2. 3
Batik Rilo
Penulis : Novia Ekorini
Ilustrator & desainer : Hutami Dwijayanti
Penyunting naskah : ProVisi Education
ISBN : 978 602 9488 59 3
Diterbitkan oleh
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Jln. Kuningan Persada Kav. 4 Setiabudi, Jakarta 12950
http://www.kpk.go.id
Cetakan 1: Jakarta, 2017
Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya,
diperbanyak untuk tujuan pendidikan serta non-komersial
lainnya, dan bukan untuk diperjualbelikan
Anti-Corruption Teacher Supercamp 2016: Guru Menulis
Antikorupsi merupakan wahana pengembangan kapasitas
para guru kreatif yang memiliki minat dalam penulisan,
terutama terkait konten antikorupsi dengan memuat nilai
kearifan lokal. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) ini diikuti oleh 50 guru terpilih
dari seluruh Indonesia sebagai bentuk partisipasi para guru
dalam upaya implementasi pendidikan antikorupsi tingkat TK-
SMA (sederajat). Berbagai kegiatan pengembangan kapasitas
di antaranya seminar pendidikan antikorupsi, workshop
penulisan cerita dalam format cerita bergambar (cergam),
cerita pendek (cerpen) anak, komik, dan skenario film pendek,
workshop pembuatan panduan rencana pembelajaran, dan
kegiatan team building dilaksanakan selama lima (5) hari
di Nusa Dua, Bali. Dari kegiatan Anti-Corruption Teacher
Supercamp 2016: Guru Menulis Antikorupsi tersusun
“Inspirasi Pembelajaran” berupa kumpulan karya yang
dilengkapi dengan panduan rencana pembelajaran sebagai
media pembelajaran/pendidikan antikorupsi.
14. 26
Bagaimana
menurutmu?
Novia Ekorini, S.Pd.SD lahir di Kebumen, 21 November 1987. Sejak
2010 hingga saat ini mengajar di SD Negeri Pogung Kidul, Sleman,
Yogyakarta. Ibu yang memiliki hobi membaca dan menggambar
ini baru saja mulai terjun di dunia menulis. Cergam “Rilo” adalah
karya pertamanya. Anti-Corruption Teacher Supercamp 2016
telah memberi motivasi dan semangat untuk terus berkarya
terutama di dunia cerita anak.
Novia Ekorini
Kebumen
15. Membatik itu asyik, lho! Ayah akan
mengikuti pameran batik sebentar lagi.
Rilo ingin sekali membantu. Tapi, kenapa
canting Rilo tidak mengeluarkan malam,
ya? Berkali-kali Rilo mencoba, tidak ada
jejak di atas kainnya. Mungkin Rilo harus
mengganti canting.
Ketika Rilo menggunakan canting yang
lebih besar, ups! Cantingnya tumpah!
Malamnya mengotori batik yang sudah
dilukis, membuat semuanya berantakan.
Ayah tidak akan bisa mengikuti pameran
kalau semua batiknya hancur seperti ini.
Haruskah Rilo mengaku?
Atau dia pura-pura tidak tahu saja?