniat membelikan sesuatu untuk bunda, dan aku akan berikan nanti malam ketika bunda sampai dirumah, karna pagi ini bunda terbang ke Jakarta.
  • 4. Setelah usai pelajaran di sekolah, aku lekas pergi ke butik langganan bunda itu, aku melihat-lihat dan memilah-milih, tapi tak satupun ku dapatkan untuk bunda. Aku melamun sejenak, dan tertuju kearah gaun hitam itu. Entah mengapa aku jadi menyukainya, dan aku berniat membelinya sebagai hadiah untuk bunda. sepanjang perjalanan pulang, aku hanya bisa terpaku oleh jalanan. Aku terfikir oleh bunda, rindu dengan dia. Aku merasakannya seperti tidak biasanya. Kali ini aku sangat sangat rindu dengan bunda. Aku terus berjalan, sampai rumahku terlihat. Ramai.. dipenuhi dengan orang-orang disekitar rumahku.. bunda pulang.! Ya, bunda sudah sampai. Senangnya, banyak orang yang datang untuk menyambut bunda dan mungkin sekalian merayakan ulang tahun bunda.. Namun, kesenangan itu berakhir saat aku melihat beberapa karangan bunga, aku diam terpaku dan pandanganku hilang sekejap.. “bundaaaaaaaa………!!!!!!!!!” Aku tak sadarkan diri, ketika terbangun, aku melihat ada mba ijah yang menemaniku, orang yang sangat berjasa dirumah. Mba ijah menceritakan kejadian pastinya, saat diperjalanan menuju rumah, taxi yang ditumpangi bunda dari airport itu mengalami kecelakaan, dan itu bertepatan disaat aku berada dibutik. Aku menangis, aku seperti orang tak sadar, Aku melihat bunda terbujur dengan ditutupi kain putih, bunda cantik, sangat cantik. Aku tak bisa berhenti menangis, menangisi kepergian bunda, kuciumi bunda, aku menyesal.! Sungguh sangat menyesal telah menjadi anak yang egois, tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk bunda. Bahkan ingin memberi sebuah hadiah untuknyapun tak bisa kuberikan. Gaun hitam itu adalah petanda, bahwa bunda akan meninggalkan aku untuk selamanya. Selamat jalan bunda.